PAKET:
PR-07 PERENCANAAN TEKNIK PENANGANAN
LONGSOR PROV. SUMUT (DED)
4. Lokasi Pekerjaan Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan pada ruas Jalan
Nasional Provinsi Sumatera Utara. Jumlah titik longsoran serta
jenis dan jumlah pengujian dapat disesuaikan berdasarkan
hasil survey pendahuluan.
Lokasi longsoran sebanyak 10 titik longsoran direncanakan
pada:
a. Lintas Timur
b. Lintas Barat
c. Lintas Tengah
d. Lintas Penghubung
e. Non Lintas
5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun
Anggaran 2023 termasuk PPN dengan nilai sebesar Rp.
2.431.464.000,- (Dua miliar empat ratus tiga puluh satu juta
empat ratus enam puluh empat ribu rupiah)
**)
Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA
ditetapkan, dan ternyata alokasi anggaran dalam DIPA/DPA
tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka
penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah Pagu
Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA. Jika
penambahan Pagu Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak
tercapai maka SPPBJ dibatalkan dan kepada calon Penyedia
Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi.
6. Nama dan Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah PPK
Organisasi Pejabat Perencanaan Provinsi Sumatera Utara sebagai pengendali
Pembuat Komitmen kontrak. Kedudukan PPK Perencanaan Provinsi Sumatera
Utara berada di dalam struktur organisasi Satker P2JN
Provinsi Sumatera Utara.
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar Sebagai data dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah SK jalan
nasional dan data drainase.
9. Studi-Studi Terdahulu -
10. Referensi Hukum Sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi ini adalah sebagai berikut :
a. Undang – Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;
b. Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Undang - Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
d. PP Nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan, Pemanfaatan dan
Penggunaan Bagian - Bagian Jalan;
e. Permen PU Nomor: 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
f. Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
g. Permen PU No. 20 tahun 2010 tentang Pedoman
Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian - Bagian Jalan;
h. PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
LINGKUP PEKERJAAN
11. Lingkup Pekerjaan 1. Pengumpulan Data Sekunder
2. Survey Pendahuluan
3. Survey Topographi
4. Survey Penyelidikan Tanah
5. Pengujian Laboratorium
6. Survey Hidrologi dan Hidrolika
7. Analisis Data, Perencanaan Teknis, dan Penggambaran
8. Pembuatan Laporan dan Dokumen Lelang
12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Akhir dan Detail Engineering Design (DED)
13. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Personel dan Fasilitas dari Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
Pejabat Pembuat Komitmen penyedia jasa :
a) Laporan dan Data
Laporan dan data hasil studi terdahulu bila ada.
b) Staf Pengawas/Pendamping
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat
petugas atau Direksi Teknis yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping (counterpart) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi ini jika
diperlukan.
URAIAN SATUAN
BIAYA KOMUNIKASI
Pengiriman Surat, Telepon, Fax, Internet Bulan
BIAYA SEWA KANTOR
Sewa Ruangan Kantor Bulan
URAIAN SATUAN
Sewa Kendaraan Roda 4 (Min 1500 Cc/Min thn
2018)
(Tidak termasuk O&M, Driver)
Sewa Kendaraan Roda Empat (Kantor Unit Bulan
Sewa Kendaraan Roda Empat (Lapangan) Unit Bulan
URAIAN SATUAN
Sewa Komputer (PC) Asisten Ahli Geodesi [Sewa] Unit Bulan
Sewa Komputer (PC) Asisten Ahli Geologi [Sewa] Unit Bulan
Sewa Komputer (PC) Asisten Ahli Geoteknik [Sewa] Unit Bulan
Sewa Komputer (PC) Asisten Ahli
Hidrologi/Hidraulika [Sewa] Unit Bulan
Sewa Komputer (PC)Operator CAD [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Team Leader [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli Geodesi [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli Geologi [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli Geoteknik [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli Hidrologi/Hidraulika [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli K3 [Sewa] Unit Bulan
Sewa Laptop Ahli Kuantitas dan Biaya [Sewa] Unit Bulan
Sewa Printer A4 [Sewa] Unit Bulan
Sewa Printer A3 [Sewa] Unit Bulan
Bahan ATK Bulan
Untuk kebutuhan perencanaan desain diperlukan beberapa survey dengan alat-alat dan bahan
pendukung lainnya sesuai dengan yang diuraikan dalam RAB yang harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa, survey tersebut antara lain:
1. Survey Pendahuluan (Reconaissance)
2. Survey Topografi
3. Survey Penyelidikan Tanah
4. Survey Hidrologi / Hidraulika
URAIAN SATUAN
Ahli K3 OB
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 bulan (180
Penyelesaian hari) kalender.
Pekerjaan
17. Personel Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah :
TENAGA AHLI
1) KETUA/ TEAM LEADER
Team Leader/ Highway Engineer harus seorang Sarjana
Teknik Sipil dan berpengalaman profesional yang lebih lama
dari pada kebanyakan tenaga ahlinya, berpengalaman
dalam berbagai disiplin ilmu yang dicakup dalam pekerjaan,
berpengalaman dalam mengkoordinasikan dan melaporkan
pekerjaan orang lain tergantung pada besarnya dan
kerumitan pekerjaan maka Ketua Tim diharapkan telah
pernah memimpin dari satu atau dua pekerjaan serupa.
Team Leader disyaratkan seorang sarjana Teknik Strata
Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri atau
yang telah disamakan dan memilki Sertifikat Keahlian Kerja
(SKA) Ahli Teknik Jalan dan Jembatan Madya dari
Asosiasi profesi terkait dan di registrasi Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan
berpengalaman dalam pelaksanaan di bidang
Perencanaan Teknis Jalan sekurang- kurangnya 7 (Tujuh)
tahun.
Sudah biasa bekerja dengan metode desain yang
dikembangkan oleh Bina Marga /Kementerian Pekerjaan
Umum maupun metode teknik perkerasan khusus yang
dipakai pada kondisi tertentu.
Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Tim (Team Leader)
Meliputi:
a. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan sehingga bisa menghasilkan pekerjaan yang
diinginkan.
b. Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap kegiatan
pekerjaan baik pengambilan data, pengolahan maupun
penyajian akhir seluruh hasil pekerjaan.
c. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan
gambar-gambar design.
2) AHLI GEODESI
Ahli Geodesi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Geodesi
atau Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S-1) yang telah lulus
dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta,
dan perguruan tinggi internasional yang diakui.
Berpengalaman dalam Melaksanakan pekerjaan teknik
jalan minimal selama 5 (lima) tahun setelah lulus.
Mempunyai Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) Ahli
Teknik Geodesi Muda yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang
Jasa Konstruksi (LPJK) yang masih berlaku.
Ahli Geodesi diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an.
Tugas dan tanggungjawab mencakup tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
a. Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pengumpulan data/survey pengukuran topografi untuk
keperluan perencanaan longsor ini.
b. Menganalisis dan menyusun rencana mengenai hal-hal
yang menyangkut pengukuran dan penggambaran
serta menjamin bahwa gambar pengukuran yang
dihasilkan adalah benar dan akurat
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Ahli Teknik
Geodesi dapat mempertanggungjawabkan hasil
pekerjaannya serta tunduk dan bertanggungjawab
kepada Team Leader.
3) AHLI GEOLOGI
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik
Geologi atau Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S-1)
lulusan Universitas / Peguruan Tinggi Negeri atau yang
disamakan dan memiliki Sertifikasi Keahlian Kerja (SKA)
Ahli Teknik Geologi Muda dari Asosiasi profesi terkait dan
di registrasi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
(LPJK) dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan
dibidang Perencanaan Teknis Jalan sekurang kurangnya
berpengalaman 5 (Lima) tahun dalam bidang evaluasi
teknik Pengukuran khususnya perencanaan teknik jalan.
Tugas dan kewajiban meliputi:
a. Survey pendahuluan bertujuan mengumpulkan data-
data pendukung untuk mengadakan survey detail dan
pengumpulan data-data lainnya
b. Mengkoordinir Survey Topografi guna
pengambilan data di lapangan.
c. Menghitung hasil data lapangan dan
memindahkan ke kertas gambar sebagai acuan
d. Merencanakan trase jalan dan menghitung
alinyemen vertical maupun alinmeyen horizontal,
saluran samping, gorong-gorong dan lain sebagainya
e. Mengkoordinir pemindahan gambar ke kertas standar
jalan dan mengoreksi hasil akhir gambar tersebut
f. Bertanggung jawab atas hasil pemetaan dan rencana
geometrik jalan untuk penanganan longsoran tersebut
4) AHLI GEOTEKNIK
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata Satu (S-1) lulusan Universitas / Peguruan Tinggi
Negeri atau yang disamakan dan memiliki Sertifikasi
Keahlian Kerja (SKA) Ahli Teknik Geoteknik Madya dari
Asosiasi profesi terkait dan di registrasi Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang
Perencanaan Teknis Jalan sekurang kurangnya
berpengalaman 5 (Lima) tahun dalam bidang evaluasi
teknik Pengukuran khususnya perencanaan teknik jalan.
Tugas dan kewajiban meliputi :
a. Survey pendahuluan bertujuan mengumpulkan data-
data pendukung untuk mengadakan survey detail dan
pengumpulan data-data lainnya
b. Mengkoordinir Survey Penyelidikan Tanah guna
pengambilan data di lapangan.
c. Menghitung hasil data lapangan dan
memindahkan ke kertas gambar sebagai acuan.
d. Bertanggung jawab atas hasil perhitungan data
lapangan untuk penanganan longsoran.
5) AHLI HIDROLOGI/HIDRAULIKA
Ahli Hidrologi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S.1)
yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi internasional
yang diakui. Berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan teknik jalan minimal selama 3 (Tiga) tahun setelah
lulus. Mempunyai sertifikat keahlian (SKA Ahli Teknik
Jalan Muda) yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan
dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK) yang masih berlaku. Ahli Hidrologi/Hidraulika
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an
7) AHLI K3
Ahli K3 bertanggung Jawab langsung kepada Ketua/ Team
Leader dalam hal tentang kebutuhan mengenai SMKK, baik
di lapangan maupun dalam bentuk laporan analisa resiko.
Ahli K3 harus berpendidikan Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
lulusan Universitas Negeri atau Swasta yang telah
disamakan (lulus ujian Negara) jurusan Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun sebagai Professional
Staf dalam bidang K3 untuk pekerjaan pengawasan / pere
Disyaratkan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) di bidang K3
yakni AHLI K3 - MUDA, dan akan berkedudukan di dekat
kantor dengan PPK Perencanaan Satker P2JN Prov.
Sumatera Utara ncanaan konstruksi jalan dan jembatan.
Ahli K3 Konstruksi mempunyai tugas dan tanggung jawab
antara lain :
a. Memastikan pelaksanaan RKK dalam SMKK kontrak
pekerjaan Coreteam
b. Mengevaluasi pelaksanaan SMKK pada paket
pekerjaan konstruksi sepanjang ruas Jalan
Nasional dan Non Nasional di Provinsi Sumatera
Utara
c. Memberi rekomendasi untuk pelaksanaan
SMKK pekerjaan konstruksi sepanjang ruas Jalan
Nasional dan Non Nasional di Provinsi Sumatera
Utara
2. OPERATOR CAD
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal Sarjana
Teknik strata Satu (S-1)/ D3 Teknik berpengalaman
dalam bidang komputer sesuai dengan perkembangan
kemajuan komputer dan berpengalaman dalam bidang
pembuatan gambar-gambar teknik sipil khususnya jalan
raya serta dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat
ketelitian yang tinggi.
Software CAD yang digunakan adalah Software Original
yang masih berlaku sampai pekerjaan selesai.
Tugas dan tanggung jawab adalah:
a. Memasukan data ke dalam komputer dan menganalisa
sesuai dengan petunjuk Tenaga Ahli.
b. Melaksanakan pembutan gambar-gambar teknik
jembatan sebagaimana tugasnya dan bertanggung
jawab atas pembutan gambar-gambar yang
dibutuhkan.
TENAGA PENDUKUNG
Untuk mendukung lancarnya pekerjaan ini, dibantu tenaga
pendukung dengan posisi sebagai berikut :
1. OPERATOR KOMPUTER
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal SLTA
berpengalaman dalam bidang komputer sesuai dengan
perkembangan kemajuan komputer dan berpengalaman
dalam bidang pembuatan gambar-gambar teknik sipil
khususnya jembatan serta dapat bekerja dengan cepat
dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
2. PESURUH KANTOR
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal SLTP
berpengalaman dalam bidang membantu kemajuan kantor
serta kerapian dan keindahaan kantor bekerja dengan
cepat
Tugas dan Tanggung Jawab adalah:
Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
dalam kantor
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
29. SSD 1TB Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus
menyerahkan SSD 1TB yang berjumlah 1 (tiga) buah berisikan
seluruh soft copy.
HAL-HAL LAIN
30. Produksi dalam Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
31. Sub Klasifikasi SBU Subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi (RE 104) atau Jasa Rekayasa Pekerjaan
Teknik Sipil Transportasi (RK003)
33. Persyaratan Kerjasama Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia
harus diatur dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu
oleh PPK;
b. Penyedia jasa tetap bertanggungjawab atas bagian
pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia;
c. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub
penyedia harus mengacu kepada harga yang tercantum
dalam Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
34. Pedoman
Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data Sekunder
Lapangan Data-data yang disiapkan oleh penyedia jasa pada tahap
persiapan, adalah berupa data-data sekunder yang
merepresentasikan kondisi kawasan obyek lokasi
penyelidikan yang mencakup :
• Peta topographi dari Bakonsurtanal dan Pusat
Peneliltian dan Pengembangan Geologi, dengan skala
1 : 25.000 atau 1:50.000 atau 1:100.000 atau
1:200.000
• Peta geologi, skala 1 : 100.000
• Peta tata guna lahan
• Peta kerentanan tanah
• Peta kegempaaan
• Data curah hujan
• Laporan terdahulu yang terkait atau relevan dengan
obyek lokasi penyelidikan.
Data-data tersebut diperlukan sebagai bahan masukan
untuk mengetahui gambaran umum kondisi yang ada
(existing) disekitar kawasan obyek lokasi penyelidikan
lapangan, dan dapat juga difungsikan sebagai data
pembanding pada Survey Pendahuluan dan penyelidikan
terinci.
b. Survei Pendahuluan
Survey pendahuluan yang harus dilaksanakan oleh
Konsultan sebagai penyedia jasa, adalah dalam
rangka menentukan penyelidikan tanah dan penelitian
lainnya yang perlu dilakukan melalui pengamatan visual,
dan rencana investigasi lapangan, dengan tujuan untuk
mengkonfirmasikan kondisi lapangan dengan data-data
pendukung yang ada, serta menentukan jenis, lokasi dan
jumlah sampel penyelidikan terinci yang akan
dilaksanakan.
Dalam tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan,
antara lain :
● Pengamatan visual (lokasi, ciri, jenis, penyebab
longsoran)
● Menentukan instrumen-instrumen penyelidikan tanah
yang diperlukan
Arahan kebutuhan instrumen penyelidikan tanah
tersebut, dan relevansi penggunaannya terhadap jenis
material yang menjadi obyek penyelidikan, dapat
mengacu pada tabel berikut ini.
● Foto-foto dokumentasi yang menunjukan adanya
longsoran/berpotensi longsor
c. Penyelidikan Tanah
1). Persiapan
Data-data yang disiapkan oleh Konsultan/penyedia
jasa pada tahap persiapan, adalah data-data yang
dihasilkan dari kegiatan penyelidikan pendahuluan,
antara lain berupa :
• Sketsa dan detail lokasi
• Karakteristik geologi teknik
• Karakteristik umum tanah
• Sampel kondisi terganggu (disturb sample)
• Rencana penyelidikan terinci (jenis, lokasi, jumlah
sampel dan instrumentasi
• Potensi longsor (penyebab, arah,
kedalaman,intensitas keaktifan)
• Penanganan lereng di sekitarnya
Data-data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan dalam menentukan arahan
penanganan lereng/longsoran dalam proses
perencanaan.
Standar Rujukan
Standar rujukan untuk pelaksanaan penyelidikan tanah
di lapangan, mencakup metode, prosedur dan
instrumentasi, antara lain:
ASTM D 1586 - 84 Method for Penetration Test and
Split- Barrel Sampling of Soils
ASTM D 1587 - 94 Standard Practice for Thin-
Walled Tube Sampling of Soils
ASTM D 2573 - 94 Test Methode for Field Vane Shear
Test in Cohessive Soil
ASTM D 2488 - 93 Description and Indentification of
Soils (Visual-Manual Procedur)
• X-Ray Diffraction
X-Ray Diffraction (XRD) adalah teknik untuk menganalisis
struktur atom atau molekul dari suatu material. Teknik ini
tidak merusak, dan bekerja paling efektif dengan bahan
yang sebagian, atau seluruhnya, berbentuk kristal. Teknik
ini sering dikenal sebagai difraksi sinar-x karena bahan
yang dianalisis biasanya dibentuk hingga menjadi
seragam. Difraksi adalah ketika cahaya sedikit membelok
saat melewati tepi objek atau menemui penghalang atau
bukaan. Tingkat kemunculannya tergantung pada ukuran
relatif panjang gelombang dibandingkan dengan dimensi
penghalang atau bukaan yang ditemuinya.
Hukum Bragg:
Difraksi sinar-X terjadi karena pada hamburan elastis foton-
foton sinar-X oleh atom dalam sebuah kisi periodik.
Hamburan monokromatis sinar-X dalam fasa tersebut
memberikan interferensi yang konstruktif. Penggunaan
difraksi sinar-X untuk mempelajari kisi kristal adalah
berdasarkan persamaan Bragg. Suatu kristal memiliki
susunan atom yang tersusun secara teratur dan berulang,
memiliki jarak antar atom yang ordenya sama dengan
panjang gelombang sinar-X. Akibatnya, bila seberkas
sinar-X ditembakkan pada suatu material kristalin maka
sinar tersebut akan menghasilkan pola difraksi khas. Pola
difraksi yang dihasilkan sesuai dengan susunan atom pada
kristal tersebut.
Menurut pendekatan Bragg, kristal dapat dipandang terdiri
atas bidang-bidang datar (kisi kristal) yang masing-masing
berfungsi sebagai cermin semi transparan. Jika sinar-X
ditembakkan pada tumpukan bidang datar tersebut, maka
beberapa akan dipantulkan oleh bidang tersebut dengan
sudut pantul yang sama dengan sudut datangnya, seperti
yang diilustrasikan dalam Gambar 1, sedangkan sisanya
akan diteruskan menembus bidang.
Gambar 1. Pemantulan berkas sinar-X monokromatis oleh
dua bidang kisi dalam kristal, dengan sudut sebesar θ dan
jarak antara bidang kisi sebesar dhkl
1. Sinar –X
Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi
elektromagnetik yang mempunyai energi antara 200 eV–1
MeV dengan panjang gelombang antara 0,5–2,5 Ǻ.
Panjang gelombangnya hampir sama dengan jarak antara
atom dalam kristal, menyebabkan sinar-X menjadi salah
satu teknik dalam analisa mineral (Suryanarayana dan
Norton, 1998). Elektron-elektron pada atom akan
membiaskan berkas bidang yang tersusun secara periodik
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4 . Difraksi sinar-X
oleh atom-atom pada bidang atom paralel a dan a1 yang
terpisah oleh jarak d. Dianggap bahwa dua berkas sinar-X
i1 dan i2 yang bersifat paralel, monokromatik dan koheren
dengan panjang gelombang λ datang pada bidang dengan
sudut θ. Jika kedua berkas sinar tersebut berturut-turut
terdifraksi oleh M dan N menjadi i1’ dan i2’ yang masing-
masing membentuk sudut θ terhadap bidang dan bersifat
paralel, monokromatik, dan koheren, perbedaan panjang
antara i1 – M – i1 dengan i2 - N – i2’ adalah sama dengan
n kali panjang gelombang, maka persamaan difraksi dapat
dituliskan sebagai berikut:
n λ = ON + NP atau
n λ = d sin θ + d sin θ = 2 d sin θ (1)
3. Karakteristik Sinar-X
Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan
elektron suatu atom dari tingkat energi yang lebih tinggi ke
tingkat energi yang lebih rendah. Adanya tingkat-tingkat
energi dalam atom dapat digunakan untuk menerangkan
terjadinya spektrum sinar-X dari suatu atom (Gambar 4).
Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai
energi yang sama dengan selisih energi antara kedua
tingkat energi elektron tersebut. Karena setiap jenis atom
memiliki tingkat-tingkat energi elektron yang berbeda-beda
maka sinar-X yang terbentuk dari proses ini disebut
karakteristik Sinar-X.
Gambar 5. Difraktometer
Metode Pengujian
Teknik dan preparasi sampel XRD didasarkan pada tujuan
untuk identifikasi susunan pori, karakteristik tanah, mineral
sekunder atau mineral dari tanah. Preparasi dilakukan pada
preparat yang terbuat dari bahan keramik yang kemudian
diberi perlakuan ion Mg dan ion K pada suhu ruang,
perlakuan Mg + Glycerol pada suhu ruang, dan perlakuan
pemanasan K+550 pada suhu 550 o C. Peralatan yang
digunakan dalam preparasi sampel XRD, yaitu: Beaker
glass 1000 ml, Cawan, Spatula/sendok plastik, Pipet volume
20 ml, Keramik preparat, Tanur, Pompa vakum, Pipet tetes,
Magnetic stirrer, Beaker glass 100 ml, Sentrifugator, Lemari
asam, Tabung sentrifuse, Termometer digital, Vortex mixer,
Mistar, Botol sampel 100 ml, Alat tulis, Hot plate, Tabung
vakum, Rak tabung, Pinset/penjepit, Neraca analitik,
Desikator, Alat XRD, dan Komputer.
Hasil Pengujian
Hasil pengujian X-Ray Diffraction terhadap sampel tanah
berupa hubungan antara intensitas dan sudut difraksi (2θ)
dan dikeluarkan dalam bentuk grafik.
Gambar 6. Contoh Grafik hasil dari XRD
Standar Rujukan
b) Tinggi Kritis
Tinggi lereng rencana < tinggi lereng kritis
(Hcr), dengan tinggi lereng kritis adalah :
dimana :
b) Kondisi Topographi
Aspek kondisi topographi yang harus
dipertimbangkan terutama menyangkut
klasifikasi medan yang dikatagorikan menjadi :
- Datar
- Bukit
- Gunung
c) Kondisi Geologi
Aspek kondisi geologi yang harus dipertimbangkan
terutama menyangkut kondisi makro dan mikro
geologi mencakup antara lain:
- Diskontinuitas material geologi;
- Struktur geologi wilayah (patahan, sesar, lipatan
dll);
- Air tanah;
- Potensi kegempaan;
- Tegangan awal dalam tanah;
- Pelapukan;
- Aktivitas longsoran terdahulu.
d) Kondisi Geoteknik
Aspek kondisi geoteknik yang harus
dipertimbangkan mencakup antara lain:
- Karakteristik tanah;
- Kuat geser tanah
- Berat isi tanah
- Permeabilitas tanah
- Tekanan air pori.
e) Kondisi Hidrologi dan Drainase
Aspek kondisi hidrologi yang harus
dipertimbangkan mencakup antara lain:
- Curah hujan;
- Intensitas hujan;
- Kawasan tangkapan hujan (catchment area);
- Potensi air tanah;
- Daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi
tapak rencana penanggulangan longsoran.
Aspek kondisi drainase yang harus
dipertimbangkan mencakup antara lain:
- Permeabilitas tanah;
- Karakteristik kondisi system drainase permukaan
eksisting
-
f) Kondisi Lingkungan
Aspek kondisi lingkungan yang harus
dipertimbangkan mencakup antara lain:
- Perubahan lahan (karakteristik peruntukan);
- Karakteristik kawasan (urban atau rural);
- Kawasan sensitif (cagar/situs budaya, tempat
ibadah, suaka margasatwa);
- Keberadaan bangunan;
- Aksesibilitas kawasan;
- Ketersediaan lahan;
- Estetika kawasan;
- Pelaksanaan fisik konstruksi;
- Keselamatan.
g) Ketersediaan Bahan
Aspek ketersediaan bahan harus
dipertimbangkan sebagai upaya untuk
mempermudah dan memperlancar
pelaksanaan konstruksi dalam tahap
implementasi