Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN

TERHADAP PRODUK MILO

Kelompok 3

12. Hanif Wahyu Aji 20808141093

15. Rizky Kurnia Manggala 20808141097

24. Sya’banul Khairiah 20808141108

32. Andriansyah Firdimas 20808141116

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. Deskripsi Produk

Milo adalah minuman cokelat berbentuk cairan konsentrat yang unik dengan paduan
malt bercampur dengan susu bubuk skim dan krimer yang memberikan rasa yang enak,
“smooth and rich”. Minuman ini diproduksi oleh Nestlé. Nestlé adalah sebuah
perusahaan multinternasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan
minuman. Didirikan pada tahun 1868 oleh Hendry Nestlé.  Milo sebenarnya berasal dari
Australia namun saat ini sudah diproduksi di berbagai negara, termasuk Singapura, Filiphina,
Selandia Baru, India, Vietnam, Afrika Selatan, Jamaika, Jepang, Cile, Thailand, Malaysia,
Indonesia, Nigeria, Kenya, Syria, dan Ghana. Nama Milo berasal dari Milo of Croton,
seorang atlet Yunani yang terkenal.

Susu milo dikenal sebagai susu berenergi yang dapat membantu meningkatkan
aktivitas tubuh dan memberikan energi lebih dibandingkan dengan jenis susu lainnya.
Kandungan dalam susu milo menjadi salah satu pendukung mengapa susu ini dapat
meningkatkan energi sewaktu sedang menjalani berbagai aktivitas. Berbagai kandungan yang
terdapat dalam susu milo diantaranya protomalt, actigen E,Vitamin B2, B3, B6, B12, C, & D
serta Kalsium, Magnesium,Fosfor, dan Zat Besi.

Milo memiliki banyak varian dari Milo bubuk, Milo ready to drink, hingga Milo sereal.
Sesuai dengan perkembangannya, susu milo terus menciptakan berbagai jenis produk yang
berbeda yang menyesuaikan dengan aktivitas yang sedang dijalankan. Beberapa produk susu
milo yang beredar dipasaran diantaranya Milo bubuk, Milo UHT kotak siap minum, Milo
Calcium Kaleng siap minum, Milo Nutri Up Botol siap minum, sereal Milo, dan masih
banyak lagi jenis-jenis lainnya.
Milo bubuk sachet Milo UHT kotak Milo Calcium kaleng

Milo Nutri Up Botol Sereal


Milo

Dari berbagai jenis kandungan yang terdapat dalam susu milo, kandungan tersebut
memiliki manfaat yang sangat baik untuk menambah energi sewaktu beraktivitas dan juga
menjaga kesehatan. Beberapa manfaat mengkonsumsi susu milo diantaranya:

1. Membantu pembentukan sel darah merah karena mengandung zat besi. Dengan
fungsinya membantu membentuk sel darah merah, makan tubuh akan terhindar dari ancaman
penyakit anemia.
2. Mampu memberikan suplai oksigen pada otak dan otot, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan oksigen untuk kontraksi otot dan juga memenuhi kebutuhan suplai oksigen yang
dibutuhkan oleh otak.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dan juga infeksi yang sedang
dialami. Dalam hal ini, zat besi lah yang memiliki peran tersebut. Susu milo memiliki
kandungan zat besi yang sangat diperlukan oleh tubuh.
4. Menjaga kesehatan sistem saraf karna kanungan B12 di dalam susu milo.
5. Membantu melepaskan energi dari makanan yang telah dikonsumsi.
6. Membantu proses sintesis DNA, selain itu juga kandungan B12 pada milo dapat
membantu menjaga kesehatan sistem syaraf.
7. Kandungan kalsium dalam susu milo mampu menjaga kesehatan gigi dan tulang agar
tidak terjadi osteoporosis dan juga memiliki gigi yang sehat.
8. Susu milo memiliki kandungan magnesium yang dapat membantu meningkatkan
penyerapan kalsium, selain itu juga dapat mengontrol tekanan gula darah dalam tubuh agar
tetap dalam keadaan normal.

B. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Jadi, dari Usia responden yang kita wawancara, dapat dilihat mayoritas pelanggan Milo
berada di kisaran umur 15-20 Tahun sebanyak 94%, lalu diikuti umur 21-25 tahun sebanyak
6%.

Berdasarkan survei tersebut, 100% dari responden yang ada mengutarakan bahwa mereka
mengetahui tentang adanya produk PT Nestle yang bernama milo. Hal ini menunjukan
keberhasilan PT Nestle dalam menyusun strategi branding mereka. PT Nestle membuktikan
bahwa produk milo merupakan produk terkemuka di Indonesia, dimana dari 50 responden
yang ada seluruhnya mengetahui tentang adanya produk milo.
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa semua responden yang diwawancarai kelompok kami
pernah membeli produk Milo.

Gambar diatas menunjukan bahwa 92% dari responden yang ada melakukan pembelian
produk milo dalam rentang waktu satu bulan sebanyak 1-5 kali perbulannya.

Berdasarkan survei tersebut, 40 orang atau 80% dari responden yang ada menunjukkan
bahwa metode pembelian produk milo dari responden didominasi dengan cara mengecer /
sesuai kebutuhannya saja.Sementara itu 10 orang atau 20% dari responden yang ada
memikih metode ready stock untuk metode pembelian produk milo mereka. Hal ini dapat
menjadi evaluasi bagi PT Nestle dalam menyusun strategi marketing mereka

Gambar diatas menjelaskan bahwa kebanyakan dari responden, yaitu 54% dari responden
melakukan pembelian kembali produk milo disebabkan karena sesuai dengan kebutuhan akan
produk tersebut. Hal ini menjadi hal positif bagi PT Nestle yang berarti produk milo di
Indonesia dinilai menjadi produk yang dibutuhkan di pasar saat ini. Namun, dari survei PT
Nestle dapat mengevaluasi sistem marketing mereka, dimana dalam hal promosi dianggap
kurang karena hanya 4% responden yang melakukan pembelian kembali produk milo karena
adanya promo yang menarik.

Hasil survey diatas menunjukan bahwa 80% dari responden yang ada menilai hal paling
menarik dari produk milo adalah dari segi cita rasa yang enak. Hal ini menunjukan bahwa PT
Nestle melalui produk milo dapat menyesuaikan cita rasa mereka sesuai dengan selera pasar
di Indonesia, sehingga produk milo cukup digemari.
Gambar diatas menunjukan bahwa ada beberapa hal yang menjadi kekurangan produk milo.
Dari hasil survei yang didapatkan poin dari setiap pilihan yang disajikan kepada koresponden
cenderung berimbang. Kekurangan yang paling besar yaitu terkait kemasan produk yang
kurang menarik serta harganya yang mungkin kurang sesuai dibeberapa kalangan
masyarakat. Hal tersebut ditunjukan dengan hasil survey yang menunjukan bahwa 34% dan
30% responden menilai kurang manariknya kemasan serta harga produk milo yang kurang
sesuai dengan mereka. Selain itu 24% dari responden yang ada menunjukan bahwa mereka
kurang merasa puas terhadap kandungan gizi yang terdapat dalam produk milo. Dengan
demikian milo dapat meningkatkan sektor-sektor yang perlu ditingkatkan lagi seperti
memberikan harga yang lebih terjangkau, membuat desain kemasan yang lebih menarik, atau
bisa dengan membuat isi kandungan gizi yang terdapat dalam produk.

Dari hasil survei yang didapatkan sebagian besar koresponden dengan persentasi 78%
mengetahui bahwa produk Milo terdiri dari beberapa jenis. hal ini tentu dapat dimanfaatkan
oleh milo untuk dapat melakukan variasi produk dan untuk menjangkau sebagian responden
yang belum mengetahuinya dapat dilakukan pemasaran produk sehingga produk dapat
diketahui oleh calon konsumen.
Hasil survey diatas menunjukan bahwa 64% dari responden yang ada paling sering
mengonsumsi produk milo berupa susu bubuk. Hal ini wajar terjadi karena pada awalnya PT
Nestle memperkenalkan produk milo dengan varian susu bubuk. Susu bubuk milo ini menjadi
slah satu susu bubuk best seller dan sudah berlangsung beberapa tahun. Namun berdasarkan
data surei tersebut, nampaknya inovasi yang coba dilakukan PT Nestle terhadap produk milo
cukup mendapat sambutan baik dari responden. Tercatat sebanyak 20% repsonden sering
mengkonsumsi produk milo UHT kotak siap minum.

C. Benefit, kritik dan saran responden terhadap produk Milo

Berdasarkan survey yang telah dilaksanakan, dari 50 responden yang ada, secara keseluruhan
menyatakan bahwa mereka mendapat manfaat dari produk milo berupa mood yang membaik,
badan menjadi kebih fresh dan semakin bersemangat dalam beraktivitas. Hal ini disebabkan
karena mereka menilai cita rasa produk milo ini sangat sesuai dengan selera mereka, sehingga
mereka dapat menikmati produk milo. Selain itu, terdapat beberapa kritik dan saran yang
responden sampaikan kepada PT Nestle. Sebagian besar dari responden mengkritik terkait
harga produk milo yang tergolong cukup mahal dibanding produk pesaing, padahal dari segi
cita rasa produk milo sangat digemari daripada produk pesaing. Kandungan gizi yang ada
juga menjadi kritikan bagi PT Nestle untuk lebih meningkatkan kualitas produk mereka.
Disisi lain, saran dari responden kepada PT Nestle terkait produk milo adalah penambahan
variasi produk yang ada. Produk yang ada saat ini dinilai terlalu monoton dan kurang
mengikuti perkembangan dunia food and beverage saat ini. Opsi melakukan kolaborasi
dengan produk lain pun dapat dijadikan opsi yang dapat dilakukan oleh PT Nestle untuk
menambah varian produk milo.

D. Penilaian responden terhadap produk milo


Berdasarkan gambar diatas, menunjukan bahwa responden yang ada merasa puas dengan
kualitas produk milo itu sendiri, dengan rincian 10% dari mereka merasa cukup, 60% merasa
puas dan 29% merasa sangat puas terhadap produk milo.

Anda mungkin juga menyukai