Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka
lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan
mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan
anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat penting dalam
memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya sejalan dengan
kemampuan dan peningkatan daya beli, peningkatan taraf kesejahteraan hidup dan
kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan secara nyata, bukan hanya ditunjukkan
oleh angka-angka statistik saja. Di dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan
proses. Adanya nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan
suatu peluang usaha dalam kegiatan berwirausaha.
Proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan sebuah usaha baru,
mungkin dalam bentuk membawa produk baru ke pasar yang ada, membawa produk yang
ada ke pasar yang baru , dan pembentukan organisasi baru. Proses ini dibuat agar pembaca
dapat mengetahui bagimana proses dan tips-tips menjadi seorang pengusaha yang
sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses awal kewirausahaan?
2. Bagaimana proses perkembangan kewirausahaan?
3. Bagaimana proses pertumbuhan kewirausahaan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui peroses awa kewirausahaan, proses perkembangan kewirausahaan dan
proses pertumbuhan kewirausahaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Awal Kewirausahaan
Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali dengan adanya suatu
tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif.
Ada usaha pasti ada tantangan. Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu
berfikir kreatif dan bertindak inovatif.

Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak

tantangan yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahannya, ada yang
tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk
menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan,
ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan
tantangan dalam hidup yang pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif untuk
melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan dorongan untuk berinisiatif.
Khayalan-khayalan (dreams) ini memang penting untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide,
dan dorongan muncul apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada
tantangan, kita tidak akan kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu
kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah orang yang
berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan berpikir. Ide
kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui proses imitasi (peniruan)
dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada
proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi
wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun
dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah

dorongan untuk

berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang
dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Kewirausahaan
muncul apabila memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi,
pendidikan, dan pengalaman. Faktor-faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh
lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya, inkubator,
kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier) investor, dan banker
lainnya.
2

Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang diawali dengan
tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir kreatif dan
berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif adalah orang yang
produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif,
dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan.
Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh. Tantangan
merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas,
mencari jalan keluar dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996)
didefinisikan sebagai berpikir sesuatu yang baru (thinking new things). Hasil berpikir
(kreatif

adalah

gagasan,

khayalan,

imajinasi,

dan

ide-ide,

yang

kemudian

diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu melakukan sesuatu yang
baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan
inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan
nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing, dan daya saing akan
menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan orang yang
produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu
yang baru dan berbeda tidak lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan
kualitas, dan kualitas memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing.
Daya saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang
yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah, unggul,
berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide. Akan tetapi,
ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada kemauan. Untuk menjadi
wirausahawan, ide dan kemauan saja tidak cukup, harus memilik kemampuan
(pengetahuan dan keterampilan). Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada
semangat dan kerja keras. Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan
wirausahawan akan mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan
pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat
asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni. Keseriusan dan
ketekunan inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
3

Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei yang
dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90) menunjukkan: hampir setengah (43%) dari
responden menjawab bahwa mereka mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari
pengalaman yang diperoleh ketika mereka bekerja di beberapa perusahaan dan bidang
profesional lainnya. Mereka mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara
membuat kontak-kontak jaringan kerja.
2.2 Proses Perkembangan Kewirausahaan
Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses perkembangan
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan, dan lingkungan (Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus
of control, kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang berkembang
menjadi wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977: 5). Secara internal, inovasi
dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilainilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi di antaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu,
kewirausahaan berkembang, maju, dan tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh
lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses
sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan
kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu
kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan,
dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu
kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat fase sebagai berikut.
Pertama, Fase Inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya
inovasi.

Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang

memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko,


4

nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang
berasal dari lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan
aktivitas.
Kedua, Fase kejadian Pemicu. Setelah berinovasi semakin merangsang untuk
terus berproses dan timbulah kejadian pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor
pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu
meliputi pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan usia.sementara
itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model peran, aktivitas, persaingan,
kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua,
keluarga.
Ketiga, Fase Implementasi. Implementasi dipengaruhi oleh faktor pribadi,
lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi implementasi terdiri atas visi,
komitmen, manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi
implementasi terdiri atas pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber
daya, dan kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi:
jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
Keempat, Fase pertumbuhan. Implementasi mendorong pertumbuhan. Fase
pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang
mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi, komitmen, manajer pemimpin, dan
kewirausahaan. Faktor organisasi yang mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan
meliputi: kelompok, strategi, struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang
mempengaruhi yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok,
investor, dan bankir.
Orang

yang

berhasil

dalam

kewirausahaan

adalah

orang

yang

dapat

menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman, pengharapan, dan nilai, baik yang
berasal dari pribadi maupun kelompok, berpengaruh untuk membentuk perilaku
kewirausahaan.
2.3 Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya
organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
5

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :


1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah
membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi,
Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan
pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin
di ambil.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tanyangan. Ada
tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika melakukan usaha, pasti
menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak ada tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak
berusaha, maka akan menemukan tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan menurut Menurut Srie Sulastri (2008),
pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu
adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan
kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu
kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan
adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim
yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan
budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses kewirausahaan,
proses awal kewirausahan serta proses perkembangan kewirausahaan dan proses
pertumbuhan kewirausahaan. Mahasiswa juga diharapkan bisa menjadi seorang
wirausahawan yang sukses dimasa yang akaan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/konsep-dasar-kewirausahaan.pdf
https://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/pengertian-proses-kewirausahaan/
https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/model-proses-kewirausahaan/
Diakses pada tanggal 03 Mei 2016.

PROSES KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Oleh:
Putri Rahmawati
NIM : 1415221003

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kuningan, Mei 2016
Penyusun

10
i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....

KATA PENGANTAR .

ii

BAB 1 PENDAHULUAN....

1.1 Latar Belakang Masalah................

1.2 Rumusan Masalah.................

1.3 Tujuan Penulisan...............

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Awal Kewirausahaan...............

2.2 Proses Perkembangan Kewirausahaan...............

2.3 Proses Pertumbuhan Kewirausahaan..................

BAB 111 PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............

3.2 Saran...............

DAFTAR PUSTAKA.........

ii
11

Anda mungkin juga menyukai