Anda di halaman 1dari 18

Gaziela Eka S / 13130210051

1. Dalam PSAK 1 ada Karakteristik umum:

Kelangsungan usaha (going concern).


a. 3 Indikasi terhadap keraguan going concern
b. Prosedur apa untuk memastikan going concern
c. Going concern PSAK berapa
d. metode untuk menentukan ini materialitas/tidak. Kondisi apa ini disebut
materialitas?
2. Metode untuk menentukan materialitas atau tidak dan bagaimana kondisinya yaitu
materialitas sebagai suatu besaran penyimpangan atau kesalahan penyajian atas
informasi akuntansi dalam suatu kondisi tertentu, yang memungkinkan keputusan
dari orang yang mengandalkan informasi tersebut berubah atau terpengaruh karena
adanya penyembunyian atau kesalahan penyajian tersebut.
3. Piutang yang dapat dihapus adalah piutang yang tidak dapat ditagih atau tak tertagih,
hal ini dikarenakan kondisi pemegang saham atau orang yang memiliki hutang dirasa
tidak dapat melakukan pembayaran atas hutang tersebut (dianggap bangkrut).
4. Faktor-faktor yang menentukan bahwa entitas boleh memilih tutup buku 31 Desember
atau 30 Juni yaitu tergantung kepada kebijakan perusahaan dalam melakukan
pencatatan dan penutupan pembukuan, namun pada umumnya perusahaan melakukan
pembukuan di akhir tahun yaitu 31 desember.
5. Bagaimana jika terdapat perbedaan cutoff antara subsidiary dengan head maka Cut off
atau pisah batas secara sederhana diartikan sebagai mengakui beban atau pendapatan
yang harus diakui pada akhir periode pelaporan. Untuk lebih jelasnya kita akan
menggunakan ilustrasi sederhana.
6. Apa yang harus dilakukan jika terdapat ketidak konsistenan antar account atau antar
subsidiary atau antar tahun yaitu dengan melihat apa yang menjadi penyebab masalah,
dan memlihat apakah ketidak konsistensi tersebut berdampak pada perusahaan dan
laporannya atau tidak ada dampak, kalo berdampak maka kita harus menyelesaikan
masalah tersebut sehingga kembali konsistensi yaitu sesuai dengan metode yang
digunakan perusahaan.

7. Seberapa sering frekuensi quarter atau semiannually?


Frekuensi Quarter atau semiannually tergantung kepada kebijkan perusahaan dalam
mentukan periodenya.
8. Perbedaan PSAK 1 (1998) dengan PSAK 1 revisi 2009 :

PSAK 1 1998 PSAK 1 revisi 2009


Tidak ada definisi laporan keuangan. Laporan keuangan: suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan &
kinerja keuangan suatu entitas.
Entity disebut PERUSAHAAN Entity disebut ENTITAS
Tujuan laporan keuangan Memberikan informasi mengenai: posisi
keuangan, kinerja keuangan, arus kas
yang bermanfaat bagi sebagian besar
user laporan keuangan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. LK menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas pengguna sumber-
sumber daya yang dipercayakan ke
mereka.
LK menyajikan informasi tentang LK menyajikan informasi tentang
perusahaan meliputi: perusahaan meliputi:
a. Aktiva a. Aset
b. Kewajiban b. Liabilitas
c. Ekuitas c. Ekuitas
d. Pendapatan & beban termasuk d. Pendapatan & beban termasuk
keuntungan & kerugian keuntungan & kerugian
e. e. Kontribusi dari dan kepada
f. Arus kas pemilik dalam kapasitasnya
+ Informasi lain dalam Catatan LK sebagai pemilik
membantu user LK untuk memprediksi f. Arus kas
arus kas masa depan & kepastian + Informasi lain dalam Catatan LK
diperolehnya kas & setara kas. membantu user LK untuk memprediksi
arus kas masa depan & kepastian
diperolehnya kas & setara kas.
Komponen laporan keuangan: Komponen laporan keuangan:
a. Neraca a. Laporan perubahan kas (neraca)
b. laporan laba-rugi pada akhir periode.
c. laporan perubahan ekuitas, b. Laporan laba rugi Komprehensif
d. laporan arus kas, dan selama periode.
e. catatan atas laporan keuangan c. Laporan perubahan ekuitas
selama periode.
d. Laporan arus kas selama periode.
e. Catatan atas laporan keuangan,
berisi:
- Ringkasan Kebijakan.
Akuntansi. Penting
- Informasi Penjelasan lain.
f. Laporan perubahan kas pada
awal periode komparatif,
- Penerapan kebijakan
akuntansi yg Retrospektif
- Membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan
- Entitas mereklasifikasi pos-
pos laporan keuangan
Karakteristik umum: Karakteristik umum:
a. Penyajian secara wajar a. Penyajian secara wajar &
b. Kebijakan akuntansi kepatuhan terhadap SAK
c. Kelangsungan usaha b. Kelangsungan usaha
d. Dasar akrual c. Dasar akrual
e. Konsistensi penyajian d. Materialitas & agregasi
f. Materialitas & agregasi e. Saling hapus
g. Saling hapus f. Frekuensi pelaporan
h. Informasi komparatif g. Informasi komparatif
i. Identifikasi laporan keuangan h. Konsistensi penyajian
j. Periode pelaporan Masuk di struktur dan isi
k. Tepat waktu UU PT no.40 th.2007, Bag. II, Psl.66 (1)

9. Perbedaan laporan laba rugi dengan laba rugi komprehensif yaitu laporan laba rugi
merupakan laporan total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-
komponen pendapatan komprehensif lain, hanya mencakup pendapatan dan beban
perusahaan saja, sedangkan laporan laba rugi komprehensif merupakan perubahan
ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya,
selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik.
10. Penyajian kembali retrospektif berdasarkan PSAK 25 adalah koreksi pengakuan,
pengukuran dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalah periode lalu tidak pernah terjadi. Ini merupakan upaya untuk memperbaiki
sehingga dianggap tidak terjadi kesalahan pada pelaporannya.

11. Entitas yang harus membuat laporan interim berdasarkan PSAK 3 yaitu entitas yang
sudah mengikuti aturan didalam PSAK 3. Laporan keuangan interim dibuat setiap 3
bulan yang artinya untuk satu periode interim. Perbedaan laporan interim tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya yaitu dalam laporan interim tahun berjalan
berfokus pada aktivitas, peristiwa, dan kondisi baru serta tidak mengulangi informasi
yang telah dilaporkan sebelumnya dan biasanya tepat waktu, biayanya kecil,
pengulangan informasi lebih sedikit dibanding laporan tahunan. Laporan keuangan
interim tidak perlu di audit karena sudah menjelaskan secara lengkap dan ringkas
tentang laporan keuangan suatu entitas untuk satu periode interim.
12. Perbedaan audit dengan review yaitu audit merupakan suatu proses sistematis untuk
memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan
dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta penyampaian
hasil akhirnya kepada pihak yang berkepentingan. Sedangkan, review adalah jasa
yang memungkinkan praktisi akuntansi dalam memberikan pernyataan tentang dasar
prosedur namun tidak memerlukan bukti secara keseluruhan seperti jasa audit. Fee
audit lebih besar daripada fee review karena biasanya untuk pemegang saham atau
untuk melakukan peminjaman dana di bank perusahaan membutuhkan laporan yang
sudah diaudit sehingga dibutuhkan opini mengenai penilaian mereka terhadap laporan
yang diperiksa sedangkan di review auditor tidak mengeluarkan sebuah opini tapi
hanya menginformasikan hasil temuan dan juga memberikan rekomendasi terhadap
hasil temuan tersebut. Prosedur yang tidak dilakukan di review yaitu financial audit,
compliance audit dan operational audit seperti yang ada di audit dan di review hanya
memberikan analasis dari ringkasan temuan dan rekomendasi terkait dari temuan
tersebut.
13. PSAK 3
a. Tujuan dari laporan interim yaitu untuk menyediakan informasi mengenai kondisi
perusahaan kurang dari satu tahun.
b. Elemen atau isi dari laporan keuangan interim yaitu :
Entitas diperbolehkan memilih untuk menyusun laporan keuangan interim,
dan biasanya informasi yang terdapat didalamnya lebih sedikit
dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.
Adanya pertimbangan mengenai ketepatan waktu, biaya, dan pengulangan
informasi.
c. Beberapa hal yang harus di disclose yaitu :
Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan interim
sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan tahunan, kecuali
untuk perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal
laporan keuangan tahunan terkini yang akan tercermin dalam laporan
keuangan tahunan berikutnya.
Frekuensi pelaporan entitas (tahunan, semesteran, atau kuartalan) tidak
mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya.
Pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun
buku sampai tanggal pelaporan.
Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam suatu tahun buku tidak
diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau
penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku.
Biaya yang tidak beraturan selama tahun keuangan diantisipasi atau
ditangguhkan untuk tujuan pelaporan interim jika, dan hanya jika, hal
tersebut adalah tepat untuk mengantisipasi atau menangguhkan jenis biaya
tersebut pada akhir tahun keuangan.
14. PSAK 2
a. Tujuan dari laporan arus kas yaitu untuk memberi informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
b. Kelebihan dan Kelemahan :
Metode Direct : Kelebihannya yaitu metode ini melaporkan sumber dan
penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahannya yaitu data yang
dibutuhkan seringkali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulannya
umumnya mahal.
Metode Indirect : Kelebihannya yaitu metode ini memusatkan pada
perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi serta
biayanya lebih murah. Sedangkan, kelemahannya yaitu masih adanya
pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi dan perkiraan yang
terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak
mempengaruhi kas
c. Pengaturan ketetapan entitas emiten dan non emiten yaitu entitas emiten harus
menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam PSAK 2 dan menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan
untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Selain itu, para entitas non
emiten berkepentingan untuk mengetahui bagaimana suatu entitas menghasilkan
dan menggunakan kas dan setara kas.
d. Perbedaan dan Persamaan laporan arus kas di IFRS dan PSAK ETAB :
Perbedaan : Di IFRS, laporan arus kas disajikan dengan metode langsung
atau tidak langsung. Selain itu adanya arus kas valas, bunga & dividen,
pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas
asosiasi, perubahan kepemilikan, dan transaksi non kas serta adanya kas
yang dibatasi . Sedangkan, di SAK ETAB arus kas disajikan dengan
metode tidak langsung, adanya arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, dan transaksi non kas serta tidak ada kas yang dibatasi
Persamaan : Persamaannya ada pada definisi kas dan setara kas yang
menyatakan kas dan setara kas yang memiliki jatuh tempo yaitu jangka
pendek.
15. Jika laporan arus kas hasilnya positif dari segi operasi, investasi dan financing maka
menunjukkan bahwa arus kas perusahaan tersebut sehat sehingga perusahaan dapat
memenuhi seluruh operasinya, melunasi pinjaman yang ada dan sebagainya. Jika
hasilnya negatif di masing-masing kegiatan maka menunjukkan bahwa penerimaan
kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas sehingga
dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
16. Yang termasuk kas dan setara kas yaitu treasurry bills, seluruh alat pembayaran,
commercial paper jangka pendek, money market, dan surat berharga lainnya.
Sedangkan, yang tidak termasuk kas dan setara kas yaitu investasi dalam bentuk
saham, bank overdraf, perangko dan materai, cek kosong dan sebagainya.
17. PSAK 2 mengatur hal yang harus didisclose :
a. Yang perlu didisclose yaitu jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan dan
yang tidak dapat digunakan dengan bebas oleh perusahaan atau group usaha
tersebut. Misalnya, saldo kas dan setara kas milik anak perusahaan yang
beroperasi di suatu negara yang memberlakukan lalu lintas devisa atau
memberlakukan pembatasan hukum lainnya sehingga saldo kas tersebut tidak
dapat dialihkan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan.
b. Yang termasuk transaksi kas dan non kas yaitu :
Transaksi kas : Uang tunai dalam bentuk kertas/logam, uang perusahaan
yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil, cek yang
diterima sebagai pembayaran dari pihak lain, cek perjalanan yang
diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan
perjalanan jarak jauh, cek kasir yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu
bank bahkan ditarik oleh bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke
pihak lain dan wesel post yang dijadikan uang tunai pada saat diperlukan.
Contohnya penerimaan dan pembayaran rekening giro dan
sebagainya.
Transaksi non kas : Deposito berjangka yang merupakan uang simpanan
di bank yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu tertentu berakhir,
uang yang disediakan untuk tujuan tertentu sehingga terikat
penggunaannya, post date check yang tidak dapat digolongkan ke dalam
kas sebelum jangka waktunya dan perangko.
Contohnya dana pensiun, perolehan aset secara kredit atau melalui
sewa pembiayaan, akuisisi suatu entitas melalui emisi saham dan
konversi utang menjadi ekuitas.
18. Perlakuan arus kas bebas di PSAK 2 yaitu perusahaan harus menyusun laporan arus
kas sesuai dengan persyaratan dimana dalam hal ini harus menyajikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangannya. Adapun manfaat bagi perusahaan
yaitu:
Dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang.
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai
dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash
flows) dari berbagai perusahaan.
Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan
akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah
dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas

dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.


19. Laporan interim tidak termasuk dalam PSAK 1 karena dalam PSAK 1 hanya
mengkaji laporan keuangan tahunan secara lengkap terkait laporan posisi keuangan,
laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas, posisi keuangan dan sebagainya pada akhir
periode. Sedangkan, dalam PSAK 3 baru mengatur laporan keuangan interim yang
sesuai dengan PSAK yang dikaji lebih ringkas dengan periode kurang dari satu tahun.
20. PSAK 5
a. Ruang lingkup :
Entitas publik (perusahaan yang instrumen utang atau ekuitasnya
diperdagangkan di pasar publik)
Entitas yang mengajukan pernyataan pendaftaran atau proses go public
b. Pengukuran :
Dasar akuntansi
Sifat perbedaan pengukuran segmen dan laporan entitas
Sifat perubahan dari periode lalu dan yang digunakan dalam segmen
Sifat dan dampak dari alokasi yang tidak symetris.
c. Disclosure dan Penyajian
Disclosure :
Informasi umum : faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi
segmen dilaporkan, jenis barang dan jasa yang memberikan pendapatan
bagi masing-masing segmen dilaporkan.
Informasi Laba Rugi : Pendapatan, beban bunga, penyusutan & amortisasi,
kepemilikan L/R dalam perusahaan, beban/pendapatan pajak penghasilan,
dan pos non kas material lainnya.
Rekonsiliasi
Pengungkapan pada level entitas yaitu informasi terkait barang dan jasa,
wilayah geografis dan pelanggan penting.

Penyajian : Jika entitas mengubah struktur organisasi internal yang menyebabkan


komposisi segmen dilaporkan berubah, maka informasi yang terkait untuk periode
sebelumnya disajikan kembali. Jika tidak disajikan kembali harus diungkapkan pada
saat perubahan.

d. Syarat kualitatif yaitu telah teridentifikasi sebagai segmen operasi atau hasil dari
agregasi dua atau lebih. Sedangkan, syarat kuantitaif yaitu biasanya melebihi dari
ambang batas.
e. Segmen Usaha : perusahaan melaporkan pendapatan dari pelanggan eksternal
untuk masing-masing barang dan jasa yang digunakan untuk membuat laporan
keuangan entitas.
Segmen Geografis : komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan
mempunyai usaha disuatu atau sekelompok negara dalam suatu wilayah geografis
tertentu.
f. 3 syarat segmen operasi :
Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler untuk pengambilan keputusan
operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerjanya.
Tersedianya informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
g. Perbedaan PSAK 5 (revisi 2014) dan PSAK 5 (revisi 2009)
PSAK 5 (revisi 2009) :
Informasi tentang L/R asset & liabilities : entitas melaporkan suatu
ukuran atas L/R dan TA untuk setiap segmen yang dilaporkan jika
jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil
keputusan operasional.
Paragraf 24 : jumlah tambahan aset tidak lancar selain instrument
keuangan, aset pajak tangguhan, aset imbalan netto dan hak yang
timbul dalam kontrak asuransi.
Informasi pelanggan utama : kelompok entitas yang merupakan
sepengendali dengan entitas pelapor dianggap sebagai suatu
pelanggan tunggal.
PSAK 5 (revisi 2014) :
Informasi tentang L/R asset & liabilities : adanya klasifikasi bahwa
total aset dilaporkan bersama liabilitas untuk setiap segmen
dilaporkan jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada
pengambil keputusan operasional.
Paragraf 24 : perubahan acuan dari aset imbalan kerja menjadi
imbalan neto yang pasti
Informasi pelanggan utama : menambah pengaturan bahwa dalam
menilai apakah entitas dibawah kendalinya dianggap sebagai suatu
pelanggan tunggal.
21. PSAK 10
a. Penentuan kurs dalam PSAK 10 yaitu kurs yang mendekati kurs sesungguhnya
pada tanggal transaksi dapat digunakan.
b. Mata uang fungsional yaitu mata uang yang digunakan dalam transaksi dan
pengukuran. Sedangkan, mata uang transaksi yaitu mata uang yang digunakan
dalam menyajikan laporan keuangan.
c. Perlakuan di awal tahun :
Suatu transaksi mata uang harus dicatat dalam mata uang fungsional
Jumlah mata uang asing dihitung kedalam mata uang fungsional dengan
kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal
transaksi.
Tanggal transaksi merupakan tanggal untuk memenuhi kriteria pengakuan.

Pengakuan setiap tanggal pelaporan :

Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup


Pos moneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata uang asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Pos moneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan
d. Berlaku prospektif jika akuisisi yang terjadi setelah tanggal efek PSAK ini
dikapitalisasi dari rugi selisih kurs akibat penerapan ISAK 4. Sedangkan, berlaku
retrospektif jika untuk semua perubahan lainnya akibat dari penerapan PSAK ini.
e. Pengukuran PSAK 10 :

Akun neraca Proses Transaksi Pengukuran Kembali


Akun moneter Kurs sekarang Kurs sekarang
Akun non moneter Kurs sekarang Kurs historis
Akun modal Kurs historis Kurs historis
Saldo laba Saldo periode Saldo periode sebelumnya
sebelumnya ditambah ditambah laba dikurang
laba dikurang dividend dividend

Akun L/R Proses Transaksi Pengukuran Kembali


Akun L/R pendapatan Kurs rata-rata tertimbang Kurs rata-rata tertimbang
kecuali pendapatan dengan
pos non moneter (kurs
historis)
Beban Kurs rata-rata tertimbang Kurs rata-rata tertimbang
kecuali beban terkait dengan
pos moneter (kurs historis)

f. Disclosure PSAK 10 yaitu :


Jumlah dari selisih kurs diakui dalam laba rugi kecuali untuk selisih kurs
yang timbal
Selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai
suatu unsur yang terpisah dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal
dan akhir periode.
Jumlah selisih kurs yang timbul selama periode yang termasuk dalam nilai
tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan yang diizinkan.

g. Perbedaan PSAK 10 dan PSAK 52

PSAK 10 PSAK 52
Ruang lingkup Tidak diterapkan pada Mengatur akuntansi hedge
akuntansi lindung nilai pada sebatas selisih kurs dan
mata uang asing transaksi hedge
Definisi Nilai tukar spot investasi Tidak ada
neto pos moneter
Prosedur pengakuan Tidak diatur secara eksplisit. Terdapat pengaturan
kembali prosedur untuk pengakuan
kembali.

h. Ciri suatu perusahaan harus menerapkan PSAK 10 yaitu perusahaan tersebut


harus menggunakan mata uang fungsionalnya dan membolehkan perusahaan
menyajikan laporan keuangan dengan mata uang apa saja.
22. PSAK 7 pengungkapan pihak-pihak bereleasi
A. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai "entitas
pelapor"). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi jika memiliki
pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh
signifikan terhadap entitas pelapor dan personal manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor. Yang termasuk dalam pihak berelasi yaitu
anggota dari kelompok usaha yang sama, ventura bersama dari pihak ketiga yang
sama, entitas asosiasi dari entitas ketiga, program imbalan pasca kerja dari salah
satu entitas pelapor, anggota keluarga dekat dari individu, pasangan hidup dan
anak dari individu dan tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.
B. Transaksi yang perlu didisclose antara lain :
nilai transaksi
jumlah saldo, termasuk komitmen
penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut
Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak penghapusan piutang dari pihak-pihak
yang mempunyai hubungan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

c. Contoh transfer pricing

d.
Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu
pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.
Pengakuan akuntansi suatu pengalihan sumber daya secara normal didasarkan
pada suatu harga yang disepakati pihak yang bersangkutan. Harga yang berlaku
antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa adalah harga pertukaran
antara pihak yang independen. Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
mungkin mempunyai suatu tingkat dalam proses penentuan harga, yang tidak
terdapat dalam transaksi antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Berikut contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan
istimewa:
pembelian atau penjualan barang
pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain
pemberian atau penerimaan jasa
pengalihan riset dan pengembangan
pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal baik
secara tunai maupun dalam bentuk natura)
garansi dan penjaminan (collateral)
kontrak manajemen.
e. Jika entitas induk maupun pihak pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan
keuangan konsolidasian yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk
berikutnya yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan diungkapkan.
23. PSAK 8
a. Adjustment : Contohnya, kerugian sebagai akibat piutang tidak tertagih yang
disebabkan oleh adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan
menuju ke kebangkrutan sesudah tanggal neraca merupakan indikasi keadaan
yang ada pada tanggal neraca, oleh karena itu membutuhkan penyesuaian terhadap
laporan keuangan sebelum diterbitkan.
tidak memerlukan adjustment tetapi memerlukan disclosure : Contoh
peristiwa yang dikelompokkan ke dalam tipe kedua, yaitu peristiwa
yang.memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan seperti Penjualan
obligasi atau penerbitan saham baru, pembelian bisnis, kerugian aktiva tetap atau
sediaan yang diakibatkan oleh kebakaran dan Kerugian piutang yang diakibatkan
oleh kondisi (seperti penyebab utama kebangkrutan pelanggan) yang terjadi
sesudah tanggal neraca.
tidak mememerlukan adjustment dan disclosure (do nothing)
b. Cara auditor mengetahui peristiwa setelah tanggal pelaporan :
Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian
sampai tanggal laporan auditor yang biasanya merupakan akhir dari
pekerjaan lapangan, tanggung jawab ini dilaksanakan dalam 2 cara yaitu
mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian
substantive akhir tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari
kewajiban yang belum dicatat dan melaksanakan prosedur audit yang
mendekati akhir pekerjaan lapangan.
Membaca notulen rapat. Pembacaan notulen rapat oleh auditor biasanya
dilakukan secara segera setelah mendapatkan bukti mengenai litigasi,
klaim, dan penilaian dan mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi yang
ada yang melibatkna ketidakpastian keuangan (kontinjensi keuntungan)
atau kerugian.
Mendapatakan surat representasi klien yang merupakan bagian dari barang
bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan
untuk mendapatkan dasar yang layak untuk suatu pendapat. Isi surat
representasi antara lain laporan keuangan, kelengkapan informasi,
pengakuan, pengukuran dan pengungkapan serta peristiwa kemudian
Melaksanakan prosedur analitis yang diisyaratkan sebagai review
keseluruhan atas laporan keuangan. Tujuan review keseluruhan adalah
untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan
dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
c. Tanggal penyelesaian laporan keuangan adalah ketika laporan keuangan sudah
final yang bearti tidak ada lagi koreksi atau peyesuaian setelah tanggal itu.Untuk
laporan keuangan auditan tanggal ini adalah tanggal laporan auditor sementara
untuk laporan keuangan yang tidak diaudit adalah tanggal ketika laporan
keuangan selesai disusun oleh direksi.

d. Jika setelah tanggal neraca, perusahaan mengumumkan dividen kepada pemegang


saham, maka perusahaan tidak boleh mengakui dividen itu sebagai kewajiban
pada tanggal neraca tetapi mengungkapkannya dalam catatan atas laporan
keuangan. Jika dividen diumumkan setelah tanggal neraca tetapi sebelum laporan
keuangan diselesaikan, dividen itu tidak diakui sebagai kewajiban dalam periode
yang dicakup oleh laporan keuangan yang bersangkutan, karena dividen tersebut
tidak memenuhi kriteria "kewajiban kini" sebagaimana dimaksud PSAK 57 yaitu
Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi. Namun
dividen tersebut harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
e. Manajemen memiliki tanggungjawab terhadap laporan keuangan dan
pengendalian internal.Di dalam The Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab tersebut
semakin diperketat. Salah satunya adalah kewajiban terhadap CEO dan CFO
perusahaan publik untuk memberikan statement (pernyataan) tentang tanggung
jawabnya terhadap laporan keuangan tersebut baik untuk laporan berkala maupun
laporan tahunan yang dikirimkan kepada SEC (Bapepam di Indonesia).
f. Dalam hal terjadinya perubahan susunan anggota Direksi Perseroan tersebut, saya
berpendapat bahwa dalam hal ini dapat dianggap telah terjadi penyerahan
wewenang dan diterimanya tanggung jawab dari Direksi yang lama kepada RUPS
untuk diserahkan kepada Direksi yang baru. Dengan pengecualian utama, jika
terdapat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh Direksi yang lama yang
menyebabkan perseroan rugi, sehingga melahirkan tanggung jawab baik secara
pribadi maupun tanggung renteng dari anggota Direksi yang bersangkutan (Vide:
Pasal 97 UU Perseroan Terbatas).
g. Kelangsungan usaha
Ada 3 indikasi going concern yang terjadi antara lain :
Adanya kecenderungan negatif (Trend Negatif), seperti kerugian
operasional yang terjadi secara berulang, kekurangan modal kerja yang
terjadi terus menerus, atau arus kas negatif yang dihasilkan dari aktivitas
operasional.
Indikasi kesulitan keuangan (Financial Distress), seperti
ketidakmampuan membayar hutang, adanya tunggakan pembayaran
dividen kepada pemegang saham, penolakan dari supplier, atau adanya
rencana untuk menjual cepat sebagian aset yang dimiliki.
Masalah internal (Internal Issues), seperti adanya pemogokan kerja yang
dilakukan oleh karyawan, ketergantungan pada suatu proyek tertentu,
komitmen jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, atau adanya
rencana untuk melakukan perubahan secara signifikan pada operasional
perusahaan.
Masalah eksternal (External Issues), seperti adanya tuntutan hukum,
gugatan pengadilan, keluarnya Undang-Undang, regulasi atau peraturan
yang membatasi kegiatan operasional, kehilangan hak kelola lisensi atau
paten, kehilangan pelanggan, kehilangan pemasok utama, atau terjadinya
bencana alam.
24. PSAK 25
a. Apa yang dimaksud kebijakan akuntansi dan apa yang tidak termasuk
kebijakan akuntansi?

Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip


akuntansi yang spesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip
tersebut yang dinilai oleh manajemen dari entitas tersebut sebagai yang
paling sesuai dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar
posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi keuangan, dan hasil
operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
karena itu telah diadopsi untuk pembuatan laporan keuangan.

Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar,


konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan manajemen dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Beberapa jenis kebijakan
akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama. Pertimbangan dan
atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Sasaran
pilihan kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi
perusahaan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan dan hasil operasi.

1. Pertimbangan Sehat Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi.


Hal tersebut harusnya diakui dalam penyusunan laporan keuangan.
Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan rahasia atau
disembunyikan.

2. Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi dan kejadian lain harus


dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi
dan realitas kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum
transaksi atau kejadian.

3. Materialitas Laporan keuangan harus mengungkapkan semua


komponen yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau
keputusan-keputusan.

Yang tidak termasuk segala sesuatu yang termasuk menjadi bagian


kebijakan manajemen, operasional, sumber daya, dsb.

b. Kenapa ada perubahan kebijakan akuntansi dan perubahan estimasi?


Suatu entitas harus merubah suatu kebijakan akuntansi hanya apabila
perubahan :
a) Diharuskan oleh suatu standar atau interpretasi; atau
b) Menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan yang
diberikan oleh laporan keuangan dalam hal efek transaksi,
peristiwa lain, atau kondisi atas posisi keuangan entitas, kinerja
keuangan, atau arus kas.
Dapat dicatat bahwa hal berikut bukan merupakan perubahan kebijakan
akuntansi:
a) Penerapan suatu kebijakan akuntansi atas transaksi, peristiwa lain, atau
kondisi yang membedakan substansi dari hal-hal yang terjadi
sebelumnya; dan;
b) Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang baru untuk transaksi,
peristiwa lain, atau kondisi yang tidak terjadi sebelumnya atau tidak
material.
Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak
pos dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya
dapat di estimasi. Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan
informasi terkini yang tersedia dan andal. Sebagai contoh, estimasi
diperlukan untuk:
a) Piutang tidak tertagih
b) Persediaan yang usang
c) Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan
d) Umur manfaat dari, atau pola konsumsi ekspektasian dari manfaat
ekonomik masa depan yang melekat pada, aset tersusutkan
c. Perubahan estimasi, kebijakan akuntansi dan kesalahan dilakukannya
restropektif atau prospektif?
Menurut PSAK 25 (revisi 2009), penerapan Retrospektif adalah suatu
penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi
lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Entitas memerlukan
untuk mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal
suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam
PSAK tersebut, atau entitas mengubah kebijakan akuntansi secara sukarela
karena tidak diatur masa transisinya. Kecuali jika tidak praktis untuk
menentukan dampak spesifik atau dampak komulatifnya
Sementara penerapan Prospektif adalah suatu penerapan dampak
perubahan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi
lain yang terjadi setelah tanggal perubahan kebijakan tersebut. Selain itu
juga untuk penerapan dampak perubahan estimasi akuntansi pada periode
berjalan dan periode mendatang yang dipengaruhi oleh perubahan tersebut.
Perubahan estimasi akuntansi dapat berakibat hanya pada laba atau rugi
periode berjalan, atau laba atau rugi periode berjalan dan periode
mendatang.
Sehingga apabila sudah ditetapkan kebijakan dan estimasinya namun ada
perubahan maka menggunakan retrospektif, tetapi apabila perubahan
terjadi setelah tanggal perubahan tersebut dan untuk masa yang akan
dating maka menggunakan prospektif.
d. Apa hubungan PSAK 70 dan PSAK 25?
Tujuan dari PSAK 70 adalah memberikan pengaturan perlakuan akuntansi
atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (UU Pengampunan
Pajak).
PSAK 70 paragraf 07 memberikan opsi kebijakan akuntansi dalam
pengukuran, penyajian, serta pengungkapan aset dan liabilitas
pengampunan pajak di samping ketentuan umum dalam PSAK 70 paragraf
06 yang mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, serta pengungkapan
aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai SAK.
PSAK 70 berlaku efektif sejak tanggal pengesahan UU Pengampunan
Pajak dengan ketentuan transisi yaitu entitas yang memilih kebijakan
akuntansi sesuai paragraf 06 menerapkan ketentuan dalam PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
Sedangkan entitas yang memilih kebijakan akuntansi sesuai paragraf 07
menerapkan PSAK 70 secara prospektif.
e. Apa perbedaan PSAK 25 dengan PSAK 46?
PSAK 25 mengatur mengenai bagaimana menanggapi atau melakukan
prosedur-prosedur yang sesuai atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan
estimasi pengukuran serta kesalahan yang terjadi dalam aktivitas akuntansi
yang dilakukan perusahaan.
Sedangkan PSAK 46 membahas mengenai pajak penangguhan, meliputi:
a) Mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan
dan periode mendatang untuk hal-halsebagaiberikut: (a) Pemulihan
nilai tercatat aktiva dan pelunasan nilai tercatat kewajiban yang
disajikan di dalam neraca, (b) Transaksi atau kejadian lain dalam
periode berjalan yang diakui dan disajikan didalam laporan komersial
perusahaan.
b) Pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal dari sisa kerugian
yang belumdikompesasikan, penyajian pajak penghasilan di dalam
laporan keuangan komersial dan pengungkapan informasi yang
berhubungan dengan pajak penghasilan Prinsip Dasar Akunansi Pajak
Penghasilan.

Anda mungkin juga menyukai