Anda di halaman 1dari 5

CASES

NATIONAL BUSINESS
CASE COMPETITION
National Entrepreneurship Festival 2022
SWEET SUNDAE
A. Latar Belakang

Sweet Sundae seperti matahari yang terbit di minggu pagi, keceriaan akan membawa
hidup yang lebih baik dan bahagia, yaitu hidup yang memperhatikan kebahagiaan orang
lain. Sweet Sundae Ice Cream merupakan produsen ice cream, gelato, mozzarella, dan
produk olahan susu lainnya. Sweet Sundae Company memiliki value Lokal-Natural-Halal
dan selalu berkomitmen untuk:

benar-benar pilihan.
1. Menggunakan bahan organik yang segar dan
2. Menggunakan susu sapi segar yang diambil langsung dari peternakan lokal.
3. Menggunakan bahan yang 100% halal dalam pembuatan produk.

Layanan lengkap Sweet Sundae Company dimulai dengan sistem peternakan mandiri
yang terintegrasi dalam apps piaraa.id dan akan menjadi poros industri Dairy Product.
Kemudian pengolahan yang profesional menghasilkan berbagai produk turunan susu
melalui brand Sweet Sundae ice cream, gelato, keju, dan whey yang akan disajikan melalui
gerai di berbagai lokasi yang tersebar di Indonesia.

Untuk memberikan experience yang lebih menyeluruh, Ademuy hadir sebagai store yang
akan menyajikan produk produk Sweet Sundae Company. Dalam setiap movementnya,
Sweet Sundae Company selalu melibatkan peternak & pengusaha kecil menengah untuk
menjadi satu kesatuan dalam gerakan nasional “Pahlawan Pangan Indonesia”.

Visi
Perusahaan food & beverage No.1 Internasional yang selalu excellent dalam
produk dan layanan.
Misi
1. Berkomitment untuk selalu mendistribusikan produk dan layanan berkualitas excellent.
2. Membina SDM yang beriman, profesional, disiplin, bertanggung jawab, dan berkualitas
excellent.
3. Selalu berinovasi dalam segala hal untuk mengembangkan perusahaan.
4. Memastikan kesejahteraan bagi semua pihak yang mendukung jalannya perusahaan.
5. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan seluruh pihak yang mendukung jalannya
perusahaan.
B. Produk

Sweet Sundae mengeluarkan 4 produk. Produk yang pertama Ice Cream Sweet Sundae
adalah produk olahan susu dengan bahan baku utama 90% dari susu sapi segar yang
diambil dari peternak di Cangkringan. Ice cream ini dijadikan salah satu dessert beku yang
digunakan untuk perayaan wedding, acara besar lainnya, restoran, hotel dan tersedia dalam
bentuk ready to eat.

Produk yang kedua, Gelato Ademuy adalah produk unggul dari Sweet Sundae Company.
Gelato adalah dessert sejenis ice cream yang memiliki tekstur yang berbeda dibandingkan
ice cream dengan bahan organik dan tambahan buah asli sebagai topping. Gelato sweet
sundae memiliki 57 varian rasa alami khas Indonesia.

Produk yang ketiga, Susu Pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah melalui proses
pasteurisasi (pemanasan suhu tinggi) sehingga, aman untuk langsung dikonsumsi (ready to
drink). Beberapa varian rasa menggunakan bahan alami, susu sundaemilk terbuat tanpa
pengawet dan bahan pemanis buatan. Varian sundaemilk cukup lengkap dan bervariasi.

Produk yang keempat, Yoghurt adalah produk olahan susu yang telah melewati proses
pasteurisasi dan fermentasi dengan penambahan kultur bakteri Staphylococcus
thermophillus dan Lactobacilus bulgaricus. Yoghurt dapat dikonsumsi oleh penderita
Lactose intoleran atau gangguan pencernaan yang disebabkan karena, tidak bisa
mengkonsumsi susu sapi segar dan yoghurt bisa menjadi pilihan untuk memperlancar
pecernaan.

C. Tantangan

Selama masa pandemi Covid-19 Sweet Sundae Company mengalami penurunan profit
sebesar 80%. Hal ini dikarenakan tipe bisnis yang dijalankan sebelum pandemi dalam
memasarkan produknya adalah B2B (Business to Business), secara kolaborasi atau
konvensional, seperti acara wedding. Ketika pandemi merebak banyak mitra kerja yang
memutuskan menunda dan mengakhiri kontrak kerjasama. Sweet Sundae Company
kemudian mengambil kebijakan mengganti sistem pengelolaan SDM. Karyawan
dipekerjakan dengan sistem shift setengah hari dengan gaji 50%. Ini diterapkan agar
karyawan tidak kehilangan pekerjaan dan Sweet Sundae Company tidak mengalami
kerugian.
Sweet Sundae juga menerapkan diskon pada produknya untuk menarik minat konsumen.
Akan tetapi, profit Sweet Sundae Company mengalami penurunan yang disebabkan oleh
pandemi. Hal ini menyebabkan munculnya evaluasi bahwa pemberian diskon dirasa bukan
lagi langkah yang tepat. Oleh karena itu, Sweet Sundae Company secara perlahan mulai
beralih ke bisnis model B2C (Business to Consumers). Langkah awal yang dilakukan adalah
memasarkan produknya melalui e-commerce seperti ShopeeFood, GrabFood, dan GoFood.
Permasalahan yang dialami yaitu adanya komisi/biaya admin dan ketahanan produk
terhadap suhu selama perjalanan.

D. Tambahan

Target negara : Indonesia


Target pasar :
1. Family dengan rentang umur 25-45 tahun
2. Anak-anak dengan rentang umur 5-13 tahun
3. Mahasiswa
Tautan Informasi Produk : https://sweetsundae.id

E. Pertanyaan

1. Sweet Sundae Company mengalami peralihan model bisnis dari B2B (Business to
Business) ke B2C (Business to Consumers), pada new era ini bagaimana penerapan
peralihan yang relevan bagi stategi bisnis Sweet Sundae Company yang melakukan
pergantian model bisnis? Serta bagaimana pembagian presentase antara model bisnis
B2B dan B2C yang optimal? Apa alasannya? ex: B2B 40% dan B2C 60%.
2. Bagaimana mengatasi biaya komisi/biaya admin yang ada di e-commerce? Apakah
menambahkan harga produk dengan biaya komisi/biaya admin atau harga produk tetap
dan biaya komisi/biaya admin dibebankan pada laba?
3. Seperti apa strategi marketing yang tepat untuk memasarkan produk Sweet Sundae agar
dapat menjangkau semua kalangan pada new era?
NATIONAL
ENTREPRENEURSHIP
FESTIVAL
2022

Anda mungkin juga menyukai