Anda di halaman 1dari 12

15 TM 15:

Desain Program
Insentif

Dra Sri Poerbowati MM


I. Pendahuluan
Modul ke:
II. Desain Program Insentif
III.Sistem Upah Berdasarkan
Prestasi
Fakultas

Program Studi
I. Pendahuluan
ØP a r a k a r y a w a n t e n t u a k a n m e n y u k a i
perusahaan mereka, bila yakin telah diberikan
kompensasi yg adil.
ØAkan tetapi pengalaman telah memperlihatkan
lebih lanjut dari sudut tertentu, lebih banyak
uang yg diberikan dari perusahaan kepada
karyawan belum tentu menghasilkan kinerja yg
lebih baik.
ØKarena sesungguhnya kenaikan upah hanya
untuk menutupi semua biaya hidup, tidak
menyebabkan karyawan bekerja lebih keras.
ØUang yg memotivasi karyawan hanya jika
terikat langsung dengan kinerja.
II. Desain Program Insentif
Ø Metode paling umum untuk menetapkan insentif yg
berkaitan dg kinerja adalah penggunaan desain
program insentif.
Ø Program insentif  program kompensasi khusus yg
dirancang utk memotivasi kinerja karyawan yg tinggi.
Ø Bonus penjualan merupakan salah satu bentuk
insentif yg diterima karyawan diluar gaji mereka.
Ø Bonus  insentif kinerja individu dalam bentuk
pembayaran khusus yg kadang2 bisa melebihi gaji yg
diterima seorang karyawan.
Ø Bila karyawan tidak berhasil menjual produk sesuai
target perusahaan maka tidak akan mendapatkan
bonus
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
ØSistem upah berdasarkan prestasi
Insentif individu yg menghubungkan
kompensasi dg kinerja dalam jabatan.
ØBiasanya para manajer eksekutif dapat
membeli saham dg harga di bawah harga
pasaran sebagai insentif dari perusahaan;
ØK e m u d i a n j i k a b a k a t m a n a j e r i a l n y a
menonjol, manajer yg sudah membeli
saham tadi lalu menjual kembali saham
tsb kepada konsumen dg harga pasar dan
mengambil keuntungannya utk diri sendiri.
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
ØRancangan insentif yg lebih baru disebut upah
berdasarkan kinerja.
ØPara manajer menengah dihargai atas output
produk yg tinggi dan sangat produktif sehingga
melebihi biaya bonus yg dikeluarkan oleh
perusahaan.
ØInsentif semacam ini berlaku di manajemen
puncak karena berdasarkan kinerja yg tinggi
seluruh perusahaan.
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi

ØBbrp perusahaan mengatakan bahwa upah


variabel lebih memotivasi karyawan menjadi
lebih baik.
ØTetapi ada juga perusahaan yg mengatakan
bahwa kenaikan gaji juga akan meningkatkan
biaya tetap dan peningkatan gaji pokok akan
menentukan tunjangan pensiun yg harus
dibayarkan perusahaan di kemudian hari.
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi

ØBbrp program insentif yg berlaku utk


semua karyawan di suatu perusahaan
adalah:
ØProfit-sharing plan  rencana insentif
utk mendistribusikan bonus kepada
karyawan Ketika laba perusahaan naik
tajam di atas level tertentu;
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi

ØGain-sharing plan  rencana insentif yg


memberikan imbalan ke berbagai kelompok
atas perbaikan/peningkatan produktivitasnya.
Gain-sharing mendistribusikan bonus ke
seluruh karyawan bila perusahaan berhasil
meningkatkan efisiensi dan efektif kerjanya di
dalam produksi sehingga mendapatkan hasil
produk yg lebihbanyak dg biaya produksi yg
sama;
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi

ØPay-for-knowledge plan  rencana insentif


utk mendorong karyawan mempelajari
keterampilan baru sehingga menjadi
karyawan yg terampil dalam bidang
pekerjaannya. Karyawan akan menerima
upah tambahan utk setiap
keterampilan/pekerjaan baru yg mereka
kuasai dengan baik
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
ØStraight commission atau sering disebut
insentif 100%;
ØStraight commission  suatu insentif yg
menggambarkan sejumlah komisi sebagai
penghasilan seorang wiraniaga (Tenaga
Penjual) sesuai dg volume penjualannya.
Jumlah komisi ditentukan berdasarkan
persentase dari harga jual (berkisar antara 5-
7% dari harga jual produk perusahaan).
ØSemakin banyak wiraniaga dapat menjual
barang, maka semakin banyak pula komisi yg
akan diterima.
Terima Kasih
Dra Sri Poerbowati MM

Anda mungkin juga menyukai