Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Insentif

Insentif merupakan salah satu kompensasi khusus yang diberikan suatu


perusahaan kepada para karyawan di luar gaji utamanya untuk dapat membantu
memotivasi atau mendorong para karyawan tersebut lebih giat dalam bekerja dan
berusaha untuk bisa terus memperbaiki prestasi kerja di perusahaan.

Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar gaji dan upah yang
merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja
(Pay for Performance Plan).

Insentif merupakan motivator yang positif bagi para karyawan untuk


meningkatkan gairah kerja, kreatifitas dan pengembangan dirinya menuju tenaga
yang profesional.

Jenis-Jenis Insentif

1. Jenis-Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya

 Insentif Material : Insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus,


bagi hasil, kompensasi ditangguhkan, dan tunjangan hari tua.
 Insentif Non-Material : Insentif yang diberikan kepada karyawan dalam
bentuk sertifikat penghargaan, pemberian promosi, jaminan sosial, pujian
dalam bentuk tertulis dan lisan.

2. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimaannya

 Insentif Individu : Insentif yang diberikan kepada karyawan untuk kerja


keras dan prestasi di tempat kerja.
 Insentif Kelompok : Memberikan insentif kepada karyawan sesuai dengan
standar masing-masing kelompok / kelompok.
 Insentif Seluruh Pabrik : Memberikan insentif kepada semua karyawan
perusahaan sesuai dengan kriteria pembayaran yang ditentukan oleh
perusahaan.

Tujuan Pemberian Insentif


1. Bagi Perusahaan

 Untuk mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar


loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan.
 Untuk empertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang
ditunjukkan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi.
 Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi
bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang
meningkat.

2. Bagi Pegawai

 Untuk meningkatkan standar kehidupan dengan diterimanya pembayaran


di luar gaji pokok.
 Untuk meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga mendorong
mereka untuk berprestasi lebih baik.

Kompensasi Insentif

 Bonus Utuh (Lump-Sump) yaitu pembayaran kas sekali waktu/tunai atau


hak untuk membeli saham perusahaan berdasarkan kinerja.
 Pembagian Keuntungan (Profit Sharing) yaitu pemberian bonus
berdasarkan keuntungan perusahaan.
 Pembagian Pendapatan (Gain Sharing) yaitu pemberian bonus karena
berhasit melampaui target kinerja yang ditetapkan atau terjadi efisiensi
kerja.
 Pembayaran atas Pengetahuan Yang Dimiliki (Pay for Knowledge) yaitu
pemberian kenaikan upah atau gaji atas keterampilan atau pekerjaan baru
yang mereka kuasai.

Bentuk-Bentuk Insentif

1. Uang
Bentuk insentif ini merupakan suatu yang penting diberikan sebagai perangsang
karena dengan memberi uang berarti memberi alat untuk merealisasikan
kehidupan pegawai.

Sehingga merangsang pegawai untuk selalu meningkatkan prestasi kerjanya.


Prestasi yang meningkat akan menunjang kenaikan pendapatan.

2. Lingkungan Kerja yang Baik


Bentuk pemberian insentif ini dapat pula dilakukan dengan cara untuk dapat
menciptakan lingkungan kerja yang baik.

Dengan begitu,dapat diberikan pula penghargaan pada pegawai yang


menghasilkan prestasi yang tinggi.

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dibutuhkan sikap manajer yang
baik dalam mendorong bawahannya untuk giat bekerja.

Menurut analisis para ahli, situasi kerja yang baik dapat meningkatkan keinginan
untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

3. Partisipasi
Bentuk pemberian insentif ini dapat memberikan dorongan yang kuat pada
pegawai untuk meningkatkan kesadaran melakukan tugas dengan diberikannya
perhatian, kesempatan untuk berkomunikasi dengan atasan. Dengan partisipasi
akan memberikan pengakuan bahwa partisipan tersebut merupakan bagian yang
tidak bisa dipisahkan dalam penciptaan lingkungan kerja yang baik.

Hal ini membutuhkan dukungan dan rasa persatuan sehingga para karyawan akan
merasa ikut ambil bagian serta memiliki keinginan untuk berpartisipasi.

Tipe-Tipe Insentif

1. Piece Work (Upah per Output)


Merupakan teknik yang diapakai guna mendorong kinerja kerja pegawai
berdasarkan hasil pekerjaan yang dilakukannya dan dinyatakan dalam jumlah unit
produksi.
2. Production Bonus (Bonus Produksi)
Merupakan jenis insentif yang diberikan kepada karyawan yang berhasil bekerja
sedemikian rupa sehingga produksi yang baku terlampaui.

3. Commisions (Komisi)
Adalah bonus yang diterima karena telah melaksanakan pekerjaan dan sering
ditetapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.

4. Executifes Insentives (Insentif Eksekutif)


Adalah jenis insentif yang di berikan pada pegawai setingkat manager atau
pegawai yang berkedudukan tinggi didalam perusahaan.

5. Maturity Curve (Kurva Kematangan)


Yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan atau tenaga kerja, dikarenakan
masa kerja dan golongan pangkat serta gaji sudah tidak dapat mencapai pangkat
dan penghasilan yang lebih tinggi lagi.

6. Rencana Insentif Kelompok


Merupakan kenyataan bahwa dalam banyak organisasi, kinerja bukan sebuah
keberhasilan individual, tetapi karena keberhasilan kelompok kerja yang bisa
bekerja dalam suatu tim.

Jenis lain dari insentif yakni :

 Individual Incentive
Yaitu insentif pemberiannya ditujukan kepada karyawan atas usaha dan
prestasi kerja masing-masing karyawan.
 Group Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada karyawan yang
didasarkan pada standar dari masing-masing kelompok.
 Plant Wide Incentive
Adalah jenis insentif yang pemberiannya kepada seluruh karyawan yang
berdasarkan kriterian pembayaran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Prinsip Pemberian Insentif

Pada dasarnya pemberian insentif dihubungkan dengan balas jasa atas prestasi
ekstra yang melebihi standar yang sudah ditetapkan dan disetujui bersama.

Insentif juga memberikan sebuah penghargaan dalam bentuk pendapatan ekstra


untuk usaha ekstra yang dihasilkan.

Pengaturan insentif harus ditetapkan dengan cermat dan tepat dan harus dikaitkan
erat dengan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Jumlah insentif yang akan diberikan pada seseorang harus dihubungkan dengan
apa yang sudah dicapai selama periode tertentu saja, sesuai dengan rumus
pembagian yang sudah diketahui oleh semua pihak secara nyata.

Rumus pembagian insentif ditetapkan secara adil sehingga hal tersebut dapat
mendorong peningkatan lebih banyak output kerja dan meningkatkan keinginan
untuk mencapai tambahan penghasilan serta menguntungkan semua pihak.

Indikator Pemberian Insentif

1. Kinerja Pegawai

Pegawai yang sangat berprestasi atau yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata
biasanya selalu akan mendapatkan insentif dari perusahaan.

2. Waktu Kerja Pegawai

Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima oleh para pegawai
juga dapat ditentukan oleh waktu kerja para pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
3. Senioritas Karyawan

Masa kerja seorang karyawan di sebuah perusahaan juga berpengaruh kepada


besarnya insentif yang akan diterimanya.

4. Kebutuhan Pegawai

Pemberian insentif kepada para pegawai dapat juga didasarkan kepada tingkat
urgensi suatu kebutuhan akan kualitas hidup yang lebih baik dari pegawai.

5. Keadilan dan Kelayakan

Perusahaan juga sering memberikan insentif kepada para karyawan berdasarkan


pada pengorbanan kerja yang telah dilakukan oleh pegawai tersebut.

6. Evaluasi Jabatan Karyawan

Tingkat jabatan seorang karyawan juga dapat menjadi salah satu indikator penting
dalam pemberian insentif.

Anda mungkin juga menyukai