Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


“STUDI KASUSN HOUSTON FEARLESS 76, INC.”

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Nama (NBI)
KELAS/RUANG :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022
A. LATAR BELAKANG
Jika diminta untuk berpikir mengenai kekuatan yang mampu untuk memengaruhi
perilaku dalam perusahaan, sabagai besar orang awalnya mungkin akan berpikir
mengenai pembayaran untuk kinerja yang tidak diragukan sebagai sebuah motivator
yang efektif.
Pembayaran untuk kinerja adalah sebuah contoh menonjol dari tipe pengendalian
yang dapat disebut sebagai pengendalian hasil karena melibatkan pemberian imbalan
pada karyawan untuk hasil yang bagus. Mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan
hasil yang bagus, yang akan kita lihat merupakan hal yang penting. Kombinasi dari
imbalan dihubungkan dengan hasil yang dilaporkan atau hal yang diingat oleh
karyawan sebagai hasil menjadi hal penting dan memotivasi mereka untuk
mengeuarakan hasil imbalan perusahaan. Pengendalian hasil memengaruhi tindakan
atau keputusan karena mereka membuat karyawan lebih memerhatikan konsekuensi
tindakan dapat bekerja dengan baik.
Implementasi dari pengendalian hasil melibatkan empat tahapan. Meski tahapan-
tahapan mudah untuk dicatat menjadi daftar tetapi menetapkannya secara efektif,
dapat menjadi sangat menantang, berikut 4 tahapan:
a. Mendefinisikan dimensi kinerja
Mendefinisikan dimensi kinerja yang benar merupakan hal yang menantang
dan melibatkan keseimbangan tanggung jawab organisasi pada semua
pemegang kepentingan, termasuk pemilik, pemberi pinjaman, karyawan,
pemasok, komsumen. Mendefinisikan dimensi kinerja yang diinginkan
mungkin sama menantangnya, sama pentingnya dengan pemilihan
pengukuran kinerja yang sebangun atau selaras dengan dimensi kinerja yang
di pilih karena tujuan yang di tentukan dan pengukuran yang dibuat akan
membentuk pandangan karyawan mengenai hal yang dianggap penting.
b. Pengukuran kinerja
Seperti yang sudah disebutkan, pegukuran merupakan elemen penting
pengendalian hasil. Objek dari pengukuran adalah kinerja yang khusus dari
entitas organisasi atau seorang karyawan pada periode waktu tertentu
c. Pengaturan target kinerja
Target kinerja merupakan elemen penting lainnya dalam pengendalian hasil
karena memengaruhi tindakan dalam dua cara. Pertama meningkatkan
motivasi dengan menyediakan tujuan yang jelas bagi karyawan untuk di capai.
Sebagian besar orang lebih suka diberikan target yang spesifik untuk dicapai,
dibandingkan dengan hanya diberi pernyataan yang tidak jelas. Kedua, terget
kinerja membuat karyawan dapat menilai kinerja mereka sendiri.
d. Pemberian imbalan
Imbalan adalah insentif adalah elemen akhir dari system pengendalian hasil.
Imbalan yang termasuk dalam perjanjian insentif bisa dalam berbagai bentuk
yang bernilai bagi karyawan, seperti kenaikan gaji, bonus, promosi, keamanan
kerja. Hukuman adalah kebalikan imbalan. Hal ini merupakan sesuatu yang
tidak disukai oleh karyawan, seperti penurunan jabatan, penilaikan oleh
supervisor, kegagalan dalam memperoleh imbalan yang didapatkan oleh
teman kerja, diberi peringatan atau pemutusan hubungan kerja.

B. PERMASALAHAN
Analisis Kasus
a. Kurang maksimal dalam mengembangkan pasar baru
b. Kesalahan yang jelas antara tujuan perusahaan dan intensif tenaga penjual
didasarkan pada penjualan bukan keuntungan produk
c. Menggunakan struktur kompensasi yang berbeda untuk produk yang berbeda
d. Ramalan penjualan tidak konsisten
e. Akuntabilitas peramalan tidak kuat karena tidak ada mekanisme untuk
melindungi penjual dari peramal yang berlebihan
f. Membutuhkan sistem yang lebih baik
C. SOLUSI
1. Alasan mengapa HF 76 kurang maksimal dalam mengembangkan HF 76
mengembangkan pasar baru salah satunya karyawan tidak melakukan apa
yang seharusnya dilakukan, didalam kasus untuk beberapa produk terdepan
tenaga penjual harus bertindak sebagai konsultan, membantu pelanggan
mereka untuk menyelesaikan masalah, namun nyatanya para tenaga penjual
hanya merespon apa yang ditanyakan oleh pelanggan. Jadi perusahaan
sebaiknya melakukan pengukuran kinerja.

2. Tujuan perusahaan ingin menumbuhkan pendapatan dan keuntungan yang


konsisten, saat ini perusahaan tersebut tidak memilikinya karena perusahaan
memiliki kesalahan yang jelas antara tujuan perusahaan dengan insentif
terhadap penjual. Perusahaan tersebut memberikan komisi penjualan
berdasarkan pada penjualan bukan pada keuntungan produk. Jika perusahaan
tersebut memberikan insentif berdasarkan penjualan, perusahaan belum
mengetahui seberapa besar keuntungan perusahaan namun sudah mampu
untuk memberikan komisi terhadap penjual maka dari itu keuntungan
perusahaan tidak konsisten. Perusahaan harus mengetahui pengetahuan dari
hasil yang diinginkan dalam wilayah yang mereka harapkan dapat
dikendalikan , dan harus mengkomunikasikan efektivitas hasil yang
diinginkan dari pekerjaaj karyawan ada bagian tersebut.

3. Ramalan tidak konsisten karena bagian penjualan meramalkan penjualan


dengan terlalu tinggi, sehingga penjual menjadi optimis namun para nyatanya
pihak penjual tidak mampu memenuhi target tersebut, yang berimbas pada
efisiensi perencanaan produksi yang menjadi sulit. Maka dari itu perusahaan
seharusnya melakukan evaluasi terhadap peramalan atas penjualan setiap
bulan, agar mengetahui seberapa besar penjualan produk yang nantinya dapat
digunakan untuk meramalkan penjualan untuk bulan berikutnya dengan
realistis.
4. Ya, perusahaan tersebut harus membuat sistem yang baik, dari pengaturan
target kerja, pemberian imbalan.Pengaturan target merupaka elemen penting
dalam pengendalian hasil, untuk meningkatkan motivasi karyawan mencapai
tujuan. Dan pada pemberian imbalan perusahaan harus memperbahuri bukan
dilihat dari hasil penjualan melainkan dari keseluruhan laba yang didapatkan.
Pada perusahaan tersebut memperbahuri insentif dengan cara 1.) komisi
berdasarkan pada magin kotor produk, tetapi tidak ad pembayaran komisi
hinga magin kotor lebih dari 70% dari peramalan. 2.) bonus berdasarkan pada
peramalan yang akurat. 3.) bonus berdasarkan pencapaian manajemen
individu pada target tujuan.

5. Iya, mereka akan memperoleh nilai yang setidaknya seimbang sebagai


imbalan. Karena sistem mereka yang sudah baru insentif bukan berdasarkan
penjualan melain dengan keuntingan produk maka dari itu laba perusahaan
konsisten.

Anda mungkin juga menyukai