Anda di halaman 1dari 14

TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

REVIEW JURNAL NASIONAL

Ni Made Ayu Angeline Leonila Pratiwi


8215160861
S1 Manajemen C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan Tugas Studi Kelayakan Bisnis mengenai Review Jurnal Nasional ini.

Tugas ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Saya
mengharapkan agar tugas ini dapat dimanfaatkan dengan baik sebagaimana mestinya. Dalam
penulisan tugas ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kurangnya kemampuan yang saya miliki dan manusia tidak ada yang
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan tugas ini. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Andrian Haro selaku
pengajar kelas Studi Kelayakan Bisnis yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Sekian dan terimakasih.

Jakarta, 12 Juni 2018

NI MADE A ANGELINE LP
I. TENTANG JURNAL

1.1 Judul
KELAYAKAN BISNIS AIR BERSIH TERHADAP KEMAJUAN USAHA
(Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Muaro Kabupaten Tebo)
1.2 Penulis
Nama :
Instantsi :
Kontak :
1.3 Terbit
JURNAL Erudisi ISSN 2087‐8370 Edisi Cetak Vol.3 No.1 April2013

II. LATAR BELAKANG

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Tirta Muaro Kabupaten Tebomerupakan


perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang air bersih yangmemberikan kontribusi
sumber pendapatan asli daerah.Di lain pihak juga sebagai unit membantu pemerintah
dalam hal pembangunan penyediaan air bersih untuk kepentingan masyarakat. PDAM
sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)Pemerintah Kabupaten Tebo yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun
saat ini belum dapat terealisasi, karena masihmengalami permasalahan yang cukup banyak.
Permasalahan tersebut diharapkandapat diselesaikan dengan melakukan analisis kelayakan
bisnis denganmemaksimalkan pemberdayaan sumber - sumber ekonomi yang tersedia atau
yang berpotensi dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut dikenaldengan
5M, yang terdiri dari orang (man), uang (money), material (material), peralatan (machin),
metode (method)
. Memperhatikan perkembangan PDAM yang menghadapi paradigma baru dalam
pengelolaan pelayanan air bersih, terjadi perubahanlingkungan eksternal dan internal yang
pesat dan kompleks akan memberikandampak positif maupun negatif bagi kesinambungan
dan pertumbuhan perusahaan. Perubahan tersebut perlu diikuti oleh kesiapan manajemen
dalammengantisipasi dampak negatif secara aktual pada kebijakan yangdiputuskan.Dalam
proses pengambilan keputusan diperlukan sekumpulan datayang akurat, realistik,
akuntabilitas yang akan diolah menjadi paket informasiyang dapat diterima dan dimengerti
oleh Stakeholder PDAM. Agar manajemenPDAM dapat mengambil keputusan bisnisnya
secara optimal, maka sudah barangtentu ketersediaan data dan informasi tersebut
diharapkan diperoleh dengan cepat,aktual, sistematis dan komprehensif melalui hasil dari
analisis kelayakan bisnis.
Berdasarkan pengamatan penulis ditemukan berbagai permasalahan yangcukup
signifikan mempengaruhi kelayakan bisnis PDAM Tirta Muaro KabupatenTebo,
khususnya untuk mendukung kelancaran operasional diantaranya; penggunaan instalansi
air saat ini masih berupa bantuan yang dibangun pada tahun1982 dan belum ada perubahan
sesuai dengan pertumbuhan penduduk. Pengelola PDAM dan pemerintah, baik dewan
komisaris maupun dewan direksi belummelaksanakan kelayakan yang mengacu kepada fit
and properties. Disamping itu, tenaga pembangkit maupun tenaga sumber daya manusia
belum memenuhistandardisasi secara Kualitas dan kuantitas sehingga akan
mempengaruhioperasional PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo secara kontinyu.
Berdasarkan fenomena masalah di atas, maka diperlukan adanya analisiskelayakan bisnis,
terutama dalam upaya pengembangan perusahaan. Untuk itusangat diperlukan penelitian
dengan judul: Analisis Kelayakan Bisnis AirBersih Terhadap Kemajuan Usaha (Studi Pada
Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Tirta Muaro Kabupaten Tebo).

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, yaitu bermaksud untuk mengetahui
sertamendapatkan gambaran tentang permasalahan yang terjadi pada tempat dan
waktutertentu, kemudian berusaha menganalisa dan menjelaskan fenomena-
fenomenayang terjadi untuk pemecahan masalah mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifat dari populasi. Pendekatan analisis data yang diginakan dalam penelitian ini
adalahanalisis kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema
dangambar.Peneliti menggunakan analisis data dengan cara wawancara.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi objek atau subjek yangmempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan pengertian itu, populasi dalam
penelitian ini adalah pimpinan dan semua karyawan PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo, serta semua pelanggan PDAM TirtaMuaro Kabupaten Tebo.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil dan ditetapkan
berjumlah yaitu 19 (Sembilan belas) orang, dengan rincian sebagai berikut:
1. 1 (satu) orang Direktur.
2. 2 (dua) orang Kepala Bagian :
a. Teknik
b. Adm / keuangan
3. 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian :
a. Perencanaan
b. Distribusi
c. Hubungan langganan
4. 1 (satu) orang Kepala Unit Pelaksana Teknis
5. 4 (empat) orang pelanggan:
a. 2 orang pelanggan aktif
b. 2 orang pelanggan non aktif

Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling (sampel


bertujuan) dengan pertimbangan tertentu, yakni mencari informasidan data
kepada orang yang dianggap mengetahui / paham (competence) dengan
masalah penelitian yang dilakukan. Sedangkan untuk sampel darikelompok
pelanggan menggunakan teknik inci dental sampling (sampel secara
kebetulan).
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian yang akan dilakukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan
data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan.
a). Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka ini dilakukan untuk mendapatkan data teoritis dari
berbagai pendapat para ahli dengan cara mempelajari dan menganalisa teori-
teori dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan permasalahan yang
akandibahas dan serta dokumen-dokumen lain yang ada kaitannya dengan
masalahyang akan diteliti.
b). Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer melalui
observasi dan wawancara.
a. Observasi adalah suatu proses pengamatan terhadap fenomena-
fenomenayang terjadi dan berkembang dimasyarakat.
b. Wawancara adalah komunikasi langsung antara pewawancara dengan
responden dalam rangka pengumpulan data.

4. Sumber Data
a). Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari lokasi penelitian yang
berupawawancara dengan bagian terkait dengan pengumpulan data penelitian
dandata ini masih murni dan belum diolah dalam suatu proses tertentu.
b). Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sistematis,
yangsudah diolah dan dipublikasikan bisa buku-buku laporan bulanan,
semester maupun tahunan dan bahan dokumenter lainnya.

5. Analisis Data
Setelah melakukan pengumpulan data secara lengkap, maka
langkahselanjutnya yang sangat penting untuk dilakukan adalah menganalisis
data. Sesuaidengan metode penelitian yang digunakan, maka proses analisis
datamenggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Dengan demikian, maka langkah-langkah atau tahapan menganalisis
datadalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian.
2. Pemeriksaan data yang didapat apakah sesuai dengan yang diharapkan.
3. Pengelompokan data-data guna untuk menjawab pertanyaan terhadap
suatu penelitian.
4. Melaksanakan pembahasan dan perumusan terhadap data yang didapat.
5. Mengambil kesimpulan akhir terhadap data yang diteliti.

IV. HASIL ANALISIS

1. Aspek Legalitas
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Tirta Muaro Kabupaten Tebo didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 8 Tahun 2004 dengan akte
pendirian No. 21 tanggal 21 Mei 2004 Notaris Miral, S.H Notaris Muaro Tebo.
Berdasarkan dalam jurnal, secara legalitas PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo telah
memenuhi persyaratan dan sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku, khususnya status dan kepemilikan perusahaan yang merupakan Perusahaan
Daerah.
Hal ini didukung oleh Kabag Administrasi Keuangan, bahwa status perijinan dan
keberadaan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo sudah berjalan dengan baik dan tidak
ada permasalahan.

2. Aspek Teknis dan Teknologi


Aspek ini mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara
teknis proses produksi akan dilaksanakan. Berdasarkan dalam jurnal, bahwa teknologi
yang digunakan oleh PDAM Tirta Muaro sesungguhnya belum mampu mendukung
pelayanan saat ini, karena sebagian besar sudah relatif lama dan dalam kondisi yang
kurang baik. Hal ini juga didukung oleh Kabag. Teknik, bahwa peralatan produksi dan
pipanisasi sudah relatif lama tidak diperbaharui dan masih menggunakan teknologi yang
sudah lama.
Teknologi yang digunakan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo masih
menggunakan teknologi lama dan belum ada penggantian ataupun pembaharuan
teknologi yang digunakan pada saat ini.

3. Aspek Finansial
Suatu bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan
mampu memenuhi kewajiban financialnya. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara
lain adalah penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal
kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Berdasarkan dalam jurnal, bahwa aspek keuangan pada prinsipnya tidak menjadi
masalah, terutama untuk membiayai kebutuhan operasional PDAM, karena masih
bersumber dari kas daerah. Namun dari sisi bisnis, PDAM Tirta Muaro belum bisa
mendukung kegiatan operasionalnya, karena masih mengalami kerugian usaha. Untuk
melihat gambaran arus kas dari PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo, sebagaimana
perincian pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa total penerimaan selama tahun 2011
sebesar Rp. 2.454.360.000,- belum dapat menutupi pengeluaran sebesar Rp.
3.347.832.000,-. Dapat diketahui bahwa jumlah pengeluaran di atas belum termasuk
belanja pegawai yang masih disubsidi dari pemerintah daerah Kabupaten Tebo. Dari
analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dari aspek keuangan, PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo belum mampu untuk menunjukkan kinerjanya secara optimal.

4. Aspek Pasar dan Pemasaran


Dalam aspek ini, bahwa potensi pasar dari masyarakat Kabupaten Tebo masih
sangat besar, dimana cakupan pelayanan air bersih masih relatif rendah. PDAM Tirta
Muaro sebagai satu-satunya pemasok air bersih yang ditunjuk oleh Pemerintah, dapat
memonopoli pelayanan air bersih satu-satunya, sehingga potensi pasar tidak perlu
diragukan lagi.
Potensi pasar pada PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo masih sangat mendukung,
dimana jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 11.230 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk yaitu sebanyak 267.000 jiwa, sehingga baru terlayani sekitar 5%. Dari hasil
tersebut, maka dapat dilihat bahwa aspek pasar tidak menjadi masalah untuk
menghambat kemajuan usaha PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo. Hal tersebut
sebenarnya merupakan peluang yang besar untuk meningkatkan kinerja dan
perkembangan PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo untuk masa yang akan datang.
Mengenai strategi marketing belum dilaksanakan sesuai dengan konsep
pemasaran,dimana PDAM Tirta Muaro sebagai satu-satunya pemasok air bersih
merasa tidak perlu untuk melaksanakan strategi marketing. Strategi promosi belum
dilaksanakan oleh PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo secara terprogram, sehingga
sebagian masyarakat belum memahami fungsi dan peranan PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo. Namun Pelayanan purna jual merupakan salah satu program yang
dilancarkan oleh PDAM Tirta Muaro guna memberikan citra positif kepada pelanggan,
dan berharap akan memberikan kesan yang baik pula terhadap calon-calon pelanggan
agar mereka menjadi pelanggan air bersih PDAM Tirta Muaro.

5. Aspek Manajemen dan Organisasi


Tujuan aspek ini adalah untuk mengetahui apakah operasional perusahaan sudah
direncanakan, dilaksanakan dandikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat
dinyatakan layak, atau sebaliknya. Berdasarkan jurnal, aspek manajemen yang
dilakukan oleh perusahaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian. Dalam pelaksanaan manajemen pada PDAM Tirta Muaro Kabupaten
Tebo, pada prinsipnya sudah terlaksana, namun belum tersistem dengan baik sesuai
dengan konsep-konsep manajemen. Manajemen yang dilaksanakan, baik oleh jajaran
pimpinan maupun bawahan belum berjalan dengan baik sesuai prosedur dan aturan
berdasarkan garis komando pada struktur organisasi yang ada. Dapat diketahui, aspek
manajemen sudah dilaksanakan oleh PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo, namun
belum optimal dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen oleh semua unsur
perusahaan.
Kondisi yang dialami oleh PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo adalah kekurangan
SDM untuk mendukung kegiatan perusahaan, baik dari jumlah maupun kesesuaian
dengan latar belakan karyawan dengan bagian pekerjaannya. Hal ini juga didukung
oleh Kabag AdministrasiKeuangan, dimana jumlah pegawai keseluruhan saat ini
berjumlah 48 orang, dan yang berstatus pegawai tetap adalah sebanyak 25 orang.
Dari kondisi di atas, maka aspek SDM masih perlu ditingkatkan, baik dari jumlah
maupun kompetensinya, sehingga pada akhirnya dapat mendukung kemajuan usaha
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo.

6. Aspek Sosial dan Ekonomi


Aspek ini tidak mengalami masalah yang berarti, karena PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo merupakan salah satu perusahaan daerah dan mempunyai fungsi
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Masyarakat sekitar sana tidak
mempermasalahkan kehadiran PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo, karena
perusahaan tersebut sebagai salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah daerah. Disamping itu, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
mereka tidak mendapatkan respon yang negatif dari masyarakat sebagai pelanggan dari
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo.
7. AMDAL
Aspek AMDAL bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup,
misalnya dari sisi udara dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara
layak atau sebaliknya. Berdasarkan jurnla, bahwa aspek lingkungan hidup sudah
melalui kajian dari instansi dan studi kelayakan, sehingga PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo tidak akan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Dalam proses
penyaringan airnya tidak menimbulkan dampak kerusakan ataupun pencemaran
lingkungan sekitar pabrik dan sejauh ini belum ada keluhan darimasyarakat sekitar
terhadap dampak kerusakan lingkungan darikeberadaan PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan PDAM Tirta MuaroKabupaten
Tebo tidak memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan hidup.

V. Kesimpulan
PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo belum menunjukkan kinerja yang optimal dalam
menunjang kemajuan perusahaan. Hal ini berdasarkan hasil analisi kelayakan bisnis yang
meliputi berbagai aspek yang kurang mendukung kemajuan usaha. Dari keseluruhan aspek
yang belum layak yaitu aspek teknis dan teknologi dan aspek sumber daya manusia. Dan
dilihat dari segi aspek lainnya sudah cukup dikatakan layak. Hanya saja masih terdapat
beberapah hambatan mulai dari SDM yang kurang memadai serta keterbatasan sumber
dana yang mendukung. Untuk lebih lanjut sebaiknya Manajemen PDAM Tirta Muaro
Kabupaten Tebo mengalokasikan sejumlah dana untuk pelaksanaan analisis kebijakan
bisnis untuk masa yang akan datang.
TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Ni Made Ayu Angeline Leonila Pratiwi


8215160861
S1 Manajemen C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan Tugas Studi Kelayakan Bisnis mengenai Review Jurnal Internasional ini.

Tugas ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Saya
mengharapkan agar tugas ini dapat dimanfaatkan dengan baik sebagaimana mestinya. Dalam
penulisan tugas ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kurangnya kemampuan yang saya miliki dan manusia tidak ada yang
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan tugas ini. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Andrian Haro selaku
pengajar kelas Studi Kelayakan Bisnis yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Sekian dan terimakasih.

Jakarta, 12 Juni 2018

NI MADE A ANGELINE LP
I. TENTANG JURNAL

1.1 Judul
Operational Performance of Purified Water Business in Batangas City, Philippines:
Basis of Enhanced Business Operation Initiatives
1.2 Penulis
Nama : Ashlyn P. Macatangay1, Ebinson A. Bautista1, Arlene Sarah B.
Francisco1, Anne Rose P. Magsino1, Sheela Mae G. Sarmiento1,
Maribeth G. Buenviaje1, Imelda L. An2
Instantsi : 1College of Business Administration, Lyceum of the Philippines
University, Batangas City, Philippines
2College of Education, Arts and Sciences, Lyceum of the
Philippines University, Batangas City, Philippines
Kontak : apjarba@lpubatangas.edu.ph
1.3 Terbit
Asia Pacific Journal of Academic Research in Business Administration, Vol. 1 No.
1, April 2015

Anda mungkin juga menyukai