D3 1D Teknik Listrik
2016
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ 1
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif
dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.
Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam
buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif
yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati
oleh orang banyak.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994)
6
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan
baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa
2. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap
depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh
perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang
yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena
memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana,2003 : 23).
Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan sesuatu yang baru
serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan resiko
yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap
tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa
depan.Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak
cepat puas dengan karya yang sudah ad. Karena itu ia harus
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
8
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak
ada.
9
dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada.
10
kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha,
mengelola usaha dan sumer daya manusia, mengontrol usaha,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya
yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan managerial
yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka
bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang
diperoleh.
Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu
dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut.
1. Action oriented.
Seorang entrepreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak
pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka,
resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan
dengan tindakan dan kelihaian.
2. Berpikir simpel.
Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka selalu belajar
menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka bukanlah manusia
teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang kompleks. Mereka melihat
persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara
bertahap
11
4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi.
Seorang wirausahabukan hanya awas, memiliki mata yang tajam dalam melihat
peluang, atau memiliki penciuman yang kuat terhadap keberadaan peluang itu,
tetapi mereka bergerak ke arah itu. Peluang bukan hanya dicari, diciptakan,
dibuka, dan diperjelas. Karena wirausaha melakukan investasi dsn
menanggung resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki disiplin yang
tinggi. Wirausah-wirausaha yang sukses bukanlah pemalas atau penunda
pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya beres, dan apa ya g dipikirkan dapat
dikerjakan segera. Mereka bertarung dengan waktu karena peluang selslu
berhubungan dengan waktu. Apa yang menjadi peluang pada suatu waktu,
belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu
hilang, belum tentu akan kembali lagi. Setiap gagasan brilliant dan inovasi
biasanya harus dibangun dari bawah dan disusun seluruh mata rantai nilainya
(value chain).
12
7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.
Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan tangan dan
pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar perusahaannya. Mereka
membangun jaringan daripada melakukan impiannya sendiri. Ibarat seorang
orkestraktor atu dirigen musik, dia mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli
dalam memainkan instrumen-instrumen yang berbeda-beda untuk
menghasilkan nada-nada musik yang disukai penonton. Untuk itu, dia harus
memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin,
menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.
13
2.4 MOTIF MENJADI WIRAUSAHA
14
Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap,
adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk
yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali
dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah
membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga
memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek :
Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan
yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil
keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
15
2.6 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN WIRAUSAHA
a. Faktor Peluang
b. Faktor SDM
c. Faktor Keuangan
d. Faktor Organisasional
e. Faktor Perencanaan
h. Faktor Administrasi
j. Catatan Bisnis
16
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu
mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
17
2.7 Pengertian ide dan peluang usaha
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan yang
tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa
Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun
dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan
dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih
dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai
kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.Peluang
kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua
yakni peluang internal dan peluang eksternal
Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri
wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang
yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha
atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang
(kesempatan pasti).
18
2.7.2 Sumber Ide
a. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat
bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari
pekerjaan yang terakhir maupun yang sekarang seringkali
membuat seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi
produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep dalam lokasi yang berbeda.
b. Minat/hobi
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan
menjadi bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi
terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide untuk
mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi tersebut
c. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat
penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
d. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan
oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian
sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang
kesiapan pikiran.
19
2.7.3 Metode-metode untuk memunculkan ide
a. Kelompok focus
Hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang
terdiri dari konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau
karakteristik sosial ekonomi yang ditargetkan perusahaan
berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang moderator
guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah
seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk
baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat
dipasarkan.
Metode ini sangat berguna untuk menyaring beberapa konsep
produk yang ada agar selanjutnya dapat dianalisis menggunakan
pendekatan kuantitatif.
b. Bertukar pikiran
Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru
didasarkan fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat
dirangsang dengan cara dipertemukan dengan orang lain dan
diikutsertakan dalam suatu diskusi berkelompok. Dengan cara ini
ide-ide baru dapat muncul.
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada
kategori produk atau wilayah pasar tertentu.
Adapun peraturan dalam metode ini adalah:
20
c. Analisis masalah
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada
para konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh
tanggapan mengenai kinerja suatu produk pada kategori tertentu
atau persepsi terhadap suatu konsep produk baru yang akan
dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara
mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
21
Hasil yang buruk sering menunjukkan usaha promosi yang salah
arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan
dengan pasar.
Tidak disadarinya tekanan persaingan
Usaha baru sering gagal karena wiraswastawan tidak
memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti
potongan harga yang tinggi dan diskon khusus kepada pengecer.
Keusangan produk yang terlalu cepat
Daur hidup produk baru cenderung menjadi semakin pendek pada
banyak industry kemajuan tekhnologi demikian cepat sehingga
produk baru cepat menjadi usang sesudah ia diluncurkan
Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru sering
menyebabkan kegagalan komersial. Produk baru mungkin
diperkenalkan sebelum adanya keinginan riil pasar dan tekhnologi
baru atau produk tersebut mungkin terlambat diperkenalkan di
pasar, ketika minat dari konsumen mulai turun.
Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak
diprediksi, investasi yang berlebihan pada asset tetap dan
kesulitan keuangan.
22
2.7.6 Sumber-sumber Potensial Peluang
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang
secara terus-menerus. Proses penjaringan ide disebut screening
yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial
menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi
pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal
perilaku konsumen dipasar.
b. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang
dimiliki pesaing. Pintu peluang usaha baru dapat
diperoleh dengan cara (Zimmerer):
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka
waktu yang relative singkat.
Kerugian teknik harus rendah.
Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan
strategi produknya.
Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya.
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-
sumber untuk menghasilkan produk barunya.
c Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasarnya :
Kesamaan dan keunggulan dalam produk yang
dikembangkan pesaing
Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam
pengembangan produknya.
23
Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi
pengembangan produk baru.
d. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang
harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu
sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
24
Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha,
kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha :
a. Kerjasama dan optimism
b. Keterbukaan dan kreatif
c. Bekerja prestatif
d. Mendengarkan saran orang lain
e. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri
25
2. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa :
a. Menganalisis bidang produk ada 3 klasifikasi produk :
- Produk primer (penggalian SDA)
- Produk sekunder (pengolahan/proses bahan baku)
- Produk tersier (peralatan dan pelayanan jasa)
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk :
- Memenuhi keinginan dan minat konsumen
- Memenangkan persaingan
- Meningkatkan jumlah penjualan
- Mendayagunakan sumber-sumber produksi
- Mencegah kebosanan konsumen
b. Menganalisis bidang jasa, upaya dibidang usaha jasa dapat
menarik konsumen :
- Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
- Memasang lampu yang terang dan menarik
- Menyebar pamphlet
- Mengadakan demonstrasi
- Memberikan potongan harga
26
Orientasi Internal didapat dari :
Tiga tahap penggunaan sumber daya- sumber daya internal yaitu :
a. Analisis konsep hingga bisa terdifinisi dengan jelas, termasuk penguraian
masalah yang perlu dipecahkan.
b. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang
nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
c. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk
memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekan.
27
b. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut
kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat
seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
c. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
Tujuannya kita bisa mengukur kemampuan diri kita dengan
mengadakan beberapa analisis atau riset sederhana mengenai usaha
tersebut.
d. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut
Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus
memperhitungkan beberapa pengembalian modal (return) yang akan
Anda dapatkan dari usaha tersebut.
28
BAB III
KESIMPULAN
29
DAFTAR PUSTAKA
30