Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENGUKURAN KINERJA KOMPENSASI MANAJEMEN

NAMA : MATILDA MARISTA LAUS


NPM : 0120101074
KELAS : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN-I

A. KINERJA
Aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja, yaitu : Menetapkan
tujuan, sasaran dan strategi organisasi, Merumuskan indikator kinerja dan ukuran
kinerja, Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi, Mengevaluasi kinerja
dengan menilai kemajuan organisasi dan pengambilan keputusan yang berkualitas.

B. UKURAN KINERJA
1. Sistem ukuran kinerja
Dibagi menjadi dua yaitu: Kinerja keuangan dan Kinerja non keuangan
2. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard bertujuan untuk memelihara keseimbangan antara ukuran-
ukuran strategis yang berbeda dengan pencapaian cita-cita untuk mendorong
karyawan agar bertindak sesuai kepentingan terbaik organisasi.
3. Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor Kunci Keberhasilan ini meliputi beberapa ukuran “non keuangan” atau
juga disebut “faktor kunci keberhasilan”, terdiri dari:
a. Variabel Kunci yang Berfokus Pada Pelanggan
b. Variabel Kunci yang Berkaitan dengan Proses Bisnis Internal
4. Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja
Empat langkah umum implementasi sistem pengukuran kinerja, yaitu :
a. Mendefinisikan strategi
b. Mendefinisikan ukuran-ukuran dari strategi
c. Mengintegrasikan ukuran-ukuran ke dalam sistem manajemen
d. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala
5. Kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem Pengukuran Kinerja
a. Korelasi yang Buruk antara Ukuran Non Keuangan dengan Hasilnya
b. Terpaku pada Hasil Keuangan
c. Ukuran-ukuran Tidak Dipengaruhi
d. Terlalu Banyak Pengukuran
e. Kesulitan dalam Menetapkan Trade-Off
6. Pengendalian Interaktif
Pengendalian interaktif mengingatkan manajemen terhadap ketidakpastian
strategis. Faktor kunci keberhasilan diturunkan dari strategi yang dipilih, karena
faktor tersebut mendukung implementasi strategi untuk produk dan pasar saat ini.
Ketidakpastian strategis di pihak lain adalah dasar bagi perusahaan untuk mencari
strategi baru; karena ketidakpastian tersebut membantu dalam mengembangkan
bisnis baru.
C. Kompensasi Manajemen
Rencana kompensasi insentif dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: rencana
kompensasi insentif jangka pendek dan rencana kompensasi insentif jangka panjang.
Rencana kompensasi insentif jangka pendek didasarkan pada kinerja dalam tahun
berjalan. Sedangkan, rencana kompensasi insentif jangka panjang akan
menghubungkan antara pencapaian jangka panjang dengan harga saham suatu
perusahaan.
1. Penemuan Penelitian atas Insentif Organisasional
2. Karakteristik Rencana Kompensasi Insentif
Paket kompensasi seorang manajer terdiri dari tiga komponen, yaitu: Gaji,
Tunjangan, terutama tunjangan pensiun dan kesehatan dan Kompensasi/Insentif.
3. Insentif untuk Pejabat Korporat
4. Insentif untuk Manajer Unit Bisnis
Beraneka ragam opsi ada dalam mengembangkan suatu paket kompensasi insentif
bagi manajer unit bisnis, antara lain:
a. Jenis insentif
b. Ukuran bonus relatif terhadap gaji
c. Dasar bonus
d. Kriteria kinerja, dibagi menjadi lima, yaitu : kriteria keuangan, periode
waktu, kriteria non keuangan, bobot relatif yang di berikan ke kriteria, dan
tolak ukur untuk perbandingan.
e. Pendekatan penentuan bonus
f. Bentuk pembayaran bonus
5. Hubungan Teori Agensi dengan Kompensasi kepada Manajemen
Bentuk hubungan keagenan terdiri dari :
➢ Ada kesepakatan antara prinsipal secara eksternal (pemegang saham suatu
perusahaan) menyewa CEO untuk menjadi agen mereka untuk mengelola
perusahaan dengan menjaga kepentingan terbaik perusahaan.
➢ Ada kesepakatan antara prinsipal secara internal (CEO) menyewa manajer
pada suatu unit bisnis atau divisi sebagai agen, untuk mengelola suatu unit
organisasi yang telah didesentralisasi dengan harapan dapat memotivasi
agen agar produktif sama halnya jika ia sebagai pemilik.

Anda mungkin juga menyukai