Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Andi Rofik Hidayat, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 13

Wildan Kamil (22001010023)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STAI AL-AMANAH AL-GONTORY
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk
"Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif" dengan lancar. Penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Peneltiian yang diampu oleh Bpk
Andi Rofik Hidayat, M.Pd.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu penulis tidak terlepas dari bantuan, arahan, dan
masukkan dari berbagai pihak dalam perkuliahan. Kemudian dari pada itu, penulis juga
mengucapkan terimakasih atas segala partisipasi khususnya teman-teman dari kelompok
pertama ini. Selanjutnya penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca.

Tangerang Selatan, 15 April 2022

Kelompok I3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif...............................................2
1. Angket.................................................................................................................2
2. Wawancara.........................................................................................................3
3. Observasi............................................................................................................4
4. Tes........................................................................................................................5
5. Dokumentasi.......................................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................................7
A. Kesimpulan...............................................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyusun instrument adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan
tetapi pengumpulan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan
teknik atau metode yang dimiliki cuku besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.
Itulah sebabnya menyusun instrument pengumpulan data harus ditangani secara serius
agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang
tepat.1
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sidat dasar yang si miliki manusia. Sifat
tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mengdapatkan pengetahuan, setiap
manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep,
prinsip, maupun prosedur tentang suatu objek. Salah satu wujud pengetahuan yang
dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu
adalah bagian pengetahuan.
Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasi
oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan
fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Penelitian
adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data,
pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan
teknik tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penyusunan teknik pengumpulan data penelitian kuantatif?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui proses penyusunan teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif?

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VII, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, Cetakan Ketigabelas, 2006), hlm. 222

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif


Kegiatan penelitian yang terpenting adlaah pengumpulan data. Menyusun
instrument adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian, tetapi mengumpulkan
data jauh lebih penting lagi, terutama jika peneliti menggunakan metode yang rawan
terhadap masuknya unsur subjektif peneliti. Penyusunan instrumen pengumpulan data
harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu
pengumpulan varibel yang tepat.
Teknik pengumpulan data adalah suatu hal yang penting dalam penelitian, karena
metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam
penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-
kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh data seperti yang
dimaksudkan tersebut, dalam penelitian dapat digunakan berbagai macam metode,
diantaranya adalah dengan angket, observasi, wawancara, tes, dan analisis dokumen.2
1. Angket
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Angket
merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain
itu, angket juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
diwilayah yang cukup luas.
Angket dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui
pos, atau internet. Bila peneltian dilaksanakan pada wilayah yang tidak terlalu luas,
angket dapat diantarkan langsung kepada responden sehingga tidak terlalu lama.
Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan
kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela bersedia memberikan
data objektif dan cepat.

2
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan
Ketujuh, 2018), hlm. 33

27
3

a. Dasar Penggunaan Angket


Angket mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) dari
responden, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan, keyakinan, maupun sikap
pribadi responden. Penggunaan angket sebagai metode pengumpulan data dalam
penelitian didasarkan pada anggapan:
1) Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2) Bahwa apa yang nyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
3) Bahwa interpretasi subjek tantang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti.
b. Kelebihan dan Kekurangan Angket
Penggunaan angket sebagai metode pengumpulan data memberi kelebihan
bagi peneliti. Diantara kelebihan angket antara lain:
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti secara langsung.
2) Waktu pelaksanaan relatif lebih cepat, karena dapat dibagikan secara serentak
kepada banyak responden.
3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut
waktu senggang responden.
Selain memiliki kelebihan, penggunaan angket juga memiliki kelemahan.
Diantara kelemahan angket antara lain:
1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewat tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali
kepadanya.
2) Sering sulit dicari validitasinya, sebab responden memiliki situasi dan kondisi
yang tidak sama untuk digali informasinya.
3) Walaupun dibuat anonym, kadang-kadang respondeng dengan sengaja
memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan suatu proses Tanya jawab atau dialog secara lisan antara
pewancara (interviewer) dengan responden atau orang yang dinterviu (interviewee)
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sembernya tentang
berbagai gejala social, baik yag terpendam (latent) maupun tampak. Wawancara
4

merupakan alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan,
perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Wawancara
digunakan bila jumlah responden relatif sedikit.
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara,
yaitu pewancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara. Situasi
wawancara berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara. Waktu dan tempat
wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara merasa canggung untuk
mewancarai dan responden menjadi enggan untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
a. Dasar Penggunaan Wawancara
Wawancara atau interviu memiliki dasar penggunaan yang sama dengan
angket, yaitu mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) dari
responden, atau setidak-tidaknya pada pegetahuan, keyakinan, maupun sikap
pribadi responden. Penggunaan wawancara sebagai metode pengumpulan data
dalam penelitian didasarkan pada anggapan:
1) Bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
3) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti.
Saat melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan alat bantu lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. Penelitian bidang pemasaran
misalnya, bila akan melakukan penelitian untuk mengetahui respon masyarakat
terhadap produk tertentu maka perlu membawa foto-foto atau brosur tentang
produk tersebut.

3. Observasi
Sebagai metode pengumpulan data, observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak
dalam suatu gejala pada obejek penelitian. Unsur-unsur yang nampak itu disebut
dengan data atau informasi yang harus diamati dan diacatat secara benar dan lengkap.
Metode ini digunkan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan
5

dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan
yang diteliti.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah
satu metode pengumpulan data dimana pengumpul data mengamati secara visual
gejala yang diamati serta menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam
bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.
Apabila orang yang melakukan observasi subjektivitasnya tinggi, hal ini berarti sangat
mengganggu, sehingga harus diadakan lebih dari satu orang yang melakukan
observasi dalam suatu gejala, sehingga bisa diukur reliabilitas antar observer atau
reliabilitas antar rater (inter rater reliability).
Observasi sebagai metode pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan metode yang lain, yaitu angket dan wawancara. Kalau angket
dan wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Metode pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila penelitian berkenan denga perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

4. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Karakteristik objek dapat berupa
keterampilan, pengetahuan, bakat, minat, maupun bakat, baik yang dimiliki oleh
individu maupun kelompok. Ditinjau dari segi sasaran atau objek yang akan diukur,
maka dibedakan adanya beberapa macam tes, yaitu:
a. Tes kepribadian (personality test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
kepribadian seseorang. Yang diukur bisa berupa self concept,kreativitas, disiplin,
kemampuan khusus, dan lain sebagainya.
b. Tes bakat (aptitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
c. Tes inteligensi (intelligence test), yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan
estimasi dau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
memberikan tugas kepada seseorangyang akan diukur inteligensinya.
d. Tes sikap (attitude test), sering juga disebut dengan istilah skala sikap, yaitutes
yang digunakan untuk mengukur berbagai sikap seseorang.
6

e. Tes minat (interest test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur minat
seseorang terhadap sesuatu.
f. Test prestasi (achivement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian maupun kompetensi seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes
prestasi diberikan sesudah orang yang dimaksud mempelajari sesuatu hal sesuai
dengan yang akan diteskan.

5. Dokumentasi
Tidak kalah penting dari metode atau teknik pengumpulan data lain, adalah
metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,
dan sebagainya.dibandingkan dengan metode lain, maka metodeini tidah begitu sulit,
dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.
Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Seperti telah dijelaskan, dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti
memegang chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila
terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda
check atau tally ditempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas
atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat
bebas.3

3
Salim, Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana,
Cetakan ke-1, 2019), hlm. 100
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengolahan data pengumpulannya banyak dipengaruhi oleh faktor siapa yang
bertugas mengumpulkan data. Jika pengumpul data melakukan sedikit kesalahan sikap
dalam wawancara (interview) misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan oleh
responden, kesimpulannya dapat salah. Oleh karena itu mengumpulkan data merupakan
pekerjaan yang penting dalam melakukan penelitian.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat bermanfa’at untuk kita semua.
Apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan menyampaikan perhomonan maaf, maka
dari itu penulis juga menerima kritik dan saran saudara-saudara guna membangun
kualitas penulisan karya tulis ilmiah pada kategori teknik pengumpulan data penelitian
kuantitatif dikemudian hari.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Pustaka Pelajar:


Yogyakarta, Cetakan Ketujuh, 2018)

Salim, Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis Edisi Pertama,
(Jakarta: Kencana, Cetakan ke-1, 2019)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VII,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, Cetakan Ketigabelas, 2006)

Anda mungkin juga menyukai