1
Laporan Perencanaan Teknis
Bab I
Pendahuluan
Pembangunan Jaringan Jalan dan Jembatan sebagai urat nadi perekonomian Nasional
diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas antar Kota / Kabupaten dan atau Provinsi.
Program Pembinaan Jaringan Jalan merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menunjang
pencapaian sasaran pembangunan Nasional, yang pelaksanaan Perencanaannya akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu melalui Pelaksana Kegiatan
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
Mengingat upaya yang telah dilakukan dalam sistem manajemen Pembangunan Jalan Perlu
ditindak lanjuti dengan upaya meningkatkan baik jumlah di dalam pelaksanaan perencanaan
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Juga sesuai dengan laju pertumbuhan pembangunan
yang membawa perubahan kondisi angkutan orang, barang dan jasa yang meningkat, dilihat dari
volume maupun dari berat muatannya, sehingga mengakibatkan terjadinya percepatan
pembangunan Jalan untuk menunjang sarana yang ada.
Dengan meningkatnya volume penanganan konstruksi jaringan jalan setiap tahunnya
sangat besar dibandingkan dengan personil perencana yang ada di dalam lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Sub Dinas Bina Marga baik keahliannya
maupun jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan bagi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat Sub Dinas Bina Marga untuk melakukan perencanaan sendiri terhadap
keperluan penanganan pekerjaan tersebut, oleh karena itu dan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang baik, yaitu sesuai dengan rencana baik mutu perencanaan dan tepat waktu. Perlu
diadakan pekerjaan perencanaan yang dikerjakan oleh pihak lain yaitu konsultan perencana.
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membantu Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat Bidang Bina Marga Kabupaten Mahakam Ulu dalam rangka melaksanakan pekerjaan
perencanaan teknik jalan pada ruas – ruas jalan lintas utama dan lintas non utama.
1.2.2 TUJUAN
Pemberi Tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Mahakam Ulu Bidang Bina Marga dengan Pekerjaan Perencanaan Semenisasi
Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12, dengan dana APBD
Kabupaten Mahakam Ulu - Tahun Anggaran 2017. Waktu Pelaksanaan pekerjaan adalah 1,00
(satu) bulan
Bab II
Rencana Kerja dan Jadual Kegiatan
Kabupaten Mahakam Ulu adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur,
Indonesia. Mahakam Ulu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat yang disahkan
dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan
UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Luas wilayahnya 15.315,00 Km2 dan pusat pemerintahannya
berada di Ujoh Bilang.
Batas Wilayah
Sebelah Utara berbatasan dengan Negara Malaysia dan Kabupaten Malinau
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat dan Provinsi
Kalimantan Tengah
Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat
Geografis
Secara geografis Kabupaten Mahakam Hulu terletak antara koordinat 113?45’05’’-115?
45’ 05’’ BT dn 1? 31’ LU -O? 34’ LU.
Topografi
Wilayah Kabupaten Mahakam Ulu didominasi kontur permukaan yang bergelombang,
dari kemiringan landai sampai curam dengan ketinggian berkisar antara 0 – 1.500 meter diatas
permukaan laut dengan kemiringan antara 0 – 60 persen. Daerah dataran rendah pada umumnya
dijumpai di kawasan sepanjang daerah aliran sungai (DAS). Sedangkan daerah perbukitan dan
pegunungan memiliki ketinggian rata-rata lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dengan
kemiringan 30 persen terdapat di bagian barat laut yang berbatasan langsung dengan wilayah
Malaysia.
Bab III
Survey Pendahuluan dan Hidrologi
Dari survei pendahuluan ini diharapkan konsultan sudah dapat menyajikan metode
penelitian dan perencanaan yang akan diterapkan, dan mengidentifikasi masalah-masalah yang
mungkin timbul.
Survey ini dilakukan untuk menginventarisasi tentang situasi, panjang jalan, lebar
perkerasan, lebar bahu, trotoar, median, drainase, persimpangan-persimpangan, denagn jalan
lain bangunan-bangunan pelengkap jalan dan lain-lain yang berada dalam daerah pengawasan
jalan dengan jarak interval pengamatan setiap jarak menimal 50 meter dan maksimal 100 meter
atau sesuai dengan kebutuhan.
Survei hidrologi dilaksanakan dengan tujuan mengumpulkan data yang diperlukan dalam
analisa hidrologi dan perencanaan drainase. Lingkup pekerjaan survei hidrologi ini meliputi :
a. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber – sumber yang
bersangkutan (data dalam 10 tahun).
b. Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan untuk mendapatkan trase jalan
yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.
c. Memprediksi kemungkiman terjadinya curah hujan yang paling besar yang selanjutnya
dapat memperkirakan besarnya intensitas curah hujan dan banjir rencana dengan
metode – metode yang ada.
d. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas selanjutnya menentukan :
Jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti jenis saluran
samping dan dimensi.
Jenis dan dimensi gorong-gorong
Jenis jembatan yang diperlukan.
Wilayah Kabupaten Mahakam Ulu mempunyai pegunungan di wilayah perbatasan sebelah utara
yang membujur dari Utara ke Selatan. Pegunungan ini terjadi karena peristiwa geologi berupa
lipatan dan sisipan sehingga bentuknya berjalur-jalur, khususnya dari Utara ke Selatan sejajar
dengan garis pantai. Dengan kondisi fisiografi dan topografi yang sedemikian maka pemukiman
penduduk lebih banyak dijumpai di wilayah sepanjang sungai Mahakam dengan kondisi yang
lebih datar.
Kecamatan Long Bagun, Long Apari dan Long Pahangai berada pada ketinggian lebih dari
100 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan wilayah kecamatan lainnya sebagian besar
terletak di bawah ketinggian 100 m dpl.
1 0-2% 184.282
2 2-8% 51.417
3 8 - 15 % 593.467
4 15 - 40 % 671.830
5 > 40 % 30.504
Total 1.531.500
Daerah-daerah yang terjal sebagian besar terletak di wilayah bagian Utara yang meliputi wilayah
Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Dengan kondisi topografi yang demikian, diharapkan
wilayah di bagian utara menjadi pelindung bagi kawasan di sebelah selatan yang kondisi
pembangunannya lebih berkembang.
Struktur geologi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung.
Disamping itu terdapat pula kandungan batuan endapan tersier dan batuan endapan kwarter.
Formasi batuan endapan utama terdiri dari batuan pasir kwarsa dan batuan liat. Dari struktur
geologi, di daerah ini banyak dijumpai patahan dan lipatan yang pada umumnya terdapat di
wilayah pantai. Beberapa formasi geologi di Provinsi Kalimantan Timur antara lain utamanya
Palau Balang Beds, Balikpapan Beds, Pemaluan Beds dan Kampung Baru Beds.
Total 1.531.500
Karakteristik iklim Kabupaten Mahakam Ulu termasuk dalam kategori iklim tropika humida
dengan rata-rata curah hujan tertinggi di bulan April dan terendah di bulan Agustus. Musim
kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan
terjadi pada bulan November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap
tahun yang diselingi dengan musim peralihan. Selain itu, karena terletak di daerah khatulistiwa,
maka iklim Kabupaten Mahakam Ulu dipengaruhi oleh angin Muson Barat pada bulan Nopember-
April dan angin Muson Timur pada bulan Mei - Oktober.
Meskipun demikian, dalam tahun-tahun terakhir ini keadaan musim kadang tidak menentu.
Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya tidak ada hujan sama
sekali, atau sebaliknya pada bulan-bulan yang seharusnya kemarau justru terjadi hujan dengan
musim yang jauh lebih panjang.
Curah hujan
(mm/tahun) No Kecamatan
2.800-3.000 3.200-3.400 3.400-3.600
1 Laham 90.180
Temperatur rendah terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Januari sedangkan temperatur
tinggi terjadi antara bulan Juli sampai dengan Agustus. Secara umum Kabupaten Mahakam Ulu
beriklim panas dengan suhu udara berkisar dari 18,83ºC sampai dengan 34,69ºC. Selain itu
sebagai daerah beriklim tropis dengan habitat hutan yang luas, Kabupaten Mahakam Ulu
mempunyai kelembaban udara relatif tinggi. Kelembaban udara dari yang paling rendah
sebesar 81,42% yang dipantau melalui Stasiun Meteorologi Samarinda, sedangkan yang paling
tinggi sebesar 87,07% yang terpantau di Stasiun Meteorologi Balikpapan. Kedua stasiun tersebut
merupakan stasiun klimatologi terdekat dari Kabupaten Mahakam Ulu.
Bab IV
Perencanaan Tebal Perkerasan
PERENCANAAN RIGID PAVEMENT
1. Umum
3. Traffic design
Data dan parameter lalu – lintas yang digunakan untuk perencanaan tebal
pekerasan meliputi :
• Jenis kendaraan.
• Volume lalu –lintas harian rata – rata.
• Pertumbuhan lalu – lintas tahunan.
• Damage factor.
• Umur rencana.
• Factor distribusi arah.
• Factor distribusi lajur
• Equivalent singleaxle load, ESAL selama umur rencana (traffic design)
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
15
Laporan Perencanaan Teknis
Factor distribusi arah : DD = 0,3 – 0,7 dan umurnya diambil 0,5 (AASHTO 1993
hal. II-9).
Factor distribusi lajur (DL), mengacu pada Tabel 1 (AASHTO 1993 halaman II-9).
edisi 2004 dan versi dinas pekerjaan umum DKI Jakarta edisi 2004). Akan tetapi
tetapi tanah dasar dengan nilai CBR 5 % dan atau 4 % pun dapat digunakan setelah
melalui kajian geoteknik, dengan CBR kurang dari 6 % ini jika digunakan sebagai
dasar perencanaan tebal perkerasan, masalah yang terpengaruh adalah fungsi
tebal perkerasan yang akan bertambah, atau masalah penanganan khusus lapis
tanah dasar tersebut.
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
17
Laporan Perencanaan Teknis
1. Pelat beton
a. Flexural strength (Sc’) = 45 kg/cm2
b. Kuat tekan ( benda uji silinder 15 x 30 cm) : fc’= 350 kg/cm2 (disarankan)
2. Wet lean concrete
a. Kuat tekan ( banda uji silinder 15 x 30 cm) : fc’ = 150 kg/cm2
Sc’ digunakan untuk penentuan parameter flexural strength, dan Fc’ digunakan
untuk penentuan parameter modulus elasitisitas beton (Ec).
6. Reliabilty
Reliability (R) mengacu pada tabel 7 (diambil dari AASHTO 1993 halaman II-9).
Urban 85-99,9
jalan tol
Rural 80-99,9
Urban 80-99
Arteri
Rural 75-95
Urban 80-95
Kolektor
Rural 75-95
Kolektor
Interval R terpilih
Rural 75-95
Interval R terpilih
R yang mewakili 85
Standard normal deviate (ZR) mengacu pada Tabel 8 ( diambil dari AASHTO 1993
halaman I-62)
Tabel 8
R% Zr
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
95 -1,645
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
19
Laporan Perencanaan Teknis
Angka
Parameter Batas bawah Batas atas
tengah
Reliability (R) 75 85 95
Standart normal deviation (Zr) -1,282 -1,037 -1,645
Standart deviation (So) 0,30 0,35 0,40
7. Serviceability
Terminal serviceability index (Pt) mengacu pada Tabel 2.18. (diambil dari AASHTO
1993 hal II-10)
Initial serviceability untuk rigid pavement : Po = 4,5 (diambil dari AASHTO 1993
hal. II-10)
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
20
Laporan Perencanaan Teknis
K 159 PCI
CBR 6 %
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
22
Laporan Perencanaan Teknis
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
23
Laporan Perencanaan Teknis
Ec = 57.000 √f′c
Dimana :
Ec = modulus elastisitas beton (psi)
Fc ’ = kuat tekan beton, silinder (psi)
Kuat tekan beton Fc’ ditetapkan sesuai pada spesifikasi pekerjaan (jika ada dalam
Spesifikasi). Di Indonesia saat ini umumnya digunakan : Sc’ = 45 kg/cm2 = 640 psi
pengamatan dan perkiraan berikut ini, nilai dari factor variable kedua tersebut
dapat didekati.
Prosen struktur perkerasan dalam 1 tahun terkena air dapat dilakukan
pendekatan dengan asumsi sebagai berikut :
𝑇𝑗𝑎𝑚 𝑇ℎ𝑎𝑟𝑖
Pheff = 𝑥 𝑥𝑊𝐿𝑥100
24 365
Dimana:
Pheff = prosen hari effective hujan dalam setahun yang akan
berpengaruh terkenanya perkerasan (dalam %)
Tjam = Rata – rata hujan per hari (jam)
Thari = Rata – rata jumlah hari hujan per tahun ( hari )
WL = Faktor air hujan yang akan masuk ke pondasi jalan (%)
Selanjutnya drainage coeffisien (Cd) mengacu pada tabel 5. (AASHTO 1993
halaman II – 2.6).
Load transfer coefficient (J) mengacu pada tabel 6 (diambil dari AASHTO 1993
halaman II-26), dan AASHTO halaman III-32
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
25
Laporan Perencanaan Teknis
Pavement Type Nilai J 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3,0 3,1
Interval J terpilih
J yang mewakili 2, 80
1 Umur Rencana Th 20
2 Lalu lintas (ESAL) - 5.791.556
3 Terminal Serviceability (Pt) - 2,50
4 Initial Serviceability (Po) - 4,50
5 Serviceability loss Po - Pt - 2,00
6 Reliability (R) % 85,00
7 Standart normal deviation (Zr) - (1,037)
8 Standart deviation (So) - 0,35
9 CBR % 6,00
10 Modulus reaksi tanah dasar (k) Pci 159,00
11 Kuat tekan F'c Kg/cm² 350,00
12 Modulus elastisitas beton (Ec) Psi 4.020.000
13 Flexural strength (S'c) Psi 642
14 Drainage coeficient (Cd) - 1,05
15 Load transfer coeficient (J) - 2,80
Perhitungan perkerasan
Lihat persamaan penentuan tebal pelat beton rigid pavement berikut ini (dari
AASHTO 1993) :
Log 10 [ Δ Psi
4,5-1,5 ]
Log 10 W18 = Zr So + 7,35 Log 10 (D + 1) - 0,06 + 7
+
1,624x 10
1 + 8,46
(D+1)
Berdasar rumus tersebut diatas, nilai parameter kuat tekan beton diperlukan
untuk dapat menyelesaikan persamaan tersebut.
Di Indonesia yang menjadi ketentuan parameter utama adalah Flexural strength
(modulus of rupture) yaitu sebesar : Sc’ = 45 kg/cm2, maka perlu dicari nilai kuat
tekan beton yang akan digunakan agar persamaan tersebut diatas dapat
diselesaikan.
Pendekatan dilakukan sebagai berikut :
= 45,18 kg/cm2
Dari pendekatan diatas, diambil nilai kuat tekan beton : fc’ = 350 kg/cm2
(benda uji silinder 15x30 cm) berdasar SNI 1991 :
Fc’ = 350 x 14,22 = 4.977 psi
Modulus elastisitas beton : Ec= 57000 fc’ = 57000 4.977 = 4.021.228 psi
(dibulatkan)
Tabel 11
Ukuran dan Jarak Tie BAr yang disarankan
(Sumber Literatur/ Makalah UI)
3,048 3,353 3,658
Diameter Mm 14 Diameter 16
Tegangan Tebal Jarak Maximum Cm Jarak Maximum Cm
Jenis dan
Kerja Perkerasan Panjang Lebar Lebar Lebar Panjang Lebar Lebar Lebar
Mutu baja
Psi Cm Cm Lajur Lajur Lajur Cm Lajur Lajur Lajur
Max 3 m Max 3,35 m Max 3,65 m Max 3 m Max 3,35 m Max 3,65 m
Lt = panjang batang pengikat (tie bar) dari baja tulangan dapat dibengkokkan
dan diluruskan kembali tanpa rusak
d = diameter tie bar
D = tebal pelat perkerasan
16. Dowel
Alat pemindah beban yang biasa dipakai adalah dowel baja bulat polos. Syarat
perancangan minimum dapat mengacu pada tabel 10 :
Dimana :
d = Diameter dowel (inches)
D = Tebal pelat beton ( inches)
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
31
Laporan Perencanaan Teknis
Tabel 10
Ukuran dan Jarak batang dowel yang disarankan
(Sumber Principles of Pavement design by Yoder & Witzcak, 1975)
Bab V
Perencanaan Drainase
1.1 Umum
Sistem drainase permukaan jalan terdiri dari : kemiringan melintang pekerjaan dan bahu
Jalan, selokan samping, gorong - gorong dan saluran penangkap ( lihat Gambar 1 ).
Gambar 1
SISTEM DRAINASE PERMUKAAN
Tabel 1
KEMIRINGAN MELINTANG PERKERASAN DAN BAHU JALAN
No. Jenis lapis permukaan Kemiringan
jalan melintang
normal i ( % )
1 Beraspal, Beton 2x - 3%
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
34
Laporan Perencanaan Teknis
2 Japat 4x - 6%
3 Kerikil 3x - 6%
4 Tanah 4x - 6%
GAMBAR 2
KEMIRINGAN MELINTANG NORMAL PADA DAERAH DATAR DAN NORMAL
PADA DAERAH DATAR DAN LURUS
GAMBAR 3
KEMIRINGAN MELINTANG PADA DAERAH TIKUNGAN
1) bahan bangunan selokan samping jalan ditentukan oleh besarnya kecepatan rencana
aliran air yang akan melewati selokan samping jalan ( lihat Tabel 2 )
TABEL 2
KECEPATAN ALIRAN AIR YANG DI IZINKAN BERDASARKAN JENIS MATERIAL
Jenis Bahan Kecepatan aliran yang di
izinkan (m/detik)
Pasir halus 0,45
Lampung kepasiran 0,50
Lanau aluvial 0,60
Kerikir halus 0,75
Lempung kokoh 0,75
Lempung padat 1,10
Kerikil kasar 1,20
Batu-batu besar 1,50
Pasangan batu 1,50
Beton 1,50
Beton bertulang 1,50
TABEL 3
HUBUNGAN KEMIRINGAN SELOKAN SAMPING JALAN (i)
DAN JENIS MATERIAL
Kemiringan
Jenis Material selokan samping
i(x)
Tanah Asli 0-5
Kerikil 5 - 7,5
Pasangan 7,5
3) pematah arus untuk mengurangi kecepatan aliran diperlukan bagi selokan samping
jalan yang panjang dan mempunyai kemiringan cukup besar, ( lihat Gambar 4 ) ;
pemasangan jarak pematah arus ( L ) harus sesuai Tabel 4 ;
GAMBAR 4
PEMATAH ARUS
4) Tipe dan jenis bahan selokan samping didasarkan atas kondisi tanah dasar, kedudukan
muka air tanah dan kecepatan abrasi air ( lihat Gambar 5 ) ;
Bentuk segitiga
2. Pasangan batu kali atau
tanah asli
GAMBAR 5
TIPE PENAMPANG SELOKAN SAMPING JALAN
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
38
Laporan Perencanaan Teknis
1) ditempatkan melintang jalan raya beerfungsi untuk menampung air dari selokan
samping dan membuangnya ;
2) harus cukup besar untuk melewatkan debit air maksimum dari daerah pengaliran secara
efesien ;
3) harus dibuat dengan tipe yang permanen ( lihat Gambar 6 ) ; bagian gorong-gorong
terdiri dari tiga bagian konstruksi utama , yaitu :
a. pipa kanal air utama yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bagian udik ke
bagian hilir secara langsung ;
b. tembok kepala yang menopang ujung dan lereng jalan ; tembok penahan yang
dipasang bersudut dengan tembok kepala, untuk menahan bahu dan kemiringan
jalan.
c. apron (dasar ) dibuat pada tempat masuk untuk mencegah terjadinya erosi dan
dapat berfungsi sebagai dinding penyekat limpur ; bentuk gorong - gorong
tergantung pada tempat yang ada dan tingginya timbunan .
GAMBAR 6
BAGIAN GORONG – GORONG
5) jarak gorong - gorong pada daerah datar maksimum 100 meter, di daerah pegunungan
dua kali lebih banyak ;
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
39
Laporan Perencanaan Teknis
6) kemiringan gorong - gorong antara 0,50-2% dengan pertimbangan faktor - faktor lain
yang dapat mengakibatkan terjadinya pengendapan erosi di tempat air masuk dan pada
bagian pengeluaran;
7) tipe dan bahan gorong - gorong yang permanen ( lihat Gambar 7 ) dengan desain masuk
dan pada bagian pengeluaran;
GAMBAR 7
TIPE PENAMPANG GORONG-GORONG
merupakan data curah hujan harian maksimum dalam setahun dinyatakan dalam
mm/hari ; data curah hujan ini diperoleh dari Lembaga Meteorologi Geofisika,
untuk satasiun curah hujan yang terdekat dengan lokasi sistem drainase ; jumlah
data curah hujan paling sedikit daalam jangka 10 tahun.
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
40
Laporan Perencanaan Teknis
= + ( + ) ....................................................................................(1)
×
= .........................................................................................................(2)
Keterangan :
SX = standar deviasi
v. kurva basis
Rumus :
= 1 + 2 ........................................................................................(3)
,
= 2/3 3,28 ...............................................................(4)
√
= .....................................................................................................(5)
Keterangan :
Tc = waktu konsentrasi(menit)
T1 = waktu inlet(menit)
T2 = waktu aliran(menit)
L = panjang saluran(m)
Nc = konfesion hambatan(tabel u)
Tabel 8
Hubungan kondisi permukaan dengan koefesien Hambatan
2) luas daerah pengaliran batas-batasnya tergantung dari daerah pembebasan dan daerah
sekelilingnya di tettapkan seperti pada gambar 10.
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
43
Laporan Perencanaan Teknis
Gambar 10
di perhitungkan(L1+L2+L3)
keterangan :
tepi perkerasan
Tabel 9
Hubungan kondisi permukaan tanah dan
Koefesien pengaliran (c)
Keterangan :
*) = untuk daerah datar di ambil nilai c yang
Dengan persamaan :
+ + +⋯
= … … … … … … … . … … … … … … … … . . … … . (6)
+ + +⋯
Keterangan :
permukaan.
Rumus yaitu :
= ,
× × .........................................................................................(7)
Keterangan :
C = koefisien pengaliran
GAMBAR 11
SELOKAN BENTUK TRAPESIUM
= √ + 1 .....................................................................................(8)
= ............................................................................................................(9)
TABEL 10
(m³/detik) Talud
0,75 – 15 1 : 1,5
15 – 80 1:2
Keterangan :
GAMBAR 11
SELOKAN BENTUK SEGI EMPAT
= 2 ........................................................................................................(10)
= ..........................................................................................................(11)
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
47
Laporan Perencanaan Teknis
Keterangan :
GAMBAR 13
SELOKAN BENTUK SEGITIGA
= ........................................................................................................(12)
= 2 √2 ...................................................................................................(13)
= √2...................................................................................................(14)
= 2 ........................................................................................................(15)
Keterangan :
GAMBAR 13
SELOKAN BENTUK SETENGAH LINGKARAN
= ......................................................................................................(16)
= ......................................................................................................(17)
= ........................................................................................................(18)
= 2 ........................................................................................................(19)
Keterangan :
R = jari-jari hidrolik
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
49
Laporan Perencanaan Teknis
GAMBAR 13
GORONG-GORONG BENTUK LINGKARAN
∅ = 4,5 ...........................................................................................(20)
= 0,80 .................................................................................................(21)
= ( − ) ...................................................................................(22)
= ........................................................................................................(23)
= ..........................................................................................................(24)
Keterangan :
R = jari-jari hidrolik
Perencanaan Semenisasi Kampung Datah Bilang - Kampung Lutan K250 Beton Bertulang 12
50
Laporan Perencanaan Teknis
= .............................................................................................................(25)
Keterangan:
Keterangan: