Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


The Good Milk merupakan jenis usaha yang bergerak di bidang Makanan dan
minuman atau food and beverage, lebih tepatnya minuman fresh dalam bentuk
kemasan tanpa pengawet. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu
industri yang memiliki perkembangan yang pesat karena industri ini menjadi
kebutuhan utama konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Dan menurut Wahyudi
(2019) bahwa usaha makanan dan minuman mendominasi pasar Indonesia
mengingat pasar didalam negeri yang sangat luas dan didukung juga oleh
populasi yang sangat besar.
Menurut Sekjen Kemenprin, Ahmad Sigit Dwiwahjono (2019), menyatakan
bahwa industri makanan dan minuman tetap jadi penopang pertumbuhan
ekonomi Indonesia ditengah ketidakstabilan ekonomi dunia. Pada tahun 2018
semester 1, tercatat kontribusi sektor makanan dan minuman terhadap PDB
sebesar 6,33%. Hal ini berarti pertumbuhan sebesar 6,33% melampaui
pertumbuhan ekonomi nasional 2018 yang pada saat itu sebesar 5,18%. Dapat
dikatakan juga bahwa makanan dan minuman dari tahun ke tahun diproyeksi
dapat terus meningkat mengingat inovasi makanan dan minuman yang terus
berkembang.
Bahkan menurut Badan Pusat Statistik (2019) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan usaha industri makanan dan minuman dari semester I 2018 ke
semester I 2019 bertumbuh sebesar 5,69%. Hal ini menunjukkan ada potensi
kedepannya industri makanan dan minuman terutama dari UMKM untuk
bertumbuh lebih pesat lagi. Dan dari hasil data ini menunjukkan bahwa ada
kesempatan bagi UMKM yang baru untuk masuk dengan menawarkan inovasi
baru dari masing-masing produk mereka. Selain itu juga, didukung oleh
perkembangan teknologi digital atau industri 4.0 yang justru semakin
mempermudah masyarakat untuk mengonsumsi makanan dan minuman serta
mempermudah produsen untuk memasarkan dan menawarkan produk yang
mereka miliki.
Akan tetapi, menurut Susanti (2018) menjelaskan bahwa BPS mencatat
konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter per kapita per tahun. Angka
tersebut terbilang sangat kecil karena Malaysia 50,9 liter, Thailand 33,7 liter, dan
Filipina 22,1 liter. Melalui kutipan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada
peluang bagi susu Almond untuk memberi kontribusi pada pasar Indonesia yang
memiliki budaya yang rendah dalam minum susu. Oleh sebab itu, ada juga
kesempatan untuk menaikkan trend minum susu terutama susu almond.
Gambar 1.1: Data BPS

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018


Oleh sebab itu, The Good Milk melihat ada sebuah peluang untuk memasuki
pasar susu Indonesia yang pelan-pelan terus bertumbuh. The Good Milk pun
merupakan bisnis yang viable untuk dikembangkan karena adanya kesempatan
untuk mengisi celah yang kosong tersebut. Maka dari itu, kami melakukan
penelitian Consumer Behavior atau Perilaku Konsumen terhadap produk The
Good Milk dengan menggunakan Tools yaitu, Value Proposition Canvas atau
VPC. Metode yang digunakan disini yaitu, Kualitatif Deskriptif. Selain itu, kami
akan melakukan wawancara terhadap konsumen The Good Milk untuk menggali
lebih dalam lagi dari prespektif konsumen. Adapun tujuan lain yaitu, kami dapat
menerapkan strategi atau cara-cara untuk menarik konsumen yang lebih banyak
lagi, begitu juga dengan wawasan terhadap pengembangan produk dan strategi
pemetaan konsumen serta segmentasi untuk kedepannya.
1.1.1 Deskripsi Perusahaan
1.1.1.1 Sejarah Perusahaan
The Good Milk merupakan usaha yang dibentuk atas sebuah
ide ataupun gagasan mengenai sebuah susu organik yang tidak
mengandung hewani atau dairy free dan sebuah susu kacang selain
daripada kacang kedelai. Maka, ide tersebut adalah sebuah susu
almond yang berasal dari kacang almond yang diproduksi tanpa
menggunakan bahan pengawet, dairy free, atau artificial coloring
lainnya. Bisnis ini diciptakan untuk menghadirkan susu kacang
almond kedalam pasar susu di Indonesia untuk menyelesaikan
masalah konsumen terutama bagi mereka yang tidak dapat
mengonsumsi susu sapi ataupun konsumen yang ingin mencari susu
kacang yang berkualitas. The Good Milk juga memproduksi susu
almond tertuju kepada konsumen yang vegan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dari konsumen tersebut.
Selain itu, jarangnya susu almond dikalangan masyarakat
Indonesia membuka peluang bagi The Good Milk untuk memasuki
peluang tersebut. Untuk mengembangkan peluang tersebut pun, The
Good Milk mengutamakan kebersihan pada produk atau higenis,
homemade yang menggunakan fresh ingredients, serta memiliki
tingkat kebersihan yang terjamin. Kualitas pada susu Almond selalu
menjadi prioritas agar konsumen dapat mengonsumsi suatu produk
yang berkualitas sesuai dengan value dan harga yang ditawarkan.
1.1.1.2 Logo dan Tagline
Gambar 1.2: Logo The Good Milk

Sumber: Penulis, 2020


a) Arti Warna Cream
Saya menggunakan warna cream pada background logo THE GOOD
MILK karena memberikan kesan pada produk yaitu, cair, creamy dan
bertekstur. Selain itu, warna cream memberikan kesan fresh look.
b) Arti Lingkaran Hitam dan Icon Almond
The Good Milk menjual susu yang berbahan dasar kacang almond
dimana bahan baku yang dipakai 100% kacang almond fresh dan tidak
menggunakan bahan pengawet atau pewarna makanan.
c) Kenapa The Good Milk?
Good sendiri merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris yang
artinya baik dan bagus. Dan Milk sendiri artinya adalah susu. The Good
Milk kemudian digabung menjadi susu yang baik dan berkualitas
dimana produk yang ditawarkan adalah produk susu Almond yang
boleh dikonsumsi oleh siapapun tanpa dibatasi usia dan juga Gender.
Dan sangat amat untuk dikonsumsi sebab tidak menggunakan bahan
pengawet dan juga artificial coloring, Dan The Good Milk menjual susu
Almond 100% vegan.

d) Tagline
“For your healthier option”, saya memilih kalimat ini sebagai tagline
karena saya mau memberikan konsumen pilihan berupa susu yang
100% vegan, tanpa pengawet, tidak mengandung kolesterol dan juga
dairy free. Untuk diet dan hidup yang lebih sehat, maka pilihlah The
Good Milk sebagai brand susu Almond premium untuk anda.
1.1.1.3 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi perusahaan almond milk terkemuka di Indonesia
Misi:
1. Menjadi brand yang berfokus kreatif
dan inovatif untuk menciptakan produk susu almond yang
berkualitas
2. Memanfaatkan sumber daya manusia
dengan semaksimal mungkin
3. Membangun branding yang unggul
4. Membangun relasi yang baik dengan
konsumen.
5. Produk
Produk yang dijual pada perusahaan The Good Milk adalah produk
susu almond yang merupakan susu kacang vegan yang terbuat dari 100%
kacang almond alami tanpa menggunakan bahan pengawet, pewarna,
pengental atau menggunakan gula. Produk susu almond ini tidak
mengandung laktosa atau 100% dairy free sehingga aman untuk
dikonsumsi oleh konsumen yang alergi terhadap susu sapi.
Gambar 1.3: Susu Almond The Good Milk

Sumber: Penulis, 2020


1.1.1.4 Kondisi Bisnis terkini
1. Marketing
The Good Milk menggembangkan marketing dengan cara word of
mouth, membuat Instagram, dan mengikuti bazaar online seperti Local
Brand Festival yang diadakan oleh Universitas Bina Nusantara. Strategi
Marketing tersebut merupakan strategi yang digunakan oleh The Good
Milk selama pandemic untuk menjual susu Almond. Selain itu, untuk
delivery produk susu almond maka sang owner mengantarkan secara
langsung kepada konsumen sesuai janji dan transaksi dilakukan secara
langsung serta menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran
Covid-19.
Untuk kedepannya, The Good Milk akan mengembangkan marketing
yang lebih professional seperti, menambah beberapa varian produk baru,
memberikan promo buy 2 discount 10%, mengambil foto produk yang
lebih professional, mengubah packaging plastic menjadi botol kaca untuk
menambah nilai jual atau value sesuai dengan harga yang ditawarkan
sehingga konsumen merasa bahwa produk yang ditawarkan menjadi lebih
worth it atau uang yang dikeluarkan sepadan dengan penampilan. Selain
itu, meningkatkan kemampuan diferensiasi atau nilai unik dari produk
The Good Milk.
2. Tim Manajemen dan Sturktur organisasi
The Good Milk memiliki Board of Advisor yang membantu dalam
membimbing Ireng Febrian Sanjaya selaku CEO The Good Milk dalam
menjalankan usaha ini. Board of Advisor yang membimbing adalah
Bapak Satrio Matin Utomo ST. MBA. selaku mentor akademik dan Ibu
Gustina Melliani selaku mentor bisnis.
Pada usaha The Good Milk, Ireng Febrian Sanjaya selaku CEO
melakukan semua aktivitas mulai dari marketing, management, produksi,
memasok bahan baku, melakukan design social media, video editing,
company profile, persiapan bazaar online, packaging, financial,
operasional, delivery, quality control, melakukan review product dan lain-
lain. Disamping itu semua, Ireng tidak melakukan segala sesuatunya
secara pribadi, tetapi dibantu juga oleh keluarga, teman dan orang-orang
disekitar.
The Good Milk merupakan bisnis yang kecil, maka dari itu CEO
memutuskan untuk melakukan segala kegiatan perusahaan secara pribadi.
Jika CEO membutuhkan jasa ataupun sumber daya manusia, maka dapat
menyewa jasa freelance dan juga karyawan untuk membantu segala
kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan aktivitas perusahaan. Dan
sejauh ini, aktivitas tersebut dapat dilakukan secara pribadi dan dibantu
juga oleh kerabat-kerabat.
Gambar 1.4: Struktur Organisasi

Figure 1

Sumber: Penulis, 2020


3. Operasional
The Good Milk menjalankan operasi usaha sesuai dengan Standar Operasi
Prosedur (SOP) yang sudah disusun sedemikian rupa. Rencana pertama The Good
Milk yaitu, menjalankan online store dan membuka offline store atau toko fisik
Ketika sudah siap untuk ekspansi. The Good Milk menjalankaa sistem COD atau
Cash on Delivery dengan mengikuti protocol kesehatan. Sebelumnya, alamat The
Good Milk yaitu, di Perumahan Puri Kencana Jakarta Barat dan sekarang berpindah
ke Jl. Kepol Mahmud No. 46 Singkawang, Kalimantan Barat.
Strategi dan rencana operasi dalam perusahaan The Good Milk yaitu,
melakukan budgeting untuk produksi selanjutnya, re-stock bahan baku yang habis,
melakukan aktivitas produksi, control kualitas, pengiriman barang hingga ke tangan
konsumen dan melakukan review terhadap produk yang dijual serta menanyakan
saran & kritik untuk menjadikan usaha yang lebih baik lagi. Selain itu, strategi
operasi seperti mengukur seberapa jauh kinerja dan pemanfaatan sumber daya
dengan baik.
4. Keuangan/Financial
Tabel 1.1: Laporan Income Statement

Income Statement October 2020 November 2020 Desember 2020

Penjualan (Sales) Rp. 300.000,- Rp. 450.000,- Rp. 300.000,-

COGS/HPP Rp. 160.000,- Rp. 240.000,- Rp. 160.000,-

Gross Profit Rp. 140.000,- Rp. 210.000,- Rp. 140.000,-

Gross Profit Margin 46,67 % 46,67% 46,67%

Beban
(Expense)

Transportasi Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Rp. 15.000

Promo Ongkir - - -

Advertising Rp. 25.000,- Rp. 35.000,- -

Penyusutan/Depresiasi - - -

Biaya Admin Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

Lain-lain - - -

Total Expense Rp. 60.000,- Rp. 90.000,- Rp. 30.000

Net Profit Rp. 80.000,- Rp. 120.000,- Rp. 110.000,-


a. Balance Sheet
Tabel 1.2: Neraca

The Good Milk


Balance Sheet
January 31, 2021

Asset
Kas IDR 4.500.000
Piutang IDR -
Alat dan Mesin IDR 500.000
Kendaraan IDR -
Sewa Dibayar dimuka IDR -
Total Asset IDR 5.000.000

Liabilitas
Utang Usaha IDR -
Utang Bank IDR -
Total Utang IDR -

Modal Pemilik
Modal The Good Milk IDR 5.000.000

Total Liabilitas dan Modal Pemilik IDR 5.000.000


Sumber: Penulis, 2020

b. Revenue
Revenue adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan
baik dalam bentuk produk maupun jasa dari pelanggan dan tidak berasal dari
penanaman modal. Biasanya revenue memiliki rumus berupa Revenue = Price x
Quantity.
Tabel 1.3: Laporan Pendapatan

No Bulan Pendapatan

1 Oktober Rp. 300.000,-


2 November Rp. 450.000,-

3 Desember Rp. 300.000,-

Total Revenue Rp. 1.050.000,-

Sumber: Penulis, 2020

c. Sales Growth
Definisi dari Sales Growth menurut Baumgartner, Hatami dan Ark (2012)
menyatakan bahwa Sales Growth merupakan pertumbuhan yang terjadi pada
pertumbuhan penjualan perusahaan dari waktu ke waktu yang telah ditentukan.
Pada umumnya, semakin meningkatnya penjualan pada periode tertentu maka
perusahaan tersebut telah menunjukkan kemampuan dalam penerapan strategi.

Rumus:

Sales Growth = x 100%

Tabel 1.4: Rasio Pertumbuhan Penjualan

No Bulan Current Sales Prior Sales Sales Growth


1 Oktober Rp. 300.000,- - -

2 November Rp. 450.000,- Rp. 300.000,- 50%

3 Desember -33,33%
Rp. 300.000,- Rp. 450.000,-

Sumber: Penulis, 2020

d. Gross Profit Margin


Definisi dari Gross Margin menurut Bill Lee (2005) menyatakan bahwa Gross
Margin merupakan persentase keuntungan kasar atau gross profit dibagi
pendapatan. Gross Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
persentase antara keuntungan kotor dengan pendapatan yang diterima oleh
perusahaan dimana semakin besar persentase tersebut, semakin kecil
kemungkinan perusahaan untuk menerima keuntungan.
Rumus:

Gross Margin = x 100%

Tabel 1.5: Gross Profit Margin

No Bulan Sales COGS Gross Margin


1 Oktober Rp. 160.000,- 46,67%
Rp. 300.000,-

2 November Rp. 240.000,- 46,67%


Rp. 450.000,-

3 Desember 46,67%
Rp. 300.000,- Rp. 160.000,-

Sumber: Penulis, 2020

e. Cash Flow
Laporan Arus kas merupakan laporan keuangan yang mencatat arus kas pada
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dimana menunjukkan segala
bentuk aktivitas yang mempengaruhi arus kas perusahaan.
Tabel 1.6: Laporan Arus Kas

Cash Flow
Cash Receipt September Oktober November Desember Januari
Sales - Rp.300.000 Rp. Rp.
450.000 300.000
Cash Disbursement
Transportasi - Rp. 20.000 Rp. 40.000 Rp. 15.000
Advertising - Rp. 25.000 Rp. 35.000 -
Biaya Admin - Rp. 15.000 Rp. 15.000 -
Total Cash - RP. 60.000 Rp. 90.000 Rp. 15.000
Disbursement
Net Charge - Rp. Rp. Rp.
240.000 360.000 285.000
Plus: Beginning Cash Rp. Rp. Rp. Rp.
Balance 5.000.000 5.000.000 5.240.000 5.600.000
Ending Cash Balance Rp. Rp. Rp. Rp.
5.000.000 5.240.000 5.600.000 5.885.000
Sumber: Penulis, 2020

f. Return on Investment
Return on Investment atau ROI merupakan rasio yang diperoleh atau hilang pada
suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang di investasikan. Jumlah uang
yang diperoleh atau hilang tersebut dapat disebut sebagai bunga atau laba/rugi.
Investasi uang dapat dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi.
ROI biasa dibentuk dalam persentase. Tujuan dari ROI sendiri adalah untuk
mengukur laba terhadap investasi modal yang ditanam pada saat membangun
usaha pertama kali.

Return on Investment = x 100%

= x 100%

= x 100%

= 6,2%

1.2 Perumusan Masalah


Pada proposal skripsi ini, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan
penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana dengan persepsi konsumen dengan metode Value Proposition Canvas
akan susu almond?
2. Bagaimana dari pemahaman produk dengan metode Value Propositon Canvas pada
susu almond?
1.3 Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini yaitu, sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis perspesi konsumen akan susu almond dengan menggunakan
metode Value Proposition Canvas
2. Untuk menganalisis pemahaman produk dengan metode Value Proposition
Canvas pada susu almond
B. Manfaat
1. Memberikan informasi kepada pembaca terkait analisis pengembangan bisnis The
Good Milk yang ingin memulai usaha di bidang minuman sehat terutama Almond
Milk
2. Menjadi sumber edukasi bagi para pembaca bagi yang ingin mengembangkan
bisnis susu Almond
3. Menambah wawasan atau pengetahuan baru bagi pembaca dan penulis
4. Mengasah kemampuan penulis dalam menerapkan teori yang telah dipelajari
selama perkuliahan terhadap situasi dilapang yang dihadapi secara nyata.
5. Menambah literasi bagi penulis dan pembaca pada analisis Consumer
Behavior/perilaku konsumen pada bisnis The Good Milk.
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang Lingkup pada penulisan skripsi ini adalah ialah membandingkan strategi
pengembangan bisnis The Good Milk yang sedang dijalankan, terhadap strategi
pengembangan bisnis benchmark terpilih yang telah berjalan di industri Almond Milk. Pada
penelitian ini, penulis ingin menganalisis dan mengidentifikasi “PERILAKU KONSUMEN”
bisnis The Good Milk dan spesifik bisnis ini adalah: Minuman atau susu yang terbuat dari
kacang Almond.

Anda mungkin juga menyukai