disampaikan oleh:
Latar Belakang
BIN
Penyelenggaraan Penataan Ruang Merekomendasikan
bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, Peninjauan
produktif dan berkelanjutan berlandaskan Kembali/ Revisi RTR PENGENDALIAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN
Wawasan Nusantara dan Ketahanan
RUANG
Nasional (Pasal 3 UU 26/2007) Rencana Tata
Ruang
Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah Pengenaan sanksi
WAS
TUR
administratif
kegiatan yang meliputi (Pasal 1 angka 9 PP
21/2021):
1. Pengaturan penataan ruang; Penerbitan Kesesuaian Pemberian insentif &
2. Pembinaan penataan ruang; Kegiatan Pemanfaatan Penyelesaian sengketa
disinsentif
Ruang penataan ruang
3. Pelaksanaan penataan ruang; dan
4. Pengawasan penataan ruang Penilaian perwujudan
RTR
Pengawasan Penataan Ruang
Pengawasan Penataan Ruang adalah Sinkronisasi Program Penilaian pelaksanaan
KKPR dan pernyataan
upaya agar Penyelenggaraan Penataan mandiri pelaku UMK
Ruang dapat diwujudkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- PEMANFAATAN
undangan. Keterangan: RUANG
TUR: Pengaturan Penataan Ruang
BIN: Pembinaan Penataan Ruang Referensi:
WAS: Pengawasan Penataan Ruang PP No 21 Th. 2021.,
Permen ATR/KBPN No 21 Th. 2021
Pengawasan Pemanfaatan Ruang
Pengawasan Penataan Ruang
INPUT PROSES OUTPUT
Pengawasan Kinerja
TURBINLAK Penataan
Pengawasan Ruang Tingkat Kinerja Pemberian Penghargaan
Penyelenggaraan
Penataan Ruang Apabila terdapat kondisi
Stakeholder Penataan Ruang ❑ Tingkat Kinerja
Penyelenggaraan khusus dapat dilakukan Baik
Melalui kegiatan:
Penataan Ruang pengawasan khusus Tingkat Kinerja
Pemantauan ❑
Rekomendasi
Pengaturan penataan ruang
❑
❑
Evaluasi Sedang Peningkatan Kinerja
Penataan Ruang
❑
Dilaksanakan
oleh
Inspektur Pembangunan sebagai petugas khusus yang memiliki tugas/kewenangan melaksanakan Pengawasan Penataan Ruang dengan
harapan pelaksanaan pengawasan penataan ruang dapat lebih efektif dan optimal (Penjelasan Pasal 217 PP No 21 Tahun 2021)
Pengawasan Penataan Ruang
Lingkup:
Pengawasan Penataan Ruang Pengawasan Penataan Ruang dilakukan
secara berkala setiap 2 (dua) tahun sejak Kinerja Turbinlak Kinerja pemenuhan
adalah upaya agar penataan ruang standar pelayanan
RTRW ditetapkan. bidang PR
penyelenggaran penataan
ruang dapat diwujudkan *Dikecualikan untuk pengawasan terhadap
sesuai dengan ketentuan kinerja pemenuhan standar teknis kawasan, Kinerja fungsi dan Kinerja pemenuhan
dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 2 manfaat standar teknis
peraturan perundang- (dua) tahun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan kawasan
undangan. penataan ruang
Pasal 1 Ayat (16) Pasal 211 Pasal 212 Ayat (1)
*apabila tidak dilakukan oleh Pemda Provinsi *apabila tidak dilakukan oleh Pemda Kabupaten/Kota
penyelenggaraan penataan ruang. dan/atau Pemerintah Pusat memiliki perhatian dan/atau Pemda Provinsi memiliki perhatian khusus
khusus
Dibantu dengan Sistem
Pasal 209
Informasi Pengawasan Pasal 216 Ayat (1) – (4)
Sumber: Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Kinerja Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan
Ruang dan Kinerja Fungsi dan Manfaat Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Pemerintah Daerah PENGAWASAN KINERJA TURBINLAK PR PROVINSI DAN
dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang sesuai
KABUPATEN/KOTA
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ps 239 ayat 1 Permen ATR/Ka.BPN 21/2021
1. Potret Kinerja
1. Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pengawasan Penataan Ruang 1. Penyebarluasa
Penataan Ruang Daerah n Hasil
terhadap Kinerja 2. Tersedianya Pengawasan
Pemerintah Daerah benchmark bagi Penataan Ruang
Provinsi penyelenggaraan 2.Masukan untuk
2. Pembinaan penataan ruang Bimbingan
Pengawasan yang berkualitas Teknis dan
Penataan Ruang 3. Rekomendasi dan Kerjasama
terhadap Kinerja Solusi Sistemik peningkatan
Pemerintah Daerah Peningkatan Kinerja kualitas PPR
Kabupaten Kota Penyelenggaraan
Penataan Ruang
PROVINSI
1 Jawa Tengah 83.33 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 86.05 Baik 93.88 Baik
2 Bali 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 64.29 Sedang 92.86 Baik
3 Jawa Barat 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 64.03 Sedang 92.81 Baik
KABUPATEN
1 Badung 90.00 Baik 95.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 97.00 Baik
2 Sleman 85.00 Baik 100.00 Baik 93.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 96.00 Baik
3 Karangasem 80.00 Baik 95.00 Baik 85.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 92.00 Baik
KOTA
1 Kota Yogyakarta 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik
2 Kota Bandung 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik
3 Kota Payakumbuh 100.00 Baik 90.00 Baik 95.00 Baik 100.00 Baik 100.00 Baik 97.00 Baik
Pengaturan
1. Landasan Hukum
2. NSPK Pasal 212
PENGAWASAN terhadap
Pelaksanaan
Pasal 216
Untuk meningkatkan efektivitas
(3) Gubernur melakukan pengawasan Kualitas Kawasan pengawasan ini bukan hanya
dan efisiensi, Pengawasan
Bagaimana memastikan untuk memastikan lokasinya
Penataan Ruang terhadap kinerja Pemenuhan Kinerja Standar Teknis
pengelola kawasan sudah
sebagaimana yang dimaksud dalam dilakukan dengan menggunakan sesuai dengan RTR, tetapi
mewujudkan fungsi kawasan yang
Pasal 212 yang dilakukan oleh
teknologi informasi.
berkualitas? lebih dari itu yaitu untuk
mewujudkan kinerja kawasan
bupati/wali kota.
yang berkualitas setelah
Pelaksana Pengawasan Penataan sesuai dengan RTR
Ruang
Pemerintah (Menteri) dan Untuk mewujudkan kinerja fungsi kawasan yang
Pemerintah Daerah (Gubernur, berkualitas, dilakukan pengawasan kinerja pemenuhan
Terhadap gubernur yang tidak Bupati/Wali Kota) dapat standar teknis kawasan.
melakukan pengawasan penataan ruang,
membentuk inspektur
Menteri dapat mengenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang- pembangunan sesuai “Berkualitas berarti kegiatan pemanfaatan ruang tidak
dengan kewenangannya menimbulkan dampak negatif, baik dari aspek sosial maupun
undangan
Pasal 215 ayat (5)
Pasal 217 ayat (1) lingkungan”
Kawasan yang Telah Disusun Standar Teknis Kawasan
dengan ketentuan:
dan pengambilan bukti dukung serta penilaian kinerja kawasan. Daftar periksa
sebagaimana terlampir.
1) Apabila kawasan sudah terdapat penetapan delineasi, maka dapat Kegiatan dimaksud akan dilaksanakan pada tanggal…. sampai dengan
tanggal…… dan Inspektur Pembangunan yang kami berikan tugas melaksanakan
dijadikan acuan langsung sebagai batas deliniasi indikatif; tugas tersebut adalah sebagai berikut:
NO NAMA NIP JABATAN JABATAN TIM
2) Apabila kawasan belum terdapat penetapan delineasi, maka dapat 1 Inspektur
ditentukan dengan cara: Pembangunan
2 Inspektur
i. Mengidentifikasi kegiatan yang mempunyai fungsi dan karakteristik Pembangunan
iii. Menentukan batasan fisik dengan mempertimbangkan konsentrasi Pembangunan kami dan dapat memberikan data dan informasi sesuai yang kami
perlukan serta menunjuk petugas untuk mendampingi selama kegiatan
kegiatan pada kawasan. pelaksanaan pengawasan penataan ruang terhadap kinerja pemenuhan standar
teknis kawasan. Adapun kebutuhan data yang kami perlukan sebagaimana
terlampir.
Demikian atas kesediaan dan bantuan Saudara, diucapkan terima kasih.
Kawasan.
C. Penutup
1. Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Inspektur Pembangunan dan
Pengelola Kawasan berkomitmen untuk menyepakati batas-batas dileniasi
kawasan sesuai dengan yang tertuang pada berita acara ini.
2. Perubahan luasan dan bentuk delineasi kawasan dapat dilakukan setelah
mendapat kesepakatan oleh Tim Inspektur Pembangunan dan Pengelola
Kawasan berdasarkan data pendukung yang dapat dipertanggung jawabkan.
Nama Nama
NIP 18
LAMPIRAN I
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
1 Tahap Persiapan
20
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
21
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
Pengamatan tidak langsung dilakukan untuk memperoleh data dengan tujuan membandingkan muatan antara data sekunder
dengan kondisi eksisting dilapangan. Data sekunder yang dimaksud diperoleh dari pengelola, instansi terkait atau sumber
informasi yang dapat dipercaya dan kemudian dikumpulkan pada tahap persiapan.
• tidak berfungsi = 0;
C. Pengisian Dafar Periksa dan Pengambilan Bukti Dukung • berfungsi sebagian dan
tidak mencapai kualitas
kinerja = 1; atau
Sub-Komponen dan Penilaian Penilaian • berfungsi dan mencapai
Komponen Indikator Kinerja Sub-Sub-Komponen Standar Teknis Standar Kinerja kualitas kinerja = 2;
Pembagian Komponen
DAFTAR PERIKSA
1. keselamatan dan
keamanan;
2. kesehatan lingkungan;
Minimal 3. kelancaran
operasional kawasan;
4. konektivitas dan
aksesibilitas kawasan;
5. integrasi kawasan
Ideal dengan kawasan
perkotaan sekitarnya;
6. kenyamanan
kawasan;
7. estetika kawasan;
• tidak tersedia = 0; Prima 8. keberlanjutan
lingkungan; dan
• tersedia namun tidak memenuhi standar = 1; atau 9. inovasi teknologi.
• tersedia dan memenuhi standar = 2.
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
KETERANGAN:
3 a. Tahap Evaluasi
Pendekatan Penilaian
Ilustrasi Pendekatan Penilaian
Kinerja Fungsi Kawasan memiliki dua fokus
utama, pertama tentang “Fungsi” dan kedua
tentang “Kinerja”.
Prima
Minimal 2
Ideal
0 Komponen tidak ada/tersedia
Ideal 2
2
Minimal
Prima
Komponen ada/tersedia, tetapi di
1
Klasifikasi Penilaian bawah/belum memenuhi standar
Prima
Komponen ada/tersedia, dan
Ideal
2 memenuhi standar
Buruk 0 – 20 %
Sedang 21 – 40 %
Cukup Baik 41 – 60 %
Baik 61 – 80 %
Sangat Baik 81 – 100 %
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
3 b. Tahap Evaluasi (Tahapan Penilaian Standar Teknis)
Contoh Penilaian Standar Teknis Kawasan
4 Penilaian
PENILAIAN Sub-sub
STANDAR TEKNIS Komponen
Penentuan Bobot
1 Komponen Bobot Kriteria Komponen
Batas
Atas
Pengisian Komponen
Skor Indikator Standar
Teknis Total
Nilai Pencapaian
Kriteria
Rata-Rata Nilai Pencapaian Komponen
0
51 0 1 0
Batas
0 2 2 50% 25% 3%
Eksternal Ideal 0 0
Internal
Minimal 0 0
Mengklasifikasikan
3
• Menjumlahkan skor indikator standar teknis Ideal 0 0
Pencapaian Komponen;
Ideal 6 12 2 0 4 0 0 8 8 67%
Prima 0 0 71% 18%
Total Eksternal 2
3 b. Tahap Evaluasi (Tahapan Penilaian Standar Kinerja) Contoh Penilaian Standar Kinerja Kawasan
1
Penentuan Bobot PENILAIAN STANDAR KINERJA
3
Menentukan bobot setiap komponen berdasarkan
Skor Indikator Standar Nilai
Jumlah Kriteria Batas Pengisian Komponen Nilai Pencapaian
Komponen Bobot Kinerja Total Pencapaian Rata-Rata
tingkat prioritas sesuai dengan kontribusinya dalam
1
Kinerja Atas Komponen
Kriteria
0 1 2 0 1 2
pemenuhan Kinerja Fungsi Kawasan; A. KELANCARAN OPERASIONAL 40% Total 11
0
22
0
2 2 7 0 2 14 16 73% 73% 29% 6
dan Eksternal, pada setiap komponen
2 • Kelompok Komponen Internal: Kumpulan
B. KEAMANAN DAN KESELAMATAN
20% Total 6
2
KAWASAN
komponen yang menjadi tanggung jawab
5
Internal 5 10 1 1 3 0 1 6 7 70% 60% 12%
pengelola kawasan; Eksternal 1 2 0 1 0 0 1 0 1 50%
• Kelompok Komponen Eksternal: Kumpulan
C. KENYAMANAN KAWASAN 10% Total 4
komponen yang menjadi tanggung jawab di luar
kewenangan pengelola kawasan;
Internal 4 8 1 0 3 0 0 6 6 75% 75% 8%
Eksternal 0 0
C. Kenyamanan
Kawasan
25% 75%
D. Keberlanjutan DD C
C
Kawasan
25% 0%
Nilai Pencapaian Komponen Standar Teknis
E. Integrasi
Kawasan
71% 38% Nilai Pencapaian Komponen Standar Kinerja
Inspektur melakukan
pemberkasan hasil
pemeriksaan dan
bukti dukung
Lanjut Tahap
Pelaporan
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
Tidak Tidak Rekomendas Arahan untuk pemenuhan komponen pada standar Aksi Peningkatan Kinerja
HASIL 4 i teknis serta arahan peningkatan kinerja Fungsi Kawasan
Terpenuhi Tercapai
Tata Cara Pengawasan Kinerja Pemenuhan Standar Teknis Kawasan
Penyusunan Rekomendasi