PROSES KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Reza Hermawan/5183230006
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dalam menyusun tugas makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah saya yaitu ”Kewirausahaan”.
Saya berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Untuk itu,kepada para pembaca saya mohon masukan-masukannya yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini agar bisa jauh lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak
pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat
membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor
yang berasal dari lingkungan diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena
itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi oleh
lingkungan, organisasi dan keluarga.
Motif berprestasi (achievement), orang yang berwirausaha dengan tujuan prestasi dan
dengan prestasi yang di capai diharapkan akan memberikan kepuasan pada dirinya.
Optimisme (optimism), seorang wirausaha selalu harus optimis dapat mencapai
tujuan dan sasaran dengan tepat dan selalu memperbaharui tujuan dalam jangka waktu
tertentu.
Sikap-sikap nilai (value attitudes), seorang wirausaha memiliki nilai keperibadian
yang luhur dan menjadi contoh bagi orag lain.
Status kewirausahaan (entreprenuerial status) atau keberhasilan, seorang wirausaha
yang sukses akan dihargai lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan
menciptakan peluang baru.
Property Right (PR), seseorang akan berusaha bekerja keras sebaik-baiknya pada
usaha yang menjadi miliknya.
Competency/ability (C), oang yang mempunyai kompetensi dalam mengerjakan
segala sesuatu menjadi lebih mudah dan mampu menyelesaikan segala pekerjaan
dengan hasil yang terbaik.
Incentive (I), harapan memperoleh insentif yang lebih besar menjadi pendorong
perilaku sorang wirausaha untuk bekerja keras dan penuh kedisiplinan.
External Environment (E). lingkungan dapat menjadi pemicu berwirausaha, seperti
ketidakpuasan dalam bekerja pada perusahaan orang lain, peluang usaha terbuka
lebar, PHK.
Kedua, fase kejadian pemicu. Setelah inovasi semakin merangsang untuk terus
berproses dan timbullah kejadian pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi,
sosiologi dan lingkungan. Faktor pribadi yang memengaruhi kejadian pemicu meliputi locus
of control, toleransi, pengambilan resiko, nilai – nilai pribadi, pendidikan, pengalaman,
keberanian menghadapi resiko, ketidakpuasan dan usia. Sementara itu, faktor lingkungan
yang memicu terdiri atas peluang, model peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, inkubator
dan kebijakan pemerintah. Selanjutnya, faktor sosiologi yang memicu terdiri atas jaringan,
kelompok, orang tua, keluarga dan model peran.
Pada tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi, para wirausaha mulai
meniru ide-ide orang lain, misalnya untuk memulai atau merintis usaha baru diawali dengan
meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang/jasa yang akan dihasilkan meniru
yang sudah ada. Demikian pula dengan teknik produksi, desain, pemprosesan, organisasi
usaha, dan pola pemasaran meniru yang sudah ada. Beberapa keterampilan tertentu diperoleh
melalui magang atau pengalaman baik dari lingkungan keluarga maupun orang lain. Akan
tetapi tidak sedikit pula wirausaha yang berhasil karena proses pengamatan.
Beberapa wirausaha diantaranya ada juga yang mangikuti model pemasaran dan
cenderung berperan sebagai market follower dan beberapa perusahaan lagi mengikuti
kehendak pedagang pengumpul.Setelah tahap duplikasi dan pengembangan kemudian tahap
menciptakan sendiri sesuatu yang baru dan berbeda melalui ide-ide sendiri sampai terus
berkembang. Pada tahap ini wirausaha biasanya mulai bosan dengan proses produksi yang
ada, keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada mulai timbul dan
adanya keinginan untuk mencapai hasil yang lebih unggul secara menggebu-gebu. Pada tahap
ini organisasi usaha mulai diperluas dengan skala yang luas pula, produk mulai diciptakan
sendiri berdasarkan pengamatan pasar dan beradsarkan kebutuhan konsumen, ada keinginan
untuk menjadi penentang pasar (market challenger) bahkan pemimpin pasar (market
leader).Produk-produk unik yang digerakkan oleh pasar(market driven) mulai diciptakan dan
disesuaikan dengan perkembangan teknik yang ada.Beberapa industri kecil tertentu,misalnya
industri kecil sepatu dan industri konveksi mulai menantang pasar (market challenger) ,
sedangkan industri lainnya yang mulai menjadi pengikut pasar (market follower).
TAHAP PERTUMBUHAN
TAHAP AWAL (STAR - UP)
(GROWTH)
A.Tujuan dan Perencanaan :
● Kesinambungan tujuan dan rencana pokok Tumbuh sederhana,efisien,orientasi
(menciptakan ide-ide pasar) laba,dan rencana langsung untuk
mencapainya
B. Sifat atau Ciri-ciri Kunci Personal
● Memfokuskan pada masa yang akan datang
daripada masa sekarang usaha-usaha Sama seperti tahap awal
menengah diarahkan untuk jangka panjang.
● Pengambilan risiko yang moderat dengan
tingkat tolerensi yang tinggi terhadap Sama seperti tahap awal
perubahan dan kegagalan.
● Kapasitas untuk menemukan ide-ide inovatif Kapasitas untuk menempa selama
yang memberi kepuasan kepada konsumen pertumbuhan cepat,kemurnian
organisasi dan kemampuan
● Pengetahuan teknik dan pengalaman berhitung.
inovasi pada bidangnya Pengetahuan manajerial dan
pengalaman dengan menggunakan
C. Sifat untuk Desain orang lain dan sumber daya yang
● Struktur pola yang sederhana dan luas ada.
dengan jaringan kerja komunikasi yang Struktur yang fungsional dan
luas secara horizontal vertikal, akan tetapi saluran
● Otoritas pengambilan keputusan dimiliki komunikasi informasi sering
oleh Wirausaha digunakan.
1) Faktor Peluang
2) Faktor SDM
3) Faktor Keuangan
4) Faktor Organisasional
5) Faktor Perencanaan
8) Faktor Administrasi
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44- 45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
1) Tidak kompeten dalam manajerial
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan perusahaan sukar beroperasi
karena kurang efisien.
6) Kurangnya pengawasan peralatan
1. Bidang usaha.
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada prinsipnya,
semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada atau
yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun, banya juga
orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai contoh,
banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di sekitarnya sudah banyak yang
melakukan. Sebenarnya, walau butik anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual
mempunyai kelebihan atau ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk
berhasil. Belum lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesainhanya,
peluang untuk berhasil tetap terbuka.
2. Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat kecil di
pinggir jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa dalam beberapa jenis
bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang harus
menentukan lokasi yang tepat untuk usaha anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan yang
sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaima cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda? Atau bila itu
usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien? apakah anda akan memulainya dengan
mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu banyak cara untuk mempromosikan
sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
4. Tenaga kerja
Berapa orang yang akan anda pekerjakan? Apakah anda sendiri yang kerja disitu?
Apakah anda akan mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha anda? Mungkin ada bainya
kalau anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit terlebih dahulu. Nanti bila usaha
anda makin berkembang, anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang
bisa anda pekerjakan.
5. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisa uang tunai. Karena itu penting sekali
bagi anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya anda miliki untuk bisa
menjalankan usaha. Alangkah baiknyaapabila modal tersebut bisa mencukupi pembayaran
pengeluaran perusaan selama 12 bulan ke depan. Selain modal awal, yang harus anda lakuakn
adalah membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus adalah
perhitungan yang mengggambarkan beberapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam
usaha anda. Denga demikian, dalam setahun kedepan, usaha anda di harapkan tidak akan
bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai. Bila segala hal untuk memulai bisnis sudah
anda siapkan, segeralah anda menetapkan hari baik untuk memulai bisnis(bestbook,2012).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasin terhadap
peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.
yang terjadi. untuk memperoleh peluang, wirausaha memiliki berbagai kemampuan dan
pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah,
merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru. ide pasti
menghasilkan peluang, sebaliknya tidak ada ide tidak akan menghasilkan peluang.
Tahap kewirausahaan itu bersumber dari dalam diri sesorang, dimana dimulai dengan
keyakinan, dan skiil apa yang dimiliki untuk membangun sebuah usaha.
3.2 Saran
Jika ingin membagun suatu perusahaan, yang pertama-tama kita harus tahu, apa itu
kewirausahaan?, apa yang anda akan jual dalam jangka panjang untuk kedepannya, anda
harus siap mental untuk menerima semua kemungkinan yang akan terjadi, untuk keamanan
sebuah perusahaan sebaiknya diasuransikan, dan yang paling penting adalah skil anda.