TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah Diploma III
Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Pontianak
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah ataupun swasta memerlukan data dan informasi, salah satu sumber
Menurut Maulana (2005:5), “Arsip adalah suatu metode atau cara yang
direncanakan dan dipergunakan untuk menyimpan, pemeliharaan arpis bagi
individu maupun umum dengan memakai indeks yang sudah ditentukan, biasanya
untuk keperluan filling ini dipergunakaan lemari, laci cabinet dari bahan baja tahan
karat atau dari kayu yang terkunci, jauh dari bahaya yang tidak diinginkan.”
Arsip memegang peran penting bagi kelancaran jalannya suatu organisasi
sebagai sumber pusat informasi bagi suatu organisasi. Maka perlu adanya
pengelolaan arsip yang baik, namun masih banyak kantor yang tidak melakukan
penataan arsip dengan baik. Kurangnya penataan arsip akan mengakibatkan arsip
tersebut hanya benilai sebagai tumpukan kertas yang tidak beraturan yang
mungkin tidak mempunyai nilai guna.
Penataan arsip juga diterapkan di Perusahaan Daerah Air Minum Pontianak.
Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang
bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. Adapun bagian-bagian
unit yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum Pontianak adalah Kepala Bagian
Administrasi Umum dan Program, Kepala Bagian Penjualan, Kepala Bagian
Operasional, Kepala Seksi Administrasi Umum dan Logistik, Kepala Seksi
Personalia, Kepala Seksi Keuangan dan Aset, Kepala Seksi Perencanaan dan Bina
Program, Kepala Seksi Penjualan, Kepala Seksi Pelayanaan Pelanggan, Kepala Seksi
Penagihan, Kepala Unit Pelayanan Wilayah, Kepala Seksi Produksi dan Perawatan,
dan Kepala Seksi Transmisi dan Distribusi. Berdasarkan dari pengamatan awal yang
penulis lakukan, di Perusahaan Daerah Air Minum Pontianak melakukan
pengelolaan arsip menggunakan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana pengelolaan arsip dinamis di Perusahaan Daerah Air Minum
Pontianak.
C. Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentu ada namanya tujuan penelitian yang akan
dapat diketahui dari sebuah penelitian. Adapun tujuan dari hasil penelitian
tersebut yaitu:
1. Mendeskripsikan bagaimana pengelolaan arsip dinamis di Perusahaan
Daerah Air Minum Pontianak.
2. Untuk mengetahui kendala dalam pengelolaan arisp dinamis di Perusahaan
Daerah Air Minum Pontianak.
3. Untuk mengetahui solusi terhadap kendala dalam pengelolaan arsip dinamis
di Perusahaan Daerah Air Minum Pontianak.
D. Tujuan Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan disiplin ilmu yang telah dipelajari ketika berada dibangku
kuliah.
b. Menambah pengetahuan dan wawasandidunia kerja, serta dapat
memanfaatkan ilmu yang didapat ketika melakukan penelitian.
c. Sebagai syarat mahasiswa khususnya penulis untuk mendapatkan gelar
ahli madya di Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak.
2. Bagi Jurusan
3. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan positif untuk Stasiun TVRI Kalimantan Barat dalam hal
penataan arsip sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan
tujuan. Metode penelitian harus mengacu pada cara-cara ilmiah, dalam penulisan
tugas akhir ini metode yang dilakukan terdiri dari:
1.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Menurut Suwartono (2014:41),“Pengumpulan data
adalah berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data,
menghimpun,mengambil, atau menyaring data penelitian.”
a. Observasi
c. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dokumentasi dilakukan sebagai bukti otentik dari
hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis.
pengolahan data yang dilakukan bersifat uraian dan non-numerik serta metode
dokumentasi.
F. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Arsip
Kata arsip berasal dari bahasa Yunani yaitu archea artinya dokumen atau
catatan mengenai permasalahan. Menurut Sugiarto (2005:3-4) dalam Ramanda
dan Indrahti (2015:3) arsip adalah “Segala dokumen yang mempunyai manfaat
bagi organisasi sehingga perlu disimpan.
Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 dalam Undang-Undang
Republik Indonesia tentang kearsipan,arsip adalah
“Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berebagai bentuk dan media sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga Negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Menurut Rosalin(2017:1) mengemukakan bahwa “Istilah kearsipan berasal
dari kata “arsip". dalam bahasa Yunani arsip berasal dari kata “Archeon” yang
memiliki arti milik sebuah kantor. Asal kata arsip bermula dari banyaknya
dokumen yang diciptaka oleh pemerintahan. Secara sederhana arsip memiliki arti
adalah record, rekam, rekaman, catatan atau berkas yang diciptakan oleh sebuah
organisasi baik organisasi publik maupun privat.”
2. Jenis Arsip
Arsip berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua, Menurut
Sugiarto (2005:12) dalam Ramanda dan Indrahti (2015:3) yaitu:
1) Arsip dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam
kegiatan perkantoran sehari-hari. Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun
2009 tentang kearsipan, arsip dinamis dibedakan menjadi dua,yaitu:
a. Arsip aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi atau terus-
menerus.
b. Arsip inaktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
2) Arsip statis, yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung.
Dalam kegiatan perkantoran sehari-hari. Arsip statis disimpan di lembaga
kearsipan, seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), arsip daerah
provinsi, arsip daerah kabupaten atau kota dan arsip perguruan tinggi.
Menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2009 tentang kearsipan dalam
Septiyani(2018:4)“Kearsipan dinamis dibagi menjadi dua, salah satunya adalah
arsip inaktif, arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah
menurun, maksudnya nilai guna arsip tersebut sudah berkurang penggunaannya.”
Menurut Wursanto (1991:11) dalam Septiyani (2018:4) arsip inaktif adalah,
“Arsip yang sudah menurun nilai kegunaannya dalam proses administrasi sehari-
hari.”"Arsip ini tidak terdapat di unit kerja, tetapi berada di unit kearsipan
organisasi yang bersangkutan.”
Sedangkan menurut Barthos (2003:4) dalam Septiyani (2018:4) Arsip inaktif
adalah “Arsip yang tidak secara langsung dan tidak terus menerus diperlukan dan
digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari-hari serta dikelola oleh
pusat arsip."
Berdasarkan beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa arsip inaktif ini
adalah jenis arsip yang penggunaanya sudah menurun,tapi tetap mempunyai nilai
guna dan harus tetap di jaga. Walaupun penggunaanya sudah menurun, arsip
inaktif ini masih perlu ditangani secara maksimal terkait dengan ketersediaan
informasi pada saat dibutuhkan.
3. Penataan Arsip
Penataan arsip dengan sistem kearsipan yang baik dapat membantu kegiatan
administrasi disuatu kantor berjalan dengan lancar. Suatu penataan arsip yang baik
mencerminkan keberhasilan suatu pengelolaan kegiatan masa lalu, yang akan
besar pengaruhnya terhadap pengembangan dimasa mendatang.
Selain penataan yang benar dan juga fasilitas yang harus dipenuhi, petugas
kearsipan atau arsiparis juga perlu diperhatikan.
Karna itu juga menentukan keberhasilan dalam pengelolaan arsip. Menurut
Zulkifli (1998:199) dalam Septiyani (2018:7),“Personil yang diperlukan untuk
kegiatan manajemen kearsipan dipengaruhi oleh 2 faktor,yaitu bentuk organisasi
yang dipergunakan, besar kecilnya organisasi.”
Petugas kearsipan atau arsiparis harus bekerja profesional,harus bisa
mengambil tindakan yang cepat, tepat dan cekatan.
Menurut Mulyono (1985:30) dalam Septiyani (2018:7),“Petugas kearsipan
harus mempunyai syarat-syarat yang sama dengan petugas unit kerja yang lain,
yakin harus kuat, terampil, tekun, disiplin, terdidik,dan mampu memegang
rahasia.”
Sedangkan menurut Widjaja (1993:104) dalam Septiyani (2018:7), seorang
petugas kearsipan setidaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan dibidang
a. Pengetahuan tentang seluk beluk instansi, yaitu organisasi beserta tugas
tugasnya dan pejabat pejabatnya.
b. Pengetahuan umum, terutama yang menyangkut masalah surat menyurat
dan arsip.
c. Pengetahuan khusus tentang kearsipan.
d. Memiliki keterampilan untuk melaksanakan teknik dan tata kearsipan
yang sedang dijalankan.
2. Kepribadian
Maksudnya memiliki ketekunan, kesabaran, ketelitian, keterampilan,
kecekatan, kecerdasan,kejujuran serta loyal dan daapt menyimpan rahasia
organisasi.
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa persyaratan menjadi petugas
arsip atau arsiparis harus memiliki keterampilan dalam bidang kearsipan tekun
dalam melaksanakan tugas,
kreatif, tidak mudah bosan, sopan santun, ramah, bisa menjaga rahasia
perusahaan, sabar, jujur dan bertanggungjawab.