Anda di halaman 1dari 44

Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

STANDAR TEKNIS KINERJA KAWASAN


Disampaikan dalam Acara
Sosialisasi Petunjuk Teknis Penilaian Pelaksanaan KKPR dan Penilaian Perwujudan RTR

disampaikan oleh:

Fuad Firmansyah, S.P., M.AP.


Kepala Sub Direktorat Pengawasan Pemanfaatan Ruang

Batam, 19 September 2023

Melayani, Profesional, Terpercaya


Outline

Latar Belakang

Pengawasan Pemanfaatan Ruang

Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan


Standar Teknis Kawasan
Latar Belakang
Latar Belakang Penyelenggaraan Penataan Ruang

BIN
Penyelenggaraan Penataan Ruang Merekomendasikan
bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, Peninjauan
produktif dan berkelanjutan berlandaskan Kembali/ Revisi RTR PENGENDALIAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN
Wawasan Nusantara dan Ketahanan
RUANG
Nasional (Pasal 3 UU 26/2007) Rencana Tata
Ruang
Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah Pengenaan sanksi
WAS
TUR
administratif
kegiatan yang meliputi (Pasal 1 angka 9 PP
21/2021):
1. Pengaturan penataan ruang; Penerbitan Kesesuaian Pemberian insentif &
2. Pembinaan penataan ruang; Kegiatan Pemanfaatan Penyelesaian sengketa
disinsentif
Ruang penataan ruang
3. Pelaksanaan penataan ruang; dan
4. Pengawasan penataan ruang Penilaian perwujudan
RTR
Pengawasan Penataan Ruang
Pengawasan Penataan Ruang adalah Sinkronisasi Program Penilaian pelaksanaan
KKPR dan pernyataan
upaya agar Penyelenggaraan Penataan mandiri pelaku UMK
Ruang dapat diwujudkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- PEMANFAATAN
undangan. Keterangan: RUANG
TUR: Pengaturan Penataan Ruang
BIN: Pembinaan Penataan Ruang Referensi:
WAS: Pengawasan Penataan Ruang PP No 21 Th. 2021.,
Permen ATR/KBPN No 21 Th. 2021
Pengawasan Pemanfaatan Ruang
Pengawasan Penataan Ruang
INPUT PROSES OUTPUT
Pengawasan Kinerja
TURBINLAK Penataan
Pengawasan Ruang Tingkat Kinerja Pemberian Penghargaan
Penyelenggaraan
Penataan Ruang Apabila terdapat kondisi
Stakeholder Penataan Ruang ❑ Tingkat Kinerja
Penyelenggaraan khusus dapat dilakukan Baik
Melalui kegiatan:
Penataan Ruang pengawasan khusus Tingkat Kinerja
Pemantauan ❑
Rekomendasi
Pengaturan penataan ruang


Evaluasi Sedang Peningkatan Kinerja
Penataan Ruang

Pelaporan Tingkat Kinerja Penyelenggaraan


Pemerintah Daerah
❑ ❑

❑ Pembinaan Buruk Penataan Ruang


Perangkat Daerah Bid.
Penataan Ruang
Penataan Ruang
❑ Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Pemerintah Daerah
Kementerian/Lembaga penataan Ruang Fungsi dan Manfaat Perangkat Daerah Bid.
Kementerian ATR/BPN Sistem Penataan Ruang
▪ Perencanaan Informasi
(Ditjen Taru, Ditjen PPTR)
tata ruang Pengawasan Kinerja Rekomendasi Kementerian/Lembaga
Sistem Informasi
Masyarakat ▪ Pemanfaatan Pemenuhan Standar Kementerian ATR/BPN
Pengawasan Penataan
Pengelola Kawasan, Pelaku ruang Pelayanan Bidang (Ditjen Taru, Ditjen PPTR),
Ruang
usaha ▪ Pengendalian Penataan Ruang Kemendagri, BIG, KLHK,
pemanfaatan dan K/L terkait lainnya
ruang
Pengawasan Kinerja Masyarakat
Pemenuhan Standar Pengelola Kawasan,
Teknis Kawasan Pelaku usaha

Dilaksanakan
oleh

Dukungan data dan informasi dalam


Inspektur
rangka meningkatkan kinerja Pembangunan

Inspektur Pembangunan sebagai petugas khusus yang memiliki tugas/kewenangan melaksanakan Pengawasan Penataan Ruang dengan
harapan pelaksanaan pengawasan penataan ruang dapat lebih efektif dan optimal (Penjelasan Pasal 217 PP No 21 Tahun 2021)
Pengawasan Penataan Ruang

What When Where

Lingkup:
Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Penataan Ruang dilakukan
secara berkala setiap 2 (dua) tahun sejak Kinerja Turbinlak Kinerja pemenuhan
adalah upaya agar penataan ruang standar pelayanan
RTRW ditetapkan. bidang PR
penyelenggaran penataan
ruang dapat diwujudkan *Dikecualikan untuk pengawasan terhadap
sesuai dengan ketentuan kinerja pemenuhan standar teknis kawasan, Kinerja fungsi dan Kinerja pemenuhan
dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 2 manfaat standar teknis
peraturan perundang- (dua) tahun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan kawasan
undangan. penataan ruang
Pasal 1 Ayat (16) Pasal 211 Pasal 212 Ayat (1)

What For How Who

Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Penataan terhadap terhadap terhadap


diselenggarakan untuk: Ruang terdiri atas kegiatan: kinerja kinerja kinerja

1. Menjamin tercapainya tujuan


penyelenggaraan peantaan ruang Bupati/Wali kota Masyarakat
Menteri Gubernur
2. Menjamin terlaksananya penegakan
hukum bidang penataan ruang Pemantaua Evaluasi Pelaporan
*dapat memberikan sanksi kepada Pemda
n
3. Meningkatkan kualitas kinerja Pasal 210
apabila tidak melakukan pengawasan

*apabila tidak dilakukan oleh Pemda Provinsi *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Kabupaten/Kota
penyelenggaraan penataan ruang. dan/atau Pemerintah Pusat memiliki perhatian dan/atau Pemda Provinsi memiliki perhatian khusus
khusus
Dibantu dengan Sistem
Pasal 209
Informasi Pengawasan Pasal 216 Ayat (1) – (4)

Sumber: Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan
Ruang dan Kinerja Fungsi dan Manfaat Penyelenggaraan
Penataan Ruang

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Pemerintah Daerah PENGAWASAN KINERJA TURBINLAK PR PROVINSI DAN
dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang sesuai
KABUPATEN/KOTA
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ps 239 ayat 1 Permen ATR/Ka.BPN 21/2021

1. Potret Kinerja
1. Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pengawasan Penataan Ruang 1. Penyebarluasa
Penataan Ruang Daerah n Hasil
terhadap Kinerja 2. Tersedianya Pengawasan
Pemerintah Daerah benchmark bagi Penataan Ruang
Provinsi penyelenggaraan 2.Masukan untuk
2. Pembinaan penataan ruang Bimbingan
Pengawasan yang berkualitas Teknis dan
Penataan Ruang 3. Rekomendasi dan Kerjasama
terhadap Kinerja Solusi Sistemik peningkatan
Pemerintah Daerah Peningkatan Kinerja kualitas PPR
Kabupaten Kota Penyelenggaraan
Penataan Ruang

Upaya dalam menciptakan proses yang kolaboratif antara seluruh


pemangku kepentingan penyelenggaraan penataan ruang

Ps. 239 ayat 5-8, Permen ATR/Ka.BPN 21/2021


Pengawasan Kinerja Fungsi Dan Manfaat Apakah penyelenggaraan
penataan ruang sudah
?
Penyelenggaraan Penataan Ruang efektif & efisien ?

Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja Pemerintah Daerah dalam


Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagai indikator kemajuan Penataan Ruang suatu Dilakukan sebagai kelanjutan dari pengawasan
daerah perlu dilakukan pengawasan kinerja fungsi dan manfaat penyelenggaraan kinerja TURBINLAK Penataan Ruang
penataan ruang
Ps 243 ayat 1 Permen ATR/Ka.BPN 21/2021

! Memahami Efektivitas Kinerja Fungsi Perencanaan Tata Ruang

Kinerja Fungsi dan Manfaat


Penyelenggaraan Penataan
Ruang

Kinerja Fungsi Kinerja Fungsi Kinerja Fungsi


Perencanaan Pemanfaatan Ruang Pengendalian
Penataan Ruang Pemanfaatan Ruang

Dapat dikatakan efektif apabila Dapat dikatakan efektif


Dapat dikatakan efektif Kesesuaian Kegiatan apabila ketentuan
apabila substansi rencana Pemanfaatan Ruang dan/atau pengendalian pemanfaatan Dapat dikatakan efektif dan
tata ruang sudah tersedia, sinkronisasi program ruang sudah tersedia, telah efisien apabila terjadi
telah dilegalkan, dan sudah pemanfaatan ruang sudah dilegalkan dan sudah keterpaduan atau integrasi antar
dilakukan pembinaan tersedia, telah dilegalkan, dan dilakukan pembinaan fungsi perencanaan tata ruang,
sudah dilakukan pembinaan pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang
Hasil Kinerja Turbinlak & Kinerja Fungsi Manfaat Tahun 2022
PEMERINTAH PENG ATURAN PEMBINAAN PERENC ANAAN PEMANFAATAN PENG ENDALIAN
RANK NILAI AKHIR KLASIFIKASI
DAERAH NILAI ASPEK KLASIFIKASI NILAI ASPEK KLASIFIKASI NILAI ASPEK KLASIFIKASI NILAI ASPEK KLASIFIKASI NILAI ASPEK KLASIFIKASI

PROVINSI
1 Jawa Tengah 83.33 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 86.05 Baik 93.88 Baik
2 Bali 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 64.29 Sedang 92.86 Baik
3 Jawa Barat 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 64.03 Sedang 92.81 Baik
KABUPATEN
1 Badung 90.00 Baik 95.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 97.00 Baik
2 Sleman 85.00 Baik 100.00 Baik 93.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 96.00 Baik
3 Karangasem 80.00 Baik 95.00 Baik 85.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 92.00 Baik

KOTA
1 Kota Yogyakarta 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik
2 Kota Bandung 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik
3 Kota Payakumbuh 100.00 Baik 90.00 Baik 95.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 97.00 Baik

Provinsi Kabupaten Kota

Provinsi Kabupaten Kota


Jawa Tengah Badung Yogyakarta

Provinsi Kabupaten Kota Bandung


Bali Sleman
Provinsi Kabupaten Kota
Jawa Barat Karangasem Payakumbuh
Kinerja Pemenuhan Standar Pelayanan Bidang Penataan Ruang

Pengaturan

1. Landasan Hukum
2. NSPK Pasal 212
PENGAWASAN terhadap

a. Kinerja Pengaturan Penataan


Ruang, Pembinaana Penataan
Ruang, dan Pelaksanaan
PP 21/2021 Penataan Ruang ;
PENYELENGGARAAN Pembinaan b. Kinerja Fungsi dan manfaat
PENATAAN RUANG Pengawasan Penyelenggaraan Penataan
Ruang; dan
Penilaian Kinerja oleh Pemeritah c. Kinerja Pemenuhan standar
Pusat, Pemerintah Daerah dan pelayanan bidang Penataan
Masyarakat Ruang
d. Kinerja pemenuhan standar
Teknis Penataan Ruang
Kawasan

Pelaksanaan

Kinerja Pemenuhan Standar Pelayanan


Upaya Mencapai Tujuan
Penataan Ruang 1. Konsultasi Publik dalam Penyusunan RTR dan
Proses Persetujuan Substansi
2. Penyediaan dan Penyebarluasan Informasi RTR
3. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
4. Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau Publik
Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian 5. Pengaduan Pelanggaran Pemanfaatan Ruang
Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

Amanat PP 21/2021 Standar Teknis Penataan Ruang


Penyelenggaraan Penataan Ruang Merupakan ketentuan teknis yang Urgensi Pengawasan Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
Pasal 212 menunjukkan perwujudan kinerja
Pengawasan Penataan Ruang dilakukan fungsi suatu Kawasan yang sesuai Menimbulkan Dampak Perwujudan Fungsi
terhadap kinerja: peruntukan Bagaimana memastikan Kawasan
a. Pengaturan Penataan Ruang, Pembinaan kawasan tersebut tidak Apakah kawasan yang telah
Bentuk Standar Teknis Penataan menimbulkan dampak terhadap sesuai dengan RTR, dapat
Penataan Ruang dan Pelaksanaan
Ruang kawasan sekitarnya? menjamin kawasan tersebut
Penataan Ruang; berfungsi dengan baik?
Dituangkan dalam daftar periksa
b. fungsi dan manfaat Penyelenggaraan
yang memuat ketentuan spasial
Penataan Ruang; dan
dalam pengembangan kegiatan
c. pemenuhan standar pelayanan bidang
sektor di suatu Kawasan.
penataan Ruang dan standar teknis
Penataan Ruang Kawasan. Pasal 215 ayat (1), (2), dan (4)

Pasal 216
Untuk meningkatkan efektivitas
(3) Gubernur melakukan pengawasan Kualitas Kawasan pengawasan ini bukan hanya
dan efisiensi, Pengawasan
Bagaimana memastikan untuk memastikan lokasinya
Penataan Ruang terhadap kinerja Pemenuhan Kinerja Standar Teknis
pengelola kawasan sudah
sebagaimana yang dimaksud dalam dilakukan dengan menggunakan sesuai dengan RTR, tetapi
mewujudkan fungsi kawasan yang
Pasal 212 yang dilakukan oleh
teknologi informasi.
berkualitas? lebih dari itu yaitu untuk
mewujudkan kinerja kawasan
bupati/wali kota.
yang berkualitas setelah
Pelaksana Pengawasan Penataan sesuai dengan RTR
Ruang
Pemerintah (Menteri) dan Untuk mewujudkan kinerja fungsi kawasan yang
Pemerintah Daerah (Gubernur, berkualitas, dilakukan pengawasan kinerja pemenuhan
Terhadap gubernur yang tidak Bupati/Wali Kota) dapat standar teknis kawasan.
melakukan pengawasan penataan ruang,
membentuk inspektur
Menteri dapat mengenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang- pembangunan sesuai “Berkualitas berarti kegiatan pemanfaatan ruang tidak
dengan kewenangannya menimbulkan dampak negatif, baik dari aspek sosial maupun
undangan
Pasal 215 ayat (5)
Pasal 217 ayat (1) lingkungan”
Kawasan yang Telah Disusun Standar Teknis Kawasan

7 (tujuh) Standar Teknis Kawasan telah


ditetapkan dalam Permen ATR/BPN No. 21/2021
Standar Teknis Kawasan disusun
untuk kawasan dengan fungsi
utama beserta jaringan prasarana
dan sarana, serta bangunan gedung
yang melayani kawasan
Pasal 255 ayat (1), Permen ATR/BPN No. 21/2021

Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan


Pendidikan Industri Pariwisata Perumahan dan
Permukiman
Perkotaan

Kawasan Ruang Kawasan Kawasan Jalur


Terbuka Hijau Perdagangan dan Pejalan Kaki
Jasa
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan
Standar Teknis Kawasan
ALUR PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA PEMENUHAN STANDAR TEKNIS KAWASAN
1 PERSIAPAN
Inspektur melakukan
PEMANTAUAN PELAPORAN
pengolahan data awal a Inspektur melakukan perumusan
dalam rangka Inspektur melakukan pemantauan rekomendasi terhadap hasil penilaian standar
PROSES MULAI penentuan batas
a b teknis dan standar kinerja
indikatif kawasan Pengamatan Pengamatan
langsung tidak langsung
a b
Pemberi Tugas
c c Pengisian daftar periksa dan Inspektur
Menyusun SPP
menugaskan kepada Inspektur melakukan (dalam hal pengelola
pengambilan bukti dukung menyusun
Inspektur dalam bentuk klarifikasi delineasi kawasan tidak
Rapor Hasil
memenuhi indikator
Surat Tugas/SPT kawasan dengan Penilaian
standar teknis kawasan
pengelola kawasan beserta
untuk perwujudan
rekomendasi
kualitas kawasan
EVALUASI hasil penilaian
minimal)
d standar teknis
Inspektur melakukan dan standar
analisis kesesuaian a kinerja
Inspektur melakukan Komponen minimal
Inspektur melakukan kawasan terhadap c
identifikasi komponen pada standar teknis
pembuatan kebutuhan rencana tata ruang Validator (Eselon 3)
yang belum terpenuhi tidak terpenuhi dan
data survei untuk melakukan validasi
dan sudah terpenuhi standar kinerja tidak
informasi awal hasil penilaian terpenuhi
sementara
Sesuai
b Kesesuaian b c
Unit kerja bidang terkait dengan RTR? Tidak Inspektur
Inspektur melakukan menyampaikan Rapor
membuat Surat Validasi valid
penilaian standar Hasil Penilaian dan SPP
Pemberitahuan
Tidak teknis, standar d hasil
Pelaksanaan kepada pengelola
penilaian?
sesuai kinerja dan kinerja kawasan
Pengawasan kepada
fungsi kawasan
pengelola kawasan Valid
Inspektur membuat
d Pengelola kawasan
Inspektur menyusun
rekomendasi tindak Inspektur melakukan laporan kinerja membuat Surat
lanjut dilakukan audit Inspektur melakukan pemberkasan hasil kawasan Komitmen terhadap SPP
Inspektur melakukan pemeriksaan dan bukti
tata ruang kepada penyusunan hasil
pengumpulan data dukung
Pejabat yang penilaian sementara
sekunder untuk Inspektur menyampaikan
berwenang dalam dan kemudian dikirim
informasi awal kawan laporan kinerja kawasan PROSES SELESAI
penertiban ke validator (Es.3) kepada pemberi tugas
pemanfaatan ruang
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

1 a. Tahap Persiapan (Pemberi Tugas Menugaskan kepada Inspektur)

Penetapan Inspektur Pembangunan diwujudkan


dalam SURAT KEPUTUSAN yang ditandatangani oleh

Kepala Perangkat Daerah yang membidangi


penataan ruang atau pejabat yang ditunjuk
(untuk Inspektur di tingkat Pemerintah Daerah Provinsi
ataupun Kabupaten/Kota)

Menteri yang membidangi penataan ruang


atau pejabat yang ditunjuk
(untuk Inspektur di tingkat Pemerintah Pusat
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

1 b. Tahap Persiapan (Pemberitahuan Pelaksanaan Pengawasan kepada Pengelola)


Contoh Surat Pemberitahuan Kunjungan
KOP SURAT

B. Penentuan dan Klarifikasi Kawasan


INSTANSI BIDANG PENATAAN RUANG
Nomor : ………………. Tempat…,
Tanggal….
Sifat : ……………….
Lampiran : ……………….
B.1 Pemberitahuan pelaksanaan pengawasan Perihal : Pemberitahuan Kunjungan dan Permohonan Data

1) Tim Inspektur Pembangunan memberitahukan rencana Kepada Yth.

pelaksanaan pengawasan kinerja pemenuhan Standar Teknis (Nama Pengelola Kawasan)……


Jalan…
Kawasan kepada pengelola kawasan Dalam rangka pelaksanaan pengawasan penataan ruang terhadap kinerja
2) Pemberitahuan rencana pelaksanaan dengan meyertakan Surat pemenuhan standar teknis kawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212 ayat
1 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021, Instansi bidang penataan
Pemberitahuan Kunjungan dengan melampirkan kebutuhan data ruang….. melaksanakan pengawasan penataan ruang terhadap kinerja
pemenuhan standar teknis kawasan pada Tahun Anggaran 2022. Untuk itu, kami
menugaskan Inspektur Pembangunan untuk melaksanakan pemantauan dan
B.2 Penentuan indikasi batas delineasi kawasan evaluasi terhadap pemenuhan standar teknis kawasan di dalam kawasan dan di
sekitar kawasan pada Kawasan….. (nama kawasan) yang berlokasi….. (alamat
Tim Inspektur Pembangunan menentukan batas delineasi indikatif kawasan). Pemantauan dan evaluasi dilakukan melalui pengisian daftar periksa

dengan ketentuan:
dan pengambilan bukti dukung serta penilaian kinerja kawasan. Daftar periksa
sebagaimana terlampir.
1) Apabila kawasan sudah terdapat penetapan delineasi, maka dapat Kegiatan dimaksud akan dilaksanakan pada tanggal…. sampai dengan
tanggal…… dan Inspektur Pembangunan yang kami berikan tugas melaksanakan
dijadikan acuan langsung sebagai batas deliniasi indikatif; tugas tersebut adalah sebagai berikut:
NO NAMA NIP JABATAN JABATAN TIM
2) Apabila kawasan belum terdapat penetapan delineasi, maka dapat 1 Inspektur
ditentukan dengan cara: Pembangunan
2 Inspektur
i. Mengidentifikasi kegiatan yang mempunyai fungsi dan karakteristik Pembangunan

sejenis yang membentuk dan melayani kawasan; Dst.. Inspektur


Pembangunan
ii. Mengidentifikasi sarana dan prasarana penunjang yang membentuk
Untuk dapat terlaksananya kegiatan dimaksud, mohon bantuan dan
dan melayani kawasan; dan kesediaan Saudara untuk dapat menerima dan mengizinkan Tim Inspektur

iii. Menentukan batasan fisik dengan mempertimbangkan konsentrasi Pembangunan kami dan dapat memberikan data dan informasi sesuai yang kami
perlukan serta menunjuk petugas untuk mendampingi selama kegiatan
kegiatan pada kawasan. pelaksanaan pengawasan penataan ruang terhadap kinerja pemenuhan standar
teknis kawasan. Adapun kebutuhan data yang kami perlukan sebagaimana
terlampir.
Demikian atas kesediaan dan bantuan Saudara, diucapkan terima kasih.

Direktur bidang pengendalian


pemanfaatan ruang dan pengawasan
pemanfaatan ruang/ Kepala Perangkat
Daerah bidang penataan ruang
ttd 17
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

1 c. Tahap Persiapan (Klarifikasi Delineasi Kawasan)


Contoh Berita Acara Kesepakatan Delineasi
KOP SURAT LAMPIRAN I
B. Penentuan dan Klarifikasi Kawasan INSTANSI YANG MEMBIDANGI PENATAAN RUANG
Nomor :

BERITA ACARA Tanggal :


KESEPAKATAN DELINEASI KAWASAN
B.3 Klarifikasi delineasi kawasan dengan NOMOR: …………………………………….
Turut menyaksikan penandatanganan Berita Acara,
pengelola kawasan Pada hari ini, hari … tanggal … bulan … tahun … bertempat di …,
1) Tim Inspektur Pembangunan Provinsi/Kabupaten/Kota … telah dilaksanakan Klarifikasi Delineasi Kawasan
dalam rangka pelaksananaan Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Unit Kerja : Unit Kerja :
melaksanakan rapat koordinasi dalam Kawasan pada tahun anggaran …, dengan kesepakatan sebagai berikut Jabatan : Jabatan :

rangka klarifikasi batas deliniasi indikatif A. Informasi Umum Kawasan


1. Nama Kawasan :
kawasan dengan pengelola kawasan; 2. Fungsi Utama Kawasan : Nama Nama
2) Apabila batas deliniasi indikatif kawasan 3. Tipologi Kawasan
4. Lokasi Koordinat Kawasan
:
: Dst.
NIP

tidak mencapai kesepakatan maka 5. Luas Kawasan :


6. Batas Kawasan :
dilakukan analisis ulang; Utara :
Timur :
3) Apabila batas deliniasi indikatif kawasan Selatan :
mencapai kesepakatan maka dituangkan Barat :

dalam Berita Acara Kesepakatan Delineasi B. Peta Delineasi Kawasan

Kawasan.
C. Penutup
1. Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Inspektur Pembangunan dan
Pengelola Kawasan berkomitmen untuk menyepakati batas-batas dileniasi
kawasan sesuai dengan yang tertuang pada berita acara ini.
2. Perubahan luasan dan bentuk delineasi kawasan dapat dilakukan setelah
mendapat kesepakatan oleh Tim Inspektur Pembangunan dan Pengelola
Kawasan berdasarkan data pendukung yang dapat dipertanggung jawabkan.

Demikian berita acara ini dibuat dan disepakati untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Tempat, Tanggal Bulan Tahun


Inspektur Pembangunan Pengelola Kawasan

Nama Nama
NIP 18
LAMPIRAN I
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

1 d. Tahap Persiapan (Analisis kesesuaian Kawasan terhadap RTR)

B. Penentuan dan Klarifikasi Kawasan


Kegiatan Lanjut Pengawasan Pemenuhan
Pemanfaatan Ruang KUPZ Stantek Kawasan
B.4 Tindak lanjut untuk dilakukan audit tata
ruang
1) Tim Inspektur Pembangunan
melaksanakan melakukan kajian analisis
kesesuaian rencana tata ruang pada Kegiatan Lanjut Pengawasan Pemenuhan
lokasi kawasan dengan overlay kawasan Pemanfaatan Ruang KUPZ Stantek Kawasan*
dengan batas deliniasi terklarifikasi
terhadap ketentuan pada dokumen
rencana tata ruang yang ada baik RTRW
Kab/Kota maupun RDTR Kab/Kota;
Kegiatan Tidak dapat dilaksanakan
2) Pelaksanaan analisis kesesuaian rencana KUPZ Pengawasan Pemenuhan
Pemanfaatan Ruang
tata ruang memperhatikan kondisi Stantek Kawasan
eksisting (data sekunder) kawasan dengan
peruntukkan kegiatan pemanfaatan ruang
pada Rencana Pola Ruang serta
*kondisi ini memungkinkan kegiatan pemanfaatan ruang tidak sesuai sebagian, sehingga perlu
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi dipastikan kembali apakah kegiatan pemanfaatan ruang bersifat mendominasi atau tidak
(KUPZ) Kabupaten/Kota pada Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota dan/atau Peraturan
B.5 Tindak lanjut untuk dilakukan audit tata ruang
Zonasi (PZ) pada Rencana Detil Tata
Terdahap hasil analisis kesesuaian rencana tata ruang yang tidak melanjutkan
Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota; pelaksanaan pemantauan dan penilaian kawasan, Inspektur Pembangunan
3) Adapun hasil analisis kesesuain RTR serta merekomendasikan kawasan dimaksud untuk dilaksanakan audit tata ruang oleh pihak
tindak lanjutnya yang berwenang
19
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

1 Tahap Persiapan

C. Koordinasi dengan Pihak Terkait

1) Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pengelola


kawasan dilakukan secara berkesinambungan pada
tahap klarifikasi delineasi kawasan;
2) Pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah
dan/atau stakeholder terkait dilakukan secara
berkesinambungan pada tahap pemberitahuan
pelaksanaan pengawasan khususnya pada proses
pengumpulan data sekunder
3) Pelaksanaan koordinasi dengan satuan polisi pamong
praja dan/atau aparat penegak hukum dilakukan
apabila kawasan yang menjadi objek pengawasan
terhadap pengawasan kinerja pemenuhan Standar Teknis
Kawasan dapat menimbulkan ancaman/konflik kepada
Tim Inspektur Pembangunan.

20
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (Melakukan Pemantauan Kawasan)


Cluster Sampling
A. Pengamatan langsung kondisi eksisting di lapangan
Anda ingin memilih
perwakilan kelompok untuk
A.1 Penentuan sampel pengamatan langsung menjadikannya sebuah
1) Tim Inspektur Pembangunan menentukan sampel/titik pengamatan kelompok baru.
langsung dengan menggunakan metode probability sampling yang
mengkombinasikan antara Cluster Sampling serta Stratified Sampling,
yang dilakukan di dalam kawasan dan sekitarnya sesuai dengan
jangkauan pelayanan sarana dan prasarana;
Probability
2) Metode Cluster Sampling yang digunakan dalam menentukan dan/atau
membagi kawasan menjadi beberapa perwakilan kelompok dalam
Sampling
satuan luas atau spot yang mewakili seluruh komponen yang akan dinilai;
3) Selanjutnya metode Stratified Sampling digunakan dalam memilih
masing-masing sampel dari populasi yang sudah dikelompokkan
sebelumnya untuk dinilai pemenuhan setiap komponen Stratified Sampling
Anda ingin memilih masing-
A.2. Pelaksanaan Pengamatan Langsung masing 1 sampel dari populasi
Pengamatan langsung dilakukan dengan memperhatikan dan yang sudah dikelompokkan
membandingkan kesesuaian komponen terhadap kondisi eksisting di (clustered) sebagai perwakilan.
lapangan dengan cara:
• pengamatan dan melihat secara visual;
• mengkukur dimensi; dan
• menelaah ketersediaan muatan komponen sesuai spesifikasi.

21
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (lanjutan)

B. Pengamatan tidak langsung kondisi eksisting di lapangan

Pengamatan tidak langsung dilakukan untuk memperoleh data dengan tujuan membandingkan muatan antara data sekunder
dengan kondisi eksisting dilapangan. Data sekunder yang dimaksud diperoleh dari pengelola, instansi terkait atau sumber
informasi yang dapat dipercaya dan kemudian dikumpulkan pada tahap persiapan.

• tidak berfungsi = 0;
C. Pengisian Dafar Periksa dan Pengambilan Bukti Dukung • berfungsi sebagian dan
tidak mencapai kualitas
kinerja = 1; atau
Sub-Komponen dan Penilaian Penilaian • berfungsi dan mencapai
Komponen Indikator Kinerja Sub-Sub-Komponen Standar Teknis Standar Kinerja kualitas kinerja = 2;

Pembagian Komponen
DAFTAR PERIKSA

1. keselamatan dan
keamanan;
2. kesehatan lingkungan;
Minimal 3. kelancaran
operasional kawasan;

4. konektivitas dan
aksesibilitas kawasan;
5. integrasi kawasan
Ideal dengan kawasan
perkotaan sekitarnya;

6. kenyamanan
kawasan;
7. estetika kawasan;
• tidak tersedia = 0; Prima 8. keberlanjutan
lingkungan; dan
• tersedia namun tidak memenuhi standar = 1; atau 9. inovasi teknologi.
• tersedia dan memenuhi standar = 2.
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (lanjutan)


a. Pemantauan Standar Teknis Kawasan (Contoh: SubKomponen Kelengkapan)

Tips melakukan pengukuran Kriteria Pengukuran Standar Teknis


Pengukuran dilakukan dengan cara melihat ada
STANDAR TEKNIS
atau tidaknya rambu lalu lintas dengan minimal
Skor Kriteria
informasi mengenai penanda sirkulasi lalu lintas, Tidak tersedia rambu lalu lintas
penanda lokasi sarana perdagangan jasa,
0
Tersedia rambu lalu lintas dengan minimal informasi mengenai penanda
penanda lokasi fasilitas, dan penanda larangan 1 sirkulasi lalu lintas dan penanda larangan tertentu
tertentu (rambu dilarang berhenti, belok Tersedia rambu lalu lintas dengan minimal informasi mengenai penanda
kanan/kiri, dst) 2 sirkulasi lalu lintas, penanda lokasi sarana perdagangan jasa, penanda lokasi
fasilitas, dan penanda larangan tertentu
Contoh Hyperlink Pengukuran
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (lanjutan)


b. Pemantauan Standar Kinerja Kawasan

Tips melakukan pengukuran Kriteria Pengukuran Standar Kinerja

Pengukuran dilakukan dengan cara STANDAR KINERJA


Skor Kriteria Kinerja
mengukur kinerja jalan dilihat dari Jalan di dalam kawasan dalam kondisi tidak baik (80% berlubang, tidak beraspal,
kelancaran lalu lintas dan sirkulasi 0
dsb) serta lalu lintas dan sirkulasi tidak lancer
kendaraan bermotor 1
Jalan di dalam kawasan dapat digunakan dengan baik, dalam kondisi baik (tidak ada
yang berlubang, seluruhnya beraspal) atau lalu lintas dan sirkulasi lancar
Contoh Hyperlink Pengukuran Jalan di dalam kawasan dapat digunakan dengan baik, dalam kondisi baik (tidak ada
2 yang berlubang, seluruhnya beraspal) serta lalu lintas dan sirkulasi lancar setiap saat
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (lanjutan)


a. Pemantauan Standar Teknis Kawasan (Contoh: Subkomponen Pengukuran)

Tips melakukan pengukuran Kriteria Pengukuran Standar Teknis

Pengukuran dilakukan dengan cara


melihat ada atau tidaknya PJU dan
memiliki jarak minimal 25 – 33 m
antar PJU lainnya
Contoh Hyperlink Pengukuran
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

2 Tahap Pemantauan (lanjutan)


b. Pemantauan Standar Kinerja Kawasan

Tips melakukan pengukuran Kriteria Pengukuran Standar Kinerja

Pengukuran dilakukan dengan cara


mengamati penempatan penerangan
jalan umum tersebar di seluruh area
public
Contoh Hyperlink Pengukuran
Praktik Pemantauan

CONTOH PENGISIAN DAFTAR PERIKSA KAWASAN KEBUN RAYA BOGOR


❑ Setelah lokasi Kawasan Kebun
Raya Bogor, dinyatakan sesuai
dengan Rencana Tata Ruang,
maka selanjutnya pelaksanaan
pemantauan dalam rangka
pengawasan pemenuhan kinerja
standar teknis Kawasan

❑ Daftar periksa yang digunakan


adalah daftar periksa untuk
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
pada Tipologi Hutan Kota

❑ Daftar periksa, mengacu pada


Lampiran Permen ATR/BPN No 21
Tahun 2021

KETERANGAN:

Komponen standar teknis indikator


minimal
Komponen standar teknis indikator
ideal
Komponen standar teknis indikator
prima
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 a. Tahap Evaluasi

Dalam mewujudkan Kinerja Fungsi Kawasan yang berkualitas didasarkan


pada pemenuhan kolektif pada setiap komponen yang pada ujungnya
bermuara pada pemenuhan standar teknis dan ketercapaian standar
kinerja
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 a. Tahap Evaluasi (lanjutan)

Pendekatan Penilaian
Ilustrasi Pendekatan Penilaian
Kinerja Fungsi Kawasan memiliki dua fokus
utama, pertama tentang “Fungsi” dan kedua
tentang “Kinerja”.

1. Fungsi Kawasan lebih menitikberatkan


pada kegunaan dan peran suatu
kawasan yang kemudian dapat diukur
dengan pemenuhan spesifikasi teknis
pada setiap komponen pembentuk
kawasan.

2. Kinerja merefleksikan keberhasilan dalam


pemenuhan suatu ketentuan atau
standar.
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 a. Tahap Evaluasi (Identifikasi Komponen yang Belum dan Sudah Terpenuhi)

Sub Komponen Belum Terpenuhi dan Sudah Terpenuhi


Sub komponen dapat
Keterangan
dikatakan tidak terpenuhi
Komponen Penilaian Skor Keterangan
apabila pada saat dilakukan
0 1 2 penilaian, komponen
C. Keamanan dan Keselamatan tersebut memiliki hasil
C.7 Mitigasi Bencana penilaian berupa:
C.7.1 Jalur Evakuasi 0 Sub komponen tidak ada .
0 = Sub komponen tidak
Sub Komponen belum ada/tersedia
C.7.2 Titik kumpul 1
terpenuhi 1 = Sub komponen
E. Operasional ada/tersedia, namun di
E.2 Jaringan Kelistrikan bawah standar/belum
E.2.1 Penempatan jaringan listrik 2 Sub Komponen terpenuhi . memenuhi standar
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 b. Tahap Evaluasi (Penilaian Standar Teknis)

Penilaian Standar Teknis Kawasan Kategorisasi Skor dan Keterangan


Penentuan Standar Nilai Tertinggi Penilaian pada Standar Teknis
pada Kriteria Komponen
Kriteria
Standar Nilai Skor Keterangan Penilaian
Kriteria Komponen Komponen
Tertinggi (skor)

Prima
Minimal 2

Ideal
0 Komponen tidak ada/tersedia
Ideal 2
2

Minimal
Prima
Komponen ada/tersedia, tetapi di
1
Klasifikasi Penilaian bawah/belum memenuhi standar

Klasifikasi Predikat Klasifikasi Nilai

Prima
Komponen ada/tersedia, dan

Ideal
2 memenuhi standar
Buruk 0 – 20 %
Sedang 21 – 40 %
Cukup Baik 41 – 60 %
Baik 61 – 80 %
Sangat Baik 81 – 100 %
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
3 b. Tahap Evaluasi (Tahapan Penilaian Standar Teknis)
Contoh Penilaian Standar Teknis Kawasan
4 Penilaian
PENILAIAN Sub-sub
STANDAR TEKNIS Komponen
Penentuan Bobot
1 Komponen Bobot Kriteria Komponen
Batas
Atas
Pengisian Komponen
Skor Indikator Standar
Teknis Total
Nilai Pencapaian
Kriteria
Rata-Rata Nilai Pencapaian Komponen

1 Menentukan bobot setiap komponen berdasarkan tingkat


0 1 2 0 1 2
A. KELANCARAN OPERASIONAL 40% Total 24
prioritas sesuai dengan kontribusinya dalam pemenuhan Kinerja Total Internal 24
Fungsi Kawasan; Internal
Minimal 22 44 3 3 16 0 3 32 35 80%
Ideal 2 4 2 0 0 0 0 0 0 0%
Prima 0 0 40% 16%
Mengklasifikasikan kelompok komponen Internal dan Eksternal,
2
Total Eksternal 0

pada setiap komponen


• Kelompok Komponen Internal: Kumpulan komponen yang
Eksternal
Minimal
Ideal
Prima
0
0
0
0
0
0
Nilai Pencapaian Kriteria 7
menjadi tanggung jawab pengelola kawasan; B. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KAWASAN 20% Total 6
• Kelompok Komponen Eksternal: Kumpulan komponen yang Total Internal 4

menjadi tanggung jawab di luar kewenangan pengelola


Minimal 4 8 0 0 4 0 0 8 8 100%
Kelompok
2
Internal
Nilai Pencapaian
6
Ideal 0 0
kawasan; 100% 20%
Komponen
Prima 0 0
Total Eksternal 2
Komponen
Mengklasifikasikan indikator perwujudan kualitas kawasan
Minimal 2 4 0 0 2 0 0 4 4 100%
Eksternal
3
Ideal 0 0
minimal, ideal dan prima, pada setiap komponen Prima 0 0
C. KENYAMANAN KAWASAN 10% Total 3

• Memasukan pengisian sub komponen ke dalam kolom Total Internal 3

4 Pengisian Komponen Internal


Minimal
Ideal
0
1
0
2 1 0 0 0 0 0 0 0%
Penentuan
• Mengkalikan kolom Pengisian Komponen dengan skor
Indikator Standar Teknis;
Prima
Total Eksternal
Minimal
2
0
0
4

0
51 0 1 0

Batas
0 2 2 50% 25% 3%

Eksternal Ideal 0 0

Menentukan Batas Atas dengan mengkalikan kriteria komponen Prima 0 0

5 dengan standar nilai tertinggi (2); D. KEBERLANJUTAN KAWASAN 5% Total


Total Internal
4
4

Internal
Minimal 0 0
Mengklasifikasikan
3
• Menjumlahkan skor indikator standar teknis Ideal 0 0

6 • Membagi total skor indikator teknis dengan Batas Atas lalu


Prima 4 8 3 indikator
0 1 perwujudan
0 0 2 2 25% 25% 1%
kualitas kawasan
Total Eksternal 0
dikalikan 100%; Eksternal
Minimal 0 0
Ideal 0 0
Prima 0 0
• Kemudian menghitung rata-rata nilai pencapaian kriteria
7 • Mengkalikan rata-rata nilai pencapaian kriteria dengan bobot
E. INTEGRASI KAWASAN 25% Total
Total Internal
8
6

pada masing-masing komponen untuk mendapatkan Nilai Internal


Minimal 0 0

Pencapaian Komponen;
Ideal 6 12 2 0 4 0 0 8 8 67%
Prima 0 0 71% 18%
Total Eksternal 2

8 Menjumlahkan seluruh Nilai Pencapaian Komponen untuk Minimal 0 0


Eksternal
mendapatkan Nilai Pemenuhan Standar Teknis.
Ideal 2 4 0 1 1 0 1 2 3 75%
Prima 0 0

8 Nilai Pemenuhan Standar Teknis Pemenuhan Standar 57%


Teknis Cukup Baik
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 b. Tahap Evaluasi (Tahapan Penilaian Standar Kinerja) Contoh Penilaian Standar Kinerja Kawasan

1
Penentuan Bobot PENILAIAN STANDAR KINERJA
3
Menentukan bobot setiap komponen berdasarkan
Skor Indikator Standar Nilai
Jumlah Kriteria Batas Pengisian Komponen Nilai Pencapaian
Komponen Bobot Kinerja Total Pencapaian Rata-Rata
tingkat prioritas sesuai dengan kontribusinya dalam
1
Kinerja Atas Komponen
Kriteria
0 1 2 0 1 2
pemenuhan Kinerja Fungsi Kawasan; A. KELANCARAN OPERASIONAL 40% Total 11

Mengklasifikasikan kelompok komponen Internal


Internal
Eksternal
11

0
22

0
2 2 7 0 2 14 16 73% 73% 29% 6
dan Eksternal, pada setiap komponen
2 • Kelompok Komponen Internal: Kumpulan
B. KEAMANAN DAN KESELAMATAN
20% Total 6

2
KAWASAN
komponen yang menjadi tanggung jawab
5
Internal 5 10 1 1 3 0 1 6 7 70% 60% 12%
pengelola kawasan; Eksternal 1 2 0 1 0 0 1 0 1 50%
• Kelompok Komponen Eksternal: Kumpulan
C. KENYAMANAN KAWASAN 10% Total 4
komponen yang menjadi tanggung jawab di luar
kewenangan pengelola kawasan;
Internal 4 8 1 0 3 0 0 6 6 75% 75% 8%
Eksternal 0 0

• Memasukan pengisian sub komponen ke dalam D. KEBERLANJUTAN KAWASAN 5% Total 3

kolom Pengisian Komponen Internal


4 0% 0%
3 6 3 0 0 0 0 0 0 0%

3 • Mengkalikan kolom Pengisian Komponen dengan Eksternal 0 0

skor Indikator Standar Kinerja; E. INTEGRASI KAWASAN 25% Total 3


Internal 1 2 0 1 0 0 1 0 1 50% 38% 9%
Menentukan Batas Atas dengan mengkalikan Eksternal 2 4 1 1 0 0 1 0 1 25%
kriteria komponen dengan standar nilai tertinggi
4 (2); Kategorisasi Skor dan Keterangan 7 Pemenuhan Standar
Kinerja
58%
Cukup Baik
Penilaian pada Standar Kinerja
• Menjumlahkan skor indikator standar kinerja
5 • Membagi total skor indikator kinerja dengan
Batas Atas lalu dikalikan 100%; SKOR KETERANGAN PENILAIAN
HASIL PERHITUNGAN KINERJA FUNGSI KAWASAN
• Kemudian menghitung rata-rata nilai
6 pencapaian kriteria 0
Komponen tidak berfungsi
dengan baik
Keterangan Nilai Predikat
• Mengkalikan rata-rata nilai pencapaian kriteria
dengan bobot pada masing-masing komponen
Komponen setengah berfungsi
untuk mendapatkan Nilai Pencapaian Pemenuhan Standar Teknis 57% Cukup Baik
1 dan tidak mencapai kinerja yang
Komponen; diinginkan
7 Menjumlahkan seluruh Nilai Pencapaian
Pencapaian Standar Kinerja 58% Cukup Baik

Komponen untuk mendapatkan Nilai Pemenuhan Komponen berfungsi dengan baik


2 dan mencapai kualitas kinerja Kinerja Fungsi Kawasan 58% Cukup Baik
Standar Kinerja.
yang diingikan
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 b. Tahap Evaluasi (Penilaian Kinerja Fungsi Kawasan)

Hasil Kinerja Fungsi Kawasan

Contoh Score Card Standar Teknis Kawasan


Pembulatan Nilai Pencapaian A
Komponen
100%
Komponen
Standar Standar 80%
Teknis Kinerja
60%
A. Kelancaran
Operasional
40% 73% EE 40%
BB
20%
B. Keamanan dan
Keselamatan 100% 60% 0%
Kawasan

C. Kenyamanan
Kawasan
25% 75%

D. Keberlanjutan DD C
C
Kawasan
25% 0%
Nilai Pencapaian Komponen Standar Teknis
E. Integrasi
Kawasan
71% 38% Nilai Pencapaian Komponen Standar Kinerja

Komponen kawasan pada score card akan berbeda-beda satu sama


lain tergantung dari jenis kawasannya
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

3 c. Tahap Evaluasi (Validator Melakukan Validasi Penilaian Sementara)

Inspektur Tidak Valid

menyampaikan hasil Validator Melakukan


Validasi
penilaian kepada melakukan Hasil
Pemantauan
Validator Validasi Kembali
Valid

Inspektur melakukan
pemberkasan hasil
pemeriksaan dan
bukti dukung

Lanjut Tahap
Pelaporan
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 a. Tahap Pelaporan (melakukan perumusan rekomendasi)

Penilaian Pemenuhan Penilaian Ketercapaian


STANDAR TEKNIS STANDAR KINERJA
Penilaian dan Rekomendasi Standar
teknis ini perlu mempertimbangkan:
HASIL 1. Efisiensi Sumber Daya
HASIL
2. Produktivitas Kawasan

Kombinasi Hasil Penilaian Rekomendasi Tindak Lanjut

Standar Teknis Standar Kinerja

Arahan untuk tetap mempertahankan kondisi


Terpenuhi Tercapai Rekomendas Rekomendasi pada tahap
HASIL 1 dan/atau kinerja sesuai dengan standar yang telah
i terpenuhi Perencanaan

Tidak Rekomendas Arahan peningkatan kinerja dengan


HASIL 2 Terpenuhi Rekomendasi Pengendalian
memperhatikan dan memastikan keberfungsian
Tercapai i Perencanaan
sumatif dari seluruh komponen pada standar teknis

Arahan untuk pemenuhan komponen pada standar Ke Pengelola Kawasan


HASIL 3 Tidak Rekomendas
Tercapai teknis sebagai bentuk prefrntif dan/atau antisipasi Ke Leading Sector
Terpenuhi i
terhadap dampak yang akan ditimbulkan (Pemerintah)

Tidak Tidak Rekomendas Arahan untuk pemenuhan komponen pada standar Aksi Peningkatan Kinerja
HASIL 4 i teknis serta arahan peningkatan kinerja Fungsi Kawasan
Terpenuhi Tercapai
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 b. Tahap Pelaporan (Menyusun Rapor Hasil Penilaian)

Rapor Penilaian Standar Teknis

Contoh rapor penilaian Standar Teknis Kawasan Pejalan Malioboro


yang dilengkapi dengan bukti dukung
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 b. Tahap Pelaporan (Menyusun Rapor Hasil Penilaian)

Rapor Penilaian Standar Kinerja

Contoh rapor penilaian Standar Kinerja Kawasan Pejalan Malioboro


yang dilengkapi dengan bukti dukung
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 b. Tahap Pelaporan (Menyusun Rapor Hasil Penilaian)

Rapor Penilaian Kinerja Fungsi Kawasan

Contoh hasil penilaian


Kinerja Fungsi Kawasan
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 b. Tahap Pelaporan (Menyusun Rekomendasi)

Penyusunan Rekomendasi

Setelah dilakukan penilaian, langkah selanjutnya adalah perumusan rekomendasi, dengan:


• Komponen yang terpenuhi dan tercapai, direkomendasikan untuk tetap mempertahankan kinerja
• Komponen yang tidak terpenuhi dengan dilakukan beberapa perlengkapan komponen yang tidak terpenuhi
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 c. Tahap Pelaporan (Penyampaian Rapor Hasil Penilaian)

Contoh hasil penyampaian Kinerja Pemenuhan


Standar Teknis Kawasan Malioboro yang
diterima oleh pengelola kawasan
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan

4 d. Tahap Pelaporan (Pengelola Kawasan Membuat Surat Komitmen)

Contoh Surat Komitmen hasil penilaian


Kinerja Pemenuhan Standar Teknis
Kawasan Malioboro
Hasil Pengawasan Kinerja Fungsi Kawasan Tahun 2022
Pe me nuhan Standar Pe nc apaian Standar Kine rja Fungsi
No. Nama Kawasan Tipologi Kawasan Te knis Kine rja Kawasan

Nilai Pre dikat Nilai Pre dikat Nilai Pre dikat


KAWASAN INDUSTRI
1 Kawasan Pe runtukan Industri Kota Batam Zona Industri Besar 94% Sangat Baik 90% Sangat Baik 92% Sangat Baik
Zona Industri Besar dan Kawasan
2 Kawasan Pe runtukan Industri Kota Cile gon 92% Sangat Baik 88% Sangat Baik 90% Sangat Baik
Industri
3 Kawasan Pe runtukan Industri Kabupate n Be kasi Zona Industri Besar 88% Sangat Baik 87% Sangat Baik 88% Sangat Baik
4 Kawasan Pe runtukan Industri Kabupate n G re sik Zona Industri Besar 88% Sangat Baik 80% Baik 84% Sangat Baik
KAWASAN PENDIDIKAN
5 Kawasan Unive rsitas G adjah Mada Kawasan Pendidikan 99.80% Sangat Baik 97% Sangat Baik 98.20% Sangat Baik
6 Kawasan Unive rsitas Brawijaya Kawasan Pendidikan 93% Sangat Baik 92% Sangat Baik 93% Sangat Baik
7 Kawasan Pe ndidikan Soposurung Aglomerasi Fasilitas Pendidikan 71.20% Baik 72% Baik 71.70% Baik
KAWASAN PARIWISATA
8 Kawasan Pariwisata Candi Prambanan Destinasi Wisata Budaya 87% Sangat Baik 92% Sangat Baik 90% Sangat Baik
9 Kawasan Pariwisata Candi Borobudur Destinasi Wisata Budaya 87% Sangat Baik 97% Sangat Baik 92% Sangat Baik
10 Kawasan Pantai Be bas dan RPT Parapat Destinasi Wisata Alam 90% Sangat Baik 91% Sangat Baik 99% Sangat Baik
Kawasan Wate rfront Pantai Marina -
11 Destinasi Wisata Alam 84% Sangat Baik 93% Sangat Baik 88% Sangat Baik
Bukit Pramuka - Pantai Pe de
KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERKO TAAN
12 Kawasan CitraLand Surabaya Rumah Tapak Komersial 67% Baik 76% Baik 72% Baik
KAWASAN PERDAG ANG AN DAN JASA
13 Kawasan Pasar Baru Jakarta Kawasan Perdagangan dan Jasa 91% Sangat Baik 92% Sangat Baik 91% Sangat Baik
Aglome rasi Fungsi Pe rdagangan dan Jasa di Aglomerasi Fungsi Perdagangan dan
14 91% Sangat Baik 78% Baik 84% Sangat Baik
Koridor Jalan Raya Kuta-Tuban Jasa
KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
15 Ke bun Raya Balikpapan 92% Sangat Baik 90% Sangat Baik 91% Sangat Baik
Perkotaan
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
16 Kawasan Ke bun Raya Indrokilo Boyolali 78% Baik 90% Sangat Baik 84% Sangat Baik
Perkotaan
KAWASAN PEJALAN KAKI
17 Kawasan Malioboro Kawasan Pejalan Kaki 91% Sangat Baik 92% Sangat Baik 92% Sangat Baik
18 Kawasan Kotatua Jakarta Kawasan Pejalan Kaki 88% Sangat Baik 93% Sangat Baik 91% Sangat Baik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai