Dosen Pengampu:
Agus Kurniawan, S.E., M.S.Ak.
Disusun Oleh
Kelompok 6:
Dhea Arina Saputri (1951030053)
Julyanto Dikky Hermawan (1951030273)
Melen Wenesa (1951030294)
Nurrizqiani Adelya (1951030132)
Pramihta Dheya Cahya Ningsih (1951030141)
Rivani Septia Ningsih (1951030162)
Ruzma Sabda Ramadhan (1951030352)
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam juga selalu
tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para
sahabatnya, agar kita sebagai umatnya mendapat syafaatnya di hari akhir nanti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik
dengan tujuan agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
serta penulis sendiri. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus
Kurniawan, M.S.AK sebagai dosen yang telah membimbing penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di
masa yang akan datang.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan memiliki tujuan untuk menyediakan informasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang akan
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Baik atau buruknya suatu keputusan yang diambil sangat ditentukan
oleh mutu dari informasi yang digunakan. Laporan keuangan juga berisi
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan bersifat sangat penting bagi para pemakainya
meliputi investor dan calon investor, kreditor, pemasok, pelanggan,
pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan serta masyarakat.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi kas, catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan
keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi apabila dengan
informasi dari laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan
terjadi di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa keterkaitan neraca dengan laporan keuangan?
2. Apa yang dimaksud laporan perubahan modal?
3. Apa yang dimaksud catatan atas laporan keuangan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan neraca dengan laporan keuangan.
2. Untuk mengetahui pengertian laporan perubahan modal.
3. Untuk mengetahui pengertian catatan atas laporan keuangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap bagian dari laporan keuangan tentu saling berkaitan antara satu
dan lainnya. termasuk neraca, karena perhitungannya akan bersifat
lanjutan. Satu laporan akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan
yang lain sehingga jika ada kesalahan di salah satunya akan menyebabkan
kekeliruan di laporan lain.
Secara urutan, laporan laba rugi dibuat terlebih dahulu. Hal ini
dikarenakan laporan ini akan menghasilkan data laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Dari data laba bersih itulah yang nantinya dipakai
untuk membuat laporan perubahan modal, selanjutnya, pada laporan
peubahan modal membutuhkan data yang salah satunya adalah data laba
bersih. Setelah kedua laporan tersebut dibuat, maka penyusunan laporan
2
neraca perusahaan dapat dibuat dengan memasukkan elemen modal yang
dihasilkan pada laporan perusahaan modal.1
Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss
Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau
rugi) bersih2
Laporan laba rugi dapat dibuat pada periode satu bulan, satu tahun,
berdasarkan konsep perbandingan (matching concept) yang disebut juga
konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang
terkait. Konsep ini diterapkan dengan memadankan beban dan pendapatan
yang dihasilkan dalam periode terjanya beban tersebut. Selain itu, pada
laporan laba rugi juga disajikan tentang perbandingan antara pendapatan
dengan baban perusahaan. Artinya, laba terjadi jika pendapatan
perusahaan tersebut lebih besar dari beban yang dikeluarkan, sebaliknya
jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatan maka perusahaan
tersebut dapat dikatakan rugi3
1
Keterkaitan Laporan Laba-Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca. ukirama.com (diakses pada 17
Oktober 2021, pukul 11.02 WIB)
2
Carl S., Warren; Revee James M; Fess Philip E. (2005). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat. Hlm. 25
3
“LAPORAN LABA RUGI: Pengertian+Cara MUDAH membuatnya”. Manajemen Keuangan |. 2020-
07-08. Diakses tanggal 2020-10-22.
3
pengakukan penghasilan terjadi bersamaan dengan saat
pengajukan biaya aktiva atau penurunan kewajiban.4
b. Beban
Laba/rugi usaha
Laba/rugi bersih
4
Bastian, Indra; Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. Hlm. 73. ISBN
979-691-292-9
5
“Laporan Keuangan” (PDF). UMBY Repository. Hlm. 7. Diakses tanggal 2020-10-22.
4
4. Penyajian Laporan Laba Rugi
Menurut PSAK No. 31 (revisi tahun 2000), terdapat ketentuan
urutan penyajian laporan laba rugi sebagai berikut:6
Pendapatan bunga;
Beban bunga;
Pendapatan provisi dan komisi;
Beban provisi dan komisi;
Keuntungan atau kerugian penjualan efek;
Keuntungan atau kerugian investasi efek;
Keuntungan atau kerugian transaksi valuta asing;
Pendapatan deviden;
Pendapatan operasional lainnya;
Beban penyisihan keuangan kredit dan aktiva produksi lainnya;
Beban administrasi umum;
Beban opersional lain.
C. Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan jenis laporan keuangan yang
berisi informasi mengenai modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan serta
berisi pula informasi atau hal-hal apa saja yang menyebabkan modal
tersebut berubah, baik bertambah maupun berkurang sampai pada akhir
periode akuntansi. Laporan perubahan modal memiliki beberapa unsur,
yaitu:
1. Laba tidak dibagi
6
Bastian, Indra; Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. Hlm. 75
5
sebagai tambahan modal perusahaan. Keputusan untuk membagi
laba atau tidak diambil ditentukan saat rapat umum pemegang
saham atau (RUPS).
2. Laba netto
3. Dividen
6
2. Laporan keuangan perubahan modal ini dibuat untuk dapat
melengkapi pengungkapan perubahan dari modal kerja yang terjadi
di perusahaan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
7
8. Pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, efek koreksi
kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah
sebagai bentuk penyesuaian.
9. Saldo yang disajikan kembali, ekuitas yang dapat diberikan kepada
pemegang saham pada awal periode komparatif setelah
penyesuaian sehubungan dengan perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
10. Dividen, Pembayaran dividen yang dikeluarkan atau diumumkan
selama periode tersebut harus dikurangkan dari ekuitas pemegang
saham.
11. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi, keuntungan dan kerugian
revaluasi yang diakui selama periode tersebut harus disajikan.
8
melaporkan jumlah yang sama untuk arus kas neto dan aktifitas operasi
secara tidak langsung. 7
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan
transitoris.
1. Aktivitas Operasi
a. Penerimaan Perpajakan;
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
c. Penerimaan Hibah;
d. Penerimaan Bagian Laba Perusahaan negara/daerah dan
Investasi Lainnya;
e. Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa;
dan
f. Penerimaan Transfer.
a. Pembayaran Pegawai;
b. Pembayaran Barang;
c. Pembayaran Bunga;
7
PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK, jagoakuntansi.com
9
d. Pembayaran Subsisdi;
e. Pembayaran Hibah;
f. Pembayaran Bantuan Sosial;
g. Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan
h. Pembayaran Transfer.
2. Aktivitas Investasi
8
KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS, blus.co.id
10
e. Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.
3. Aktivitas Pendanaan
4. Aktivitas Transitoris
Aktivitas transitoris Aktivitas transitoris adalah aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
11
transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari
bendahara pengeluaran, serta kiriman uang. PFK menggambarkan
kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat
Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga
misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang
menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum
negara/daerah.
9
KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS, blus.co.id
10
PAPSI-BPRS-17-Catatan-Atas-LK, Hal. 17.1. Https://staff.blog.ui.ac.id
12
keuangan. Catatan atas laporan keuangan diadakan agar ia dapat dipahami
oleh banyak pihak, tidak hanya oleh manajemen entitas pelaporan.
Laporan keuangan boleh jadi mengandung informasi yang berpeluang
menimbulkan kesalahpahaman di antara pembacanya dan bagian dari
laporan keuangan yang fungsinya melengkapi informasi nominal. Catatan
atas laporan keuangan sangat penting kegunaannya dan bisa menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan itu sendiri. Serta
Catatan atas laporan keuangan mampu menjelaskan hal-hal yang tidak bisa
diungkapkan secara rinci mengenai nominal yang terdapat dalam laporan
keuangan.11
11
Muhammad Satar, Yogie Andriana Rachman, “PENGARUH PEMANFAATAN CATATAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DAN PENGGUNAAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH
TERHADAP CAPAIAN KINERJA INSTANSI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG”, Jurnal
Ilmiah Akuntansi Volume 11, Nomor 3, 2020, Hal.83.
12
PAPSI-BPRS-17-Catatan-Atas-LK,. Op.Cit. Hal. 17.2-17.3
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setiap bagian dari laporan keuangan tentu saling berkaitan antara satu
dan lainnya. Jika ada kesalahan di salah satunya akan menyebabkan
kekeliruan di laporan lain. Sehinga diperlukan ketelitian yang tinggi dalam
proses penyajiannya agar tercipta laporan keuangan yang relevan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia. (2013) Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) bagian.
17: Catatan Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Bank Indonesia.
Bastian, Indra., & Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.
Martina. (2019, September 17). Keterkaitan Laporan Laba-Rugi, Perubahan Modal, dan
Neraca. Diakses pada 17 Oktober 2021, dari Ukirama:
https://ukirama.com/blogs/keterkaitan-laporan-laba-rugi-perubahan-modal-
dan-neraca
PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK. (2019, April 22). Diakses pada 17 Oktober
2021, dari Jago Akuntansi: https://jagoakuntansi.com/2019/04/22/pelaporan-
keuangan-sektor-publik
syncore. (2020, November 5). Komponen Laporan Arus Kas. Diakses pada 17 Oktober
2021, dari BLUD: https://blud.co.id/wp/komponen-laporan-arus-kas/
Warren, Carl. S., Revee James M., & Fess Philip E. (2005). Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
15