Anda di halaman 1dari 54

MATERI FGD V

PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW

https://bit.ly/MateriFGD5PenilaianRTRW
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG (KUNDHA NITI MANDALA SARTA TATA SASANA)

PENYUSUNAN DOKUMEN
PERWUJUDAN RENCANA TATA
RUANG WILAYAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN 2023
OUTLINE

LATAR BELAKANG
TUJUAN DAN LINGKUP
TAHAPAN PELAKSANAAN
HASIL PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PENGENDALIAN IMPLIKASI WILAYAH
HASIL IMPLIKASI WILAYAH
REKOMENDASI
LATAR BELAKANG
Undang-undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang

PP No. 21 Tahun 2021: Pasal 147

Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilaksanakan


untuk mendorong terwujudnya Tata Ruang
sesuai dengan Rencana Tata Ruang

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


Penilaian Pelaksanaan KKPR Pemberian Insentif dan
dan Pernyataan Mandiri Disinsentif
Pelaku UMK

Penilaian Perwujudan RTR


Pengenaan Sanksi

Sengketa Penataan Ruang

Tindak Lanjut

1 Pelaksanaan pembangunan tidak sesuai:


- Peninjauan Kembali dan Revisi RTR atau
2 Hasil Penilaian Pelaksanaan KKPR +
Penilaian Perwujudan RTR:
- Penertiban Pemanfaatan Ruang - Pengendalian Implikasi Wilayah
Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2021 (diolah)
MAKSUD DAN TUJUAN

Melaksanakan upaya pengendalian pemanfaatan ruang melalui


penilaian perwujudan rencana tata ruang

LINGKUP KEGIATAN

1. Penilaian Tingkat perwujudan rencana Struktur Ruang


2. Penilaian Tingkat perwujudan rencana Pola Ruang
3. Pengendalian Implikasi Kewilayahan
4. Perumusan Kesimpulan dan Rekomendasi
TAHAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
1 PERSIAPAN 3 PENILAIAN PERWUJUDAN POLA RUANG
a. Studi Literatur a. Pengumpulan Data dan Informasi
b. Penyusunan Matriks Persandingan Program
b. Penyusunan Metodologi
c. Pengumpulan Data: RTRW dan Utama dangan Muatan Rencana Pola Ruang
5 PENYAMPAIAN HASIL AKHIR
Program Pembangunan c. Penilaian Perwujudan Rencana Pola Ruang a. FGD V
d. OPD/Instansi d. Penyusunan Peta Perwujudan Rencana Pola b. Perumusan Kesimpulan dan
e. Penyusunan dan Pengumpulan Ruang Rekomendasi
Laporan Pendahuluan e. Penyusunan Laporan Antara c. Penyusunan dan Pengumpulan
f. FGD I f. FGD III Laporan Akhir

Februari - Maret Juni - Juli Oktober

April - Mei Agustus - September


PENILAIAN PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG 4 ANALISIS IMPLIKASI WILAYAH
2
a. Penilaian Konsentrasi Pemanfaatan
a. Pengumpulan Data Ruang
b. Penyusunan Matriks Persandingan Program Utama b. Identifikasi Pemanfaatan Ruang
dengan Muatan Rencana Struktur Ruang Tertentu
c. Penyusunan Matriks Penilaian Perwujudan Rencana c. Analisis Dampak
Struktur Ruang d. Penentuan Zona Kendali dan Zona
d. Penyusunan Peta Perwujudan Rencana Struktur Ruang yang Didorong
e. FGD II e. FGD IV
HASIL PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
STRUKTUR RUANG POLA RUANG

NILAI PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG


90,00
Terwujud ≥85%
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
72,34

75,48

83,00

66,67

83,57

63,16
10,00
0,00
Perwujudan Sistem Jaringan

Perwujudan Sistem Jaringan

Perwujudan Sistem Jaringan

Perwujudan Sistem Jaringan

Perwujudan Sistem Jaringan


Program Perwujudan Sistem
Jaringan Prasarana Wilayah

Prasarana Lainnya
Sumber Daya Air
Telekomunikasi
Transportasi

Energi

BELUM TIDAK
POLA RUANG SESUAI
TERWUJUD SESUAI
Keterangan
LINDUNG 97,99% 0,00% 2,01%
≥ 85% : Terwujud BUDIDAYA 84,37% 11,20% 4,43%
< 85% : Belum Terwujud TOTAL 84,67% 10,95% 4,38%
METODE PELAKSANAAN PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PENILAIAN PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG

Penyelarasan muatan program, lokasi dan waktu


indikasi program utama Struktur Ruang dengan muatan
rencana Struktur Ruang dalam batang tubuh
Perda/Perkada RTR

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


METODE PELAKSANAAN PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PENILAIAN RENCANA STRUKTUR RUANG

1 Penyandingan IPU & Rencana Struktur Ruang 2 Penilaian Perwujudan Struktur Ruang 3 HASIL

Dokumen Penyandingan DOKUMEN PENILAIAN


RTRW a. Matriks Persandinganndikasi
Persandingan IPU dan Muatan Program Utama dengan Muatan
Struktur Ruang SELARAS Rencana Struktur Ruang
b. Matriks Penilaian Perwujudan
Matriks Persandingan Program, Lokasi, Rencana Struktur Ruang
dan Waktu REALISASI Program
a. Tabel Indikasi Program Utama Pembangunan
b. Muatan Rencana Struktur Ruang PETA PERWUJUDAN
STRUKTUR RUANG
Matriks Penilaian Perwujudan RTRW

Kategori Penilaian
▪ Terealisasi =Realisasi >85%
Tidak Selaras ▪ Belum Terealisasi = Realisasi ≤ 85%
a. Rekomendasi PK Selaras ▪ Tidak Sesuai Muatan Rencana Tata Ruang
b. Revisi RTR

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


HASIL PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG

No Program RTRW DIY Penilaian Klasifikasi

A. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG


2 Program Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana 72,34% Belum Terwujud
Wilayah
2.1 Perwujudan Sistem Jaringan Transportasi 75,48% Belum Terwujud
2.1.1 Perwujudan Sistem Jaringan Jalan 80,00%
2.1.2 Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 50,00%
2.1.3 Perwujudan Sistem Jaringan Kereta Api 100,00%
2.1.4 Perwujudan Sistemm Jaringan Transportasi Laut 95,00%
2.1.5 Perwujudan Bandar Udara Umum dan Bandar Udara 100,00%
Khusus
2.2 Perwujudan Sistem Jaringan Energi 83,00% Belum Terwujud
2.3 Perwujudan Sistem Jaringan Telekomunikasi 66,67% Belum Terwujud
2.3.1 Pengembangan Jaringan Tetap 100,00%
2.3.2 Pengembangan Jaringan Bergerak 0%
2.4 Perwujudan Jaringan Sumber Daya Air 83,57% Belum Terwujud
HASIL PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG

No Program RTRW DIY Penilaian Klasifikasi


2.5 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya 63,16% Belum Terwujud
2.5.1 Perwujudan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 80,00%
2.5.2 Perwujudan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) 42,86%
2.5.3 Perwujudan Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya 50,00%
dan Beracun (B3)
2.5.4 Perwujudan Sistem Jaring Persampahan 80,00%
PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW
PERWUJUDAN
RENCANA
STRUKTUR
RUANG
Sistem Jaringan
Transportasi
PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW
PERWUJUDAN
RENCANA
STRUKTUR
RUANG
Sistem Jaringan
Energi
PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW
PERWUJUDAN
RENCANA
STRUKTUR
RUANG
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW
PERWUJUDAN
RENCANA
STRUKTUR
RUANG
Sistem Jaringan
Sumber Daya
Air
PENILAIAN
PERWUJUDAN
RTRW
PERWUJUDAN
RENCANA
STRUKTUR
RUANG
Sistem Jaringan
Prasarana
Lainnya
PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG YANG BELUM TERWUJUD

Program Sesuai Nomenklatur


No Nama Program Lokasi Instansi Pelaksana
Kepmendagri 050 5889 Tahun 2021
1 2 3 4 7
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG PROVINSI
2 Program Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
02.01 Perwujudan Sistem Jaringan Transportasi
02.01.01 Perwujudan Sistem Jaringan Jalan
b Penyusunan Kajian Studi Perencanaan pengembangan TOD di DIY Program Penyelenggaraan Jalan Seluruh DIY Dinas Perhubungan DIY

v Pembangunan fasilitas parkir perpindahan moda (park and ride) Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Kawasan sekitar TOD Kementerian Perhubungan dan
Angkutan Jalan (LLAJ) Park and Ride Prambanan Dinas Perhubungan DIY
Park and Ride Gamping
Park and Ride Dongkelan
Terminal Jombor
Terminal Giwangan
02.01.02 Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
g Peningkatan kualitas terminal penumpang tipe A Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Kota Yogyakarta, Kabupaten Kementerian Perhubungan,
Angkutan Jalan (LLAJ) Gunungkidul Dinas Perhubungan DIY, Dinas
Kelautan dan Perikanan DIY

i Pengembangan Kawasan TOD dan pembangunan prasarana pendukungnya Program Penyelenggaraan Penataan Terminal Giwangan dan Terminal Kementerian Perhubungan,
Ruang Jombor Kementerian PUPR, Dinas
PUP-ESDM DIY, Dinas
Perhubungan DIY

j Kajian Pengembangan Terminal Barang Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan DIY Dinas Perhubungan DIY
Angkutan Jalan (LLAJ)
PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG YANG BELUM TERWUJUD

Program Sesuai Nomenklatur


No Nama Program Lokasi Instansi Pelaksana
Kepmendagri 050 5889 Tahun 2021
1 2 3 4 7
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG PROVINSI
2 Program Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
02.02 Perwujudan Sistem Jaringan Energi
g Peningkatan kapasitas terpasang tenaga listrik pada kawasan industri dan Program Pengelolaan Ketenagalistrikan Kawasan Sentolo, Kabupaten Kulon PLN, Dinas PUP-ESDM DIY
kawasan peruntukan industri Progo dan Kawasan Sedayu,
Pajangan, dan Piyungan Kabupaten
Bantul
02.03 Perwujudan Sistem Jaringan Telekomunikasi
02.03.02 Pengembangan jaringan bergerak
a Pengembangan menara BTS bersama Program Pengelolaan Informasi dan Seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta Kemenkominfo, Diskominfo
Komunikasi Publik Kab/Kota. Swasta
02.04 Perwujudan Sistem Jaringan Sumber Daya Air
a Konservasi sungai dan DAS · Program pengelolaan daerah aliran DAS Progo, DAS Opak, DAS Serang Kementerian PUPR, BBWS
sungai (das) Serayu Opak, DLHK DIY, Dinas
· Program pengelolaan hutan PUP-ESDM DIY
l kerjasama antar daerah dalam penetapan pembagian daerah penanganan Program Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Perkotaan di DIY Kementerian PUPR, Dinas
genangan dan penggunaan aset saluran drainase Sistem Drainase PUP-ESDM DIY, BPBD DIY
PROGRAM PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG YANG BELUM TERWUJUD
Program Sesuai Nomenklatur Kepmendagri 050
No Nama Program Lokasi Instansi Pelaksana
5889 Tahun 2021
1 2 3 4 7
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG PROVINSI
2 Program Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
02.05 Perwujudan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
b Pengembangan jaringan sumber daya air untuk kegiatan Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Kawasan Industri Sentolo, Kawasan Industri Temon, BUMD, Swasta
kawasan peruntukan industri Penyediaan Air Minum Kabupaten Kulon Progo; Kawasan Industri Sedayu dan
Pajangan, Kabupaten Bantul; Kawasan Industri
Piyungan, Kabupaten Bantul
02.05.02 Perwujudan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
b Pengembangan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) terpusat Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo; Dinas PUP-ESDM DIY,
skala kota Air Limbah Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul; dan Dinas PU Kabupaten/Kota
Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul;
c Pengembangan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) terpusat Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Kapanewon Berbah, Kapanewon Ngaglik, Kapanewon Dinas PUP-ESDM DIY,
skala kawasan Air Limbah Depok, Kapanewon Gamping Kabupaten Sleman; dan Dinas PU Kabupaten/Kota
Kapanewon Temon dan Kapanewon Sentolo
Kabupaten Kulon Progo
d Pengembangan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) terpusat Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Seluruh kabupaten dan kota Dinas PUP-ESDM DIY,
skala komunitas Air Limbah Dinas PU Kabupaten/Kota
e Pembangunan dan pengembangan Instalasi Pengolahan Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Kapanewon Sewon, Kapanewon Jetis Kabupaten Dinas PUP-ESDM DIY,
Lumpur Tinja (IPLT) Air Limbah Bantul; Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Dinas PU Kabupaten/Kota
Progo; Kapanewon Prambanan, Kapanewon Godean,
Kapanewon Turi, Kapanewon Moyudan, Kapanewon
Pakem Kabupaten Sleman dan Kapanewon Wonosari,
Kabupaten Gunungkidul.
02.05.03 Perwujudan Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
c Peningkatan kapasitas masyarakat dalam upaya pengelolaan Program Pengendalian Bahan Berbahaya dan DIY Dinas PUP-ESDM DIY,
limbah B3 secara berkelanjutan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan DLHK DIY, DLH
Beracun (Limbah B3) Kabupaten/Kota
02.05.04 Perwujudan Sistem Jaringan Persampahan
c Kajian Pembangunan dan/atau Pengembangan TPA/TPST Program Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Seluruh wilayah DIY Dinas PUP-ESDM DIY,
yang ramah lingkungan dengan pemanfaatan teknologi Persampahan Regional DLHK DIY
METODE PELAKSANAAN PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW
PENILAIAN PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG

1 Penyandingan IPU dengan Rencana Pola Ruang


Penyelarasan muatan program,
lokasi dan waktu indikasi program
utama Pola Ruang dengan muatan
rencana Pola Ruang dalam batang
tubuh Perda/Perkada RTR

KOMPONEN UTAMA
POLA RUANG

➢ Kawasan lindung dan


konservasi baik daratan
maupun perairan
➢ Kawasan budidaya
termasuk kawasan
andalan serta kawasan
strategis nasional.

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


PENILAIAN PERWUJUDAN RENCANA POLA RUANG

TAHAPAN PENILAIAN KETERWUJUDAN POLA RUANG

1 2
TIPOLOGI KETIDAKSESUAIAN

Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Rencana Tata


Ruang setelah Perda RTRW ditetapkan

Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Rencana Tata


Ruang karena pemanfaatan yang direncanakan belum Terwujud
terwujud

Ketidaksesuaian Pemanfaatan Ruang dengan Rencana Tata 4


Ruang sebelum Perda RTRW ditetapkan
PETA
PERWUJUDAN
POLA RUANG
HASIL PENILAIAN PERWUJUDAN RTRW

Sesuai Belum Terwujud Tidak Sesuai


Peruntukan Pola Ruang
Luas (Ha) Persentase Luas (Ha) Persentase Luas (Ha) Persentase
Badan Air 495,24 99,97% 0,00 0,00% 0,14 0,03%
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
2.292,31 99,73% 0,00 0,00% 6,11 0,27%
LINDUNG
Bawahannya
Kawasan Konservasi 3.682,13 98,46% 0,00 0,00% 57,73 1,54%
Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 5.139,98 99,78% 0,00 0,00% 11,14 0,22%
Kawasan Lindung Geologi 159,90 48,92% 0,00 0,00% 166,98 51,08%
PERWUJUDAN Kawasan Cagar Budaya
Perwujudan Kawasan Lindung
21,84
11.791,40
100,00%
97,99%
0,00
0,00
0,00%
0,00%
0,00
242,09
0,00%
2,01%
POLA RUANG Kawasan Hutan Produksi
Kawasan Perkebunan Rakyat
3.219,46
15.411,87
23,88%
84,61%
10.189,91
150,14
75,57% 74,24
0,82% 2.652,53
0,55%
14,56%
Kawasan Pertanian 141.535,52 86,01% 1.947,25 1,18% 21.068,49 12,80%
Budidaya

Kawasan Perikanan 226.259,51 100,00% 0,00 0,00% 0,00 0,00%


Kawasan Peruntukan Industri 121,38 1,80% 6.608,43 98,20% 0,00 0,00%
Kawasan Pariwisata 1.703,88 74,72% 550,85 24,16% 25,61 1,12%
Kawasan Permukiman 64.823,36 61,40% 40.734,07 38,59% 10,63 0,01%
Kawasan Transportasi 822,67 91,97% 48,96 5,47% 22,86 2,56%
Perwujudan Kawasan Budidaya 453.897,64 84,37% 60.229,61 11,20% 23.854,37 4,43%
Perwujudan Total 465.689,04 84,67% 60.229,61 10,95% 24.096,46 4,38%
Rincian Penilaian Perwujudan Pola Ruang
Penggunaan Lahan Eksisting

Alami/Semi Alami
dengan Tanaman
Bangunan Bukan

Permukiman/Ca

Tegalan/Ladang

Semak Belukar

Lahan Terbuka

Lahan Terbuka

Lahan Terbuka
Berkayu Keras

Alami Lainnya

Perairan Laut
Permukiman

Perkebunan

Diusahakan
Bangunan
mpuran

Tambak
FUNGSI KAWASAN

Sungai
Sawah

Danau
Hutan
Badan Air 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,08 0,00 0,00 0,05 351,35 143,89 0,00

Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap


0,00 2,37 634,98 1643,83 3,74 1,24 12,25 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kawasan Bawahannya
LINDUNG

Kawasan Konservasi 0,00 5,35 37,42 2690,17 29,18 17,26 129,03 34,67 199,05 0,00 5,93 12,58 0,00 579,22
Kawasan Pencadangan Konservasi di Laut 0,00 2,56 0,00 0,00 0,00 3,50 5,09 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5139,98
Kawasan Lindung Geologi 0,00 4,47 14,09 0,00 3,94 158,56 102,79 43,03 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kawasan Cagar Budaya 21,83 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

21,83 14,76 686,49 4334,01 36,86 180,57 249,16 77,78 199,05 0,00 5,98 363,93 143,89 5719,20

Kawasan Hutan Produksi 0,00 74,24 615,13 2604,34 4,30 9921,18 264,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 2652,53 11912,00 389,78 660,74 2449,35 144,99 5,15 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Kawasan Pertanian 71,71 20996,78 20307,71 4089,08 31950,27 84867,62 1844,54 102,72 28,26 4,96 287,40 0,00 0,00 0,22
Budidaya

Kawasan Perikanan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 26,33 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 226233,18

Kawasan Peruntukan Industri 118,51 2310,49 2109,06 9,29 982,93 1119,11 68,79 8,77 0,00 2,86 0,00 0,00 0,00 0,00

Kawasan Pariwisata 16,23 214,64 64,95 0,06 275,36 544,19 6,66 133,29 0,00 0,00 25,61 0,00 0,00 999,34
Kawasan Permukiman 586,25 64206,02 12016,64 339,92 18413,86 9080,77 810,26 28,31 44,31 23,69 10,63 0,00 7,39 0,00
Kawasan Transportasi 734,98 20,97 0,07 0,00 41,96 1,57 5,21 0,16 0,00 87,44 1,89 0,25 0,00 0,00

1527,69 90475,68 47025,55 7432,46 52329,43 108010,11 3144,88 278,39 72,56 118,95 325,53 0,25 7,39 227232,74
PENGENDALIAN IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Permen ATR No. 21 Tahun 2021
Pasal 62
Pengendalian Implikasi Kewilayahan dilakukan berdasarkan hasil
penilaian pelaksanaan KKPR dan/atau hasil penilaian perwujudan RTR .
Permen ATR No. 21 Tahun 2021
Pasal 68
Konsentrasi Pemanfaatan Ruang
Zona yang Didorong
zona dengan Konsentrasi Pemanfaatan Ruang tinggi,
Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung melampaui daya dukung lahan, terdapat dampak yang
ditimbulkan, dan/atau terjadi Dominasi Pemanfaatan Ruang
Tertentu
Dominasi Pemanfaatan Ruang Tertentu
Zona Kendali
zona dengan Konsentrasi Pemanfaatan Ruang tinggi, sedang
Analisis Dampak atau rendah, tidak melampaui daya dukung lahan, tidak
terdapat dampak yang ditimbulkan, tidak terjadi Dominasi
Pemanfaatan Ruang Tertentu, dan perlu ditingkatkan
perwujudannya sesuai dengan RTR.

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022
IDENTIFIKASI KONSENTRASI PEMANFAATAN RUANG

1 Data Sebaran Titik Fasilitas Pendidikan,


Kesehatan, Pemerintahan, dan Komersial

2 Analisis Kernel Density

3 Klasifikasi

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


Kabupaten
Konsentrasi Kelas
Kulon Luas
Konsentrasi Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta
Pemanfaatan Progo
Rendah 22418,64 33144,47 22684,39 24425,06 0,00 102672,55
Ruang Sedang 14908,44 4802,77 7568,07 3426,79 270,98 30977,04
Tinggi 248,36 0,00 0,00 146,17 3010,92 3405,45
Kelas Luas Total 37575,43 37947,24 30252,45 27998,02 3281,91 137055,05
Luas (Ha)
Konsentrasi
R1 1.668,68
R2 867,47
R3 67.723,35
R4 26.993,59
R5 1.076,30
R6 2.162,90
R7 623,18
R8 1.557,08
S1 1.793,83
S10 3.409,08
S2 5.502,88
S3 1.291,26
S4 2.291,14
S5 884,27
S6 4.899,23
S7 5.279,14
S8 5.144,88
S9 481,32
T1 3.405,45
Luas Total 137.055,05
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
Data Kemampuan Lahan pada KLHS
1 RTRW DIY

2 Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


Analisis Daya
Dukung dan
Daya
Tampung
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan Analisis
Pengembangan Cukup Pengembangan Sedang Pengembangan Tinggi Analisis Daya Penutup Total Luas Persentase
Total Luas Persentase Persentase Persentase Persentase Daya
Penutup Lahan Dukung Lahan Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) (Ha) (%)
Persentase Persentase Persentase (Ha) (%) (%) (%) (%) Dukung
Luas (Ha) Luas (Ha) Luas (Ha) Lahan
(%) (%) (%) S3 100,00% 302,09 0,00 0,00 100,00% 989,17 1.291,26 100,00% Berpotensi
R1 100,00% 1.668,68 1.668,68 100,00% Bangunan Permukiman/Campuran
24,04% 72,63 0,00 0,00 40,19% 397,59 470,22 36,42% Tidak
Bangunan Bukan Permukiman 0,15% 2,50 2,50 0,15% Hutan 14,59% 44,08 0,00 0,00 0,23% 2,23 46,31 3,59% Melampaui -
Berpotensi
Bangunan Permukiman/Campuran 30,13% 502,82 502,82 30,13%
Tidak Perkebunan dengan
22,51%Tanaman67,99
Berkayu Keras0,00 0,00 2,67% 26,39 94,38 7,31% Kelas
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras 15,64% 260,95 260,95 15,64%
Melampaui Sawah 15,91% 48,06 0,00 0,00 53,99% 534,02 582,08 45,08% Sedang
Sawah 51,86% 865,42 865,42 51,86%
Semak Belukar (Belukar) 2,22% 36,98 36,98 2,22%
Semak Belukar (Belukar)
0,65% 1,96 0,00 0,00 0,98% 9,66 11,62 0,90% Berpotensi
R2 100,00% 867,47 867,47 100,00% Tegalan/Ladang22,30% 67,36 0,00 0,00 1,95% 19,28 86,64 6,71% Melampaui -
Bangunan Permukiman/Campuran 24,42% 211,87 211,87 24,42% Berpotensi S4 100,00% 674,87 0,00 0,00 100,00% 1.616,27 2.291,14 100,00%
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras 51,27% 444,77 444,77 51,27% Tidak Bangunan Permukiman/Campuran
44,69% 301,61 0,00 0,00 31,93% 516,12 817,74 35,69%
Berpotensi
Sawah 14,87% 129,02 129,02 14,87% Melampaui Lahan Terbuka Alami
0,70%Lainnya 4,71 0,00 0,00 0,10% 1,61 6,33 0,28%
Tidak
Tegalan/Ladang 9,43% 81,81 81,81 9,43% Perkebunan dengan
40,70%Tanaman 274,66
Berkayu Keras0,00 0,00 33,17% 536,05 810,71 35,38%
R3 100,00% 23.096,50 100,00% 44.626,85 67.723,35 100,00% Melampaui
Sawah 13,74% 92,70 0,00 0,00 33,73% 545,22 637,92 27,84%
Bangunan Bukan Permukiman 1,08% 248,87 0,97% 434,56 683,43 1,01%
Tegalan/Ladang0,18% 1,19 0,00 0,00 1,07% 17,26 18,45 0,81%
Bangunan Permukiman/Campuran 37,09% 8.567,21 43,34% 19.340,14 27.907,35 41,21%
S5 100,00% 143,10 0,00 0,00 100,00% 741,17 884,27 100,00% Berpotensi
Danau 0,00% 0,16 0,01% 5,40 5,57 0,01%
Hutan 2,73% 630,77 0,11% 49,89 680,66 1,01% Bangunan Permukiman/Campuran
62,33% 89,19 0,00 0,00 53,76% 398,43 487,62 55,14% Melampaui -
Lahan Terbuka Alami Lainnya 0,12% 28,79 0,01% 5,90 34,69 0,05% Berpotensi Semak Belukar (Belukar)
0,00% - 0,00 0,00 1,10% 8,18 8,18 0,92% Kelas
Lahan Terbuka Alami/Semi-Alami 0,01% 2,49 0,02% 7,93 10,42 0,02% Tidak Tegalan/Ladang37,67% 53,91 0,00 0,00 45,14% 334,56 388,47 43,93% Sedang
Lahan Terbuka Diusahakan 0,00% 0,21% 93,83 93,83 0,14% Melampaui S6 100,00% 2.275,22 0,00 0,00 100,00% 2.624,01 4.899,23 100,00%
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras 36,03% 8.321,15 8,06% 3.598,52 11.919,67 17,60% Bangunan Bukan0,05%
Permukiman 1,21 0,00 0,00 0,78% 20,49 21,70 0,44%
Sawah 15,97% 3.688,17 44,82% 20.001,45 23.689,62 34,98% Bangunan Permukiman/Campuran
86,68% 1.972,12 0,00 0,00 26,95% 707,11 2.679,23 54,69% Berpotensi
Semak Belukar (Belukar) 0,38% 87,13 0,39% 172,16 259,29 0,38% Perkebunan dengan
6,30%Tanaman 143,27
Berkayu Keras0,00 0,00 6,29% 164,98 308,26 6,29% Melampaui
Sungai 0,06% 14,82 0,17% 76,81 91,64 0,14%
Sawah 6,72% 152,97 0,00 0,00 58,63% 1.538,39 1.691,36 34,52%
Tegalan/Ladang 6,52% 1.506,94 1,88% 840,26 2.347,20 3,47%
Tegalan/Ladang0,25% 5,64 0,00 0,00 7,36% 193,03 198,67 4,06%
R4 100,00% 14.061,02 100,00% 13,72 100,00% 12.918,85 26.993,59 100,00% Berpotensi
Bangunan Bukan Permukiman 0,25% 35,07 0,00% 0,53% 68,94 104,02 0,39% Tidak S7 100,00% 139,70 0,00 0,00 100,00% 5.139,44 5.279,14 100,00%
Bangunan Permukiman/Campuran 35,15% 4.942,78 0,72% 0,10 40,95% 5.290,85 10.233,72 37,91% Melampaui - Bangunan Permukiman/Campuran
31,08% 43,42 0,00 0,00 47,32% 2.432,23 2.475,65 46,89%
Hutan 2,60% 366,03 0,00% 1,33% 171,55 537,57 1,99% Kelas Perkebunan dengan
35,52%Tanaman49,62
Berkayu Keras0,00 0,00 0,54% 27,94 77,56 1,47% Berpotensi
Lahan Terbuka Diusahakan 0,06% 7,83 0,00% 0,00% 7,83 0,03% Sedang Sawah 1,50% 2,09 0,00 0,00 51,75% 2.659,70 2.661,79 50,42% Melampaui
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras 4,90% 688,92 0,00% 1,52% 196,98 885,90 3,28% Semak Belukar (Belukar)
0,00% - 0,00 0,00 0,07% 3,68 3,68 0,07%
Sawah 10,97% 1.542,33 0,00% 15,37% 1.985,19 3.527,52 13,07% Berpotensi Tegalan/Ladang31,90% 44,57 0,00 0,00 0,31% 15,90 60,47 1,15%
Semak Belukar (Belukar) 1,74% 245,16 0,00% 0,71% 91,91 337,07 1,25% Melampaui - S8 100,00% 112,54 0,00 0,00 100,00% 5.032,34 5.144,88 100,00%
Tegalan/Ladang 44,33% 6.232,90 99,28% 13,62 39,58% 5.113,43 11.359,96 42,08% Kelas Tinggi
Bangunan Permukiman/Campuran
30,13% 33,91 0,00 0,00 54,61% 2.748,40 2.782,32 54,08%
(blank) 0,00% 0,00 0,00% 0,00% 0,00 0,00%
Hutan 19,21% 21,62 0,00 0,00 0,11% 5,74 27,36 0,53% Berpotensi
R5 100,00% 1.076,31 1.076,31 100,00%
Berpotensi Perkebunan dengan
37,92%Tanaman42,68
Berkayu Keras0,00 0,00 3,08% 154,78 197,45 3,84% Tidak
Bangunan Permukiman/Campuran 13,73% 147,76 147,76 13,73%
Tidak Sawah 11,19% 12,60 0,00 0,00 38,94% 1.959,48 1.972,08 38,33% Melampaui
Semak Belukar (Belukar) 0,64% 6,85 6,85 0,64%
Melampaui
Tegalan/Ladang 85,64% 921,70 921,70 85,64% Sungai 0,00% - 0,00 0,00 1,35% 67,93 67,93 1,32%
R6 100,00% 2.162,90 2.162,90 100,00% Tegalan/Ladang1,54% 1,74 0,00 0,00 1,91% 96,00 97,74 1,90%
Berpotensi
Bangunan Permukiman/Campuran 22,00% 475,86 475,86 22,00% S9 100,00% 289,21 0,00 0,00 100,00% 192,11 481,32 100,00% Berpotensi
Tidak
Hutan 0,00% 0,09 0,09 0,00% Bangunan Permukiman/Campuran
56,38% 163,06 0,00 0,00 63,85% 122,67 285,73 59,36% Melampaui -
Melampaui
Tegalan/Ladang 77,99% 1.686,95 1.686,95 77,99% Perkebunan dengan
1,32%Tanaman Berkayu
3,81 Keras0,00 0,00 2,18% 4,20 8,00 1,66% Kelas
R7 100,00% 623,18 623,18 100,00% Berpotensi
Sawah 42,24% 122,17 0,00 0,00 32,88% 63,17 185,35 38,51% Sedang
Bangunan Permukiman/Campuran 7,95% 49,53 49,53 7,95% Tidak
Tegalan/Ladang0,06% 0,17 0,00 0,00 1,08% 2,07 2,24 0,47% Berpotensi
Tegalan/Ladang 92,05% 573,65 573,65 92,05% Melampaui
R8 100,00% 1.557,08 1.557,08 100,00% Berpotensi S10 100,00% 1.458,69 0,00 0,00 100,00% 1.950,39 3.409,08 100,00%
Bangunan Permukiman/Campuran 13,56% 211,09 211,09 13,56% Tidak Bangunan Permukiman/Campuran
66,52% 970,36 0,00 0,00 48,94% 954,55 1.924,92 56,46%
Berpotensi Melampaui
Tegalan/Ladang 86,44% 1.345,99 1.345,99 86,44% Melampaui Semak Belukar (Belukar)
0,81% 11,79 0,00 0,00 0,00% - 11,79 0,35%
S1 100,00% 217,15 100,00% 1.576,68 1.793,83 100,00% Berpotensi Tegalan/Ladang32,67% 476,54 0,00 0,00 51,06% 995,84 1.472,37 43,19%
Tabel Bangunan Permukiman/Campuran
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras
27,08%
41,68%
58,81
90,50
35,19%
19,77%
554,84
311,77
613,65
402,27
34,21%
22,43%
Tidak
Melampaui -
T1 100,00%
Bangunan Bukan0,00%
Permukiman -
2,08 0,00
0,00
0,00
0,00
100,00% 3.403,38
3,89% 132,35
3.405,45
132,35
100,00%
3,89%
Berpotensi
Analisis Daya Sawah
Tegalan/Ladang
30,45%
0,79%
66,12
1,72
44,90%
0,14%
707,87
2,20
773,99
3,92
43,15%
0,22%
Kelas
Sedang
Bangunan Permukiman/Campuran
100,00%
Lahan Terbuka Diusahakan
0,00%
2,08
-
0,00
0,00
0,00
0,00
94,99% 3.232,77
0,51% 17,29
3.234,85
17,29
94,99%
0,51%
Tidak
S2 100,00% 2,94 5.499,94 5.502,88 100,00% Melampaui
Dukung dan Bangunan Bukan Permukiman 0,00% 160,16 160,16 2,91%
Sawah 0,00%
Tegalan/Ladang0,00%
-
-
0,00
0,00
0,00
0,00
0,48%
0,14%
16,30
4,67
16,30
4,67
0,48%
0,14%
Bangunan Permukiman/Campuran 96,00% 2,82 4.262,44 4.265,27 77,51%
Daya Lahan Terbuka Alami Lainnya
Perkebunan dengan Tanaman Berkayu Keras
0,00%
0,00%
3,11
96,50
3,11
96,50
0,06%
1,75%
Berpotensi
Tidak
Jumlah 50.730,73 13,72 86.310,59 137.055,05
Melampaui
Tampung Sawah
Semak Belukar (Belukar)
4,00%
0,00%
0,12 960,71
4,20
960,83
4,20
17,46%
0,08%
Tegalan/Ladang 0,00% 12,82 12,82 0,23%
DOMINASI PEMANFAATAN RUANG

2 Analisis 3 HASIL
1 Overlay Peta Konsentrasi dan Kesesuaian
Pemanfaatan Ruang

Terjadi Dominasi Pemanfaatan


Ruang tertentu apabila Nilai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
pada Area Konsentrasi ≤ 50%

Tidak Terjadi Dominasi Pemanfaatan


Ruang tertentu apabila Nilai
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
pada Area Konsentrasi >50%

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


Dominasi
Pemanfaatan
Ruang
Belum Terwujud Terwujud Total
Peruntukan
Luas
Luas (Ha) % Luas (Ha) %
R1 606,67 36,36% 1062,01 63,64% 1668,68
Kawasan Permukiman 429,17 55,95% 337,86 44,05% 767,04
Belum Terwujud Terwujud Total
Kawasan Pertanian 177,49 19,69% 724,15 80,31% 901,64 Peruntukan
R2 177,86 20,50% 689,61 79,50% 867,47 Luas
Luas (Ha) % Luas (Ha) %
Kawasan Perkebunan Rakyat 77,52 16,33% 397,18 83,67% 474,70 S10 1144,96 33,59% 2264,13 66,41% 3409,08
Kawasan Permukiman 82,02 41,41% 116,03 58,59% 198,06
Kawasan Permukiman 898,60 34,87% 1678,57 65,13% 2577,17
Kawasan Pertanian 18,32 9,41% 176,39 90,59% 194,71
R3 23650,90 34,92% 44072,45 65,08% 67723,35 Kawasan Pertanian 246,35 29,61% 585,56 70,39% 831,91
Badan Air 0,00 0,00% 91,64 100,00% 91,64 S2 1077,45 19,58% 4425,43 80,42% 5502,88
Kawasan Cagar Budaya 0,00 0,00% 11,83 100,00% 11,83 Kawasan Permukiman 1077,45 19,58% 4425,43 80,42% 5502,88
Kawasan Hutan Produksi 0,00 0,00% 32,56 100,00% 32,56 S3 579,71 44,89% 711,55 55,11% 1291,26
Kawasan Konservasi 0,10 0,81% 12,82 99,19% 12,92 Kawasan Perkebunan Rakyat 1,19 5,00% 22,62 95,00% 23,81
Kawasan Lindung Geologi 0,82 81,28% 0,19 18,72% 1,01
Kawasan Permukiman 484,75 56,00% 380,92 44,00% 865,67
Kawasan Pariwisata 17,43 12,76% 119,19 87,24% 136,61
Kawasan Pertanian 90,77 22,76% 308,01 77,24% 398,78
Kawasan Perkebunan Rakyat 505,40 18,07% 2291,02 81,93% 2796,42
Kawasan Permukiman 14593,79 39,93% 21953,36 60,07% 36547,15 Kawasan Peruntukan Industri 2,99 100,00% 0,00 0,00% 2,99
Kawasan Pertanian 3924,42 17,10% 19024,77 82,90% 22949,19 S4 779,56 34,02% 1511,59 65,98% 2291,14
Kawasan Peruntukan Industri 4588,20 98,94% 49,13 1,06% 4637,33 Kawasan Perkebunan Rakyat 4,70 4,69% 95,50 95,31% 100,20
Kawasan Transportasi 20,73 4,26% 466,26 95,74% 486,99 Kawasan Permukiman 520,22 46,74% 592,76 53,26% 1112,97
Kawasan yang Memberikan Kawasan Pertanian 220,23 21,10% 823,33 78,90% 1043,56
Perlindungan terhadap 0,00 0,00% 19,70 100,00% 19,70
Tabel Hasil Analisis Kawasan Bawahannya Kawasan Peruntukan Industri 34,41 100,00% 0,00 0,00% 34,41
R4 8401,58 31,12% 18592,01 68,88% 26993,59 S5 342,36 38,72% 541,91 61,28% 884,27
Dominasi Kawasan Hutan Produksi 872,58 75,85% 277,86 24,15% 1150,44 Kawasan Permukiman 331,71 41,02% 476,96 58,98% 808,67
Kawasan Konservasi 0,79 1,26% 61,79 98,74% 62,58
Pemanfaatan Ruang Kawasan Permukiman 3674,48 34,05% 7117,17 65,95% 10791,65
Kawasan Pertanian
S6
10,65
967,18
14,09%
19,74%
64,94
3932,05
85,91%
80,26%
75,59
4899,23
Kawasan Pertanian 3255,83 22,89% 10965,59 77,11% 14221,42
Kawasan Perkebunan Rakyat 42,71 24,34% 132,73 75,66% 175,44
Kawasan Peruntukan Industri 597,91 89,61% 69,35 10,39% 667,25
Kawasan Permukiman 774,72 23,38% 2538,23 76,62% 3312,94
Kawasan yang Memberikan
Perlindungan terhadap 0,00 0,00% 100,26 100,00% 100,26 Kawasan Pertanian 101,07 7,49% 1247,62 92,51% 1348,69
Kawasan Bawahannya Kawasan Peruntukan Industri 38,73 100,00% 0,00 0,00% 38,73
R5 480,63 44,66% 595,67 55,34% 1076,31 Kawasan Transportasi 9,96 42,50% 13,48 57,50% 23,44
Kawasan Hutan Produksi 179,44 100,00% 0,00 0,00% 179,44 S7 1881,87 35,65% 3397,27 64,35% 5279,14
Kawasan Permukiman 277,38 68,31% 128,70 31,69% 406,07
Kawasan Permukiman 1537,65 41,91% 2131,43 58,09% 3669,08
Kawasan Pertanian 23,82 4,85% 466,98 95,15% 490,79
Kawasan Pertanian 344,22 21,38% 1265,84 78,62% 1610,06
R6 506,87 23,43% 1656,03 76,57% 2162,90
Kawasan Hutan Produksi 35,40 100,00% 0,00 0,00% 35,40 S8 1245,49 24,21% 3899,39 75,79% 5144,88
Kawasan Konservasi 0,00 0,00% 0,09 100,00% 0,09 Badan Air 0,00 0,00% 67,93 100,00% 67,93
Kawasan Permukiman 319,15 50,34% 314,77 49,66% 633,92 Kawasan Permukiman 887,42 26,60% 2448,76 73,40% 3336,18
Kawasan Pertanian 152,33 10,20% 1341,16 89,80% 1493,49 Kawasan Pertanian 266,17 16,14% 1382,70 83,86% 1648,87
R7 50,39 8,09% 572,80 91,91% 623,18 Kawasan Peruntukan Industri 91,90 100,00% 0,00 0,00% 91,90
Kawasan Hutan Produksi 0,89 100,00% 0,00 0,00% 0,89
S9 106,33 22,09% 374,99 77,91% 481,32
Kawasan Pertanian 49,50 7,95% 572,80 92,05% 622,30
R8 423,66 27,21% 1133,42 72,79% 1557,08 Kawasan Permukiman 91,17 25,20% 270,57 74,80% 361,75
Kawasan Permukiman 369,66 70,18% 157,09 29,82% 526,75 Kawasan Pertanian 15,16 12,68% 104,42 87,32% 119,58
Kawasan Pertanian 53,99 5,24% 976,33 94,76% 1030,33 T1 20,97 0,62% 3384,49 99,38% 3405,45
S1 625,60 34,88% 1168,23 65,12% 1793,83 Kawasan Permukiman 20,97 0,62% 3384,49 99,38% 3405,45
Kawasan Permukiman 577,18 50,52% 565,23 49,48% 1142,41
Kawasan Pertanian 48,42 7,43% 603,00 92,57% 651,42
ANALISIS DAMPAK
1 Data Sebaran Titik Sumber Pencemar
3 HASIL

2 Analisis Kernel Density Area Terdampak: Area yang


terbentuk dari delineasi sebaran
sumber pencemar

Ada Dampak

Data Sebaran Titik Sumber Pencemar :


- Fasilitas Pelayanan,
- Kesehatan
- Pariwisata
- Industri

Area Tidak Terdampak: Area yang


tidak terdapat sumber pencemar

Tidak Ada Dampak

Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2022 (diolah)


Analisis Dampak

Kelas Dampak
Luas (Ha)
Konsentrasi Ada Tidak Ada
R1 270,85 1.397,83 1.668,68
R2 0 867,47 867,47
R3 4.146,88 63.576,46 67.723,35
R4 12,73 26.980,86 26.993,59
R5 0 1.076,31 1.076,31
R6 0 2.162,90 2.162,90
R7 0 623,18 623,18
R8 0 1.557,08 1.557,08
S1 79,95 1.713,88 1.793,83
S10 723,20 2.685,88 3.409,08
S2 3.301,97 2.200,91 5.502,88
S3 19,72 1.271,54 1.291,26
S4 0 2.291,14 2.291,14
S5 82,39 801,88 884,27
S6 132,96 4.766,26 4.899,23
S7 448,88 4.830,26 5.279,14
S8 0 5.144,88 5.144,88
S9 0 481,32 481,32
T1 3.391,98 13,47 3.405,45
Total Luas 12.611,52 124.443,53 137.055,05
ANALISIS IMPLIKASI KEWILAYAHAN
OVERLAY

MATRIKS PENILAIAN IMPLIKASI KEWILAYAHAN

PERWUJUDAN POLA
RUANG HASIL

KONSENTRASI
PEMANFAATAN
RUANG

ANALISIS DDDT

DOMINASI
PEMANFAATAN
RUANG TERTENTU

ANALISIS DAMPAK
IMPLIKASI
KEWILAYAHAN
Zona yang
Didorong dan
Zona Kendali
DIY
Zona Yang Zona Yang
Peruntukan Zona Kendali Luas Peruntukan Zona Kendali Luas
Didorong
Didorong
R7 0,00 623,18 623,18
R1 270,85 1397,83 1668,68
Kawasan Hutan Produksi 0,00 0,89 0,89
Kawasan Permukiman 224,35 542,69 767,04 Kawasan Pertanian 0,00 622,30 622,30
Kawasan Pertanian 46,50 855,14 901,64 R8 0,00 1557,08 1557,08
R2 867,47 867,47 Kawasan Permukiman 0,00 526,75 526,75
Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 474,70 474,70 Kawasan Pertanian 0,00 1030,33 1030,33
Kawasan Permukiman 0,00 198,06 198,06 S1 1576,68 217,15 1793,83
Tabel Hasil Analisis Kawasan Pertanian 0,00 194,71 194,71 Kawasan Permukiman 1025,35 117,06 1142,41
Kawasan Pertanian 551,33 100,09 651,42
Implikasi Kewilayahan R3
Badan Air
4147,07
0,00
63576,27
91,64
67723,35
91,64
S10 3409,08 0,00 3409,08
Kawasan Permukiman 2577,17 0,00 2577,17
Kawasan Cagar Budaya 0,00 11,83 11,83 Kawasan Pertanian 831,91 0,00 831,91
Kawasan Hutan Produksi 0,00 32,56 32,56 S2 3301,97 2200,91 5502,88
Zona Zona Yang Kawasan Konservasi 0,00 12,92 12,92 Kawasan Permukiman 3301,97 2200,91 5502,88
Zona Kendali Luas S3 1004,27 286,98 1291,26
Konsentrasi Didorong Kawasan Lindung Geologi 0,19 0,82 1,01
Kawasan Pariwisata 0,00 136,61 136,61 Kawasan Perkebunan Rakyat 3,42 20,38 23,81
R1 270,85 1397,83 1668,68 Kawasan Perkebunan Rakyat 0,71 2795,71 2796,42
Kawasan Permukiman 721,23 144,45 865,67
Kawasan Pertanian 277,84 120,95 398,78
R2 0,00 867,47 867,47 Kawasan Permukiman 4057,02 32490,13 36547,15 Kawasan Peruntukan Industri 1,79 1,21 2,99
R3 4147,07 63576,27 67723,35 Kawasan Pertanian 18,03 22931,16 22949,19 S4 0,00 2291,14 2291,14
Kawasan Peruntukan Industri 0,00 4637,33 4637,33 Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 100,20 100,20
R4 12928,35 14065,25 26993,59 Kawasan Transportasi 71,13 415,86 486,99 Kawasan Permukiman 0,00 1112,97 1112,97
R5 0,00 1076,31 1076,31 Kawasan yang Memberikan
Kawasan Pertanian 0,00 1043,56 1043,56
0,00 19,70 19,70 Kawasan Peruntukan Industri 0,00 34,41 34,41
R6 0,00 2162,90 2162,90 Perlindungan terhadap Kawasan
S5 174,60 709,67 884,27
Bawahannya
R7 0,00 623,18 623,18 R4 12928,35 14065,25 26993,59
Kawasan Permukiman 148,82 659,85 808,67
Kawasan Pertanian 25,78 49,81 75,59
R8 0,00 1557,08 1557,08 Kawasan Hutan Produksi 364,20 786,24 1150,44 S6 4899,23 0,00 4899,23
S1 1576,68 217,15 1793,83 Kawasan Konservasi 62,01 0,57 62,58 Kawasan Perkebunan Rakyat 175,44 0,00 175,44
Kawasan Permukiman 5787,09 5004,55 10791,65 Kawasan Permukiman 3312,94 0,00 3312,94
S10 3409,08 0,00 3409,08 Kawasan Pertanian 6444,87 7776,55 14221,42 Kawasan Pertanian 1348,69 0,00 1348,69
S2 3301,97 2200,91 5502,88 Kawasan Peruntukan Industri 269,14 398,11 667,25 Kawasan Peruntukan Industri 38,73 0,00 38,73
Kawasan Transportasi 23,44 0,00 23,44
S3 1004,27 286,98 1291,26 Kawasan yang Memberikan S7 5279,14 0,00 5279,14
Perlindungan terhadap Kawasan
S4 0,00 2291,14 2291,14 Bawahannya 1,03 99,23 100,26
Kawasan Permukiman 3669,08 0,00 3669,08
Kawasan Pertanian 1610,06 0,00 1610,06
S5 174,60 709,67 884,27 R5 0,00 1076,31 1076,31 S8 0,00 5144,88 5144,88
S6 4899,23 0,00 4899,23 Kawasan Hutan Produksi 0,00 179,44 179,44 Badan Air 0,00 67,93 67,93
Kawasan Permukiman 0,00 406,07 406,07 Kawasan Permukiman 0,00 3336,18 3336,18
S7 5279,14 0,00 5279,14 Kawasan Pertanian 0,00 490,79 490,79 Kawasan Pertanian 0,00 1648,87 1648,87
S8 0,00 5144,88 5144,88 R6 0,00 2162,90 2162,90 Kawasan Peruntukan Industri 0,00 91,90 91,90
Kawasan Hutan Produksi 0,00 35,40 35,40 S9 289,21 192,11 481,32
S9 289,21 192,11 481,32 Kawasan Permukiman 182,08 179,67 361,75
Kawasan Konservasi 0,00 0,09 0,09
T1 3391,98 13,47 3405,45 Kawasan Permukiman 0,00 633,92 633,92
Kawasan Pertanian 107,13 12,44 119,58
T1 3391,98 13,47 3405,45
Luas Total 40672,43 96382,62 137055,05 Kawasan Pertanian 0,00 1493,49 1493,49 Kawasan Permukiman 3391,98 13,47 3405,45
IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Zona yang Didorong dan Zona
Kendali
KABUPATEN BANTUL

Zona Zona Yang


Peruntukan Luas
Kendali Didorong
R3 241,26 22177,37 22418,64
Badan Air 0,00 49,77 49,77
Kawasan Konservasi 0,00 11,89 11,89
Kawasan Lindung Geologi 0,19 0,82 1,01
Kawasan Pariwisata 0,00 136,61 136,61
Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 1304,39 1304,39
Kawasan Permukiman 224,82 12714,95 12939,77
Kawasan Pertanian 16,26 7365,85 7382,11
Kawasan Peruntukan Industri 0,00 573,39 573,39
Kawasan yang Memberikan
Perlindungan terhadap Kawasan 0,00 19,70 19,70
Bawahannya
S2 1591,97 1471,98 3063,95
Kawasan Permukiman 1591,97 1471,98 3063,95
S3 629,08 210,16 839,24
Kawasan Perkebunan Rakyat 0,33 16,74 17,07
Kawasan Permukiman 580,49 140,28 720,77
Kawasan Pertanian 46,47 51,93 98,40
Kawasan Peruntukan Industri 1,79 1,21 2,99
S4 0,00 1822,24 1822,24
Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 100,20 100,20
Kawasan Permukiman 0,00 743,17 743,17
Kawasan Pertanian 0,00 978,87 978,87
S7 5279,14 0,00 5279,14
Kawasan Permukiman 3669,08 0,00 3669,08
Kawasan Pertanian 1610,06 0,00 1610,06
S8 0,00 3903,87 3903,87
Badan Air 0,00 34,15 34,15
Kawasan Permukiman 0,00 2422,60 2422,60
Kawasan Pertanian 0,00 1447,12 1447,12
T1 235,06 13,29 248,36
Kawasan Permukiman 235,06 13,29 248,36
Luas Total 7976,52 29598,91 37575,43
IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Zona yang Didorong dan Zona
Kendali
KABUPATEN KULON PROGO

Zona Zona Yang


Peruntukan Luas
Kendali Didorong

R2 0,00 867,47 867,47


Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 474,70 474,70
Kawasan Permukiman 0,00 198,06 198,06
Kawasan Pertanian 0,00 194,71 194,71
R3 0,00 21816,92 21816,92
Badan Air 0,00 41,87 41,87
Kawasan Hutan Produksi 0,00 32,56 32,56
Kawasan Perkebunan Rakyat 0,00 1219,42 1219,42
Kawasan Permukiman 0,00 7017,91 7017,91
Kawasan Pertanian 0,00 9221,77 9221,77
Kawasan Peruntukan Industri 0,00 4063,94 4063,94
Kawasan Transportasi 0,00 219,45 219,45
S1 790,12 180,22 970,34
Kawasan Permukiman 549,99 84,13 634,13
Kawasan Pertanian 240,13 96,09 336,22
S4 0,00 457,48 457,48
Kawasan Permukiman 0,00 369,80 369,80
Kawasan Pertanian 0,00 53,26 53,26
Kawasan Peruntukan Industri 0,00 34,41 34,41
S6 4899,23 0,00 4899,23
Kawasan Perkebunan Rakyat 175,44 0,00 175,44
Kawasan Permukiman 3312,94 0,00 3312,94
Kawasan Pertanian 1348,69 0,00 1348,69
Kawasan Peruntukan Industri 38,73 0,00 38,73
Kawasan Transportasi 23,44 0,00 23,44
S8 0,00 1241,01 1241,01
Badan Air 0,00 33,77 33,77
Kawasan Permukiman 0,00 913,58 913,58
Kawasan Pertanian 0,00 201,75 201,75
Kawasan Peruntukan Industri 0,00 91,90 91,90
Grand Total 5689,35 24563,10 30252,45
IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Zona yang Didorong dan Zona
Kendali
KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Zona Yang
Peruntukan Zona Kendali Luas
Didorong

R3 20,98 710,43 731,41


Kawasan Perkebunan Rakyat 0,71 271,90 272,61
Kawasan Permukiman 20,27 82,02 102,29
Kawasan Pertanian 0,00 356,51 356,51
R4 12928,35 14065,25 26993,59
Kawasan Hutan Produksi 364,20 786,24 1150,44
Kawasan Konservasi 62,01 0,57 62,58
Kawasan Permukiman 5787,09 5004,55 10791,65
Kawasan Pertanian 6444,87 7776,55 14221,42
Kawasan Peruntukan Industri 269,14 398,11 667,25
Kawasan yang Memberikan
Perlindungan terhadap Kawasan 1,03 99,23 100,26
Bawahannya
R5 0,00 1076,31 1076,31
Kawasan Hutan Produksi 0,00 179,44 179,44
Kawasan Permukiman 0,00 406,07 406,07
Kawasan Pertanian 0,00 490,79 490,79
R6 0,00 2162,90 2162,90
Kawasan Hutan Produksi 0,00 35,40 35,40
Kawasan Konservasi 0,00 0,09 0,09
Kawasan Permukiman 0,00 633,92 633,92
Kawasan Pertanian 0,00 1493,49 1493,49
R7 0,00 623,18 623,18
Kawasan Hutan Produksi 0,00 0,89 0,89
Kawasan Pertanian 0,00 622,30 622,30
R8 0,00 1557,08 1557,08
Kawasan Permukiman 0,00 526,75 526,75
Kawasan Pertanian 0,00 1030,33 1030,33
S10 3409,08 0,00 3409,08
Kawasan Permukiman 2577,17 0,00 2577,17
Kawasan Pertanian 831,91 0,00 831,91
S3 21,11 6,98 28,09
Kawasan Perkebunan Rakyat 3,09 3,65 6,74
Kawasan Permukiman 18,02 3,34 21,36
S5 174,60 709,67 884,27
Kawasan Permukiman 148,82 659,85 808,67
Kawasan Pertanian 25,78 49,81 75,59
S9 289,21 192,11 481,32
IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Zona yang Didorong dan Zona
Kendali
KABUPATEN SLEMAN

Zona Zona Yang


Peruntukan Luas
Kendali Didorong

R1 270,85 1397,83 1668,68


Kawasan Permukiman 224,35 542,69 767,04
Kawasan Pertanian 46,50 855,14 901,64
R3 3884,83 18871,55 22756,38
Kawasan Cagar Budaya 0,00 11,83 11,83
Kawasan Konservasi 0,00 1,03 1,03
Kawasan Permukiman 3811,94 12675,25 16487,18
Kawasan Pertanian 1,77 5987,03 5988,80
Kawasan Transportasi 71,13 196,41 267,54
S1 786,56 36,93 823,49
Kawasan Permukiman 475,35 32,93 508,28
Kawasan Pertanian 311,20 4,00 315,21
S2 1518,18 649,77 2167,95
Kawasan Permukiman 1518,18 649,77 2167,95
S3 354,08 69,85 423,93
Kawasan Permukiman 122,72 0,83 123,54
Kawasan Pertanian 231,37 69,02 300,38
S4 0,00 11,42 11,42
Kawasan Pertanian 0,00 11,42 11,42
T1 146,17 0,00 146,17
Kawasan Permukiman 146,17 0,00 146,17
Grand Total 6960,669 21037,35 27998,02
IMPLIKASI KEWILAYAHAN
Zona yang Didorong dan Zona
Kendali
KOTA YOGYAKARTA

Zona Zona Yang


Peruntukan Luas
Kendali Didorong

S2 191,82 79,16 270,98


Kawasan Permukiman 191,82 79,16 270,98
T1 3010,75 0,18 3010,92
Kawasan Permukiman 3010,75 0,18 3010,92
Grand Total 3202,57 79,34 3281,91
Overlay Implikasi Kewiilayahan – Overlay Implikasi Kewiilayahan –
Sistem Pusat Permukiman Rencana Pola Ruang
KESIMPULAN
PENILAIAN PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG DAN RENCANA POLA RUANG

1. Ketidak terwujudan rencana struktur


ruang pada jaringan listrik untuk
industri berkorelasi dengan belum
terwujudanya Kawasan peruntukan
industri
2. Belum terwujudanya system jaringan
prasarana lainnya terutama pada
sektor-sektor yang terkait dengan
sanitasi lingkungan perlu mendapat
perhatian khusus terutama untuk
pelayanan Kawasan pariwisata dan
permukiman
3. Kawasan permukiman belum
terwujud di sisi lain penggunaan
lahan permukam menjadi guna lahan
yang paling mendominasi sebagai
penyebab ketudak terwujudan
kawasan lainnya
REKOMENDASI
PENILAIAN PERWUJUDAN RENCANA STRUKTUR RUANG DAN RENCANA POLA RUANG
STRUKTUR RUANG :
1. Pencapaian program perwujudan ruang yang belum terwujud segera dimasukkan dalam program kegiatan Pemerintah Daerah
2. Prioritas pada perwujudan jaringan prasarana lainnya yang terkait dalam pelayanan Kawasan permukiman seperti air bersih, pengelolaan
limbah dan persampahan
3. Prioritas penambahan program penanganan persampahan tidak hanya pada kajian TPST
4. Penyediaan saranan prasana kelistrikan dan penyediaan pengelolaan limbah B3 dan prasarana pendukung lainnya untuk percepatan
terwujudnya Kawasan peruntukan industri

POLA RUANG :
1. Perlu perhatian peningkatan keterwujudan kawasan-kawasan yang belum terwujud supaya tidak terjadi dominasi penggunaan lahan
yang tidak sesuai dengan rencana peruntukannya
2. Peningkatan upaya pengendalian pada Kawasan Lindung Geologi dengan penyusunan dan penetapan aturan-aturannya serta
peningkatan upaya mitigasi dan evakuasi bencana
3. Penyediaan sarana- prasarana yang mendukung Kawasan peruntukan industri
4. Mengkaji ulang kawasan peruntukan industri bila melihat kondisi ketersediaan infrastruktur pendukung Kawasan industri yang tidak
dimiliki DIY, disesuaikan kondisi DIY, dipertimbangkan hanya untuk industri kreatif termasuk industri-industri yang berbasis IT
5. Peningkatan kapasitas masayarakat dalam pengembangan hutan produksi dan diarahkan pada tanaman-tanaman bernilai ekonomi tinggi
6. Peningkatan sarpras pendukung Kawasan pariwisata dan peningkatan kualitas objek di DTW
7. Kaji ulang perencanaan Kawasan permukiman, upaya peningkatan keterwujudan bisa dilakukan dengan penyiapan KASIBA/LISIBA serta
pengembangan hunian vertical di kawasan permukiman padat
KESIMPULAN
ANALISA IMPLIKASI KEWILAYAHAN
REKOMENDASIZONA DORONG DOMINAN
WILAYAH ZONA KENDALI DOMINAN
KAB BANTUL Permukiman, Pertanian dan perkebunan rakyat Permukiman

KAB KULONPROGO Pertanian, permukiman, peruntukan industri dam Permukiman dan Pertanian
perkebunan rakyat
KAB GUNUNG KIDUL Permukiman, Pertanian dan hutan Produksi Permukiman dan Pertanian

KAB SLEMAN Permukiman dan Pertanian Permukiman


KOTA YOGYAKARTA Tidak Ada Permukiman

1. Zona yang perlu didorong untuk ditingkatkan keterwujudannya adalah zona pertanian, permukiman, peruntukan industri,
perkebunan rakyat dan hutan produksi
2. Zona permukiman menjadi zona yang paling dominan untuk dikendalikan di semua wilayah, selanjutnya zona pertanian kecuali
pada wilayah Kota Yogyakarta, kedua zona ini juga menjadi zona yang dominan untuk dikendalikan, hal ini enunjukkan:
• Pemanfaatan ruang pada zona Permukiman dan Pertanian yang tidak optimal, dimana terdapat wilayah yang sudah
terlampauai daya dukungnya sementara ada yang masih kurang pemanfaatannya, hal ini wajar karena dimungkinkan adanya
zona-zona peruntuk pengembangan baru dari permukiman dan pertanian yang belum dimanfaatkan
• Permukiman menjadi penggunaan lahan yang paling banyak berada pada zona lainnya, ini menunjukkan pengarahan zona
peruntukan pertanian belum optimal, kemungkinan dikarenakan sarana prasarana pendukungnya belum memadai
3. Zona industri dari awal pelaksanaan penilaian perwujudan RTR, nilai perwujudannya belum ada peningkatan, kemungkinan
dikarenakan belum adanya sarana prasarana yang sesuai untuk mendukung DIY sebagai Kawasan industri
KESIMPULAN
ANALISA IMPLIKASI KEWILAYAHAN
REKOMENDASI
1. Pengembangan Sistem Pusat Permukiman merupakan
wilayah yang hendak didorong sebagai pusat pelayanan
wilayah dengan tingkatan pelayanan secara hirarki,
meliputi PKN di Kawasan Perkotaan Yogyakarta, PKW di
Sleman dan Bantul serta 6 PKL di Kulonprogo, 4 di Bantul,
4 di Sleman, dan 6 di Gunung Kidul. Pembangunan di
Kawasan simpul dari system Pusat Permukiman tersebut
akan meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan tinggal
wilayah tersebut serta menentukan tingkat kemajuan
wilayah.
2. Pada titik Pusat permukiman PKN dan PKW Bantul berada
pada zona dikendalikan sedangkan PKW Sleman pada zona
yang didorong.
3. Dari 20 PKL, terdapat 8 PKL yang berada pada zona kendali
sedangkan 11 pada zona yang didorong

Overlay Implikasi Kewiilayahan –


Sistem Pusat Permukiman
REKOMENDASI
ANALISA IMPLIKASI KEWILAYAHAN
▰REKOMENDASI
Zona Pertanian
▪ Perlindungan terhadap lahan pangan beririgasi
▪ Penerapan insentif bagi pemilik lahan pertanian yang mempertahankan lahannya
▪ Membeli/menyewa lahan pertanian yang hendak dipertahankan (land banking pertanian)
▰ Zona Permukiman
▪ Evaluasi kesesuaian perencanaan Kawasan permukiman dari segi lokasi dan luasan
▪ Penyediaan Kasiba/Lisiba dan PSU pada wilayah peruntukan permukiman pada zona yang didorong
▪ Pengaturan lahan permukiman dengan land consolidation dan permukiman vertical pada zona kendali
▪ Penyediaan Land banking untuk permukiman terutama bagi MBR dengan memanfaatkan keistimewaan DIY apabila
memungkinkan

▰ Zona Peruntukan Industri


▪ Evaluasi kesesuaian Kawasan peruntukan industri
▪ Percepatan penyediaan PSU Kawasan Industri untuk mendorong keterwujudan peruntukan dan insentif diinsentif untuk
pengendalian peruntukan yang tidak sesuai
▪ Evaluasi pada jenis industri yang sesuai dengan kearifan local di DIY, diusulkan industri yang berbasis pada ekonomi kreatif dan
atau berbasis IT mengingat DIY dikenal sebagai wilayah budaya dan pendidikan
REKOMENDASI
ANALISA IMPLIKASI KEWILAYAHAN
REKOMENDASI
▰ Zona Perkebunan dan Hutan Produksi
▪ Penerapan insentif bagi pemilik lahan perkrbunan dan hutan produksi yang masih dikelola
▪ Peningkatan kapasitas petani dalam budidaya dan pengelolaan tanaman perkebunan dan hutan yang bernilai ekonomi tinggi
termasuk dalam manajemen pemasaran produk

▰ Sistem Pusat Permukiman


▪ Pengembangan konsep kota kompak yang berorientasi pada efisiensi penyediaan PSU dan Pengembangan lahan untuk
RTH baik pada zona dorong maupun kendali
▪ Pengembangan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi untuk efisiensi penyediaan PSU dan Pelayanan Umum
▪ Pengaturan lahan permukiman dengan land consolidation dan permukiman vertical pada zona kendali
▪ Penyediaan Kasiba/Lisiba dan PSU pada wilayah peruntukan permukiman pada zona yang didorong
▪ Peningkatan Daya dukung dan daya tampung lingkungan
REKOMENDASI
ANALISA IMPLIKASI KEWILAYAHAN
▰REKOMENDASI
Peningkatan Daya Dukung Dan Daya Tampung Wilayah
A. Tata Ruang yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim
▪ Peningkatan pengelolaan sanitasi lingkungan yang terpusat terutama pada penanganan limbah dan sampah baik dari sektor formal
maupun informal
▪ Pengkajian secara berkala terhadap kapasitas jaringan terkait sanitasi (limbah dan sampah, penyediaan air bersih dan energi serta
rencana antisipasi terhadap keterbatasan layanan
▪ Kegiatan Penghijauan diluar Kawasan lindung
▪ Pengembangan Kawasan permukiman perkotaan yang kompak untuk efisiensi penyediaan PSU dan Pencadangan lahan-lahan
terbuka sebagai RTH dalam Perumahan
▪ Peningkatan praktek pemilahan sampah 3R didukung dengan sarana-prasarananya yang mudah diaplikasikan

B. Tata Ruang yang mampu mengamankan cadangan air


▪ Peningkatan Kualitas dari pada Ruang Terbuka Hijau
▪ Pengembangan Permukiman/Bangunan dengan Zero Runoff
▪ Larangan on-site sanitation kecuali Bio-Septiktank

C. Tata Ruang yang mampu menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan


▪ Mempertahankan lahan pertanian berdasarkan Perda LP2B
▪ Menggalakkan Urban Farming
REKOMENDASI
DUKUNGAN DATA UNTUK PERBAIKAN KUALITAS KAJIAN
REKOMENDASI
▪ Ketersediaan data KKPR secara berkala berikut pemetaannya
▪ Ketersediaan data jaringan prasarana dalam rencana struktur ruang yang sedang dibangun beserta pemetaannya
▪ Ketersediaan data kajian lingkungan terkait daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup yang sesuai dengan
keperluan kajian
▪ Ketersediaan data terkait terjadinya potensi dampak baik terkait lingkungan maupun dampak social dan ekonomi
▪ Ketersediaan peta skala perencanaan yang lebih detail dari1:250.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai