Anda di halaman 1dari 18

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Enterpeunership

Proses Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Nur Najmi Laila

Putri Luna Aulia

Dosen Pengampuh :

Abdul Kholiq, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-
GONTORY (STAI)

TAHUN 2023 M.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillahirrobbil’alamin kehadirat Allah Subhanahu
wata’ala atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul ‘Proses Kewirausahaan’ dengan baik dan lancar.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah
Kewirausahaan pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas ilmu
tarbiyah dan Sekolah Tinggi Al-Amanah Al-Gontory (STAI).

Di samping itu, makalah ini juga di maksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa dalam membuat atau menyusun sebuah karya tulis. Akhir kata, segala
kritik dan saran dari pembaca sangat penulis perlukan untuk perbaikan pada penulisan makalah
berikutnya dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Pondok Aren, 27 Januari 2023

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
Pendahuluan................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................3
Pembahasan.................................................................................................................................................3
A. Faktor-Faktor Kewirausahaan..........................................................................................................3
B. Proses Berkembangnya Kewirausahaan..........................................................................................6
C. Langkah Keberhasilan Kewirausahaan............................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................14
Penutup......................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................15

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per
kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis
maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut
memiliki andil dalam mendorong praktik-praktik kewirausahaan yang pada akhirnya
memunculkan berbagai penemuanpenemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal
ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka
panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Ditengah ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan, kewirausahaan dapat


menjadi pintu lainnya dan menjawab persaingan yang ada. Ilmu kewirausahaan
(entrepreneurship) memungkinkan setiap orang untuk memulai bisnisnya sendiri untuk
menghasilkan keuntungan dan juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi yang
membutuhkan. Kemajuan ekonomi dapat mensejahterakan suatu bangsa, kesejahteraan
dapat dicapai dengan semangat berwirausaha. Seorang entrepreneur akan mengarahkan
usahanya untuk mencapai potensi keuntungan semaksimal mungkin untuk menjadi tolak
ukur apakah mereka mampu atau tidak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor dalam kewirausaha?
2. Bagaiamana Proses agar berkembangnya Kewirausaha?
3. bagaimana langkah-langkah dalam menuju keberhasilan kewirausahaan?

C. Tujuan
1. Memahami faktor faktor dalam wirausaha
2. Mengetahui proses berkembangnya kewirausahaan

1
3. Memahami dan mengetahui langkah langkah dalam menuju keberhasilan
kewirausahaan

2
BAB II

Pembahasan

A. Faktor-Faktor Kewirausahaan
Faktor-faktor yang memengaruhi kewirausahaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu,
sedangkan faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya
(Suryana, 2001: 34). Faktor-faktor yang memengaruhi kewirausahaan, antara lain:

a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri individu disebut juga fotensi
individu yang meliputi berikut ini.
1) Kebutuhan berprestasi (need for achievement). Kebutuhan berprestasi
mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik (Suryana, 2001:
34). Lambing dan Kuehl (2000: 17) menyatakan bahwa tujuan yang ingin
dicapai seorang wirausahawan dipengaruhi oleh kebutuhan berprestasinya.
Hal ini mendorong individu untuk menghasilkan yang terbaik, memiliki
inisiatif, dan keinginan yang kuat untuk mengungkapkan ide-ide dalam
pikirannya, menyampaikan gagasan mencapai kesuksesan.
2) Internal locus of control. Menurut Lambing dan Kuehl (2000: 17),
individu yang memiliki internal locus of control memercayai bahwa
kegagalan dan kesuksesan yang dialami ditentukan dari usaha yang
dilakukan. Individu yakin akan kemampuan yang dimiliki dan berusaha
keras mencapai tujuannya (Riyanti, 2003: 60). Hasil penelitian Rotter
(Hisrich dan Peters, 2000: 69) terhadap wirausaha menunjukkan bahwa
internal locus of control berhubungan dengan motivasi berwirausaha dan
berkorelasi positif dengan kesuksesan dalam berkarier.
3) Kebutuhan akan kebebasan (need for independence). Hisrich dan Peters
(2000: 71) menjelaskan lebih lanjut bahwa seorang wirausahawan
diharuskan melakukan sesuatu berdasarkan caranya sendiri, sehingga

3
memiliki kebutuhan kebebasan yang tinggi. Kebutuhan kebebasan berarti
kebutuhan individu untuk mengambil keputusan sendiri, menentukan
tujuan sendiri, serta melakukan tindakan untuk mencapai tujuan dengan
caranya sendiri.
4) Nilai-nilai pribadi. Hisrich dan Peters (2000: 72) serta Hunter (2003: 5)
menyatakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa wirausaha
mempunyai sifat dasar mengenai proses manajemen dan bisnis secara
umum yang membantu individu menciptakan dan mempertahankan bisnis
yang dirintis. Sifat dasar meliputi nilai kemenangan bagi individu yang
berarti berhasil mengaktualisasikan dirinya. Durkin (1995: 152)
menyatakan bahwa nilai pribadi akan menjadidasar bagi individu pada saat
mengambil keputusan dalam membuat perencanaan untuk mencapai
kesuksesan. Nilai pribadi yang dianut sering berbeda dengan nilai yang
dimiliki orang lain. Oleh karena itu, nilai pribadi harus disampaikan
sehingga tidak menimbulkan konflik yang mendasar ketika suatu
hubungan sedang berjalan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi sosial yang dimiliki akan membantu individu untuk bersikap
tenang, hangat, dan ramah, serta mudah diajak bicara. Individu akan
memiliki kesempatan yang lebih baik untuk diterima dalam
lingkungannya.
5) Pengalaman; diartikan sebagai pengalaman kerja individu sebelum
memilih untuk terjun dalam kewirausahaan. Hisrich dan Peters, (2000: 74)
menyatakan bahwa pengalaman kerja memengaruhi individu dalam
menyusun rencana dan melakukan langkah-langkah selanjutnya. Penelitian
Kim (Riyanti, 2003: 39) menunjukkan bahwa pengalaman memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan usaha. Pengalaman yang dimaksud dalam
penelitian Kim adalah keterlibatan langsung dalam kegiatan usaha.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya, yaitu
sebagai berikut.

4
1) Role model. Faktor penting yang memengaruhi individu dalam memilih
kewirausahaan sebagai karier. Orangtua, saudara, guru, atau wirausahawan
lain dapat menjadi role model bagi individu. Individu membutuhkan
dukungan dan nasihat dalam setiap tahapan dalam merintis usaha, role
model berperan sebagai mentor bagi individu. Individu juga akan meniru
perilaku yang dimunculkan oleh role model. Pentingnya role model dalam
memengaruhi pilihan karier didukung oleh penelitian Jacobowitz dan
Vidler (Riyanti, 2003: 38) yang menunjukkan bahwa 72% wirausahawan
negara Atlantik memiliki orangtua atau saudara wirausahawan. Individu
berwirausaha dengan cara meniru orangtua atau saudara yang
berwirausaha.
2) Dukungan keluarga dan teman. Dukungan dari orang terdekat akan
mempermudah individu, sekaligus menjadi sumber kekuatan ketika
menghadapi permasalahan (Hisrich dan Peters, 2000: 75). Adapun
dukungan dari lingkungan terdekat akan membuat individu mampu
bertahan menghadapi permasalahan yang terjadi.
3) Pendidikan. Pendidikan formal berperan penting dalam kewirausahaan
karena memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengelola
usaha, terutama ketika menghadapi suatu permasalahan. Sekolah atau
universitas sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal yang
mendukung kewirausahaan akan mendorong individu untuk menjadi
seorang wirausahawan (Hisrich dan Peters, 2000: 12).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi


kewirausahaan ada dua, yaitu faktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri
individu dan faktor eksternal yang merupakan hasil interaksi individu dengan
lingkungannya. Faktor internal meliputi kebutuhan berprestasi, internal locus of control,
kebutuhan akan kebebasan, nilai-nilai pribadi, dan pengalaman, sedangkan faktor
eksternal meliputi role model, dukungan keluarga dan teman, serta pendidikan.1

1
Tanto Gatot dan Supardi, Kewirausahaan Teori & praktek, (Malang : media nusa, 2019), hal.195

5
Ada beberapa faktor keberhasilan dalam wirausaha yaitu adanya kemauan.
kemampuan, peluang dan kesempatan. Faktor penyebab keberhasilan dipengaruhi oleh
perilaku wirausahawan, dengan beberapa kategori sebagai berikut:

1. Innovating Entrepreneurship. Adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang


wirausaha yang sudahmemiliki dan memupuk jiwa kewirausahaan dalam
menciptakan ataumerubah sesuatu yang baru, mengadakan sesuatu yang baru
dandirasakan tidak mungkin ada, guna meningkatkan danmengembangkan
produksi dari usaha yang dimilikinya.
2. Imitative Entrepreneurship. Suatu usaha yang dilakukan oleh seorang wirausaha
dengan meniru atau bukan menciptakan inovasi sendiri untuk diterapkan dalam
bisnis yang dimilikinya.
3. Fabian Entrepreneurship Sikap yang teramat berhati-hati dan bersikap keragu-
raguan dan segera melaksanakan peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka
tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri
yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship (Malas). Upaya penolakan dalam memanfaatkan peluang-
peluang usaha yang ada dalam melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus
produksi sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dibandingkan
dengan produsen lain.
5. Parasitic Entrepreneurship (perburuan rente). Berusaha meningkatkan bagian
seseorang dari kekayaan yang ada tanpa menciptakan kekayaan yang baru.

Berbagai perilaku tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda antara lain


perilaku adil, perilaku terampil, perilaku biasa dan perilaku malas.2

B. Proses Berkembangnya Kewirausahaan


Proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti aspek
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan.

2
Valentine Siagian dan Ika yuniwati, Pengantar kewirausahaan, (yayasan Kita Menulis, 2020), Hal. 49-50

6
Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, inovasi,
implementasi, dan pertumbuhan sehingga dapat membuat seseorang berkembang menjadi
wirausahawan yang besar. Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sementara itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model
peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang maju dan
tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Dalam satu bagan, Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan
model proses kewirausahaan ke dalam empat fase sebagai berikut:

1. Fase inovasi.
kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu
oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang memengaruhi inovasi
adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan resiko, nilai-nilai
pribadi. pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal
dari lingkungan yang memengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan
aktivitas.
2. Fase kejadian pemicu.
Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan lingkungan.
Faktor pribadi yang memengaruhi kejadian pemicu meliputi pencapain locus of
control, toleransi, pengambilan resiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan,
pengalaman, keberanian mengahadapi resiko, ketidak puasan dan usia. Sementara
itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri atas peluang, model peran, aktivitas,
persaingan, sumber daya, inkubator, dan kebijakan pemerintah. Selanjutnya faktor
sosiologi yang memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan
model peran.
3. Fase implementasi.
Faktor pribadi yang memengaruhi implementasi terdiri atas visi, komitmen
manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor lingkungan yang memengaruhi
implementasi terdiri atas pesaing. pelanggan, pemasok, investor, bankir,
inkubator, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi yang

7
memengaruhi implementasi yaitu jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan
model peran.
4. Fase pertumbuhan.
Pada fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan lingkungan.
Faktor pribadi yang memengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi, komitmen,
manajer, pemimpin, dan kewirausahawan. Faktor organisasi yang memengaruhi
per- tumbuhan kewirausahawan yaitu kelompok, strategi, struktur, budaya, dan
produk. Sementara itu, faktor yang memengaruhi yang berasal dari lingkungan
terdiri atas pesaing, pelanggan. pemasok, investor, dan bankir. Orang yang
berhasil dalam kewirausahawan adalah orang yang dapat menggabungkan nilai,
sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman,
dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman, pengharapan, dan nilai baik yang berasal
dari pribadi maupun kelompok berpengaruh untuk kewirausahaan.3

Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996:15-16) membagi fase perkembangan kewirausahaan


menjadi dua, yaitu:

1. Fase awal (perintisan)


2. Fase pertumbuhan
1) Fase Awal
a. Tujuan dan perencanaannya, Kesinambungan tujuan dan rencana pokok
(menciptakan ide-ide pasar).
b. Sifat atau ciri-ciri kunci personal.
a) Memfokuskan pada masa yang akan datang ketimbang masa
sekarang: usaha-usaha menengah diarahkan untuk jangka panjang.
b) Pengambil risiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang
tinggi terhadap perubahan dan kegagalan.
c) Kapasitas untuk menemukan ide-ide inovasi yang memberi
kepuasan kepada konsumen.
d) Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi padabidangnya.
c. Sifat untuk desain.

3
Ruknan, Kewirausahaan, (Surabaya : Cipta media nusantara, 2021), Hlm. 84-85

8
a) Struktur pola yang sederhana dan luas dengan jaringan kerja
komunikasi yang luas secara horizontal.
b) Otoritas pengambil keputusan dimiliki oleh wirausaha.
c) Informal dan sistem kontrol personal.
2) Fase Pertumbuhan (Growth)
a. Tujuan dan perencanaan. Tumbuh sederhana, efisien, orientasi laba, dan
rencana langsung untuk mencapainya.
b. Sifat atau ciri-ciri kunci personal
a) Sama seperti pada fase awal.
b) Kapasitas untuk menempa: selama pertumbuhan cepat, kemurnian
organisasi dan kemampuan berhitung.
c) Pengetahuan manajerial dengan pengalaman dengan menggunakan
orang lain dan sumber daya yang ada.
c. Sifat untuk desain
a) Struktur yang fungsional atau vertikal. Akan tetapi saluran
informasi informal sering digunakan.
b) Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer
level kedua.
c) Kuasi formal (yaitu tidak terlalu kompleks atau bekerja sama)
dalam beroperasi.4

C. Langkah Keberhasilan Kewirausahaan


Diperlukan langkah-langkah agar bisnis yang akan dibuat menjadi berhasil.
Berikut adalah cara yang harus dipertimbangkan dalam membuat bisnis baru:

1. Jaringan. Memulai dan membuka bisnis baru harus mempunyai relasi yang luas
dan banyak. Wirausaha tidak bisa memulai dan membuka bisnis baru jika tidak
dapat melakukan networking. Memperba- nyak jaringan menjadi sangat penting
bagi memulai dan membuka bisnis baru. Setiap orang dapat menjadi potensi

4
Ibid. Hal.20-21

9
sebagai konsumen atau mitra bekerja sama dalam memulai dan membuka bisnis
baru. Perluas jaringan/networking sebagai seorang manusia, wirausaha tidak bisa
mengharapkan sepenuhnya terhadap usaha sendiri dan sangat membutuhkan
bantuan orang lain, begitu juga dalam du- nia bisnis. Jaringan bisnis bagi
wirausaha dapat mempercepat dan memperluas pertumbuhan usaha karena
banyak hal positif di- dapat; misalnya membangun untuk komunikasi lancar
informasi pasar, bergabung dengan komunitas bisnis terkait bisnis wirausaha
dapat menjadi solusi untuk memperluas jaringan.
2. Persiapan mental. Banyak orang yang takut memulai dan membuka bisnis baru,
ini karena dalam pikirannya sudah tertanam mental takut gagal atau bingung
memulai dan membuka bisnis baru. Ada juga orang yang memiliki mental jika
ingin memulai dan membuka bisnis baru harus memiliki rencana bisnis usaha
yang sempurna. Rencana bisnis diperlukan, namun tidak harus sempurna karena
dapat di- sempurnakan ketika bisnis telah berjalan. Seorang wirausaha harus
memiliki mental fokus, komitmen dan disiplin. Hal ini diperlukan untuk memulai
dan membuka bisnis baru yang telah dipersiapkan.
3. Modal.Modal merupakan salah satu faktor penting dalam memulai danmembuka
bisnis baru. Banyak orang ingin memulai dan membuka bisnis baru, namun tak
mempunyai modal sehingga tidak jalan. Padahal, untuk memulai dan membuka
bisnis baru bisa dilakukan tanpa modal atau modal kecil, asalkan memiliki
jaringan dan kemitraan. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan
belajar
4. Realistis.dari contoh orang yang sudah sukses dari model bisnis yang
dikehendaki, lalu pelajari. Jangan menginvestasikan semua uangyang wirausaha
miliki, karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko sehingga
wirausaha masih memiliki tabungancadangan yang telah diperhitungkan.
5. Maksimalkan diri sendiri. Jika tidak bersedia untuk bekerja keras, lembur, tidak
punya nilai tambah pribadi dan kesehatan, maka menjadi wirausaha bukan pilihan
yang tepat. Pada awalnya, pasti terasa sulit membayar gaji karyawan, sekalipun
karyawan yang murah. Jadi, di awal bisnis sebaiknya dan sering terjadi karyawan
dan pimpinan adalah wirausaha sendiri.

10
6. Hargai waktu.Beri nilai uang pada waktu yang dikorbankan, karena hal tersebut
akan membantu saat harus mengambil keputusan. Setiap waktu yang diluangkan
harus dihitung biayanya sehingga usaha yang di- jalankan juga akan semakin
maju dan lancar dengan perhitungan biaya yang tepat.
7. Rekrut karyawan dengan baik.Tanpa memedulikan ukuran bisnis, pada akhirnya
wirausaha akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen
dengan hati-hati dan tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal ter- sebut sepenting
saat memulai bisnis. Sangat disayangkan sikap wirausaha yang punya visi untuk
bisnisnya, tetapi merekrut kar- yawan yang justru tidak cocok dengan bidang
tugas atau usaha yang dikelola.
8. Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat memulai bisnis, sudah sewajarnya bila
merasa frustrasi memasarkannya. Tapi, jika bersaing pada harga, pada akhirnya
akan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai
keahlian berkomunikasi dengan konsumen, untuk men- jelaskan bahwa harga
produk yang dihasilkan lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik dan
unik.
9. Gunakan teknologi baru.Teknologi canggih seperti aplikasi dan penyimpanan data
dengancloud technology sangat murah dan membuat bisnis kecil dapat bersaing
dengan bisnis lainnya. Manfaatkan teknologi umum dan rendah biaya yang ada di
pasaran sebagai penunjang usaha.
10. Perlakukan pemasok dengan baik. Perlakukan pemasok dan supplier sebaik
mungkin, seperti halnyamemperlakukan para konsumen. Mereka bisa saja
memberikandiskon/potongan harga berdasarkan besarnya volume pemesanandemi
menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatanvolume penjualan di masa
mendatang. Hubungan yang baik mem- buat mereka juga dapat memahami
keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman secara
cuma-cuma/gratis.
11. Jadilah yang berbeda.Wirausaha tidak boleh setengah hati dalam berbisnis. Setiap
hal yang dilakukan untuk konsumen haruslah menunjukkan yang terbaik. Apa pun
yang dijual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu secara terus-menerus, dan

11
kekuatan informasi dari mulut ke mulut akan menyebar dan akan menjadi
promosi yang dahsyat untuk pengembangan bisnis.
12. Pahami pasar.Seorang wirausaha harus mengetahui kelebihan produk yang
membedakan dengan barang sejenis. Setelah itu, dipadukan de- ngan promosi
yang menarik agar dapat menarik orang untuk mem- beli produk dan loyal
terhadap produk dengan membeli kembali. Pemasaran juga dapat dipadukan
dengan networking, sehingga menjadi komunikasi pemasaran yang terintegrasi.5

Untuk mencapai keberhasilan usaha terdapat beberapa karakteristik yang dibutuhkan.


Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, hal utama yang perlu dimiliki, yaitu tujuan atau visi
bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu
maupun uang. Apabila sudah memiliki kesiapan dalam menghadapi risiko, langkah berikutnya
adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usahanya
berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan urgensinya, wirausaha harus mampu
mengembangkan hubungan baik dengan mitra usahanya maupun dengan semua pihak terkait
dengan kepentingan perusahaan, dan pada puncaknya seorang wirausahaan harus memiliki
tanggung jawab terhadap kesuksesan maupun kegagalan bisnisnya.

Setyawan (1996) menyatakan bahwa langkah-langkah keberhasilan berwirausaha sebaiknya


bertolak dari kompetensi wirausaha, yaitu:

1. mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan sendiri untuk berwirausaha,


2. memastikan apakah ada celah/peluang yang masih terbuka,
3. menyiapkan dana untuk investasi tertentu dan operasi yang sesuai,
4. menyiapkan tempat usaha dan sarana yang dibutuhkan,
5. merekrut tenaga, kalau diperlukan lebih dari seorang pelaksana,
6. memasarkan barang/pelayanan khas, dan
7. menguasai segmen pasar yang khusus.6

5
Sarfilianty Anggiani, Kewirausahaan Pola pikir, Pengetahuan dan Keterampilan, (jakarta : Ahlimedia book. 2020)
hal.
6
Djoko Sumianto, Kewirausahaan (sebuah konsep dasar pemahaman dan teknik pengembangannya), (Malang :
MNC Publishing, 2020), hal. 17

12
Selain itu menurut Dun Steinhoff & John F. Burgess mengemukakan beberapa
karakteristik yang diperlukan, untuk mencapai pengembangan keberhasilan berwirausaha, adalah
sebagai berikut:

Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas,
serta kemauan dan keberanian, untuk menghadapi risiko, baik waktu maupun uang. Apabila ada
kesiapan dalam menghadapi resiko, maka langkah berikutnya adalah membuat perencanaan
usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, maka selain harus
bekerja keras, wirausaha juga harus mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha
maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.7

7
Putu Ika wahyuni, Teori dan Profil kewirausahaan bidang teknik sipil, (Makasar : CV Tohar Media, 2022). Hal.60

13
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Dalam kewirausahaan ada faktor-faktor yang membantu keberhasilan maupun
kegagalan dalam berwirausaha yaitu ada faktor internal, Faktor internal merupakan faktor
dari dalam diri individu disebut juga fotensi individu dan faktor eksternal merupakan
hasil interaksi individu dengan lingkungannya .

Proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi


tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti aspek
pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan.

Faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan menurut


Carol Noor ke dalam empat fase sebagai berikut, Fase inovasi, Fase kejadian pemicu,
Fase implementasi, Fase pertumbuhan.

Serta menurut Setyawan (1996) menyatakan bahwa langkah-langkah keberhasilan


berwirausaha sebaiknya bertolak dari kompetensi wirausaha, yaitu:

1. mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan sendiri untuk berwirausaha,


2. memastikan apakah ada celah/peluang yang masih terbuka,
3. menyiapkan dana untuk investasi tertentu dan operasi yang sesuai,
4. menyiapkan tempat usaha dan sarana yang dibutuhkan,
5. merekrut tenaga, kalau diperlukan lebih dari seorang pelaksana,
6. memasarkan barang/pelayanan khas, dan
7. menguasai segmen pasar yang khusus.

14
Daftar Pustaka
Anggiani Safrilianty , 2020, Kewirausahaan Pola pikir, Pengetahuan dan Keterampilan, J akarta
: Ahlimedia book.

Gatot Tanto dan Supardi, 2019, Kewirausahaan Teori & praktek, Malang : media nusa.

Ika wahyuni Putu, 2022, Teori dan Profil kewirausahaan bidang teknik sipil, Makasar : CV
Tohar Media.

Ruknan, 2021, Kewirausahaan, Surabaya : Cipta media nusantara.


Siagian Valentine dan Ika yuniwati, 2020 Pengantar kewirausahaan, yayasan Kita Menulis.

Sumianto Djoko, 2020, Kewirausahaan (sebuah konsep dasar pemahaman dan teknik
pengembangannya), Malang : MNC Publishing

15

Anda mungkin juga menyukai