Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penulisan skripsi ini agar tidak menemui kendala dalam

penelitian dan pengamatan, perlu adanya suatu metode. Hal ini diharapkan, agar data

yang diperoleh akurat dan hasil dari penelitian obyek tersebut mendapatkan suatu

kebenaran yang dapat diuji kebenarannya. Maka dalam melakukan penyusunan,

penulis menggunakan metode.

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama lebih dari dua belas bulan ketika masa

prkatek laut berlangsung, yaitu tehitung dari sign on pada tanggal 12 Agustus

2015 sampai dengan sign off pada tanggal 13 Agustus 2016.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama melaksanakan praktek laut. Adapun

nama kapal dan alamat perusahaan.

Nama kapal : MV. PAN MARGARET


Tipe kapal : BULK CARRIER
Nama perusahaan : PT. Jasindo Duta Segara
Alamat perusahaan : Plaza Kelapa Gading Rukan Blok C No. 55, Jl.
Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, RT. 2/
RW. 9, Klp. Gading, Kota Jkt Utara.
B. Jenis Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran

tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis

19
20

menjadi fakta. Sedangkan fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji

kebenarannya secara empirik, antara lain melalui analisis data. Dalam

pengumpulan, data merupakan bagian yang sangat penting dan harus ada dalam

penelitian ilmiah, karena teknik pengumpulan data akan berpengaruh berhasil

atau tidaknya peneliti. Untuk mendapatkan data yang benar-benar sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian, serta untuk menyusun data yang ada agar teratur.

Menurut macam atau jenisnya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti

atau saksi utama dari kejadian yang lalu, dimana sumber primer adalah

tempat atau gudang penyimpanan yang original dari data sejarah. Dalam hal

ini, data-data pada penelitian ini diperoleh dengan cara atau metode survey

dan terjun secara langsung pada objek penelitian yang diteliti pada waktu di

kapal, yaitu dengan cara memahami dan mengamati secara langsung di lokasi

penelitian. Data ini diperoleh dengan melaksanakan observasi langsung ke

lokasi penelitian, dengan tujuan memperoleh data yang konkrit. Pada

umumnya, data dari sumber primer selalu dianggap lebih baik daripada data

dari sumber sekunder. Hal ini dikarenakan data primer adalah data penunjang

utama. Dalam hal ini, penulis mendapatkan data primer dengan pengamatan

langsung dan wawancara, dengan narasumber tentang kurang optimalnya

kerja rack bosch pump generator yang terdapat di atas kapal, pada saat

penulis melaksanakan praktek laut di MV. PAN MARGARET.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sebuah data yang memiliki suatu bentuk nyata,

dari suatu penelitian yang dapat dijadikan acuan penelitian, dan data sekunder
21

diperoleh dari kajian-kajian pustaka yang diambil dari buku.Data sekunder

merupakan hasil pengumpulan orang lain dengan maksud tertentu, dan

mempunyai kategori atau klarifikasi menurut kebutuhan pengumpulannya

secara berbeda. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang dari data

primer, sebagai penguat ataupun penambahan bukti dari data primer yang

didapat. Klarifikasi itu mungkin tidak sesuai bagi keperluan penelitian,

karena itu harus menyusunnya kembali. Sumber-sumber sekunder dapat

diperoleh dari surat-surat, buku harian dan lain sebagainya. Bahan-bahan ini

dapat mengungkapkan pengalaman orang lain, serta pengembangan

kelakuannya atas pengaruh lingkungan sosial budaya. Biasanya bahan-bahan

ini tidak mudah diperoleh kecuali berkat hubungan pribadi. Data ini

diperoleh dari buku-buku yang penyusun baca dan dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas yang berkaitan dengan obyek penulisan skripsi serta

informasi lain yang telah didapatkan oleh penulis.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu bagian yang penting dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data,

merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian. Umumnya cara mengumpulkan data dapat menggunakan

teknik wawancara, angket (questionnaire), pengamatan (observation), studi

dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD).

Didalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data yang penulis anggap tepat, antara lain:


22

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan

atau perilaku obyek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut

pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi.

Secara mudah observasi sering disebut juga sebagai metode pengamatan.

Ringkasnya motode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara

melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Kegiatan mengamati itu

tidak boleh dipandang suatu pekerjaan yang main-main oleh peneliti. Dalam

hal ini penulis akan melaksanakan pengamatan di kapal MV. PAN

MARGARET, tentang kurang optimalnya kerja rack bosch pump generator

periode 12 Agustus 2015 sampai dengan 13 Agustus 2016.

2. Metode Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti. Wawancara digunakan juga untuk memberikan bukti dalam

mencari pembahasan masalah. Dalam metode ini, penulis menanyakan

langsung kepada Kepala Kamar Mesin maupun masinis tentang penyebab

kurang optimalnya kerja rack bosch pump generator, agar dapat memperoleh

data yang akurat untuk bahan penelitian. Adapun tujuan pokok dari

wawancara adalah:

a. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan

mengenai obyek yang diteliti.

b. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data secara

langsung mengenai suatu obyek.


23

c. Wawancara berguna untuk pengumpulan data-data dan jawaban-

jawaban yang penulis belum ketahui dan mengerti mengenai obyek

penelitian.

3. Studi Pustaka

Kepustakaan juga merupakan metode pelengkap dalam teknik

pengumpulan data. Metode kepustakaan digunakan dengan maksud untuk

mendapatkan atau mengumpulkan data dengan jalan mempelajari buku yang

berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti yaitu tentang rack bosch

pump. Metode kepustakaan ini digunakan juga sebagai pedoman dalam

penelitian dengan mempelajari teori yang berhubungan dengan pokok

permasalahan, sehingga pemecahan masalahnya pun tepat.

Memanfaatkan referensi dari buku-buku perpustakaan akan membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penyusunan ini tetap diperlukan dalam

penggabungan antara teori yang didapat dari manual book, buku

perpustakaan dan pengalaman penulis pada saat melaksanakan praktek laut.

Manfaat yang diperoleh dari metode studi pustaka adalah :

a. Untuk menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan

penulis terdahulu.

b. Untuk mengikuti perkembangan penulisan dalam bidang yang akan

diteliti.

c. Untuk dapat mengetahui buah duplikasi penulisan dan dipelajari

bagaimana mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, krisis dan

ekonomis.
24

D. Teknik Analisis Data

Analisa adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data, yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari. Kemudian menarik

kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam skripsi ini penulis menganalisa data-data yang diperoleh dari hasil

penelitian, berupa fakta-fakta yang terjadi di lingkungan, studi pustaka dan juga

metode dokumentasi. Kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga

bisa diberikan solusi untuk masalah tersebut.

Metode yang digunakan penyusun untuk menganalisa data khususnya

rumusan masalah, termasuk tentang faktor-faktor nya menggunakan metode

urgency, seriousness, growth (USG). USG adalah salah satu alat untuk menyusun

urutan prioritas isu yang harus diselesaikan (Kepner, C.H dan Benjamin B.

Tregoe dalam buku Manajer Yang Rasional). Caranya dengan menentukan

tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan 1 - 5 atau

1 - 10. Isu yang dimiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih

jelasnya:

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang

tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan

masalah yang menyebabkan isu tersebut.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang

ditimbulkan dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu

tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah – masalah lain kalu masalah
25

penyebab isu tidak dapat dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan

yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah yang lain adalah

lebih serius dibandingkan dengan suatu masalah yang berdiri sendiri.

3. Growth

Seberapa kemungkinan – kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk

apabila tidak diatasi akan menimbulkan masalah yang baru dalam jangka

panjang.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapakan urutan prioritas masalah

dengan metode scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan

memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta

kemungkinan berkembangnya masalah semakin besar. Hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

➢ Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau

tidak masalah tersebut diselesaikan

➢ Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat

dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, membahyakan system atau tidak.

➢ Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Kemudian peneliti memikirkan pemecahan – pemecahan masalah yang

terbaik dari masalah yang menjadi prioritas dan juga mencoba mencari solusi

sebagai pemecahan masalah dari kurang optimalnya kerja rack bosch pump

generator.
26

1. Pohon masalah

Diesel generator tidak bekerja optimal

Fuel pump tidak bekerja optimal

Bahan Rack pada High Banyaknya


bakar kotor fuel pump pressure sludge
macet tersumbat pada
regulating
guide

Fuel pump Kurang Plunger Tappet


melebihi pelumasan bermasalah bermasa
running pada rack lah
hour fuel pump

2. Pemilihan masalah pokok prioritas

Tabel 3.1 Pemilihan masalah prioritas

No. Alternatif Masalah Nilai Penilaian/Kriteria Prioritas

Perbandingan U S G R

1. Bahan bakar kotor 1-2 2 5 4 3 12 II


1-3 1
1-4 1
2. Rack pada fuel pump macet 2-1 2 5 5 5 15 I
2-3 2
2-4 2
3. High pressure pipe tersumbat 3-1 1 5 4 4 13 II
3-2 2
3-4 3
4. Banyaknya sludge pada 4-1 1 4 4 4 12 IV
4-2 2
regulating guide 4-3 3
27

Pemilihan masalah spesifik prioritas

Tabel 3.2 Pemilihan masalah spesifikasi prioritas

No. Alternatif Masalah Nilai Penilaian/kriteria Prioritas

Perbandingan U S G R

1. Fuel pump melebihi running 1-2 2 5 4 3 12 III


1-3 3
hour 1-4 1

2. Kurang pelumasan pada rack 2-1 2 5 4 4 13 II


2-3 3
fuel pump 2-4 2

3. Plunger bermasalah 3-1 3 5 5 4 14 I


3-2 3
3-4 3
4. Tappet bermasalah 4-1 1 5 4 3 12 IV
4-2 2
4-3 3

3. Pohon sasaran

Tercapainya diesel generator bekerja optimal

Fuel pump bekerja optimal

Bahan Rack pada Tercapainya Regulating


bakar yang fuel pump sirkulasi guide
memenuhi bekerja high bekerja
spesifikasi optimal pressure optimal
pipe

Running Tercapainya Tercapai Tercapai


hour fuel pelumasan kerja kerja tappet
pump pada rack plunger dengan baik
terlaksana fuel pump dengan baik
28

4. Pemilihan alternative pemecahan masalah

Tabel 3.3 Pemilihan alternative masalah

No. Alternatif Masalah Nilai Penilaian/Kriteria Prioritas

Perbandingan

1. Tercapainya pelumasan pada 1-2 2 4 4 4 12 III

rack fuel pump 1-3 2

2. Mengoptimalkan running hour 2-1 2 5 5 4 14 I

fuel pump 2-3 2

3. Mengoptimalkan perawatan pada 3-1 3 5 4 4 13 II

plunger 3-2 2

5. Pohon alternative

Optimalnya kerja diesel


generator

Tercapainya fuel pump bekerja


optimal

Tercapainya kerja rack yang


optimal

Melakukan Melaksanakan Mengoptimalkan


PMS pada pelumasan pada perawatan
fuel pump rack fuel pump plunger
29

Keterangan :

U : Urgency (Kegawatan) 1 : Sangat kecil

S : Seriously (Mendesaknya) 2 : kecil

G : Growth (Pertumbuhan) 3 : sedang

R : Kesimpulan 4 : Besar

5 : Sangat Besar

E. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian dalam hal ini, penulis menggunakan dua jenis penelitian, yaitu

penelitian kasus dan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan

karena salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian

dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri

secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu

kasus.

Anda mungkin juga menyukai