MANAJEMEN KOMPENSASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Disusun oleh:
Kelompok 3
165154007 Ihksan Muharom
165154012 Naufal Anis Hilmy
165154015 Nilna Kumalawati
165154022 Ririn Riani
165154024 Robby Pangestu
165154029 Tiffany Hana Lestari
KELAS 3 A
c. Kompensasi ditunda
Menawarkan keunggulan manajer dapat mengestimasikan, dengan akurasi yang
cukup besar, pendapatan tunai mereka untuk tahun mendatang. Pembayaran yang
ditunda meratakan penerimaan kas manajer, karena dampak dari pergeseran
musiman dalam laba akan dirata ratakan dalam pembayaran tunai. Seorang manajer
yang pensiun akan terus menerima pembayaran untuk sejumlah tahun Kerangka
waktu penundaan mendorong para pengambil keputusan untuk berpikir jangka
panjang. Kerugiannya adalah bahwa rencana tersebut tidak membuat jumlah yang
ditunda menjadi tersedia bagi eksekutif di tahun bonus tersebut diperoleh.
2. Rencana Insentif Jangka Panjang
Suatu asumsi mendasar dari banyak rencana insentif jangka panjang adalah bahwa
pertumbuhan dalam nilai dari saham perusahaan mencerminkan kinerja jangka panjang
perusahaan tersebut.
a. Opsi Saham
Suatu opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada, atau
setelah, tanggal tertentu di masa depan, pada harga yang telah disetujui pada tanggal
pemberian opsi. Manfaatnya adalah bahwa rencana tersebut mengarahkan manajer
ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan tersebut.
b. Saham fantom
Suatu rencana saham fantom memberikan kepada manajer sejumlah saham untuk
tujuan pembukuan saja. Tidak seperti opsi saham, suatu rencana saham fantom tidak
memiliki biaya transaksi.
c. Hak apresiasi saham
Hak apresiasi saham adalah suatu hak untuk menerima pembayaran uang tunai
berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai
suatu tanggal tertentu di masa depan. Hak apresiasi saham dan saham fantom adalah
jenis bonus tunai ditunda dimana jumlah bonus merupakan suatu fungsi dari harga
pasar dari saham perusahaan.
d. Saham kinerja
Suatu rencama saham kinerja memberikan sejumlah tertentu saham ke seorang
manajer ketika cita cita jangka panjang tertentu telah dipenuhi.
e. Unit kinerja
Dalam rencana unit kinerja, bonus tunai dibayarkan ketika target jangka panjang
tertentu dicapai. Dengan demikian, rencana ini menggabungkan aspek-aspek dari hak
apresiasi saham dan kinerja saham. Ini sangat berguna di perusahaan dengan sedikit
atau tanpa saham yang diperdagangkan secara publik. Target jangka panjang harus
ditetapkan dengan hati-hati agar rencana ini berhasil.
F. Teori Agensi
Teori agensi mengeskplorasi bagaimana kontrak dan insentif dapat ditulis untuk
memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini berusaha untuk
menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya dipertimbangkan dalam merancang
kontrak insentif.
1. Konsep
Sebuah hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain
(agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal itu, mendelegasikan
wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut.
a. Perbedaan Tujuan antara Principal dan Agen
Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan
tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi. Sedangkan
prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh
dari investasi mereka di perusahaan tersebut.
b. Tidak dapat diamatinya tindakan Agen
Perbedaan prefensi antara prisipal dan agen dan informasi pribadi agen, dapat
menyebabkan agen tersebut salah menyajikan informasi kepada prinsipal.
2. Mekanisme Pengendalian
Dua cara untuk menangani masalah dari perbedaan tujuan dan asimetri informasi:
pemantauan dan insentif
a. Pemantauan
Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen,
menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan
kepentingan prinsipal. Contoh ;laporan keuangan yang diaudit.
b. Kontrak insentif
Semakin besar penghargaan agen bergantung pada ukuran kinerja, semakin banyak
insentif yang ada bagi agen tersebut untuk memperbaiki ukuran. Ketika kontrak yang
diberikan memotivasi agen untuk bekerja bagi kepentingan perusahaan, maka
kontrak tersebut dianggap selaras dengan tujuan.
c. Kompensasi CEO dan Rencana Kepemilikan Saham
Suatu perusahaan yang membayarkan suatu bonus kepada CEO-nya dalam bentuk
opsi saham merupakan contoh dari biaya agensi yang ada dalam kompensasi insentif.
Agen itu sudah siap untuk menghindari risiko, menghadapi tambahan risiko jika
gajinya didasarkan pada kinerja harga saham.
d. Manajer Unit Bisnis dan Insentif Berdasarkan Akuntansi.
Hubungan antara usaha manajer unit bisnis dan harga saham lebih jauh dibandingkan
dengan hubungan antara usaha CEO dan harga saham. Hal yang sulit untuk
mengisolasi kontribusi yang diberikan oleh unit bisnis individual terhadap
peningkatan dalam harga saham.
3. Kritik
Teori agensi ditemukan pada tahun 1960 an dan sejak saat ini telah ditulis secara ekstensif
dalam jurnal akademik. Teori agensi mengiplementasikan bahwa manajer di organisasi
nirlabadan pemerintahan, yang tidak dapat menerima kompensasi insentif, kurang memiliki
motivasi yang diperlukan untuk keselarasan tujuan; banyak orang tidak menerima implikasi
ini.