Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode penelitian

Menurut Soerjono Soekanto “penelitian merupakan suatu kegiatan

ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara

sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk

mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan

manusia untuk mengetahui apa yang dihadapinya”. Sistematis adalah

sebuah keteraturan berdasarkan sistem atau dilakukan dengan cara yang

telah diatur sedemikian rupa, metodologis berarti cara yang digunakan

untuk memperoleh kebenaran menggunakan tata cara tertentu dslam

menentukan kebenaran, sedangkan konsisten adalah tidak ada hal-hal yang

bertentangan dalam suatu kerangka tertentu. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menutrut Bogdan dan

Taylor “metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati”. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil

penelitian ini bersifat analisis-deskriptif yaitu data yang dikumpulkan

berupa kata-kata dari perilaku yang diamati terumata terkait dengan

bagaimana metode perawatan pada pompa hydraulic crane. Sehingga

prosedur pengoprasian dapat dilakukan sesuai dengan manual book.

19
20

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1. Waktu penelitian

Pada penulisan skripsi ini dilakukan pengkajian dengan

menggunakan fakta-fakta dari pengalaman saat melaksanakan

praktek laut juga pengetahuan yang telah disesuaikan dari

permasalahan yang penulis lihat dan alami saat melaksanakan

praktek berlayar selama kurang lebih 12 bulan terhitung dari sign

on pada tanggal 22 Agustus 2019 sampai dengan sign off pada

tanggal 24 Agustus 2020 di kapal MV KT 05.

3.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama penulis melaksanakan

praktek laut di MV. KT 05. Adapun nama kapal dan nama

perusahaan atau ship particular secara lengkap sebagai berikut :

Ship’s name : MV. KT 05

Call Sign : YBMG2

Flag : Indonesia

Port of registry : Tg. Priok

Operator : PT. KARYA SUMBER ENERGY

Gross Tonnage : 25.982 MT

Nett Tonnage : 15.690 MT

Dead Weight : 47.374 MT

Main Engine : MITSUI MAN B&W 6S50MC

Speed Loaded : 14 Knots


21

3.3. Jenis data

Menurut Nuzzula Agustina “Data adalah keterangan mengenai

sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka,

grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan

sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi”.

Dalam pengumpulan, data merupakan bagian yang penting karena

teknik pengumpulan data akan berpengaruh pada hasil penelitian. Untuk

mendapatkan data yang benar-benar sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian, serta untuk menyusun data yang ada agar teratur. Sumber data

yang dibutuhkan dan dipakai dalam penyusunan skripsi merupakan

informasi yang didapatkan penulis dari data-data pendukung, yaitu primer

dan sekunder.

3.3.1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2009:245) “Data primer merupakan

sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari

kejadian yang lalu, dimana sumber primer adalah tempat atau

gudang penyimpanan yang original dari data sejarah”. Dalam hal

ini penulis memperoleh data primer secara langsung dengan

perwira kapal, yaitu Masinis 2 yang bertanggung jawab terhadap

hydraulic deck crane, dan kepala kamar mesin.

3.3.2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2009:255) “Data sekunder adalah

sebuah data yang memiliki suatu bentuk nyata, dari suatu


22

penelitian yang dapat dijadikan acuan penelitian, dan data sekunder

diperoleh dari kajian-kajian pustaka yang diambil dari buku”. Data

ini didapat dari buku-buku atau referensi orang lain yang saling

berhubungan dengan objek penelitian skripsi atau yang

berhubungan dengan masalah yang akan dibahas, yang dibutuhkan

sebagai pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata

dalam observasi.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan latang belakang dari perumusan masalah dalam

menyusun skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk

pengumpulan data agar memperoleh data-data yang benar dan akurat.

Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu :

3.4.1. Observasi

Menurut Nasution (1998 : 403) “Observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dang sering

dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga

benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang

sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas”

Tujuan digunakannya metode observasi adalah untuk

memperoleh atau mengumpulkan data dari lapangan secara

langsung mengenai objek yang dijadikan topik yaitu turunnya


23

kinerja hydraulic crane, untuk memberi kesesuaian antara

keterangan-keterangan yang diperoleh dengan keadaan yang

sebenarnya terjadi. Metode ini penulis lakukan berdasarkan

pengalaman selama penulis melaksanakan praktek berlayar di MV

KT 05.

3.4.2. Wawancara

Menurut Esterberg (2002) “Wawancara adalah pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”.

Metode wawancara ini penulis menanyakan langsung kepada

masinis 2 selaku perwira yang bertanggung jawab untuk kinerja

hydraulic deck crane. Tujuan utama dari wawancara adalah untuk

mendapatkan data-data yang aktual secara langsung mengenai

turunnya kinerja hydraulic crane dan berguna dalam pengumpulan

data-data dan jawaban yang penulis belum mengerti mengenai

berbagai masalah dalam penulisan skripsi ini. Penyusunan ini

dimaksudkan agar pemecahan masalah yang didapat dari

wawancara saling bersinggungan dan mendukung penguraian

masalah yang diangkat dalam skripsi ini.

3.4.3. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan penulusuran data terkait hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, buku, agenda, dan sebagainya.

Studi pustaka merupakan kegiatan studi yang bertujuan mengarah


24

untuk mencari data tentang masalah penelitian dengan mencari

jawaban atas permasalahan dengan berpedoman titik poin pada

buku dan literatur. Studi pustaka dilakukan dengan cara

mempelajari buku atau hasil penelitian terdahulu.

Buku yang dimaksud dalam hal ini adalah salah satunya

buku tentang pedoman hydraulic crane. Buku ini berisikan tentang

panduan atau petunjuk dalam pengoprasian, perawatan, serta

masalah lainnya. Selain itu beberapa teori yang didapat selama

mengikuti perkuliahan juga turut menjadi bahan pendukung

tersusunya skripsi ini. Untuk mendukung pembahasan terhadap

masalah yang ada juga digunakan buku-buku referensi yang

diperoleh dari berbagai sumber yang bisa didapatkan dari

perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang maupun dari

perpustakan-perpustakaan luar. Buku-buku tersebut diterapkan

sebagai penunjang dalam kelancaran penulis untuk penyusunan

skripsi sebagai referensi untuk penyelesaian masalah ataupun data

skripsi.

3.5. Teknik Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong (2000) “Analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data”. Berdasarkan hal tersebut proses

analisis data dilakukan dengan mencari dan menyusun secara sistematis


25

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan oleh

penulis dalam penyampaian masalah adalah analisis SHEL dan analisis

SWOT. Berikut ini penulis akan menjelaskan metode analisis tersebut

beserta langkah yang akan diambil penulis :

3.5.1. Metode SHEL

Menurut Steve Bourne (2006 : 1) konsep dasar dari metode

analisis SHEL adalah program yang menunggu instruksi dari

pemakai, memeriksa sistem dari instruksi yang telah diberikan,

kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Metode SHEL adalah

cara untuk mengidentifikasi masalah yang timbul dari suatu sistem

dan mengoptimalkannya, dengan hubungan faktor manusia dan

lingkungan. SHEL adalah kependekan dari Software, Hardware,

Environment, dan Lifeware.

Dari pengertian SHEL diatas akan dijelaskan sebagai berikut

3.5.1.1. Software

Menunjuk bukan hanya untuk perangkat lunak komputer,

tetapi untuk aturan, prosedur, praktek yang menentukan

cara dimana berbagai komponen sistem berinteraksi

antara mereka sendiri dan dengan lingkungan eksternal.


26

3.5.1.2. Hardware

Digunakan untuk mengacu pada setiap komponen fisik

dan non-manusia dari sistem seperti kendaraan, alat-alat,

manual, tanda-tanda dan sebagainya.

3.5.1.3. Environtment

Mengacu pada lingkungan dimana komponen-komponen

yang berbeda dari proses berinteraksi.

3.5.1.4. Liveware

Mengacu pada setiap komponen manusia dari sistem

dalam aspek rasional dan komunikasi.

Metode SHEL lebih menekankan pada seseorang dan

empat komponen lain dari pada komponennya sendiri. Dalam hal

lain, itu tidak dapat diaplikasikan dalam model ini untuk menutupi

interfaceyang berada diluar faktor manusia seperti Software,

Hardware, dan lingkungan. Dari metode SHEL ini setiap orang

diterapkan untuk berinteraksi dengan empat komponen yang lain

dan interaksi yang berbeda antara orang dan masing-masing

komponen lainnya, sementara diyakini dari teori ini bahwa

ketidaksesuaian antara pusat liveware dan setiap empat komponen

lain selalu mengarah ke sumber kesalahan manusia.

3.5.2. Metode SWOT

Menurut Freddy (2013), analisis SWOT adalah analisa

yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan


27

(strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

3.5.2.1. Dari pengertian SWOT diatas akan dijelaskan sebagai

berikut :

3.5.2.1.1. Kekuatan (Strength) yaitu faktor-faktor

kekuatan yang dimiliki, sehingga hydraulic

crane dalam kondisi baik.

3.5.2.1.2. Kelemahan (Weakness) yaitu segala faktor

yang tidak menguntungkan atau merugikan

yang dapat menyebabkan kurang optimalnya

kerja dari hydraulic crane.

3.5.2.1.3. Peluang (Opportunities) yaitu berbagai

situasi lingkungan yang menguntungkan dan

bisa dimanfaatkan agar hydraulic crane

selalu dalam kondisi baik, sehingga

hydraulic crane dapat bekerja dengan

optimal.

3.5.2.1.4. Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat

mendatangkan kerugian bagi kinerja

hydraulic crane.

Dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats)

maka akan didapat bagaimana solusi untuk mengatasi kurang


28

optimalnya kinerja hydraulic crane yang mempengaruhi proses

bongkar muat.

3.5.2.2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam analisis

SWOT yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :

3.5.2.2.1. Faktor Internal

Faktor yang merupakan kekuatan (strenghts)

kelemahan (weakness).

3.5.2.2.2. Faktor Eksternal

Faktor yang merupakan peluang

(opportunities) ancaman (threats).


29

Tabel 3.1 Faktor internal dan eksternal

Faktor Internal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Oli hidrolik yang kotor dan


1 Tidak ada kebocoran pada sistem 1
turunnya viskositas

Kondisi motor crane yang masih


2 2 Oil cooler kotor dan tersumbat
bagus

Kondisi control valve yang masih


3 3 Filter oli yang sudah rusak
bekerja secara normal

Kodisi relief valve yang masih


4 4 Terdapat valve yang tidak kedap
bagus

Kondisi brake lining yang masih


5 5 Vane pompoa hidrolik yang aus
bagus
Faktor Eksternal

Peluang (O) Ancaman (T)

Pengetahuan masinis yang lebih


1 1 Kegiatan bongkar muat terganggu
berpengalaman

2 Proses bongkar muat lancar 2 Oli hidrolik yang boros

3 Kualitas sparepart yang bagus 3 Terjadinya emergency stop

4 Adanya anggaran yang mencukupi 4 Pompa terjadi over heat

Mengikuti prosedur perawatan


5 5 Kerja blower yang berlebihan
pada manual book
30

Table 3.2 Matriks peta posisi organisasi

+
S= S=
II: STRATEGI DIVERSIFIKASI I: STRATEGI EKSPANSI W=

Y=

O=

T=

- X=

T = 1.81 O=

POSISI:

( 0.00 0.00 )

IV: STRATEGI DEFENSIF III: STRATEGI ALIANSI

W=

-
Tabel 3.3 Matriks analisis SWOT

Faktor Intenal Strenghts Weakness


Faktor Eksternal (Kekuatan) (Kelemahan)

Opportunities
SO Strategies WO Strategies
(Kesempatan)
Threats
ST Strategies WT Strategies
(Ancaman)
31

3.5.2.3. SO strategi

Strategi yang menguatkan seluruh kekuatan internal

untuk merebut peluang.

3.5.2.4. ST strategi

Strategi yang disusun dengan menggunakan seluruh

kekuatan internal untuk mengatasi ancaman yang akan

terjadi.

3.5.2.5. WO strategi

Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk merebut

peluang. Banyak peluang yang dapat diraih tetapi tidak

ditunjang dengan kekuatan yang memadai lebih banyak

kelemahannya sehingga kelemahan tersebut perlu

diminimalisir terlebih dahulu.

3.5.2.6. WT strategi

Strategi yang disusun dengan meminimalkan kelemahan

untuk menghindari ancaman. Fokus strategi pada situasi

ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

sehingga kecil kemungkinan terjadinya kerusakan

komponen komponen dari sistem hidrolik pada hydraulic

crane.

Berdasarkan data pada tabel faktor internal dan

eksternal tersebut, maka data tersebut akan diproses lebih

lanjut untuk menemukan faktor-faktor utama penyebab

turunnya kinerja hydraulic crane, yaitu dengan


32

melakukan penilaian menggunakan tabel perbandingan

antara faktor satu dengan yang lain sehingga didapatkan

hasil yang relevan. Kemudian setelah mendapatkan

faktor-faktor yang paling berpengaruh maka akan dapat

dianalisa mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan

untuk mengatasi faktor-faktor penyebab turunnya kinerja

hydraulic crane di MV. KT 05.

Anda mungkin juga menyukai