Anda di halaman 1dari 8

POKOK BAHASAN : HUKUM

BENDA

KELOMPOK 3/BT8 I:
1 . M E L AT I P U T R I A R I S T YA _ D 1 0 1 2 1 2 11 8 . R I A R I S K Y W U L A N D A R I _ D 1 0 1 2 1 3 6 4
2 . I R M AYA N T I _ D 1 0 1 2 1 2 2 9 9 . A N D R E A S T U D O N _ D 1 0 11 8 5 7 9
3.FERDI_D10121374 10.MUHAMMAD DIANDRA L._D10121488
4 . S U T R I YA N I _ D 1 0 1 2 1 2 9 7 11 . J A I R U D I N S I N U S I _ D 1 0 1 2 1 5 3 3
5 . H I L D A _ D 1 0 1 2 11 5 3 1 2 . A F D A L H I D AYAT A R I A N _ D 1 0 1 2 1 3 9 8
6 . S I N TA R A H M AWAT I _ D 1 0 1 2 1 0 4 5 13. HARFIANTI NINGSIH_D10121053
7 . R I S WA N _ D 1 0 1 2 1 6 7 4 1 4 . R I D H A N AY L L A H _ D 1 0 1 2 1 5 7 7
LATAR BELAKANG
Dalam kegiatan manusia, benda merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap kegiatan manusia selalu melibatkan benda dan benda selalu berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman manusia. Pengaturan tentang hukum benda di Indonesia
diatur dalam buku II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Pengertian benda
secara yuridis adalah segala sesuatu yang dapat dihaki atau yang dapat menjadi objek hak milik
(pasal 499 BW). 1 Di dalam hukum perdata mengenal hukum kebendaan bersifat memberi
kenikmatan dan bersifat memberi jaminan. Kaitannya dengan hukum jaminan tidak dapat
terlepas dari hukum benda karena keduanya saling berkaitan, terutama dalam hal jaminan
kebendaan. Jaminan pada hukum benda dibedakan menjadi dua yaitu jaminan Perorangan dan
jaminan kebendaan.2aminan kebendaan (zaakelijke zekerbeid) adalah jaminan yang berupa harta
kekayaan dengan cara pemisahan bagian dari harta kekayaan baik si debitor maupun dari pihak
ketiga, guna menjamin pemenuhan kewajiban-kewajiban debitor yang bersangkutan cidera janji
(wanprestasi). Hak kebendaan yang bersifat memberi jaminan senantiasa tertuju pada benda yang
dimiliki orang lain.
PENGERTIAN HUKUM BENDA
• Pengertian yang paling luas perkataan benda (zaak) adalah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang.
Yang berarti benda sebagai obyek dalam hukum. Ada juga perkataan benda dipakai dalam arti yang sempit,
yaitu sebagai barang yang dapat dilihat saja, ada juga dipakai jika yang dimaksud kekayaan seorang.
•Jika benda itu dipakai dalam arti kekayaan seorang maka, benda itu meliputi barang –barang yang tak
dapat dilihat yaitu hak – hak, misalnya hak – hak piutang atau penagihan.
•Menurut Prof.Soediman Kartohadiprodjo benda adalah semua barang yang berwujud dan hak (kecuali hak
milik.
• Menurut Prof.Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, pengertian benda ialah barang yang berwujud yang dapat
ditangkap dengan pancaindra, tapi barang yang tak berwujud termasuk benda juga.
• Menurut prof. subekti, perkataan benda (zaak) dalam arti luas ialah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh
orang, dan perkataan dalam arti sempit ialah sebagai barang yang dapat terlihat saja.
•Menurut Prof.L.J.van Apeldoorn, benda dalam arti yuridis ialah sesuatu yang merupakan obyek hukum.
DASAR HUKUM BENDA
Benda yang dalam hukum perdata diatur dalam Buku II BW, pengaturan tentang
hukum benda dalam Buku II BWI ini mempergunakan system tertutup, artinya
orang tidak diperbolehkan mengadakan hak hak kebendaan selain dari yang telah
diatur dalam undang undang ini. Selain itu, hukum benda bersifat memaksa
(dwingend recht), artinya harus dipatuhi,tidak boleh disimpangi, termasuk
membuat peraturan baru yang menyimpang dari yang telah ditetapkan . Meskipun
pengertian zaak dalam BWI tidak hanya meliputi benda berwujud saja, namun
sebagian besar dari materi Buku II tentang Benda mengatur tentang benda yang
berwujud. Selain itu, istilah zaak didalam BWI tidak selalu berarti benda, tetapi
bisa berarti yang lain, seperti : “perbuatan hukum “ (Ps.1792 BW), atau
“kepentingan” (Ps.1354 BW), dan juga berarti “kenyataan hukum” [Ps.1263
BW].
ASAS HUKUM BENDA
Menurut Prof.Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, ada 10 asas-asas umum dari hukum benda, yaitu : (Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1981: 36-40)
a.Merupakan hukum memaksa (dwingendrecht).
b.Dapat dipindahkan
c.Asas individualiteit
d.Asas totaliteit
Menurut asas ini, hak kebendaan selalu melekat atas keseluruhan daripada obyeknya. Dengan kata lain, bahwa siapa yang mempunyai hak
kebendaan atas suatu barang, ia mempunyai hak kebendaan itu atas keseluruhan barang itu dan juga atas bagianbagiannyayang tidak tersendiri.
Jadi, jika suatu benda sudah terlebur dalam benda lain, maka hak kebendaan atas benda yang pertama menjadi lenyap. Tetapi, terhadap
konsekuensi ini terdapat perlunakan, yaitu :
◦ Adanya milik bersama atas barang yang baru (Pasal 607 KUHPerdata)
◦ Lenyapnya benda itu oleh karena usaha pemilk benda itu sendiri, yaitu terleburnya benda itu dalam benda lain (lihat Pasal 602, 606, 608
KUHPerdata)
◦ Pada waktu terleburnya benda, sudah ada perhubungan hukum antara kedua pemilik yang bersangkutan (lihat Pasal 714, 725, 1567 KUHPerdata
e. Asas tidak dapat dipisahkan (onsplitsbaarheid)
f. Prioritiet Asas

 
 
MACAM-MACAM BENDA
Doktrin membedakan berbagai macam benda menjadi :
1. Benda berwujud dan benda tidak berwujud.
2. Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
3. Benda sudah ada dan benda akan ada
4. Benda dalam perdagangan dan benda luar perdagangan
5. Benda dapat dibagi dan benda tidak dapat dibagi.
6. Benda terdaftar dan benda tidak terdaftar.

 
CONTOH KASUS MENGENAI
KEBENDAAAN
A menitipkan handphone pada B selama 1 bulan dan akan diambil kembali pada tanggal 10
Januari 2011. best setuju akan perjanjian itu ternyata seminggu setelah itu handphone dijual B
pada pihak lain. pada saat tiba waktu mengembalikan tiba tanggal 10 Januari 2011 B
mengembalikan handphone itu dengan handphone lain yang harganya separuhnya. walaupun
dalam keadaan marah A tetap menerima handphone itu setelah berjanji akan memberikan
handphone pengganti yang asli seminggu kemudian. ternyata seminggu kemudian B tidak juga
memberikan handphone pengganti. pada saat awal ketika B menjual handphone tersebut telah
terjadi tindak pidana, tetapi A menerima cicilan atau barang pengganti dari B, maka kasus ini
termasuk ke dalam kasus perdata.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai