Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PENDAHULUAN

0 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020
PENGANTAR

Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis

kontrak pengadaan jasa konsultan perencana antara CV. GILIRAN PUTRA

KONSULTAN dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Dinas Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Bina Marga untuk Pekerjaan Perencanaan

Jalan Ruas Matangnga Keppe.

Laporan Pendahuluan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada pemilik

pekerjaan mengenai konsep dan metodologi teknis pelaksanaan pekerjaan,

struktur organisasi konsultan perencana serta rencana kerja yang akan

dilaksanakan.

Laporan Pendahuluan ini secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup

pekerjaan jasa konsultan perencana, uraian metodologi pelaksanaan survai

lapangan, uraian metodologi desain dan analisa teknis perencanaan jalan raya,

uraian jadwal kegiatan, uraian jadwal mobilisasi personil serta data pendukung

pelaksanaan pekerjaan.

Demikian laporan Pendahuluan ini disampaikan, semoga dapat bermanfaat

sebagai bahan pertimbangan dalam tahapan perencanaan selanjutnya.

Konsultan Perencana
CV. GILIRAN PUTRA KONSULTAN

ARWANSYAH, ST
Direktur

LAPORAN PENDAHULUAN 1 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


BAB I : GAMBARAN UMUM

1.1. LATAR BELAKANG

Program Pembinaan Jaringan Jalan merupakan salah satu upaya

Pemerintah Republik Indonesia dalam menunjang pencapaian sasaran

Pembangunan Nasional. Pembinaan Jaringan Jalan sangat terkait dengan

pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya melalui Pengembangan

Prasarana Jalan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi jalan sesuai

dengan laju pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan oleh pertumbuhan

ekonomi di Sulawesi Barat.

Untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas dimasa yang akan

datang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga

mengadakan jasa konsultansi perencanaan, untuk pekerjaan Ruas Jalan

Matangnga – Keppe.

Berdasarkan Peta Jaringan Nasional Provinsi Sulawesi Barat ruas jalan

tersebut merupakan bagian dari ruas jalan lintas antar Kabupaten Polewali

Mandar dan Mamasa melalui Jalan Poros Matangnga – Keppe.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Jasa Konsultansi ini adalah untuk menghasilkan Rencana

Teknik Akhir (Detail Engineering Desain) ruas jalan tersebut diatas, yang

LAPORAN PENDAHULUAN 2 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


efisien dan efektif, lengkap dengan gambar dan dokumentasi lainnya yang

diperlukan, sesuai dengan Standar dan Kerangka Acuan Kerja yang telah

ditetapkan.

Jasa Konsultansi ini secara umum bertujuan untuk menciptakan sarana

infrastruktur jalan yang memadai antar kota dan antar kabupaten di

Sulawesi Barat, serta optimalisasi fungsionalitas ruas jalan tersebut diatas

sehingga dapat mendukung perkembangan kawasan di wilayah tersebut.

Sementara Tujuan Khusus dari Jasa Konsultansi ini adalah tersedianya

dokumen perencanaan teknis untuk ruas jalan tersebut diatas, sehingga

dapat digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan fisik

untuk ruas jalan tersebut.

1.3. DATA KONTRAK

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan

Ruas Matangnga - Keppe

2. Nama Pemilik : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Prov. Sulawesi Barat

3. Konsultan : CV. GILIRAN PUTRA KONSULTAN

4. Nomor Kontrak : 1800.02.03.00/2891/DPU-

PR/BM/XI/2020

5. Tanggal Kontrak : 20 NOVEMBER 2020

6. Nilai Kontrak : Rp. 70.719.000,-

7. Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Mamasa

LAPORAN PENDAHULUAN 3 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


1.4. LINGKUP DAN TAHAPAN PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana

sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, secara garis besar dapat dibagi

sebagai berikut :

1. Pekerjaan Lapangan

a. Survey Pendahuluan

b. Survey Topografi

c. Survey Lalu Lintas

d. Survey Hidrologi

e. Penyelidikan Tanah

2. Analisa dan Perencanaan Teknis

a. Analisa Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan

b. Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan

c. Analisa Hidrologi

d. Perencanaan Bangunan Pelengkap

e. Penyusunan Gambar Teknis

f. Penyusunan Laporan Teknis

g. Perhitungan Perkiraan Kuantitas dan Biaya

h. Penyusunan Dokumen Lelang

Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi

menjadi beberapa tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang

LAPORAN PENDAHULUAN 4 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


telah ditetapkan. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang akan

dilaksanakan Konsultan meliputi :

1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi.

2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder

3. Tahap Survai Pendahuluan.

4. Tahap Survai Lapangan.

5. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknik.

6. Tahap Penggambaran.

7. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.

8. Tahap Penyusunan Dokumen Lelang.

LAPORAN PENDAHULUAN 5 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


1.5. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

1.5.1. Kondisi Geografis

Secara astronomis, Kabupaten Polewali Mandar terletak antara 3

4’ 7,83” - 3 32’ 3,79” Lintang Selatan dan antara 118 53 57,55” - 119 29

33,31” Bujur. Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Polewali Mandar

berbatasan dengan Kabupaten Mamasa di sebelah utara, Selat Makassar

di sebelah selatan, Kabupaten Majene di sebelah barat, dan Kabupaten

Pinrang di sebelah timur.

3. Kabupaten Polewali Mandar memiliki luas wilayah sebesar 2 022,30

km2 yang secara administratif terbagi ke dalam 16 kecamatan.

LAPORAN PENDAHULUAN 6 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


1.5.2. Kondisi Administratif

Kabupaten Polewali Mandar terletak di Sulawesi Barat dengan luas

wilayah sebesar 2.022,30 km2. Secara administratif, Kabupaten Polewali

Mandar terbagi ke dalam 16 kecamatan. Kecamatan yang paling luas

wilayahnya adalah Tubbi Taramanu dengan luas 356,95 km2 atau 17,65

LAPORAN PENDAHULUAN 7 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


persen dari luas wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Sementara

kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tinambung

dengan luas 21,34 km2 atau 1,06 persen. Kecamatan Matangnga

merupakan kecamatan terjauh yang berjarak 70,3 km antar pusat

kecamatan dari ibukota kabupaten. Nama sungai yang mengalir di

Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat pada Tabel 1.1.5. Sedangkan,

nama gunung yang berada di Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten

Polewali Mandar terletak ± 195 km sebelah selatan Mamuju, Ibukota

Provinsi Sulawesi Barat atau ± 250 km sebelah utara Kota Makassar,

Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Polewali Mandar terletak

pada posis

Selama tahun 2015 di Kabupaten Polewali Mandar tercatat sebanyak 133

hari hujan dengan curah hujan sebesar 1.409,3 mm. Jumlah hari hujan

terbanyak terjadi pada bulan April dan November dengan jumlah hari

hujan 18 hari dan curah hujan tertinggi pada bulan April sebanyak 264,8

mm. Sebaliknya, jumlah hari hujan terendah terjadi pada bulan Juli dan

September dengan jumlah hari hujan 2 hari dan curah hujan terendah

terjadi pada bulan Juli sebanyak 0,1 mm.

1.5.3. Kondisi Topografi

Dari sisi topografi, sebagian besar atau >41 persen dari luas Kabupaten

Polewali Mandar memiliki topografi berbukit, >39 persen dari luas

kabupaten memiliki topografi bergunung, dan sisanya sekitar 20 persen

LAPORAN PENDAHULUAN 8 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


dari luas kabupaten memiliki topografi datar, dengan kelas lereng

dominan antara 5-15 persen dan 15-40 persen (>70% dari luas

kabupaten). Dengan kondisi topografi seperti ini, maka perencanaan

pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar harus dilakukan dengan

ekstra hati-hati agar sumberdaya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan

secara optimal dan berkelanjutan

1.5.4. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kondisi Sosial dan Ekonomi a) Kondisi Sosial 1. Pendidikan Salah satu

faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah adalah

tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Ketersediaan fasilitas pendidikan akan sangat menunjang dalam

mengingkatkan mutu pendidikan. Tabel 4.1.4 sampai dengan Tabel 4.1.19

memuat data tentang jumlah murid, sekolah dan tenaga pendidik atau

guru dari tingkat sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah sampai

sekolah menengah atas (SMA dan SMK) dan Madrasah Aliyah, yang

bersumber dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Polewali Mandar dan Kementerian Agama Kab. Polewali Mandar. Pada

tahun 2015 di tingkat SD, terjadi peningkatan jumlah lulusan dibanding

tahun 2014 sebesar 23,55 persen. Lain halnya dengan tingkat SMP,

lulusan tingkat SMP dan SMA mengalami penurunan masing-masing

sebesar 0.07 persen dan 1,57 persen. Sebaliknya jika dibandingkan tahun

2014 jumlah lulusan SMK mengalami penurunan sebesar 12,07persen.

LAPORAN PENDAHULUAN 9 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


1.5.5. Kondisi Transportasi

Panjang jalan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2019

sepanjang 835,77 Km. Dari total panjang jalan tersebut dapat juga dibagi

berdasarkan jenis permukaan jalan yaitu aspal, kerikil, tanah, dan tidak

dirinci, dimana sebagian besar jenis permukaan jalan yang digunakan di

Kabupaten Mamasa adalah jenis kerikil.

Pada tahun 2019 kondisi jalan di Mamasa sudah cukup membaik, namun

masih didominasi oleh jalan dengan kondisi rusak berat sepanjang 250,32

km.

Pada tahun 2019 tercatat jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten

Mamasa sebesar 8.941 dengan jenis kendaraan terbanyak adalah sepeda

motor (89,70%) dan yang paling sedikit adalah sedan (0,06%).

LAPORAN PENDAHULUAN 10 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


LAPORAN PENDAHULUAN 11 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020
BAB 2 : METODOLOGI

2.1. UMUM

Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka

sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan

secara sistematis dan praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya,

mutu dan waktu kerja.

Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka di

dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar –

standar perencanaan yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Standar

Perencanaan.

LAPORAN PENDAHULUAN 12 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


2.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan

pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Studi Pendahuluan

 Penyusunan rencana kerja

 Penyusunan Rencana Mutu Kontrak

 Inventarisasi data & studi terdahulu

3. Survai Dan Penyelidikan Lapangan

 Survai pendahuluan

 Penyusunan Laporan Pendahuluan

 Survai topografi

 Survai inventarisasi jalan

 Survai hidrologi

 Penyelidikan tanah

4. Analisa Data

 Analisa data dan pemetaan topografi

 Analisa data tanah dan sumber material

 Analisa hidrologi

 Penyusunan laporan survey teknis

5. Perencanaan Teknis

 Geometrik Jalan

LAPORAN PENDAHULUAN 13 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Rencana Perkerasan Jalan

 Utilitas Umum & Drainase

 Perlengkapan Jalan

 Manajemen Lalu Lintas

6. Gambar Perencanaan Akhir

 Penyusunan gambar rencana

 Penyusunan Draft Laporan Akhir

7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya

 Perhitungan volume pekerjaan fisik

 Penyusunan Laporan Rencana Anggaran Biaya

8. Dokumen Lelang dan Laporan Akhir

 Penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan

 Penyusunan laporan dokumen Lelang

 Penyusunan Laporan Akhir

LAPORAN PENDAHULUAN 14 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


BAB 3 : RENCANA KERJA

3.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah

sebagai berikut :

1. Team Leader

 Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam

pengumpulan data lapangan dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.

 Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu

melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat

sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh pemberi

kerja.

2. Ahli Jalan Raya

 Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam

pengumpulan data lapangan dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.

 Memeriksa dan menganalisa hasil pengumpulan data lapangan,

memeriksa serta menganalisanya.

 Membuat perhitungan dan desain jalan dan gambar-gambar desain yang

diperlukan dalam pekerjaan.

 Merencanakan tebal perkerasan dan geometrik jalan raya.

LAPORAN PENDAHULUAN 15 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar

kepada Team Leader dan pemberi kerja.

3. Ahli Geoteknik.

 Menentukan lokasi titik pengambilan sampel tanah dan Quarry.

 Mengkoordinir semua personil yang terlibat dalam pekerjaan

penyelidikan tanah baik di lapangan maupun di laboratorium serta

menyusun rencana kerjanya.

 Mengadakan pengujian tanah baik di lapangan maupun di laboratorium.

 Melakukan analisa dan evaluasi data geoteknik, termasuk merencanakan

dan merekomendasikan jenis pondasi jalan dan jembatan berikut

perhitungannya.

 Bertanggung jawab atas semua pengujian dan penyelidikan tanah kepada

Team Leader dan pemberi kerja.

4. Ahli Geodesi.

 Mengendalikan dan mengatur semua personil yang terlibat dalam

pelaksanaan pengukuran dan pemetaan topografi di lapangan.

 Memeriksa dan menganalisa data lapangan.

 Membuat perhitungan dan gambar-gambar hasil pengukuran topografi

situasi, potongan memanjang dan melintang.

 Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar hasil pengukuran

topografi kepada pemberi kerja.

5. Ahli Hidrologi

LAPORAN PENDAHULUAN 16 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Mengendalikan dan mengatur semua personil yang mengadakan survai

lapangan.

 Memeriksa dan menganalisa data lapangan.

 Membuat perhitungan debit banjir sebagai dasar untuk perencanaan

bangunan drainase dan mengestimasi tinggi muka air di sungai sebagai

dasar untuk perencanaan tinggi jembatan.

 Bertanggung jawab atas semua hasil analisa data lapangan dan hasil

perhitungan kepada Team Leader dan pemberi kerja.

6. Ahli Cost Estimate.

 Menyusun daftar harga satuan bahan, upah, alat di lokasi pekerjaan.

 Menyusun analisa harga satuan pekerjaan.

 Menghitung volume satuan pekerjaan.

 Menghitung rencana anggaran biaya pekerjaan

 Bertanggung jawab atas semua hasil analisa harga satuan pekerjaan

dan hasil perhitungan volume satuan pekerjaan.

3.2. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANA

Tim konsultan akan berkedudukan di Banjarmasin dan dibantu oleh Tenaga

Pendukung. Untuk pelayanan konsultasi secara efisien dan optimal, Tim

Konsultan akan menyusun Struktur Organisasi mulai dari Tenaga Ahli

maupun Tenaga Pendukung. Setelah mempelajari kebutuhan dan tugas

serta tanggung jawab personil yang tercantum di dalam Kerangka Acuan

LAPORAN PENDAHULUAN 17 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


Kerja, Tim Konsultan mencoba menyusun struktur Organisasi seperti

terlihat pada Gambar 4.1. Struktur Organisasi Tim Konsultan

Team
Leader

Cost Ahli Ahli Ahli


Ahli Jalan
Estimator Geodesi Geoteknik Hidrologi
Bagan 1 Gambar 3.1. Struktur Organisasi Konsultan Perencana

3.3. PROGRAM KERJA

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, konsultan perencana akan

menyusun program kerja yang meliputi :

1. Jadwal Rencana Pekerjaan secara detail dengan harapan pekerjaan

nantinya dapat selesai tepat waktu tanpa mengurangi kualitas dan

kuantitas hasil perencanaan.

2. Jadwal Penugasan Personil secara detail dengan harapan agar tiap-tiap

personil dapat menggunakan waktunya secara efektif dan efisien sehingga

tugas dan tanggung jawab yang diterimanya dapat diselesaikan dengan

baik.

3.4. PENGUKURAN DAN PEMETAAN TOPOGRAFI

Survai Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta Topografi skala 1:100.000 /

1:50.000 dan peta-peta pendukung lainnya (Peta Geologi, Tata Guna tanah

LAPORAN PENDAHULUAN 18 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


dll).

b. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan, serta titik awal dan titik

akhir

pekerjaan.

c. Mempelajari kondisi eksisting ruas jalan secara umum seperti jenis

perkerasan, kondisi terrain, kondisi lalu lintas dan tata guna lahan

sekitarnya.

d. Inventarisasi stasiun-stasiun pengamatan curah hujan pada lokasi

pekerjaan

melalui stasiun-stasiun pengamatan yang telah ada ataupun pada Jawatan

Meteorologi setempat.

e. Membuat foto dokumentasi lapangan per 1 km, serta pada lokasi-lokasi

yang

penting.

f. Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan bahan

dan

biaya hidup sehari-hari.

g. Mengumpulkan informasi umum lokasi sumber material (quarry) yang

diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.

h. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan memberikan

saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan survai teknis selanjutnya.

LAPORAN PENDAHULUAN 19 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


Hasil dari survai pendahuluan dan pengumpulan data-data yang menunjang

dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dituangkan dalam bentuk laporan

Survai Pendahuluan.

3.5. SURVAI TOPOGRAFI

LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi untuk perencanaan jalan terdiri

dari

beberapa bagian pekerjaan yaitu :

a. Persiapan

b. Pemasangan Patok, Bench mark (BM) dan Control Point (CP).

c. Pekerjaan perintisan untuk pengukuran

d. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :

 Pengukuran titik kontrol horizontal (Polygon) dan vertikal (Waterpass)

 Pengukuran situasi/detail

 Pengukuran penampang memanjang dan melintang

 Pengukuran-pengukuran khusus

PENGUKURAN TITIK KONTROL HORIZONTAL

Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Horizontal dilaksanakan sebagai

berikut :

 Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon

Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimal 100m, diukur dengan

pegas ukur (meteran) atau alat ukur jarak elektronis

LAPORAN PENDAHULUAN 20 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Patok-patok untuk titik-titik poligon adalah patok kayu, sedang patok-

patok

untuk titik ikat adalah patok dari beton

 Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur Theodolith dengan

ketelitian

dalam secon (yang mudah/umum dipakai adalah Theodolith jenis T2 Wild

Zeis

atau yang setingkatan)

 Ketelitian untuk poligon adalah sebagai berikut :

 Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” akar jumlah titik poligon

 Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”

 Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek pada setiap jarak

Km (kurang lebih 60 titik poligon) serta pada titik akhir pengukuran.

 Setiap pengamatan matahari dilakukan dalam 4 seri rangkap (4 biasa

dan 4

luar biasa)

PENGUKURAN TITIK KONTROL VERTIKAL

Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dilaksanakan sebagai berikut :

 Jenis alat yang dipergunakan untuk pengukuran ketinggian adalah

Waterpass

Orde II

LAPORAN PENDAHULUAN 21 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand dilakukan

2 kali

berdiri alat

 Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D mm. Dimana D

adalah

panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari

 Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti

pembagian

skala jelas dan sama

 Setiap pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang dalam

satuan milimeter

 Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB), Kontol

pembacaan : 2BT = BA + BB

 Referensi levelling menggunakan referensi lokal

PENGUKURAN SITUASI

Metodologi Pengukuran Situasi dilaksanakan sebagai berikut :

 Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachymetri

 Ketelitian alat yang dipakai adalah 30” (sejenis dengan Theodolith T0)

 Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup

semua

keterangan-keterangan yang ada didaerah sepanjang rencana jalan

tersebut

LAPORAN PENDAHULUAN 22 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


 Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain

pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus)

 Tempat-tempat sumber mineral jalan yang terdapat disekitar jalur jalan

perlu

diberi tanda diatas peta dan difoto (jenis dan lokasi material)

PENGUKURAN PENAMPANG MEMANJANG DAN MELINTANG

Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan untuk

menentukan volume penggalian dan penimbunan. Metodologi pengukuran

dilaksanakan sebagai berikut :

1. Pengukuran Penampang Memanjang

 Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sumbu

rencana

jalan

 Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama dengan

yang

dipakai untuk pengukuran titik kontrol vertikal

2. Pengukuran Penampang Melintang

 Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan landai

dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/ pegunungan setiap

25 m

 Lebar pengukuran penampang melintang 100 m ke kiri-kanan as jalan

 Khusus untuk perpotongan dengan sungai dilakukan dengan ketentuan

LAPORAN PENDAHULUAN 23 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


khusus (lihat pengukuran khusus)

 Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang

sama dengan yang dipakai pengukuran situasi

PEMASANGAN PATOK

Untuk Pemasangan Patok Pengukuran dilapangan dilaksanakan sebagai

berikut :

 Patok-patok dibuat dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm dan harus dipasang

setiap

1 Km dan pada perpotongan rencana jalan dengan sungai (2 buah

seberang

menyeberang). Patok beton tersebut ditanam kedalam tanah dengan

kedalaman 15 cm

 Baik patok-patok beton maupun patok-patok poligon diberi tanda BM

dan

nomor urut.

 Untuk memudahkan pencarian patok pada pohon-pohon disekitar patok

diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu.

 Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning dengan

tulisan hitam yang diletakkan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran.

 Khusus untuk profil memanjang titik-titiknya yang terletak disumbu jalan

diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.

LAPORAN PENDAHULUAN 24 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


LAPORAN PENDAHULUAN 25 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020
NO KEGIATAN BULAN I

I TAHAP PERSIAPAN
1 Mobilisasi Peralatan & Personil
2 Penyiapan Kantor & Peralatan
3 Pemeriksaan Rencana Kerja, jawal kerja, metode konstruksi
II SURVEY LAPANGAN
1 Rapat Awal Kontraktor, Konsultan, PPK
2 Pengukuran dan Rekayasa Lapangan
3 Foto Dokumentasi
III TAHAP PERENCANAAN
1 Analisis dan Rencana
2 Pengambaran
- Drafting
- Estimasi
IV TAHAP ASISTENSI DAN FINALISASI
1 Pembuatan Gambar
2 Pembuatan Rencana Anggara Biaya
3 Pembuatan Dokumen
V TAHAP PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir

3.4. JADWAL RENCANA KERJA

Konsultan perencana telah mencoba menyusun jadwal rencana untuk

pekerjaan jasa konsultansi ini. Untuk menghindari terjadinya keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan, maka jadwal kegiatan disusun secara overlap

dikarenakan waktu yang disediakan oleh pengguna jasa relatif sempit.

LAPORAN PENDAHULUAN 26 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


Adapun jadwal rencana kerja yang telah disusun dapat dilihat pada Gambar

3.2.

3.5. JADWAL RENCANA PENUGASAN PERSONIL

Konsultan perencana juga telah menyusun jadwal rencana penugasan

untuk tiap-tiap personil. Ketepatan penempatan waktu tugas personil

sangat menentukan keberhasilan pekerjaan ini, karena ketidaktepatan

waktu penugasan akan mengakibatkan pemborosan dana dan beresiko

terhadap penyelesaian pekerjaan. Adapun jadwal rencana penugasan

personil yang telah disusun dapat dilihat pada Gambar 3.3. Jadwal

Penugasan Personil.

LAPORAN PENDAHULUAN 27 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


BAB 4 : PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil survey awal dan persiapan Perencanaan Teknis Peningkatan

Jalan Ruas Matangnga -Keppe dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Lokasi Rencana Perencanaan dilakukan di Kabupaten Mamasa pada

ruas Matangnga – Keppe yang melalui Kelurahan Matangnga di

Polewali Mandar menuju Kecamatan Mehalaan di Kabupate Mamasa.

2. Kondisi Jalan di Ruas tersebut masih tanah dan perkerasan sehabis

pembukaan.

3. Rencana Panjang yang disurvey sepanjang 3,000 meter

SARAN

1. Jika pemilik kerja dalam hal ini pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memandang harus membuat

perencanaan penuh sepanjang 3.000 meter peningkatan pengaspalan,

maka CV. GILIRAN PUTRA KONSULTAN menyetujui hal tersebut.

LAPORAN PENDAHULUAN 28 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020


CITRA SATELIT

0 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020
PENGUKURAN

1 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020
LOKASI PENGUKURAN

2 RUAS MATANGNGA-KEPPE/2020

Anda mungkin juga menyukai