Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MENGIDENTIFIKASI KARAKTER BERWIRAHUSAHA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN


KEWIRAHUSAHAAN
dosen pengampu : Fitria Nur Hasanah, M.Pd.

oleh :

Anindya Shafira Hatuwe 178320700003


Siti Uswatun Khasanah 178320700004
Moch.Ibnu A”in 178320700015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SIDOARJO
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pelaksanaan penelitian
kualitatif, ucapan terima kasih sedalam-dalamya kepada dosen mata kuliah dan tidak lupa
juga untuk ucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta
do’a dan perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami
mengenai karakteristik berwirahusaha, dan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah MENGIDENTIFIKASI KARAKTER BERWIRAHUSAHA
Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan untuk membangun dalam penulisan
makalah selanjutnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi acuan serta koreksi
untuk lebih baik lagi.

04 November 2020

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan
Bab II Pembahasan

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janis/article/download/5353/4808

https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/10/kewirausahaan-dan-karakteristik.html

https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=zKRPDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=artikel+tentang+karakteristik+wir
ausaha&ots=8cT9aBJ0Pa&sig=qCzyw5VpTYbNXeIY9mf0cbgAywg&redir_esc=y#v=onepa
ge&q=artikel%20tentang%20karakteristik%20wirausaha&f=false
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan,dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang,cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.DiIndonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruantinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisisekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan- pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang. Orang yangmelakukan kegiatan kewirausahaan
disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapaseorang wirausahawan
(entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda darimanusia pada umumnya.
Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi danemosi yang sangat terkait
dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saatberkomunikasi


dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktumenjalankan usaha dan
menjalin hubungan dengan para relasi bisnis.Untuk itu,dalam menjalin hubungan
bisnis dengan seseorang kita harus mengetahuikarakteristiknya. Karena tanpa kita
perhatikan karakternya bisa-bisa kita akan rugisendiri apabila menjalin hubung-an
bisnis dengan orang yang berkarakter tidakbaik. Seorang wirausaha harus memiliki
potensi dan motivasi untuk maju dalamsegala situasi dan kondisi, serta mampu
mengatasi masalah yang timbul tanpamengharapkan bantuan dari pihak lain

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusanmasalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana karakteristik wirausahawan ?


2. Bagaimana Memahami Karakteristik Worahuaha?
3. Bagaimana Hubungan Antara Kreatifitas dan Intelegensi?

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Wirahusaha

Unsur sikap dan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang


wirausahawan adalah :
1. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi
(achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana,
2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada
hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara
pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti
yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan kebutuhan, sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan
keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs), dan
kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualiazation needs).
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003 : 33-34)
 Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbulpada dirinya
 Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihatkeberhasilan dan
kegagalan.
 Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
 Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan.
 Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas
yang diembannya sangat ringan, maka wirausahamerasa kurang tantangan, tetapi ia
selalu menghindari tantangan yangpaling sulit yang memungkinkan pencapaian
keberhasilan sangatrendah
Memiliki Kreatifitas Tinggi Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikiryang baru dan berbeda. Menurut Levit, kreativitas adalah berfikir sesuatuyang baru
(thinking new thing), oleh karena itu menurutnyakewirausahaan adalah berfikir
dan bertindak sesuatu yang baru atauberfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara
baru. Menurut Zimmererdalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24) dengan
judul buku“Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkanbahwa
ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatuyang lama dan berfikir
sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itukreativitas adalah menciptakan sesuatu
dari yang asalnya tidak ada(generating something from nothing). Inovasi adalah
kemampuan untukmenerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persolan-persolan
danpeluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Dari definisidiatas, kreativitas
mengandung pengertian, yaitu:
 Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada.
 .Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru.
 Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih
baik.

Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli
dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B.
Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian
dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam
lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.

Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu:

- Internal

Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya.
Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima
pembaharuan (inovasi).

- Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang,
melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena
adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.

Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi wirausaha (personal


entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:

1. Mencari peluang

2. Keuletan

3. Tanggungjawab terhadap pekerjaan

4. Tuntutan atas kualitas dan efisiensi

5. Pengambilan resiko

6. Menetapkan sasaran

7. Mencari informasi

8. Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya

9. Persuasi dan jejaring/koneksi

10. Percaya diri

B. Memahami Karakteristik Wirausaha

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang


mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai
kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk
belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2)
kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan
adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan
serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan
inovatif.” (Pekerti, 1997)
Karakteristik Kewirausahaan 1. Motif berprestasi tinggi Para ahli mengemukakan bahwa
seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif
berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana,
2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu:
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu
yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki
motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003:33-
34): a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi d. Berani menghadapi resiko
dengan penuh perhitungan e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang
(fiftyfifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang
tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan
pencapaian keberhasilan sangat rendah. 2. Selalu perspektif Seorang wirausahawan
hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke
depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan
maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23).
Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan
yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang
perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa
depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa
dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu
peluang. 3. Memiliki Kreatifitas Tinggi kreativitas mengandung pengertian, yaitu: a.
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada b. Hasil kerjasama masa
kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru c. menggantikan sesuatu dengan
sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan
nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari 4. Memiliki perilaku
inovatif tinggi Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit
yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha.
Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia
18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni:
pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life
(imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam
batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk
mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-
kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini
merupakan semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan
berusaha. “Intuisi” ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya
imajinasi kreatif. Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang,
antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk
berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan. 5. Selalu
Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab Seorang
wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam
mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan
usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu
dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak
setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak
takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguhsunguh
terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan
kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk
komit terhadap usaha dan pekerjaannya. 6. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan Sesuai
dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang
baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha
harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya
terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri
menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang
wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
C. Hubungan intelegensi dan kreativitas

Intelegensi menyagkut pada cara berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas


berkenaan dengan cara berpikir divergen ( menyebar). Penelitian Torrance (1965)
mengungkapkan bahwa anak yang kreativitasnya tinggi mempunyai taraf intelegensi (IQ)
di bawah rata-rata IQ teman sebayanya. Dalam konteks keberbakatan, ia menyatakan
bahwa IQ tidak dapat dijadikan sebagai criteria tungal untuk mengidentifikasi orang-
orang yang berbakat.

Berbagai penelitian mengenai hubungan intelegensi dan kreativitas melaporkan hasil


yang berbeda – beda. Pada intinya, penelitian itu membuktikan bahwa sampai tingkat
tertentu terdapat hubungan antara intelegensi dan kreativitas. Namun, pada tingkat IQ di
atas 120, hamper tidak ada hubungan antara keduanya.Artinya, orang yang IQ-nya tinggi,
mungkin kreativitasnya rendah atau sebaliknya. Dengan demikian, kreativitas dan
intelegensi merupakan dua domain kecakapan manusia yang berbeda. Baik intelegensi
maupun kreativitas, dijadikan criteria untuk menentukan bakat seseorang.

Perkembangan kreativitas anak Sejumlah studi kreativitas menunjukan bahwa


perkembangan kreativitas mengikuti suatu pola yang memiliki beberapa variasi. Beberapa
factor yang berpengaruh terhadap variasi tersebut diantaranya, jenis kelamin, status
ekonomi, posisi urutan kelahiran, lingkungan kota versus desa, dan intelegensi. Anak
laki-laki cenderung lebih kreatif dibandingkan dengan anak perempuan karena anak laki-
laki mempunyai kesempatan yang lebih luas daripada anak perempuan. Anak yang
berlatar belakang ekonomi tinggi lebih kreatif daripada anak yang mempunyai latar
belakang ekonomi yang rendah karena lebih banyak mempunyai kesempatan untuk
mengakses pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk pengembangan
kreativitas. Untuk anak-anak yang sebaya, anak yang cerdas menunjukan kemampuan
yang lebih bila dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas.

Anda mungkin juga menyukai