Desain Program
Insentif
Program Studi
I. Pendahuluan
ØP a r a k a r y a w a n t e n t u a k a n m e n y u k a i
perusahaan mereka, bila yakin telah diberikan
kompensasi yg adil.
ØAkan tetapi pengalaman telah memperlihatkan
lebih lanjut dari sudut tertentu, lebih banyak
uang yg diberikan dari perusahaan kepada
karyawan belum tentu menghasilkan kinerja yg
lebih baik.
ØKarena sesungguhnya kenaikan upah hanya
untuk menutupi semua biaya hidup, tidak
menyebabkan karyawan bekerja lebih keras.
ØUang yg memotivasi karyawan hanya jika
terikat langsung dengan kinerja.
II. Desain Program Insentif
Ø Metode paling umum untuk menetapkan insentif yg
berkaitan dg kinerja adalah penggunaan desain
program insentif.
Ø Program insentif program kompensasi khusus yg
dirancang utk memotivasi kinerja karyawan yg tinggi.
Ø Bonus penjualan merupakan salah satu bentuk
insentif yg diterima karyawan diluar gaji mereka.
Ø Bonus insentif kinerja individu dalam bentuk
pembayaran khusus yg kadang2 bisa melebihi gaji yg
diterima seorang karyawan.
Ø Bila karyawan tidak berhasil menjual produk sesuai
target perusahaan maka tidak akan mendapatkan
bonus
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
ØSistem upah berdasarkan prestasi
Insentif individu yg menghubungkan
kompensasi dg kinerja dalam jabatan.
ØBiasanya para manajer eksekutif dapat
membeli saham dg harga di bawah harga
pasaran sebagai insentif dari perusahaan;
ØK e m u d i a n j i k a b a k a t m a n a j e r i a l n y a
menonjol, manajer yg sudah membeli
saham tadi lalu menjual kembali saham
tsb kepada konsumen dg harga pasar dan
mengambil keuntungannya utk diri sendiri.
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi
ØRancangan insentif yg lebih baru disebut upah
berdasarkan kinerja.
ØPara manajer menengah dihargai atas output
produk yg tinggi dan sangat produktif sehingga
melebihi biaya bonus yg dikeluarkan oleh
perusahaan.
ØInsentif semacam ini berlaku di manajemen
puncak karena berdasarkan kinerja yg tinggi
seluruh perusahaan.
III. Sistem Upah Berdasarkan Prestasi