Tabel III.1
Cakupan Wilayah KAPET Manado Bitung
Luas Wilayah
No Cakupan Wilayah %
(Ha)
1 Kota Manado 15.726,00 5,58%
2 Kota Bitung 31.350,35 11,12%
3 Kota Tomohon 14.721,00 5,22%
4 Kabupaten Minahasa 114.164,00 40,50%
5 Kabupaten Minahasa Utara 105.924,00 37,58%
KAPET Manado-Bitung 281.885,35 100 %
Sumber : Profil Sulawesi Utara Dalam Angka, 2018.
B. Topografi
Sebagian besar wilayah dataran Sulawesi Utara terdiri dari pegunungan dan bukit-
bukit diselingi oleh lembah yang membentuk dataran. Gunung-gunung terletak
berantai dengan ketinggian di atas 1000m dari permukaan laut. Beberapa gunung
di Sulawesi Utara yaitu, Gunung Klabat (1895m), Gunung Lokon (1579m), Gunung
Mahawu (1331m), Gunung Soputan (1789m), Gunung Dua Saudara (1468m)
(wilayah Bitung), Gunung Awu (1784m), Gunung Ruang (1245m), Gunung
Karangetan (1320m), Gunung Dalage (1165m), Gunung Ambang (1689m),
Gunung Gambula (1954m), dan Gunung Batu-Balawan (1970m).
Sedangkan daerah dataran rendah dan dataran tinggi secara potensial
mempunyai nilai ekonomi bagi daerah. Beberapa dataran yang terdapat di daerah
ini antara lain: Tondano (2.850Ha), Langowan (2.381Ha), Modoinding (2.350Ha),
Tompaso Baru (2.587Ha) di Kabupaten Minahasa.
Gambar 3.2
Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk
di KAPET Manado-Bitung Tahun 2015 – 2017
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
B. Ketenagakerjaan
Secara umum, penduduk di wilayah KAPET Manado-Bitung bahwa angkatan kerja
berjumlah 581.312 jiwa dan bukan angkatan kerja berjumlah 393.860 jiwa. Secara
umum, tingkat partisipasi angkatan kerja di KAPET Manado-Bitung adalah
58,62%. Secara detail, wilayah dengan angkatan kerja terbanyak adalah Kota
Manado dengan jumlah 194.713 jiwa. Tetapi secara persentase tingkat partisipasi
angkatan kerja, Kota Tomohon menjadi peringkat teratas di wilayah KAPET
Manado-Bitung dengan persentase sebesar 61,66%.
Tabel III.3
Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Menurut Kabupaten/Kota
Di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Angkatan Kerja (jiwa) Tingkat
Bukan
Partisipasi
Angkatan
No Kabupaten/Kota Pengangguran Kerja
Angkatan
Bekerja Jumlah Kerja
Terbuka (jiwa)
(%)
1 Kota Manado 176.510 18.203 194.713 135.152 59,03
2 Kota Bitung 79.092 8.639 87.731 67.400 56,55
3 Kota Tomohon 45.052 4.422 49.474 30.764 61,66
4 Kab. Minahasa 147.253 10.927 158.180 101.848 60,83
5 Kab. Minahasa Utara 90.967 247 91.214 58.696 55,05
KAPET Manado-Bitung 538.874 42.438 581.312 393.860 58,62
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
Gambar 3.3
Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
B. Sektor Pertanian
1. Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Berdasarkan Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018,
didapatkan informasi bahwa untuk produksi sektor pertanian komoditas
padi sawah, Kabupaten Minahasa mampu memproduksi padi sawah 51,64
kuintal per tahun dengan tingkat produktivitas 82.144 Kuintal/Ha.
Sementara untuk produksi padi ladang, Kabupaten Minahasa Utara
menjadi yang produsen terbesar di KAPET Manado-Bitung dengan
produksi sebesar 25,74 kuintal per tahun dengan produktivitas sebesar
4.118 Kuintal/Ha.
Tabel III.5
Luas Panen dan Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang
di KAPET Manado-Bitung Tahun 2015
Padi Sawah Padi Ladang
No Kabupaten/Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(kuintal) (kuintal/ha) (kuintal) (kuintal/ha)
(ha) (ha)
1 Kota Manado - - - 32 25,94 83
2 Kota Bitung 72 52,78 380 11 25,45 28
3 Kota Tomohon 1.448 53,60 7.762
4 Kab. Minahasa 15.907 51,64 82.144 1.604 24,06 3.860
5 Kab. Minahasa Utara 6.324 53,18 33.629 1.600 25,74 4.118
KAPET Manado-Bitung 23.751 211,20 123.915 3.247 101,19 8.089
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.8
Produksi Tanaman Sayuran dan Jenis Sayuran
Menurut Kabupaten/Kota di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Produksi Tanaman Sayuran (kuintal)
No Kabupaten/Kota Bawang Bawang
Cabai Kentang Kubis Petsai
Merah Daun
1 Kota Manado - 339 - - - -
2 Kota Bitung 60 10.841 - - - 169
3 Kota Tomohon - 49.078 830 45.705 34.294 23.249
4 Kab. Minahasa 6 42.289 200 3.550 7.913 13.905
5 Kab. Minahasa Utara - 19.637 - - - -
KAPET Manado-Bitung 66 122.184 1.030 49.255 42.207 37.323
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
Usaha perkebunan terbukti cukup tangguh bertahan dari terpaan badai resesi dan
krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. Untuk itu, perkebunan
perlu diselenggarakan, dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara terencana,
terbuka, terpadu, profesional dan bertanggung jawab demi meningkatkan
perekonomian rakyat, bangsa dan negara. Dalam era perdagangan bebas,
komoditas perkebunan merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yg
mampu memberikan devisa negara. Upaya pengembangan komoditas tersebut
diperlukan bukan hanya untuk meningkatkan kuantitas produk, melainkan disertai
peningkatan kualitas, keamanan, kontinuitas produksi dgn tingkat harga yang
kompetitif sehingga mampu bersaing di pasar internasional
Tabel III.10
Produksi Komoditas Tanaman Tahunan di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Wilayah KAPET Manado-Bitung
Produksi Kab.
No Kota Kota Kota Kab.
Buah-Buahan Minahasa
Manado Bitung Tomohon Minahasa
Utara
1 Kelapa 2.745,11 11.776,71 361,78 21.347,70 40.375,47
2 Cengkeh 0,75 23,34 - 3,70 -
3 Pala - 60,98 - 63,87 72,05
4 Kopi - - - 115,93 -
5 Coklat - - - 30,31 -
6 Vanili 2,25 - - 46,45 -
7 Jambu Mete - - - 4,04 -
8 Cassiavera - - - 96,30 -
9 Lada - - - 3,33 -
10 Kemiri - - - 2,75 -
11 Aren - 1,40 16,65 11,36 224,99
12 Jarak Pagar - - - 0,10 -
13 Abaca - - - - -
Jumlah 2.748,11 11.862,43 378,43 21.725,84 40.672,51
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
E. Sektor Peternakan
Sektor peternakan merupakan sektor yang cukup penting di dalam proses
pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Produk peternakan merupakan
sumber protein hewani. Permintaan pangan ternak terus meningkat, rata-rata
konsumsi protein hewani penduduk Indonesia masih sangat rendah, yaitu kurang
dari 4g/kapita/hari. Elastisitas pendapatan terhadap permintaan produk
peternakan relatif cukup tinggi, sementara itu pemenuhan kebutuhan akan daging
lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan akan daging. Kondisi ini merupakan
peluang sekaligus tantangan bagi calon peternak dan pengusaha untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat.
Tabel III.11
Populasi Ternak dan Jenis Ternak (ekor)
Menurut Kabupaten/Kota di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Wilayah KAPET Manado-Bitung
Populasi Kab.
No Kota Kota Kota Kab.
Ternak Minahasa
Manado Bitung Tomohon Minahasa
Utara
1 Sapi Perah - - 18 44 -
2 Sapi Potong 3.017 2.830 3.637 25.155 16.954
3 Kerbau - - - - -
4 Kuda 57 10 83 3.129 216
5 Kambing 1.920 2.129 190 2.007 3.610
6 Domba - - - - -
7 Babi 5.466 25.486 51.000 126.157 23.212
8 Kelinci 250 104 85 1.450 -
Jumlah 10.710 30.559 55.013 157.942 43.992
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.12
Populasi Unggas dan Jenis Unggas (ekor)
Menurut Kabupaten/Kota di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Wilayah KAPET Manado-Bitung
Populasi Kab.
No Kota Kota Kota Kab.
Unggas Minahasa
Manado Bitung Tomohon Minahasa
Utara
1 Ayam Kampung 72.630 140.622 193.200 728.171 135.069
2 Ayam Petelur 57.456 56.100 425.000 278.200 250.650
3 Ayam Pedaging 115.400 40.800 620.000 1.811.700 4.508.180
4 Itik/Itik Manila 720 4.990 31 66.378 8.698
5 Merpati 735 - 302 535 817
6 Puyuh 25.650 16.984 9.450 80.975 10.819
Jumlah 272.591 259.496 1.247.983 2.965.959 4.914.233
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
F. Sektor Perikanan
Sektor perikanan menjadi perhatian utama bagi Pemerintah. Perhatian tersebut
diimplementasikan melalui dukungan kebijakan fiskal dan non fiskal yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama nelayan. Selain itu,
kebijakan Pemerintah juga diarahkan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan
dan lingkungannya. Harapan dari dampak kebijakan yang telah dilakukan adalah
kontribusi sektor perikanan semakin meningkat antara lain: (i) penyediaan
lapangan kerja, ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Tabel III.13
Produksi Perikanan Tangkap dan Subsektor (ton)
di KAPET Manado-Bitung Tahun 2017
Perikanan Laut Perairan Umum Jumlah
No Kabupaten/Kota
2016 2017 2016 2017 2016 2017
1 Kota Manado 33.354,20 49.481,16 - - 33.354,20 49.481,16
2 Kota Bitung 56.167,40 98.870,27 - - 56.167,40 98.870,27
3 Kota Tomohon - - 5,30 - 5,30 -
4 Kab. Minahasa 13.089,80 18.618,82 1.087,30 1.248,94 14.177,10 19.867,76
5 Kab. Minahasa Utara 36.634,40 48.849,34 - - 36.634,40 48.849,34
KAPET Manado-Bitung 139.245,80 215.819,59 1.092,60 1.248,94 140.338,40 217.068,53
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.14
Produksi Perikanan Tangkap dan Jenis Ikan (ton)
di KAPET Manado-Bitung Tahun 2016
Wilayah KAPET Manado-Bitung
No Jenis Populasi Kab.
Kota Kota Kota Kab.
Minahasa
Manado Bitung Tomohon Minahasa
Utara
1 Ikan 33.287,30 56.020,60 4,80 14.140,50 36.578,80
Binatang Berkulit
2 - - 0,50 0,40 5,10
Keras
Binatang Berkulit
3 65,10 146,90 - 36,20 50,50
Lunak
Binatang Air
4 1,80 - - - -
Lainnya
Jumlah 33.354,20 56.167,50 5,30 14.177,10 36.634,40
Sumber : Provinsi Sulawesi Utara Dalam Angka Tahun 2018.
3.1.6 Pusat – Pusat Produksi Dan Pusat – Pusat Distribusi Skala Wilayah
Berdasarkan bahasan pada sub-bab sebelumnya, pusat – pusat produksi dan
distribusi skala wilayah di KAPET Manado - Bitung dijelaskan melalui poin – poin
sebagai berikut:
1. Pusat pelayanan kegiatan pariwisata berada di:
a. Kecamatan Wenang dan Bunaken Kepulauan di Kota Manado;
b. Kecamatan Tomohon Utara di Kota Tomohon; dan
c. Kecamatan Tondano di Kabupaten Minahasa.
2. Pusat pelayanan kegiatan perkebunan dengna komoditas unggulan kelapa
dan pisang berada di:
a. Kecamatan Kombi dan Tanah Wangko di Kabupaten Minahasa.
b. Kecamatan Talawaan dan Dimembe di Kabupaten Minahasa Utara
3. Pusat pelayanan kegiatan perikanan tangkap yang berada di:
a. Aertembaga di Kota Bitung.
b. Tuminting di Kota Manado;
c. Likupang dan Kema di Kabupaten Minahasa Utara;
4. Pusat pelayanan kegiatan jasa logistik di Maesa di Kota Bitung.
5. Pusat pelayanan kegiatan perindustrian di Matuari di Kota Bitung
Gambar 3.6 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Manado - Bitung
Tabel III.15
Cakupan Wilayah KAPET Palapas
No Cakupan Wilayah Luas Wilayah (Km2) %
1 Kabupaten Parigi Moutong 6.231,85 36,45%
2 Kabupaten Donggala 5.275,69 30,85%
3 Kabupaten Sigi 5.196,02 30,39%
4 Kabupaten Kota Palu 395,06 2,31%
KAPET Palapas 17.098,62 100
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2018
B. Topografi
Berdasarkan kondisi fisik lingkungan dilihat dari topografi/ kemiringan
wilayah KAPET Palapas dalam lingkup WPS 26 Palu-Banggai meliputi
Kab. Parigi Moutong, Kab. Donggala, Kab. Sigi, dan Kota Palu wilayah
Cakupan KAPET Palapas meliputi bagian wilayah Sulawesi Tengah
berada pada ketinggian atau elevasi dengan karakter campuran sehingga
memberikan keuntungan dalam beberapa sektor dengan detail ketinggian
0 – 100 mdpl = 20,2 %, 100 – 500 mdpl = 27,2 %, 500 – 1.000 mdpl = 26,7
%, 1.001 keatas = 25,9 %.
Tabel III.16
Tinggi wilayah KAPET Palapas Berdasarkan Kota/Kabupaten
Ketinggian
No. Kabupaten/Kota
(mdpl)
1 Donggala 35
2 Parigi Moutong 29
3 Sigi 183
4 Kota Palu 64
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2018
Tabel III.17
Jumlah Penduduk di KAPET Palapas Time Series Tahun 2013 - 2017
Jumlah Penduduk %
No Kabupaten/Kota Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2017
1 Kab. Donggala 287.921 290.915 293.742 296.380 299.174 22%
Kab. Parigi
2 441.020 449.157 457.707 465.883 474.339 34%
Moutong
3 Kab. Sigi 224.214 226.876 229.474 232.174 234.588 17%
4 Kota Palu 356.279 362.202 368.086 374.020 379.782 27%
Jumlah 1.309.434 1.329.150 1.349.009 1.368.457 1.387.883 100%
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018
22%
27%
Kab. Donggala
Kab. Sigi
Kota Palu
17%
34%
B. Ketenagakerjaan
Secara umum, penduduk usia diatas 15 tahun di wilayah KAPET Palapas
berjumlah 998.693 jiwa. Angkatan kerja berjumlah 655.600 jiwa dan bukan
angkatan kerja berjumlah 343.093 jiwa. Secara umum, tingkat partisipasi angkatan
kerja di KAPET Palapas adalah 62 %. Secara detail, wilayah dengan angkatan
kerja terbanyak dan tingkat partisipasi angkatan kerja terbesar adalah Kabupaten
Parigi Moutong dengan jumlah angkatan kerja 225.029 jiwa dan tingkat partisipasi
angkatan kerja sebesar 66 %.
Tabel III.18
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di KAPET Palapas Tahun 2017
Jumlah
Tingkat
Bukan Penduduk
Pengangguran Partisipasi
No Kabupaten/Kota Bekerja Jumlah Angkatan Usia
Terbuka Angkatan
Kerja Diatas 15
Kerja
Tahun
1 Kab. Donggala 121.033 4.161 125.194 82.310 207.504 58%
Kab. Parigi
2 219.044 5.985 225.029 109.336 334.365 66%
Moutong
3 Kab. Sigi 108.847 6.075 114.922 54.571 169.493 64%
4 Kota Palu 177.959 12.496 190.455 96.876 287.331 62%
Jumlah 626.883 28.717 655.600 343.093 998.693 62%
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018
68%
66%
66%
64%
64%
62% Kab. Donggala
62%
Kab. Parigi Moutong
60%
58% Kab. Sigi
58%
Kota Palu
56%
54%
Kab. Donggala Kab. Parigi Kab. Sigi Kota Palu
Moutong
B. Sektor Pertanian
1. Jumlah Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Berdasarkan Profil Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018,
didapatkan informasi bahwa untuk produksi sektor pertanian komoditas
padi sawah, Kabupaten Parigi Moutong mampu memproduksi padi sawah
sebanyak 283.503 ton per tahun dengan tingkat produktivitas 54,45
Kwintal/Ha. Sementara untuk produksi padi ladang, Kabupaten Sigi
menjadi yang produsen terbesar di KAPET Palapas dengan produksi
sebesar 1.308 ton per tahun dengan produktivitas sebesar 29,53
Kwintal/Ha.
Tabel III.20
Jumlah Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Komoditas Padi Sawah dan Padi Ladang di KAPET Palapas Tahun 2017
Padi Sawah Padi Ladang
No Kabupaten/Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ton) (Kw/Ha) (Ton) (Kw/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Kab. Donggala 20.374 106.089,88 52,07 427 943 22,08
Kab. Parigi
2 52.067 283.503,15 54,45 - - -
Moutong
3 Kab. Sigi 30.532 142.044,48 46,52 443 1.308 29,53
4 Kota Palu 490 2.277,40 46,48 - - -
Jumlah 103.463,00 533.914,91 199,52 870 2.251 51,61
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018
G. Sektor Peternakan
Populasi ternak yang secara eksisting terdapat di 5 wilayah cakupan KAPET
Palapas adalah sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi. Secara
jumlah total populasi ternak yang dimiliki, Kabupaten Parigi Moutong menjadi
pemasok populasi ternak terbesar dengan jumlah 101.001 ternak. Sementara
untuk jumlah populasi ternak terbesar adalah Kambing dengan jumlah populasi
sebesar 155.684 ekor dan yang menjadi sentra pemasok populasi terbesar untuk
domba adalah Kota Palu.
Tabel III.24
Populasi Ternak di KAPET Palapas Tahun 2017
Populasi Ternak (Ekor)
No Kabupaten/Kota Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Jumlah
Potong
1 Kab. Donggala 42.217 18 17 33.730 126 9.748 85.856
Kab. Parigi
2 30.672 5 56 38.906 0 31.362 101.001
Moutong
3 Kab. Sigi 37.327 689 226 37.208 3.167 17.232 95.849
4 Kota Palu 8.706 3 348 45.840 4.046 0 58.943
Jumlah (Ha) 118.922 715 647 155.684 7.339 58.342
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018
H. Sektor Perikanan
1. Produksi Komoditas Perikanan Laut dan Darat
Secara produksi komoditas perikanan laut dan darat, Kabupaten Donggala
terindikasi menjadi sentra produksi komoditas perikanan laut dengan
jumlah produksi sebesar 24.520,90 ton/tahun. Sama halnya dengan
perikanan darat, Kabupaten Donggala menjadi sentra produksi perikanan
darat dengan jumlah produksi sebesar 237,50 ton/tahun.
Tabel III.25
Jumlah Produksi Perikanan Laut dan Darat di KAPET Palapas Tahun 2017
Produksi Perikanan (ton/tahun)
No Kabupaten/Kota Perikanan Perikanan
Jumlah
Laut Darat
1 Kab. Donggala 24.520,90 237,50 24.758,90
Kab. Parigi
2
Moutong
14.979,10 10,30 14.989,40
3 Kab. Sigi 0 89,40 89,40
4 Kota Palu 1.629,60 0 1.629,60
Jumlah (Ha) 41.129,60 337,20
Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2018
3.2.6 Pusat – Pusat Produksi Dan Pusat – Pusat Distribusi Skala Wilayah
Berdasarkan bahasan pada sub-bab sebelumnya, pusat – pusat produksi dan
distribusi skala wilayah di KAPET Biak dijelaskan melalui point – point sebagai
berikut :
a. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman Tahunan dan tanaman
pangan komoditas padi (padi sawah dan padi ladang) adalah Kabupaten
Sigi
b. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman hortikultura dengan
komoditas unggulan oleokultura, secara lebih spesifik adalah komoditas
bawang merah, cabai dan kubis berada di Sudu, Kabupaten Sigi;
c. Pusat pelayanan kegiatan perkebunan tanaman tahunan dengan
komoditas unggulan kopi secara lebih spesifik adalah kopi jenis robusta
berada di Kabupaten Sigi.
d. Pusat pelayanan kegiatan peternakan dengan komoditas unggulan sapi
potong berada di Kabupaten Sigi, Dongala, dan Parigi Mutong
e. Pusat pelayanan kegiatan perikanan tangkap berada di Kota Palu,
Kabupaten Dongala, dan Parigi Mutong
f. Pusat pelayanan kegiatan perikanan budidaya dengan konsentrasi
tambak dan komoditas unggulan udang dan rumput laut berada Kota Palu,
Kabupaten Dongala, dan Parigi Mutong
Gambar 3.11 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Palapas
Tabel III.27
Cakupan Wilayah KAPET Bang Sejahtera
Luas Wilayah
No Cakupan Wilayah %
(Ha)
1 Kota Kendari 27.176,00 2,09%
2 Kabupaten Konawe 579.894,00 44,64%
3 Kabupaten Kolaka 328.359,00 25,28%
4 Kabupaten Kolaka Timur 363.474,00 27,98%
5 Kabupaten Konawe Kepulauan 70.823,27 5,45%
KAPET Bang Sejahtera 1.369.726,27 100,00
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018
B. Topografi
Kondisi topografi daerah KAPET Bang Sejahtera umumnya bergunung,
bergelombang berbukit-bukit. Permukaan tanah pegunungan yang relatif
rendah. Tanah ini sebagian besar berada pada ketinggian 100-500 meter di
atas permukaan laut dan kemiringan tanahnya mencapai 40 derajat.
Gambar 3.12
Peta Cakupan Wilayah KAPET Bang Sejahtera
Tabel III.28
Jumlah Penduduk di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2015 - 2017
Jumlah Penduduk (jiwa)
No Kab./Kota %
2013 2014 2015 2016 2017
1 Kota Kendari 324.505 335.889 347.496 359.371 370.728 36,07%
2 Kab. Konawe 225.878 229.801 233.610 238.067 244.324 23,77%
3 Kab. Kolaka 176.596 182.121 186.628 190.765 251.520 24,47%
4 Kab. Kolaka Timur 168.496 173.623 178.023 182.012 128.154 12,47%
Kab. Konawe
5 30.695 31.183 31.688 32.307 33.212 3,23%
Kepulauan
KAPET Bang Sejahtera 926.170 952.617 977.445 1.002.522 1.027.938 100,00%
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018
3%
13%
Kendari
36%
Konawe
Kolaka
24%
Kolaka Timur
24%
B. Ketenagakerjaan
Secara umum, penduduk usia diatas 15 tahun di wilayah KAPET Bang Sejahtera
berjumlah 711.049 jiwa. Angkatan kerja berjumlah 494.081 jiwa dan bukan
angkatan kerja berjumlah 216.968 jiwa. Secara umum, tingkat partisipasi angkatan
kerja di KAPET Bang Sejahtera adalah 70,63 %. Secara detail, wilayah dengan
angkatan kerja terbanyak adalah Kota Kendari dengan jumlah 166.602 jiwa. Tetapi
secara persentase tingkat partisipasi angkatan kerja, Kabupaten Kolaka Timur
menjadi peringkat teratas di wilayah KAPET Bang Sejahtera dengan persentase
sebesar 81,06 %.
Tabel III.29
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Angkatan Kerja (jiwa) Bukan Tingkat
Angkatan Jumlah Partisipasi
No Kab./Kota Pengangguran
Bekerja Jumlah Kerja (jiwa) Angkatan
Terbuka (jiwa) Kerja (%)
1 Kota Kendari 154.567 12.035 166.602 98.141 264.743 62,93 %
2 Kab. Konawe 114.224 2.260 116.484 47.969 164.453 70,93 %
3 Kab. Kolaka 90.067 2.753 92.820 39.911 132.731 69,93 %
4 Kab. Kolaka Timur 101.450 2.154 103.604 24.214 127.818 81,06 %
5 Kab. Konawe Kepulauan 13.783 788 14.571 6.733 21.304 68,40 %
KAPET Bang Sejahtera 474.091 19.990 494.081 216.968 711.049 70,63 %
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
90,00% 81,06%
80,00% 70,83% 69,93% 68,40%
70,00% 62,93%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Kendari Konawe Kolaka Kolaka Timur Konawe
Kepulauan
Gambar 3.20
Grafik Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
B. Sektor Pertanian
1. Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Berdasarkan Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018,
didapatkan informasi bahwa untuk produksi sektor pertanian komoditas
padi sawah, Kabupaten Konawe mampu memproduksi padi sawah
233.935 kuintal per tahun dengan tingkat produktivitas 46,92 Kuintal/Ha.
Sementara untuk produksi padi ladang, Kabupaten Konawe menjadi yang
produsen terbesar di KAPET Bang Sejahtera dengan produksi sebesar
234 kuintal per tahun dengan produktivitas sebesar 30,76 Kuintal/Ha.
Tabel III.31
Luas Panen dan Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang
di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2015
Padi Sawah Padi Ladang
No Kab./Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(kuintal) (kuintal/ha) (kuintal) (kuintal/ha)
(ha) (ha)
1 Kota Kendari 1.498 6.969 46,52 - - -
2 Kab. Konawe 49.858233.935 46,92 76 234 30,76
3 Kab. Kolaka 16.864 88.694 52,59 - - -
4 Kab. Kolaka Timur 15.268 77.289 50,62 - - -
Kab. Konawe
5 141 514 36,44 34 97 28,54
Kepulauan
KAPET Bang Sejahtera 83.629 407.401 233,09 110 331 59,30
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.32
Luas Panen dan Produktivitas Jagung dan Kedelai
di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2015
Jagung Kedelai
No Kab./Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(kuintal) (kuintal/ha) (kuintal) (kuintal/ha)
(ha) (ha)
1 Kota Kendari 329 999 30,31 1 1 -
2 Kab. Konawe 403 1.158 28,74 892 1.719 19,27
3 Kab. Kolaka 394 1.634 41,47 891 1.667 18,71
4 Kab. Kolaka Timur 500 2.139 42,78 37 35 9,55
Kab. Konawe
5 20 47 23,34 - - -
Kepulauan
KAPET Bang Sejahtera 1.646 5.977 166,64 1.821 3.422 47,53
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.33
Produksi Tanaman Hortikultura di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Produksi Tanaman Sayuran (kuintal)
Ketimun
Panjang
Bawang
Bawang
Lainnya
Kacang
Terung
Buncis
Tomat
Petsai
Merah
No Kab./Kota
Besar
Kubis
Cabai
Cabai
Rawit
Daun
1 Kota Kendari 0 1.478 0 2.204 1.134 599 76 801 1.700 206 327 2.776
2 Kab. Konawe 20 4.873 0 3.101 412 3.991 173 4.829 3.141 69 1.083 885
3 Kab. Kolaka 0 1.964 2 1.304 1.679 489 313 792 787 10 537 3.764
4 Kab. Kolaka Timur 82 998 505 1.138 875 1.022 441 1.029 1.220 76 933 2.354
5 Kab. Konawe Kep. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAPET Bang Sejahtera 102 9.313 507 7.747 4.100 6.101 1.003 7.451 6.848 361 2.880 9.779
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
Jambu Biji
Rambutan
Jambu Air
Lainnya
Mangga
Alpukat
Nangka
Pepaya
Pisang
Durian
Nenas
Besar
Jeruk
Jeruk
Siam
No Kab./Kota
1 Kota Kendari 3.650 310 672 1.302 4.553 118 118 4.128 653 1.171 432 206 1.794
2 Kab. Konawe 1.795 3.940 194 3.317 11.814 1.404 60 1.376 108 528 58 56 10.131
3 Kab. Kolaka 1.684 945 220 0 1.032 223 107 260 79 825 68 88 369
4 Kab. Kolaka Timur 170 380 48 80 505 180 71 240 59 98 28 20 287
5 Kab. Konawe Kep. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAPET Bang Sejahtera 7.299 5.575 1.134 4.699 17.904 1.925 356 6.004 899 2.622 586 370 12.581
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
E. Sektor Peternakan
Populasi ternak yang secara eksisting terdapat di 5 wilayah cakupan KAPET Bang
Sejahtera adalah sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, kambing dan babi. Secara
jumlah total populasi ternak yang dimiliki, Kabupaten Konawe menjadi pemasok
populasi ternak terbesar dengan jumlah 141.573 ternak. Sementara untuk jumlah
populasi ternak terbesar adalah sapi potong dengan jumlah populasi sebesar
100.773 ekor dan yang menjadi sentra pemasok populasi terbesar untuk sapi
potong adalah Kabupaten Konawe.
Tabel III.36
Populasi Ternak dan Jenis Ternak (ekor) di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Wilayah KAPET Bang Sejahtera
Populasi Kabupaten Kabupaten Jumlah
No Kota Kabupaten Kabupaten
Ternak Kolaka Konawe (Ekor)
Kendari Konawe Kolaka
Timur Kepulauan
1 Sapi Perah - 10 - - - 10
2 Sapi Potong 3.107 49.321 28.088 19.093 1.164 100.773
3 Kerbau - 719 377 56 - 1.152
4 Kuda 1 6 65 - - 72
5 Kambing 4.153 44.370 24.003 3.820 964 77.310
6 Babi 12 47.147 6.202 - - 53.361
Jumlah 7.273 141.573 58.735 22.969 2.128
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
F. Sektor Perikanan
1. Produksi Komoditas Perikanan Tangkap
Secara produksi komoditas perikanan laut dan darat (perikanan tangkap),
Kota Kendari terindikasi menjadi sentra produksi komoditas perikanan laut
dengan jumlah produksi sebesar 21.373 ton/tahun. Sementara yang
terindikasi menjadi sentra produksi perairan umum adalah Kabupaten
Konawe dengan jumlah produksi sebesar 1.399 ton/tahun.
Tabel III.37
Produksi Perikanan Tangkap dan Subsektor (ton)
Menurut Kabupaten/Kota di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Produksi Perikanan Tangkap
No Kab./Kota (ton/tahun) Jumlah
Perikanan Laut Perairan Umum
1 Kota Kendari 21.373 - 21.373
2 Kab. Konawe 958 1.399 2.358
3 Kab. Kolaka 6.518 - 6.518
4 Kab. Kolaka Timur - - -
Kab. Konawe
5 8.070 - 8.070
Kepulauan
Kapet Bang Sejahtera 36.919 1.399 38.319
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
Tabel III.38
Produksi Perikanan Budidaya dan Subsektor (ton)
Menurut Kabupaten/Kota di KAPET Bang Sejahtera Tahun 2017
Wilayah KAPET Bang Sejahtera
Jenis
No Kegiatan Kabupaten Kabupaten Jumlah
Kota Kabupaten Kabupaten
Budidaya Kolaka Konawe
Kendari Konawe Kolaka
Timur Kepulauan
1 Budidaya Laut 7 - 685 - 260 952
2 Tambak 71 4.903 14.047 - - 19.021
3 Kolam - 16 1.744 - - 1.760
4 Jaring Apung - - - - - -
5 Sawah - - - - - -
Jumlah 78 4.919 16.476 - 260
Sumber : Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka Tahun 2018.
Gambar 3.14
Peta Rencana Struktur Ruang KAPET Bang Sejahtera
Gambar 3.15
Peta Rencana Pola Ruang KAPET Bang Sejahtera
Gambar 3.16 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Bang Sejahtera
Tabel III.39
Cakupan Wilayah Administrasi KAPET Pare - Pare
No Kab / Kota Luasan (Ha) Persentase (%)
1 Kab. Barru 117.472 17,05%
2 Kab. Sidrap 186.601 27,09%
3 Kab. Pinrang 196.177 28,48%
4 Kab. Enrekang 178.601 25,93%
5 Kota Pare - Pare 9.933 1,44%
KAPET Pare - Pare 688.784 100 %
Sumber : BPS & Kalkulasi Geometrik ArcGIS, 2019
B. Kemiringan
Berdasarkan hasil kalkulasi geometrik ArcGIS yang bersumber dari peta RBI
Indonesia, didapatkan informasi bahwa KAPET Pare – Pare memiliki mayoritas
bentang alam yang datar (0-8 %) seluas 459.230,46 Ha.
Tabel III.40
Klasifikasi Kemiringan di KAPET Pare - Pare
Kemiringan (Ha)
No Kab/Kota
0-8 % 8-15 % 15-25% 25-40% >40%
1 Kab. Barru 31.661,28 23.097,28 31.899,54 24.718,47 6.891,38
2 Kab. Sidrap 155.304,73 22.763,78 40.716,88 57.124,21 18.352,12
3 Kab. Pinrang 198.037,86 17.372,82 26.274,62 34.386,58 28.015,45
4 Kab. Enrekang 68.929,09 49.987,73 69.012,92 92.818,08 64.780,29
5 Kota Pare - Pare 5.297,50 841,13 1.013,59 1.623,14 47,94
Total Luasan (Ha) 459.230,46 114.062,75 168.917,55 210.670,48 118.087,18
Sumber : Kalkulasi Geometrik ArcGIS 10.1, 2019
Tabel III.41
Jumlah Penduduk di KAPET Pare – Pare
Time Series Tahun 2013 - 2017
Tahun
No Kab / Kota %
2013 2014 2015 2016 2017
1 Kab. Barru 169.302 170.316 171.217 171.906 172.767 15%
2 Kab. Sidrap 283.307 286.610 289.787 292.985 296.125 25%
3 Kab. Pinrang 361.293 364.087 366.789 369.595 372.230 31%
4 Kab. Enrekang 196.394 198.194 199.998 201.614 203.320 17%
5 Kota Pare Pare 135.192 136.903 138.699 140.423 142.097 12%
Jumlah / Rata - Rata 1.145.488 1.156.110 1.166.490 1.176.523 1.186.539 100%
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
12% 15%
Kab. Barru
17%
Kab. Sidrap
25%
Kab. Pinrang
31%
B. Ketenagakerjaan
Secara umum, penduduk usia diatas 15 tahun di wilayah KAPET Pare – Pare
berjumlah 844.925 jiwa. Angkatan kerja berjumlah 499.351 jiwa dan bukan
angkatan kerja berjumlah 345.574 jiwa. Secara umum, tingkat partisipasi angkatan
kerja di KAPET Pare – Pare adalah 58 %. Secara detail, wilayah dengan angkatan
kerja terbanyak adalah Kabupaten Pinrang dengan jumlah 146.653 jiwa. Tetapi
secara persentase tingkat partisipasi angkatan kerja, Kabupaten Enrekang
menjadi peringkat teratas di wilayah KAPET Pare – Pare dengan persentase
sebesar 69 %.
Tabel III.42
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Jumlah
Tingkat
Bukan Penduduk
Pengangguran Partisipasi
No Kab / Kota Bekerja Jumlah Angkatan Usia
Terbuka Angkatan
Kerja Diatas 15
Kerja
Tahun
1 Kab. Barru 70.328 4.174 74.502 50.774 125.276 56%
2 Kab. Sidrap 103.628 3.396 107.024 110.635 217.659 48%
3 Kab. Pinrang 146.653 6.769 153.422 109.491 262.913 56%
4 Kab. Enrekang 94.504 1.797 96.301 40.593 136.894 69%
5 Kota Pare - Pare 63.693 4.409 68.102 34.081 102.183 62%
Jumlah 478.806 20.545 499.351 345.574 844.925 58%
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
80%
69%
70%
62%
60% 56% 56%
48% Kab. Barru
50%
Kab. Sidrap
40%
Kab. Pinrang
30%
Kab. Enrekang
20%
Kota Pare Pare
10%
0%
Kab. Barru Kab. Sidrap Kab. Pinrang Kab. Enrekang Kota Pare Pare
Tabel III.43
Nilai PDRB ADHB (Dalam Milliar Rupiah)
di KAPET Pare – Pare Tahun 2013 - 2017
No Kab / Kota 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kab. Barru 3.816,79 4.396,91 4.942,36 5.462,42 5.970,10
2 Kab. Sidrap 6.937,94 8.036,28 9.309,29 10.770,43 11.955,38
3 Kab. Pinrang 9.847,32 11.358,26 13.142,42 14.736,96 16.411,36
4 Kab. Enrekang 4.121,14 4.617,89 5.240,68 5.901,17 6.412,46
5 Kota Pare - Pare 3.938,49 4.428,05 5.062,24 5.543,15 6.111,15
Jumlah 28.661,68 32.837,39 37.696,99 42.414,13 46.860,45
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.44
Rata – Rata Pendapatan Per Kapita di KAPET Pare – Pare Tahun 2015 - 2017
Pertumbuhan
No Kab / Kota 2015 2016 2017
(2015-2017)
1 Kab. Barru 487.839 650.922 734.643 1,23
2 Kab. Sidrap 647.113 740.184 926.687 1,20
3 Kab. Pinrang 665.410 819.865 763.612 1,08
4 Kab. Enrekang 472.831 588.965 677.429 1,20
5 Kota Pare Pare 940.733 963.902 981.983 1,02
Rata - Rata 642.785 752.768 816.871 1,13
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
1,40
1,23 1,20 1,20
1,20 1,08
1,02
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
0,00
Kab. Barru Kab. Sidrap Kab. Pinrang Kab. Enrekang Kota Pare Pare
C. Sektor Pertanian
1. Jumlah Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Berdasarkan Profil Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018,
didapatkan informasi bahwa untuk produksi sektor pertanian komoditas
padi sawah, Kabupaten Pinrang mampu memproduksi padi sawah
sebanyak 654.290 ton per tahun dengan tingkat produktivitas 64,54
Kwintal/Ha. Sementara untuk produksi padi ladang, Kabupaten Barru
menjadi yang produsen terbesar di KAPET Pare – Pare dengan produksi
sebesar 7.559 ton per tahun dengan produktivitas sebesar 38 Kwintal/Ha.
Tabel III.45
Jumlah Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Komoditas Padi Sawah dan Padi Ladang di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Padi Sawah Padi Ladang
No Kab / Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ton) (Kw/Ha) (Ton) (Kw/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Kab. Barru 17.821 104.213 58,48 1.972 7.559 38
2 Kab. Sidrap 83.075 534.473 64,34 375 1.539 41
3 Kab. Pinrang 101.384 654.290 64,54 150 726 48
4 Kab. Enrekang 10.487 44.079 42,03 - - -
5 Kota Pare Pare 954 5.349 56,06 - - -
Jumlah 213.721 1.342.404 285 2.497 9.824 128
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.46
Jumlah Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Jagung dan Kedelai di
KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Jagung Kedelai
No Kab / Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ton) (Kw/Ha) (Ton) (Kw/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Kab. Barru 496 2.682 54 - - -
2 Kab. Sidrap 10.834 58.634 54 121 181 15
3 Kab. Pinrang 12 479 83.169 67 398 881 22
4 Kab. Enrekang 8.196 44.604 54 45 60 13
5 Kota Pare Pare 450 2.097 47 - - -
Jumlah 19.976 191.186 276 564 1.122 50
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.47
Jumlah Produksi Komoditas Tanaman Hortikultura
di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Luas Lahan Komoditas Tanaman Hortikultura (Ha)
No Kab / Kota Bawang Jumlah
Cabai Kentang Kubis Petsai Lainnya
Merah (Ha)
1 Kab. Barru - 926 - 10 - 20.740 21.676
2 Kab. Sidrap - 9.415 - - 1.010 6.363 16.788
3 Kab. Pinrang 7.763 37.797 - - 2.937 43.275 91.772
4 Kab. Enrekang 851.736 111.409 2.784 353.819 27.016 550.828 1.897.592
5 Kota Pare Pare 460 116 - - 72 419 1.067
Jumlah (Ha) 859.959 159.663 2.784 353.829 31.035 621.625
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.48
Jumlah Produksi Komoditas Buah - Buahan
di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Produksi Komoditas Buah - Buahan (ton/tahun)
No Kab / Kota
Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Nanas Lainnya
1 Kab. Barru 17.137 1.023 1.339 121.965 4.578 156 27.164
2 Kab. Sidrap 21.651 18.317 6.308 74.246 2.742 119 31.254
3 Kab. Pinrang 136.441 37.327 5.708 470.631 164.182 2.627 71.706
4 Kab. Enrekang 36.339 32.238 3.207 128.649 224.764 1.055 182.649
5 Kota Pare Pare 922 - 141 894 678 4 907
Jumlah (Ha) 212.490 88.905 16.703 796.385 396.944 3.961 313.680
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.49
Produksi Komoditas Tanaman Tahunan di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Produksi Perkebunan Tanaman Tahunan (ton/tahun)
No Komoditas
Barru Sidrap Pinrang Enrekang Pare - Pare Jumlah
1 Kelapa 996 1.387 3.943 154 - 6.480
2 Kakao 751 7.527 12.281 5.002 - 25.561
3 Kopi Robusta 28 58 2.559 - - 2.645
4 Cengkeh 29 702 9 584 - 1.324
5 Tembakau 18 - - 32 - 50
6 Jambu Mete 1.990 1.668 259 2 - 3.919
7 Kapuk 15 - 1 10 - 26
8 Aren - - 8 5 - 13
9 Pinang - - 13 - - 13
10 Wijen - - - - - -
11 Nilam - - 1 168 - 169
12 Lada 5 84 6 854 - 949
13 Pala - - - 3 - 3
14 Vanili - - - - - -
15 Kayu Manis 1 - 1
16 Kemiri 876 605 3 402 - 1.886
Jumlah 4.708 12.031 19.083 7.217 -
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
F. Sektor Peternakan
Populasi ternak yang secara eksisting terdapat di 5 wilayah cakupan KAPET Pare
– Pare adalah sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, kambing dan babi. Secara
jumlah total populasi ternak yang dimiliki, Kabupaten Enrekang menjadi pemasok
populasi ternak terbesar dengan jumlah 109.825 ternak. Sementara untuk jumlah
populasi ternak terbesar adalah sapi potong dengan jumlah populasi sebesar
217.513 ekor dan yang menjadi sentra pemasok populasi terbesar untuk sapi
potong adalah Kabupaten Barru.
Tabel III.50
Populasi Ternak di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Populasi Ternak (Ekor)
No Kab / Kota Sapi Sapi
Kerbau Kuda Kambing Babi Jumlah
Perah Potong
1 Kab. Barru - 71.857 699 3.187 6.099 - 81.842
2 Kab. Sidrap - 64.604 3.158 215 4.974 - 72.951
3 Kab. Pinrang 35 26.593 3.397 1.036 35.916 6.153 73.130
4 Kab. Enrekang 1.530 48.645 3.744 55.906 - - 109.825
5 Kota Pare Pare - 5.814 65 3.461 - - 9.340
Jumlah (Ha) 1.565 217.513 11.063 63.805 46.989 6.153
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
G. Sektor Perikanan
1. Produksi Komoditas Perikanan Laut dan Darat
Secara produksi komoditas perikanan laut dan darat, Kabupaten Barru
terindikasi menjadi sentra produksi komoditas perikanan laut dengan
jumlah produksi sebesar 18.439,20 ton/tahun. Sementara yang terindikasi
menjadi sentra produksi perikanan darat adalah Kabupaten Sidrap dengan
jumlah produksi sebesar 3.276,10 ton/tahun.
Tabel III.51
Jumlah Produksi Perikanan Laut dan Darat
di KAPET Pare – Pare Tahun 2017
Produksi Perikanan (ton/tahun)
No Kab / Kota
Perikanan Laut Perikanan Darat Jumlah
1 Kab. Barru 18.439,20 - 18.439,20
2 Kab. Sidrap - 3.276,10 3.276,10
3 Kab. Pinrang 13.404,00 285,70 13.689,70
4 Kab. Enrekang - 19,90 19,90
5 Kota Pare Pare 4.629,70 - 4.629,70
Jumlah (Ha) 36.472,90 3.581,70 40.054,60
Sumber : Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2018
4. Kawasan Peternakan
Kawasan peruntukan dikembangkan dalam rangka penyediaan dan
ketahanan pangan hewani serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan komoditas unggulan sapi. Kawasan peruntukan peternakan di
KAPET Pare - Pareditetapkan di:
a. sebagian wilayah Kecamatan Maiwa, sebagian wilayah
Kecamatan Enrekang, sebagian wilayah Kecamatan Cendana,
dan sebagian wilayah Kecamatan Curio di Kabupaten Enrekang;
b. sebagian wilayah Kecamatan Pitu Riase, sebagian wilayah
Kecamatan Pitu Riawa, sebagian wilayah Kecamatan
Watangpulu, sebagian wilayah Kecamatan Maritengngae, dan
sebagian wilayah Kecamatan Panca Rijang di Kabupaten
Sidenreng Rappang; dan
c. sebagian wilayah Kecamatan Suppa, sebagian wilayah
Kecamatan Mattiro Bulu, sebagian wilayah Kecamatan
Patampaua, dan sebagian wilayah Kecamatan Lembang di
Kabupaten Pinrang.
5. Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan peruntukan perikanan di KAPET Pare - Pareterdiri atas kawasan
peruntukan perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
a. Kawasan perikanan tangkap
Kawasan peruntukan perikanan tangkap dikembangkan dalam
rangka mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan
secara berkelanjutan dengan komoditas unggulan jenis ikan pelagis
dan demersal. Kawasan peruntukan perikanan tangkap di KAPET
Pare - Pareditetapkan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia WPP-NRI 713 meliputi perairan Selat
Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali.
b. Kawasan perikanan budidaya
Kawasan peruntukan perikanan budidaya dikembangkan dalam
rangka peningkatan ekonomi kawasan dengan komoditas unggulan
udang, rumput laut, dan kerapu. Kawasan peruntukan perikanan
budidaya di KAPET Pare - Pareditetapkan di:
3.4.6 Pusat – Pusat Produksi Dan Pusat – Pusat Distribusi Skala Wilayah
Berdasarkan bahasan pada sub-bab sebelumnya, pusat – pusat produksi dan
distribusi skala wilayah di KAPET Pare – Pare dijelaskan melalui poin – poin
sebagai berikut :
1. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman pangan komoditas padi
(padi sawah dan padi ladang) adalah sebagai berikut:
a. Sawito dan Duampanua di Kabupaten Pinrang;
b. Panca Rijang dan Dua Pitue di Kabupaten Sidenreng Rappang;
2. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman hortikultura dengan
komoditas unggulan oleokultura, secara lebih spesifik adalah komoditas
bawang merah, cabai dan kubis berada di Sudu, Kabupaten Enrekang;
3. Pusat pelayanan kegiatan perkebunan tanaman tahunan dengan
komoditas unggulan kopi secara lebih spesifik adalah kopi jenis robusta
berada di Betteng di Kabupaten Pinrang.
4. Pusat pelayanan kegiatan peternakan dengan komoditas unggulan sapi
potong berada di:
a. Lompo Riaja di Kabupaten Barru
b. Batu di Kabupaten Sidenreng Rappang.
5. Pusat pelayanan kegiatan perikanan tangkap berada di:
a. Tanete di Kabupaten Barru;
b. Suppa di Kabupaten Pinrang.
Gambar 3.23 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Pare - Pare
17%
Maluku Tengah
26%
Seram Bagian Timur
57%
C. Ketenagakerjaan
Secara umum, penduduk usia diatas 15 tahun di wilayah KAPET Seram berjumlah
429.932 jiwa. Angkatan kerja berjumlah 265.611 jiwa dan bukan angkatan kerja
berjumlah 322.610 jiwa. Secara umum, tingkat partisipasi angkatan kerja di
KAPET Pare – Pare adalah 57,48 %. Secara detail, wilayah dengan angkatan kerja
terbanyak adalah Kabupaten Maluku Tengah dengan jumlah 148.571 jiwa. Tetapi
secara persentase tingkat partisipasi angkatan kerja, Kabupaten Seram Bagian
Barat menjadi peringkat teratas di wilayah KAPET Seram dengan persentase
sebesar 62,34 %.
Tabel III.55 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di KAPET Seram Tahun 2017
Jumlah
Tingkat
Bukan Penduduk
Pengangguran Partisipasi
No Kabupaten Bekerja Jumlah Angkatan Usia
Terbuka Angkatan
Kerja Diatas 15
Kerja
Tahun
1 Maluku Tengah 134.339 14.232 148.571 102.484 251.055 53,51%
Seram Bagian
2 66.949 5.055 72.004 110.635 107.401 62,34%
Barat
Seram Bagian
3 40.462 4.149 44.611 109.491 71.476 56,61%
Timur
Jumlah 241.750 23.436 265.186 322.610 429.932 57,48%
Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tengah, Tahun 2018
64% 62%
62%
60%
58% 57% Maluku Tengah
56%
54% Seram Bagian Barat
54%
52% Seram Bagian Timur
50%
48%
Maluku Tengah Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur
C. Sektor Peternakan
Populasi ternak yang secara eksisting terdapat di 3 wilayah cakupan KAPET
Seram adalah sapi, kerbau, kambing, babi dan kuda. Secara jumlah total populasi
ternak yang dimiliki, Kabupaten Maluku Tengah menjadi pemasok populasi ternak
terbesar dengan jumlah 45.811 ternak. Sementara untuk jumlah populasi ternak
terbesar adalah sapi dengan jumlah populasi sebesar 58.722 ekor dan yang
menjadi sentra pemasok populasi terbesar untuk sapi potong adalah Kabupaten
Maluku Tengah.
Tabel III.60 Populasi Ternak di KAPET Seram Tahun 2017
Populasi Ternak (Ekor)
No Kab / Kota Jumlah
Sapi Kerbau Kambing Babi Kuda
1 Maluku Tengah 30.580 0 11.120 4.056 55 45.811
2 Seram Bagian Barat 23.261 15 5.489 2.875 4 31.644
3 Seram Bagian Timur 4.881 14 8.885 0 12 13.792
Jumlah (Ha) 58.722 29 25.494 6.931 71
Sumber : Provinsi Maluku Dalam Angka Tahun 2018
3.5.6 Pusat – Pusat Produksi dan Pusat – Pusat Distribusi Skala Wilayah
1. Pusat pelayanan kegiatan perikanan tangkap yang berada di Werinama di
Kecamatan Werinama, Geser di Kecamatan Seram Timur dan Kataloka di
Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur
2. Pusat pelayanan kegiatan perikanan budidaya yang berada di Sebagian
wilayah Kecamatan Amahai, Kecamatan Seram Utara Barat, Kecamatan
Teluk Elpaputih, Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Teon Nila Serua, di
Kabupaten Maluku Tengah;
3. Pusat pelayanan kegiatan perkebunan yang berada di Amahai di
Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah;
4. Pusat pelayanan kegiatan pariwisata yang berada di seluruh cakupan
wilayah KAPET Seram
Gambar 3.28 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Seram
Tabel III.63
Jumlah Penduduk di KAPET Biak Time Series Tahun 2010 - 2017
Tahun Persentase
No Kab / Kota dlm
2010 2016 2017 KAPET
1 Kab. Waropen 24.919 28.803 29.480 6,80
2 Kab. Nabire 130.900 142.795 145.101 33,48
3 Kab. Biak Numfor 127.779 141.801 144.697 33,39
4 Kab. Kepulauan Yapen 83.606 93.114 95.007 21,92
5 Kab. Supiori 15.990 18.486 19.104 4,41
Jumlah / Rata - Rata 383.194 424.999 433.389 100%
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
Kab. Waropen
Kab. Nabire
Kab. Biak Numfor
Kab. Kepulauan Yapen
Kab. Supiori
B. Ketenagakerjaan
Secara umum, Angkatan kerja berjumlah 197.560 jiwa dan bukan angkatan kerja
berjumlah 107.082 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja di KAPET Biak adalah
94,10 %. Secara detail, wilayah dengan angkatan kerja terbanyak adalah
Kabupaten Nabire dengan jumlah 65.729 jiwa. Tetapi secara persentase tingkat
partisipasi angkatan kerja, Kabupaten Waropen menjadi peringkat teratas di
wilayah KAPET Biak dengan persentase sebesar 96,44 %
Tabel III.64
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di KAPET Biak Tahun 2017
Tingkat
Bukan
Pengangguran Partisipasi
No Kab / Kota Bekerja Jumlah Angkatan
Terbuka Angkatan
Kerja
Kerja
1 Kab. Waropen 10.781 398 11.179 33.599 96,44
2 Kab. Nabire 65.729 5.971 71.700 21.054 91,67
3 Kab. Biak Numfor 57.288 4.530 61.818 39.577 92,67
Kab. Kepulauan
4 41.995 2.103 44.098 9.165 95,23
Yapen
5 Kab. Supiori 8.280 485 8.765 3.687 94,47
Jumlah 184.073 13.487 197.560 107.082 94,10%
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
97
96
95 Kab. Waropen
94 Kab. Nabire
93 Kab. Biak Numfor
92 Kab. Kepulauan Yapen
91 Kab. Supiori
90
89
C. Sektor Pertanian
1. Jumlah Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang
Berdasarkan Profil Papua Dalam Angka Tahun 2018, didapatkan informasi
bahwa untuk produksi sektor pertanian komoditas padi sawah, Kabupaten
Nabire mampu memproduksi padi sawah sebanyak 5.917 ton per tahun
dengan tingkat produktivitas 44,49 Kwintal/Ha. Sementara untuk produksi
padi ladang, Kabupaten Waropen menjadi yang produsen terbesar di
KAPET Biak dengan produksi sebesar 729 ton per tahun dengan
produktivitas sebesar 33,76 Kwintal/Ha.
Tabel III.66
Jumlah Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Komoditas Padi Sawah dan Padi Ladang di KAPET Biak Tahun 2017
Padi Sawah Padi Ladang
No Kab / Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ton) (Kw/Ha) (Ton) (Kw/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Kab. Waropen - - - 216 729 33,76
2 Kab. Nabire 1.330 5.917 44,49 78 266 34,14
3 Kab. Biak Numfor - - - - - -
4 Kab. Kepulauan Yapen - - - 16 55 34,16
5 Kab. Supiori - - - - - -
Jumlah 1.330 5.917 44 310 1.050
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.67
Jumlah Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Jagung dan Kedelai di
KAPET Biak Tahun 2017
Jagung Kedelai
No Kab / Kota Luas Luas
Produksi Produktivitas Produksi Produktivitas
Panen Panen
(Ton) (Kw/Ha) (Ton) (Kw/Ha)
(Ha) (Ha)
1 Kab. Waropen 27 64,37 23,84 29 37,55 12,95
2 Kab. Nabire 406 991,42 24,42 571 724,95 12,70
3 Kab. Biak Numfor 309 763,84 24,72 - - -
Kab. Kepulauan
4 73 167,24 22,91 127 161,48 12,72
Yapen
5 Kab. Supiori 5 11,61 23,22 - - -
Jumlah 820 1.998 119 727 924
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.71
Jumlah Produksi Komoditas Buah - Buahan
di KAPET Biak Tahun 2017
Jumlah Produksi Komoditas Buah – Buahan (Ton)
Kab.
No Komoditas Kab. Kab. Kab. Biak Kab. Jumlah
Kepulauan
Waropen Nabire Numfor Supiori
Yapen
1 Alpukat - 5 28 24 3 60
2 Blimbing - 5 4 19 1 29
3 Dukuh - 7 - 35 5 47
4 Durian - 26 18 54 45 143
5 Jambu air - 9 3 18 15 45
6 Jambu biji - 8,9 19 23,3 1,1 52,3
7 Jengkol - 1,5 - - - 1,5
F. Sektor Peternakan
Populasi ternak yang secara eksisting terdapat di 5 wilayah cakupan KAPET Biak
adalah sapi potong, kerbau, kuda, kambing dan babi. Secara jumlah total populasi
ternak yang dimiliki, Kabupaten Waropen dan Biak Numfor menjadi pemasok
populasi ternak terbesar. Sementara untuk jumlah populasi ternak terbesar adalah
sapi potong dengan jumlah populasi sebesar 2.603 ekor dan yang menjadi sentra
pemasok populasi terbesar untuk Babi adalah Kabupaten Nabire.
Tabel III.73
Populasi Ternak di KAPET Biak Tahun 2017
Populasi Ternak (Ekor)
No Kab / Kota Sapi
Kerbau Kuda Kambing Babi Jumlah
Potong
1 Kab. Waropen 2.603 - 1 526 7.204 10.334
2 Kab. Nabire 15 238 - 5.389 30.219 35.861
Kab. Biak
3 2.062 - - 2.842 14.545 19.449
Numfor
Kab. Kepulauan
4 931 - - 743 5.207 6.881
Yapen
5 Kab. Supiori 90 - - 228 2.005 2.323
Jumlah (Ha) 5.701 238 1 9.728 59.180
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
Tabel III.80
Jumlah Produksi Perikanan Laut dan Darat di KAPET Biak Tahun 2017
Kab / Kota Produksi Perikanan (ton/tahun)
No Budidaya Keramba Jaring Jumlah
Tambak Kolam
Laut Apung
1 Kab. Waropen - - 122,50 - - 122,50
2 Kab. Nabire - 600,10 355,50 - - 955,60
3 Kab. Biak Numfor 10,00 - - - - 10,00
Kab. Kepulauan
4 85,10 - 26,40 - 12,80 124,30
Yapen
5 Kab. Supiori 5,30 - - - - 5,30
Jumlah (Ha) 100,4 600,1 504,4 0 12,8
Sumber : Provinsi Papua Dalam Angka Tahun 2018
3.1.7 Pusat – Pusat Produksi Dan Pusat – Pusat Distribusi Skala Wilayah
Berdasarkan bahasan pada sub-bab sebelumnya, pusat – pusat produksi dan
distribusi skala wilayah di KAPET Biak dijelaskan melalui point – point sebagai
berikut :
a. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman pangan komoditas padi (padi
sawah dan padi ladang) adalah di Kabupaten Nabire dan Waropen;
b. Pusat pelayanan kegiatan pertanian tanaman hortikultura dengan komoditas
unggulan oleokultura, secara lebih spesifik adalah komoditas bawang merah,
cabai dan kubis berada di Sudu, Kabupaten Biak Numfor dan Nabire;
Gambar 3.34 Peta Simpul Komoditas Unggulan, Pusat Produksi dan Komoditas Potensi Terkini KAPET Biak