Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota


megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan
sampah sebesar +-6.139,33 ton (Sumber: Informasi Kebersihan Tahun 2010). Dengan
jumlah penduduk yang beraktifitas di Jakarta terus bertambah disertai dengan perubahan
pola konsumsi masyarakat mengakibatkan konsekuensi bertambahnya volume sampah
dan kontribusi beragamnya jenis sampah seperti sampah kemasan yang berbahaya
dan/atau sulit diurai oleh proses alam. Selain itu, sebagian besar masyarakat Jakarta
masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai
sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Sehingga masyarakat dalam menangani sampah
masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan,
diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Kesadaran dan perilaku
warga Jakarta untuk membuang sampah pada tempat sampah dan menjaga kebersihan
dan keindahan kotanya belum sepenuhnya terlihat terbentuk dari tiap kepribadian
warganya baik penduduk tetap maupun penduduk pendatang atau komuter. Dilain pihak,
ketersediaan lahan yang semakin sulit dan terbatas serta pengelolaan sampah belum
sesuai dengan metoda dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan.
Keadaan ini mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mencari solusi
pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan. Dengan adanya Undang-Undang RI
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, paradigma pola
pengelolaan sampah diharapkan tidak lagi mengandalkan pola kumpul angkut buang
namun beralih ke pola pengurangan dan penanganan sampah sejak dari sumber.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki Master Plan Persampahan yang
disusun pada tahun 1987 untuk periode 1987– 2005 dan telah melakukan review terhadap
Master Plan 1987 pada tahun 2005 yang dikenal sebagai Review Master Plan
persampahan tahun 2005 untuk periode 2005– 2015. Untuk mengakomodir perubahan-
perubahan seperti kondisi Kota Jakarta saat ini dan menjalankan amanat Undang-Undang
RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2030, maka perlu dilakukan penyusunan Master Plan dan
Kajian Akademik Persampahan Provinsi DKI Jakarta sebagai acuan pelaksanaan
kebijakan pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta untuk masa 2012– 2032.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini Rumusan masalah yang dibahas adalah mengenai


“Analisis Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat
DPRD Kota Cirebon”

1.3 Tujuan Penelitian

1. Upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
mengatasi sampah yang menggunung di beberapa daerah di ibukota ?
2. Kendala apasaja yang menghambat pemerintah dalam mengatasi sampah ?
3. Bagaimana Peraturan daerah tentang pengelolaan sampah ?

1.4 Studi Kasus

1.5 Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptitf kualitatif yaitu penelitian
tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar,
kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti
dan informan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial
dari sudut perspektif informan. informan adalah orang-orang yang diajak
berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya
(Sukmadinata, 2006: 94).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik kualitatif dipakai
sebagai pendekatan dalam penelitian ini, karena teknik ini untuk memahami realitas
rasional sebagai realitas subjektif khususnya pemerintah dan warga masyarakat.
Proses observasi dan wawancara mendalam bersifat sangat utama dalam
pengumpulan data. Dari observasi diharapkan mampu menganalisis pentngnya
komunikasi organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai khususnya di
Sekretariat DPRD kota cirebon.
2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini diambil dari

3. Unit Analisis

a. Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Kepala Seksi Kebersihan Dinas Cipta
Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan.
b. Pegawai Kantor Lingkungan Hidup dan Kepala Seksi Kebersihan Dinas Cipta
Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan.

4. Teknik Pengumpulan Data


Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber
data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan
data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan
data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar.

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data


dalam penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan teknikobservasi,
wawancara, dan dokumentasi, atas dasar konsep tersebut, maka ketiga teknik
pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.Metode pengumpulan
data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif ini
adalah melalui :

a. Observasi : Melakukan pengamatan langsung untuk mengadakan


pengamatan terhadap suatu kegiatan yang sedang berjalan sehingga
didapat data yang akurat.
b. Wawancara : adalah metode dengan mengajukan beberapa pertanyaan
secara langsung kepada pihak yang menjadi unit analisapenelitian yang
dianggap memiliki data mengenai unit analisa penelitian. Pihak tersebut
ialah Kepala, Kepala Seksi dan pegawai Kantor Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten
Pacitan.
c. Teknik Dokumentasi : Penelusuran dokumentasi untuk mendapatkan
informasi yang mendukung analisis dan interprestasi data. Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Bisa berupa foto,
tulisan gambar,karya, dan sebagainya.
d. Studi Kepustakaan : Study Kepustakaan, mencari data atau informasi
riset melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-
bahan publikasi yang tersedia diperpustakaan atau internet.

5. Teknik Analisis Data

Data akan dianalisis menggunakan teknik model Miles dan Huberman, yaitu teknik
yang dilakukan pada saat pengumpulan data selesai dalam periode tertentu.

Aktivitas dalam analisis data model Miles dan Huberman diantaranya :

A. Pengumpulan Data
Yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan yang dilakukan
terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada dilapangan kemudian data-data tersebut
dicatat.
B. Reduksi Data
yaitu hasil penelitian di lapangan sebagai bahan mentah dirangkum,
direduksi, kemudian disusun supaya lebih sistematis untuk mempermudah peneliti
di dalam mencari kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali.
C. Sajian Data
yaitu penyajian data dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat
naratif untuk memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi.
D. Verifikasi Data
yaitu data data yang diperoleh dari hasil wawancara, diobservasi kemudian
peneliti mencari makna hasil penelitian. Penelitian berusaha mencari pola, hubungan
serta hal-hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data yang diperoleh
peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan untuk kemudian diverifikasi.

1.6 Manfaat Penulisan


Manfaat penelitian tentang “Analisis Komunikasi Organisasi dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Cirebon” study kasus
mengenai komunikasi organisasi yang terjalin antara pimpinan dan pegawai
sekretariat DPRD kota cirebon, antara sesama pegawai sekretariat DPRD kota cirebon,
terdiri atas kegunaan teoritis dan praktis.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB II

Gambaran Umum

BAB III

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai