Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH INTERNAL AUDITING PADA PENCEGAHAN FRAUD OLEH

PERSEROAN TERBATAS BANK RAKYAT INDONESIA, TBK

Ratih Mustika Sari


Universitas Tidar – Kebumen
endahsugesti14@gmail.com

Abstrak:Maksud dari penelitian yang dilakukan disini yaitu mengkaji Internal audit di
Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia(Tbk), metode pencegahan fraud, dan
dampak Internal audit pada peminimalisiran tindakan kecurangan di Perseroan Terbatas
Bank Rakyat Indonesia (Tbk, ).Sasaran penelitian ini adalah internal audit Kanwil I Pusat
dan kantor pusat terletak di wilayah Kota Bandung, yaitu Kanwil I Bandung, Kanwil Dago,
Kanwil Ahmad Yani dan Kanwil Pusat Bandung. Kantor Pusat (Asia Afrika) dan Kantor
Pusat Soekarno-Hatta Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia, Tbk Pembagian data
dilakukan secara langsung oleh setiap responden.Peneliti menggunakan variabel yang
sudah ditentukan yaitu Internal Audit (X) sebagai variabel independen dan pencegahan
kecurangan (Fraud) (Y) sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang meliputi langkah-
langkah mengumpulkan data, menganalisis data dan memperoleh informasi untuk
menginterpretasikan hasil analisis dan menarik kesimpulan.Dari kedua variabel yang saya
gunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel tersebut.Peneliti menggunakan
hipotesis yang sudah ditentukan yaitu analisis korelasi.Menurut penelitian yang telah
dilaksanakan,internal audit Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia Studi ini
memperlihatkan sejauh mana pengaruh internal audit pada penanganan kecurangan di
Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Ini adalah 23,5% menurut perhitungan
koefisien determinasi. Dari sini dapat dapat diambil kesimpulan bahwa internal audit
memiliki pengaruh sangat signifikan pada penanganan kecurangan untuk Perseroan
Terbatas Bank Rakyat Indonesia, Tbk Pusat Kantor Regional I Bandung..
Kata kunci: Internal Audit,Pencegahan Fraud

Abstract: The purpose of the research conducted here is to examine the internal audit at
the Bank Rakyat Indonesia Limited Liability Company (Tbk), fraud prevention methods,
and the impact of internal audit on minimizing fraudulent acts in the Bank Rakyat Indonesia
Limited Liability Company (Tbk). The target of this research is internal audit of the Central
Regional Office I and the head office are located in the Bandung City area, namely the
Bandung Regional Office I, the Dago Regional Office, the Ahmad Yani Regional Office
and the Bandung Central Regional Office. Head Office (Asia Afrika) and Soekarno-Hatta
Head Office Limited Liability Company Bank Rakyat Indonesia, Tbk Data sharing was
carried out directly by each respondent. Researchers used predetermined variables,
namely Internal Audit (X) as an independent variable and fraud prevention (Fraud) ( Y) as
the dependent variable. The research method used is a quantitative descriptive method,
which is a research method that includes steps to collect data, analyze data and obtain
information to interpret the results of the analysis and draw conclusions. From the two
variables I used to determine the magnitude of the influence of these variables. The
researcher used the hypothesis that has been determined, namely correlation analysis.
According to the research that has been carried out, the internal audit of the Bank Rakyat
Indonesia Limited Liability Company. This study shows the extent to which internal audit
influences the handling of fraud in the Bank Rakyat Indonesia Limited Liability Company,
Tbk. This is 23.5% according to the calculation of the coefficient of determination. From
this it can be concluded that internal audit has a significant influence on fraud prevention
for PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Regional Head Office I Bandung.
Keywords: Internal Audit, Fraud Prevention
PENDAHULUAN
Secara umum, tujuan organisasi bisnis adalah untuk melindungi aset
perusahaan, untuk menghindari hutang yang tidak diinginkan, pengendalian
internal diperlukan untuk mencegah munculnya berbagai hambatan, untuk
mencapai efisiensi operasional dan untuk mematuhi pedoman pihak ketiga. Bank
merupakan perusahaan jasa keuangan dengan operasional yang kompleks,
terutama dalam perbankan sehari-hari. Seiring dengan semakin kompleksnya
operasional perbankan, manajemen puncak memiliki keterbatasan dalam
mengontrol seluruh kegiatan operasional, maka dari itu dibutuhkannya sistem
untuk menolong manajemen puncak untuk memantau dan mendorong
operasional yang baik dan sehat. Efektivitas cara diterapkan oleh manajemen
belum diterapkan baik oleh karyawan maupun manajemen di bawahnya,
sehingga terjadi ketidakadilan dan tindakan kecurangan.Tujuan Bank adalah
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya berbagai fungsinya, mulai dari perkreditan
dan operasional, yaitu menyelenggarakan operasional perbankan yang baik untuk
kedepannya serta meningkatkan pelayanan untuk memudahkan nasabah dalam
berbisnis. Semua operasional bank diwajibkan terencana dengan baik, namun
dalam prakteknya masih mempunyai kesalahan dan penyimpangan oleh pegawai
yang berdampak menimbulkan kerugian bagi bank. Tujuan Bank adalah
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya berbagai fungsinya, mulai dari perkreditan
dan operasional, yaitu menyelenggarakan operasional perbankan yang sehat dan
aman serta meningkatkan layanan untuk memudahkan nasabah dalam berbisnis.
Semua operasional bank wajib terencana dengan baik, namun dalam prakteknya
terdeteksi kesalahan dan penyimpangan yang diketahui dilakukan secara sengaja
oleh beberapa pegawai yang akhirnya menimbulkan penurunan laba bagi bank.
Kasus penipuan lain yang melibatkan karyawan bank adalah kejadian di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) pada Desember 2011, di mana seorang karyawan BRI
sebagai senior account officer yang menganalisis kredit nasabah terlibat dalam
penipuan pengajuan aplikasi pinjaman fiktif. Bekerja sama dengan agen real
estat, dibutuhkan kredit menggunakan data fiktif dan debitur fiktif untuk membayar
uang melalui jaminan aset manipulasi ke bank aturan Fallback Rs untuk
menyetujui aplikasi pinjaman palsu. Kasus penipuan ini jelas merugikan banyak
pihak, baik kerugian berwujud maupun tidak berwujud dalam perusahaan, serta
pengembalian dan kredibilitas BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.
Kasus penipuan lain yang melibatkan karyawan bank adalah kejadian di
Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Desember 2011, di mana seorang karyawan
BRI sebagai senior account officer yang menganalisis kredit nasabah terlibat
dalam penipuan pengajuan aplikasi pinjaman fiktif. Bekerja sama dengan agen
real estat, dibutuhkan pinjaman kredit menggunakan data fiktif dan debitur
fiktif untuk membayar uang, menempatkan aset palsu di bank aturan
Fallback Rs untuk menyetujui aplikasi pinjaman palsu.Kasus penipuan ini jelas
merugikan banyak pihak, baik kerugian berwujud maupun tidak berwujud dalam
perusahaan, serta reputasi dan kredibilitas BRI merupakan bank terkenal(pusat
bank) di Indonesia. Isu yang diangkat di atas salah satu kasus kecurangan yang
disebabkan oleh tidak konsistennya pengawasan beberapa industri penunjang.
Dalam rangka meningkatkan implementasi untuk mengendalikan kecurangan dan
penanganan kecurangan, sebagaimana isu tersebut disampaikan oleh penulis,
tampaknya BRI mengimplementasikan peraturan whistleblowing system sebagai
support department yang menekankan pada pengungkapan pengaduan
(reporting). ) mendorong dan meningkatkan kesadaran pegawai dan pejabat BRI
untuk mengomunikasikan tindakan kecurangan, tidak mematuhi hukum yang ada,
kesepakatan kerja sama dengan BRI, kode etik, peraturan internal BRI lyang lain
dan/atau kejadian kepentingan BRI.
Audit Internal memiliki kewenangan untuk menghadapi setiap area, operasi
dan fungsi atau departemen organisasi dan menilai secara independen setiap
masalah yang mungkin ada. Auditor tidak hanya sebagai supervisor yang
menemukan penyimpangan dan kesalahan pegawai, tetapi juga sebagai
konsultan yang memberikan rekomendasi dan saran untuk memperbaiki
beberapa masalah operasional yang timbul dari audit. Auditor internal diharapkan
menjadi orang kepercayaan manajemen dan direksi sehubungan dengan
kedudukan, wewenang dan tugasnya
Untuk menghindari atau meminimalkan potensi risiko, manajemen harus
bertindak sebagai pemimpin dan pemimpin dari semua aktivitas perusahaan.
Dalam menjalankan fungsinya, terdapat beberapa fungsi manajemen yang dapat
dibedakan antara lain, fungsi organisasi. Beberapa fungsi yang disampaikan
saling terkait erat, oleh karena itu manajemen berupaya untuk mengelola sumber
daya keuangan yang tersedia secara efektif dan efisien. Selain itu, mereka
memperhatikan semua tanda dan berani bereaksi segera terhadap kemungkinan
risiko. Fungsi pengendalian adalah fungsi yang dapat mengetahui apakah operasi
berada pada jalurnya, untuk mengetahui sejauh mana tujuan tercapai dan di mana
penyimpangan terjadi, sehingga dapat diambil tindakan. Dengan adanya
pengawasan diharapkan efektivitas dan efisiensi kegiatan perusahaan dapat
tercapai. Pada perusahaan, dimana jumlah karyawan relatif banyak dan operasi
perusahaan sangat detail, manajemen kewalahan dalam menjalankan fungsi
pengendalian ini. Manajemen bukan lagi dapat secara langsung mengendalikan
operasi perusahaan.
Untuk mempertahankan, diperlukan pengendalian internal khususnya di
bidang perbankan, Bank Indonesia merupakan pusat pusat perbankan di
Indonesia diatur berdasarkan PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor 1/6/PBI
Tahun 1999 tanggal 20-09-1999 yang terdapat pada pasal 9b mengemukakan
bahwa : “Bank Umum juga wajib membuat SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) untuk
melaksanakan internal audit”.Oleh karena nya,internal audit tersebut dilakukan
oleh SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) yang penting untuk menangani terjadinya
kecurangan di perbankan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN
Definisi Akuntansi
Soemarsono S.R, mengatakan bahwa akuntansi merupaka proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan hasil keuangan dengan tujuan
membuat pengambilan keputusan nilai yang jelas dan andal oleh pengguna
informasi tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, dijelaskan pengertian
akuntansi yaitu praktek akuntansi, meliputi tanggung jawab, asas, standar,
kebiasaan (customs) dan segala kegiatannya; hal-hal yang berkaitan dengan
auditor; seni menangkap dan meringkas transaksi keuangan dan menafsirkan
implikasi transaksi untuk entitas keuangan.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah organisasi yang
bertanggung jawab untuk menetapkan standar akuntansi di Amerika sejak tahun
1973.Menurut mereka, konsep akuntansi itu sendiri adalah “aktivitas jasa yang
menyediakan informasi atau informasi kuantitatif yang kemudian digunakan untuk
membuat keputusan keuangan”. (2017)Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang berguna untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dianalisis untuk mengambil
keputusan yang tepat.
Dalam buku Donald E.Kieso seorang professor akuntansi di Amerika yang
beliau tulis selama karirnya.Mengemukakan pendapat nya bahwa akuntansi yaitu
mencatat, menelaah dan mengkomunikasikan kepada semua pihak yang
berkepentingan atas kegiatan keuangan suatu organisasi. Perusahaan
mengidentifikasi aktivitas keuangan sesuai dengan kesepakatan yang terjadi dan
tercatat dalam transaksi tersebut. Catatan Aktivitas Keuangan. Pencatatan
dilakukan secara detail untuk setiap transaksi dan juga dalam satuan mata uang
yang sama. Terakhir, mengkomunikasikan pengumpulan data ini kepada semua
pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan tagihan." (2016)

Konsep Umum Audit


Agoes (2012:4) mengutarakan pendapatnya tentang Audit yang
merupakan pemeriksaan kritis dan sistematis dalam laporan keuangan tahunan
yang dibuat oleh manajemen dan juga dokumen akuntansi serta bukti-bukti yang
terkait oleh badan independen dengan tujuan untuk membuat pernyataan tentang
keteraturan laporan keuangan tahunan.
Arens dkk (2015:2) mengemukakan pendapatnya bahwa pengumpulan
dan penelaahan catatan informasi untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian antara informasi ditentukan sebelumnya. Pendapat yang berbeda
mungkin mengatakan bahwa audit adalah proses meninjau laporan keuangan,
kontrol internal, dan akun perusahaan secara sistematis. Tujuan audit adalah
untuk menilai dan mengevaluasi keakuratan laporan keuangan berdasarkan bukti
yang diperoleh dan dilakukan oleh orang yang independen dan berkualitas.
Setiap audit dimulai dengan menetapkan tujuan dan menentukan jenis
audit yang akan dilakukan dan standar yang harus dipatuhi oleh auditor. Jenis
pemeriksaan yang dilakukan tercantum dalam SPKN BPK RI (2017:9) atau ruang
lingkup pemeriksaan BPK RI (UU RI No. 15 Tahun 2004 § 4) adalah sebagai
berikut:
1. Audit menurut undang-undang Audit menurut undang-undang adalah
pemeriksaan rekening tahunan negara bagian dan kotamadya, yang tujuannya
adalah untuk melakukannya.Keyakinan memadai bahwa laporan keuangan,
disajikan dengan benar dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau prinsip akuntansi yang berbeda
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Audit Kinerja Audit kinerja adalah audit keuangan dan aspek efisiensi
dan efektivitas yang biasanya dilakukan oleh Direksi untuk kepentingan
pengelolaan unit pengendalian intern. Saat melakukan audit perusahaan, audit
tersebut juga memverifikasi kepatuhan terhadap peraturan hukum dan kontrol
internal. Audit kinerja dilakukan secara objektif dan sistematis, berdasarkan
berbagai jenis bukti, untuk memberikan penilaian yang independen terhadap
efektivitas unit atau program/kegiatan yang direview.
3. Penelitian observasional (PDTT) Penelitian dengan tujuan tertentu
(PDTT) adalah penelitian yang tujuannya untuk menarik kesimpulan tentang
pokok kajian. Penelitian untuk tujuan tertentu dapat berupa Inspeksi (survei), audit
(audit) atau prosedur yang disepakati. Audit yang tepat mencakup tinjauan
masalah keuangan lainnya, audit investigasi, dan sistem pengendalian internal.
Arnes,Alvin A., Mark S.Beasley. , Penatua,Randal J (2011:16)
mengutarakan pendapatnya dari ketiga jenis control yang meliputi:
a.Pemeriksaan pajak (pemeriksaan pajak)
Pengujian fungsional mengevaluasi efektivitas dan efisiensi setiap bagian
dari kebijakan dan metode operasi organisasi. Di akhir tinjauan operasional,
manajemen biasanya mengharapkan saran untuk meningkatkan operasi.
Pemeriksaan atau reviu yang dilakukan dalam audit fungsional tidak terbatas
pada akuntansi, tetapi dapat mencakup penilaian terhadap struktur organisasi,
pengoperasian komputer, metode produksi, pemasaran, dan bidang lain yang
menjadi keahlian auditor.
b. pemeriksaan kepatuhan
Audit kepatuhan dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang
mengaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.

c. Ujian akhir
Tugas audit internal adalah mendukung anggota organisasi dalam
pelaksanaan tugasnya secara efektif. 3. Tinjauan berfokus pada efektivitas dan
efisiensi operasi masyarakat. AICPA selanjutnya mendefinisikan audit fungsional
sebagai berikut:
"Sebuah tinjauan sistematis atas tindakan organisasi ... sehubungan
dengan tujuan yang telah ditentukan. Tujuan dari perikatan tersebut dapat berupa:
(a) mengevaluasi cara kerja,
(b) menganalisis peluang yang bertujuan meningkatan, dan
(c) memajukan pilihan yang baik peningkatan atau tindakan lebih lanjut.

Jelas dari definisi di atas bahwa tinjauan sistematis kegiatan organisasi


dalam kaitannya dengan tujuan tertentu. Tujuan partisipatif dapat berupa:
(a) mengevaluasi cara kerja
(b) mengidentifikasi peluang untuk peningkatan, dan
(c) mengembangkan rekomendasi untuk peningkatan atau tindakan lebih
lanjut.
4. Audit (rekening tahunan) merupakan audit tertua dan terpopuler. Audit
ini dilakukan melalui pemeriksaan dan evaluasi terhadap sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan. Diukur dari ketersediaan prosedur dan teknik pemeriksaan,
pemeriksaan ini memiliki prosedur dan teknik yang paling lengkap dan terstandar.
Selain karena audit dilakukan berdasarkan standar auditing yang baku karena
dikeluarkan oleh serikat pekerja di wilayahnya sendiri, subjek yang akan diaudit
juga harus berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum Inspeksi
operasional berfokus pada evaluasi bagaimana operasi dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi. Audit ini merupakan kelanjutan dari internal audit,
sehingga evaluasi terhadap pencapaian tujuan pengendalian internal juga
merupakan tujuan audit yang sangat penting dalam audit ini.

Kerangka Pemikiran

Internal Audit (X_ Pencegahan Fraud (Y)

METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan
data primer. Sugiyono (2012:193) mengatakan bahwa define dari definisi dari data
primer sendiri merupakan sumber yang memperoleh data langsung kepada yang
membutuhkan data''. Data yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai dasar
pengujian hipotesis adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian.
Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data untuk bahan penelitian
adalah metode survey lapangan. Definisi penelitian lapangan yaitu metode
pengumpulan data dengan mengunjungi langsung perusahaan.
Metode Analisis Data
Metode Analisis Data yang peneliti dapatkan selanjutnya diproses dan diteliti
dengan menggunakan alat bantu dengan menggunakan landasan teori yang
sudah dijabarkan sebelumnya.Dapatkan gambaran yang jelas tentang objek
inspeksi dan buat kesimpulan. Menjalankan tes membutuhkan serangkaian
langkah, mulai dari manipulasi pada variabel nya,cara pengumpulan data nya,dan
dalam menentukan populasi dan sampel,yang dilakukan dengan metode yang
sudah ditentukan yaitu analisis dan desain uji hipotesis.Berdasarkan
penelitiannya,penulis mengolah data dengan metode analisis deskriptif yaitu
memilih menggunakan penelitian kuantitatif untuk memperoleh data hasil
penelitian.Pada saat meneliti ,peneliti harus memperhatikan instrument yang akan
dijalankan,peneliti menggunakan kuesioner pengumpulan data untuk
memperoleh data tersebut apakah data yang didapatkan oleh instrument
pengukuran tersebut bias meyakinkan kualitas penelitian.Handal, akurat dan
terpercaya untuk membuat peneliti mempercayai hasil data tersebut.Data dari alat
ukur yang baik yaitu hasil survei yang baik.

HASIL PEMBAHASAN
Dari bukti penelitian yang didapatkan oleh penuilis mengatakan
bahwa internal audit pada Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia,
(Tbk) dikatakan baik dan efektif. Pengaruh besar internal audit terhadap
pencegahan fraud pada Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia
diungkapkan secara langsung oleh peneliti yaitu sebesar 23,5%
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi.Oleh karena itu, dapat
diambil kesimpulan bahwa internal audit berpengaruh besar terhadap
pencegahan fraud pada Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia ,(Tbk)
Wilayah Kantor Pusat Regional I Bandung. Membahas Dampak
Pengendalian Intern Terhadap Pencegahan Fraud Hasil survei kuesioner
terhadap responden menunjukkan bahwa pengendalian intern Bank BRI
secara umum dinilai baik. Namun, ada satu pernyataan dengan skor
terendah. Dengan kata lain, itu adalah pernyataan yang mewakili indikator
sistem informasi. Artinya, pengendalian internal sistem informasi, terutama
integritas file, belum habis sehingga memerlukan penilaian integritas file
dan pemantauan khusus terhadap kegiatan operasional. Hasil pengujian
hipotesis (testing) menunjukkan bahwa air berpengaruh positif dan
signifikan terhadap internal anti fraud control, dan H1 diterima. Ini berarti
bahwa ketika pengendalian internal organisasi meningkat, demikian pula
pencegahan penipuannya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan ini dapat diambil kesimpulan bahwa
pengendalian internal audit efektif dan penting dalam mencegah
kecurangan. Internal audit pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dapat
dikatakan baik dan efektif. Besarnya pengaruh internal audit terhadap
pencegahan fraud merupakan data yang ditunjukan langsung oleh peneliti
berdasarkan hasil yang diperoleh.Jadi dapat dikatakan bahwa semakin
kuat pengendalian internal organisasi,semakin baik pencegahan penipuan
dalam organisasi tersebut.Internal audit terdapat pengaruh besar pada
penanganan tindakan kecurangan pada Perseroan Terbatas Bank Rakyat
Indonesia, (Tbk) Wilaya Kantor Pusat Regional I Bandung. Membahas
Dampak Pengendalian Intern Terhadap Pencegahan Fraud Hasil survei
kuesioner terhadap responden menunjukkan bahwa pengendalian intern
Bank BRI secara umum dinilai baik.
Saran
Hasil survei ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen Bank
BRI Wilayah Pusat Regional I Bandung untuk mempertimbangkan perbaikan
pengendalian internal lebih lanjut. Prioritas utama adalah informasi tentang
kegiatan bisnis perusahaan dalam bentuk file bisnis, terutama integritas dokumen
kredit. Dokumentasi kredit lengkap memberikan kejelasan lebih lanjut tentang
aktivitas bisnis perusahaan dan mengurangi peluang penipuan .

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Tanuwijaya, F. (2020, 10 19). Pengertian Akuntansi Berdasarkan Para


Tokoh. Retrieved from https://www.mas-
software.com/blog/pengertian-akuntansi-lengkap-menurut-ahli
Triwahyuni, A. P. (2021ACCOUNTING AND MANAGEMENT ISSN).
PENCEGAHAN FRAUD PADA iMANTRI PTiBANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO)iTBK KANTORiCABANG
GOMBONG:PERAN PENGENDALIAN INTERNAL,KESESUAIAN
KOMPENSASI,DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI. 8.
widianingsih, n. (2016). PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP
PENCEGAHAN FRAUD PADA PT BANK CENTRAL ASIA, TBK
(STUDI PADA KANTOR WILAYAH PUSAT I REGIONAL
BANDUNG). Thesis (Skripsi(S1)), 14-20.

Anda mungkin juga menyukai