Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NADIA PUSPITA NINGRUM

NIM : 18.05.72.0003
UJIAN TENGAH SEMSTER ANALISIS KEUANGAN SEKTOR PUBLIK (F1)

1. Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah meliputi :


 Masyarakat
 Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;
 Pihak yang memberi atau yang berperan dalam proses donasi, investasi, pinjaman;
dan
 Pemerintah.

2. Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdapat dalam Standar Akuntansi


Pemerintahan :
 Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk meksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untukdapat
dipahami oleh pemakai tertentu.
 Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Relevan berarti juga harus berguna untuk peramalan (predictive) dan penegasan
(confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama lain.
 Keandalan
Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan
dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation)
dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Agar dapat
diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut.
a. Penyajian jujur. Menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
Penggambaran tersebut harus memenuhi kriteria pengakuan, walaupun terkadang
mengalami kesulitan yang melekat untuk mengidentifikasi transaksi baik disebabkan
oleh kesulitan yang melekat pada transaksi atau oleh penerapan ukuran dan teknik
penyajian yang sesuai dengan makna transaksi atau peristiwa tersebut.
b. Substansi mengungguli bentuk. Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan
realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c. Netral. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu
saja.
d. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat. Adakalanya di dalam menyusun sebuah
laporan keuangan akan menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang mengandung unsure kehati-hatian pada saat
melakukan perkiraan atas ketidakpastian tersebut.
e. Materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan
atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keungan. Materialitas tergantung
pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari
kelalaian dalam mencantunkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat
(misstament). Oleh karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atua
titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar
informasi dipandang berguna.
 Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Agar dapat dibandingkan, informasi
tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan
perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk
ketaatan atas standar akuntansi yang berlaku.

3. 3 tujuan laporan keuangan pemerintah meliputi :

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat


bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan
ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan :

(a) menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;

(b) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk


membiayai seluruh pengeluaran;
(c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;

(d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh


kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

(e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

(f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
pelaporan.

4. Komponen laporan keuangan pemerintah :


 LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) menyediakan informasi mengenai
anggaran dan realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan
pembiayaan dari suatu entitas pelaporan. Informasi tersebut berguna bagi para
pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber
daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran karena
menyediakan informasi-informasi sebagai berikut:
- Informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
- Informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna
dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas
penggunaan anggaran.
 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LP-SAL) menyajikan
pos-pos berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun sebelumnya),
penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SILPA/SIKPA) tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya,
lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir untuk periode berjalan. Pos-pos tersebut
disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya. LP-SAL dimaksudkan untuk
memberikan ringkasan atas pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah,
sehingga suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-
unsur yang terdapat dalam LP-SAL dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Struktur
LP-SAL baik pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota tidak memiliki perbedaan.
 LAPORAN OPERASIONAL (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh
kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan
yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Pengguna laporan
membutuhkan Laporan Operasional dalam mengevaluasi pendapatan-LO dan beban
untuk menjalankan suatu unit atau seluruh entitas pemerintahan. Berkaitan dengan
kebutuhan pengguna tersebut, Laporan Operasional menyediakan informasi sebagai
berikut:
a) Mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk
menjalankan pelayanan;
b) Mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas, dan
kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi;
c) Yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima untuk
mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang
dengan cara menyajikan laporan secara komparatif;
d) Mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan peningkatan
ekuitas (bila surplus operasional).
Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi
berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
 LAPORAN PERUBAHAN menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas awal
atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan
koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain
berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya:
a) Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya;
b) Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
Di samping itu, suatu entitas pelaporan juga perlu menyajikan rincian lebih lanjut dari
unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Ekuitas yang dijelaskan pada
Catatan atas Laporan Keuangan. Struktur Laporan Perubahan Ekuitas baik pada
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak
memiliki perbedaan.
 NERACA , Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dalam neraca, setiap
entitas mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta
mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang. Apabila suatu entitas memiliki aset/barang yang akan digunakan dalam
menjalankan kegiatan pemerintahan, dengan adanya klasifikasi terpisah antara aset
lancar dan nonlancar dalam neraca maka akan memberikan informasi mengenai
aset/barang yang akan digunakan dalam periode akuntansi berikutnya (aset lancar)
dan yang akan digunakan untuk keperluan jangka panjang (aset nonlancar).
 LAPORAN ARUS KAS
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan
dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum atau unit yang ditetapkan
sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum
negara/daerah. Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi
serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Kas adalah uang baik yang
dipegang secara tunai oleh bendahara maupun yang disimpan pada bank dalam bentuk
tabungan/giro. Sedangkan setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan
setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh
karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai
masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan digunakan
oleh pengguna dalam melakukan evaluasi dan menilai pertanggungjawaban keuangan
negara diperlukan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). CaLK memberikan
informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan kinerja
pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK
memberikan penjelasan atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan
lainnya dengan bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak pengguna laporan
keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam
menyikapi kondisi keunagan neagra yang dilaporkan secara lebih pragmatis.
Secara umum, struktur CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya;
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan
keuangan lainnya, seperti pos-pos pada Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan
Neraca.
f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam laporan keuangan lainnya;
g) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

5. Entitas akuntansi VS Entitas keuangan :


Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelolaanggaran,
kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi danmenyajikan laporan
keuangan atas dasar akuntansi yang dianutnya. Entitasakuntansi mengacu pada sebuah entitas
yang dikukuhkan untuk tujuanakuntansi untuk aktivitas-aktivitas tertentu. Contoh : satuan
kerja , kantor wilayah
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari suatuatau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan
laporan pertanggungjawaban, berupa laporankeuangan yang bertujuan umum. Entitas
pelaporan mengacu padaorganisasi secara keseluruhan.
Contoh :Pemerintah pusat, Pemerintah daerah.

6. Manfaat laporan realisasi anggaran :


a) Dengan informasi yang ada di dalam laporan, dapat digunakan oleh pihak pengguna
laporan untuk melakukan evaluasi terhadap keputusan dalam pengalokasian sumber daya
ekonomi, ketaatan entitas pelaporan dan akuntabilitas dalam rangka untuk meningkatkan
manfaat mengelola uang dalam pemerintahan.
b) Laporan realisasi anggaran di dalamnya menyediakan informasi mengenai darimana saja
sumber pendapatan, bagaimana alokasi anggarannya dan bagaimana sumber daya
ekonomi digunakan.
c) Menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk meramal sumber daya ekonomi yang
diterima, yang nantinya bisa dipakai untuk pendanaan kegiatan di pemerintah pusat
maupun daerah pada periode selanjutnya juga menjadi salah satu manfaat laporan
realisasi anggaran
d) Mengevaluasi bagaimana kinerja pemerintah daerah maupun pusat apakah kegiatan
keuangan dilakukan sesuai dengan APBD atau APBN, dengan membandingkan antara
anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasi yang diwujudkan di dalam pelaporan
dalam satu periode tahunan.
e) Salah satu manfaat akuntansi dalam hal laporan realisasi anggaran adalah menyediakan
rincian catatan keuangan secara menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informasi apakah perolehan pendapatan dan realisasi sumber daya ekonomi telah
dilakukan dengan efektif, efisien dan hemat.
f) Para pengguna laporan realisasi anggaran dapat menggunakan informasi dalam laporan
untuk membandingkan pendapatan yang diperoleh dengan penggunaan anggaran, apakah
telah sesuai dengan peraturan dalam perundang-undangan yang berlaku.
g) Seperti halnya dengan manfaat laporan laba rugi dalam perusahaan, laporan realisasi
anggaran nantinya bisa digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan mengenai
alokasi sumber daya ekonomi beserta akuntabilitas publik di periode yang akan datang.

7. Karena Aset bersejarah adalah aset unik yang dimiliki oleh negara. Aset tersebut dijaga dan
dilindungi oleh negara, sebab keberadaannya tidak dapat dibuat oleh pabrik, tidak dapat
dilipatgandakan, dan memiliki nilai historis. Permasalahan yang muncul ketika membahas
mengenai aset bersejarah adalah akuntansi aset bersejarah. Permasalahan Akuntansi tersebut
berkaitan dengan pengakuan, penilaian, dan penyajian aset bersejarah dalam laporan
keuangan pemerintah. Meskipun aset bersejarah masuk dalam kategori aset, akan tetapi aset
bersejarah tidak dapat dilaporkan dalam neraca. Dalam PSAP 07 dijelaskan bahwa Aset
bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit, misalnya jumlah unit koleksi yang dimiliki atau
jumlah unit monumen, dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan tanpa nilai. Ciri aset
bersejarah :
 Terdapat nilai budaya, lingkungan, pendidikan dan sejarah yang terkandung pada aset
bersejarah tersebut yang tidak sepenuhnya mencerminkan nilai moneter.
 Masa manfaat aset bersejarah tersebut umumnya sangat panjang, bahkan pada
beberapa kasus tidak bisa didefinisikan.
 Nilai dari aset bersejarah tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.
 Pembatasan dan larangan yang sah menurut Undang-Undang untuk masalah
penjualan.
 Dilindungi, dirawat, serta dipelihara.

8. Informasi pada LO :
 mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah untuk menjalankan
pelayanan;
 mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas, dan kehematan perolehan dan penggunaan
sumber daya ekonomi;
 yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
laporan secara komparatif;
 mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan peningkatan ekuitas (bila
surplus operasional).

Anda mungkin juga menyukai