ARAHAN SOSIALISASI
PERATURAN PEMERINTAH NO. 20 TAHUN 2021
TENTANG PENERTIBAN KAWASAN DAN TANAH
TELANTAR
DAN PP NO. 21 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Budi Situmorang, MURP.
Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang
PEMANFAATAN
RUANG
INSTRUMEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
SEBELUM UUCK
SETELAH
SETELAH UUUUCK
CK
preventif kuratif
Dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya
Tata Ruang sesuai dengan Rencana Tata
Ruang.
Penilaian Penilaian
Dilaksanakan untuk mendorong setiap orang pelaksanaan KKPR
agar: perwujudan RTR
dan pernyataan
Pengenaan
mandiri pelaku UMK
Menaati Rencana Tata Sanksi
Ruang yang telah ditetapkan
Memanfaatkan ruang
sesuai dengan Rencana Tata Pengendalian IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Ruang • Konsentrasi Pemanfaatan Ruang tertentu pada
wilayah tertentu
• Dominasi Pemanfaatan Ruang tertentu
Mematuhi ketentuan yang
ditetapkan dalam persyaratan Penyelesaian
Kesesuaian Kegiatan sengketa
Pemanfaatan Ruang (KKPR) Penataan Ruang
Pemberian Insentif
dan Disinsentif 5
pengawasan penataan ruang
Tujuan dan Objek Kinerja Pengawasan Penataan Ruang Subjek Pelaksana
menjamin terlaksananya
penegakan hukum bidang penataan ruang *apabila tidak dilakukan oleh *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Kabupaten/Kota dan/atau
Pemda Provinsi dan/atau Pemda Provinsi memiliki perhatian khusus
Pemerintah Pusat memiliki
perhatian khusus
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
terobosan pengawasan penataan ruang
Inspektur
Gubernur, Pembangunan
Menteri
Bupati/Wali kota Pusat dan Daerah
pemenuhan standar teknis *perlu mempunyai lisensi berdasarkan peraturan
+
pengaturan, fungsi dan manfaat perundang-undangan
pembinaan, dan Penyelenggaraan standar Kawasan
pelaksanaan penataan Penataan Ruang pelayanan (daftar periksa)
ruang bidang penataan Inspektur Pembangunan adalah petugas khusus yang
melaksanakan pengawasan terhadap Objek Pengawasan ASN
ruang
Pembangunan dan dapat langsung memberikan Surat
Bukti Pelanggaran Pembangunan di lapangan kepada
penyelenggara pembangunan yang melanggar ketentuan Non ASN
peraturan perundang-undangan
1. Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Pernyataan Mandiri Pelaku UMK
apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan Hasil Penilaian pernyataan mandiri UMK
dituangkan dalam bentuk tekstual dan spasial Pemerintah Daerah
sesuai kewenangannya Hasil Penilaian pelaksanaan KKPR dituangkan
dalam bentuk tekstual dan spasial 7
PP No. 21 Tahun 2021 mencabut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang
2. Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2OlO tentang Pemanfaatan Pulau-
Pulau Kecil Terluar
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang
17
K EMENTERIAN AGRARIA D A N TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN N A S I O NAL
DIREKTORAT JENDERAL P ENGENDALIAN DAN PENERTIBAN TANAH DAN RUANG
Penambahan subtansi :
Peraturan Pemerintah Nomor 20 1. Tata Cara Penilaian Kawasan Telantar;
Tahun 2021 tentang Penertiban 2. Tata Cara Penanganan/Penertiban Kawasan Telantar;
Kawasan dan Tanah Telantar 3. Tata Cara Pemanfaatan/Pendayagunaan Kawasan Telantar.
Inventarisasi, Identifikasi, dan Penelitian • Peringatan I (1 bulan) • Tanah yang diterlantarkan > 25% dan < 100% mengakibatkan Pendayagunaan melalui:
dilakukan terhitung mulai 3 tahun sejak • Peringatan II (1 bulan) hapusnya HAT secara keseluruhan dan kepada bekas • Reforma Agraria
diterbitkan HAT atau sejak berakhirnya DPAT • Peringatan III (1 bulan) Pemegang Hak diberikan kembali sebagian tanah yg benar- • Program Strategis Negara
benar diusahakan, dipergunakan, dan dimanfaatkan melalui • Cadangan Negara Lainnya
prosedur pengajuan permohonan HAT
• Tanah yg diterlantarkan ≤ 25% mengakibatkan hapusnya HAT
pada bagian yg diterlantarkan dan selanjutnya Pemegang Hak
mengajukan permohonan revisi luas bidang tanah
SETELAH UU CK
Inventarisasi dilakukan terhitung mulai 2 • Peringatan I (90 hari kalender) Sebagian tanah yang ditelantarkan mengakibatkan Pendayagunaan melalui:
(dua) tahun sejak diterbitkannya HAT, Hak • Peringatan II (45 hari kalender) hapusnya HAT atau Hak Pengelolaan pada bagian • Reforma Agraria
Pengelolaan, atau DPAT • Peringatan III (30 hari kalender) yang ditelantarkan namun tidak mengakibatkan • Proyek Strategis Nasional
hapusnya HAT atau Hak Pengelolaan pada bagian • Bank Tanah
tanah yang tidak ditelantarkan • Cadangan Negara Lainnya
PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN DAN TANAH
TELANTAR
OBJEK KAWASAN DAN TANAH TELANTAR
Objek Kawasan Telantar Objek Tanah Telantar
Tanah Hak Guna Bangunan
Tanah Hak Milik
sengaja tidak diusahakan/tidak digunakan/tidak
sengaja tidak dipergunakan/tidak dimanfaatkan/ tidak dimanfaatkan/tidak dipelihara terhitung mulai 2
dipelihara, sehingga: tahun sejak penerbitan haknya.
a. dikuasai oleh masyarakat & menjadi wilayah
perkampungan;
b. dikuasai oleh pihak lain secara terus menerus Tanah Hak Guna Usaha
Kawasan Kawasan Kawasan sengaja tidak diusahakan, tidak
selama 20 tahun tanpa adanya hubungan hukum dipergunakan, dan/atau tidak
Industri Pertambangan Perkebunan dengan Pemegang Hak; dimanfaatkan terhitung mulai 2 tahun
c. fungsi sosial Hak Atas Tanah tidak terpenuhi. sejak penerbitan haknya.
Inventarisasi dilaksanakan
oleh Kantor Pertanahan berdasarkan
Inventarisasi dilaksanakan oleh Instansi berdasarkan
informasi atau laporan yang bersumber
informasi atau laporan yang bersumber dari:
dari:
1. Pemegang Izin, Konsesi, atau Perizinan Berusaha
2. Instansi 1. Pemegang hak/Hak Pengelolaan atau DPAT;
3. Masyarakat 2. Hasil pemantauan dan evaluasi hak atas tanah dan dasar
penguasaan atas tanah
3. Kementerian/lembaga
*Dalam hal Instansi tidak melaksanakan inventarisasi dalam jangka waktu
4. Pemerintah daerah
paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya informasi atau laporan, 5. Masyarakat
inventarisasi kawasan terindikasi telantar dapat dilakukan oleh Menteri ATR
PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN DAN TANAH
TELANTAR ... (LANJUTAN)
PENERTIBAN KAWASAN TELANTAR
2
1
Evaluasi dilaksanakan oleh kelompok Apabila terdapat Kawasan Pimpinan Instansi memberikan peringatan tertulis
kerja yang dibentuk dan ditetapkan oleh Telantar, diberikan kepada Pemegang Izin/Konsesi/Perizinan Berusaha dan
pimpinan Instansi dilaksanakan dalam Pemberitahuan pihak lain yang berkepentingan Peringatan I (180 hari),
jangka waktu 180 Hari Pemberitahuan (180 hari) Peringatan II (90 hari), dan Peringatan III (45 hari)
3
• Pimpinan Instansi menetapkan kawasan tersebut sebagai Kawasan
Telantar Apabila Pemegang
• Penetapan Kawasan Telantar memuat: Izin/Konsesi/Perizinan Berusaha tidak
1. pencabutan Izin/Konsesi/Perizinan Berusaha; dan/atau melaksanakan
2. penegasan sebagai kawasan yang dikuasai langsung oleh negara peringatan tertulis ketiga
• Kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Telantar dapat
ditetapkan sebagai Aset Bank Tanah
*Dalam hal Instansi tidak melaksanakan evaluasi dan penetapan kawasan telantar, evaluasi dan penetapan kawasan telantar dilakukan oleh Menteri ATR
PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN DAN TANAH
TELANTAR ... (LANJUTAN)
PENERTIBAN TANAH TELANTAR
1 2
3
Penetapan Tanah Telantar oleh Kepala Kantor Wilayah
Menteri ATR/Kepala Badan Badan Pertanahan Nasional
Pertanahan Nasional yang memuat mengusulkan penetapan
hapusnya HAT atau HPL, Putusnya Tanah Telantar kepada Apabila Pemegang Hak, Pemegang Hak
hubungan hokum dan penegasan Menteri ATR/Kepala BPN Pengelolaan, atau Pemegang DPAT tidak
sebagai tanah Negara dalam waktu paling lama melaksanakan peringatan tertulis ketiga
30 hari
*Tanah yang telah ditetapkan sebagai Tanah Telantar dapat ditetapkan oleh Menteri ATR/Kepala BPN sebagai Aset Bank Tanah
PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN DAN TANAH
TELANTAR ... (LANJUTAN)
PENDAYAGUNAAN KAWASAN TELANTAR DAN TCUN
Pendayagunaan Kawasan Telantar Pendayagunaan TCUN
Berdasarkan usulan Kementerian Lembaga, Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan
dan Pemda dengan memperhatikan Kebijakan Strategis Nasional, Rencana Tata
Ruang, dan/atau kesesuaian tanah dan daya dukung wilayah
Apabila pimpinan Instansi tidak melakukan Proyek Strategis Nasional Cadangan Negara Lainnya
pengalihan Izin, Konsesi atau Perizinan Berusaha Memenuhi kebutuhan tanah untuk kepentingan
maka akan dilakukan oleh Menteri ATR Memiliki sifat strategis dan bertujuan pemerintah/daerah, pertahanan dan keamanan,
untuk peningkatan pertumbuhan kebutuhan tanah akibat bencana alam, relokasi dan
dan pemerataan pembangunan pemukiman kembali masy yang terkena pembangunan
untuk kepentingan umum
A. PP No. 20 Tahun 2021 mencabut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Telantar
26
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata
Pengendalian dan Penertiban Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
Tanah dan Ruang
ditjenpptr
ditjenpptr@atrbpn.go.id
ditjenpptr.atrbpn.go.id