FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2021 BAB 12 PAY FOR PERFORMANCE AND FINANCIAL INSENTIVES
1. UANG DAN MOTIVASI
Pada pembayaran kinerja, uang dan motivasi adalah pembayaran insentif untuk meningkatkan motivasi kepada kinerja dan cara ini diterapkan guna para kinerja secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan dan menghasilkan output secara maksimal. Komponen kompensasi karyawan adalah: • Direct financial payments adalah pembayaran dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus. • Indirect financial payments adalah pembayaran dalam bentuk tunjangan-tunjangan, ex: asuransi. a) 5 Kriteria Pada Uang dan Motivasi - Kinerja dan Pembayaran : pembayaran insentif untuk kinerja yang bekerja dengan baik atau berprestasi akan tetapi tidak semua situasi kerja karena tidak semua kinerja memiliki motivasi terhadap pemberian insentif. Contoh : seorang accounting memiliki motivasi yang berbeda dengan seorang sales dalam bekerja. - Perbedaan Perorangan : ini ditujukan pada seorang manajer, jadi seorang manajer untuk menerapkan insentif mempunyai kebijakan yang berbeda tergantung kepribadian, kemampuan, nilai-nilai dan kebutuhan seorang manajer tersebut. - Kebutuhan Psikologis dan Instrinsik dan Motivasi Eksternal : Untuk kebutuhan psikologis; kebutuhan yang didasari kondisi dan situasi yang dialami dan yang dibutuhkan oleh para kinerja jadi jika memberikan motivasi, berikanlah penghargaan bila dapat mencapai sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tugas seorang manajer memastikan bahwa kebutuhan kinerja terpenuhi. Untuk motivasi instinsik dan eksternal; sebuah perusahaan memberikan penghargaan bagi perilaku spesifik yang dikontrol oleh motivasi ekstrinsik dan memberikan penghargaan resmi karyawan yang dikendalikan motivasi instrinsik. - Perangkat dan Penghargaan : para kinerja yang tidak berusaha untuk mencapai penghargaan yang bagi mereka tidak menarik atau mereka tidak ingin terlibat dalam tugas-tugas yang tingkat keberhasilannya rendah. - Jenis Rencana Insentif : rencana insentif yang menghubungkan suatu ukuran pembagian keuntungan, dimana disesuaikan pembayaran terhadap output yang diberikan biasanya sebagai pembayaran satu kali dalam jumlah yang besar.
Ada beberapa rencana insentif dan penghargaanyang diterapkan oleh perusahaan, antara lain: a) Rencana Pricework yaitu istem pembayaran yang berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan oleh seorang pekerja dalam suatu waktu. Rencana Piecework ini dibagi menjadi dua yaitu : o Straight piecework, yaitu perencanaan pemberian insentif yang setiap pekerja dibayar dari setiap barang yang diproduksi atau dijual dengan sistem proporsional. o Standard Hour Plan, yaitu perencanaan dimana pekerjanya dibayar berdasarkan dasar jam kerja tetapi pembayaran sistem ini hanya berlaku untuk ekstra produksi yang dilakukan oleh pekerja. Sama dengan piecework namun berdasarkan pada kelebihan produksi yang dapat dilakukan pekerja. Pro dan Kontra: o Mudah dimengerti bagaimana penghitungannya o Pekerja akan lebih termotivasi untuk memproduksi dengan lebih efektif dan efisien o Bisa saja akan terjadi penurunan kualitas karena pekerja hanya berfokus pada kuantitas yang dihasilkan b) Pembayaran Tunjangan sebagai Insentif adalah kenaikan gaji keryawan berdasarkan performa dari masing-masing individunya. Istilah ini sering digunakan untuk karyawan kerah putih dan khususnya karyawan profesional, kantor dan klerikal. Opsi pembayaran tunjangan : o Pemberian tunjangan dalam jumlah besar secara langsung. o Menghubungkan pembayaran tunjangan kepada kinerja perorangan dan organisasi c) Insentif bagi Karyawan Profesional adalah mereka yang bekerja dengan mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul. Orang-orang ini termasuk juga pengacara, dokter, ahli eknonomi, dan insinyur. Insentif yang mungkin diberikan adalah bonus, paket liburan, jaminan pensiun, fasilitas rumah, dll. d) Penghargaan Berdasarkan Pengakuan, melalui ekspresi kepuasan yang diberikan manager ketika kinerja karyawannya memuaskan, dll. Lebih dari dua pertiga mengatakan bahwa penting untuk tahu bahwa orang lain menghargai pekerjaan mereka. Oleh karena itu, semakin banyak pengusaha yang menggunakan program pengakuan berdasarkan kinerja. Cara untuk memberikan pengakuan ini meliputi : o Social recognition o Performance-based recognition o Performance feedback e) Program Penghargaan Online, memproses perencanaan, analisis, dan perencanaan insentif yang akan dilakukan manajemen. Jika terdapat kekuarangn dari program penghargaan, adalah bahwa hal ini mahal untuk diberikan. Misalnya, banyak perusahaan yang melaksanakan program ulang tahun untuk memberikan pengakuan kepada karyawan pada tanggal penting seperti tahun kelima mereka di perusahaan. f) Teknologi Informasi dan Insentif yaitu sejumlah perusahaan menggunakan seperti Incentive System Inc., memberikan dukungan modern yang otomatis untuk menghitung, memonitor, dan memberikan penghargaan, dan secara umum memelihara rencana pembayaran. 3. INSENTIF BAGI KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN Bentuk-bentuk insentif bagi karyawan penjualan antara lain : a) Rencana Gaji Beberapa perusahaan membayarkan sebagian dari karyawan mereka di bagian penjualan dengan gaji tetap. Gaji tetap atau insentif berkala dalam bentuk bonus, hadiah kontes penjualan dan sejenisnya. Pendekatan gaji langsung memiliki pro dan kontra. Gaji langsung memudahkan pergantian wilayah atau penugasan ulang karyawan penjualan. Kerugian utamanya adalah pembayarannya tidak sebanding dengan hasilnya. Efek negative dari hal ini adalah tenaga penjualan akan kurang termotivasi karena berapapun jumlah yang Ia jual Ia akan mendapatkan gaji yang sama. b) Rencana komisi Rencana komisi membayar karyawan penjualan hanya berdasarkan hasil. Rencana komisi sejenis bonus yang dibayarkan pihak yang menghasilkan penjualan yang melebihi standar. Hal ini mengakibatkan karyawan penjualan cenderung untuk fokus pada melakukan penjualan dan pada benda dengan volume tinggi, sehingga mengabaikan kewajiban bukan menjual seperti melayani rekening kecil, melayani pelanggan setia, dan mengejar barang yang sulit dijual. Efek negativenya adalah bisa saja terjadi gap penghasilan antara tenaga penjualan yang satu dengan lainnya dan menimbulkan turnover yang tinggi bagi karyawan bagian penjualan karena merasa tertekan dengan sistem ini. c) Rencana Kombinasi Sebagian besar perusahaan membayar karyawan penjualan dengan kombinasi antara gaji dengan komisi, biasanya dengan komponen gaji cukup besar. Hal ini melindungi risiko kekurangan bagi karyawan penjualan, sambil membatasi risiko di mana penghargaan arah atas akan tidak tertangani dari sudut pandang perusahaan. Namun, komponen gaji tidak dikaitkan dengan kinerja, sehingga jelas pengusaha mempertukarkan suatu nilai insentif. Rencana kombinasi juga cenderung untuk menjadi rumit, dan akibatnya bisa terdapat kesalahpahaman. d) Menetapkan Kuota Penjualan Ada beberapa pertimbangan saat menetapkan kuota penjualan. Salah satunya adalah menetapkan kuota yang pasti untuk satu periode waktu tertentu. Para pakar secara tradisional menyarankan mengunci kuota penjualan dan rencana insentif, dengan asumsi bahwa perubahan yang sering akan melemahkan motivasi dan semangat kerja. Karenanya perusahaan cenderung untuk meninjau rencana kompensasi penjualan dan kuota mereka secara lebih sering. e) Insentif Penjualan Stratejik Komisi penjualan tetap populer, tetapi pengusaha makin menghubungkan komisi dengan ukuran berbasis bukan volume. Insentif penjualan startejik adalah trategi promosi penjualan yang berhubungan dengan komisi.
4. RENCANA INSENTIF PEMBAYARAN VARIABEL KELOMPOK/TIM
Sebuah rencana di mana sebuah standar produksi ditetapkan bagi sebuah kelompok kerja khusus, dan para anggotanya di bayarkan insentif jika kelompok melebihi standar produksi. Banyak pengusaha memiliki rencana insentif dimana sebagian besar karyawan dapat berpartisipasi. Rencana pembayaran variable tersebut meliputi : a) Rencana Pembagian Keuntungan Dimana semua atau hampir semua karayawan menerima sebuah bagian dari keuntungan tahunan perusahaan. Sebuah rencana insentif yang melibatkan karyawan dalam upaya bersama untuk mencapai tujuan produktivitas dan berbagi keuntungan. Jenis rencana pembagian keuntungan: o Current profit-sharing (cash) plans, perusahaan hanya membagikan sebuah presentase keuntungan sebagai pembagian keuntungan kepada karyawan secara teratur. o Sistem insentif Lincoln, karyawan bekerja atas dasar piecework, dan perusahaan membagikan total keuntungan tahunan pada karyawan sesuai dengan peringkat tunjangan mereka tiap tahunnya. o Deferred profit-sharing plans, perusahaan menyiapkan sebuah bagian keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya dalam rekening setiap karyawan di bawah pengawasan perwalian. b) Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP) Sebuah perusahaan mengontribusikan bagian dari sahamnya sendiri kepada sebuah perwalian di mana kontribusi tambahan dilakukan secara tahunan. Perwalian itu membagikan saham kepada karyawan saat pension atau pemisahan lain dari jasa. c) Rencana Scanlon dan Rencana Pembagian Keuntungan sebuah rencana insentif yang dikembangkan tahun 1937 oleh Jasop Scanlon dan ditujukan untuk mendorong kerja sama, keterlibatan dan pembagian tunjangan. Rencana pembagian keuntungan yaitu sebuah rencan insentif yang melibatkan karyawan dalam sebuah upaya bersama untuk mencapai tujuan produktivitas dan berbagi keuntungan. d) Rencana Pembayaran Variabel Resiko Rencana ini membuat sebagian upah mingguan karyawan hilang karena perusahaan mungkin memenuhi atau mungkin pula tidak memenuhi sasaran keuangannya.
5. INSENTIF BAGI MANAGER DAN EKSEKUTIF
a) Insentif Jangka Pendek Sebagian perusahan besar memiliki rencana bonus tahunan dengan tujuan untuk memotivas ikinerja jangka pendek dan para manajer. Ada 3 masalah dasar yang harus dipertimbangkan dalam membuat bonus tahunan, antaralain : o Memenuhi Syarat : Sebagian besar perusahaan memiliki sifat memenuhi syarat yang luas, meliputi manajer level puncak dan manajer level bawah. Basanya bonus yang paling besar didapat oleh eksekutif level puncak yang dapat mencapai 80% dari gaji pokoknya o Besarnya Dana : Perusahaan juga harus memutuskan total besarnya dana yang tersedia dalam perusahaannya. Sebagian perusahaan menggunakan rumus tidak di kurangi yaitu menggunakan presentase langsung untuk membuat dana insentif. Beberapa perusahaan lain menggunakan rumus bisa di kurangi yaitu dengan asumsi dana berakumulasinya setelah perusahan memenuhi level pendapatan tertentu. Beberapa perusahaan tidak menggunakan rumus sama sekali namun mereka membuat keputusan atas dasar kebijaksanaan. o Penghargaan Perorangan : Biasanya, sebuah bonus target ditetapkan bagi setiap posisi yang memenuhi syarat,dan penghargaan biasanya mencerminkan pekerjaan seseorang. Biasanya perusahaan mengaitkan bonus ekskutif level puncak dengan hasil perusahaan kesseluruhan. Banyak perusahaa nmenghubungkan bonus jangka pendek dengan kinerja organisasi dan perorangan. Satu kekurangan dari pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini dapat memberikan bonus terlalu banyak kepada pembuat kinerja marjinal.
b) Insentif Jangka Panjang
o Opsi Saham Hak untuk membeli sejumlah saham perusahaan pada harga saat ini dan dengan assumsi bahwa saham disaat yang akan datang akan meningkat. o Hak Apresiasi Saham Mengizinkan penerimanya untuk melakukan opsi saham atau mengambil suatu apresiasi harga saham dalam bentuk tunai, saham, atau kombinasinya. o Rencana Pencapaian Kerja Memberikan penghargaan bagian saham untuk pencapaian atau keberhasilan dari target keuntungan yang telah ditentukan. o Rencana saham terbatas, Memberikan penghargaan saham tanpa biaya kepada eksekutif; karyawan dapat menjual saham, tetapi dalam batas waktu yang telah ditentukan. o Rencana saham bayangan Eksekutif tidak menerima saham, melainkan unit yang serupa nilainya dengan saham yang seharusnya diterima. o Performance Plans merupakan rencana yang pembayarannya tergantung atas kinerja keuangan yang diukur terhadap tujuan yang ditetapkan pada awal periode beberapa tahun. c) Other incentives Gold parachute adalah pembayaran perusahaan berkaitan denagn perubahan kepemilikan atau kendali dalam perusahaan.
6. MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PROGRAM INSENTIF YANG
EFEKTIF ➢ Upaya dalam membuat effective incentive plans: o Menghubungkan insentif dengan strategi secara langsung o Membuat rencana yang dipahami karyawan o Menetapkan standar yang efektif o Menggunakan sistem pegukuran yang baik o Menekankan keberhasilan jangka pendek dan panjang o Mengambil pendekatanyang komprehensif dan berorientasi komitmen ➢ Faktor ketidakberhasilan rencana insentif : o Pembayaran pekerja tidak dapat menggantikan menajemen yang baik, Pembayaran kinerja seharusnya memberi motivasi kepada pekerja. Tidak hanya kurangnya motivasi, pemilihan dan pelatihan karyawan dan tenaga kerja yang bermusuhan adalah faktor yang merintangi pekerja. o Anda mendapatkan apa yang anda bayar, Orang sering memberikan upaya mereka dimana mereka tahu bahwa mereka akan diberkan penghargaan. o Pembayaran bukanlah sebuah motivator, uang hanya akan memberikan kepatuhan sesaat dan saat insentif dihilangkan, motivasinya akan hilang. o Penghargaan menghukum, hubungan dan penghargaan sebagai dua sisi mata uang. “jika anda melakukannya maka anda akan mendapatkan penghargaan, namun jika anda tidak melakukannya maka anda tidak akan mendapatkan penghargaan”. o Penghargaan memutuskan hubungan, insentif mendorong seseorang untuk mengejar keuangan bagi diri mereka sendiri. Dengan adanya penilaian pekerja akan membuat situasinya memburuk. o Penghargaan dapat terlalu membatasi kinerja, Pendapatan karyawan bergantung pada peringkat kinerja yang dapat menyebabkan manipulasi jadwal untuk menyelesaikan tugas. o Penghargaan dapat merendahkan sifat mau mendengarkan, rencana insentif dapat menjadi penengah terhadap perubahan dan sifat mau mendengarkan. o Penghargaan merendahkan motivasi intrinsik, insentif keuangan merendahkan perasaan bahwa seseorang melakukan pekerjaannya dengan baik secara sukarela. JAWABAN CASE INSERTING THE TEAM CONCEPT INTO COMPENSATION OR NOT
1. Menurut saya, dapat simpulkan bahwa karyawan yang mempunyai kinerja
yang baik berhak mendapatkan pembayaran yang lebih, dibandingkan dengan karyawan yang belum bekerja secara efektif dalam beberapa segi penilaiannya. Sebenarnya ide yang di inisiasi oleh Sandy Caldwell mempunyai keuntungan bagi karyawan sendiri. Dimana paara karyawan yang diberikan pembayaran lebih, akan lebih meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan. Secara tidak langsung juga akan memberikan impact berupa motivasi yang tinggi kepada karyawan lain yang sebelumnya tidak bekerja secara efektif untuk lebih giat melaksanakan setiap pekerjaan. Sehingga beberapa tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik sesuai apa yang diharapkan, jika para karyawan menanggapinnya dengan antusiasme bemerja yang tinggi. Disisi lain keputusan Sandy Caldwell yang diajukan tidak melakukan kesepakatan dan musyawarah bersama sehingga menimbulkan pro dan kontra antara perusahaan. Dan system baru itu-pun tidak selalu cocok di semua lingkungan tim, karena dari SDM tim satu dengan lainnya berbeda jadi tidak bisa di sama ratakan dengan kebijakan yang sama. Seperti yang telah saya sebutkan tadi saat kurangnya komunikasi serta kurangnya musyawarah mufakat bersama, dimana ide yang sebelumnya tampak cemerlang menjadi tak seindah itu faktanya. 2. Saran saya sebaiknya Regina dan Sandy tidak mengirimkan beberapa memo kepada para karyawan, melainkan melakukan perubahan dengan mengumpulkan semua karyawan dalam suatu tempat berkumpul dan membicarakan bersama-sama tentang perubahan pembayaran yang diberikan kepada karyawan, mudahnya sebelum memutuskan suatu hal sebaiknya dibicarakan dulu dari seluruh elemen karyawan. Sehingga para karyawan merasa dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam perusahaan. Dengan begitu tidak akan muncul persepsi negative dalam arti ragu terhadap komitmen perusahaan yang telah dipublikasikan. 3. Kesalahan yang telah mereka lakukan dalam mengambil dan menyampaikan rencana gaji mereka yang baru sebagai berikut : o Kesalahan dalam mengambil keputusan yang secara langsung diumumkan melalui memo tersebut terkesan keputusan satu pihak, dimana tanpa melibatkan elemen karyawan dalam mengambil suatu kebijakan. Sehingga muncul persepsi negatif mengenai keraguan komitmen perusahaan. Akan berbeda saat Sandy Caldwell pertama kali melakukan perubahan yang membentuk tim kerja, dimana dapat kita lihat Sandy dalam mengambil segala keputusan melibatkan seluruh elemen karyawan dalam dengan melakukan komunikasi secara langsung. o Mereka melakukan perubahan kebijakan yang sangat cepat, yang seharusnya belum bisa dilakukan karena perubahan yang pertama baru saja terbentuk dan diterima oleh karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut, yaitu dengan membentuk tim kerja baru di Hathaway manufacturing. Padahal perubahan pertama diterima seluruh elemen karyawan, paling tidak mempertahankan kebijakan tersebut dahulu untuk di analisis pros dan cons dari kebijakan tersebut sebelum mengganti atau memodifikasi setiap kebijakan. 4. Dalam sistem evaluasi kinerja yang baru, input karyawan mempengaruhi level pembayaran rekan sekerja mereka. Dapat kita lihat jika salah satu teman kerja kita bekerja secara efektif dan efisien, maka rekan kerja yang lain akan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Sehingga tujuan perusahaan dan tujuan para karyawan dapat tercapai. Seperti kita ketahui bahwa dalam tim kerja, para karyawan saling menguatkan dan memberi motivasi satu sama lain dalam hal bekerja. Sehingga memudahkan manajer dalam penilain dan pemberian kompensasi atau pembayaran kinerja yang lebih efektif diantara para karyawan.