Rangkuman materi bela negara - pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang salah
satu aspek penilaian yang dijadikan tema soal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) CPNS
yaitu tentang bela negara. Apa yang dimaksud dengan bela negara?
Bila kita perhatikan, pengertian bela negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019
adalah penyempurnaan dari pengertian bela negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2002. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini kita akan menggunakan pengertian bela negara
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019.
Untuk mempermudah pemahaman tentang pengertian bela negara, maka kita akan bagi
pengertian bela negara tersebut kedalam lima bagian, yaitu:
1. Pelaksanaan Bela Negara
Berdasarkan pengertian tersebut, bela negara dilaksanakan melalui (a) tekad, (b) sikap (c)
perilaku, dan (d) tindakan untuk melaksanakan bela negara.
2. Subjek Bela Negara
Berdasarkan pengertian tersebut, subjek atau pelaku bela negara adalah warga negara, baik
perseorangan maupun kolektif.
3. Tujuan Bela Negara
Berdasarkan pengertian tersebut, tujuan bela negara adalah
a. menjaga kedaulatan negara;
b. keutuhan wilayah;
c. keselamatan bangsa dan negara;
d. menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman.
4. Motif Bela Negara
Berdasarkan pengertian tersebut, motif warga negara mau melaksanakan bela negara karena
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Landasan Pelaksanaan Bela Negara
Berdasarkan pengertian tersebut, landasan pelaksanaan bela negara adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Keikutsertaan Warga Negara dalam Bela Negara
Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa bela negara dilaksanakan melalui tekad, sikap,
perilaku dan tindakan untuk melaksanakan bela negara. Adapun tekad, sikap, perilaku dan
tindakan tersebut, secara nyata diwujudkan melalui keikutsertaan warga negara dalam upaya bela
negara yang meliputi:
a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
Pendidikan Kewarganegaraan
Salah satu bentuk nyata pelaksanaan bela negara yaitu keikutsertaan warga negara dalam
pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan tersebut dilakukan melalui
pembinaan kesadaran bela negara dalam tiga ruang lingkup:
a. pendidikan,
b masyarakat, dan
c. pekerjaan.
Pada ruang lingkup pendidikan, pembinaan kesadaran bela negara dilakukan pada setiap jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan dalam suatu kesatuan sistem pendidikan nasional. Sasaran dari
pembinaan ini adalah siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi atau pelajar di sekolah atau kampus.
Pada ruang lingkup masyarakat, pembinaan kesadaran bela negara ditujukan kepada warga
negara yang meliputi
tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh adat; kader organisasi masyarakat; kader organisasi
komunitas; kader organisasi profesi; kader partai politik; dan kelompok masyarakat lainnya.
Catatan:
Yang dimaksud dengan kelompok masyarakat lainnya diantaranya kader organisasi pemuda dan
kader organisasi mahasiswa.
Pada ruang lingkup pekerjaan pembinaan kesadaran bela negara ditujukan kepada warga negara
yang bekerja pada lembaga negara; kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian/
pemerintah daerah; Tentara Nasional Indonesia; Kepolisian Negara Republik Indonesia;
badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah; badan usaha swasta; badan lain sesuai
ketentuan perundang-undangan;
Catatan:
Yang dimaksud dengan badan lain diantara yaitu yayasan dan koperasi.
Bentuk nyata lainnya dalam pelaksanaan bela negara adalah mengikuti pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib hanya diberlakukan bagi
warga negara yang telah memenuhi persyaratan sebagai calon komponen cadangan. Adapun
syarat menjadi calon komponen cadangan yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; setia pada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Bentuk pelaksanaan bela negara sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib dapat dilakukan
oleh warga negara dengan mendaftar sebagai prajurit TNI dan lolos serangkaian seleksi.
Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara, termasuk dalam menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.