Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya istilah metode penelitian adalah cara ilmiah (rasional, empiris,

dan sistematis) yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu untuk melakukan

penelitian. rasional berati kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara

yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berati cara

yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat

mengamatinya. Sistematis berati proses yang dilakukan dalam penelitian itu

menggunkan langkah-langkah tertentu bersifat logis (Wiratna, 2014:5).

Menurut ilmu etimologi kata metedeologi berasal dari penggabungan dua kata

yang berasal dari yunani, yaitu metodox dan logos. Metodos berati melalui dan

logos berati ilmu pengetahuan. Metode merupakan suatu kerangka kerja yang

melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun suatu

gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks dengan maksud dan tujuan.

Metode yang dilaksanakan penulis dalam penelitian ini merupakan studi

penelitian bersifat kualitatif. Metode kualitatif ini menurut, Sugiyono (2010:15)

metode kualitatif ialah metode penelitian yang berlandasan pada filsafat

postpotivisme, digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dan peneliti adalah

merupakan sumber utamanya, dengan pengambilan sampel dilakukan secara

purposive dan snowball, dengan pendekatan masalah secara observasional

analisis.

21
22

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama dua belas bulan masa praktek laut

berlangsung, yaitu tehitung dari sign on pada tanggal 18 Desember 2016

sampai dengan 18 Desember 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama melaksanakan praktek laut, adapun

nama kapal dan nama perusahaan :

Nama kapal : MV. SRI WANDARI INDAH

Tipe kapal : Bulk Carrier

Nama perusahaan : PT. KARYA SUMBER ENERGY

B. Jenis Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran

tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi

logis menjadi fakta. Sedangkan fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah

diuji kebenarannya secara empirik, antara lain melalui analisis data. Dalam

pengumpulan, data merupakan bagian yang sangat penting dan harus ada

dalam penelitian ilmiah, karena teknik pengumpulan data akan berpengaruh

berhasil atau tidaknya peneliti. Untuk mendapatkan data yang benar-benar

sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian , serta untuk menyusun data yang

ada agar teratur. Menurut macam atau jenisnya, data dibedakan menjadi dua,

yaitu:
23

1. Data Primer

Data primer dapat dikumpulkan dengan menggunakan beberapa

metode. Pilihan metode bergantung pada tujuan studi, sumber yang

tersedia, jenis penelitian serta keterampilan atau skil peneliti (Ibid,

2010:236).

Data primer merupakan data yang dipeoroleh secara langsung dari

sumbernya dan dicatat. Dalam hal ini penulis memperoleh data primer

secara langsung dari observasi maupun wawacara. Data primer dalam

penelitian ini berupa pengamatan penulis selama praktek laut di atas

kapal MV. Sri Wandari Indah, tentang pengoprasian dan perawatan

sistem buka dan tutup pada hatch cover dan para masinis.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang hendak dianalisis oleh peneliti

telah tersedia dan telah dikumpulkan oleh orang lain atau peneliti lain,

Ibid (2010:250). Data tersebut diperoleh dari buku-buku yang berkaitan

dengan obyek penelitian atau yang berhubungan dengan masalah yang

akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan

formal dari keadaan nyata dalam observasi. Serta dari informasi lain

yang didapat pada saat kegiatan perkuliahan yang dapat mendukung

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Sumber-sumber data sekunder

yang penulis gunakan diperoleh dari buku catatan kerja harian di engine

log book dan buku catatan operasional dan perawatan hydraulic jack

hatch cover di MV. Sri Wandari Indah.


24

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu bagian yang penting dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik

pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik wawancara, angket

(questionnaire), pengamatan (observation), dan studi dokumentasi, Sugiyono

(2009:224). Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data yang penulis anggap tepat, antara lain:

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan

terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran. Orang yang melakukan

observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi

disebut terobservasi (observer). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

melaksanakan observasi:

a. Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan bersifat spekulatif, melainkan

sistematis dan terencana.

b. Dilakukan pencatatan segera mungkin, jangan ditangguhkan dengan

mengandalkan kekuatan daya ingat.

c. Diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif.


25

d. Hasilnya harus dapat diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya.

Keempat hal tersebut menurut adanya pedoman observasi yang

dipersiapkan secara sistematika, misalnya untuk observasi terhadap

kehadiran pegawai dalam melaksankan tugas sehari-hari, sebagai salah

satu tolak ukur dalam penelitian masalah disiplin kerja , Abdurrahmat

(2011). Dalam hal ini penulis akan melaksanakan pengamatan di MV. Sri

Wandari Indah, tentang pengoprasian serta perawatan hydraulic jack

hatch cover pada tanggal 18 Desember 2016 sampai dengan 18

Desember 2017.

2. Metode Wawancara

Penjelesan wawancara dari Sugiyono (2009:231), wawancara adalah

teknik yang digunakan untuk pengumpulan data, apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti. Wawancara juga digunakan untuk memberikan bukti dalam

mencari pembahasan masalah. Adapun tujuan pokok dari wawancara

adalah:

a. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan

mengenai obyek yang diteliti.

b. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data secara

langsung mengenai suatu obyek.

Wawancara berguna untuk pengumpulan data-data dan jawaban-

jawaban yang penulis belum ketahui dan mengerti mengenai obyek


26

penelitian. Dalam metode ini, penulis menanyakan langsung kepada

Kepala Kamar Mesin serta Masinis 1 di MV. Sri Wandari Indah tentang

penyebab bocornya hydraulic jack hatch cover, agar dapat memperoleh

data yang akurat untuk bahan penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data-data tentang masalah

penelitian dengan mencarai jawaban dengan berpedoman pada buku dan

literator. Tahap ini sangat penting karena merupakan dasar penyusunan

kerangka teoritis, kerangka ini sangat berguna dalam pemecahan masalah.

Dalam penyusunan skripsi ini, riset kepustakaan dilakukan dengan

mempelajari buku-buku yang berkaiatan dengan mesin diesel penggerak

utama khususnya tentang hydraulic jack. Buku yang dimaksud adalah

buku yang dijadikan referensi untuk penyusunan skripsi ini. Diantaranya

manual book system hatch cover, serta informasi dari catatan kerja harian

di engine log book cara pengoperasian dan perawatan.

D. Teknik Analisis Data

Berdasarkan Bogdan dalam buku Sugiyono (2009:224) mengatakan

bahwa. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi,

sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada skripsi ini

dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana dalam penulisan


27

skripsi ini memaparkan kejadian atau peristiwa yang terjadi dikapal dan

yang mungkin akan terjadi diatas kapal dengan identifikasi bahaya

menggunakan metode gabungan Fishbone dan Fault Tree Analysis yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.

Di ambil dari karya ilmiah dari Cahyo (2017), metode gabungan

Fishbone dan Fault Tree Analysis merupakan metode yang efektif dalam

menemukan inti permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian

yang tidak diinginkan atau kerugian yang timbul tidak berasal pada suatu

titik kegagalan. Dengan menggunakan metode-metode tersebut akan

mempermudah peneliti untuk menyelesaikan masalah tentang bocornya

hydraulic jack hatch cover pada MV. Sri Wandari Indah.

1. Gabungan Fishbone Analysis Dengan Fault Tree Analysis

Dijelaskan pada jurnal sebelumnya dari Cahyo (2017) , berdasarkan

faktor-faktor penyebab masalah yang dijabarkan menggunakan metode

fishbone analysis yang dijelaskan berdasarkan empat elemen yaitu man,

methode, mother nature, machine. Kemudian dapat disederhanakan

menggunakan metode fault tree analysis dengan memperhatikan faktor-

faktor yang bersifat sama atau sejenis. Dari hasil analisa masalah yang

digunakan dengan metode fault tree analysis dihasilkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan penyebab dan pengaruh bocornya

hydraulic jack hatch cover, yang selanjutnya untuk pembahasan

masalah-masalah.
28

Langkah-langkah melakukan analisis secara terstruktur pada

bocornya hydraulic jack hatch cover, yaitu:

a. Mengidentifikasi kejadian atau peristiwa terpenting dalam sistem

(top level event).

Langkah pertama dalam analisis data dengan metode FTA ini

merupakan langkah penting karena akanmempengaruhi hasil analisis

sistem. Pada tahap ini, dibutuhkan pemahaman tentang sistem dan

pengetahuan tentang jenis-jenis kerusakan (undesired event) untuk

mengidentifikasi akar permasalahan sistem. Pemahaman

tentangsistem dilakukan dengan mempelajari semua informasi

tentang sistem dan ruang lingkupnya.

b. Menentukan faktor-faktor penyebab sebuah kejadian atau peristiwa

terpenting menggunakan analisis fishbone.

Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering juga disebut

cause-and-effect diagram atau Ishikawa diagram, yang diperkenalkan

oleh Dr. Kaoru Ishikawa. Fishbone diagram digunakan ketika kita

ingin menganalisis kemungkinan penyebab masalah dan terutama

ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas (Tangue,

2010).

Suatu tindakan dan langkah improvment akan lebih mudah

dilakukan jika masalah dan akar masalah sudah ditemukan . Manfaat

fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar


29

penyebabab masalah secara user friendly, tools yang user friendly

disukai orang-orang di industri manufaktur dimana proses di sana

terkenal memiliki banyak ragam ragam variable yang berpotensi

menyebabkan muculnya permasalahan (Purba, 2008).

Fishbone diagram akan menganalisis berbagi sebab potensial

dari suatu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut

melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecahkan menjadi

sejumlah kategori yang berkaitan, mencangkup manusia, material,

mesin, prosedur, lingkungan, dan sebagainya. Setiap kategori

memiliki sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi

brainstorming. Dalam diagram fishbone terdiri dari:

a) Primary Cause adalah sebab utama dari sebuah masalah yang

dapat dicari sebabnya lagi dengan cabang kecil selanjutnya.

b) Secondary Cause adalah sebab yang paling mendasar yang

memnyebabkan primary cause.

c) Top Level Event adalah pokok permasalahan atau peristiwa

terpenting dalam sistem yang telah disetujui sebelumnya.

c. Membuat pohon kesalahan.

Setelah permasalahan terpenting teridentifikasi, langkah

berikutnya adalah menyusun urutan sebab akibat pohon kesalahan.

Pada tahap ini, cause and effect diagram dapat digunakan untuk

menganalisis kesalahan dan mengeksplorasi keberadaan kerusakan-


30

kerusakan yang tersembunyi. Pembuatan pohon kesalahan dilakukan

dengan menggunakan simbol-simbol Boolean. Standarisasi simbol-

simbol tersebut diperlukan untuk komunikasi dan konsistenan pohon

kesalahan.

d. Menganalisis pohon kesalahan.

Analisis terhadap pohon kesalahan diperlukan untuk

memperoleh informasi yang jelas dari suatu sistem yaitu untuk

mendapatkan faktor akar permasalahan dan perbaikan-perbaikan apa

yang harus dilakukan pada sistem. Tahap-tahap analisis pohon

kesalahan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1) Menyederhanakan pohon kesalahan. Tahap pertama analisis

pohon kesalahan adalah menyederhanakan pohon kesalahan

dengan menghilangkan cabang-cabang yang memiliki

kemiripan karakteristik. Tujuan penyederhanaan ini adalah

untuk mempermudah dalam melakukan analisis sistem lebih

lanjut.

2) Menentukan peluang munculnya kejadian atau peristiwa

terpenting dalam sistem (top level event). Pada langkah ini,

peluang semua input dan logika hubungan digunakan sebagai

pertimbangan penentuan peluang.

3) Review hasil analisis, Review hasil analisis dilakukan untuk

mengetahui kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan pada


31

sistem. Output yang diperoleh setelah melakukan FTA adalah

peluang munculnya kejadian terpenting dalam sistem dan

memperoleh akar permasalahan sebabnya. Akar permasalahan

tersebut kemudian digunakan untuk memperoleh prioritas

perbaikan permasalahan yang tepat pada sistem gerbang logika

yang digunakan pada metode tersebut.

e. Struktur diagram gabungan dari fishbone dan fault tree analysis

contohnya dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut ini:


32

Gambar 3.1 Penyederhanaan Dari Diagram Fault Tree Analysis dan

fishbone

Sumber: Data Pribadi (2018)

Berikut merupakan keterangan dari simbol kejadian dan simbol

gerbang yang digunakan dari metode gabungan Fishbone dan Fault Tree

Analysis:

1. = Basic Even / Primary Event

Simbol lingkaran ini digunakan untuk menyatakan

basic event atau primary event atau kegagalan mendasar

yang tidak perlu dicari penyebabnya. Artinya, simbol

lingkaran ini merupakan batas akhir penyebab suatu

kejadian.

2. = Intermediate event

Simbol persegi panjang ini berisi kejadian yang

muncul dari kombinasi kejadian-kejadian input gagal yang

masuk ke gerbang.

3. = Gerbang AND

Gerbang AND digunakan untuk menunjukan kejadian

output muncul hanya jika semua input terjadi.

4. = Gerbang Or
33

Gerbang OR dipakai untuk menunjukan bahwa

kejadian yang akan muncul terjadi jika satu atau lebih

kejadian gagal yang merupakan inputnya terjadi.

5. = Connection Line

Connection line atau garis penghubung digunakan

untuk menghubungkan antara simbol kejadian, simbol

gerbang dan simbol transfer.

6. = Root of the problem

Root of the problem atau akar permasalahan

merupakan faktor kejadian yang paling akhir atau masalah

yang tidak bisa disederhanakan lagi.

f. Tabel kebenaran dari basic event.

Pembuatan pohon kesalahan (fault tree) dilakukan dengan

menggunakan simbol-simbol Boolean. Standarisasi simbol-simbol

tersebut diperlukan untuk komunikasi dan konsistensi pohon

kesalahan (fault tree). Pada analisa ini penulis mengkombinasikan

dengan menggunakan gerbang logika. Dengan menggunakan

gerbang logika maka sebab dari dasar suatu masalah dapat

terpecahkan. Gerbang logika yang dipakai penulis adalah gerbang

logika AND dan OR.

1) Tabel kebenaran gerbang logika AND


34

Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan

berlogika 1 apabila semua masukan berlogika 1, namun apabila

semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka keluarannya

akan berlogika 0.

Tabel 3.1

tabel kebenaran

gerbang logika AND

A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

2) Tabel kebenaran gerbang logika OR

Gerbang OR akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua

masukan berlogika 1 dan apabila keluaran yang diinginkan

berlogika 0 maka masukan harus berniai 0 semua.


35

Tabel 3.2 tabel kebenaran gerbang logika OR

A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Anda mungkin juga menyukai