Anda di halaman 1dari 11

“PENGANTAR STATISTIKA PENDIDIKAN”

“Mahasiswa mampu mempraktekkan tata cara pengumpulan data”


Dosen Pengampu :
Nur Imani, M.Pd

Di Susun Oleh:

➢ Ella Kartika (20218500002)


➢ Aristi Ayuning Tyas ( 20218500004)
➢ Muhammad Iqbal (20218500017)
➢ Muhammad Heldi (20218500014)

PROGAM STUDI
PENDIDIKAN OLAHRAGASEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN KUSUMA NEGARA JAKARTA
2021
KATA PENGHANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.


Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas yang telah di berikan kepada Ibu Nur Imani, M.Pd. Untuk Mata Kuliah
PENGANTAR STATISTIKA PENDIDIKAN pada Semester 3, dengan Berjudul “
Siswa Mampu Mempraktekkan tata cara pengumpulan data“.
Makalah ini telah saya susun secara maksimal dan saya menyadari Bahwa
dalam penulisan Makalah ini tidak terlepas dari persalahan pegetikan dan perkataan.
Saya pun Menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari kata Sempurna
dikarenakan Batas Pengalaman dan Pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
Makalah ini, supaya Makalah ini nantinya dapat menjadi Makalah yang lebih baik lagi.
Saya Berharap semoga Makalah ini dapat di berikan manfaat bagi yang membacanya
serta berkembang di dunia pendidikan.

i
DAFTAR ISI
Kata Penghantar ……………………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………. 1
C. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………. 2
A. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………………………………………… 2
B. Teknik penyajian Data …………………………………………………………………………………………. 3
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………….. 6
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………. 6
B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………….. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada


penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan
data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid,
maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap
kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan
instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam
komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah
yang sedang diteliti.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat
evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek
yang diteliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengumpulan data?
2. Apa saja macam-macam teknik pengumpulan data?
3. Apa saja jenis teknik pengumpulan data?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui macam-macamteknik pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui jenis teknik pengumpulan data.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengumpulan Data
Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan
dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data ialah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Metode
(cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari masalah yang dihadapi.
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat
bantu: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scala), pedoman
wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau
panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal ujian
(soal tes).

2. Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Primer adalah pengumpulan data yang


dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut :
A. Wawancara mendalam yaitu dengan cara memberikan pertanyaan
langsung kepada sejumlah pihak terkait yang didasarkan pada
percakapan intensif dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan. Metode wawancara ditujukan untuk informan
penelitian yang telah ditetapkan.

B. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian


dengan mencatat gejala- gejala yang ditemukan dilapangan untuk
melengkapi data- data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan
dengan topik penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
instrumen sebagai berikut :
A. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari
buku- buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki
relevansi dengan masalah yang diteliti.
B. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh
dengan menggunakan catatan- catatan tertulis yang ada dilokasi
penelitian serta sumber- sumber lain yang menyangkut masalah
yang diteliti dengan instansi terkait.

3. Jenis Teknik Pengumpulan Data


1. Angket
Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data
dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi
sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan
Tanggapan atas angket yang diajukan. Keuntungan teknik angket adalah :
a) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar
karena dapat di kirimkan melalui pos.
b) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative
murah.
c) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena
pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai
dengan kesediaan waktunya.

Kerugian teknik angket adalah:


a) Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang
dikembalikan relative rendah.
b) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang
kurang bisa membaca dan menulis.
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan
alat perekam (tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada
responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis,
termasuk anak-anak,. Wawancara juga dapat dilakukan dengan telepon.
Keuntungan wawancara adalah:
a) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa
membeca dan menulis.
b) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat
segera menjelaskannya.
c) Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan
mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah
atau gerak-geri responden.

Kerugian wawancara adalah:


a) Wawancara memerlukan biatya yang sangat besar untuk
perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
b) Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang
lebih kecil.
c) Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.
d) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai
interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang
pokok-pokok yang akan ditanyakan diebut sebagai pedoman
wawancara (interview guide).

3. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langusng oleh penawaran kepada responden, dan jawaban jawaban responden
dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara :
a) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak dari
membaca dan menulis.
b) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancaraan dapat
secara menjelaskannya.
c) Wawancara dapat mengecek kebeneran jawaban reponden dengan
mnegajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah
atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara :
a) Wawancara memerlukan biaya yang sangat banyak untuk
perjalanan dan uang harian pengumpilan data.
b) Wawancara hanya dapat menhangkau jumlah responden yang
lebih kecil.
c) Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden
4. Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini
diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan yang berarti tidak mengejukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan observasi :
a) Data yangdiperoleh adalah data yang segar dalam arti data
yang dikumpulkan diperoleh dari subjek pada saat terjadinya
tingkah laku.
b) Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi :
a) Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat
harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang
diharapkan terjadi.
b) Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau
yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati
bahkan bisa membahayakan jika diamati.

Beberapa jenis teknik observasi Didalam pemilihan jenis mana yang paling
tepat harus mempertimbangkan keadaan dan masalah yang terlibat
didalamnya. Jenis tersebut adalah:
1. Observasi partisipan Dalam hal ini observer terlibat langsung
dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan
bagian dari mereka.
Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan
masyarakat dan pendapat mahasiswa.

2. Observasi nonpartisipanDalam hal ini peneliti berada diluar


subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan
yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih
leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.
Contoh: Penelitian tentang Evakuasi korban tanah longsor di
Samigaluh, Yogyakarta.

3. Observasi sistematik (observasi berkerangka) Peneliti telah


membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah
diatur terlebih dahulu.

4. Observasi terstruktur Penelitian diarahkan pada pemusatan


perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat disusun
pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati.
Dalam metode observasi terstruktur dapat dilakukan
perhitungan kejadian yang berkaitan dengan tingkah laku
tersebut, disusun atas tingkah laku tersebut dan
pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan
atau dengan menggunakan skala peringkat.
Contoh: Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada
habitatnya.
Observasi tak terstruktur Dalam hal ini peneliti tidak
mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu apa saja
yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan
mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis.
Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan dengan observasi
partisipan. Pencatatan dilakukan setelah peneliti ada waktu dan
tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian.
Contoh: Penelitian tentang Evakuasi Korban Tsunami di
Rajegwesi Jawa Timur.
5. 4. Studi Dokumentasi
6. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat
dibedakan menjadi dokumen primer, jika dokumen ini ditulis oleh orang
yang langsung mengalami suatu peristiwa; dan dokumen skunder, jika
peristiwa dilaporkan orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang lain.
Otobiografi adalah contoh dokumen primer dan biografi seseorang
adalah contoh dokumen skunder.[11]
7. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian,
laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman
video, foto dan lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak
untuk tujuan penelitian, oleh sebab itu penggunaannya sangat
selektif.[12]
8. 5. Teknik Lain
9. 1. Analisis isi
10. Analisis isi (content analysis) didefinisikan oleh Atherton dan klemmack
(1982) sebagai studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari
dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan tertulis. Misalnya, jika
peneliti inigin mempelajari sikap para pejabat terhadap sesuatu. Bahan
yang dijadikan sumber data untuk analisis isi tidak hanya bahan pidato,
tetapi juga dapat berupa buku harian, surat catatan kasus, dan
semacamnya.
11. 2. Tes proyeksi
12. Tes proyeksi (projective test) ini didasarkan pada anggapan bahwa apa
yang dilakukan subjek dengan bahan tes mengungkapkan sesuatu tentang
subjek tersebut yang bebas dari kesediannya untuk mengungkapkannya.
Pada umumnya, tes ini digunakan untuk mengungkapkan sikap,
keyakinan, pendapat, dan keadaan atau ciri-ciri psikologis.[13]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode pengumpulan data ialah Teknik atau cara-cara yang dapat digunkan
olehnpeneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjukan suatu
kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam bendatetapi hanya dapat dilihat
pengunannya melalui : angket, wawancara,pengamatan, ujian, dokumentasi dan
lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan tergantung dari
masalah yang dihadapi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang diartikan sebagai alat
bantu : angket ( questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scala), pedoman
wawancara( interview guide atau interview schedule), lembar pengamatan atau
penduan pengamatan ( observation sheet atau observation schedule), soal ujian ( soal
tes).

Anda mungkin juga menyukai