OLEH :
Endang Clara Rohuse Br Munthe / 5183230004
DOSEN PENGAMPU:
Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng.
Proses Desain Rekayasa (PDR) atau The Engineering Design Process (EDP)
merupakan langkah metodologis untuk memecahkan masalah dengan menciptakan sesuatu
yang nyata dengan fungsi tertentu.
Jenis pekerjaan ini membutuhkan reaksi cepat karena kebakaran dapat dihindari
apabila api dapat dipadamkan sebelum menyebar. Masalah kebakaran dapat dikurangi apabila
sumber api dapat ditemukan dan dimatikan dalam waktu yang singkat.
2) Diskusi Pemecahan Masalah
3) Pengembangan Solusi
Untuk robot pintar pemadam kebakaran sendiri dapat dibuat dengan berbagai jenis,
contohnya antara lain :
Robot ini mampu mencari sumber api kemudian memadamkannya. Proses pencarian api
dilakukan dengan cara memeriksa setiap ruangan apakah terdapat sumber api atau tidak.
Pencarian titik api dilakukan dengan mendeteksi api menggunakan sensor Thermal Array
TPA 81. Untuk memadamkan api digunakan kipas yang digerakkan secara otomatis
menggunakan aplikasi motor DC. Robot menggunakan sensor PING ultrasonic range finder
atau sensor jarak untuk memandu navigasi robot dalam pencarian pencarian ruangan, dan
menghindari halangan.
Robot cerdas pemadam api beroda yang berguna untuk menemukan dan memadamkan
api serta dapat bergerak secara otomatis dengan pemantauan berbasis wifi telah dirancang
bangun. Robot terdiri dari sensor api KY-026 dan sensor ultrasonik HC-SR04 dilengkapi
dengan kamera wifi dan pompa air yang diprogram dalam mikrokontroler Arduino UNO R3.
Rancangan robot pemadam api beroda menggunakan teknik Navigasi Wall Follower
Robot Pemadam Api ini berfungsi mendeteksi keberadaan api dan memadamkannya.
Robot dikendalikan oleh mikrokontroler ATMEGA8535 yang diberi instruksi-instruksi
program sehingga secara otomatis dapat melakukan fungsinya. Struktur perangkat kerasnya
terdiri atas beberapa sensor yakni 5 set ping parralax sebagai navigator robot, 1 set UVTron
dilengkapi dengan driver sebagai pendeteksi api, DC motor driver L298 disertai 2 motor DC
Servo sebagai pengerak. Robot dikembangkan dari prototype yang telah diteliti sebelumnya
dengan penambahan pada sisi hardware yaitu sound activation dan 2 set line detector. Robot
akan aktif apabila sudah mendapatkan input dari bagian Sound Activation dan mulai berjalan
mencari sumber api dengan teknik navigasi telusur dinding, sedangkan sensor garis
digunakan sebagai pendeteksi pintu ruangan, home dan lingkaran kawasan api lilin.
Merancang robot pemadam api berbasis mikrokontroller yang memakai sistem Wall
Follwer
Dari sekian banyak jenis robot, wall follower yang paling populer. Wall follower dapat
dikembangkan menjadi robot pemadam api, yakni sebuah robot yang dapat mengikuti tembok
dan memadamkan api yang berasal dari lilin. Pembuatan robot pemadam api dilakukan
dengan merakit komponen seperti mikrokontroler atmega 16 sebagai pengendali robot, sensor
ultrasonik sebagai pendeteksi halangan berupa tembok, flame sensor sebagai sensor api, dan
kipas sebagai pemadam api lilin. Langkah selanjutnya dari pembuatan robot adalah
memasukkan program ke dalam mikrokontroler atmega 16 dengan menggunakan bahasa
pemrograman arduino. Dengan menggunakan flame sensor yang berfungsi dapat mendeteksi
api, mikrokontroler atmega 16 akan memberikan perintah kepada robot untuk berjalan ke
arah sumber api, kipas akan bekerja dan memadamkan api lilin. Seluruh perangkat keras dan
perangkat lunak dikontrol dan dikendalikan oleh mikrokontroler atmega 16. Dengan
diciptakannya robot pemadam api ini akan mempermudah pekerjaan manusia dan
menemukan titik api sehingga api tidak menyebar.
4) Pemilihan Solusi
Dari antara solusi-solusi yang ada, yang sekiranya lebih menjanjikan adalah “Merancang
Robot Pemadam Api berbasis Mikrokontroller dengan Memakai Sistem Wall Follower.
Karena selain menggunakan sensor panas dari api, robot ini juga menggunakan Sound
Activation yang merupakan deteksi suara untuk mengaktifkan dan menjalankan program.
Sensor cahaya Ultraviolet yang dipaancarkan api juga terdapat pada robot ini, selain itu juga
menggunakan sensor jarak ultrasonik PING yang mendeteksi jarak objek dengan
memantulkan gelombang ultrasonik. Sensor garis pada aplikasi sistem navigasi robot
pemadam api digunakan sebagai pendeteksi garis putih pada lantai (base) terutama pada
home, pintu ruangan, dan daerah dekat lilin.
5) Perancangan Prototype
a) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini untuk mendapatkan identifikasi masalah dan tujuan
sistem.
Perancangan teknik alat dimulai dari menggambar sketsa alat, kemudian menyusun
rangkaian-rangkaian alat sesuai diagram blok. Dimulai dari merakit rangkaian alat dan
merakit rancangan teknik keseluruhan terdiri dari diagram blok sistem, perancangan
rangkaian penggerak robot, perancangan rangkaian ATMEGA16, perancangan sensor
penghalang, perancangan pendeteksi api, perancangan kipas, perancangan saklar,
perancangan power supply, perancangan relay dan perancangan rangkaian keseluruhan.
Pada proses pembuatan alat karena berhubungan dengan mikrokontroler maka diperlukan
sebuah pemrograman mikrokontroler yang dalam hal ini membutuhkan perangkat lunak yang
meliputi diagram alir dari mikrokontroler, pembuatan program dan pengisian program ke
mikrokontroler
e) Implementasi
Agar perangkat keras bekerja sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu memasukkan
program kedalam Arduino. Proses implementasi pemograman diawali dengan menulis
program sumber (source code) dengan bahasa basic, sehingga kode tersebut dapat dimengerti
oleh mikrokontroler.
f) Pengujian Sistem
Tahap ini melakukan proses pengujian implementasi alat.
g) Evaluasi
6) Pengujian Prototype