Tim Penyusun :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Instrumen
pengumpulan data dalam PTK” tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat serta salam tercurah
limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW semoga kita semua mendapat syafaatnya di hari
kiamat.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kelompok 9
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------ 10
B. Saran -------------------------------------------------------------------------------------------- 10
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan penelitian adalah pengumpulan data. Kegiatan
pengumpulan datadilakukan dengan teknik tertentu dan menggunakan alat
tertentu yang sering disebutinstrumen penelitian. Data yang diperoleh dari proses
tersebut kemudian dihimpun, ditata,dianalisis untuk menjadi informasi yang dapat
menjelaskan suatu fenomena atau keterkaitanantara fenomena. Di dalam suatu
penelitian ilmiah, agar data yang dikumpulkan menjadivalid, maka harus mengetahui
bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam suatu research,sehingga data yang di
peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konseptertentu. Menyusun
instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasikarena
dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti.Oleh
karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah pentingdalam prosedur
penelitian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yanglainnya.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan data yang dikumpulkan denganpokok
permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis- hipotesis yang
dibuat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian istrumen pengumpulan data dalam ptk?
2. Apa tujuan dari instrumen pengumpulan data dalam ptk?
3. Apa saja jenis-jenis instrumen pengumpulan dta dalam ptk?
4. Bagaimana cara menyusun instrumen pengumpulan data dalam ptk?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian istrumen pengumpulan data dalam ptk
2. Untuk mengetahui tujuan dari instrumen pengumpulan data dalam ptk
3. Untuk mengetahui jenis-jenis instrumen pengumpulan dta dalam ptk
4. Untuk mengetahui cara menyusun instrumen pengumpulan data dalam ptk
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Basuki, “ Desain Pembelajaran berbasis PTK”, Hal. 31
2
3. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, Instrumen Pengumpulan Data adalah merupakan
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel
yang karakteristik dan objektif.
2
Huda,Miftahul, “PTK Teori dan Praktek”, Hal.56
3
Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi tindakan kelas
berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Observasi
itu berorientasi ke depan, tetapi juga memberikan dasar bagi refleksi sekarang,
lebih-lebih lagi ketika siklus terkait masih berlangsung. Sehubungan dengan itu,
pengamat (baik oleh peneliti sendiri maupun oleh teman sejawat) perlu menjaga
agar observasi dapat dilaksanakan secara terencana, dilakukan secara cermat, dan
bersifat responsif.
Ada empat metode observasi yang dapat diterapkan, yaitu terbuka, terfokus, terstruktur
dan sistematis :
a) Observasi terbuka dimulai dengan pemikiran netral, kosong, dan pengamat
merekam hal-hal penting. Tujuannya agar pengamat dapat merekonstruksi proses
penerapan tindakan perbaikan dalam kerangka diskusi balikan.
b) Observasi terfokus adalah observasi yang dilakukan secara spesifik.
c) Observasi terstrukrur adalah observasi yang ditandai dengan perekam data yang
sederhana, tetapi dengan format lebih rinci.
d) Observasi sistematis adalah bentuk observasi yang diarahkan pada pengkategorian
bentuk dan jenis data amatan yang disusun secara rinci.
Instrumen observasi pada PTK merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati
hal-hal yang diamati. Macam instrument observasi antara lain: chekc list, anecdotal
record, dan rating scale.
a) Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari
semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberikan tanda
ada atau tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi. Ini
merupakan alat yang praktis sebab semua aspek yang akan diteliti sudah
ditentukan terlebih dahulu. Ada dua macam check list bentuk individual yang
diguankan mencatat kegiatan individual dan kelompok untuk mencatat kegiatan
individu dalam kelompok.
b) Adecdotal record adalah alat observasi untuk mencatat kejadian yang bersifat luar
biasa sehingga dianggap penting. Dalam PTK catatan anekdotal diperlukan untuk
mencatat kejadian selama proses yang dianggap tidak biasanya. 3
3
Sanjaya, wina, “Penelitian tindakan kelas”, Hal. 78
4
c) Rating scale atau skala penilaian pada dasarnya mirip daftar cek, hanya aspek yang
diobservasi dijabarkan dalam bentuk skala atau kriteria tertentu. Sehingga data
yang diperoleh lebih halus sebab tidak hanya mencatat ada atau tidak ada. Skala
dapat dibuat dalam 3 bentuk yaitu katagori, numerik, dan grafis. (1) katagori skala
dibuat dalam bentuk kualitatif seperti selalu, kadang-kadang, tidak pernah.
Observer tinggal pilih. Skala Numerik dalam bentuk angka seperti 2 (selalu), 1 (
kadangkadang), 0 (tidak pernah). Skala dalam grafis dapat dibuat dalam bentuk
grafis vertikal atau horisontal.
Adapun kelebihan dan kekurangan observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
a) Kelebihan observasi dalam PTK
1) Observasi memungkinkan menangkap semua aspek, bahkan yang paling
detail sekalipun dari topik PTK anda.
2) Observasi memberi data tangan-pertama.
3) Observasi mengajari bagaimana meneliti dalam jarak yang sedekat
mungkin dengan objek penelitian.
b) Kekurangan observasi dalam PTK
1) Observasi memberi informasi terlampau banyak, sehingga akan kesulitan
dalam analisis.
2) Obervasi sering terkendala masalah kelembagaan.
3) Kebisingan, gangguan luar, atau hal-hal yang tak terduga bisa membuat
pengamatan anda berantakan.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui media tertentu.
Oleh karena itu, teknik ini cocok diterapkan untuk mengungkap persoalan-
persoalan yang sedang dijajaki. Fungsi wawancara dalam penelitian kelas adalah:
a) Membantu guru untuk fokus pada salah satu aspek pengajaran atau kehidupan
kelas secara detail.
b) Menyediakan informasi diagnostik awal melalui diskusi antara guru-siswa di
kelas.
c) Meningkatkan iklim positif ruang kelas.4
Wawancara pada penetian tindakan kelas dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
4
Sanjaya, wina, “Penelitian tindakan kelas”, Hal. 79
5
a) Tak terencana: misalnya, omong-omong informal diantara pelaku penelitian atau
pelaku penelitian dan subjek penelitian.
b) Terencana, tetapi tidak terstruktur: satu atau dua pertanyaan pembukaan dari
pewawancara, tetapi setelah itu pewawancara memberikan kesempatan bagi
responden untuk memilah apa yang akan dibicarakan.
c) Terstruktur: pewawancara telah menyusun serentetan pertanyaan yang akan
diajukan dan mengendalikan percakapan sesuai dengan arah pertanyaan.
Adapun kelebihan dan kekurangan wawancara dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:
Kebihan wawancara dalam PTK
1) Transkip wawancara bisa menjadi petunjuk yang lengkap dan kaya untuk analisis.
2) Wawancara memungkinkan anda lebih santai dalam menjajaki informan.
3) Anda bisa mengendalikan diskusi sejauh anda mampu dan mengontrol suasana.
Kekurangan wawancara dalam PTK
1) Melaksanakan wawancara jelas membutuhkan lebih banyak waktu.
2) Mentranskip hasil wawancara juga butuh waktu yang tidak sebentar.
3) Wawancara mungkin tidak cocok bagi mereka yang pendiam, pemalu, tidak aktif
berbicara, atau mempunyai kendala bahasa.
3. Angket (Kuesioner)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang
tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisisan daftar pertanyaan. Angket
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.5
a) Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam
bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian dengan kehendak
dan keadaannya.
b) Angket tertutup ( angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x)
atan tanda checklist (√).
5
Sanjaya, wina, “Penelitian tindakan kelas”, Hal. 79
6
Adapun kelebihan dan kekurangan Angket (Kuesioner) dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu:
6
Sanjaya, wina, “Penelitian tindakan kelas”, Hal. 80
7
umumnya ditulis pada lajur sebelah kanan dari item soalnya dan biasanya
pilihan berupa A, B, C dan D.
3) Menjodohkan (Matching), tes ini dalam penyusunan soalnya dibuat dua
kolom secara paralel, yakni kolom soal dan kolom jawaban.
4) Melengkapi (Completion), tes ini hanya tiggal melengkapi item soal yang
belum lengkap.
b. Tes uraian (Essay)
Tes bentuk ini menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk
uraian yang relatif panjang. Bentuk pertanyaan biasa untuk menjelaskan,
membandingkan dan menginterprestasikan tentang sesuatu.
5. Catatan Lapangan Teknik ini mencakup kesan dan penafsiran subjektif, setra
perhatian diarahkan pada persolan yang dianngap menarik. Deskripsi boleh
mencakup rujukan atau pendapat, misalnya materi pelajaran yang menarik siswa,
tindakan guru yang kurang terkontrol, kecerobohan guru, perilku siswa yang
menganggu situasi kelas dan sebagainya. Fungsi catatan lapangan, yaitu:
a) Dapat fokus pada isu atau praktik pengajaran sepanjang periode tertentu.
b) Dapat merefleksikan kesan-kesan umum tentang ruang kelas dan iklimnya.
c) Dapat merekam perkembangan kita sebagai guru.
Adapun kelebihan dan kekurangan catatan lapangan dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu:
Kelebihan catatan lapangan dalam PTK
b) Sangat mudah dibawa; tidak memerlukan orang luar.
c) Menyajikan catatan dan rekaman yang berkelanjutan.
d) Membantu menghbungkan peristiwa, mengeksplorasi tren yang sedang
muncul.
Kekurangan catatan lapangan dalam PTK
4) Masih membutuhkan perangkat-perangkat lain.
5) Percakapan tidak mungkin direkam dengan catatan lapangan.
6) Bisa sangat subjektif.7
7
Sanjaya, wina, “Penelitian tindakan kelas”, Hal. 81
8
Instrumen atau alat pengumpul data adalah suatu alat yang digunakan
untukmengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk
mengujihipotesis yang diajukan dalam penelitian.Untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian kita dapat menggunakan istrumenyang telah tersedia dan dapat
pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri (IdrusAustam, 1996). Penggunaan
instrumen yang telah tersedia adalah instrumen yang sudahditetapkan atau dibakukan
untuk mengumpulkan data variabel penelitian yang telahditentukan.
Menyusun instrumen pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti
memahamibetul apa yang menjadi variabel penelitian. Pemahaman Peneliti terhadap
variabel danhubungan antar variabel akan mempermudah peneliti dalam menentukan
dan menyususnintrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami
variabel peneliti dapatmenyusun instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam
bentuk sub variabel, indikator,deskriptor dan butir-butir pertanyaan dan angket
dalam daftar cocok atau pedomanobservasi. Dengan demikian maka instrumen
penelitan menajdi hal penting untukmenjaga agar penelitian yang dilakukan
tersebut bermutu dan berkualitas.Hal yang terkait jika membicarakan tentang
instrumen penelitian adalah tekhnikpengumpulan data penelitian. Tekhnik
pengumpulan data adalah merupakan cara atauprosedur yang ditempuh untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.8
8
Ibnu Hajar, “ Dasar-dasar metodologi penelitian dalam pendidikan”, Hal 102
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian, dan disebut juga dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat
tersebut mencerminkan cara pelaksanaannya. Penelitian Tindakan Kelas adalah
suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran yang memerlukan
sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat untuk menghasilkan suatu data
yang diharapkan. Karena sebuah penelitian memerlukan data-data empiris. Jadi,
instumen dalam PTK adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian pada penelitian tindakan kelas.
2. Tujuan instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas
Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun
instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian, tetapi
mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama jika peneliti
menggunakan metode yang rawan terhadap masuknya unsur subjektif peneliti
3. Jenis-jenis instrumen dalam PTK, antara lain:
a. Observasi.
b. Wawancara.
c. Angket (kuesioner)
d. Tes.
e. Catatan lapangann
4. Cara menyusun instrumen pengumpulan data dalam ptk yaitu Menyusun
pengumpulan data penelitian dilakukan setelah peneliti memahami betul apa yang
menjadi variabel penelitian. Pemahaman Peneliti terhadap variabel dan hubungan
antar variabel akan mempermudah peneliti dalam menentukan dan menyusun
instrumen penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami variabel
peneliti dapat menyusun instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam bentuk
sub variabel, indikator,deskriptor dan butir-butir pertanyaan dan angket dalam
daftar cocok atau pedomanobservasi.
B. Saran
10
Dari hasil makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi kita semua umumnya kami pribadi. Dan segala yang baik datangnya dari Allah,
dan yang buruk datangnya dari diri saya. Penyusun sedar bahwa makalah kami ini jauh
dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran
dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan karya ilmiah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Miftahul. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015.
Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Sanjaya,Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011.
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta : Raja
Grafindo Persada
12
13
14