Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar gaji dan upah yang
merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja
(Pay for Performance Plan).
Jenis-Jenis Insentif
2. Bagi Pegawai
Kompensasi Insentif
Bentuk-Bentuk Insentif
1. Uang
Bentuk insentif ini merupakan suatu yang penting diberikan sebagai perangsang
karena dengan memberi uang berarti memberi alat untuk merealisasikan
kehidupan pegawai.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dibutuhkan sikap manajer yang
baik dalam mendorong bawahannya untuk giat bekerja.
Menurut analisis para ahli, situasi kerja yang baik dapat meningkatkan keinginan
untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
3. Partisipasi
Bentuk pemberian insentif ini dapat memberikan dorongan yang kuat pada
pegawai untuk meningkatkan kesadaran melakukan tugas dengan diberikannya
perhatian, kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan. Dengan partisipasi
akan memberikan pengakuan bahwa partisipan tersebut merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dalam penciptaan lingkungan kerja yang baik.
Hal ini membutuhkan dukungan dan rasa persatuan sehingga para karyawan akan
merasa ikut ambil bagian serta memiliki keinginan untuk berpartisipasi.
Tipe-Tipe Insentif
3. Commisions (Komisi)
Adalah bonus yang diterima karena telah melaksanakan pekerjaan dan sering
ditetapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
Individual Incentive
Yaitu insentif pemberiannya ditujukan kepada karyawan atas usaha dan
prestasi kerja masing-masing karyawan.
Group Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada karyawan yang
didasarkan pada standar dari masing-masing kelompok.
Plant Wide Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada seluruh karyawan yang
berdasarkan kriterian pembayaran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Pada dasarnya pemberian insentif dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi
ekstra yang melebihi standar yang sudah ditetapkan dan disetujui bersama.
Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat dan harus dikaitkan
erat dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Jumlah insentif yang akan diberikan pada seseorang harus dihubungkan dengan
apa yang sudah dicapai selama periode tertentu saja, sesuai dengan rumus
pembagian yang sudah diketahui oleh semua pihak secara nyata.
Rumus pembagian insentif ditetapkan secara adil sehingga hal tersebut dapat
mendorong peningkatan lebih banyak output kerja dan meningkatkan keinginan
untuk mencapai tambahan penghasilan serta menguntungkan semua pihak.
1. Kinerja Pegawai
Pegawai yang sangat berprestasi atau yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata
biasanya selalu akan mendapatkan insentif dari perusahaan.
Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima oleh para pegawai
juga dapat ditentukan oleh waktu kerja para pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
3. Senioritas Karyawan
4. Kebutuhan Pegawai
Pemberian insentif kepada para pegawai dapat juga didasarkan kepada tingkat
urgensi suatu kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik dari pegawai.
Tingkat jabatan seorang karyawan juga dapat menjadi salah satu indikator penting
dalam pemberian insentif.