TAHUN ANGGARAN
EXECUTIVE SUMMARY
Kawasan Perkotaan Bitung, Minahasa, dan Manado (Bimindo) berpotensi besar untuk
dikembangkan menjadi salah satu kawasan ekonomi yang bergerak pada sektor pariwisata dan
perindustrian. Namun, penataan perkotaan Kawasan Bimindo di Sulawesi Utara yang berkembang
saat ini semakin kompleks dan hingga belum juga terwujud sebuah penataan ruang yang baik yang
saling terintegrasi antara kota kabupaten di Kawasan Metropolitan.
Selain potensi, persmasalahan lintas kota – kabupaten juga dapat ditangani dengan adanya Rencana
Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo. Hal ini dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama baik
secara vertikal maupun horizontal pada tiap stakeholder terkait. Untuk lebih jelasnya mengenai
urgensi penyusunan RTR KSN Perkotaan Bimindo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
BIMINDO|1
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
BIMINDO
6%
12%
40% 6%
36%
Kota Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kabupaten Minahasa Utara
Kabupaten Minahasa
BIMINDO|2
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
2. KEPENDUDUKAN
0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000
BIMINDO|3
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Topografi Bimindo
DAS di Bimindo
BIMINDO|4
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
a
Kawasan Rawan bencana Gempa bumi Tinggi
Probabilitas kejadian tsunami di pantai Sulawesi Utara dengan tinggi >3 m
dalam satu tahun pada kisaran 0.8 – 1.1%.
BIMINDO|5
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
PERMUKIMAN 4,56%
PERUBAHAN
GUNA LAHAN
2000-2014
BIMINDO|6
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
BIMINDO|7
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Persentase
Kepadatan Persentase
Terbangun
Netto (org/ha) Luas Hutan
(Luas Persentase
Klasifikasi (JP / Luas (Luas Hutan /
Permukiman / Pertanian
Permukiman) Luas Desa) x
Luas Desa) x
(Jiwa/Ha) 100
100
Urban Core 75-100% >80 0% 0 %-10 %
Urban Fringe 50-75% 50 – 80 0% 10 %-25%
Peri Urban 25-50% 30 – 50 0 %-30% 25 %-50%
Rural 10-25% 10 - 30 0 %-60% 50 %-75%
Natural 0-10% <10 60 %-100% 75 %-100%
BIMINDO|8
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Kakas Barat, Kombi, dan Tombariri. Kab. Minahasa Utara → Kec. Air Madidi, Kauditan, dan
Linkupang Selatan.
4) Rural: Kota Bitung → Kec. Lembeh Utara. Kab. Minahasa → Kec. Lembean Timur, Eris,
Remboken, Kwangkoan, Tompaso Langowan Utara, Langowan Barat, Tompaso Barat,
Kawangkoan Barat, Tondano Utara, Tondano Tumur, Tombulu, Kombariri Timur, dan
Mandolang. Kab. Minahasa Utara → Kec Dimembe dan Wori.
Selain analisis struktur ruang perkotaan dilakukan juga analisis CA pada Kawasan Perkotaan
Bimindo untuk mengetahui proses perubahan guna lahan dari alami dan adanya intervensi kegiatan
berupa industri dan pariwisata. Hasil analisis CA menunjukkan bahwa dengan adanya kebijakan
pengembangan pariwisata dan industri di Perkotaan Bimindo memberikan dampak signifikan
terhadap perubahan guna lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Skema dari
analisis CA yang dilakukan adalah sebagai berikut
BIMINDO|9
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
7. PEREKONOMIAN
Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor unggulan di Kawasan Perkotaan Bimindo didominasi
oleh sektor tersier, dimana setidaknya terdapat 9 lapangan usaha dari 12 lapangan usaha pada sektor
tersier yang merupakan sektor unggulan. Sedangkan untuk sektor primer hasil analisis menunjukkan
bukan merupakan sektor unggulan.
Analisis LQ Kawasan Perkotaan Bimindo
NO LAPANGAN USAHA KETERANGAN
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Non Basis/Non Unggulan
2 Pertambangan dan Penggalian Non Basis/Non Unggulan
3 Industi Pengolahan Basis/Unggulan
4 Pegadaian Listrik dan Gas Non Basis/Non Unggulan
Pengadaan Air, Pengolaan Sampah, Limbah dan Daur
5 Ulang Basis/Unggulan
6 Konstruksi Basis/Unggulan
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
7 Sepeda Motor Basis/Unggulan
8 Transportasi dan Pergudangan Basis/Unggulan
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Basis/Unggulan
10 Informasi dan Komunikasi Basis/Unggulan
11 Jasa Keuangan dan Asuransi Basis/Unggulan
12 Real Estate Non Basis/Non Unggulan
13 Jasa Perusahaan Basis/Unggulan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
14 Sosial Wjib Non Basis/Non Unggulan
15 Jasa Pedidikan Non Basis/Non Unggulan
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Basis/Unggulan
17 Jasa Lainnya Basis/Unggulan
B I M I N D O | 10
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
8. KELEMBAGAAN
B I M I N D O | 11
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 12
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 13
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 14
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
3. Kriteria Metropolitan
Kriteria metropolitan yang digunakan dalam penentuan kawasan perkotaan Bimindo yaitu:
• Kependudukan
Berdasarkan pada undang-undang no 26 tahun 2007 tentang penataan ruang.
Kawasan metropolitan merupakan kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk
sekurang-kurannya sebesar 1 juta jiwa. Jumlah penduduk kawasan perkotaan
Bimindo yang mencapai 1.282.599 jiwa, jumlah tersebut sudah melebihi ketentuan
B I M I N D O | 15
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
• Aktivitas ekonomi
Aktivitas ekonomi kawasan perkotaan Bimindo yang terdiri dari sektor perdagangan
dan jasa, pariwisata, industri, pertanian, perikanan (hulu-hilir) merupakan aktivitas
ekonomi yang cukup komplek dikembangkan sebagai satu perkotaan, yang dapat
mendukung satu sama lainnya.
• Pergerakan commuting
Pergerakan kegiatan penduduk di kota – kabupaten ulang aling menjadi salah satu
ciri dari kawasan metropolitan. Pergerakan antara Kota Manado – Kota Bitung –
Kota Tomohon dan pusat permukiman di kabupaten lainnya maish dalam jarak
tempuh ideal, apalagi saat ini sedang dibangun jalan bebas hambatan Kota Manado
– Kota Bitung yang dapat ditempuh sekitar 30 menit.
• Urban area
Dalam penetapan kawasan urban area mempertimbangkan beberapa aspek yaitu
struktur perkotaan, keberadaan infrastruktur strategis dan juga kebijakan/rencana
pengembangan kawasan. Klasifikasi Urban Area dibagi menjadi dua yaitu : Urban
Area dan juga Extended Urban Area. Pembagian klasifikasi urban area tersebut
berdasarkan pada struktur kawasan perkotaan yang terdiri dari 4 kawasan yaitu :
kawasan urban core, urban fringe, peri urban dan juga rural. Selain itu pembagian
klasifikasi urban area ini juga pada keberadaan infrastruktur strategis yang berupa
jalan primer dan kolektor penghubug antara kawasan perkotaan Bimindo. dan juga,
adanya rencana pengembangan KEK Bitung.
Berdasarkan pada aspek-aspek diatas, berikut pembagian kawasan urban area yang
terdapat pada kawasan Bimindo.
1. Urban Area
Kota Manado → Semua Kecamatan kecuali Kecamatan Bunaken dan Bunaken
Kepulauan. Kota Bitung → Semua Kecamatan kecuali Lembeh Utara. Kota
Tomohon, → Semua Kecamatan. Kab. Minahasa Utara → Kec. Pineleng,
B I M I N D O | 16
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 17
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
BIMINDO PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 18
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 19
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 20
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
BIMINDO PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 21
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 22
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 23
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
b. Terminal Penumpang
(1) Rencana Terminal tipe A, merupakan terminal yang berfungsi melayani
kendaraan umum untuk angkutan antarkota antarprovinsi, angkutan antarkota
dalam provinsi, angkutan kota, dan angkutan perdesaan meliputi:
a) Terminal Malalayang di Kecamatan Malalayang pada Kota Manado;
b) Terminal Liwas di Kecamatan Paal Dua pada Kota Manado; dan
c) Terminal Tangkoko di Kecamatan Matuari pada Kota Bitung.
d) Terminal Kakas di Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa
(2) Terminal Tipe B,merupakan terminal yang berfungsi melayani kendaraan
umum untuk angkutan antarkota dalam provinsi, angkutan kota, dan/atau
angkutan perdesaan meliputi:
a) Terminal Paal Dua di Kecamatan Paal Dua pada Kota Manado;
B I M I N D O | 24
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 25
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 26
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 27
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 28
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 29
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 30
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Manembo, DAS Bunaken, DAS Manadotua, DAS Mantehage, DAS Talise, DAS
Bangka, dan DAS Lembeh; dan
b) WS Poigar – Ranoyapo meliputi DAS Tambala, DAS Ritey, DAS Kumu, dan DAS
Nimanga.
2. Sumber air berupa air permukaan pada waduk, danau, atau embung terdiri atas:
B I M I N D O | 31
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 32
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 33
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 34
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 35
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Sistem pengelolaan air limbah domestik terdiri dari cakupan pelayanan individual dan cakupan
pelayanan komunal yang mencakup IPAL beserta jaringan pengumpul air limbah. IPAL di Kawasan
Perkotaan Bimindo meliputi:
a. IPAL Wenang, IPAL Kawasan Sario, IPAL Kawasan Malalayang, IPAL Kawasan
Singkil, IPAL Kawasan Tumingting, IPAL Kawasan Tikala dan IPAL Kawasan
Mapanget di Kota Manado;
b. IPAL Kawasan Industri di Kota Bitung;
c. IPAL Kawasan Rurukan, IPAL Kawasan Tara-Tara, IPAL Kawasan Kinilow, IPAL
Kawasan Lahendong, dan IPAL Kawasan Woloan pada Kota Tomohon;
d. IPAL Kawasan Perkotaan Tondano pada Kabupaten Minahasa;
e. IPAL Kawasan Industri Kauditan dan Kema pada Kabupaten Minahasa Utara.
B I M I N D O | 36
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 37
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
BIMINDO PERKOTAAN BIMINDO
F
4.1. Rencana Kawasan Lindung
4.1.1. Zona Lindung 1 (Zona L1)
1. Kawasan Hutan Lindung
Zona L1 yang merupakan kawasan hutan lindung ditetapkan di sebagian wilayah:
a. sebagian wilayah Kecamatan Bunaken, dan sebagian wilayah Kecamatan Mapanget
pada Kota Manado;
b. sebagian wilayah Kecamatan Aertembaga, sebagian wilayah Kecamatan Girian,
sebagian wilayah Kecamatan Lembeh Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Lembeh
Utara, sebagian wilayah Kecamatan Madidir, sebagian wilayah Kecamatan Maesa,
sebagian wilayah Kecamatan Matuari, dan wilayah Kecamatan Ranowulu pada Kota
Bitung;
c. sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Barat, sebagian wilayah Kecamatan Tomohon
Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Tengah, sebagian wilayah Kecamatan
Tomohon Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Utara pada Kota Tomohon;
d. sebagian wilayah Kecamatan Kakas, sebagian wilayah Kecamatan Kakas Barat,
sebagian wilayah Kecamatan Kawangkoan, sebagian wilayah Kecamatan
Kawangkoan Barat, sebagian wilayah Kecamatan Kombi, sebagian wilayah
Kecamatan Langowan Barat, sebagian wilayah Kecamatan Langowan Selatan,
sebagian wilayah Kecamatan Pineleng, sebagian wilayah Kecamatan Remboken,
sebagian wilayah Kecamatan Sonder, sebagian wilayah Kecamatan Tombariri,
sebagian wilayah Kecamatan Tombulu, sebagian wilayah Kecamatan Tompaso Barat,
sebagian wilayah Kecamatan Tondano Barat, sebagian wilayah Kecamatan Tondano
Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Tondano Utara pada Kabupaten Minahasa;
dan
e. sebagian wilayah Kecamatan Airmadidi, sebagian wilayah Kecamatan Dimembe,
sebagian wilayah Kecamatan Kauditan, sebagian wilayah Kecamatan Kema, sebagian
wilayah Kecamatan Likupang Barat, sebagian wilayah Kecamatan Likupang Selatan,
sebagian wilayah Kecamatan Likupang Timur, sebagian wilayah Kecamatan
Talawaan, dan sebagian wilayah Kecamatan Wori pada Kabupaten Minahasa Utara.
B I M I N D O | 38
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 39
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 40
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Zona L2 yang merupakan kawasan sempadan danau, waduk atau embung ditetapkan di:
a. Danau Tondano di sebagian wilayah Kecamatan Remboken, sebagian wilayah
Kecamatan Tondano Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Tondano Barat, sebagian
wilayah Kecamatan Tondano Timur sebagian wilayah Kecamatan Eris, sebagian
wilayah Kecamatan Kakas, dan sebagian wilayah Kecamatan Kakas Barat pada
Kabupaten Minahasa;
b. Danau Linow di Kecamatan Tomohon Selatan pada Kota Tomohon;
c. Danau Pangolombian di Kecamatan Tomohon Selatan pada Kota Tomohon;
d. Danau Tampusu di Kecamatan Tomohon Selatan pada Kota Tomohon;
e. Danau Seper di Kecamatan Kauditan pada Kabupaten Minahasa Utara;
f. Danau Tasik Oki di Kecamatan Kema pada Kabupaten Minahasa Utara;
g. Embung Likit di Kecamatan Tondano Selatan pada Kabupaten Minahasa;
h. Embung Uluna di Kecamatan Tondano Selatan pada Kabupaten Minahasa;
i. Embung Tombakar di Kecamatan Tondano Selatan pada Kabupaten Minahasa;
j. Embung Minimbongan di Kecamatan Kakas pada Kabupaten Minahasa;
k. Embung Kalawiran di Kecamatan Kakas pada Kabupaten Minahasa;
l. Embung Sendow di Kecamatan Langowan Barat pada Kabupaten Minahasa;
m. Embung Pulutan di Kecamatan Remboken pada Kabupaten Minahasa;
n. Embung Tulang di Kecamatan Tondano Timur pada Kabupaten Minahasa;
o. Embung Sumesempot di Kecamatan Tondano Timur pada Kabupaten Minahasa;
p. Embung Kulo di Kecamatan Remboken pada Kabupaten Minahasa; dan
q. Embung Tandengan di Kecamatan Eris pada Kabupaten Minahasa
B I M I N D O | 41
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun
manusia.
Zona L3 yang ditetapkan di Kawasan Perkotaan Bimindo memiliki luas 16.207,59 Ha. Zona L3 yang
merupakan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas:
a. Zona L3 yang merupakan suaka margasatwa;
b. Zona L3 yang merupakan cagar alam;
c. Zona L3 yang merupakan taman nasional;
d. Zona L3 yang merupakan taman hutan raya;
e. Zona L3 yang merupakan taman wisata alam; dan
f. Zona L3 yang merupakan kawasan konservasi perairan daerah.
B I M I N D O | 42
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 43
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 44
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 45
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 46
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 47
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 48
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Singkil, sebagian wilayah Kecamatan Tikala, sebagian wilayah Kecamatan Tuminting, sebagian
wilayah Kecamatan Wanea, dan sebagian wilayah Kecamatan Wenang pada Kota Manado;
b. sebagian wilayah Kecamatan Aertembaga, sebagian wilayah Kecamatan Girian, sebagian
wilayah Kecamatan Lembeh Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Lembeh Utara, sebagian
wilayah Kecamatan Madidir, sebagian wilayah Kecamatan Maesa, sebagian wilayah Kecamatan
Matuari, dan sebagian wilayah Kecamatan Ranowulu pada Kota Bitung;
c. sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Barat, sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Selatan,
sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Tengah, sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Timur,
dan sebagian wilayah Kecamatan Tomohon Utara pada Kota Tomohon;
d. sebagian wilayah Kecamatan Eris, sebagian wilayah Kecamatan Kakas, sebagian wilayah
Kecamatan Kakas Barat, sebagian wilayah Kecamatan Kawangkoan, sebagian wilayah
Kecamatan Kawangkoan Barat, sebagian wilayah Kecamatan Kawangkoan Utara, sebagian
wilayah Kecamatan Kombi, sebagian wilayah Kecamatan Langowan Barat, sebagian wilayah
Kecamatan Langowan Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Langowan Timur, sebagian
wilayah Kecamatan Langowan Utara, sebagian wilayah Kecamatan Lembean Timur, sebagian
wilayah Kecamatan Mandolang, sebagian wilayah Kecamatan Pineleng, sebagian wilayah
Kecamatan Remboken, sebagian wilayah Kecamatan Sonder, sebagian wilayah Kecamatan
Tombariri, sebagian wilayah Kecamatan Tombariri Timur, sebagian wilayah Kecamatan
Tombulu, sebagian wilayah Kecamatan Tompaso, sebagian wilayah Kecamatan Tompaso Barat,
sebagian wilayah Kecamatan Tondano Barat, sebagian wilayah Kecamatan Tondano Selatan,
sebagian wilayah Kecamatan Tondano Timur, dan sebagian wilayah Kecamatan Tondano Utara
pada Kabupaten Minahasa; dan
e. sebagian wilayah Kecamatan Airmadidi, sebagian wilayah Kecamatan Dimembe, sebagian
wilayah Kecamatan Kalawat, sebagian wilayah Kecamatan Kauditan, sebagian wilayah
Kecamatan Kema, sebagian wilayah Kecamatan Likupang Barat, sebagian wilayah Kecamatan
Likupang Selatan, sebagian wilayah Kecamatan Likupang Timur, sebagian wilayah Kecamatan
Talawaan, dan sebagian wilayah Kecamatan Wori pada Kabupaten Minahasa Utara.
B I M I N D O | 49
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 50
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 51
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
BIMINDO PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 52
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
Arahan pemanfaatan ruang untuk perwujudan pola ruang di Kawasan Perkotaan Bimindo
adalah sebagai berikut:
a. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
perumahan kepadatan tinggi, kepadatan sedang, dan kepadatan rendah;
b. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pemerintahan provinsi, kabupaten, kota, dan/atau kecamatan;
c. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;
d. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan pendidikan tinggi;
e. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan olahraga skala internasional, nasional, regional, dan lokal;
f. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, regional, dan lokal;
g. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional;
h. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan transportasi laut internasional, nasional, dan regional;
i. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
pelayanan transportasi udara internasional, nasional, dan regional;
j. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
kegiatan pertahanan dan keamanan negara;
k. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
kegiatan pariwisata;
l. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
kegiatan pertanian, perkebunan, dan peternakan;
m. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
perikanan;
n. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
industri skala nasional baik berupa kawasan industri maupun pusat kegiatan industri
termasuk kegiatan industri agro;
o. pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan
B I M I N D O | 53
EXECUTIVE SUMMARY
PENYUSUNAN MATEK RTR KSN
PERKOTAAN BIMINDO
B I M I N D O | 54