Anda di halaman 1dari 17

4/22/2020

Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Disampaikan Oleh
Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak., CA

Peranan dan Tujuan Laporan Keuangan


 Laporan keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi
yang telah dilakukan
 LK yang disusun harus memenuhi prinsip-prinsip yang
dinyatakan dalam PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
 Laporan Keuangan dihasilkan dari masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kemudian dijadikan
dasar dalam membuat laporan keuangan pemerintah provinsi
/ kabupaten / kota

1
4/22/2020

 Laporan keuangan SKPD adalah suatu hasil dari proses


pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dari transaksi
ekonomi (keuangan) dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu
pemerintahan daerah yang dijadikansebagai informasi dalam
rangka pertanggung jawaban pengelolan keuangan entitas
akuntansi dan pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak
yang memerlukannya.
 Laporan keuangan pemerintah daerah yang merupakan
gabungan dari laporan keuangan SKPD yang ada dalam
pemrintahan daerah sesuai Kerangka konseptual PP No. 71
tahun 2001 paragrap 24, disusun untuk menyediakan informasi
yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan

 Laporan keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai


sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan
kegiatan operasional pemerintah, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan
membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan
perundang-undangan.
 Dalam PSAP No. 1 paragraf 9 bahwa laporan keuangan merupakan
laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
 Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, hasil
operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya.

2
4/22/2020

 Tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah menyajikan


informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas
sumber daya dipercayakan kepadanya.
 Laporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan
ekonomi, sosial, maupun politik dengan menyediakan
informasi mengenai,
a. Alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan
b. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran
c. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai

d. Bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh


kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya
e. Posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaanya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pingutan pajak dan pinjaman
f. Perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,
apakah mengalami kenaikan atau penurunan
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan

3
4/22/2020

 Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan


upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu
periode pelaporan untuk kepentingan:
a. Akuntabilitas, mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik
b. Manajemen, membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelapora, sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas
seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah untuk kegiatan
masyarakat
c. Transparansi, memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur
kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat
memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggung jawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-
undangan

d. Keseimbangan antar generasi (intergenarational Equity), membantu


para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang
dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan
ikut menanggung beban pengeluaran tersebut
e. Evaluasi kinerja, mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama
dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah
untuk mencapai kinerja yang direncanakan
 Laporan keuangan menurut PSAP No. 1 paragraf 32 disajikan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam situasi tertentu,
tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan keuangan tahunan
disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau lebih pendek
dari satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut:
 Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun
 Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti
arus kas dan catatan-catatn terkait tidak dapat diperbandingkan.

4
4/22/2020

 Jadawal pertanggung jawaban pelaksanaan APBD menurut


permendagri No. 13Tahun 2006
No Uraian Waktu Keterangan
1 Penyampaian LK SKPD kepada Kepala 2 bulan setelah tahun Bulan Februari
daerah melalui PPKD anggaran berakhir
2 Konsolidasi LK SKPD oleh PPKD 3 bulan setelah tahun Bulan Maret
anggaran berakhir
3 Penyampaian LKD ke BPK 3 bulan setelah tahun Akhir Maret
anggaran berakhir
4 Pemeriksaan LK oleh BPK 2 bulan setelah Bulan Mei
disampaikan
5 Penyampaian RAPERDA pertanggung 6 bulan setelah tahun Akhir Bulan Juni
jawaban yang telah diaudit BPK dari anggaran berakhir
KDH kepada DPRD

6 Persetujuan DPRD terhadap 1 bulan setelah Akhir Bulan Juli


RAPERDA pertanggung jawaban yang disampaikan
telah diaudit BPK

Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


 Pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan Keuangan tersebut akan
dikonsolidasikan oleh entitas pelaporan dalam hal ini disebut sebagai
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) menjadi Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi / Kota / Kabupaten.
 Sesuai PSAP No. 1 paragraf 14, komponen-komponen yang terdapat
dalam satu set Laporan Keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan
anggaran (budgetary reports) dan laporan keuangan, sehingga seluruh
komponen menjadi
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Perubahan SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan Arus Kas
f. Laporan Perubahan Ekuitas
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

5
4/22/2020

Laporan Realisasi Anggaran


 Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya
keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam
satu periode pelaporan
 Unsur yang dicakup secara langsung oleh laporan realisasi anggaran
a. Pendapatan LRA, penerimaan oleh bendahara umum
negara/bendahara umum daerah atau entitas pemerintah lainnya yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjdai hak pemerintah dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah
b. Belanja, semua pengeluaran oleh bendahara umum negara / daerah
yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah

c. Transfer, penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas


pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil
d. Pembiayaan, setiap penerimaan / pengeluaran yang tidak
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali
dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

6
4/22/2020

7
4/22/2020

 LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH pg


63
 Laporan Perubahan SAL menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya
 PSAP No 1 menyatakan bahwa laporan perubahan SAL
menyajikan secara komperatif dengan periode sebelumnya pos
pos berikut
 Saldo anggaran lebih awal
 Penggunaan saldo anggaran lebih
 Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan
 Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya
 Lain lain
 Saldo anggaran lebih akhir

8
4/22/2020

 NERACA
 Menggambarkan posisi keuamgan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
 Aset, sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
 Kewajiban, utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah.
 Ekuitas, kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah.

 Neraca menyajikan secara komperatif dengan periode sebelumnya pos-


pos berikut :
 Kas dan setara kas
 Investasi jangka pendek
 Piutang pajak dan bukan pajak
 Persediaan
 Investasi jangka panjang
 Aset tetap
 Kewajiban jangka pendek
 Kewajiban jangka panjang
 Ekuitas

9
4/22/2020

10
4/22/2020

 Laporan Operasional
 Dijelaskan bahwa laporan operasional menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunannya yang dikelola oleh
pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintah
dalam satu periode pelaporan.
 Unsur yang dicakup secara langsung dalam laporan opersaional terdiri
dari:
 Pendapatan LO, hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih
 Beban, kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih
 Transfer, hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelapor lain termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil
 Pos luar biasa, pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian / transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada diluar kendali / pengaruh
entitas bersangkutan

 MANFAAT LAPORAN OPERASIONAL


 Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam
pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu
entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode
sebelumnya.

11
4/22/2020

12
4/22/2020

 Laporan Perubahan Ekuitas


 Laporan perubahan ekuitas menyajikan sekurang-
kurangnya pos-pos :
 Ekuitas awal
 Surplus / Defisit-LO pada periode bersangkutan
 Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi
ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan mendasar, misalnya :
 Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya
 Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap
 Ekuitas akhir

13
4/22/2020

 Laporan Arus Kas


 Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir
kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu
 Unsur yang dicakup dalam laporan arus kas terdiri dari penerimaan dan
pengeluaran kas yang masing masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Penerimaan kas, semua arus kas yang masuk ke bendahara umum
negara/daerah
 Pengeluaran kas, semua aliran kas yang keluar dari bendahara umum
negara/daerah
 Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan
keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas
sesuai dengan standar ini untuk setiap periode penyajian laporan keuangan
sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok

UNSUR PENYAJIAN PENJELASAN


LAPORAN ARUS
KAS

1. Aktivitas operasi  Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan


pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan
operasional pemerintah selama satu periode akuntansi
 Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator
yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah
dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai
aktivitas operasionalnya di masa yad tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar

14
4/22/2020

UNSUR PENYAJIAN PENJELASAN


LAPORAN ARUS KAS

2.Aktivitas Investasi  Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang


ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap
serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara
kas
 Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka
perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung
pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yad.

UNSUR PENYAJIAN PENJELASAN


LAPORAN ARUS
KAS

3.Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan adalah penerimaan dan pengeluaran kas


yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka
panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
piutang jangka panjang dan utang jangja panjang

4.Aktivitas transitoris Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan


pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.

15
4/22/2020

16
4/22/2020

 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)


 Memuat bahwa catatan atas laporan keuangan meliputi
penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera
dalam laporan realisasi anggaran, laporan perubahan SAL,
laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, neraca,
laporan arus kas
 CALK juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan
informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk
diungkapkan di standar akuntansi pemerintahan serta
ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos


laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, mengenai:
a) Mengungkapkan Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi
b) Menyajikan Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
c) Menyajikan Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan,
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
d) Menyajikan Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
e) Menyajikan Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada
lembar muka laporan keuangan
f) Mengungkapkan Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
g) Menyediakan Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan

17

Anda mungkin juga menyukai