1
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2022
1. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
Dasar / acuan peraturan perundang-undangan dalam penyusunan dan
pelaksanaan pekerjaan ini mengacu pada :
1. Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 10 Tahun 2000 tentang
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 65 Tahun 2006 tentang
Perubahan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum;
9. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-
03/MENKLH/6/1987 tentang Prosedur Penanggulangan Kasus
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 718/MENKES/PER/XII/1987 tentang
Kebisingan yang berhubungan dengan Kesehatan;
11. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-
02/MENKLH/1/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu
Lingkungan;
12. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-
03/MENKLH/11/1988 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
yang Sudah Beroperasi;
2
13. Peraturan Menteri Kesehatan No. 718/MENKES/PER/XII/1987 tentang
Kebisingan yang Berhubungan dengan Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air;
15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-
48/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
16. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-
49/MENLH/11/1996, tentang Baku Mutu Tingkat Getaran;
17. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 18 Tahun
2021 tentang Sertifikasi Kompetensi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Lembaga Penyedia Jasa Penyusun Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidp, dan Uji Kelayakan Lingkungan
Hidup;
18. Peraturan Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas;
19. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Rumah Susun;
20. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
21. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
22. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 4 Tahun
2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal;
23. Peraturan Daerah Kota Batam No. 3 Tahun 2021 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Batam Tahun 2021-2041.
3
sisi penyediaan sarana dan Prasarana untuk mendukung investasi di Pulau
Batam khususnya penyediaan tempat tinggal/ rumah bagi pekerja formal dari
sektor industri.
Dalam hal pembiayaan pembangunannya Rumah Susun BP Batam dibantu
oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat seperti contohnya
Rumah Susun BP Batam Wilayah Muka Kuning, akan tetapi kelengkapan
dokumen yang wajib dimiliki seperti Gambar penetapan lokasi, Fatwa
Planologi, Persetujuan Bangunan Gedung dan Persetujuan Lingkungan
merupakan tanggung jawab pihak BP Batam.
Rumah Susun Muka Kuning dengan type 21 memiliki luas lahan ± 4,6 Ha, 9
twin blok, 576 kamar hunian, dan kapasitas hunian 2.304 orang, namun belum
memiliki Persetujuan Pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 05 tahun 2012 tentang jenis
rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan hidup yaitu kegiatan pembangunan gedung yang memiliki
luas lantai bangunan ≥ 10.000 m 2. Oleh sebab itu, perlu dilakukan Penyusunan
Dokumen Lingkungan berupa Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Rumah
Susun Muka Kuning BP Batam untuk mendapat Persetujuan Pemerintah dari
Walikota Batam.
4
Gambar Rumah Susun Muka Kuning BP Batam
5
3. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup, terutama terhadap komponen-
komponen
lingkungan yang terkena dampak disekitar lokasi;
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak penting terhadap lingkungan baik
yang positif maupun negative di sekitar lokasi;
5. Memberikan rekomendasi mengenai hal-hal yang harus diperhatikan guna
mengoptimalkan dampak penting terhadap lingkungan dan saran tindak
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang sudah dan
berkelanjutan.
3. SASARAN
a. Sasaran Keluaran :
Terwujudnya suatu pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang baik dan
menyelesaikan permasalahan pada kondisi lingkungan eksisting serta
tersusunnya Dokumen Lingkungan Rusun Muka Kuning BP Batam dan
proses pengesahan Persetujuan Lingkungan oleh Walikota Batam.
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Rumah Susun Muka
Kuning BP Batam di Jl. Letjend Suprapto, Muka Kuning, Kec. Sei Beduk,
Kota Batam, Kepulauan Riau 29433.
4. PENERIMA MANFAAT
Penerima Manfaat adalah Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam khususnya Pusat Perencanaan Program Strategis untuk
dapat menghasilkan Dokumen Lingkungan Rumah Susun Muka Kuning BP Batam
untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada asset BP Batam kedepan.
6
vii. Rona lingkungan (rona dan penggunaan lahan baik di dalam maupun
di sekitar lokasi kegiatan seperti geologi, hidrogeologi, hidrologi dan
topografi, mutu udara, tanah, air dan media lingkungan lainnya yang
sesuai);
viii. Uraian tentang berbagai jenis bangunan yang ada, letak, luas dan
penggunaannya;
ix. Uraian kegiatan utama, kegiatan pendukung, proses, bahan baku dan
bahan penolong;
x. Timbulan limbah, sumber, jenis dan jumlahnya;
xi. Komponen lingkungan yang ditelaah dalam dokumen meliputi
komponen lingkungan biologi, geologi, fisik (iklim mikro, fisiografi &
geologi, hidrologi, ruang/lahan, flora dan fauna), sarana dan
prasarana, sosial ekonomi dan budaya, kesehatan masyarakat:
▪ Iklim dan Kualitas Udara
Komponen iklim dan kualitas udara mencakup iklim bulanan dan
tahunan (type iklim, suhu, kelembaban, curah hujan dan
intensitas radiasi matahari).
▪ Fisiografi dan Geologi
Komponen ini mencakup karakteristik fisik lahan terbuka di sekitar
lokasi kegiatan, mengidentifikasi sarana dan prasarana.
▪ Ruang, Lahan dan Tanah
Komponen yang ditelaah mencakup inventarisasi tata guna lahan
dan sumber daya lainnya yang akan dipergunakan untuk
pengembangan di masa yang akan datang yang disesuaikan
rencana pengembangan wilayah atau rencana tata ruang, tata
guna dan sumberdaya lainnya. Selain hal tersebut perlu juga
dikaji kemungkinan adanya konflik penguasaan lahan pada lokasi
kegiatan.
▪ Flora dan Fauna
Dalam komponen flora dan fauna ditelaah komunitas tumbuhan di
lokasi kegiatan dan sekitarnya mencakup komposisi, struktur dan
manfaatnya bagi ekologi manusia dan satwa, baik tumbuhan
yang bersifat alamiah atau dikembangbiakkan oleh manusia,
Perlu diamati komunitas tumbuhan yang unik karena mempunyai
keindahan bentuk alam, rekreatif serta nilai estetika dan fungsi
lainnya yang mungkin terganggu.
▪ Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
Komponen ini mencakup masalah-masalah kependudukan
(jumlah, kepadatan, penyebaran, struktur umur, proporsi jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, agama dan adat
istiadat); situasi perekonomian regional dan penduduk yang
terkena dampak; sikap dan tanggapan masyarakat terhadap
kesempatan kerja dan kehadiran tenaga kerja dari luar; fasilitas
7
dan sarana sosial di lingkungan masyarakat setempat; serta
masalah sosial budaya karena kemungkinan berbaurnya tenaga
kerja dari berbagai latar belakang budaya.
▪ Lalu Lintas
Komponen ini mencakup masalah-masalah terkait dengan
bangkitan lalu lintas pada jalan yang terhubung langsung dengan
lingkup wilayah studi. Masalah yang dianalisis mencakup kondisi
prasarana jalan memuat geometric jalan, dimensi potongan
melintang jalan, fungsi jalan, status jalan, kelas jalan dan
perlengkapan jalan, kondisi lalu lintas eksisting memuat data
distoris volume lalu lintas, volume gerakan membelok, tundaan
membelok, panjang antrian, kecepatan rata-rata kendaraan,
waktu perjalanan, okupansi jalan, tingkat pelayanan jalan, pekalan
kaki, dan pesepeda, kondisi angkutan jalan memuat jaringan
trayek, factor muat, jenis kendaraan dan waktu tunggu serta
bangkitan lalu lintas, dan kegiatan lain yang dibutuhkan.
b. Penyusunan Pendahuluan
c. Inventarisasi dan mengumpulkan data terkait usaha dan/atau kegiatan
yang telah berjalan
d. Melakukan evaluasi terhadap dampak lingkungan
e. Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
f. Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.
g. Mendampingi pemrakarsa pada pelaksanaan sidang dokumen DELH
h. Mendampingi pemrakarsa hingga mendapatkan persetujuan pemerintah
2. Batasan Wilayah Studi
Lingkup wilayah kajian dokumen lingkungan Rumah Susun Muka Kuning
ditetapkan dengan pengintegrasian batas proyek, batas ekologis, batas
administratif, dan batas teknis. Penentuan batas wilayah studi tersebut
dilakukan oleh Konsultan penyusun Dokumen Lingkungan setelah
berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait.
3. Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data Sekunder
• Inventarisasi data kualitas lingkungan secara komprehensif yang telah
dilakukan di sekitar batas wilayah lokasi: kualitas air permukaan,
udara, dan kebisingan. Yang telah dilaksanakan oleh studi-studi
lingkungan yang berdekatan dengan lokasi kegiatan sebelumnya;
• Menghimpun data kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi terdampak;
• Menghimpun jenis-jenis pembangunan/kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan oleh BP Batam sesuai Rencana Tata Ruang Kawasan
khususnya di area proyek, yaitu berupa: jalan, waduk, pemukiman,
sistem drainase, pengolahan sampah, perkantoran dan aktivitas
lainnya;
8
• Komponen iklim dan kualitas udara mencakup iklim bulanan dan
tahunan (type iklim, suhu, kelembaban, curah hujan dan intensitas
radiasi matahari);
• Data tingkat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan;
• Data kependudukan; jumlah, kepadatan, penyebaran, struktur umur,
proporsi jenis, kelamin, tingkat pendidikan, agama dan adat istiadat;
• Data pemilik lahan ilegal/ pembebasan lahan.
b. Pengumpulan Data Primer
• Pengambilan sampel kualitas lingkungan meliputi kualitas udara
ambien dan kebisingan, kualitas air tanah / air sumur, kualitas air
bersih, kualitas air limbah, kualitas air permukaan (danau dan sungai)
serta bangkitan lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan
• Lokasi pengambilan sampel disesuaikan dengan kondisi eksisting jenis
kegiatan/pembangunan dan jumlah sampel disesuikan dengan
kebutuhan secara proporsional menurut statistik dan ilmu lingkungan.
• Data sosial kemasyarakat dapat diambil melalui survey lapangan
dengan menyebarkan quesioner atau melalui wawancara dan/atau
Inventarisasi daya dukung lingkungan saat ini;
5.2. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Lingkungan dari Kegiatan ini adalah
Dokumen Lingkungan Rumah Susun Muka Kuning BP Batam berupa DELH yang
memuat pendahuluan, usaha dan/atau kegiaatan yang telah berjalan, evaluasi
dampak, rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, jumlah dan
jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan,
pernyataan komitmen penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam DELH yang disetujui oleh Komisi
Penilai AMDAL kota Batam dengan keluaran berupa Izin Andalalin dari Dinas
Perhubungan Kota Batam serta Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Walikota
Batam.
5.3. Pelaksanaan Pekerjaan
5.3.1 Pelaksana Pekerjaan
Sebagai pelaksana, pihak BP Batam akan menunjuk dan menugaskan institusi
(Konsultan Lingkungan) yang berkompetensi dan berpengalaman dalam
bidang lingkungan, selanjutnya pelaksana pekerjaan disebut sebagai
Konsultan Lingkungan.
5.3.2 Pendamping Pelaksana Pekerjaan
Agar Tim Pelaksana dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dan
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana mestinya, pihak BP Batam akan
menyiapkan Tim Counterpart atau personil yang ditunjuk. Tim ini sehari-harinya
akan mendampingi Tim Pelaksana dalam arti:
• Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Tim Pelaksana.
• Memonitor pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana.
9
• Mengevaluasi setiap kemajuan pekerjaan yang dicapai Tim Pelaksana.
• Menilai setiap hasil pelaksanaan pekerjaan yang disampaikan oleh Tim
Pelaksana.
10
2. Memiliki tanda registrasi kompetensi dari Kementerian Lingkungan Hidup
sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusunan AMDAL (LPJP) yang masih
berlaku;
3. Memiliki paling sedikit 1 (satu) orang tenaga tetap penyusun dokumen AMDAL
yang memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi minimal
sebagai anggota tim penyusun AMDAL (ATPA);
4. Memiliki perjanjian kerja dengan tenaga tidak tetap penyusun dokumen
AMDAL yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL yang
memenuhi standar kualifikasi anggota tim penyusun AMDAL (ATPA),
dibuktikan dengan surat penugasan dari perusahaan serta surat pernyataan
kesediaan dari tenaga penyusun dokumen;
5. Memiliki perjanjian kerja dengan tenaga ahli sesuai dengan keahliannya pada
penyusunan dokumen AMDAL;
6. Melaksanakan pengendalian mutu internal terhadap pelaksanaan penyusunan
dokumen AMDAL, termasuk menjaga prinsip ketidakberpihakan dan/atau
menghindari konflik kepentingan.
8. TENAGA AHLI
Untuk mendapatkan hasil keluaran yang maksimal maka diperlukan persyaratan dari
para tenaga ahli. Persyaratan Tenaga Ahli yang diusulkan harus mengacu kepada
pesyaratan nasional yang berlaku adalah sebagai berikut:
11
No Jabatan Pendidikan Pengalaman Keterangan Jmlh org/bln
Minimal Minimal
A. Tenaga Ahli
Ketua Tim Memiliki sertifikat 1 org / 4 bln
Penyusun kompetensi Ketua
1 S2 3 Tahun
(Bidang Tim Penyusun
Lingkungan) AMDAL (KTPA)
Memiliki Sertifikat 1 org / 1 bln
kompetensi
Ahli Fisik-
2 S1 3 Tahun Anggota Tim
Kimia
Penyusun AMDAL
(ATPA)
Memiliki Sertifikat 1 org / 1 bln
kompetensi
3 Ahli Biologi S1 3 Tahun Anggota Tim
Penyusun AMDAL
(ATPA)
Memiliki Sertifikat 1 org / 1 bln
Ahli Sosial kompetensi
4 Ekonomi dan S1 3 Tahun Anggota Tim
Budaya Penyusun AMDAL
(ATPA)
Memiliki Sertifikat 1 org / 1 bln
kompetensi
Ahli
5 S1 3 Tahun Penyusun Analisis
Transportasi
Dampak Lalu
Lintas
B. Tenaga Pendukung
1 Surveyor D3 3 Tahun 2 org / 1 bln
Tenaga 1 org / 4 bln
2 D3 3 Tahun
Administrasi
Berikut adalah uraian dari tenaga ahli dan tenaga pendukung:
A. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim
Mengakomodir keberjalanan pengerjaan penyusunan dokumen lingkungan
Rusun Muka Kuning BP Batam bersama dengan tim penyusun dokumen
termasuk kepada koordinasi dengan pemilik pekerjaan, memiliki tanggung jawab
utama sebagai juru bicara tim dokumen lingkungan, dan mengikat serta
memperlakukan anggota tim penyusun dengan baik dan profesional. Ketua tim
diwajibkan memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal penyusunan dokumen
amdal yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat kompetensi Ketua Tim
Penyusun Amdal (KTPA). Ketua Tim minimal lulusan S2 dari segala bidang
yang berkaitan dengan lingkungan.
12
2. Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya
Memiliki tugas utama menganalisa aspek sosial, ekonomi, dan budaya dalam
penyusunan dokumen lingkungan termasuk kepada pengurusan persepsi
masyarakat, analisis pengaruh pembangunan dan/atau pengembangan asset
terhadap perekonomian dan kebudayaan masyarakat, dan analisis lainnya yang
berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
penyusunan dokumen lingkungan Rusun Muka Kuning BP Batam. Anggota tim
diwajibkan memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal penyusunan dokumen
amdal yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat kompetensi Anggota Tim
Penyusun Amdal (ATPA). Tenaga ahli minimal lulusan S1 dari bidang Ekonomi
atau Sosiologi.
3. Ahli Biologi
Memiliki tugas utama menganalisa aspek biologi dalam penyusunan dokumen
lingkungan termasuk kepada analisis pengaruh pembangunan dan/atau
pengembangan asset terhadap kehidupan ekosistem disekitar ruang lingkup
kajian, analisis potensi dampak lingkungan terhadap ekosistem disekitar ruang
lingkup kajian, dan analisis lainnya yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen lingkungan
Rusun Muka Kuning BP Batam. Anggota tim diwajibkan memiliki pengalaman
dan keahlian dalam hal penyusunan dokumen amdal yang dibuktikan dengan
kepemilikan sertifikat kompetensi Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA).
Tenaga ahli minimal lulusan S1 dari bidang Biologi atau bidang lain yang
berkaitan dengan biologi.
4. Ahli Fisik – Kimia
Memiliki tugas utama menganalisa aspek fisik dan kimia dalam penyusunan
dokumen lingkungan termasuk kepada penentuan titik sampling dan pengujian
kualitas air, udara, kebisingan, dsb., analisis potensi dampak lingkungan
terhadap aspek fisik dan kimia terhadap ekosistem disekitar ruang lingkup
kajian, dan analisis lainnya yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen lingkungan Rusun
Muka Kuning BP Batam. Anggota tim diwajibkan memiliki pengalaman dan
keahlian dalam hal penyusunan dokumen amdal yang dibuktikan dengan
kepemilikan sertifikat kompetensi Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA).
Tenaga ahli minimal lulusan S1 dari bidang Fisika, Kimia, atau Teknik
Lingkungan.
5. Ahli Transportasi
Memiliki tugas utama menganalisa aspek transportasi dalam penyusunan
dokumen lingkungan termasuk kepada bangkitan lalu lintas, pengaruh adanya
pembangunan dan/atau pengembangan asset terhadap lingkungan sekitar, dan
analisis lainnya yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan penyusunan dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas
(Andalalin). Anggota tim diwajibkan memiliki pengalaman dan keahlian dalam hal
penyusunan dokumen amdal yang dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat
kompetensi Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA). Tenaga ahli minimal lulusan
S1 dari bidang Teknik Sipil atau Planologi dengan memiliki sertifikat kompetensi
penyusun analisis dampak lalu lintas.
13
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor
Memiliki tugas utama melaksanakan survey di lapangan lokasi pekerjaan serta
membantu pengumpulan data primer di lapangan sesuai arahan dari Tenaga
Ahli.
2. Tenaga Administrasi
Memiliki tugas utama mendukung penyiapan surat menyurat bagi kepentingan
administrasi pekerjaan serta mendukung proses koordinasi yang berkaitan
dengan administrasi kegiatan proyek.
9. JADWAL KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Rumah
Susun Muka Kuning BP Batam dilaksanakan dalam jangka waktu waktu 4 (empat)
bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Minggu
Uraian
No
Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Laporan
1
Pendahuluan
2 Draft DELH
Laporan Akhir
3
DELH
11. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Dokumen Lingkungan
Rumah Susun Muka Kuning BP Batam, mohon kiranya pekerjaan dapat dikerjakan
sesuai dengan ketentuan.
14