Anda di halaman 1dari 4

Mengukur Tingkat Pemahaman Akuntan Terhadap Kode Etik Profesi

Akuntansi

Muhammad Januar Arin Firdaus / G02219024


Akuntansi Manajerial / Akuntansi A / Program Studi Akuntansi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abstrak;

Kata Kunci;

PENDAHULUAN

Profesi seorang Akuntan sangat butuh kesabaran dan ketelitian dalam pembuatan atau
pengkoreksian sebuah laporan keuangan. Akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses
identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran atas semua transaksi
dan aktivitas keuangan, penyajian laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya. Definisi
tersebut diambil dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah yang merupakan acuan dasar dalam pelaksanaan akuntansi di setiap instansi
pemerintahan di Indonesia, termasuk di Pemerintah Daerah dan satuan kerja di dalamnya. 1
Akuntan publik banyak diperlukan di masa sekarang dikarenakan banyak berdirinya perusahaan
baru yang membutuhkan jasa akuntan publik. Karena hanya profesi akuntan publik yang diberi
wewenang oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk memberikan jasa audit. Standar
akuntansi merupakan pedoman atau prinsip yang mengatur perlakuan akuntasi dalam penyusunan
laporan keuangan untuk keperluan umum. Oleh karena itu standar akuntasi sangat diperlukan
untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan. Proses akuntansi ini akan mengolah
semua transaksi dan aktivitas keuangan yang ada di setiap entitas perusahaan. Proses tersebut
kemudian menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang akan digunakan dalam
proses evaluasi dan pengambilan keputusan manajerial yang kemudian akan mempengaruhi

1
Yulius jogi, jurnal akuntansi dan keuangan 4 (2), 78, 2016
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada periode berikutnya. Jadi, input dari proses
akuntansi adalah transaksi dan ouputnya berupa laporan keuangan. 2 Sehingga terkadang para
akuntan mempunyai kesulitan tertentu dalam pengerjaan tugasnya.

Berbagai permasalahan teridentifikasi dan memerlukan pengaturan lebih lanjut atas


ketidakcermatan dalam melaksanakan pengerjaan audit, ketidakmampuan dalam penguasaan ilmu
ekonomi, kelalaian untuk menerapkan prosedur audit, pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku.3 Objektivitas dalam laporan keuangan sangat diperlukan, karena sering terjadi masalah
objektivitas laporan kinerja disebabkan adanya bnturan kepentingan manajemen dengan
kepentingan stakeholder. Manajemen KAP tidak selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder,
namun seringkali auditor bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka dan
mengamankan posisi pihak client.

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka dirasakan perlu adanya penelitian
tentang kendala akuntan publik, untuk memberikan panduan agar terdapat pemahaman tentang
cara mengindentifikasi, mengukur, dan melaksanakan tugas dengan benar, baik oleh penyusun
laporan, pengguna laporan, dan institusi yang melakukan audit atas Laporan Keuangan.

A. Rumusan masalah
1. Masalah mengenai kesulitan akuntan publik saat melakukan pengerjaan laporan
keuangan?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan seorang akuntan dalam keakuratan laporan
keuangan?
B. Tujuan
1. Mengetahui kendala pengerjaan laporan keuangan.
2. Pencegahan kendala atau mengurangi permasalahan yang dihadapi profesi akuntan.
C. Manfaat
1. Dapat mengurangi beban permasalahan yang dihadapi akuntan publik dalam membuat
laporan keuangan.

2
Yulius jogi, jurnal akuntansi dan keuangan 4 (2), 79, 2016
3
Yulius jogi, jurnal akuntansi dan keuangan 4 (2), 79, 2016
2. Dapat mengetahui cara untuk mengurangi kendala pengerjaan profesi akuntan.

KAJIAN LITERATUR
Dalam penelitian ini teori yang melatarbelakanginya, yaitu teori tentang pembuatan
keputusan. Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan
untuk mencapai hasil yang diinginkan (Handoko, 2003). Pembuatan keputusan tidak hanya
dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama
(Handoko,2003). seorang auditor juga harus memperhatikan kode etik karena kode etik
merupakan kebutuhan profesi akuntansi akan kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang
diserahkan oleh profesi akuntansi (Mulyadi,2002).

METODE PENELITIAN
A. Metode Penilitian
Menurut Sugiyono (2010:3) “metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.4” Agar mendapat data yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah, maka data ini harus sesuai dan sistematis agar
mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dan penulisan.

1. Metode yang digunakan

Sumber Data penelitian ini menggunakan sumber data kualitatif. Karena


mencakup respon atau tanggapan dari narasumber yang telah diwawancara. Penelitian
ini menggunakan data primer, karena data ini diperoleh dari hasil wawancara.

2. Teknik Pengumpulan Data


Penilitian ini menggunakan teknik wawancara. Menurut Sugiyono (2016:137)
“wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.” Dilanjutkan Sugiyono (2016:138)

4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D(Bandung 2010) Hal 3
“Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan mengunakan telepon.”

Anda mungkin juga menyukai