Anda di halaman 1dari 38

SELAMAT DATANG

PESERTA DIKLAT
PRAJABATAN GOLONGAN III
KAB. GORONTALO UTARA

2015
BIODATA

Nama Lengkap : Dr.


ISKANDAR POLAPA, S.Pd., M.Pd.

NIP : 19610624 198401 1 001

Pangkat/Golongan : Pembina Tkt. I / IVb

Instansi : BKD Kota Gorontalo

Jabatan sekarang : Widyaiswara Madya

Email : iskandar.wi@gmail.com

Alamat Rumah : Jln. Durian Blok C No, 362-363 Perumahan


Tomulabutao Selatan Kota Gorontalo
Telp. Rumah/HP : 0435 – 822276 / 082292390949
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

AKUNTABILITAS

OLEH
Dr. ISKANDAR POLAPA, S.Pd.,M.Pd.
.
WIDYAISWARA MADYA
OUTLINE PEMBELAJARAN

I. Hari Pertama : 3 Sesi ( 9 JP )


1. Sesi 1 (3 JP) Kegiatan Belajar 1 : Konsep Akuntabilitas
2. Sesi 2 (3 JP) Kegiatan Belajar 2 : Mekanisme Akuntabilitas
3. Sesi 3 (3 JP) Kegiatan Belajar 3 : Analisis dan Internalisasi

II. Hari Kedua : 3 Sesi ( 9 JP )


1. Sesi 4 (3 JP) Kegiatan Belajar 4 : Akuntabilitas Dalam
Konteks
2. Sesi 5 (3 JP) Kegiatan Belajar 5 : Menjadi PNS Yang
Akuntabel
3. Sesi 6 (3 JP) Kegiatan Belajar 6 : Studi Kasus Akuntabilitas
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

AKUNTABILITAS

SESI 1

KONSEP AKUNTABILITAS
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran


peserta diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian akuntabilitas


2. Menjelaskan aspek-aspek akuntabilitas
3. Menjelaskan pentingnya akuntabilitas
4. Menjelaskan tingkatan dalam akuntabilitas
TUGAS MASING-MASING KELOMPOK

- Kelompok I : Pengertian Akuntabilitas


- Kelompok II : Aspek - aspek akuntabilitas
- Kelompok III : Pentingnya akuntabilitas
- Kelompok IV : Tingkatan dalam akuntabilitas
Pengertian Akuntabilitas

1. Istilah akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa Inggris accountability


yang berarti pertanggunganjawaban atau keadaan untuk dipertanggung
jawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggunganjawaban.
http://akunt.blogspot.com/2013/08/pengertian-akuntabilitas-publik.html
2. Akuntabilitas adalah keharusan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih
menekan pada pertanggungjawaban horizontal (masyarakat) bukan hanya
pertanggungjawaban vertikal (otoritas yang lebih tinggi).
(Turner and Hulme, 1997)
.3. Akuntabilitas adalah kemampuan memberi jawaban kepada otoritas yang
lebih tinggi atas tindakan seseorang/sekelompok orang terhadap masyarakat
luas dalam suatu organisasi .
(Syahrudin Rasul, 2002:8).
Aspek-Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabitas adalah sebuah hubungan 
Akuntabilitas adalah komunikasi dua arah sebagaimana yang diterangkan oleh Auditor
General Of British Columbia yaitu merupakan sebuah kontrak antara dua pihak
2. Akuntabilitas Berorientasi Hasil 
Pada stuktur organisasi sektor swasta dan publik saat ini akuntabilitas tidak melihat
kepada input ataupun autput melainkan kepada outcome.
3. Akuntabilitas memerlukan pelaporan 
Pelaporan adalah tulang punggung dari akuntabilitas
4. Akuntabilitas itu tidak ada artinya tanpa konsekuensi 
Kata kunci yang digunakan dalam mendiskusikan dan mendefinisikan akuntabilitas
adalah tanggung jawab. Tanggung jawab itu mengindikasikan kewajiban dan kewajiban
datang bersama konsekuensi.
5. Akuntabilitas meningkatkan kinerja
Tujuan dari akuntabilitas adalah untuk meningkatkan kinerja, bukan untuk mencari
kesalahan dan memberikan hukuman.
LAN : 2014
Pentingnya Akuntabilitas

Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai


tujuan bangsa dan negara diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem akuntabilitas yang tepat, jelas dan nyata
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna,
bersih, bertanggung jawab serta bebas dari KKN.
Sinoeng N Rachmadi
http://www.suaramerdeka.com/harian/0209/21/kha2.htm
Tingkatan Akuntabilitas
 Akuntabilitas Personal. Akuntabilitas berkaitan dengan diri
sendiri.
 Akuntabilitas Individu. Akuntabilitas yang berkaitan dengan
suatu pelaksanaan.
 Akuntabilitas Tim. Akuntabilitas yang dibagi dalam kerja
kelompok atau tim.
 Akuntabilitas Organisasi. Akuntabilitas Internal dan
Eksternal didalam organisasi.
 Akuntabilitas Stakeholders. Akuntabilitas yang terpisah
antara stakeholders dan organisasi.
LAN : 2014
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN
III

AKUNTABILITAS
SESI 2
MEKANISME AKUNTABILITAS
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan dimensi dalam mekanisme


akuntabilitas
2. Menjelaskan mekanisme akuntabilitas di
birokrasi Indonesia
3. Menjelaskan lingkungan kerja yang
akuntabel
4. Menjelaskan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalm menciptakan framework
akuntabilitas
TUGAS MASING-MASING KELOMPOK

Kelompok I : Dimensi dalam mekanisme


akuntabilitas
Kelompok II : Mekanisme akuntabilitas di birokrasi
Indonesia
Kelompok III : Menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel
Kelompok IV : langkah-langkah yang harus dilakukan
dalm menciptakan framework
akuntabilitas
Dimensi Akuntabilitas

1. Akuntabilitas hukum dan kejujuran (accuntability for probity and legality) 


Akuntabilitas hukum terkait dengan dilakukannya kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan lain yang disyaratkan dalam organisasi, sedangkan akuntabilitas
kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan, korupsi dan
kolusi. Akuntabilitas hukum menjamin ditegakkannya supremasi hukum,
sedangkan akuntabilitas kejujuran menjamin adanya praktik organisasi yang sehat.

2. Akuntabilitas manajerial 
Akuntabilitas manajerial yang dapat juga diartikan sebagai akuntabilitas kinerja
(performance accountability) adalah pertanggungjawaban untuk melakukan
pengelolaan organisasi secara efektif dan efisien.

3. Akuntabilitas program 
Akuntabilitas program juga berarti bahwa programprogram organisasi hendaknya
merupakan program yang bermutu dan mendukung strategi dalam pencapaian visi,
misi dan tujuan organisasi. Lembaga publik harus mempertanggungjawabkan
program yang telah dibuat sampai pada pelaksanaan program.
Lanjutan…

4. Akuntabilitas kebijakan 
Lembaga-lembaga publik hendaknya dapat mempertanggungjawabkan
kebijakan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan dampak
dimasa depan. Dalam membuat kebijakan harus dipertimbangkan apa
tujuan kebijakan tersebut, mengapa kebijakan itu dilakukan.

5. Akuntabilitas financial 
Akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik
untuk menggunakan dana publik (public money) secara ekonomis, efisien
dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi.
Akuntabilitas financial ini sangat penting karena menjadi sorotan utama
masyarakat. Akuntabilitas ini mengharuskan lembaga-lembaga publikuntuk
membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja financial
organisasi kepada pihak luar.
(Syahrudin Rasul, 2002:11)
Mekanisme akuntabilitas di birokrasi Indonesia

1. Rencana Strategis
Rencana strategis adalah suatu proses yang membantu organisasi untuk
memikirkan tentang sasaran yang harus diterapkan untuk memenuhi misi mereka
dan arah apa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Rencana Kinerja
Rencana kinerja menekankan komitmen organisasi untuk mencapai hasil tertentu
sesuai dengan tujuan, sasaran, dan strategi dari rencana strategis organisasi untuk
permintaan sumber daya yang dianggarkan.
3. Kesepakatan Kinerja
Kesepakatan kinerja didesain, dalam hubungannya antara dengan yang
melaksanakan pekerjaan untuk menyediakan sebuah proses untuk mengukur
kinerja dan bersamaan dengan itu membangun akuntabilitas.
4. Laporan Akuntabilitas
Dipublikasikan tahunan, laporan akuntabilitas termasuk program dan informasi
keuangan, seperti laporan keuangan yang telah diaudit dan indikator kinerja yang
merefleksikan kinerja dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan utama
organisasi.
Lanjutan…

5. Penilaian Sendiri
Adalah proses berjalan dimana organisasi memonitor kinerjanya dan mengevaluasi
kemampuannya mencapai tujuan kinerja, ukuran capaian kinerjanya dan tahapan-
tahapan, serta mengendalikan dan meningkatkan proses itu.
7. Penilaian Kinerja
Adalah proses berjalan untuk merencanakan dan memonitor kinerja. Penilaian ini
membandingkan kinerja aktual selama periode review tertentu dengan kinerja yang
direncanakan. Dari hasil perbandingan tersebut, terdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan, perubahan atas kinerja yang diterapkan dan arah masa depan bisa
direncanakan.
8. Kendali Manajemen 
Akuntabilitas manajemen adalah harapan bahwa para manajer akan
bertanggungjawab atas kualitas dan ketepatan waktu kinerja, meningkatkan
produktivitas, mengendalikan biaya dan menekan berbagai aspek negatif kegiatan,
dan menjamin bahwa program diatur dengan integritas dan sesuai peraturan yang
berlaku.
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/teori-akuntabilitas.html
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel

1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggungjawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
LAN : 2014
Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam
Menciptakan Framework Akuntabilitas

1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai


2. Melakukan perencanaan
3. Melakukan implementasi dan memantau
kemajuan yang sudah dicapai
4. Memberikan laporan hasil secara lengkap
5. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan
masukan untuk memperbaiki kinerja

LAN : 2014
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

AKUNTABILITAS

SESI 3
ANALISIS DAN INTERNALISASI

1. ANALISIS

Klik disini
Film Pendek
TUGAS KELOMPOK

- Kelompok I : Bagaimana pendapat anda tentang perilaku


dua orang Pejabat publik yang ditampilkan
dalam film pendek itu dan mengapa hal itu
bisa terjadi ?
- Kelompok II : Bagaimana jika anda yang dihina di depan
umum seperti itu ?
- Kelompok III : Apakah dampak dari perilaku seperti itu
terhadap diri sendiri, keluarga (isteri, anak
dan keluarga lainnya), teman, dan
masyarakat ?
- Kelompok IV : Apa yang harus kita lakukan untuk
mengatasi terjadinya perilaku seperti itu
dalam diri kita sendiri ?
ANALISIS DAN INTERNALISASI

2. INTERNALISASI

(Menunaikan Tugas dengan


Kejujuran dan Integritas)

Klik disini
Film Pendek
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

AKUNTABILITAS

HARI KEDUA
3 SESI ( 9 JP )
DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III

AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS


Klik disini

TUJUAN PEMBELAJARAN Film


Pendek

Setelah proses pembelajaran peserta diharapkan mampu :

1. Menjelaskan prinsip-prinsip universal terkait dengan


keterbukaan informasi
2. Menjelaskan penyebab terjadinya praktek kecurangan dan
perilaku korup
3. Menjelaskan tata cara penggunaan fasilitas publik
4. Menerapkan prinsip-prinsip penggunaan data dan informasi
pemerintah
5. Mengidentifikasi konflik kepentingan
TUGAS KELOMPOK
- Kelompok I : Prinsip-prinsip universal terkait dengan keterbukaan
informasi

- Kelompok II : Penyebab terjadinya praktek kecurangan dan


 perilaku korup

- Kelompok III : Tata cara penggunaan fasilitas publik

- Kelompok IV : Prinsip-prinsip penggunaan data dan informasi


 pemerintah
MENJADI PNS YANG
AKUNTABEL

• Orientasi pelayanan
• Integritas
• Komitmen
• Disiplin
• Kerjasama
• Kepemimpinan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses pembelajaran peserta diharapkan mampu :
1. Memberikan contoh perilaku yang akuntabel sebagai
seorang PNS dan perilaku yang berkaitan dengan
transparansi dan akses informasi
2. Memberikan contoh perilaku yang akuntabel terhadap
penggunaan sumber daya negara dan menghindari
perilaku yang curang dan korup
3. Memberikan conroh perilaku yang akuntabel
berkaoitan dengan penyimpanan dan penggunaan data
serta informasi pemerintah
4. Memberikan contoh perilaku berkaitan dengan konflik
kepentingan dan cara mengambil keputusan yang
akuntabel sebagai PNS
TUGAS KELOMPOK
1. Memberikan contoh perilaku yang akuntabel sebagai
seorang PNS dan perilaku yang berkaitan dengan
transparansi dan akses informasi
2. Memberikan contoh perilaku yang akuntabel terhadap
penggunaan sumber daya negara dan menghindari
perilaku yang curang dan korup
3. Memberikan conroh perilaku yang akuntabel
berkaoitan dengan penyimpanan dan penggunaan data
serta informasi pemerintah
4. Memberikan contoh perilaku berkaitan dengan konflik
kepentingan dan cara mengambil keputusan yang
akuntabel sebagai PNS
Contoh Perilaku Yang Akuntabel Sebagai Seorang
PNS dan Perilaku Yang Berkaitan Dengan
Transparansi dan Akses Informasi

1. Tidak mengungkap informasi resmi atau dokumen yang


diperoleh selain seperti yang dipersyaratkan oleh hukum
2. Tidak menyalahgunakan informasi resmi untuk
keuntungan pribadi
3. Mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi
dan semua arahan yang sah lainnya mengenai komunikasi
dengan menteri, staf menteri, anggota media dan
masyarakat umumnya
Contoh Perilaku Yang Akuntabel Terhadap Penggunaan
Sumber Daya Negara dan Menghindari Perilaku Yang
Curang dan Korup
1. Tidak melakukan penipuan
2. Tidak berbuat curang
3. Melaporkan setiap pelanggaran
4. Memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas
5. Bertanggung jawab untuk pengeluaran resmi
6. Menggunakan sumber daya publik secara teliti dan efisien
7. Menggunakan pengeluaran yang berhubungan dengan pekerjaan
8. Tidak menngunakan waktu kantor, sumber daya pekerjaanuntuk pekerjaan
politik
9. Mematuhi kebijakan dan pedoman dalam menggunakan sumber daya
10. Melakukan perjalanan dinas untuk tujuan resmi dan benar-benar diperlukan
11. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggun jawab,
efektif, dan efisien
Conroh Perilaku Yang Akuntabel Berkaitan Dengan
Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi
Pemerintah

1. Mengambil keputusan secara transparan


2. Menyimpan informasi yang bersifat rahasia
3. Mematuhi perencanaan yang telah ditetapkan
4. Berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreativitas
5. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
6. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
7. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, dan jabatannya untuk mencari keuntungan pribadi.

LAN : 2014
Contoh Perilaku Berkaitan Dengan Konflik Kepentingan dan
Cara Mengambil Keputusan Yang Akuntabel Sebagai PNS
1. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau diri sendiri,.
2. Menghindari melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi,;
3. Menghindari melakukan pungutan tidak sah
4. Menghindari kepemilikan saham / modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya
berada dalam ruang lingkup kekuasaannya;
5. Menghindari melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi, maupun sambilan
http://www.beacukai.go.id/index.html?page=about/kode-
etik-dan-perilaku-pegawai-djbc.html

1. Memastikan tindakan dan keputusan yeng berimebng dan tidak bias


2. Bertindak adil
3. Akuntabel dan transparan
4. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien
5. Berperilaku sesuai standar etika publik
6. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi potensi konflikkepentingan
LAN : 2014
Hari Kedua : Sesi 6 (3 JP)
Kegiatan
Kegiatan Belajar
Belajar 3
3 ::
Menilai
Menilai dan
dan Menganalisis
Menganalisis Penerapan
Penerapan Akuntabilitas
Akuntabilitas Secara
Secara Tepat
Tepat
Dengan
Dengan Belajar
Belajar dari
dari Ilustrasi
Ilustrasi dan
dan Kasus-Kasus
Kasus-Kasus Nyata
Nyata
Studi Kasus : (Diskusi Kelompok : 40 menit)
1. Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa
dengan mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannnya adalah :
pertama, agar tidak ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan
proyek. Kedua : agar pelaksanaan barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan cepat dan
teratur. Pertanyaannya adalah : termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut ?
Jelaskan ! (Kelompok I)
2. Seorang PNS mendapat fasilitas mobil dinas. Suatu malam, anaknya yang balita tiba-tiba
panas tinggi. Pertanyaannya adalah : Bolehkah dia menggunakan mobil untuk membawa
anaknya ke rumah sakit ? Bagaimanajika keluarga atau tetangga yang sakit dan meminjam
mobil dinas untuk pergi berobat ? Jelaskan ! (Kelompok II)
3. “Ketika penerimaan siswa baru diumumkan, ada siswa yang tidak bisa diterima sekolah dan
kemudian orang tua meminta klarifikasi dari pihak Sekolah. Kepala sekolah memberi
pernyataan bahwa keputusan ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, apakah ini
menunjukan sikap sekolah yang transparan dan akuntabel ?” Jelaskan ! (Kelompok III)
4. …saya ini sudah mengerti bagaimana kondisi pelayanan disini, saya sudah urus IMB dua kali
dan pasti ada saja kesulitan yang saya alami. Sudah 4 bulan saya urus tapi sampai sekarang
belum juga terbit karena gambar bangunan selalu salah. Jadi saya minta petugasnya yang
mengukur walau meski membayar lebih. Pertanyaannya adalah : termasuk dimensi
akuntabilitas apakah studi kasus tersebut ? Jelaskan ! (Kelompok IV)
b. Pemaparan oleh masing kelompok (setiap kelompok 10 menit)
c. Meminta tanggapan dari kelompok lain tentang hasil pembahasan yang
dipaparkan oleh kelompok penyaji. (5 menit untuk setiap kelompok)
d. Bersama-sama peserta menyimpulkan dan menyempurnakan hasil
pembahasan setiap kelompok (20 menit)

C. Penutup (15 menit)


1. Memberi penguatan terhadap pokok-pokok materi yang telah dibahas oleh
peserta
2. Memberi motivasi kepada peserta untuk selalu berperilaku akuntabel dalam
pelaksanaan tugas sebagai PNS
3. Menutup pembelajaran dengan menyampaikan ucapan terima kasih dan
permohonan maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan bagi peserta
4. Mengucapkan salam.

Anda mungkin juga menyukai