Anda di halaman 1dari 86

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Pembangunan Kota Padangsidimpuan memasuki babak pertengahan


dimana berbagai program dan kegiatan pembangunan tahun 2019 dan 2020
telah dilaksanakan. Dengan dilaksanakannya pembangunan pada tahun
tersebut, tentu saja berbagai capaian pembangunan telah diraih baik memiliki
rapor positif maupun sebaliknya. Berbagai capaian tersebut diharapkan
mampu menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan
perubahan perencanaan pembangunan jangka menengah Kota
Padangsidimpuan.

Sebagian besar alasan perumusan perubahan RPJMD Kota


Padangsidimpuan Tahun 2019-2023 dikarenakan perubahan kebijakan
Pemerintah Pusat maupun merebaknya Pandemi Covid-19. Namun sebagai
bentuk peningkatan kualitas perencanaan, tentu saja berbagai hasil dari
monitoring dan evaluasi pembangunan menjadi acuan dalam penyusunan
kebijakan selanjutnya. Dalam perumusan berbagai kebijakan dalam
perubahan perencanaan pembangunan tersebut, berbagai tahapan dilakukan
untuk ketepatan dan relevansi perumusan kebijakan terhadap berbagai
permasalahan pembangunan yang sedang mengiringi. Oleh karena itu, dalam
merumuskan berbagai kebijakan pembangunan tersebut, perlu melihat potret
hasil pembangunan pada periode pembangunan yang telah berjalan yang
terangkum dalam gambaran umum kondisi daerah sebagai berikut.

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


2.1.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
1. KARAKTERISTIK LOKASI DAN WILAYAH
a. Luas dan batas wilayah administrasi
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu dari 8 (delapan) kota
yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 8 September 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Padangsidimpuan tahun 2013-2033 memiliki luas wilayah
15.930,82 Ha atau setara dengan 0,2% dari luas wilayah Provinsi Sumatera
Utara. Kota Padangsidimpuan yang terbentuk pada tanggal 17 Oktober 2001,
awalnya terdiri dari 5 kecamatan yang terdiri dari 58 desa dan kelurahan.
Namun seiring kebutuhan roda pemerintahan pada tahun 2005 Kota
Padangsidimpuan dimekarkan menjadi 6 (enam) kecamatan yang terdiri dari
42 desa dan 37 Kelurahan.

Gambaran tentang wilayah administrasi dan luas wilayah Kota


Padangsidimpuan dirinci menurut kecamatan beserta jumlah desa dan
kelurahan di tiap kecamatan dapat dilihat pada berikut:

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -1
Tabel 2.1
Jumlah Kelurahan/Desa dan Luas Wilayah Kota Padangsidimpuan
Menurut Kecamatan

Desa/Kelurahan Luas
No Kecamatan Wilayah
Kelurahan Desa Jumlah
(Km2)
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 16 18 37,70
2 Padangsidimpuan Selatan 12 - 12 19,26
3 Padangsidimpuan Batunadua 2 13 15 41,81
4 Padangsidimpuan Utara 16 - 16 14,97
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 5 5 10 22,64
6 Padangsidimpuan Angkola Julu - 8 8 22,90
JUMLAH 37 42 79 159,28
Sumber : - Kota Padangsidimpuan Dalam Angka Tahun 2021
- RTRW Kota Padangsidimpuan 2013-2033

Batas wilayah Kota Padangsidimpuan sebagai berikut:


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan
Angkola Barat);
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
(Kecamatan Batang Angkola);
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (Kecamatan
Angkola Selatan); dan
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
(Kecamatan Angkola Timur).

b. Letak dan kondisi geografis


Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu kota sedang yang
terletak di Provinsi Sumatera Utara dan berada pada posisi sebelah selatan
Kota Sibolga. Kota sedang merupakan kota dengan jumlah penduduk antara
100.000 sampai 500.000 orang. Kota Padangsidimpuan terletak di 448 Km dari
Kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara, dengan wilayah yang dikelilingi
oleh Kabupaten Tapanuli Selatan dan dapat ditempuh dalam waktu ±10 jam
melalui jalan darat. Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang
memadai dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama yang
merupakan penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan di wilayah
Sumatera. Jarak tempuh Kota Padangsidimpuan via Sibolga menuju medan
sejauh 470 Km2, Jarak tempuh Kota Padangsidimpuan via Sipirok menuju
medan sejauh 406 Km2, dan Jarak tempuh Kota Padangsidimpuan via
Gunung Tua menuju medan sejauh 507 Km2.

Secara astronomis Kota Padangsidimpuan terletak pada posisi 010 18’


07’’ – 010 28’ 19’’ Lintang Utara dan 990 18’ 53’’ – 990 20’ 35’’ Bujur Timur dan
terletak antara 260-1100 meter di atas permukaan laut (DPL). Sehingga titik
koordinat terendah meter di atas permukaan laut (MDPL) berada di 260 meter
dan titik koordinat tertinggi wilayah Kota Padangsidimpuan berada 1100 meter
di atas permukaan laut (MDPL). Melihat tata letaknya Kota Padangsidimpuan
berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, yang hingga saat ini belum
ada kejelasan mengenai perbatasan antara wilayah. Dengan demikian hal ini
perlu menjadi perhatian Pemerintah Kota Padangsidimpuan untuk segera

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -2
ditindaklanjuti sehingga diharapkan pada tahun 2022 sudah ada kejelasan
mengenai tapal batas wilayah Kota Padangsidimpuan.

Gambar 2.1
Peta Administrasi Kota Padangsidimpuan

Sumber: Pemerintah Kota Padangsidimpuan

c. Topografi
Secara topografis kondisi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai
dari datar, bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Wilayah yang relatif datar hingga landai dengan kemiringan lereng berkisar
0-8% terdapat seluas ± 4.915,70 Ha atau 33% dari luas total wilayah kota.
Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian tengah kota seperti
Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan;
b. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8-15%
terdapat 2.706,56 Ha atau 18% dari luas total wilayah kota yang terdapat di
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara;
c. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15-25%
terdapat 3.174,76 Ha atau 22% dari luas total wilayah kota, yang terdapat
pada bagian utara kota seperti Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru
dan Padangsidimpuan Angkola Julu;
d. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25-40% terdapat seluas
2.424 Ha atau 17% dari luas total kota. Daerah ini umumnya terdapat pada
bagian Timur dan Selatan kota seperti Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua dan Padangsidimpuan Tenggara; dan
e. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40% terdapat seluas
1.464,66 Ha atau 10% dari luas total wilayah kota. Daerah ini merupakan
gunung-gunung yang terdapat di pinggiran dan tengah kota.

d. Geologi
Pada dasarnya Kota Padangsidimpuan memiliki wilayah yang relatif
datar dengan kemiringan berkisar antara 0-8%. Namun pada daerah tertentu,
terdapat morfologi yang sangat curam dengan kemiringan lereng di atas 40%,
kawasan ini umumnya terdapat pada daerah sepanjang kiri dan kanan sungai
yang terdapat di wilayah kota dan pada daerah yang berbukit-bukit yang

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -3
terdapat pada pinggiran kota, seperti Dolok Sihurung Natolu dan Dolok
Simundom akan tetapi luasannya hanya dalam persentase yang sangat kecil.
Adapun kelas morfologi di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2.2
Kelas Morfologi di Kota Padangsidimpuan

No Kelas Morfologi Persentase (%)


1. Datar 77,00
2. Landai 14,15
3. Agak Curam 8,00
4. Curam 0,58
5. Sangat Curam 0,27
Total 100
Sumber : Laporan dan Data Analisa RTRW Kota Padangsidimpuan

Secara geologi Kota Padangsidimpuan termasuk dalam zona Graben


Padangsidimpuan yang dikontrol oleh patahan Toru Asik disisi sebelah timur
dan patahan Angkola disisi baratnya. Secara umum batuan penyusunnya
berupa batuan hasil letusan gunung api atau batuan vulkanik, batuan beku
plutonik, endapan alluvial hasil rombakan batuan sekitar dan sedikit batuan
metaform.

Secara umum batuan penyusun di Kota Padangsidimpuan telah


mengalami pelapukan menjadi tanah, khususnya di bagian permukaan. Jenis-
jenis tanah yang dihasilkan ada 5 (lima) jenis tanah yang struktur kimianya
berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus pada umumnya
terdapat pada bagian kota yang relatif datar.

e. Hidrologi
Keadaan Hidrologi di Kota Padangsidimpuan memperlihatkan adanya
beberapa sungai dan anak sungai yang tergolong sedang, antara lain: Sungai
Batang Angkola dengan panjang 25 Km, Sungai Batang Kumal dengan panjang
11 Km, Sungai Batang Ayumi dengan panjang 16 Km, Sungai Aek Rokkare
dengan panjang 5 Km, Sungai Aek Sipogas dengan panjang 6 Km, Sungai Aek
Tolping dengan panjang 3 Km, Sungai Aek Silangkitang dengan panjang 2 Km,
Sungai Aek Ratta dengan panjang 4 Km, Sungai Aek Silandit dengan panjang 3
Km, Sungai Aek Tuhul dengan panjang 4 Km dan Sungai Aek Mompang
dengan panjang 6 Km.

Sungai-sungai ini selain dipergunakan untuk irigasi lahan pertanian


juga digunakan sebagian masyarakat sebagai sarana mandi, cuci, kakus
(MCK). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada sungai-sungai yang
melintasi Kota Padangsidimpuan antara lain:
- Debit air yang tidak stabil;
- Perilaku masyarakat yang selalu membuang sampah ke sungai;
- Perilaku masyarakat yang sering memanfaatkan daerah sempadan sungai
untuk tempat bermukim; dan
- Perilaku masyarakat yang melakukan penambangan galian C (pasir, kerikil
dan batu) secara illegal.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -4
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu dilakukan
upaya pengendalian antara lain:

 Mengadakan penghijauan pada catchman area;


 Perlu penertiban penambangan galian C (batu kali, kerikil, pasir); dan
 Melakukan penertiban pada daerah sempadan sungai.

f. Klimatologi
Kota Padangsidimpuan terletak dekat garis khatulistiwa sehingga
daerah ini beriklim tropis. Secara umum, Padangsidimpuan memiliki iklim
yang sedang dengan suhu berkisar 21 0C sampai dengan 27 0C dengan
kelembapan udara berkisar 80-86%. Sebagaimana kabupaten/kota lainnya,
Kota Padangsidimpuan mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai
dengan bulan Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan
September sampai dengan Februari, diantara kedua musim tersebut diselingi
oleh musim pancaroba. Pada tahun 2020, curah hujan tertinggi berada pada
bulan Juli yang mencapai 229 mm 3 dan terendah pada bulan Januari sebesar
50 mm3. Curah hujan tersebut tentu saja berdampak pada jumlah hari hujan
dimana hari hujan pada bulan Juli sebanyak 18 hari dan hari hujan paling
sedikit di bulan Maret sebanyak 5 hari.

g. Penggunaan Lahan
1) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya
merupakan kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan dengan
penggunaan lahan tertentu sebagai bagian dari kegiatan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Penggunaan lahan untuk kawasan budidaya di Kota
Padangsidimpuan diperuntukkan untuk beberapa kawasan diantaranya:
kawasan perumahan, pengembangan kawasan perumahan dan permukiman di
Kota Padangsidimpuan terutama diarahkan ke arah Timur, Barat dan
Tenggara kota untuk mengurangi penumpukan sarana perumahan pada pusat
kota. Pengembangan perumahan dilakukan dengan cara rehabilitasi atau
program perbaikan lingkungan untuk kawasan yang sudah terbangun.
Kawasan yang masih kosong dikembangkan dengan kepadatan sedang sampai
rendah, hal ini bertujuan untuk menghindari konflik kegiatan secara
keseluruhan dan menciptakan kawasan perumahan yang nyaman dan lestari;
kawasan perdagangan dan jasa komersil, merupakan kegiatan yang memiliki
nilai ekonomi tinggi sehingga cenderung menempati lokasi strategis yaitu di
pusat kota dan dibatasi perkembangannya; kawasan perkantoran, lokasi
kawasan perkantoran dan bangunan umumnya biasanya berada pada lokasi
yang strategis seperti layaknya kawasan perdagangan; kawasan industri, pada
masa yang akan datang kawasan industri di Kota Padangsidimpuan diarahkan
berada diluar pusat kota karena masih sangat luas; kawasan pariwisata, Kota
Padangsidimpuan memiliki wilayah yang dapat dikembangkan menjadi
kawasan wisata dalam pembangunan berkelanjutan, diarahkan
pengembangannya pada Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dan
Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru; kawasan ruang terbuka non hijau

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -5
kota, terdapat diberbagai tempat terutama Halaman Bolak Padang Nadimpu
dan di sekolah-sekolah yang mempunyai lapangan-lapangan yang
diperuntukkan bagi kegiatan upacara dan perhelatan; kawasan ruang evakuasi
bencana, diarahkan adanya escape building sebagai melting point jika terjadi
bencana; kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektoral informal; kawasan
peruntukan lainnya (pertanian, pendidikan, kesehatan, peribadatan,
pertahanan keamanan/militer).

2) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Lindung


Jenis pemanfaatan ruang kawasan lindung yang terdapat di Kota
Padangsidimpuan terdiri dari:
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
2. Kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai, jalur sempadan kereta
api, jalur hijau sempadan SUTET);
3. Kawasan Ruang Terbuka Hijau Kota;
4. Kawasan suaka alam dan cagar budaya; dan
5. Kawasan rawan bencana.

Kawasan resapan air di Kota Padangsidimpuan luas sekitar


1.068,78 Ha yang terletak di semua kecamatan yang ada di Kota
Padangsidimpuan. Kawasan sekitar mata air di Kota Padangsidimpuan lebih
kurang 211,45 Ha terletak di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu,
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dan Kecamatan Padangsidimpuan
Utara. Jalur sempadan rel kereta api dengan luas lebih kurang 26,53 Ha
terletak di Desa Labuhan Labo, Desa Pudun Jae, Kelurahan Sihitang,
Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Sidangkal dan Kelurahan Hanopan. Jalur
hijau SUTET adalah kawasan di sisi kiri dan kanan saluran udara tegangan
ekstra tinggi dengan jarak sekurang-kurangnya 60 meter, dengan luas lebih
kurang 99,51 Ha.

Kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota Padangsidimpuan sampai


tahun 2033 diperkirakan mencapai lebih kurang 5.145,31 Ha yang terdiri dari:
Ruang Terbuka Hijau Privat dikembangkan seluas lebih kurang 1.636,27 Ha
atau lebih kurang 10,27 % dari luas wilayah kota dan Ruang Terbuka Hijau
Publik lebih kurang seluas 3.509,04 Ha atau lebih kurang 22,02 % dari luas
wilayah kota. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat ini direncanakan hingga
Tahun 2033 di Kota Padangsidimpuan lebih kurang 1.636,27 Ha atau lebih
kurang 10,27 persen dari luas wilayah kota. RTH permukiman yang ada di
Kota Padangsidimpuan seluas lebih kurang 180 Ha, RTH perdagangan dan jasa
lebih kurang 6 Ha, RTH kawasan pariwisata alam dan pariwisata buatan lebih
kurang 30 Ha, RTH perindustrian dan perdagangan lebih kurang 60 Ha, RTH
kawasan pertahanan dan keamanan lebih kurang 4,52 Ha, RTH peruntukan
lainnya seluas lebih kurang 1.355,75 Ha. RTH taman kota lebih kurang 8,74
Ha, RTH taman wisata alam dan taman rekreasi seluas 36 Ha, RTH taman
lingkungan perumahan dan permukiman seluas lebih kurang 12 Ha, RTH
taman lingkungan perkantoran, pendidikan dan gedung komersil lebih kurang
111,50 Ha, RTH pekuburan dan sentra pemakaman lebih kurang 158 Ha, RTH
lapangan olahraga lebih kurang 18 Ha, RTH lahan pertanian lebih kurang
1.618 Ha, RTH saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 108,141 Ha, RTH
sempadan sungai lebih kurang 7,50 Ha, RTH jalur pengamanan jalan, median

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -6
jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian lebih kurang 83,23 Ha, RTH
daerah penyangga (Buffer Zone) lebih kurang 1.347,93 Ha.

2. WILAYAH RAWAN BENCANA


Wilayah rawan bencana alam di Kota Padangsidimpuan terdiri dari:
a. Kawasan Rawan Gempa Bumi
Kawasan rawan bencana gempa bumi yang tergolong memiliki tingkat
kerawanan tinggi dan harus dilindungi adalah menyebar di tiap kecamatan
dengan luas 342,94 Ha.

b. Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Api


Potensi bencana letusan gunung api di Kota Padangsidimpuan berasal dari
gunung api Sibual-buali dan gunung api Lubuk Raya yang lokasi gunung
apinya diluar wilayah Kota Padangsidimpuan, tepatnya di bagian utaranya.
Kawasan rawan bencana letusan gunung api yang dikategorikan sebagai
kawasan lindung meliputi seluruh tubuh gunung api Lubuk Raya dengan
pola sebaran melingkar dengan jari-jari sekitar 3-4 Km dari pusat erupsi.
Kawasan rawan bencana letusan gunung api yang termasuk dalam tingkat
kerawanan tinggi dan harus dijadikan sebagai kawasan lindung terdapat di
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dan Kecamatan
Padangsidimpuan Hutaimbaru dengan luas total 178,89 Ha.

c. Kawasan Rawan Bencana Longsor


Aspek geologi yang mengontrol terjadinya longsor adalah kemiringan
lereng, litologi/batuan, bidang lemah atau struktur geologi dengan faktor
pemicu adalah curah hujan. Kawasan rawan bencana longsor yang
dikategorikan sebagai kawasan lindung tersebar di seluruh kecamatan
dengan luas lebih kurang 224,78 Ha.

d. Kawasan Rawan Bencana Banjir


Kota Padangsidimpuan merupakan daerah rawan bencana banjir, baik
karena alam maupun ulah manusia. Banjir sebagai fenomena alam terkait
dengan ulah manusia terjadi sebagai akibat akumulasi beberapa faktor
yaitu: kondisi hujan, kondisi daerah hulu dan kondisi daerah budidaya.

Potensi terjadinya ancaman bencana banjir saat ini disebabkan keadaan


badan sungai rusak, kerusakan daerah tangkapan air, pelanggaran tata
ruang wilayah, perencanaan pembangunan kurang terpadu, dan disiplin
masyarakat yang rendah.

Pada umumnya untuk prasarana saluran air hujan di Kota


Padangsidimpuan belum ada. Sistem drainase berfungsi untuk
menanggulangi banjir yang mungkin terjadi di daerah pemukiman,
diperlukan juga suatu perencanaan sumur resapan dan kolam retensi yang
juga didasarkan atas tata guna lahan lokasi perencanaan, yang nantinya
akan mempengaruhi besar kecilnya koefisien limpahan yang terjadi.
Direncanakan sistem drainase yang berdasarkan sistem drainase moderen,
yaitu sistem drainase yang berwawasan lingkungan, selain terhindar dari
bahaya banjir ataupun genangan air yang merugikan mayarakat, lokasi
perumahan juga turut serta dalam upaya konservasi sumber daya air.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -7
Pada kawasan yang biasa terkena banjir, perlu dibangun sumur-sumur
resapan dan kolam-kolam retensi. Diperlukan pula usaha pengembalian
ekosistem lingkungan, dengan melakukan reboisasi terhadap kawasan-
kawasan hutan yang telah rusak.

Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara adalah daerah yang paling rawan


terhadap bencana banjir, selain kondisi geografisnya yang sangat berfotensi
terjadinya banjir, ditambah juga aliran sungai yang tidak sanggup lagi
menahan debit air, hingga gejala alam akibat sedimentasi material yang
terbawa arus sungai sehingga terjadi pendangkalan.

Ada kemungkinan 11 wilayah Desa / Kelurahan yang berpotensi sedang


dan tinggi yang terkena dampak banjir, yaitu:

Tabel 2.3
Desa/Kelurahan yang berpotensi sedang dan tinggi yang terkena dampak
banjir

NO Kecamatan Desa/Kelurahan Sedang Tinggi


1 Padangsidimpuan Manegen V
Tenggara Sihitang V
Manunggang Julu V
Labuhan Rasoki V
2 Padangsidimpuan Losung V
Selatan Padangmatinggi V
Pdm.Lestari V
Sitamiang Baru V
3 Padangsidimpuan Sadabuan V
Utara Tobat V
Wek IV V
Sumber Data : BPBD Kota Padangsidimpuan

3. POTENSI SUMBER DAYA


Potensi pengembangan wilayah di Kota Padangsidimpuan meliputi
beberapa kawasan antara lain:
1. Kawasan perumahan; berdasarkan hasil analisis dapat diperkirakan
kebutuhan lahan bagi perumahan sampai tahun 2030 untuk Kota
Padangsidimpuan adalah 1.039 Ha yang terdiri dari 355 Ha kavling rumah
kecil (35.450 unit), 443 Ha kavling rumah sedang (17.275 unit), serta 295
Ha kavling rumah besar (5.908 unit). Sarana tersebut menyebar di seluruh
kecamatan dengan memanfaatkan kawasan budidaya permukiman yang
ada. Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman terutama
diarahkan ke arah Timur, Barat dan Tenggara kota untuk mengurangi
penumpukan sarana perumahan pada pusat kota. Pengembangan
perumahan dilakukan dengan cara rehabilitasi atau program perbaikan
lingkungan untuk kawasan yang sudah terbangun. Pada bagian pusat kota
(WP Pusat Kota) direncanakan perumahan dalam bentuk hunian campuran
berupa rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan). Selain di pusat kota
tidak dibenarkan adanya hunian campuran. Perumahan dengan kavling

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -8
kecil diarahkan pada pusat-pusat WP atau Sub Pusat Kota. Perumahan
kavling sedang dikembangkan pada kawasan transisi yaitu antara pusat
kota dengan sub pusat kota. Perumahan kepadatan rendah dengan kavling
besar dialokasikan pada wilayah pinggiran kota, terutama di WP II Pijor
Koling dan WP III Batunadua.

2. Kawasan perdagangan dan jasa komersial; rencana kawasan perdagangan


dan jasa komersial Kota Padangsidimpuan tetap pada lokasi pusat kota dan
dibatasi perkembangannya. Kawasan perdagangan ini berada pada
Kelurahan Wek I, Wek II, Wek III, Wek IV, Wek V, Kelurahan Kantin,
Kelurahan Sitamiang dan Kelurahan Padangmatinggi. Kawasan pusat
perbelanjaan skala regional dan toko modern diarahkan pada kawasan
pusat Pasar Sangkumpal Bonang, Pasar City Walk, dan Pasar Kodok.

3. Kawasan perkantoran; rencana kawasan perkantoran dan bangunan umum


di Kota Padangsidimpuan dapat diuraikan sebagai berikut:
 Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kota Padangsidimpuan seperti
Kantor Wali Kota, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Kantor
Dinas-dinas lainnya yang bersifat pelayanan skala kota dan regional
dialokasikan pada suatu komplek, yaitu direncanakan pada Kelurahan
Palopat Pijor Koling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara (WP II Pijor
Koling), Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
serta Kelurahan Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara;
 Kantor pemerintah yang bersifat pelayanan langsung kepada masyarakat
dan tidak berskala kota, seperti Kantor Camat, KUA Kecamatan dan
Kantor Lurah dialokasikan pada pusat-pusat WP/lingkungan atau berada
di tengah permukiman pada setiap Kecamatan;
 Kantor swasta yang bersifat pelayanan langsung kepada masyarakat
sebagian besar dialokasikan di Kelurahan Wek I, Wek II, Wek III,
Kelurahan Aek Tampang dan Kelurahan Sitamiang serta Padangmatinggi
dan sebagian lagi menyebar di koridor jalan-jalan utama.

4. Kawasan Industri; pada saat ini terdapat dua lokasi utama kegiatan
industri (yang tidak termasuk industri kecil), yaitu di Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Potensi pengembangan industri di Kota Padangsidimpuan sebagai berikut:
 Industri kecil diarahkan di Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Wek VI,
Kelurahan Losung, Kelurahan Silandit Kecamatan Padangsidimpuan
Selatan, Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Timbangan, Kelurahan Losung
Batu, Kelurahan Panyanggar, Kelurahan Tobat Kecamatan
Padangsidimpuan Utara, Kelurahan Batunadua Jae, Kelurahan
Batunadua Julu, Desa Purwodadi Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua, Kelurahan Padangmatinggi, Kelurahan Sihitang Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan;
 Ke arah Timur kota yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua
sebagian Padangsidimpuan Tenggara, yang bertujuan mengantisipasi
perkembangan wilayah pada bagian Timur seperti: Bandar Udara Aek
Godang, Kecamatan Sosopan dan rencana pengembangan jalur kereta api
Padangsidimpuan-Tasmanlaba (Tapanuli Selatan-Mandailing Natal-
Labuhan Batu);

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -9
 Ke arah Barat yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, yang
bertujuan untuk mengatisipasi perkembangan wilayah dari arah Pantai
Barat (Kecamatan Siais);
 Ke arah Utara hanya dikembangkan industri rumah tangga (home
industri), karena pada daerah ini banyak terdapat kawasan lindung dan
resapan air dan juga menyebar di setiap kecamatan.

5. Kawasan pariwisata; lokasi kawasan wisata yang diarahkan di Kota


Padangsidimpuan sebagai berikut:
a. Kawasan agrowisata Desa Pintu Langit Jae, Desa Joring Lombang dan
Desa Joring Natobang yang terletak dibagian utara Kota
Padangsidimpuan yang berpotensi sebagai kawasan rest area. Kawasan
ini memiliki pemandangan, suasana dan alam yang menunjang sebagai
kawasan wisata dan kedepannya akan difungsikan sebagai pusat studi
dan penelitian pertanian dan perkebunan skala regional;
b. Kawasan kebun binatang kota yang direncanakan berlokasi di Kecamatan
Hutaimbaru sekitar Desa Partihaman Saroha. Dalam mewujudkan
pembangunan kebun binatang ini diharapkan dapat melibatkan
stakeholder terkait agar dapat terlaksana lebih optimal.

6. Kawasan ruang terbuka non hijau kota di wilayah kota terdapat diberbagai
tempat terutama Alaman Bolak Padang Nadimpu dan di sekolah-sekolah
yang mempunyai lapangan-lapangan yang diperuntukkan bagi kegiatan
upacara dan perhelatan.

7. Kawasan ruang evakuasi bencana; sebagian wilayah Kota Padangsidimpuan


merupakan kawasan rawan bencana sehingga perlu diarahkan adanya
escape building sebagai melting point jika terjadi bencana. Sarana
pendidikan dan sarana peribadatan yang sudah ada dapat digunakan
sebagai melting point.

8. Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; direncanakan


ditempatkan terintegrasi dengan pusat-pusat perdagangan yang ada atau
ditempatkan pada kawasan-kawasan ruang multiguna dengan pola kerja
sama yang saling menguntungkan antara pemilik lahan dengan sektor
informal. Lokasi PKL yang penempatannya direncanakan berada di Pasar
Pajak Batu, Pasar Dalihan Natolu Sadabuan, Pasar Saroha Aek Tampang.

9. Kawasan peruntukan lainnya meliputi;


a. Pertanian; kawasan pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang
bersifat areal ekstensif terbuka tidak sesuai lagi bila berada di dalam
kawasan perkotaan. Kawasan pertanian yang dapat dipertahankan
sebagai kawasan pertanian lahan basah adalah areal persawahan yang
terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu
terutama pada daerah Irigasi Teknis (Irigasi Paya Sordang). Sedangkan
kawasan pertanian lahan kering terdapat pada bagian Utara kota
(Hutaimbaru untuk perkebunan salak), Angkola Julu untuk tanaman
holtikultura dan perkebunan karet di Kecamatan Padangsidimpuan
Tenggara dan Padangsidimpuan Selatan.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -10
b. Pendidikan; fasilitas pendidikan di Kota Padangsidimpuan terdiri dari
pendidikan pra sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Rencana
kawasan pendidikan yang baru di Kota Padangsidimpuan direncanakan
berada di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dengan luas sekitar 6
Ha.
c. Kesehatan; standar kebutuhan ruang untuk satu fasilitas kesehatan
yang dipakai adalah 1 unit Rumah Sakit seluas 0,24 Ha, Puskesmas
0,065 Ha, Puskesmas Pembantu 0,05 Ha, BKIA 0,16 Ha, Apotik 0,035
Hadan Balai Pengobatan Warga 0,03 Ha.
d. Peribadatan; standar yang dipakai adalah untuk mesjid kota 0,6
Ha/unit, mesjid kecamatan 0,4 Ha/unit, mesjid kelurahan 0,175
Ha/unit, musholla 0,03 Ha/unit, sarana ibadah lain 0,12 Ha/unit.
e. Pertahanan keamanan/militer; perbengkelan militer di Kelurahan
Losung Batu di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Asrama Militer
di Kelurahan Sihitang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara dengan
luas ± 15 Ha.

4. DEMOGRAFI
Kependudukan merupakan salah satu aspek penting yang dijadikan
sebagai pertimbangan dalam perencanaan daerah. Penduduk sebagai objek
sekaligus subjek dalam pembangunan wilayah merupakan salah satu potensi
internal yang cukup penting dalam pengembangan wilayah itu sendiri. Jumlah
penduduk Kota Padangsidimpuan meningkat di setiap tahunnya hingga pada
tahun 2020 mencapai 225.105 jiwa. Secara umum perkembangan jumlah
penduduk Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2.2
Perkembangan Jumlah Penduduk
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020 (Jiwa)

230000

225,105
225000
221,827

220000 218,892

216,013
215000 212,917

210000

205000
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Jika dibandingkan antara jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki


sebesar 112.004 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 113.101 jiwa
dengan sex ratio 99,03. Kepadatan penduduk Kota Padangsidimpuan
mengalami peningkatan yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah
penduduk dimana dari angka 1.450 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2016

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -11
menjadi 1.413 jiwa perkilometer persegi pada tahun 2020. Lebih jelasnya
kondisi kependudukan Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2.4
Indikator Kependudukan Kota Padangsidimpuan

URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah Penduduk (Jiwa) 212.917 216.013 218.892 221.827 225.105
- Laki-laki 103.709 105.293 106.673 108.021 112.004
- Perempuan 109.208 110.720 112.219 113.806 113.101
2
Kepadatan (jiwa/Km ) 1.450 1.356 1.374 1.393 1.413
Sex Ratio (%) 94,96 95,01 95,06 94,92 99,03
Jumlah RT (Ruta) 47.713 48.407 49.052 49.711 50.848
Rata-rata ART (jiwa) 4,48 4,46 4,46 4,46 4,47
% Penduduk menurut kelompok umur
0-14 31,44 31,23 31,01 30,77 27,44
15-64 65,16 65,26 65,33 65,41 67,83
>65 3,39 3,51 3,66 3,82 4,73
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Analisis kependudukan salah satunya adalah piramida penduduk yang


dilihat dari karakteristik umur. Piramida penduduk merupakan sebuah
gambaran awal mengenai struktur kependudukan yang dilihat dari segi umur
penduduk dan jenis kelamin untuk dianalisis mengenai produktivitas umur.

Piramida penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2020 menunjukkan


penduduk terbanyak berada pada kelompok usia muda dimana umur 0-14
tahun merupakan umur penduduk yang paling banyak di Kota
Padangsidimpuan (21.982 jiwa). Upaya pertumbuhan penduduk 15 tahun
terakhir dapat ditekan meskipun usia muda mendominasi, hal ini dibuktikan
oleh kelompok usia dibawah 15 tahun jumlahnya lebih kecil meskipun
perbedaannya belum cukup signifikan. Pada kelompok usia 20-24 tahun
jumlah penduduk lebih rendah dibandingkan dengan kelompok umur 15-19
tahun. Hal ini dimungkinkan karena pada kelompok usia ini banyak penduduk
yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atas sehingga ada sebagian
penduduk yang melanjutkan pendidikan maupun untuk mencari pekerjaan ke
luar Kota Padangsidimpuan, begitupula pada usia 25-29 tahun.

Berikut ini disajikan piramida penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun


2020.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -12
Grafik 2.3
Piramida Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2020

(15,000) (10,000) (5,000) 0 5,000 10,000 15,000


Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Sebaran penduduk antar kecamatan di Kota Padangsidimpuan masih


sangat timpang sehingga kepadatan untuk masing-masing daerah belum
merata. Kota Padangsidimpuan yang mempunyai luas wilayah 159,28 Km2
kepadatan penduduknya mencapai 1.413 jiwa per Km2. Kecamatan dengan
kepadatan terendah adalah Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu hanya
mencapai 408 jiwa per Km2. Kecamatan Padangsidimpuan Utara merupakan
kecamatan dengan luas wilayah terendah yaitu sekitar 14,9709 Km2 sekaligus
menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu mencapai
4.401 jiwa per Km2. Disusul Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dengan
kepadatan penduduk 3.588 jiwa per Km2. Hal ini dimungkinkan karena
Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
merupakan pusat pembangunan, perekonomian, dan pemerintahan di Kota
Padangsidimpuan. Untuk lebih jelasnya distribusi penduduk di Kota
Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5
Jumlah Penduduk, Kepadatan dan Distribusi Penduduk
Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan Tahun 2020

Jumlah Luas Kepadatan Distribusi


No Kecamatan Penduduk Wilayah Penduduk Penduduk
(Jiwa) (Km2) (Jiwa/Km2) (%)

1. Padangsidimpuan Tenggara 34.043 37,70 903 15,12


2. Padangsidimpuan Selatan 69.105 19,26 3.588 30,70
3. Padangsidimpuan Batunadua 27.886 41,81 667 12,39
4. Padangsidimpuan Utara 65.885 14,97 4.401 29,27
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 18.835 22,64 832 8,37
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 9.351 22,90 408 4,15
Padangsidimpuan 225.105 159,28 1.413 100,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -13
2.1.2. ASPEK KESEJAHTERAAN RAKYAT
Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran dan hasil
analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup fokus
kesejahteraan dan pemerataan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut penjabaran kondisi kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan.

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi ini akan menjabarkan
hasil pembangunan Kota Padangsidimpuan utamanya terkait bidang
perekonomian wilayah. Fokus ini akan mengkaji lebih dalam berbagai
indikator-indikator perekonomian baik makro maupun mikro yang secara
langsung maupun tidak langsung merupakan esensi dari pergerakan roda
perekonomian (pembangunan perekonomian) Kota Padangsidimpuan. Pada
hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas
lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat,
meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan transformasi kegiatan
perekonomian dari primer ke sekunder dan tersier. Oleh karena itu, penting
adanya melihat berbagai indikator pada tujuan pembangunan tersebut demi
peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

Indikator-indikator utama yang akan digunakan dalam menganalisis


kesejahteraan dan perekonomian daerah Kota Padangsidimpuan antara lain
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), struktur perekonomian wilayah, Laju
Pertumbuhan Ekonomi, hingga pendapatan regional. Indikator-indikator ini
nantinya akan menjadi salah satu dasar utama bagi perencanaan
pembangunan, terutama dalam monitoring dan evaluasi berbagai kebijakan
dalam menyukseskan program-program prioritas pembangunan provinsi
hingga nasional.

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto
seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik
suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu
periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki
residen atau non residen. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada periode
saat ini, sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah
barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.

PDRB Kota Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku (ADHB) pada


tahun 2020 mencapai 6.478,66 milliar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar
harga konstan (ADHK) sebesar 4.230,41 milliar rupiah. Jika diamati PDRB
Kota Padangsidimpuan setiap tahun mengalami peningkatan, yang tentunya
menggambarkan adanya kegiatan perekonomian yang positif di daerah
tersebut.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -14
Grafik 2.4
PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2016-2020 (Milyar Rupiah)

7,000.00
6,478.66
6,500.00
6,373.13

6,000.00 5,858.84

5,500.00
5,372.28

4,903.28
5,000.00

4,500.00

4,000.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PDRB Kota Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku (ADHB)


mengalami peningkatan di setiap tahunnya hingga pada tahun 2021 hampir
mencapai 6,48 triliun rupiah. Meskipun pada periode 2016-2019
menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, akan tetapi pada periode
2019-2020 menunjukkan pertumbuhan yang melambat. Dalam jangka waktu
5 tahun, nilai PDRB ADHB Kota Padangsidimpuan meningkat sekitar 1,32 kali
lipat.

Grafik 2.5
PDRB Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2016-2020 (Milyar Rupiah)

4,400.00
4,261.31

4,200.00
4,230.41
4,038.93
4,000.00

3,800.00 3,830.32

3,600.00 3,636.87

3,400.00

3,200.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan secara umum PDRB Kota


Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Berlaku selama periode 2016-2020
mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp6,37
Triliun meningkat menjadi Rp6,47 Triliun pada tahun 2020. Sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor masih

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -15
menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan sektor yang lainnya,
sementara sektor pengadaan listrik dan gas menempati urutan terendah.

Jika diamati PDRB Kota Padangsidimpuan setiap tahun mengalami


peningkatan, yang tentunya menggambarkan adanya kegiatan perekonomian
yang positif di daerah tersebut. Jika dilihat lebih rinci berdasarkan kategori
lapangan usahanya, maka capaian struktur ekonomi pada PDRB Kota
Padangsidimpuan dapat terlihat sebagai berikut.

Tabel 2.6
Struktur Ekonomi (%) Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Kategor
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
i
Pertanian, Kehutanan, dan
A 11,32 11,01 10,74 10,38 10,63
perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 0,49 0,47 0,46 0,45 0,44
C Industri Pengolahan 4,12 4,20 4,19 4,05 4,10
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,14 0,15 0,15 0,15 0,16
Pengadaan air, Pengelolaan
E Sampah, Limbah, dan daur 0,20 0,21 0,20 0,19 0,19
ulang
F Konstruksi 12,05 12,10 12,11 12,30 11,74
Perdagangan besar dan eceran;
G reparasi mobil dan sepeda 21,74 21,75 22,29 22,69 22,86
motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,97 7,05 7,03 7,17 6,89
Penyediaan Akomodasi
I 6,44 6,61 6,60 6,54 6,20
Makanan dan Minuman
J Informasi dan Komunikasi 2,23 2,29 2,37 2,47 2,70
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,37 6,20 5,99 5,70 5,67
L Real Estate 4,38 4,63 4,78 4,80 4,90
M,N Jasa Perusahaan 0,50 0,53 0,53 0,55 0,54
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial 10,95 10,64 10,34 10,11 10,35
Wajib
P Jasa Pendidikan 10,43 10,39 10,40 10,52 10,72
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Q 1,24 1,29 1,32 1,38 1,37
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,44 0,47 0,51 0,54 0,56
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa struktur ekonomi Kota


Padangsidimpuan didominasi oleh kategori lapangan usaha Perdagangan besar
dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dengan capaian 22,86 persen
dari keseluruhan perekonomian daerah. Dilanjutkan dengan kategori
konstruksi sebesar 11,74 persen dan kategori jasa pendidikan sebesar 10,72
persen. Hal ini menjadikan perdagangan menjadi salah satu sektor unggulan
yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat disamping sektor pertanian dan industri pengolahan yang masih
memiliki potensi untuk dikembangkan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat


penting dalam analisis pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -16
ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian menghasilkan
tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Pada tabel di
bawah ini akan diperlihatkan laju pertumbuhan PDRB menurut lapangan
usaha:

Tabel 2.7
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2016-2020 (Persen)

Kategor
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
i
Pertanian, Kehutanan, dan
A 5,35 3,77 2,87 2,39 1,15
perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 4,15 4,26 5,09 4,44 -0,80
C Industri Pengolahan 5,00 4,17 4,03 2,98 1,02
D Pengadaan Listrik dan Gas 6,60 6,09 4,37 7,26 7,27
Pengadaan air, Pengelolaan
E Sampah, Limbah, dan daur 6,78 7,31 2,61 4,16 2,40
ulang
F Konstruksi 1,01 5,02 5,15 6,85 -6,20
Perdagangan besar dan eceran;
G reparasi mobil dan sepeda 7,35 4,77 6,28 6,20 -0,12
motor
H Transportasi dan Pergudangan 6,67 8,58 7,29 7,83 -5,75
Penyediaan Akomodasi
I 8,74 8,91 7,52 6,05 -4,36
Makanan dan Minuman
J Informasi dan Komunikasi 8,72 8,64 9,27 9,35 9,55
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,29 1,78 1,92 1,74 1,19
L Real Estate 6,43 8,51 7,03 6,14 1,68
M,N Jasa Perusahaan 6,52 8,12 6,43 6,98 -3,76
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial 2,15 3,55 4,09 4,65 -0,07
Wajib
P Jasa Pendidikan 5,82 5,88 6,18 5,85 1,81
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Q 8,23 8,51 7,63 8,77 -2,72
Sosial
R,S,T,U Jasa Lainnya 7,32 7,97 8,56 8,65 -1,36
PDRB Kota Padangsidimpuan 5,29 5,32 5,45 5,51 -0,73
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Pandemi Covid-19 secara langsung berdampak pada berbagai kegiatan


perekonomian di Kota Padangsidimpuan. Hal ini terlihat dari terjadinya
kontraksi pertumbuhan ekonomi negatif pada tahun 2020 sebesar -0,73
persen dimana kategori yang terkena dampak Covid-19 dan mengalami
pertumbuhan negatif yakni Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi,
Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, Transportasi
dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi Makanan dan Minuman, Jasa
Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya.

Kategori lapangan usaha dominan yang mampu bertahan dalam


pertumbuhan ekonomi sektoral adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
(1,15%) dan Industri Pengolahan (1,05%). Diharapkan pemerintah mampu
mewujudkan pemulihan dan penanganan dampak Pandemi COVID-19 hingga
akhir periode pembangunan daerah.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -17
b. PDRB per Kapita
Pendapatan per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan
yang mungkin dapat diterima oleh setiap penduduk sebagai hasil dari proses
produksi. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan per kapita sering
digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah
daerah. Asumsi awal adalah semakin besar pendapatan per kapitanya,
semakin makmur daerah tersebut.

Hal ini dikarenakan peningkatan PDRB per Kapita merupakan sinyal


awal adanya peningkatan perekonomian daerah sehingga secara otomatis akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat meskipun tidak secara langsung.

Grafik 2.6
PDRB per Kapita Kota Padangsidimpuan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas
Harga Konstan Tahun 2016-2020 (Juta Rupiah)

28.73 28.78
29.00
26.76
27.00
24.87
25.00
23.07
23.00

21.00
19.21
18.45 18.79
19.00
17.73
17.08
17.00

15.00
2016 2017 2018 2019 2020

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PDRB per kapita Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku


mengalami peningkatan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun
terakhir hingga mencapai 28,78 juta rupiah pada tahun 2020. Pada tahun
2020 tersebut, angka PDRB per Kapita naik cukup tipis hanya sebesar 0,05
poin dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi akibat
Pandemi COVID-19. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun
2019 tercatat 19,21 juta rupiah kemudian turun menjadi 18,79 juta rupiah
pada tahun 2020 atau terjadi penurunan sebesar 0,42 poin.

c. Laju Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Inflasi merupakan salah
satu indikator dalam perencanaan pembangunan satu daerah atau wilayah.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -18
Dengan inflasi dapat diukur persentase kenaikan harga barang/jasa
yang secara umum dikonsumsi oleh masyarakat. Barang/jasa yang
dikonsumsi masyarakat tersebut dapat dikelompokkan seperti terlihat pada
tabel berikut:

Tabel 2.8
Laju Inflasi Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2016-2019

Kelompok 2016 2017 2018 2019


Inflasi Umum 4,28 3,82 2,22 2,15
Bahan Makanan 8,84 2,15 -1,92 -0,68
Makanan Jadi, minuman,
6,39 3,20 4,64 2,10
rokok/tembakau
Perumahan, air, listrik, gas &
1,48 6,97 2,03 1,99
Bahan Bakar
Sandang 2,90 4,59 4,12 5,51
Kesehatan 2,17 3,28 2,65 8,77
Pendidikan, rekreasi & Olahraga 2,19 -0,29 2,66 9,73
Transportasi, komunikasi & Jasa
0,57 4,64 5,52 0,28
Keuangan
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Secara umum, tingkat inflasi di Kota Padangsidimpuan tahun 2020


lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2018 dan 2019. Inflasi tahun 2020
memiliki pengelompokan yang berbeda dibanding inflasi 2019 ke bawah
dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.9
Laju Inflasi Kumulatif di Kota Padangsidimpuan Tahun 2020

Kelompok 2020
Inflasi Umum 3,27
Makanan, Minuman dan Tembakau 5,70
Pakaian dan Alas Kaki 4,02
Air, Listrik, gas dan bahan bakar 0,14
Perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin ruta 3,01
Kesehatan 1,03
Transportasi -0.55
Informasi, komunikasi dan jasa keuangan -1,76
Rekreasi, olahraga, dan budaya 3,97
Pendidikan -0,30
Penyediaan makanan dan minuman kesegaran 0,00
Perawatan pribadi dan jasa lainnya 14,31
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan inflasi cukup tinggi pada lima
kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau
sebesar 5,70 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar
14,31 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,02 persen; kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin sebesar 3,01 persen; dan
kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 3,97 persen.

Secara umum, tingkat inflasi di Kota Padangsidimpuan tahun 2020


lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun 2018 dan 2019. Inflasi terjadi karena
adanya kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok
makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,65 persen; kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,69 persen; kelompok pakaian dan alas kaki

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -19
sebesar 0,27 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
rutin sebesar 0,18 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,18. Sementara
itu, terdapat satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga
yaitu kelompok pendidikan sebesar 0,30 persen. Sedangkan kelompok
perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga; kelompok kesehatan;
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi; dan
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami
perubahan.

d. Indeks Gini
Pemerataan hasil pembangunan biasanya dikaitkan dengan masalah
kemiskinan. Secara logika, jurang pemisah (gap) yang semakin lebar antara
kelompok penduduk kaya dan miskin berarti kemiskinan semakin meluas dan
sebaliknya. Dengan demikian orientasi pemerataan merupakan usaha untuk
memerangi kemiskinan. Untuk memberikan gambaran tentang tingkat
pemerataan maupun ketimpangan pendapatan Kota Padangsidimpuan
digunakan pendekatan teori Gini Ratio yaitu menetapkan sebuah kriteria yang
digunakan untuk menentukan apakah pola pengeluaran suatu masyarakat
ada pada ketimpangan taraf rendah, sedang atau tinggi. Indeks gini adalah
ukuran ketimpangan ekonomi dalam pendapatan distribusi yang ditentukan
dengan koefisien gini rasio antara 0-1 (>0 dan <1). Secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 < G < 0,35 → Pemerataan tinggi/ketimpangan rendah


0,35 < G < 0,50 → Pemerataan/ketimpangan sedang
G > 0,50 → Pemerataan rendah/ketimpangan tinggi

Grafik 2.7
Perkembangan Gini Ratio Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020

0.37
0.359
0.36 0.354
0.35

0.34 0.333
0.33

0.32 0.323
0.31
0.31

0.3
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Indeks Gini Ratio Kota Padangsidimpuan cukup fluktuatif dimana


dalam kurun lima tahun terakhir, memiliki Indeks Gini tertinggi pada tahun
2018 dengan capaian Indeks Gini sebesar 0,359. Sedangkan Indeks Gini
terendah berada pada tahun 2019 dengan besaran Indeks Gini 0,310. Pada
tahun 2020 Indeks Gini sebesar 0,354 dan sudah ada pada level ketimpangan
sedang.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -20
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Fokus kesejahteraan sosial dalam analisis hasil pembangunan
Padangdisimpuan dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek
pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Namun dari aspek-aspek tersebut
terdapat aspek utama sekaligus ultimate impact dalam melihat kesejahteraan
sosial masyarakat yakni melalui analisis pencapaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Berikut analisis lebih lanjut dalam melihat fokus kesejahteraan
sosial Kota Padangsidimpuan.

a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik secara vertikal (menyeluruh di
semua lapisan masyarakat dan horisontal (kehidupan lebih baik dari segala
bidang). Pembangunan suatu daerah akan tercapai apabila setiap orang
memperoleh peluang untuk hidup sehat, berpendidikan dan berketerampilan
serta mampu mencukupi kebutuhan, baik primer, sekunder, maupun tersier.
Untuk melihat keberhasilan pembangunan manusia, salah satunya dilakukan
dengan menggunakan IPM sebagai indeks komposit yang dapat
diperbandingkan di seluruh wilayah Indonesia.

Angka Indeks Pembangunan Manusia Kota Padangsidimpuan


mengalami kenaikan di setiap tahunnya dimana pada tahun 2016 sebesar
73,42 dan terus meningkat hingga mencapai 75,22 pada tahun 2020. Adanya
Pandemi COVID-19 tidak membuat pembangunan sumber daya manusia
menurun, dimana terlihat pada tahun 2020, angka IPM masih terus
meningkat. Namun jika dilihat secara series, maka pertumbuhan angka IPM
pada tahun 2020 memiliki pola melambat dengan peningkatan sebesar 0,16
poin.

Grafik 2.8
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020

75.5 75.22
75.06
75

74.38
74.5

74 73.81
73.42
73.5

73

72.5
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -21
Tabel 2.10
Komponen Indeks Pembangunan Manusia
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Komponen Satuan 2016 2017 2018 2019 2020


Angka Harapan Hidup Tahun 68,37 68,41 68,73 69,15 69,41
Harapan Usia Lama
Tahun 14,49 14,50 14,51 14,53 14,54
Sekolah
Angka rata-rata lama
Tahun 10,48 10,56 10,63 10,70 11,00
sekolah
Ribu
Pengeluaran per kapita rupiah 10.198 10.464 10.795 11.181 10.856
/org/tahun
Indeks Pembangunan
73,42 73,81 74,38 75,06 75,22
Manusia
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Jika kita perhatikan pada tabel di atas, komponen pembentukan IPM


baik angka harapan hidup, harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah
mengalami peningkatan. Namun pada komponen pengeluaran per kapita
disesuaikan mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat dari Pandemi
COVID-19.

b. Pendidikan
Pendidikan dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia dari
segi ilmu pengetahuan. Indikator pendidikan yang menjadi unsur pembentuk
IPM yakni harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, dengan
penjabaran sebagai berikut.

 Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah


Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk (usia 25 tahun ke atas) dalam menjalani pendidikan formal.
Lamanya sekolah atau years of schooling merupakan ukuran akumulasi
investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan
akan membantu meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata lama
sekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah.
Rata-rata lama sekolah di Kota Padangsidimpuan juga menunjukkan angka
yang menggembirakan. Angka rata-rata lama sekolah Kota Padangsidimpuan
dalam kurun waktu 2016 sampai dengan 2020 terus mengalami peningkatan
dimana pada tahun 2016 angka rata-rata lama sekolah sebesar 10,48 tahun
meningkat menjadi 11,00 tahun pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan
bahwa penduduk yang berumur 25 tahun ke atas memiliki rata-rata sekolah
hingga 11,00 tahun atau memasuki jenjang pendidikan SMA kelas 3.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -22
Grafik 2.9
Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

15.00
14.00 14.49 14.50 14.51 14.53 14.54
13.00
12.00
11.00
10.00 10.7 11
10.48 10.56 10.63
9.00
8.00
2016 2017 2018 2019 2020

Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah


Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Sama halnya dengan harapan lama sekolah Kota Padangsidimpuan


yang meningkat pula dalam kurun waktu lima tahun terakhir dimana pada
tahun 2016 selama 14,49 tahun dan meningkat menjadi 14,54 tahun pada
2020. Angka ini mengindikasikan bahwa penduduk berusia 7 tahun pada
tahun 2020 memiliki harapan untuk mengenyam pendidikan hingga 14,54
tahun atau memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi semester 5 (lima).

c. Kesehatan
Tujuan dari pembangunan manusia di bidang kesehatan adalah untuk
mencapai umur panjang yang sehat, peningkatan derajat kesehatan. Salah
satu indikator makro dalam melihat kesehatan masyarakat adalah angka
harapan hidup.

Secara umum, tingkat kesehatan penduduk satu wilayah juga dapat


dinilai dari Angka Harapan Hidup (AHH) penduduknya. Angka ini sekaligus
memperlihatkan keadaan dan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam
suatu masyarakat, karena dapat dipandang sebagai suatu bentuk akhir dari
hasil upaya peningkatan taraf kesehatan secara keseluruhan. Kebijakan
peningkatan kesehatan antara lain bertujuan meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam membiasakan diri untuk hidup sehat, sehingga sangat
membantu memperpanjang angka harapan hidup penduduk. Disamping itu,
adanya peningkatan taraf ekonomi masyarakat memungkinkan penduduk
untuk memperoleh perawatan kesehatan yang lebih baik sehingga dapat
memperpanjang usia.

Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kota Padangsidimpuan dari


tahun ke tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2016 AHH Kota
Padangsidimpuan tercatat sebesar 68,37 tahun sedangkan pada tahun 2020
AHH Kota Padangsidimpuan tercatat sebesar 69,41. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -23
Grafik 2.10
Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH)
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

69.6 69.41
69.4
69.15
69.2
69
68.73
68.8
68.6 68.41
68.37
68.4
68.2
68
67.8
2 0 16 2 0 17 2 0 18 2 0 19 2 0 20
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Kecenderungan meningkatnya angka harapan hidup ini disebabkan


membaiknya pelayanan kesehatan dan peningkatan kondisi sosial ekonomi,
sehingga memungkinkan terjadinya perbaikan gizi serta kesehatan dan
lingkungan hidup yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan angka
harapan hidup.

d. Pengeluaran Per Kapita


Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi
semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli.
Pengeluaran rumah tangga dibedakan menurut kelompok makanan dan bukan
makanan. Perubahan pendapatan seseorang akan berpengaruh pada
pergeseran pola pengeluaran. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi
pengeluaran bukan makanan. Dengan demikian, pola pengeluaran dapat
dipakai sebagai salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan
penduduk, dimana perubahan komposisinya digunakan sebagai petunjuk
perubahan tingkat kesejahteraan.

Pengeluaran per kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan


penduduknya pada suatu wilayah. Kesejahteraan penduduk Kota
Padangsidimpuan terus meningkat sepanjang tahun 2016-2019 hanya saja
pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp325.000 dari tahun 2019
diakibatkan adanya Pandemi Covid-19. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik berikut ini:

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -24
Grafik 2.11
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kota Padangsidimpuan (Ribu Rupiah)
Tahun 2016-2020

11,400
11,200 11,181
11,000
10,800 10,795 10,856
10,600
10,400 10,464
10,200 10,198
10,000
9,800
9,600
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM


Pelayanan publik atau pelayanan umum Kota Padangsidimpuan
merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik
maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kota
Padangsidimpuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berikut analisis data
dan informasi yang menginterpretasikan aspek pelayanan umum pada
pembangunan Kota Padangsidimpuan.

a. Pekerjaan Umum dan Tata Ruang


Dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi di Kota
Padangsidimpuan, maka ketersediaan sarana infrastruktur sangat penting,
sebab dengan ketersediaan infrastruktur jalan yang baik akan memberikan
efek positif terhadap perkembangan investasi di suatu daerah. Ketersediaan
jalan yang baik akan memperlancar distribusi baik untuk kebutuhan
konsumsi masyarakat maupun untuk kelancaran pergerakan suplai input dari
suatu daerah ke daerah lain. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan
mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke
daerah lain.

Panjang jalan di seluruh Kota Padangsidimpuan pada tahun 2020


mencapai 536,96 Km yang terbagi atas Jalan Negara (26,26 Km), Jalan
Provinsi (35,70 Km) dan jalan Kota (475 Km). Untuk jalan Kota sebagian besar
permukaannya adalah aspal yaitu sebesar 85,68 persen, 6,05 persen kerikil
dan 8,27 persen jalan tanah. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi panjang
jaringan jalan Kota di Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.11
Panjang Jalan Menurut Status di Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jalan Negara Km 26,26 26,26 26,26 26,26 26,26

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -25
2 Jalan Provinsi Km 35,70 35,70 35,70 35,70 35,70
3 Jalan Kota Km 475,00 475,00 475,00 475,00 475,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021
Tabel 2.12
Panjang Jalan Menurut Kondisi di Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020
Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Rusak/Rusak Berat Km 266,80 222,39 204,25 138,43 138,43
2 Sedang Km 119,81 113,07 117,04 2,61 2,61
3 Baik Km 88,39 139,54 153,71 330,284 330,284
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Tabel 2.13
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020
Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Aspal Km 390 339,06 339,06 403,53 403,53
2 Kerikil Km 33,06 32,77 32,77 28,50 28,50
3 Tanah Km 51,94 103,17 103,17 38,94 38,94
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

Pada tabel di atas dapat dilihat dari tahun ke tahun panjang jalan yang
berstatus Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kota tidak ada penambahan
atau pembuatan jalan baru ini dapat dilihat dari tahun 2016 sampai 2020
panjang jalannya masih tetap. Terlihat pula bahwa sebagian besar panjang
jalan dalam kondisi baik (70,08%), namun cukup tinggi juga panjang jalan
yang mengalami kerusakan baik ringan maupun berat sepanjang 138,43 km
(29,37%).

b. Perumahan dan Pemukiman


Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman,
baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana
dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Luas lingkungan pemukiman kumuh tahun 2019 sudah sangat berkurang
dikarenakan banyaknya kegiatan yng dilaksanakan oleh Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman dan KOTAKU Padangsidimpuan. Luas lingkungan
pemukiman kumuh pada tahun 2019 tercatat 13 Ha. Tetapi pada tahun 2021
berdasarkan Keputusan Wali Kota Padangsidimpuan Nomor 67/KPTS/2021
tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di
Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 ditetapkan luas lingkungan kumuh
menjadi 342,17 Ha. Begitu juga dengan rumah layak huni di tahun 2019
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2018, pada tahun
2018 rumah layak huni tercatat 80,16 persen dan naik pada tahun 2019
menjadi 86,99 persen dan sudah mencapai target RPJMD sebesar 81,83
persen. Pada tahun 2018 tidak ada dilaksanakan rehabilitasi rumah tidak
layak huni tetapi pada tahun 2019 sebanyak 407 unit rumah tidak layak huni
telah direhabilitasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kota Padangsidimpuan.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -26
Begitu juga dengan rumah layak huni di tahun 2020 mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2019, pada tahun 2019 rumah
layak huni tercatat 81,87 persen dan naik pada tahun 2020 menjadi 82,16
persen. Pada tahun 2019 rumah tidak layak huni yang direhabilitasi tercatat
sebanyak 407 unit dan jumlah ini lebih banyak bila kita bandingkan dengan
tahun 2020 dimana rumah tidak layak huni yang di rehabilitasi hanya sebesar
128 unit.

Tabel 2.14
Statistik Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Luas lingkungan
1. Ha - 73,11 71,57 13,00 342,17
pemukiman kumuh
2. Rumah layak huni Persen 86,55 77,74 80,16 81,87 82,16
Rehabilitasi Rumah
3. Unit - 244 - 407 128
Tidak Layak Huni
Sumber : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

c. Sosial
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini
menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak dan
kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh pelayanan sosial
dan negara. Akibatnya, masih ada warga negara yang mengalami hambatan
pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara
layak dan bermartabat.

Salah satu indikator keberhasilan pemerintah daerah yaitu ketika


pemerintah mampu menanggulangi masalah kemiskinan sebagai perwujudan
pencapaian kesejahteraan masyarakat. Namun, poin utama dalam
mengentaskan kemiskinan, tidak hanya cukup dengan menurunkan jumlah
masyarakat miskin tetapi juga perlu menuntaskan sumber utama penyebab
kemiskinan. Tingkat kemiskinan di sini merupakan persentase penduduk yang
memiliki pengeluaran konsumsi, baik makanan maupun non makanan, di
bawah garis kemiskinan.

Secara umum, angka kemiskinan Kota Padangsidimpuan mengalami


penurunan pada kurun waktu lima tahun terakhir. Namun pada tahun 2020,
angka kemiskinan meningkat dibandingkan angka kemiskinan tahun 2019
dimana angka kemiskinan tahun 2019 sebesar 7,26 persen meningkat menjadi
7,40 persen pada tahun 2020. Kenaikan ini lebih dikarenakan akibat dari
Pandemi COVID-19 yang menyebabkan gejolak perekonomian daerah yang
berdampak pada kesejahteraan masyarakat sehingga jumlah penduduk miskin
mencapai 16,56 ribu jiwa.

Tabel 2.15
Persentase Penduduk Miskin
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -27
Jumlah Penduduk
Tahun Garis Kemiskinan (Rp) Persentase
Miskin (ribu)
2016 326.579 17,65 8,32
2017 348.074 17,76 8,25
2018 363.468 16,79 7,69
2019 382.884 16,05 7,26
2020 415.455 16,56 7,40
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

d. Ketenagakerjaan
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk memberdayakan dan
mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, mewujudkan
pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah, untuk memberikan
perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan, serta
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Salah satu
indikator yang cukup relevan dalam melihat pembangunan ketenagakerjaan
adalah dengan melihat angka pengangguran di suatu wilayah.

Terlihat bahwa angka pengangguran di Kota Padangsidimpuan cukup


fluktuatif dimana angka pengangguran pada tahun 2016 sebesar 6,96 persen
dan menurun secara progresif menjadi sebesar 3,78 persen pada tahun 2017.
Namun pada tahun 2018, kembali terjadi kenaikan angka pengangguran
menjadi 5,18 persen, meskipun pada tahun selanjutnya menurun kembali
menjadi 4,34 persen. Pada tahun 2020, Pandemi COVID-19 yang melanda
seluruh daerah juga berdampak pada permasalahan ketenagakerjaan di Kota
Padangsidimpuan dimana angka pengangguran pada tahun tersebut
meningkat signifikan hingga mencapai 7,45 persen. Hal ini harus menjadi
perhatian pemerintah kota Padangsidimpuan sehingga percepatan pemulihan
dan penanganan COVID-19 perlu dilakukan secara masif dan terstruktur.

Grafik 2.12
Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

8.00 7.45
7.50 6.96
7.00
6.50
6.00
5.50 5.18
5.00
4.34
4.50
3.78
4.00
3.50
3.00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

e. Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan dan anak masih menjadi perhatian
Pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender. Kesetaraan dan keadilan gender dapat terjadi apabila porsi
dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang dan
harmonis. Pencapaian pemberdayaan perempuan ini diupayakan agar

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -28
partisipasi perempuan dalam pembangunan meningkat dan mampu
mengakselerasi perwujudan visi pembangunan daerah.

Peningkatan pembangunan dan pemberdayaan gender Kota


Padangsidimpuan menjadi rapor positif capaian pengarusutamaan gender oleh
pemerintah daerah. Secara umum, terjadi peningkatan pada pembangunan
gender Padangsidimpuan yang terlihat dari meningkatnya Indeks
Pembangunan Gender dari 97,59 pada tahun 2019 menjadi 97,67 pada tahun
2020. Selain itu, Indeks Pemberdayaan Gender juga meningkat dari 62,55
pada tahun 2018 menjadi 65,89 pada tahun 2019.

Tabel 2.16
Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender
Kota Padangsidimpuan, Tahun 2017-2019

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Pembangunan
1. Persen Na 97,16 97,17 97,59 97,67
Gender
Indeks Pemberdayaan
2. Persen Na 61,10 62,55 65,89 Na
Gender
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, Tahun 2020

f. Lingkungan Hidup
Sumber daya alam diperlukan mempunyai keterbatasan dalam banyak
hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas, kualitas,
ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan lingkungan dan
sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Pengelolaan tersebut yang berupa
pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan
kualitas lingkungan adalah menjadi tanggung jawab bersama antara
masyarakat dan peran pemerintahan.

Pengelolaan sumber daya alam memiliki tujuan yang sama yaitu agar
terus tersedianya sumber daya alam yang dapat diperbaharui, menghemat dan
meminimalkan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
serta mencari subtitusi dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Salah satu upaya untuk menjaga lingkungan hidup tersebut adalah


melalui pengelolaan sampah. Pemerintah menyadari bahwa permasalahan
sampah telah menjadi permasalahan nasional. Perlu adanya sistem
pengelolaan yang dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Pengelolaan
sampah ini meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah, yang
berupa pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan
akhir sampah.
Tabel 2.17
Persentase Penanganan Sampah dan Rasio TPS per Satuan Penduduk
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Penanganan
1. Persen 57,16 76,52 76,85 77,94 77,54
Sampah
2. Rasio Tempat Pembuangan Persen 13,53 52,00 0,91 0,97 0,97

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -29
Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Sampah (TPS) per satuan
penduduk
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Padangsidimpuan
Jika diperhatikan pada tabel di atas, persentase penanganan sampah di
Kota Padangsidimpuan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, pada
tahun 2018 persentase penanganan sebesar 76,85 persen naik menjadi 77,94
persen pada tahun 2019 tetapi pada tahun 2020 mengalami sedikit penurunan
menjadi 77,54 persen. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota
Padangsidimpuan TPS per satuan penduduk pada tahun 2019 sebesar 0,97
persen dan tidak ada perubahan pada tahun 2020.

Dalam perumusan perencanaan pembangunan perlu dipertimbangkan


daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. Daya
dukung lingkungan hidup bersifat aktif dimana alam/ekosistem menyediakan
sumber daya dan memberi manfaat positif kepada manusia dan makhluk
hidup lainnya. Sedangkan, daya tampung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Daya tampung
lingkungan hidup bersifat pasif dimana alam/ekosistem menerima dan terkena
dampak negatif dari kegiatan pemanfaatan sumberdaya dan pembangunan.

Ekoregion tersebut menjadi dasar dan memiliki peran yang sangat


penting dalam melihat keterkaitan, interaksi, interdependensi dan dinamika
pemanfaatan berbagai sumberdaya alam antar ekosistem di wilayah ekoregion.
Jenis-jenis ekoregion yang menyebar keseluruh di wilayah Kota
Padangsidimpuan terdiri dari 8 (delapan) jenis, meliputi; Daratan Kaki Gunung
api, Kaki Gunung api, Kerucut dan Lereng Gunung api, Lembah Antar
Perbukitan/Pegunungan Lipatan (Intermountain Basin), Lembah Antar
Perbukitan/Pegunungan Patahan (Terban), Pegunungan Lipatan, Perbukitan
Lipatan serta Perbukitan Patahan. Hal ini menunjukan secara visual bahwa
tipologi dan karakteristik wilayah Kota Padangsidimpuan merupakan daratan
tanpa laut.

Dari sisi jenis jasa ekosistem, secara keseluruhan, 20 (dua puluh) jenis
jasa ekosistem di Kota Padangsidimpuan memiliki nilai Indek Jasa Ekosistem
(IJE) klasifikasi tinggi dan sangat tinggi. Nilai Indek Jasa Ekosistem (IJE)
terbesar adalah Jasa Pengaturan; Pemurnian Air sebesar 0,78 (sangat tinggi)
dan nilai Nilai Indek Jasa Ekosistem (IJE) terkecil adalah Jasa Budaya;
Rekreasi dan ecoturism sebesar 0,42 (tinggi). Luas wilayah dan jenis tutupan
lahan serta jenis ekoregion wilayah mempengaruhi nilai indeks jasa ekosistem
di setiap wilayah Kecamatan.

Pemanfaatan sumber daya alam di Kota Padangsidimpuan yang di


analisis terkait dengan muatan dalam KLHS adalah sumber daya alam hayati
(biotic). Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) Jasa
ekosistem yang terkait dalam pemanfaatan sumber daya alam adalah jasa
penyedia pangan, air bersih, serat dan bahan bakar, dengan rincian:

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -30
1. Jasa ekosistem penyedian pangan di Kota Padangsidimpuan berupa hasil
pangan dari hutan (tanaman dan hewan), hasil pertanian dan perkebunan
untuk pangan serta hasil peternakan. Indeks rata-rata jasa ekosistem
penyediaan pangan di Kota Padangsidimpuan adalah 0,49 (tinggi);
2. Jasa ekosistem penyediaan air bersih di Kota Padangsidimpuan berupa
penyediaan air dari tanah (termasuk kapasitas penyimpanannya),
penyediaan air dari sumber permukaan. Indeks rata-rata jasa ekosistem
penyediaan air bersih di Kota Padangsidimpuan adalah 0,55 (tinggi);
3. Jasa ekosistem penyedian serat (fiber) di Kota Padangsidimpuan berupa
hasil hutan, hasil pertanian dan perkebunan untuk material. Indeks rata-
rata jasa ekosistem penyediaan serat (fiber) di Kota Padangsidimpuan
adalah 0,67 (sangat tinggi);
4. Jasa ekosistem penyedian bahan bakar (fuel) di Kota Padangsidimpuan
berupa hasil hutan, hasil pertanian dan perkebunan untuk material. Indeks
rata-rata jasa ekosistem penyediaan bahan bakar (fuel) di Kota
Padangsidimpuan adalah 0,59 (tinggi).

Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) jasa


ekosistem penting yang terkait dengan muatan kerentanan dan adaptasi
terhadap perubahan iklim adalah jasa ekosistem pengaturan iklim, tata aliran
air dan banjir, pencegahan dan penguraian limbah, pemurnian air, pengolahan
dan penguraian limbah, pemeliharaan kualitas udara, pengaturan
penyerbukan alami serta pengendalian hama penyakit. Dimana Indeks rata-
rata jasa ekosistem pengaturan iklim sebesar 0,55 (tinggi); Indeks rata-rata
jasa ekosistem pengaturan tata aliran air dan banjir adalah 0,70 (sangat
tinggi); Indeks rata-rata jasa ekosistem pengaturan pencegahan dan
perlindungan dari bencana alam sebesar 0,70 (sangat tinggi); Indeks rata-rata
jasa ekosistem pengaturan pemurnian air sebesar 0,78 (sangat tinggi); Indeks
rata-rata jasa ekosistem pengaturan pengolahan dan pengurai limbah sebesar
0,65 (sangat tinggi); Indeks rata-rata jasa ekosistem pengaturan pemeliharaan
kualitas udara 0,72 (sangat tinggi); Indeks rata-rata jasa ekosistem pengaturan
penyerbukan alami (pollination) sebesar 0,69 (sangat tinggi); Indeks rata-rata
jasa ekosistem pengaturan pengendalian hama dan penyakit sebesar 0,71
(sangat tinggi).

Beberapa jasa ekosistem penting yang terkait dengan muatan


ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati adalah jasa ekosistem
penyedia sumberdaya genetik, pendukung pembentukan lapisan tanah dan
pemeliharaan kesuburan, siklus hara, produksi primer serta biodiversitas.
Capaian pada jasa ekosistem tersebut yakni Indeks rata-rata jasa ekosistem
penyedia sumberdaya genetik adalah 0,71 (sangat tinggi); Indeks rata-rata jasa
ekosistem pendukung pembentukan lapisan tanah dan pemeliharaan
kesuburan adalah 0,64 (sangat tinggi); Indeks rata-rata jasa ekosistem
pendukung siklus hara sebesar 0,65 (sangat tinggi); Indeks rata-rata jasa
ekosistem pendukung produksi primer sebesar 0,74 (sangat tinggi); dan Indeks
rata-rata jasa ekosistem pendukung biodiversitas sebesar 0,71 (sangat tinggi).

g. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Salah satu penunjang perekonomian masyarakat, dalam perekonomian
mikro adalah koperasi yang merupakan wadah kegiatan produktif masyarakat

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -31
dalam perekonomian rakyat. Meskipun belum sepenuhnya berkembang,
namun koperasi di Kota Padangsidimpuan masih menunjukkan eksistensinya
dalam meningkatkan pergerakan perekonomian mikro daerah. Terjadi
peningkatan unit koperasi meskipun tidak signifikan dimana sebagian besar
merupakan koperasi serba usaha yang mencapai 79 unit dan golongan
fungsional sebesar 32 unit.

Tabel 2.18
Jumlah Koperasi Menurut Jenisnya Kota Padangsidimpuan Tahun 2017-2020

Tahun
No Sektor Koperasi
2017 2018 2019 2020
1. KUD 4 4 4 4
2. Peternakan 1 1 1 1
3. Jasa Simpan Pinjam 37 40 41 41
4. Golongan Fungsional 32 32 32 32
5. Koperasi Pertanian 8 8 8 8
6. Koperasi Angkutan 1 1 1 1
7. Koperasi Pedagang Pasar 3 3 3 3
8. Koperasi Karyawan 19 19 19 19
9. Koperasi Serba Usaha 79 79 79 79
10. Lain-lain 33 36 36 37
Jumlah 217 223 224 225
Sumber : Dinas Perdagangan Kota Padangsidimpuan

Grafik 2.13
Persentase Usaha Mikro yang Menjadi Wirausaha
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

5.00%
4.50%
4.00% 4.40% 4.60%
4.30% 4.30%
3.50%
3.00%
2.50%
2.00% 2.43%
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Perdagangan Kota Padangsidimpuan

Pemberdayaan masyarakat melalui usaha mikro terus dilakukan oleh


pemerintah daerah guna meningkatkan kinerja perekonomian kerakyatan guna
kesejahteraan masyarakat. Pergerakan perekonomian daerah saat ini secara
umum terus mengalami kenaikan dimana salah satunya terlihat dari
meningkatnya status usaha mikro yang menjadi wirausaha. Selama tahun
2016-2019 terjadi peningkatan pertumbuhan usaha mikro yang menjadi
wirausaha, namun pada tahun 2020 sebagai dampak Pandemi COVID-19
terjadi perlambatan pertumbuhannya hingga mencapai 2,43 persen.

h. Penanaman Modal
Aktivitas penanaman modal atau investasi memperlihatkan peran yang
sangat penting sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -32
Dampak/efek pengganda yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut
memungkinkan terjadinya dorongan pertumbuhan ekonomi dalam suatu
sistem perekonomian. Aktivitas investasi pada berbagai sektor memungkinkan
perekonomian menghasilkan output yang banyak, pemanfaatan sumberdaya
lokal secara optimal dan terjadinya dinamika dalam proses pertukaran
produksi antar daerah maupun lintas sektor.

Kemudahan dalam pelayanan perizinan dan kejelasan kepastian


hukum menjadi salah satu indikator untuk menarik minat investor. Pada
tahun 2019 jumlah investor berskala nasional yang berinvestasi di Kota
Padangsidimpuan tercatat 14 investor dengan jumlah nilai investasi sebesar
Rp26.732.000.000,00. Sementara pada tahun 2020 mengalami penurunan
yang cukup signifikan, dimana jumlah investor berskala nasional turun
menjadi 9 investor dengan jumlah nilai investasi sebesar Rp13.044.000.000,00
dan bila dibandingkan dengan target RPJMD Tahun 2020 sebesar 12 investor
dengan jumlah nilai investasi Rp20.000.000.000,00 belum mencapai target
yang ditetapkan. Beberapa Capaian Urusan Wajib Penanaman Modal dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.19
Jumlah Investor dan Investasi Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Investor
1 berskala nasional Investor - 10 1 14 9
(PMDN/PMA)
Jumlah Nilai Investasi
Juta 26.73 13.04
2 Berskala Nasional - 33.442 984
Rupiah 2 4
(PMDN/PMA)
Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Padangsidimpuan

i. Kepemudaan
Pemuda merupakan aset pembangunan terutama di bidang SDM,
sebagai pemersatu langkah-langkah pendukung dalam pembangunan.
Kegiatan kepemudaan adalah kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan
dalam bentuk pertandingan dan perlombaan. Organisasi pemuda adalah
sekelompok pemuda yang bekerja sama dengan suatu perencanaan-
perencanaan kerja dan peraturan-peraturan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan dari pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga adalah
mewujudkan kondisi yang ideal bagi pemuda dalam meningkatkan peran aktif
pemuda dalam masyarakat dan pembangunan, penguatan organisasi pemuda
dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda. Pada tahun 2020, terdapat 31
organisasi kepemudaan dengan tidak ada kegiatan kepemudaan yang
dilaksanakan pada tahun yang sama dikarenakan Pandemi Covid-19.

Tabel 2.20
Perkembangan Pemuda Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Organisasi Organisasi 30 48 46 31 31

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -33
Kepemudaan
2. Kegiatan Kepemudaan Kegiatan 5 2 3 3 -
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Daerah Kota Padangsidimpuan

j. Pariwisata
Pariwisata merupakan suatu alat strategi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah. Dengan pariwisata suatu daerah akan mudah
dikenal sekaligus potensi-potensi unggulannya sehingga secara tidak tidak
langsung pariwisata merupakan alat promosi bagi daerah untuk menarik
minat investasi. Data dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota
Padangsidimpuan tercatat ada beberapa objek wisata, sarana penunjang
pariwisata dan jumlah wisatawan yang ada dan berkunjung di Kota
Padangsidimpuan.

Jumlah obyek wisata tahun 2020 di Kota Padangsidimpuan sebanyak


19 obyek, jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan keadaan tahun 2019
yang tercatat 37 obyek. Tempat hiburan/rekreasi mengalami penurunan,
jumlah tempat hiburan/rekreasi pada tahun 2020 sebanyak 8 unit dan turun
menjadi 6 tempat pada tahun 2020. Dibandingkan dengan tahun 2019 jumlah
wisatawan mengalami penurunan pada tahun 2020 dimana tercatat jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Padangsidimpuan sebanyak 157.195
orang pada tahun 2019 turun menjadi 112.916 orang, hal ini diakibatkan
adanya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan
ke Kota Padangsidimpuan. Data selengkapnya diuraikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.21
Jumlah Obyek Wisata, Wisatawan, dan Fasilitas Penunjangnya
Kota Padangsidimpuan, Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Jumlah Obyek Wisata Obyek 21 21 28 37 19
2. Tempat Hiburan/Rekreasi Unit 8 8 8 8 6
3. Jumlah Wisatawan Orang 86.445 91.853 153.955 157.195 112.916
-Mancanegara Orang 1.038 1.985 5.365 5.633 134
-Nusantara Orang 85.407 89.868 148.590 151.562 112.782
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Daerah Kota Padangsidimpuan

k. Pertanian
Pembangunan pertanian diarahkan untuk mewujudkan masyarakat
pertanian yang mandiri, berdaya saing dan sejahtera, dengan mewujudkan
peningkatan produksi pertanian untuk memantapkan ketahanan pangan,
meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan meningkatkan kelas
kemampuan kelompok tani serta pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan yang lestari.

Produktivitas padi dan bahan pangan utama dipengaruhi faktor pola


tanam, penggunaan bibit yang berkualitas dan penggunaan pupuk organik
serta kesadaran pengembangan pangan non padi. Produktivitas padi atau
bahan pangan utama lokal lainnya mengalami peningkatan yang sedikit dari
tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2016 tercatat sebesar 5,8 Ton/Ha

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -34
meningkat menjadi 6,40 Ton/Ha pada tahun 2020. Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB dari tahun ke tahun juga mengalami penurunan, dimana pada
tahun 2016 kontribusi sebesar 11,32 persen turun menjadi 10,63 persen pada
tahun 2019. Namun pada tahun 2020 kontribusi pertanian terhadap PDRB
Kota Padangsidimpuan kembali meningkat menjadi 10,63 persen.
Tabel 2.22
Produktivitas Padi dan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Produktivitas padi atau
bahan pangan utama lokal
1. Ton/Ha 5,80 5,95 5,96 5,99 6,40
lainnya per hektar
(Ton/Ha)
Kontribusi sektor pertanian
2. Persen 11,32 11,01 10,74 10,38 10,63
terhadap PDRB (%)
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan dan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian perlu


dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk peningkatan
kemampuan petani. Pada tahun 2020 tercatat 7.272 orang petani yang
tergabung dalam kelompok tani, jumlah ini meningkat bila dibandingkan
dengan kondisi tahun 2019 sebesar 6.705 orang. Tenaga penyuluh pertanian
juga sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian,
jumlah tenaga penyuluh tahun 2019 sebanyak 59 orang dan turun menjadi 54
pada tahun 2020 hal ini dikarenakan adanya tenaga penyuluh pertanian yang
lulus menjadi PNS, yang pensiun dan pindah menjadi jabatan struktural serta
ada yang pindah ke luar kota. Kelompok tani yang terbina oleh Dinas
Pertanian Kota Padangsidimpuan tahun 2019 sebanyak 285 kelompok dan
naik menjadi 303 kelompok pada tahun 2020.

Tabel 2.23
Indikator Kelompok Tani Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah petani yang
1. tergabung dalam kelompok Orang 5.957 6.816 6.380 6.705 7.272
tani
Jumlah tenaga penyuluhan
2. Orang 61 59 60 59 54
pertanian
Jumlah Kelompok Tani yang
3. Kelompok 168 168 272 285 303
terbina
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan

Pemerintah Kota Padangsidimpuan mengelola sumber daya alam yang


dimiliki untuk menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. Sektor
pertanian masih merupakan salah satu sektor idola di Kota Padangsidimpuan,
hal ini dapat dilihat dari perannya terhadap pembentukan PDRB Kota
Padangsidimpuan. Produksi komoditi padi baik padi sawah maupun padi
bukan sawah mengalami peningkatan pada tahun 2020. Padi sebagai sumber
makanan utama penduduk Kota Padangsidimpuan memiliki luas panen paling
tinggi diantara tanaman pangan lainnya yaitu sebesar 10.794 Ha dengan
produksi sebesar 69.379 ton gabah kering pada tahun 2020.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -35
Tanaman pangan yang memiliki produksi cukup tinggi adalah ubi kayu
dan ubi jalar yang memiliki luas panen masing-masing sebesar 206 Ha dan 71
Ha dengan produksi masing-masing sebesar 6.503 Ton dan 880 Ton.

Pemerintah Kota Padangsidimpuan memiliki tanaman pangan yang


cukup bervariasi meliputi padi, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang
tanah, ubi kayu, ubi jalar. Data luas lahan dan produktivitas tanaman pangan
selengkapnya diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 2.24
Luas Lahan Dan Produktivitas Pertanian Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020

Luas Lahan dan Tahun


No Satuan
Produktivitas 2016 2017 2018 2019 2020
1. Padi Sawah
a. Luas Tanam Ha 11.083 9.574,50 10.138 10.473 11.809
b. Luas Panen Ha 11.632 9.088,50 10.955 11.021 10.794
c. Produksi Gabah Ton 67.456,6 52.713,3 65.281 65.674 69.379
d. Produksi Beras Ton 0 0 42.433 42.688 44.181
e. Produktivitas Kw/Ha 58 58 59.59 59,59 64,02
2. Jagung
a. Luas Tanam Ha 220 148 165 344 353
b. Luas Panen Ha 132,5 119 159 298 371
c. Produksi Ton 291,5 261,8 386 817 1.016
d. Produktivitas Kw/Ha 22 22 24,25 27,40 27,41
3. Kacang Kedelai
a. Luas Tanam Ha 20 16 56 74 79
b. Luas Panen Ha 18 24 28 57 86
c. Produksi Ton 23,76 31,68 39 78 118
d. Produktivitas Kw/Ha 13,20 13,20 13,76 13,76 13,76
4. Kacang Hijau
a. Luas Tanam Ha 50 50 56 71 68
b. Luas Panen Ha 51 59 44 68 81
c. Produksi Ton 55,08 63,72 54 84 100
d. Produktivitas Kw/Ha 10,8 10,8 12,26 12,28 12,35
5. Kacang Tanah
a. Luas Tanam Ha 85 71 80 95 96
b. Luas Panen Ha 83 84 73 104 101
c. Produksi Ton 93,624 94,75 94 135 133
d. Produktivitas Kw/Ha 11,28 11,28 12,98 12,98 13,12
6. Ubi Kayu
a. Luas Tanam Ha 160 159,10 163 189 222
b. Luas Panen Ha 145 153,96 179 182 206
c. Produksi Ton 4.125,25 4.380,16 5.273 5.362 6.503
d. Produktivitas Kw/Ha 284,50 284,50 294,57 294,59 312,4
7. Ubi Jalar
a. Luas Tanam Ha 71 76,98 65 79 61
b. Luas Panen Ha 78 66,58 65 82 71
c. Produksi Ton 957,06 816,94 805 1.015 880
d. Produktivitas Kw/Ha 122,70 122,70 123,86 123,81 123,8
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan

Tanaman perkebunan yang memiliki produksi cukup tinggi adalah karet


dan kelapa yang memiliki luas areal tanaman masing-masing sebesar 1.598,4

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -36
Ha dan 603 Ha dengan produksi masing-masing sebesar 1.366 Ton dan 586,6
Ton.

Pemerintah Kota Padangsidimpuan memiliki tanaman perkebunan yang


cukup bervariasi meliputi kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, kakao, cengkeh,
kulit manis, kemiri dan pinang. Data luas lahan dan produksi tanaman
perkebunan selengkapnya diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 2.25
Luas Lahan Dan Produksi Perkebunan Kota Padangsidimpuan
Tahun 2016-2020

Luas Lahan dan Tahun


No Satuan
Produktivitas 2016 2017 2018 2019 2020
1. Kelapa Sawit
a. Luas Areal
Ha 56,00 56,00 72,00 71,40 79,60
Tanaman
b. Produksi Ton 53,20 53,20 81,2 102 98
2. Kelapa
a. Luas Areal
Ha 434,00 434,00 487,00 597 603
Tanaman
b. Produksi Ton 1.089,80 1.089,80 987,8 520 586,6
3. Karet
a. Luas Areal
Ha 1.039,20 1.039,20 1.113,3 1.443,4 1.598,4
Tanaman
b. Produksi Ton 413,60 413,60 1.879,7 1.457 1.366
4. Kopi
a. Luas Areal
Ha 53,00 53,00 65,00 179 84,3
Tanaman
b. Produksi Ton 33,69 33,69 35,2 68 63,6
5. Kakao
a. Luas Areal
Ha 130,00 130,00 159,00 681,1 696,5
Tanaman
b. Produksi Ton 98,57 98,57 89,00 178 216,2
6. Cengkeh
a. Luas Areal
Ha 2,00 2,00 17,00 56,3 57,2
Tanaman
b. Produksi Ton 0,30 0,30 17,9 48 119,8
7. Kulit Manis
a. Luas Areal
Ha 22,00 22,00 32,00 23,6 24,7
Tanaman
b. Produksi Ton 12,08 12,08 14,6 22 22,7
8. Kemiri
a. Luas Areal
Ha 53,00 53,00 74,00 82,4 84,5
Tanaman
b. Produksi Ton 214,58 214,58 28,8 46 50
9. Pinang
a. Luas Areal
Ha 29,00 29,00 105,00 103,5 104,8
Tanaman
b. Produksi Ton 34,54 34,54 127 122 143,5

l. Industri Pengolahan
Lapangan usaha yang bergerak di industri pengolahan memiliki potensi
dalam menyerap tenaga kerja sekaligus memeratakan kesejahteraan
masyarakat. Dalam perjalanannya, terlihat pula pertumbuhan ekonomi pada
sektor industri pengolahan dimana pada tahun 2020 mencapai 1,02 persen

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -37
dengan kontribusi sektoral mencapai 4,10 persen. Perlambatan pertumbuhan
ekonomi sektoral ini disebabkan karena Pandemi COVID-19 yang berdampak
pada sektor industri pengolahan secara masif. Hal tersebut mengharuskan
pemerintah melakukan kebijakan strategis dalam pemulihan berbagai usaha
Industri Kecil Menengah (IKM), khususnya yang terdampak pandemi tersebut.
Tabel 2.26
Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekonomi Kategori Industri Pengolahan
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No Indikator
2016 2017 2018 2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi Kategori
1 5,00 4,17 4,03 2,98 1,02
Industri Pengolahan
Struktur Ekonomi Kategori
2 4,12 4,20 4,19 4,05 4,10
Industri Pengolahan
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, Tahun 2021

Menurut golongan industri pada Kota Padangsidimpuan ada 9


(sembilan) jenis perusahaan industri kecil dan menengah. Industri terbesar
ada pada industri makanan, minuman dan tembakau yang pada tahun 2020
tercatat sebanyak 819 unit kemudian industri tekstil, pakaian jadi dan kulit
sebanyak 522 unit dan yang ketiga industri pengolahan lainnya yang tercatat
sebanyak 511 unit. Terjadi peningkatan perusahaan industri kecil dan
menengah di Kota Padangsidimpuan dimana pada tahun 2018 sebanyak 498
industri dan meningkat menjadi 2.087 industri pada tahun 2020. Kenaikan ini
sangat terlihat pada industri golongan makanan, minuman dan tembakau
yang mencapai 819 pada tahun 2020.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 2.27
Jumlah Perusahaan Industri Kecil dan Menengah menurut Golongan Industri
Tahun 2016-2020

Tahun
No Golongan Industri
2016 2017 2018 2019 2020
Industri makanan, minuman dan
1 83 85 85 819 819
tembakau
Industri tekstil, pakaian jadi dan
2 38 45 45 513 522
kulit
Industri kayu, perabot rumah
3 29 29 29 92 92
tangga
Industri kertas, percetakan dan
4 17 20 20 52 52
penerbit
Industri kimia, batubara, karet
5 - - - - -
dan plastik
Industri barang galian bukan
6 logam kecuali minyak bumi dan 53 53 53 85 88
batubara
7 Industri logam dasar - - - 3 3
Industri barang dari logam, mesin
8 - - - - -
dan peralatannya
9 Industri pengolahan lainnya 266 266 266 266 511
Total 486 498 498 1.830 2.087
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -38
m. Perdagangan
Sektor perdagangan memiliki potensi strategis dalam mengembangkan
perekonomian Kota Padangsidimpuan dimana struktur ekonomi daerah
didominasi oleh sektor ekonomi ini. Sebanyak 22,86 persen “kue” ekonomi
daerah disumbang oleh sektor perdagangan (termasuk reparasi kendaraan
bermotor) sehingga pergerakan perekonomian sektor ini sangat berpengaruh
signifikan dalam pembangunan ekonomi. Jika dilihat dari pertumbuhan
ekonomi sektoralnya, sektor perdagangan (termasuk reparasi kendaraan
bermotor) angka pertumbuhan cukup fluktuatif dimana pada tahun 2020
mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga mencapai -0,12 persen.
Pertumbuhan ekonomi negatif ini merupakan dampak dari Pandemi COVID-19
dimana pada tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi sempat berada
pada kisaran 4-7 persen.

Tabel 2.28
Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekonomi
Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

No Indikator 2016 2017 2018 2019 2020


Pertumbuhan Ekonomi Kategori
1 Perdagangan Besar dan Eceran; 7,35 4,77 6,28 6,20 -0,12
reparasi mobil dan sepeda motor
Struktur Ekonomi Kategori
2 Perdagangan Besar dan Eceran; 21,74 21,75 22,29 22,69 22,86
reparasi mobil dan sepeda motor
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

n. Perikanan
Perkembangan sektor perikanan di Kota Padangsidimpuan memang
tidak memiliki peran cukup signifikan dalam pembangunan perekonomian
daerah, namun nilai produksi yang ada pada produksi perikanan cukup
memberikan andil positif bagi nilai konsumsi ikan di Kota Padangsidimpuan.
Produksi ikan di daerah hanya melalui perikanan budidaya kolam dimana
sebagian besar produksi ikan berasal dari budidaya ikan nila yang mencapai
180,00 ton dan ikan lele sebanyak 151,20 ton. Sedangkan budidaya ikan mas
hanya memproduksi sebanyak 130,20 ton pada tahun 2020. Jumlah ini
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2019.

Tabel 2.29
Produksi Perikanan Budidaya Kolam Menurut Jenis Ikan
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
1. Ikan Mas Ton 160,80 159,57 165,50 160,40 130,20
2. Ikan Nila Ton 145,90 215,25 217,90 200,50 180,00
3. Ikan Lele Ton 133,80 205,91 206,80 169,20 151,20

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

2.1.3. ASPEK DAYA SAING DAERAH


Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan
penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -39
unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah satu
faktor keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan
pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan.

a. Perhubungan
Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar dan
mendorong roda perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan
mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke
daerah lain.

Pada tahun 2019, rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di Kota
Padangsidimpuan tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan dikarenakan
jumlah angkutan umum perkotaan yang ada pada plapon di 17 trayek
angkutan perkotaan/pedesaan tetap dan panjang jalan yang dilalui setiap
trayek belum ada perubahan. Sedangkan jumlah orang yang terangkut
angkutan umum mengalami penurunan dari tahun 2018 yang tercatat 2.277
orang/barang menjadi 1.953 orang/barang pada tahun 2019, hal ini
disebabkan peningkatan atas penggunaan kendaraan pribadi khususnya
kendaraan bermotor roda dua. Jumlah Orang yang Terangkut Angkutan
Umum tahun 2019 sebesar 1.953 sedangkan di tahun 2020 naik menjadi
sebesar 733.250. Kenaikan ini disebabkan formula perhitungan di tahun-
tahun sebelumnya dimana yang dihitung hanya penumpang angkutan kota
saja. Jumlah Orang yang terangkut Angkutan Umum diperoleh dari data
Angkutan Umum yang beroperasi pada tiga terminal Kota Padangsidimpuan
ditambah dengan Angkutan Barang dikali dengan jumlah rata- rata
penumpang yang diangkut dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

Tabel 2.30
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kenderaan dan Jumlah Orang/Barang yang
Terangkut Angkutan Umum Tahun 2016-2020

Tahun
No. Uraian Satuan
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio Panjang Jalan Per
1. Jumlah Kendaraan Km/Kend 0,036 0,033 0,14 0,14 0,14
(Km/Kend)
Jumlah Orang/Barang
Orang/
2. yang Terangkut 5.094 4.050 2.277 1.953 733.250
Barang
Angkutan Umum
Sumber : Dinas Perhubungan Daerah Kota Padangsidimpuan

b. Kriminalitas
Dinamika perkembangan Kota Padangsidimpuan yang pesat dengan
kemajemukan masyarakat akan berdampak pada perubahan sosial
masyarakat. Disisi lain peningkatan jumlah penduduk yang tidak seimbang
dengan ketersediaan fasilitas akan berdampak negatif seperti semakin
bertambahnya tingkat pengangguran, bertambahnya angka kemiskinan akan
memicu meningkatnya angka kriminalitas.

Permasalahan hukum di kota Padangsidimpuan di dominasi oleh


Pidana Umum dimana laporan masuk mulai dari tahun 2019 yang belum

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -40
terselesaikan ditambah dengan laporan masuk tahun 2020 sebanyak 565
kasus, selanjutnya pidana khusus dengan jumlah 268 kasus dan narkotika
sebanyak 217 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.31
Perkara Pidana yang Masuk dan Telah Diputuskan Menurut Perkara
Tahun 2020

No. Jenis Perkara Sisa Tahun Masuk Jumlah Total Diselesaikan


Lalu
1 Pidana Umum 73 492 565 465
2 Pidana Khusus 67 273 340 268
3 Pidana Khusus Anak - 8 8 8
4 Narkotika 33 239 272 217
5 Korupsi - - - -
Total 173 1.012 1.185 958
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

c. Sumber Daya Manusia


Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilihat dari tingkat
pendidikan masyarakat. Dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi
permasalahan, salah satunya adalah keluhan mengenai sarana dan prasarana
pendidikan yang kurang memadai dan tenaga pengajar yang kurang merata
dan berkualitas. Untuk itu berbagai cara dilakukan oleh pemerintah
diantaranya dengan mengembangkan kurikulum, sehingga diharapkan dapat
menciptakan lulusan yang berkualitas yang dapat meningkatkan sumber daya
manusia. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dapat menjelma menjadi
faktor penghambat dalam pembangunan. Tingkat pendidikan yang tinggi
berdampak positif terhadap kualitas sumber daya manusia, namun sebaliknya
tingkat pendidikan yang rendah dapat menimbulkan permasalahan sosial.
Diharapkan dengan meningkatnya jenjang pendidikan yang ditamatkan
penduduk Kota Padangsidimpuan akan membuka peluang semakin majunya
daerah tersebut.

Pada tabel berikut ini dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan


terbanyak yang ditamatkan penduduk di Padangsidimpuan pada tahun 2020
adalah di tingkat SMA/MA sebesar 31,68 persen dan yang paling sedikit pada
tingkatan SD Kebawah sebesar 16,08 persen. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.32
Persentase Penduduk menurut Pendidikan Tertinggi Ditamatkan
Kota Padangsidimpuan Tahun 2016-2020

Pendidikan yang Tahun


Satuan
Ditamatkan 2016 2017 2018 2019 2020
Diploma/Sarjana Persen 12,83 14,12 17,92 14,75 17,74
SLTA Persen 32,35 33,93 31,71 34,14 31,68
SLTP Persen 13,77 20,67 18,64 19,03 16,47
SD Persen 26,76 18,30 17,49 17,13 18,03
SD Kebawah Persen 14,29 12,98 14,24 14,96 16,08
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2021

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -41
2.2. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA
PADANGSIDIMPUAN
Capaian indikator kinerja pembangunan daerah merupakan rekapitulasi
dari seluruh capaian pembangunan bidang urusan pembangunan yang
menjadi tolak ukur secara rinci setiap pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan. Pencapaian ini tentu saja menjadi salah satu poin penting bagi
perumusan strategi dan arah kebijakan pembangunan yang selanjutnya akan
terjabarkan dalam program dan kegiatan pembangunan di setiap perangkat
daerah.

Berikut indikator pembangunan daerah yang merupakan gambaran


pembangunan Kota Padangsidimpuan berdasarkan hasil capaian kinerja
pembangunan dalam lima tahun terakhir berdasarkan aspek pembangunan
daerah.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -42
Tabel 2.33
Indikator Kinerja Utama Kota Padangsidimpuan Tahun 2019-2020

Target Capaian Kinerja Tingkat Capaian


No Indikator Daerah Satuan Kondisi Awal
2019 2020 2019 2020
Indikator Tujuan Pembangunan
1 IPM Indeks 73,81 75,04 75,61 75,06 75,22
2 IPG Indeks 97,44 97,8 97,97 97,59 97,97)*
3 Jumlah Kasus Kriminalitas Kasus 446 387 312 376 472
4 Tingkat kemiskinan Persen 8,25 7,83 7,63 7,26 7,4
5 LPE Persen 5,32 5,4 5,53 5,51 -0,73
6 Indeks Gini Indeks 0,32 0,32 0,31 0,36 0,31)*
7 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks NA 71,51 72,39 81,05 78,21
8 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks NA 73 74,5 NA NA
Indikator Sasaran Pembangunan
1 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 10,56 11,04 11,28 10,7 11
2 Harapan lama sekolah Tahun 14,5 15 15,25 14,52 14,54
3 Angka harapan hidup Tahun 68,41 68,94 69,21 69,15 69,41
4 IDG Indeks 65,21 68,48 70,11 79,59 82,75
5 Jumlah kasus narkoba Kasus 64 kasus 55 50 79 106
6 Jumlah wirausaha muda Orang 150 orang 152 154 210 0
7 PPP (Purchasing Power Parity/Paritas Daya Beli) Rupiah 10.464,00 10.976,00 11.232,00 11.089 10.856
8 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 3,78 3,78 3,67 4,34 7,45
Laju Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Perdagangan
9 Besar dan Eceran, dan Reparasi Kendaraan Persen 4,77 5,85 6,39 6,73 6,3
Bermotor
Laju Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Industri Persen
10 4,17 4,78 5,09 4,28 4,1
pengolahan
11 Laju Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Pertanian Persen 3,77 4,68 5,14 2,39 5,14
No Indikator Daerah Satuan Kondisi Awal Target Capaian Kinerja Tingkat Capaian

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -43
2019 2020 2019 2020
12 Jumlah kunjungan wisatawan Orang 91.853 102.958 108.490 157.195 112.916
13 Tingkat Pertumbuhan Nilai Investasi Persen NA 10 15 26,16 -51,2
14 Cakupan aksesibilitas antar wilayah Persen NA 80 85 70 NA
15 Persentase Rumah Layak Huni Persen 77,74 81,83 83,87 81,41 81,73
16 RTH Persen NA 30 30 30 30,01
Cemar
17 Status pencemaran air sungai Kategori NA Sedang Sedang Cemar Ringan
Ringan
18 Status pencemaran udara Kategori NA Sedang Sedang Baik Baik
19 Tutupan Lahan Persen NA 18 19 98,13 98,13
Belum
20 Predikat Akuntabilitas Kinerja Nilai NA CC B C
Keluar
Belum
21 OPINI BPK Kategori WDP WDP WTP WDP
Keluar
22 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks NA Baik Baik Kurang Baik Baik

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -44
Tabel 2.34
Indikator Kinerja Daerah Terhadap Pencapaian Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan
Tahun 2019 – 2020

Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pertumbuhan PDRB ADH Konstan
1 Persen 5,32 5,4 5,53 5,51 -0,73
(Pertumbuhan Ekonomi)
2 Laju inflasi Persen 3,82 3,21 2,91 2,15 3,27
3 PDRB per kapita Ribu Rupiah 24.872,97 28.020,81 29.581,87 28.730,17 28,780.000
4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Juta Rupiah 5.372.884,10 6.235.527,90 6.677.988,40 6.373.126,30 6.478,67
5 Indeks Gini Point 0,32 0,32 0,31 0,36 0,54
6 Persentase penduduk diatas garis Kemiskinan Persen 91,75 92,17 92,37 92,74 92,6
7 Tingkat Kemiskinan Persen 8,25 7,83 7,63 7,26 7,4
8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nilai Index 73,81 75,04 75,61 71,74 75,22
9 Angka Harapan Hidup Tahun 68,41 68,94 69,21 69,15 69,41
10 Harapan Lama Sekolah Tahun 14,5 15 15,25 14,52 14,54
11 Rata-rata lama sekolah Tahun 10,56 11,04 11,28 10,7 11
12 PPP (Purchasing Power Parity/Paritas Daya Beli) Ribu/Tahun 10.036 10.976,00 11.232,00 11.089,00 10.856,00
13 Angka melek huruf Persen 99,86 99,87 99,89 99,95 99,95
14 Tingkat partisipasi angkatan kerja Persen 70,86 70,069 70,258 72,59 73,24
15 Tingkat pengangguran terbuka Persen 3,78 3,78 3,67 4,34 7,45
16 Rasio penduduk yang bekerja Persen 47,05 49,7 51,02 51,02 49,74
Kontribusi sektor Pertanian, Kehutanan,
17 Persen 11,01 10,37 10,07 10,38 10,63
dan Perikanan
Kontribusi sektor pertambangan terhadap
18 Persen 0,47 0,46 0,454 0,45 0,44
PDRB
Kontribusi sektor Perdagangan (termasuk
19 Persen 21,74 22,75 23,19 22,69 22,86
reparasi kendaraan bermotor) terhadap PDRB
20 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Persen 4,2 4,25 4,29 4,05 4,1
21 Jumlah Grup Kesenian Grup 9 10 11 NA NA

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -45
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
22 Jumlah Klub Olahraga Klub 28 35 40 76 77
23 IPG Persen 97,44 97,8 97,97 97,59 97,59
24 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Persen NA 71,51 72,39 81,05 78,21
25 Indeks Reformasi Birokrasi Persen NA 73 74,5 NA NA
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita Rupiah 1.001.765 1.177.895 1.252.800 1.200.271 1.394.225
Persentase pengeluaran konsumsi non pangan
2 Persen 44,76 47,08 47,5 48,89 51,3
perkapita
3 Jumlah kasus kriminalitas Kasus 446 387 312 353 472
4 Rasio ketergantungan Persen 53,24 52,87 52,68 52,9 52,67
ASPEK PELAYANAN UMUM
Layanan Urusan Wajib Dasar
1 Pendidikan
1.1 Angka partisipasi kasar
1.1.1 Jenjang SD/MI/Sederajat Persen 106,76 107,09 107,69 90,41 100,06
1.1.2 Jenjang SMP/MTS/ Sederajat Persen 111,15 111,23 111,49 72,97 110,85
1.2 Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket
1.2.1 Persen 95,47 95,98 96,74 85,06 91,98
A
Angka Partisipasi Murni (APM)
1.2.2 Persen 88,1 92,07 93,05 67,17 87,86
SMP/MTs/Paket B
1.3 Angka partisipasi sekolah
Angka partisipasi sekolah (APS)
1.3.1 Persen 99,62 99,75 98,81 NA NA
SD/MI/Paket A
Angka partisipasi sekolah (APS)
1.3.2 Persen 98,49 98,99 99,25 NA NA
SMP/MTs/Paket B
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
1.4 Persen 39,69 39,17 39,26 35,51 39,93
pendidikan sekolah dasar
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
1.5 Persen 40,83 45,28 48,71 31,86 32,25
sekolah pendidikan menengah pertama
1.6 Rasio guru/murid sekolah pendidikan dasar Persen 16,4 17 17,5 14,34 15,59

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -46
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
Rasio guru terhadap murid pendidikan
1.7 Persen 11,6 12,5 13 11,57 14,42
menengah pertama
2 Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
2.1 Persen 15,11 12,09 10,08 7,76 4,53
hidup
2.2 Angka Kelangsungan Hidup Bayi Persen 98,48 98,79 98,99 99,3 99,5
Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran
2.3 Nilai 15,37 14,36 12,34 8 4,53
Hidup
Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran
2.4 Nilai 13,35 10,33 8,56 6,76 4,53
Hidup
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran
2.5 Nilai 227 176 151 200 126
Hidup
Persentase hasil survey Kepuasan Pelayanan
2.6 Persen NA 76 78 NA NA
Rumah Sakit (bidang kesehatan)
3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3.1 Panjang Jalan Menurut Status
Jalan Negara Km 26,26 26,26 26,26 26,26 26,26
Jalan Provinsi Km 35,7 35,7 35,7 35,7 35,7
Jalan Kota Km 475 475 475 475 475
3.2 Panjang Jalan Menurut Kondisi
Rusak/Rusak Berat Km 222,39 205 170 138,43 143,4
Sedang Km 113,07 120 130 2,61 2,61
Baik Km 139,54 150 175 333,96 331,59
3.3 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan
Diaspal Km 339,06 350 360 403,53 403,53
Kerikil Km 32,77 30 30 32,54 32,54
Tanah Km 103,17 95 85 38,94 38,94
Tersedianya dokumen RTRW yang telah Ada/ Tidak
3.4 Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan dengan PERDA Ada
3.5 Cakupan aksesibilitas antar wilayah Persen NA 80 85 70,08 70.08)*
4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -47
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
Persentase Rumah tangga dengan luas lantai <
4.1 Persen 3 1,88 1,05 17,27 17,57
20 m2
4.2 Rumah Tangga Menurut Kualitas Perumahan
Lantai bukan tanah Persen 100 100 100 99,88 99,88
Atap Layak Persen 100 100 100 100 100
Dinding Permanen Persen 57,93 60 65 66,84 66,84
4.3 Rumah Tangga Pelanggan PDAM Unit 11.128 11.508 11.662 13.540 13.540
4.4 Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Layak Persen 40,99 52,33 58 37,17 37,17
4.5 Persentase Rumah Tangga Layak Huni Persen 77,74 81,83 83,87 81,87 82,16
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
4.6 Persen 36,14 30 30 30,01 100
Wilayah
5 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000
5.1 Persen 2,35 3,076 3,368 2,74 3,36
penduduk
Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3(Ketertiban,
5.2 Persen 100 100 100 100 100
Ketentraman, Keindahan)
5.3 Jumlah Penegakan Perda Kali 48 50 52 50 10
Cakupan Penegakan peraturan Daerah dan
5.4 Persen - 100 100 100 100
peraturan Kepala Daerah
Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan
5.5 kali/hari - 3 3 1 1
ketentraman Masyarakat
5.6 Cakupan rasio Petugas perlindungan Masyarakat org/lk/dusun - 1 1 1 1
Persentase masyarakat yang paham terhadap
5.7 Persen NA 100 100 87,21 87,21
politik
Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam
5.8 Persen 100 100 100 100 100
untuk setiap status darurat bencana
Persentase Layanan Pemadaman,
5.9 Persen NA 100 100 100 100
Penyelamatan dan Evakuasi
Persentase Layanan Pemadaman yang Dilakukan
5.10 Persen NA 100 100 100 100
oleh Relawan Kebakaran yang dibentuk
5.11 Jumlah Kasus Narkoba Kasus 64 55 50 79 106
6 Sosial

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -48
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
6.1 Orang 55.195 52.500 51.000 54.592 56.616
Sosial(PMKS)
6.2 PMKS yang tertangani Orang 16.000 20.000 25.000 20894 28356
Layanan Urusan Wajib Non Dasar
1 Tenaga Kerja
1.1 Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan Orang 40 100 150 286 95
1.2 Rata-rata Upah Minimum Regional/Bulan Rupiah 2.100.000 2.458.000 2.636.600 2.466.325 2.676.709
2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.1 Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Persen 59,7 62 64 63,8 64,3
2.2 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Persen 6,34 7 8 9,7 7,11
2.3 Rasio KDRT Persen 0,037 0,029 0,027 0,03 0,02
2.4 IDG Persen 65,21 68,48 70,11 79,59 82,75
3 Pangan
3.1 Ketersediaan pangan utama Ton 31.213 32.475 33.107 33.316 35.874
4 Lingkungan Hidup
4.1 Persentase Penanganan Sampah Persen 76,52 88,43 96,95 77,94 77,54
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per
4.2 52 50 50 0,975 0,97
satuan penduduk
4.3 RTH Persen NA 30 30 30 30,01

4.4 Status pencemaran air sungai Status NA Sedang Sedang Cemar Ringan Cemar Ringan

4.5 Status pencemaran udara Status NA Sedang Sedang Baik Baik


4.6 Tutupan Lahan Persen NA 18 19 98,13 98,13
5 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
5.1 Rasio Pasangan berakte nikah Persen 24 27 30 35 43,8
Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk
5.2 Persen 81 84 87 84 86,49
(KTP)
6 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
6.1 Jumlah BUMDes Aktif Unit 5 10 15 15 31
7 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -49
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
7.1 Cakupan Peserta KB Aktif Persen 66,95 67,15 67,35 67,97 67,36
7.2 Total Fertility Rate (TFR) % 2,88 2,41 2,33 2,66 2,65
8 Perhubungan
8.1 Persentase Uji KIR Angkutan Umum Persen 88 90 91 97,26 27,27
8.2 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Unit 847 1.750 2.000 2.529 178
9 Komunikasi dan Informatika
9.1 Jumlah Sistem Informasi Daerah Sistem 9 9 9 14 117
9.2 Jumlah Kelompok Informasi Masyarakat Kelompok 1 16 16 16 0
10 Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
10.1 Jumlah Koperasi Unit 217 228 231 224 225
10.2 Jumlah Koperasi Aktif Unit 116 137 144 173 175
10.3 Jumlah Koperasi Tidak Aktif Unit 101 91 87 50 50
10.4 Jumlah Wirausaha Muda Orang 150 152 154 210 0
11 Penanaman Modal
11.1 Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investasi 10 11 12 14 9
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional
11.2 Miliar Rupiah 33,442 10 20 26,73 13,04
(PMDN/PMA)
11.3 Tingkat Pertumbuhan Nilai Investasi Persen NA 10 15 26,16 -51,2
12 Kepemudaan dan Olah Raga
12.1 Organisasi Kepemudaan Organisasi 48 50 52 31 31
12.2 Organisasi Olahraga Kelompok 18 20 24 16 14
13 Statistik
13.1 Buku ”Kota dalam angka” Unit Ada Ada Ada Ada Ada
13.2 Buku ”PDRB” Unit Ada Ada Ada Ada Ada
14 Perpustakaan
14.1 Jumlah Perpustakaan Unit 224 224 225 224 210
14.2 Jumlah Pengunjung Perpustakaan per tahun Pengunjung 7.520 10.859 12.046 8.023 6.684
14.3 Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan Buah 12.274 13.530 14.106 19.604 20.234
15 Pertanahan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -50
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
15.1 Jumlah sertifikasi tanah yang diterbitkan sertifikat 1.833 1.900 2.000 25.876 29.293
15.2 Status Pemilikan Tanah
15.2.1 Status Pemilikan Tanah Hak Milik Sertifikat 138 450 650 3.493 3.238
15.2.2 Hak Guna Bangunan Sertifikat 10 15 20 24 40
15.2.3 Hak Pakai Sertifikat 3 5 8 48 139
15.2.4 Hak Pengelola Sertifikat - - - NA NA
15.2.5 Hak Guna Usaha Sertifikat - - - NA NA
Layanan Urusan Pilihan
1 Pariwisata
1.1 Jumlah Obyek Wisata Obyek 21 21 21 37 19
1.2 Jumlah Hotel Unit 22 24 24 28 28
1.3 Tempat Hiburan/Rekreasi Unit 8 8 8 8 6
1.4 Jumlah Wisatawan Orang 91.853 102.958 108.490 157.195 112.916
2 Pertanian
Produktivitas padi atau bahan pangan utama
2.1 Ton/Ha 5,82 5,952 6,016 5,9 6,4
lokal lainnya per hektar (Ton/Ha)
2.2 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (%) Persen 11,01 11,51 11,76 10,38 NA
2.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Pertanian Persen 3,77 4,68 5,14 2,39 NA
2.4 Produktivitas Pertanian
2.4.1 Padi Sawah Kw/Ha 58 58 58 59,59 64,02
2.4.2 Jagung Kw/Ha 22 22 22 27,4 27,41
2.4.3 Kacang Kedelai Kw/Ha 13,2 13,2 13,2 13,76 13,76
2.4.4 Kacang Hijau Kw/Ha 10,8 10,8 10,8 12,28 12,35
2.4.5 Kacang Tanah Kw/Ha 11,28 11,28 11,28 12,98 13,12
2.4.6 Ubi Kayu Kw/Ha 284,5 284,5 284,5 294,59 312,4
2.4.7 Ubi Jalar Kw/Ha 122,7 122,7 122,7 123,81 123,8
2.5.8 Produksi peternakan Ton/Thn 792 792 855 583,2 1.028,72
2.6.9 Produksi perikanan Ton/Thn 553,56 553,56 640 530,1 461,4

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -51
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
3 Perdagangan
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perdagangan
3.1 Besar dan Eceran (termasuk Reparasi Kendaraan Persen 4,77 5,85 6,39 6,73 6,3
Bermotor)
4 Perindustrian
4.1 Jumlah Industri Kecil Perbidang Usaha
4.1.1 Industri Kerajinan Agro Hasil Hutan Unit 242 250 260 230 248
4.1.2 Industri Logam Mineral Elektronika dan Aneka Unit 140 175 200 145 155
Laju Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Industri
4.1.3 Persen 4,17 4,78 5,09 4,28 4,1
Pengolahan
Penunjang Urusan
1 Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang
1.1 Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang
1.2 Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang
1.3 Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan PERKADA
Persentase konsistensi program RKPD dengan
1.4 Persen 100 100 100 100 100
RPJMD
2 Keuangan
2.1 Opini BPK terhadap laporan keuangan Predikat WDP WDP WTP WDP WTP
Perbandingan antara belanja langsung dengan
2.2 Persen 52,76: 47,24 52,76: 47,24 52,76: 47,24 50,05:49,95 34,79:65,21
belanja tidak langsung
3 Pengawasan
3.1 Persentase tindaklanjut temuan Persen NA 100 100 100 100
4 Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan
Persentase Pejabat yang mengikuti diklat PIM sesuai
4.1 Persen 21,02 21,87 22,72 21,87 0
dengan Jenjang jabatanya
4.2 Persentase aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Persen NA 2,44 5,14 2,98 6,18
5 Sekretariat Daerah

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -52
Target Capaian
NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR Satuan Kondisi awal
2019 2020 2019 2020
Predikat Akuntabilitas Kinerja Kota
5.1 Predikat NA CC B C CC
Padangsidimpuan
5.2 Indeks Kepuasan Masyarakat Predikat NA Baik Baik Kurang Baik Baik

6 Sekretariat Dewan
6.1 Jumlah Peraturan Daerah Keputusan 4 5 5 3 6
7 Kecamatan
7.1 Persentase Peningkatan Pelayanan Publik Persen 100 100 100 NA NA

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -53
2.3. CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA
PADANGSIDIMPUAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis
dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib
yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. SPM ditetapkan
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 serta diterapkan
berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan,
kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran. Mekanisme penerapan
SPM tidak lagi ditentukan berdasarkan indikator SPM dan batas waktu
pencapaian tetapi mengutamakan penerapan SPM dengan berdasarkan: (i)
pengumpulan data secara empiris dengan tetap mengacu secara normatif
sesuai standar teknis; (ii) perhitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan
dasar; (iii) penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar; dan (iv)
pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar yang kesemuanya itu dilaksanakan
oleh pemerintah daerah. Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kota Padangsidimpuan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.35
Realisasi SPM Bidang Pendidikan

Jenis Pelayanan
No. Indikator Pencapaian Target Realisasi
Dasar
1 Pendidikan Dasar Jumlah Warga Negara usia 7 – 15 Tahun 100%
yang berpartisipasi dalam pendidikan 100% (33.518
dasar (SD/MI, SMP/MTs) Siswa)
2 Pendidikan Jumlah Warga Negara usia 7 – 18 Tahun
Kesetaraan yang belum menyelesaikan Pendidikan
100%
dasar dan atau menengah yang 100%
(403 Orang)
perpartisipasi dalam Pendidikan
kesetaraan
3 Pendidikan Anak Jumlah Warga Negara usia 5 – 6 Tahun 100%
Usia Dini yang berpartisipasi dalam pendidikan 100% (1.973
PAUD Siswa)

Tabel 2.36
Realisasi SPM Bidang Kesehatan

Jenis Pelayanan Target


No Indikator Realisasi
Dasar
Pelayanan Jumlah Ibu Hamil yang ada di wilayah
Kesehatan Ibu kab/kota tersebut dalam kurun waktu 1 100 3.997
a. Hamil tahun
Pelayanan Jumlah Semua Ibu Bersalin yang ada di
Kesehatan Ibu wilayah kab/kota tersebut dalam kurun 100 3.979
b. Bersalin waktu 1 tahun
Pelayanan Jumlah Semua Bayi Baru Lahir yang
Kesehatan ada di wilayah kab/kota tersebut
100 3.936
Bayi Baru dalam kurun waktu 1 tahun
c.
Lahir
Pelayanan Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di
Kesehatan Anak wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun 100 13.399
d. Balita yang sama
Pelayanan Jumlah semua anak usia pendidikan
Kesehatan pada dasar kelas 1 & 7 yang ada di wilayah
‘e. usia kerja kab/kota tersebut dalam kurun 100 11.482
pendidikan
waktu satu tahun ajaran
dasar

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -54
Jenis Pelayanan Target
No Indikator Realisasi
Dasar
Pelayanan Jumlah warga negara usia 15-59 tahun
kesehatan pada yang ada di wilayah kerja kab/kota
f. 100 98.125
usia produktif tersebut dalam kurun waktu 1 tahun
yang sama
Pelayanan Jumlah semua penduduk berusia 60
Kesehatan tahun keatas yang ada di wilayah
g. pada usia 100 9.303
kab/kota tersebut dalam kurun waktu
lanjut satu tahun perhitungan
Pelayanan Jumlah estimasi penderita hipertensi
Kesehatan berdasarkan prevalensi kab/kota dalam
h. 100 2.341
penderita kurun waktu satu tahun pada tahun
hipertensi yang sama
Pelayanan Jumlah penyandang Diabetes Melitus
Kesehatan berdasarkan angka prevalensi diabeten
i. 100 1.765
Penderita melitus nasional di wilayah kerja dalam
Diabetes kurun waktu satu tahun pada tahun
Melitus
Pelayanan yang sama
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada
Kesehatan di wilayah kerja kab/kota dalam kurun
j. 100 222
orang dengan waktu satu tahun yang sama
gangguan jiwa
(ODGJ)
Pelayanan Jumlah orang dengan TB yang ada di
Kesehatan wilayah kerja kab/kota dalam kurun
k. 100 2.791
Orang waktu satu tahun yang sama
dengan TB
Pelayanan Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang
Kesehatan orang ada di satu wilayah kerja pada kurun
l. 100 5.364
dengan resiko waktu satu tahun yang sama

Tabel 2.37
Realisasi SPM Bidang Pekerjaan Umum

Jenis Pelayanan Target


No. Indikator Realisasi
Dasar
1. Penyediaan Jumlah warga negara yang memperoleh 100 Na
Kebutuhan pokok kebutuhan pokok air minum sehari-hari
air minum sehari
hari
2 Penyediaan Jumlah warga negara yang memperoleh 100 Na
pelayanan layanan pengolahan air limbah domestik
pengolahan
airlimbah
domestik

Tabel 2.38
Realisasi SPM Bidang Urusan Perumahan Rakyat

Jenis Pelayanan
No. Indikator Target Realisasi
Dasar

1. Penyediaan dan Jumlah Warga Negara korban 100 0


rehabilitasi rumah bencana yang memperoleh rumah
yang layak huni layak huni
bagi korban
bencana
kabupaten / kota
2. Fasilitasi Jumlah Warga Negara yang terkena 100 0
penyediaan rumah relokasi akibat program Pemerintah

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -55
Jenis Pelayanan
No. Indikator Target Realisasi
Dasar

yang layak huni Daerah kabupaten / kota yang


bagi masyarakat memperoleh fasilitasi penyediaan
yang terkena rumah yang layak huni
relokasi program
Pemerintah
Daerah kabupaten
/ kota

Tabel 2.39
Realisasi SPM Bidang Trantibumlinmas

Jenis Pelayanan
NO Indikator Target Realisasi
Dasar
Pelayanan Jumlah warga negara yang
1 Ketentraman dan memperoleh akibat dari penegakan 100 100
ketertiban umum hukum Perda dan Perkada
Pelayanan Jumlah warga negara yang
informasi rawan memperoleh layanan informasi rawan 100 100
2
bencana bencana
Pelayanan
Jumlah warga negara yang
pencegahan dan
3 memperoleh layanan pencegahan dan 100 100
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan terhadap bencana
terhadap bendcana
Pelayanan
Jumlah warga negara yang
penyelamatan dan
4 memperoleh layanan penyelamatan 100 100
evakuasi korban
dan evakuasi korban bencana
bencana
Pelayanan
Jumlah warga negara yang
penyelamatan dan
5. memperoleh layanan penyelamatan 100 100
evakuasi korban
dan evakuasi korban kebakaran
kebakaran

Tabel 2.40
Realisasi SPM Bidang Sosial

Jenis Pelayanan
NO Indikator Target Realisasi
Dasar
Rehabilitasi Sosial Jumlah Warga Negara
Dasar Penyandang penyandang disabilitas yang
1 100% 0%
Disabilitas Telantar memperoleh rehabilitasi sosial
di Luar Panti diluar panti
Rehabilitasi Sosial Jumlah anak telantar yang
Dasar Anak Telantar memperoleh rehabilitasi sosial di 100% 0%
2
di Luar Panti luar panti
Rehabilitasi Sosial Jumlah Warga Negara lanjut usia
Dasar Lanjut Usia terlantar yang memperoleh
3 100% 0%
Terlantar di luar rehabilitasi sosial di luar panti
Panti
Rehabilitasi Sosial Jumlah Warga
Dasar Tuna Sosial Negara/gelandangan dan
Khususnya pengemis yang memperoleh
4 100% 72 %
Gelandangan dan rehabilitasi sosial dasar tuna
Pengemis di Luar sosial di luar panti
Panti
Perlindungan dan Jumlah Warga Negara korban
Jaminan Sosial bencana yang memperoleh
Pada Saat Tanggap perlindungan dan jaminan sosial
5. 100% 60 %
dan Paska Bencana
Bagi Korban
Bencana

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -56
2.4. CAPAIAN INDIKATOR TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN

Berdasarkan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan


Tujuan Pembangunan Indonesia maka capaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan dapat dilihat dari 4 (empat) pilar, yaitu pilar pembangunan
sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan dan pilar
hukum dan tata kelola.

Kota Padangsidimpuan sedang dalam masa perumusan perubahan


RPJMD Tahun 2018-2023, maka perlu melihat gambaran umum capaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kota Padangsidimpuan. Hal tersebut
dapat kita lihat melalui capaian pada setiap pilar sebagai berikut:

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023


II -57
Tabel 2.41
Capaian Indikator Target Pembangunan Berkelanjutan Kota Padangsidimpuan

PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL

TUJUAN 1. TANPA KEMISKINAN

Target Capaian Capaian


Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2030,
mengurangi
setidaknya
setengah Persentase
proporsi laki- penduduk yang
laki, perempuan hidup di bawah
1,2 dan anak-anak 1.2.1 * garis kemiskinan % 8,25 7,83 7,63 97,24 7,21 Sosial
dari semua usia, nasional, menurut
yang hidup dalam jenis kelamin dan
kemiskinan di kelompok umur.
semua dimensi,
sesuai dengan
definisi nasional
Menerapkan Proporsi peserta
secara nasional jaminan kesehatan
sistem dan upaya 1.3.1 (a) % 26,69 29,28 30,20 87,24 Kesehatan
melalui SJSN
perlindungan Bidang Kesehatan.
sosial yang tepat
bagi semua, Proporsi peserta Persentase
1,3 Program Jaminan Tenaga Kerja Tenaga
termasuk 1.3.1.(b) % 62 65 68 124 95,58
kelompok yang Sosial Bidang yang menjadi Kerja
paling miskin, Ketenagakerjaan. Peserta BPJS
dan pada tahun Persentase Jumlah
2030 mencapai 1.3.1.(c) penyandang Penyandang Orang 0 150 150 120 0 Sosial
cakupan disabilitas yang disabilitas yang

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -58


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
miskin dan rentan miskin yang
yang terpenuhi hak mendapat
dasarnya dan bantuan alat
inklusivitas disabilitas

10,83
1.3.1.(d) RTM 3,712 8,463 68 5.518 Sosial
9
Jumlah rumah
substansial bagi tangga yang Persentase
kelompok miskin mendapatkan PMKS yang
dan rentan. bantuan tunai memperoleh
bersyarat/ Program bantuan sosial
1.3.1.(e) Keluarga Harapan. % na 3,6 10.,9 452,77 0 Sosial
(anak/balita
terlantar, lansia
miskin/terlantar
)
Pada tahun 2030,
menjamin bahwa
semua laki-laki Persentase
dan perempuan, Perempuan Pernah
khususnya kawin umur 15-49
1,4 masyarakat 1.4.1 (a) tahun yang proses % na 85 86 - 87 Kesehatan
miskin dan melahirkan
rentan, memiliki terakhirnya di
hak yang sama fasilitas kesehatan
terhadap sumber
daya ekonomi,
serta akses Persentase anak
terhadap umur 12-23 bulan Cakupan
pelayanan dasar, 1.4.1 (b) yang menerima imunisasi dasar % 78,7 93 93,5 - 68 Kesehatan
kepemilikan dan imunisasi dasar lengkap
kontrol atas lengkap
tanah dan bentuk Prevalensi Laju
kepemilikan lain, 1.4.1.(c) penggunaan metode Pertumbuhan % 1,8 1,66 1,43 1.34 - Dalduk&KB
warisan, sumber kontrasepsi (CPR) Penduduk (LPP)

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -59


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
semua cara pada
pasangan usia
subur (PUS) usia
15-
49 tahun yang
berstatus kawin
Persentase rumah
tangga yang
memiliki akses
1.4.1.(d) terhadap layanan % 18,75 18,75 18,75 - 47,4 Kesehatan
sumber air minum
layak dan
berkelanjutan
Persentase rumah
tangga yang
memiliki akses
1.4.1.(e) % 37,93 39,50 41,00 89.47 41,94 Perkim
terhadap layanan
sanitasi layak dan
daya alam, berkelanjutan
teknologi baru, Persentase rumah Jumlah Rumah
dan jasa 1.4.1.(f) tangga kumuh Tidak Layak Unit 9,135 8,735 8,235 59,88 8547 Perkim
keuangan yang perkotaan Huni
tepat, termasuk Angka Partisipasi
keuangan mikro. 1.4.1.(g) Murni (APM) % 96,04 98,93 99,06 91,98 Pendidikan
SD/MI/sederajat.
Angka Partisipasi
1.4.1.(h) Murni (APM) % 91,38 91,84 92,08 87,86 Pendidikan
SMP/MTs/sederajat.
Persentase
Penduduk umur 0-
1.4.1. (j) 17 tahun dengan % na 77,4 85 83 0 Dukcapil
kepemilikan akta
kelahiran
Persentase rumah Rumah Tangga
1.4.1.(k) % na 100 100 91 91,31 SOSIAL
tangga miskin dan Miskin Yang

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -60


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
rentan yang sumber
penerangan
utamanya listrik Terakses Listrik
baik dari PLN dan
bukan PLN.
Pada tahun Jumlah korban Jumlah Korban
2030,membangu meninggal, hilang, Yang Meninggal,
n ketahanan 1.5.1* dan terkena dampak Hilang dan Orang 5 0 0 0 BPBD
masyarakat bencana per Terkena Dampak
miskin dan 100.000 orang. Bencana
mereka yang Jumlah lokasi Jumlah
berada dalam penguatan Desa/Kelurahan
1.5.1.(a) Desa/Kel 1 1 20 0 BPBD
kondisi rentan, pengurangan risiko Tangguh
1,5 dan mengurangi bencana daerah. Bencana
kerenanan
mereka terhadap
Dokumen strategi
kejadian ekstrim
pengurangan resiko
terkait iklim dan
1.5.3 bencana Tingkat Dokumen na 1 1 0 BPBD
guncangan
Nasional dan
ekonomi, sosial,
Daearh
lingkungan, dan
bencana

TUJUAN 2. MENGHILANGKAN KELAPARAN

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -61


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2030, menghilangkan
kelaparan dan menjamin akses bagi Prevalensi
semua orang, khususnya orang kekurangan Balita Gizi Buruk
2,
miskin dan mereka yang berada 2.1.1 gizi Mendapat % 100 100 100 100 Kesehatan
1
dalam kondisi rentan, termasuk bayi, (underweight) Perawatan
terhadap makanan yang aman, pada anak balita
bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
Prevalensi
Stunting (pendek
dan sangat
2.2.1 % 0,47 0,43 0,41 0,36 Kesehatan
pendek) pada
anak dibawah
lima tahun/Balita
pada tahun 2030, menghilangkan Prevalensi
segala bentuk kekurangan gizi, malnutrisi (berat Persentase Balita
trmasuk pada tahun 2025 mencapai badan/tinggi Berat Badan di
target yang disepakati secara 2.2.2. % 16,1 15 14 5 Kesehatan
2, badan) anak pada bawah garis
international untuk anak pendek dan usia kurang dari 5 merah (BGM)
2
kurus dibawah usia 5 tahun, dan tahun,
memenuhi kebutuhan gizi remaja
perempuan, ibu hamil dan 2.2.2. Prevalensi Anemia Ibu Hamil Yang
% 76,54 92,00 92,10 88,15 Kesehatan
menyusui, serta manula (a) pada ibu hamil mendapat Fe3
Persentase bayi
usia kurang dari 6 Persentase bayi
2.2.2.
bulan yang yang diberi ASI % 72,06 48,00 51,00 37 Kesehatan
(b)
mendapatkan ASI Eksklusif
ekskluif

TUJUAN 3. KEHIDUPAN SEHAT DAN SEJAHTERA

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -62


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Angka Kematian
Jumlah Kematian
Ibu (AKI) per 126 (5
3.1.1 Ibu Orang 8 7 6 Kesehatan
100.000 Kelahian org)
Maternal
Hidup
Persentase
Pada tahun 2030, mengurangi
perempuan pernah
rasio angka kematian ibu hingga Cakupan
3,1 kawin umur 15-49
kurang dari 70 per 100.000 Pertolongan
tahun yang proses
kelahiran hidup. 3.1.2. Persalinan Oleh
melahirkan % 68,21 85,00 86,00 86,7 Kesehatan
(a) Tenaga Kesehatan
terakhirnya di
di Fasilitas
fasilitas kesehatan
Kesehatan
(SAMA DENGAN
1.4.1 (a))
Angka Kematian
Pada tahun 2030, Balita (AKBa) per Jumlah kematian
3.2.1 Orang 73 57 49 4,53 Kesehatan
mengakhiri kematian bayi baru 1.000 kelahiran Balita
lahir dan balita yang dapat hidup.
dicegah, dengan seluruh negara Angka Kematian
berusaha menurunkan Angka Neonatal (AKN) per Jumlah kematian
3,2 3.2.2. Orang 57 41 34 4,5 Kesehatan
Kematian Neonatal 1.000 kelahiran Neonatal
setidaknya hingga 12 per hidup.
1.000 KH (Kelahiran Hidup) Angka Kematian
dan Angka Kematian Balita 3.2.2. Bayi (AKB) per Jumlah kematian
Orang 69 48 40 4,5 Kesehatan
25 per 1.000. (a) 1.000 kelahiran Bayi
hidup.
Prevalensi HIV
Pada tahun 2030, mengakhiri 3.3.1 pada Populasi Jumlah Kasus HIV Orang 15 15 18 6 Kesehatan
epidemi AIDS, tuberkulosis, Dewasa
malaria, dan penyakit tropis Insiden
3.3.1. Penemuan Pasien
3,3 yang terabaikan, dan Tuberkulosis (ITB) Orang 347 519 481 359 Kesehatan
(a) Baru TB BTA +
memerangi hepatitis, penyakit per 1000 penduduk
bersumber air, serta penyakit Persentase
menular lainnya. 3.3.4.
kabupaten/kota % 0 80% 90% 0,03 Kesehatan
(a)
yang melakukan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -63


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
deteksi dini untuk
infeksi hepatitis B
Jumlah orang yang
memerlukan
intervensi terhadap
Jumlah Kasus
3.3.5. * penyakit tropis Orang 3 3 3 1 Kesehatan
Baru Kusta
yang terabaikan
(Filariasis dan
Kusta)
Persentase
merokok pada
Pada tahun 2030, mengurangi 3.4.1 (a) % 7,2 7,0 6,6 1,53 Kesehatan
penduduk umur
hingga sepertiga angka kematian ≤18 tahun
dini akibat penyakit tidak
3,4 menular, melalui pencegahan 3.4.1 Prevalensi Tekanan
% 14,45 14,20 14,00 1,66 Kesehatan
dan pengobatan, serta (b) Darah Tinggi
meningkatkan kesehatan
mental dan kesejahteraan. Prevalensi obesitas
3.4.1 © pada penduduk % 13,77 13,25 13,10 4,53 Kesehatan
umur > 18 tahun
Proporsi
Pada tahun 2030, menjamin perempuan usia
akses universal terhadap reproduksi (15-49
layanan kesehatan seksual dan tahun) atau
reproduksi, termasuk keluarga pasangannya yang Angka Pemakaian
3,7 berencana, informasi dan 3.7.1 memiliki Kontrasepsi/CPR % 66,23 66,7 66,85 99,3 Dalduk&KB
pendidikan, dan integrasi kebutuhan Bagi PUS
kesehatan reproduksi ke keluarga berencana
dalam strategi dan program dan menggunakan
nasional. alat kontrasepsi
metode modern.
3,7 Pada tahun 2030, menjamin 3.7.1. Angka prevalensi Rasio Akseptor KB % 66,23 66,7 66,85 67,97 100 Dalduk&KB
akses universal terhadap (a) penggunaan
layanan kesehatan seksual dan metode kontrasepsi
reproduksi, termasuk keluarga (CPR) semua cara
berencana, informasi dan pada Pasangan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -64


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Usia Subur (PUS)
usia 15-49 tahun
yang berstatus
kawin.
Angka Penggunaan Persentase
Metode Kontrasepsi Penggunaan
3.7.1.
Jangka Panjang Kontrasepsi % 19,45 21,59 23 69,52 146,17 Dalduk&KB
(b)
pendidikan, dan integrasi (MKJP) cara Jangka Panjang
kesehatan reproduksi ke modern (MKJP)
dalam strategi dan program Angka kelahiran
nasional. pada perempuan
umur 15-19 tahun
3.7.2 % na na na 22,42 21,74 Dalduk&KB
(Age Specific
Fertility
Rate/ASFR).
Total Fertility Rate
3.7.2.(a) % 2,66 2,41 2,33 na 113,73 Dalduk&KB
(TFR).
Mencapai cakupan kesehatan
universal, termasuk Unmet need
perlindungan risiko keuangan, 3.8.2 pelayanan % 70 80 85 - Kesehatan
akses terhadap pelayanan kesehatan.
3,8 kesehatan dasar yang baik, dan
akses terhadap obat- obatan dan Cakupan Jaminan
vaksin dasar yang aman, efektif, 3.8.2 (a) Kesehatan % 57,42 65 70 55 Kesehatan
berkualitas, dan terjangkau bagi Nasional (JKN).
semua orang.
Mendukung penelitian dan
pengembangan vaksin dan obat
penyakit menular dan tidak Persentase
menular yang terutama ketersediaan obat
3.b 3.b.1 (a) % 83,57 100 100 83,60 Kesehatan
berpengaruh terhadap negara dan vaksin di
berkembang, menyediakan Puskesmas
akses terhadap obat dan vaksin
dasar yang terjangkau, sesuai

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -65


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
the Doha Declaration tentang
the TRIPS Agreement and Public
Health, yang menegaskan hak
negara berkembang untuk
menggunakan secara penuh
ketentuan dalam Kesepakatan
atas Aspek-Aspek Perdagangan
dari Hak Kekayaan Intelektual
terkait keleluasaan untuk
melindungi kesehatan
masyarakat, dan khususnya,
menyediakan akses obat bagi
semua.
Meningkatkan secara signifikan
pembiayaan kesehatan dan
rekrutmen, pengembangan,
Kepadatan dan
pelatihan, dan retensi tenaga
3.c 3.c. 1 * distribusi tenaga - 1244 2000 2050 1785,00 Kesehatan
kesehatan di negara
kesehatan
berkembang, khususnya negara
kurang berkembang, dan negara
berkembang pulau kecil.

TUJUAN 4. PENDIDIKAN BERKUALITAS

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -66


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Angka Partisipasi
Pada tahun 2030, menjamin 4.1.1.d Kasar (APK) % 106,76 114,09 114,09 90,41 100,06 Pendidikan
bahwa semua anak perempuan SD/MI/sederajat.
dan laki-laki menyelesaikan
Angka Partisipasi
pendidikan dasar dan
Kasar (APK)
4,1 menengah tanpa dipungut 4.1.1.e % 111,15 109,65 109,88 72,92 110,85 Pendidikan
SMP/MTs/
biaya, setara, dan berkualitas,
sederajat.
yang mengarah pada capaian
pembelajaran yang relevan dan rata-rata lama
efektif. 4.1.1.g sekolah penduduk tahun 10,48 11,04 11,28 10,70 11 Pendidikan
usia ≥ 15 tahun
Pada tahun 2030, menjamin
bahwa semua anak perempuan
dan laki-laki memiliki akses
Angka Partisipasi
terhadap perkembangan dan
Kasar (APK)
4,2 pengasuhan anak usia dini, 4.2.2. % 51,01 77,2 77,2 10,7 79,72 Pendidikan
Pendidikan Anak
pengasuhan, pendidikan pra-
Usia Dini (PAUD).
sekolah dasar yang berkualitas,
sehingga mereka siap untuk
menempuh pendidikan dasar.
Rasio Angka Rasio APM
Partisipasi Murni Perempuan/Laki- % na na na 90,45 - Pendidikan
Pada tahun 2030, (APM) perempuan/ laki SD/MI
menghilangkan disparitas laki-laki di (1) Rasio APM
gender dalam pendidikan, dan SD/MI/ sederajat; Perempuan/Laki- % na na na 98,72 - Pendidikan
menjamin akses yang sama (2) SMP/MTs/ laki SMP/MTs
untuk semua tingkat sederajat; (3) Rasio APK
4,5 pendidikan dan pelatihan 4.5.1 SMA/SMK/ Perempuan/Laki- % na na na 72,97 - Pendidikan
kejuruan, bagi masyarakat MA/sederajat; dan laki SD/MI
rentan termasuk penyandang Rasio Angka
cacat, masyarakat penduduk Partisipasi Kasar
Rasio APK
asli, dan anak- anak dalam (APK)
Perempuan/Laki- % na na na 10,7 - Pendidikan
kondisi rentan. perempuan/laki-
laki SMP/MTs
laki di (4)
Perguruan Tinggi.
4,6 Pada tahun 2030, menjamin 4.6.1.a Persentase angka % 99,86 99,97 99,97 37,41 99,95 Pendidikan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -67


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
melek aksara
penduduk umur
bahwa semua remaja dan
≥15 tahun.
proporsi
Persentase Angka
kelompok dewasa tertentu, baik
Melek Aksara
laki- laki maupun perempuan,
4.6.1. (AMH) penduduk
memiliki kemampuan literasi % na na na 90,95 - Pendidikan
b umur 15-24 tahun
dan numerasi.
dan umur 15-59
tahun.
Persentase guru
TK yang
Pada tahun 2030, secara % 20 41,82 42,59 77,72 79,32 Pendidikan
bersertifikat
signifikan meningkatkan
pendidik.
pasokan guru yang berkualitas, Persentase guru
Persentase guru
termasuk melalui kerjasama TK, SD, SMP, SMA,
SD yang
4.c internasional dalam pelatihan 4.c.1 SMK, dan PLB yang % 59,71 63,54 64,78 86,72 87,11 Pendidikan
bersertifikat
guru di negara berkembang, bersertifikat
pendidik.
terutama negara kurang pendidik.
Persentase guru
berkembang, dan negara
SMP yang
berkembang kepulauan kecil. % 69 79,22 81,52 92,49 89,54 Pendidikan
bersertifikat
pendidik.

TUJUAN 5. KESETARAAN GENDER

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -68


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Jumlah kebijakan
Mengakhiri segala yang responsif
5,1 bentuk diskriminasi terhadap 5.1.1 gender mendukung kebijakan 0 3 4 - 1 PPPA
kaum perempuan dimanapun. pemberdayaan
perempuan.
Prevalensi
Menghapuskan segala
5.2.1.a kekerasan terhadap Kasus 46 35 25 172,40 29 PPPA
bentuk kekerasan terhadap
anak perempuan.
kaum perempuan di ruang
5,2 publik dan pribadi, termasuk Persentase korban
perdagangan orang dan kekerasan terhadap
eksploitasi seksual, serta berbagai 5.2.2.a perempuan yang % 82 92 96 172,40 100 PPPA
jenis eksploitasi lainnya. mendapat layanan
komprehensif.
Proporsi
perempuan umur
20-24 tahun yang
Menghapuskan semua
berstatus kawin
praktik berbahaya, seperti Jumlah Kasus
atau berstatus
5,3 perkawinan usia anak, 5.3.1 Perkawinan Kasus na 0 0 151,54 0 PPPA
hidup bersama
perkawinan dini dan paksa, serta Di bawah Umur
sebelum umur 15
sunat perempuan
tahun dan sebelum
umur
18 tahun.
Proporsi kursi yang
diduduki
perempuan di
Menjamin partisipasi penuh dan
5.5.1 parlemen tingkat % 13,3 15 15 438 16,70 PPPA
efektif, dan kesempatan yang sama
pusat, parlemen
bagi perempuan untuk memimpin
5,5 daerah dan
di semua tingkat pengambilan
pemerintah daerah.
keputusan dalam kehidupan politik,
Proporsi Proporsi
ekonomi, dan masyarakat.
perempuan yang perempuan yang
5.5.2 * % 16,2 16,2 20 - 9 PPPA
berada di posisi berada di posisi
managerial. pimpinan OPD

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -69


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Meningkatkan penggunaan
teknologi yang Proporsi individu
memampukan,khususnya teknologi yang
5.b 5.b.1 % 56,95 na na 86,84 - Kominfo
informasi dan komunikasi untuk menguasai/memilik
meningkatkan pemberdayaan i telepon genggam.
perempuan.

PILAR PEMBANGUNAN EKONOMI

TUJUAN 7. ENERGI BERSIH DAN TERJANGKAU



Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020

7.1.1 Rasio Elektrifikasi % 95,5 97,5 98 98,89 0 Perkim


Pada tahun 2030, menjamin akses
7,1 universal layanan energi yang
terjangkau, andal dan modern 7.1.1. Konsumsi listrik kWh
985 1,06 1,1 113 0 Perkim
(a) per kapita perkapita

TUJUAN 8. PEKERJAAN LAYAK DAN PERTUNBUHAN EKONOMI

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -70


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Mempertahankan
pertumbuhan ekonomi Komperasi,
per kapita sesuai dengan Usaha Kecil
kondisi nasional dan, dan
8.1 8.1. RP.
khususnya, setidaknya PDB per kapita 24,872 28,379 30,163 101,23 28,78 Menengah,
. 1 (a) (juta)
7 persen pertumbuhan Perinsdustrian
produk domestik bruto dan
per tahun di negara Perdagangan
kurang berkembang
Mencapai tingkat
Laju
produktivitas ekonomi Komperasi,
pertumbuhan
yang lebih tinggi, melalui Usaha Kecil
PDB per tenaga
diversifikasi, peningkatan dan
8.2. kerja/Tingkat PDB sektor RP.
8,2 dan inovasi teknologi, 225,85 263,169 282,883 97,97 160.029 Menengah,
1 pertumbuhan industri per tahun Juta
termasuk melalui fokus Perinsdustrian
PDB riil per
pada sektor yang dan
orang bekerja per
memberi nilai tambah Perdagangan
tahun.
tinggi dan padat karya.
Mempromosikan
kebijakan pembangunan
yang mendukung
kegiatan produktif,
penciptaan lapangan
kerja yang layak,
kewirausahaan,
kreativitas Persentase
8.3. Jumlah Tenaga Kerja
8,3 kewirausahaan, tenaga kerja Orang 6,192 6,429 6,489 95,05 Tenaga Kerja
1 (a) Formal
kreativitas dan inovasi, formal.
dan mendorong
formalisasi dan
pertumbuhan usaha
mikro, kecil dan
menengah, termasuk
melalui akses pada
layanan keuangan.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -71


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2030,
8.5. Upah rata-rata
memberikan pekerjaan Upah Minimum Kota RP. 2.100.000 2.466.325 2.671.032 100,19 Tenaga Kerja
1 per jam pekerja.
penuh dan produktif yang
layak bagi semua wanita Tingkat
dan pria, termasuk bagi pengangguran
8,5
orang-orang muda dan terbuka Tingkat
penyandang disabilitas, 8.5.
berdasarkan pengangguran % 3,78 3,78 3,67 202,99 Tenaga Kerja
dan upah yang sama 2
jenis kelamin terbuka
untuk pekerjaan yang dan kelompok
sama nilainya. umur.
Jumlah
Melindungi hak-hak Perusahaan
8.8.
tenaga kerja dan Yang % 30 40 50 80 Tenaga Kerja
1 (a)
mempromosikan Menerapkan
lingkungan kerja yang Norma K3
aman dan terjamin bagi Peningkatan
semua pekerja, termasuk Kepatuhan atas
8,8
pekerja migran, Hak-Hak Pekerja
khususnya pekerja (kebebasan Persentase
8.8.
migran perempuan, dan berserikat dan Hubungan Industrial % 70 70 70 - Tenaga Kerja
2
mereka yang bekerja perundingan yang tertangani
dalam pekerjaan kolektif
berbahaya. berdasarkan
sumber
Pada tahun 2030, Jumlah Pemuda,
8.9.
menyusun dan wisatawan Orang 2 3000,00 3500,00 5365 4,46 Olahraga dan
1 (a)
melaksanakan kebijakan mancanegara Pariwisata
untuk mempromosikan
8,9 pariwisata berkelanjutan Jumlah
Pemuda,
yang menciptakan 8.9. kunjungan
Orang 90 102 108 148.590 110,7 Olahraga dan
lapangan kerja dan 1 (b) wisatawan
Pariwisata
mempromosikan budaya domestik
dan produk lokal.
Memperkuat kapasitas 8.10 Rata-rata jarak Komperasi,
8,1 km 7 7 5 100 3
lembaga keuangan (a) lembaga Usaha Kecil

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -72


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
dan
Menengah,
keuangan
Perinsdustrian
(Bank Umum).
dan
domestik untuk Perdagangan
mendorong dan Jumlah Kredit
memperluas akses Mikro, Kecil Komperasi,
terhadap perbankan, dan Menengah Usaha Kecil
asuransi dan jasa yang disalurkan dan
8.10 RP.
keuangan bagi semua. Bank Umum na 689,201 726,815 228.671 Menengah,
* (juta)
dan BPR Perinsdustrian
untuk sektor dan
industri dan Perdagangan
perdagangan

TUJUAN 9. INDUSTRI, INOVASI DAN INFRASTRUKTUR

Kondisi Target Capaian Capaian


Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
2019

Mengembangkan Infrastruktur
yang berkualitas, andal, 9.1. Kondisi Mantap Kondisi Jalan Kota
% NA 53,21 54,06 0 PUTR
berkelanjutan dan tangguh, 1 (a) Jalan Nasional Mantap
termasuk infrastruktur regional
9, dan lintas batas, untuk
1 mendukung pembangunan Jumlah
ekonomi dan kesejahteraan 9.1.2 penumpang dan
Persentase pengguna
manusia, dengan fokus pada volume
moda transportasi % NA 32 32 103,59 97,1 Perhubungan
akses yang terjangkau dan merata pengangkutan,
umum diperkotaan.
bagi semua menurut jenis
transportasi.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -73


Kondisi Target Capaian Capaian
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
2019
Meningkatkan akses
Komperasi,
industri dan perusahaan skala
Proporsi nilai Usaha Kecil
kecil, khususnya di negara
tambah industri dan
9, berkembang, terhadap jasa 9.3.
kecil terhadap % 4,17 4,17 4,17 1783 4,1 Menengah,
3 keuangan, termasuk kredit 1
total nilai tambah Perinsdustrian
terjangkau, dan
industri. dan
mengintegrasikan kedalam rantai
Perdagangan
nilai dan
Persentase
Proporsi penduduk
Desa/Kelurahan
9.c.1 yang terlayani % na 99 100 94,90 94,9 Kominfo
terlayani mobile
Secara signifikan mobile broadband
broadband
9.c meningkatkan akses terhadap
teknologi informasi dan Proporsi individu yang Persentase
menggunakan Desa/Kelurahan yang % na 99 100 94,90 94,9 kominfo
Internet. terlayani internet.

TUJUAN 10. BERKURANGNYA KESENJANGAN

Target Capaian Capaian


Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
10,1 Pada tahun 2030, secara progresif
mencapai 10.1.1 Koefisien Gini % 0,3236 0,3181 0,3165 - SOSIAL

Persentase % 8,25 8,16 8,11 7,21 SOSIAL


penduduk yang
hidup di bawah
garis
kemiskinan
nasional menurut
jenis kelamin
dan kelompok
umur.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -74


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020

Jumlah Desa
10.1.1.d % na na 1 na 0 PMD
Mandiri
Proporsi
Mengadopsi kebijakan terutama
peserta
kebijakan fiskal, upah dan
Program
10,4 perlindungan sosial, serta secara 10.4.1.b % 62 65% 65% 104,83 Tenaga
Jaminan Sosial
progresif mencapai kesetaraan
Bidang
yang lebih besar.
Ketenagakerjaan

TUJUAN 17. KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Target Capaian Capaian


Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Memperkuat mobilisasi sumber
daya domestik, termasuk melalui Pengelolaan
Rasio
dukungan internasional kepada Keuangan
penerimaan
17,1 negara berkembang, untuk 17.1.1.(a) % 0,4595 na na 0,38 dan
pajak terhadap
meningkatkan kapasitas lokal Pendapatan
PDB.
bagi pengumpulan pajak dan Daerah
pendapatan lainnya.
Meningkatkan kerjasama
Utara-Selatan, Selatan-Selatan Proporsi Persentase
dan kerjasama triangular secara penduduk Desa/Kelurahan
17,6 17.6.2.(c) % na 99 100 0 KOMINFO
regional dan internasional terlayani mobile terlayani mobile
terkait dan akses terhadap broadband broadband
sains, teknologi dan inovasi,

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -75


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy SATUAN Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
dan meningkatkan berbagi
pengetahuan berdasa
kesepakatan timbal balik,
termasuk melalui koordinasi
yang lebih baik antara
mekanisme yang telah ada,
khususnya di tingkat
Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), dan melalui
mekanisme fasilitasi teknologi
global

Mengoperasionalisasikan
secara penuh bank teknologi
Proporsi
dan sains, mekanisme
individu
pembangunan kapasitas
yang Persentase
teknologi dan inovasi untuk
Desa/Kelurahan
17,8 negara kurang berkembang 17.8.1* % na 99 100 0 KOMINFO
menggunakan
pada tahun 2017 dan
internet.
meningkatkan penggunaan
yang terlayani
teknologi yang memampukan
internet.
khususnya teknologi
informasi dan komunikasi.

PILAR HUKUM DAN TATA KELOLA

TUJUAN 16. PERDAMAIAN, KEADILAN, DAN KELEMBAGAAN YANG TANGGUH

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -76


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
Kematian disebabkan
Secara signifikan Kesbang,
16.1.2 (a) konflik per 100.000 orang NA 0 0 -
mengurangi Secara Satpol
penduduk.
signifikan mengurangi
16,1 Proporsi penduduk yang
segala bentuk kekerasan
dan terkait angka menjadi korban kejahatan Kesbang,
16.1.3 (a) % NA 0 0 -
kematian dimanapun. kekerasan dalam 12 bulan Satpol
terakhir.
Menggalakkan negara
berdasarkan hukum di
Proporsi korban kekerasan
tingkat nasional dan
dalam 12 bulan terakhir Kesbang,
16,3 internasional dan 16.3.1 (a) % NA NA NA -
yang melaporkan kepada Satpol
menjamin akses yang
polisi.
sama terhadap keadilan
bagi semua
Secara substansial
Indeks
mengurangi korupsi dan Indeks Perilaku Anti
16,5 16.5.1.(a) Persepsi - na Na na - Inspektorat
penyuapan dalam segala Korupsi (IPAK)
Korupsi
bentuknya.
16,6 Mengembangkan lembaga Persentase peningkatan
yang efektif, akuntabel, Opini Wajar Tanpa Pengelolaan
dan transparan di semua Pengecualian (WTP) atas Keuangan
tingkat 16.6.1.(a) Laporan Keuangan Opini BPK - WDP WTP WTP WDP WTP Dan
Kementerian/ Lembaga Pendapatan
dan Pemerintah Daerah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
16.6.1.(b) Persentase peningkatan Nilai - C CC B c - SETDA
Sistem Akuntabilitas Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (SAKIP) Pemerintah
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kota).

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -77


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
Persentase penggunaan e- SETDA
16.6.1.(c) procurement terhadap % 100 100 100 100 100
belanja pengadaan.
Persentase instansi SETDA
pemerintah yang memiliki
nilai Indeks Reformasi Indeks
Birokrasi Baik Reformasi
16.6.1.(d) % na Na na -
Kementerian/Lembaga dan Birokrasi
Pemerintah Daerah (IRB)
(Provinsi/
Kabupaten/Kota).
Persentase Kepatuhan SETDA
pelaksanaan UU
Pelayanan Publik
16.6.2.(a) Kementerian/ Lembaga % na Na na 31,81 100
dan Pemerintah Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kota).
Persentase keterwakilan
perempuan di Dewan
Menjamin pengambilan 16.7.1 (a) Perwakilan Rakyat (DPR) % 13,3 15 15 438,30 16,70 PPPA
keputusan yang responsif, dan Dewan Perwakilan
16,7 inklusif, partisipatif dan Rakyat Daerah (DPRD).
representatif di setiap Persentase keterwakilan
tingkatan. perempuan sebagai
16.7.1 (b) % 16,2 16,2 20 438,30 8,80 PPPA
pengambilan keputusan di
lembaga eksekutif
Persentase kepemilikan
Pada tahun 2030, akta lahir untuk penduduk
memberikan identitas 16.9.1 (a) % na 85 88 83 0,00 Dukcapil
40% berpendapatan
16,9 yang syah bagi semua, bawah.
termasuk pencatatan
Persentase anak yang
kelahiran 16.9.1 (b) % 75 85 88 83 103,97 Dukcapil
memiliki akta kelahiran.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -78


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
Tersedianya Badan Publik
16.10.2 yang menjalankan
kewajiban sebagaimana
diatur dalam UU No. 14 instansi na 1 1 0,00 Kominfo
(a) Tahun 2008 tentang
Menjamin akses publik
Keterbukaan Informasi
terhadap informasi dan
Publik
melindungi kebebasan
Jumlah kepemilikan
'16.10 mendasar, sesuai dengan 16.10.2 sertifikat Pejabat Pengelola
peraturan nasional dan
Informasi dan
kesepakatan
Dokumentasi (PPID) untuk
internasional
mengukur kualitas PPID orang na 1 2 0,00 Kominfo
(c) dalam menjalankan tugas
dan fungsi sebagaimana
diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

PILAR LINGKUNGAN

TUJUAN 6. AIR BERSIH DAN SANITASI LAYAK


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
6,1 Pada tahun 2030, Persentase
mencapai akses rumah tangga
universal dan merata yang memiliki
6.1.1.(a) % 18,75 36,21 36,21 47,4 Kesehatan
terhadap air minum akses terhadap
yang aman dan layanan sumber
terjangka bagi air minum layak.
semua. 6.1.1.(b) Kapasitas Kapasitas m3 (ribu) 5.109 5,109 5,109 - PUTR/BPS
prasarana air Pemenuhan (BPS)
baku untuk Kebutuhan
melayani rumah Air Baku

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -79


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
tangga, perkotaan
dan industri,
serta penyediaan
air baku untuk
pulau-pulau
Persentase
Proporsi populasi
Rumah
yang memiliki
Tangga
akses layanan 22,99
6.1.1.(c) yang % Na na - PUTR
sumber air minum (BPS)
sumber air
aman dan
minum
berkelanjutan.
PDAM
6,2 Pada tahun 2030, Proporsi populasi
Persentase
mencapai akses yang memiliki
Rumah
terhadap sanitasi 6.2.1.(a) fasilitas cuci % 65 75 80 89 74 Kesehatan
Tangga
dan kebersihan yang tangan dengan
Ber-PHBS
memadai dan merata sabun dan air.
bagi semua, dan Persentase
menghentikan rumah tangga
praktik buang air yang memiliki
6.2.1.(b) % 37,93 39,50 40,80 41,94 perkim
besar di tempat akses terhadap
terbuka, layanan sanitasi
memberikan layak.
perhatian khusus Jumlah
pada kebutuhan desa/kelurahan
kaum perempuan, yang
serta kelompok melaksanakan
masyarakat rentan. 6.2.1.(c) Desa/Kelurahan 0 20 25 48 Kesehatan
Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat
(STBM).
6.2.1.(d) Jumlah Desa/Kelurahan 0 2 5 2 Kesehatan
desa/kelurahan
yang Open
Defecation Free

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -80


Target Capaian Capaian
Indikator Kondisi
Target TPB Indikator TPB Satuan Tahun Tahun OPD
Proxy Awal
2019 2020 2019 2020
(ODF)/ Stop
Buang Air
Besar
Sembarangan
(SBS).
Pada tahun 2030,
meningkatkan
kualitas air dengan
mengurangi polusi,
menghilangkan
pembuangan, dan
meminimalkan
pelepasan material
dan bahan kimia
Kualitas air sungai Status
berbahaya,
6,3 6.3.2 (b) sebagai sumber air Pencemaran % 12,5 11,11 10 58 64 LH
mengurangi setengah
baku air Sungai
proporsi air limbah
yang tidak diolah,
dan secara signifikan
meningkatkan daur
ulang, serta
penggunaan kembali
barang daur ulang
yang aman secara
global
Pada tahun 2030, Luas
menerapkan Pengembangan
pengelolaan hutan serta
sumber daya air peningkatan Hasil
Tutupan
6,5 terpadu di 6.5.1.(e) Hutan Bukan Jumlah Sungai 0 1 1 1 1 LH
Lahan
semua tingkatan, Kayu (HHBK)
termasuk melalui untuk
kerjasama lintas memulihkan
batas yang tepat kesehatan DAS

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -81


TUJUAN 11. KOTA DAN PEMUKIMAN YANG BELANJUTAN
Kondisi Target Capaian Capaian
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal 2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2030,
menjamin akses bagi Proporsi rumah
semua terhadap tangga yang
Persentase
perumahan yang memiliki akses
11,1 11.1.1.(a) Rumah Layak % 80,57 81,42 82,48 86,99 82,16 perkim
layak, aman, terhadap hunian
Huni
terjangkau, dan yang layak
pelayanan dasar, dan terjangkau
serta menata
Pada tahun 2030,
menyediakan akses
terhadap sistem
transportasi yang
aman, terjangkau,
mudah diakses dan
berkelanjutan
untuk semua,
meningkatkan
keselamatan lalu lintas, Persentase
24,69
11,2 terutama dengan 11.2.1.(a) transportasi % 27 na na Perhubungan
(realisasi
memperluas jangkauan perkotaan
transportasi umum,
dengan memberi
perhatian khusus
pada kebutuhan mereka
yang berada dalam
situasi rentan,
perempuan, anak,
penyandang difabilitas
dan orang tua.
Pada tahun 2030, Jumlah institusi
11,3 11.3.2.(a) OPD na na na 0 Bappeda
memperkuat urbanisasi yang berperan

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -82


Kondisi Target Capaian Capaian
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal 2019 2020 2019 2020
yang inklusif dan
berkelanjutan serta
secara aktif
kapasitas partisipasi,
dalam Forum
perencanaan
Dialog
penanganan
Perencanaan
permukiman yang
Pembangunan Kota
berkelanjutan dan
Berkelanjutan
terintegrasi di semua
negara
Pada tahun 2030,
Jumlah Korban
secara signifikan Jumlah korban
Yang Meninggal,
mengurangi jumlah meninggal, hilang
Hilang dan
kematian dan jumlah 11.5.1 dan terkena orang 5 0 0 0 BPBD
Terkena
orang terdampak, dan dampak bencana
Dampak
11,5 secara substansial per 100.000 orang.
Bencana
mengurangi kerugian
fokus melindungi Jumlah
Jumlah kota Desa/
orang miskin Desa/Kelurahan
tangguh bencana 1 0 20 0 BPBD
dan )orang-orang dalam Tangguh
yang terbentuk Kelurahan
situasi rentan. Bencana
Pada tahun 2030,
mengurangi dampak
lingkungan perkotaan
per kapita yang
Persentase
merugikan, termasuk
11,6 11.6.1.(a) sampah perkotaan % 76,52 78,00 78,45 77,94 51,38 LH
dengan memberi
yang tertangani
perhatian khusus pada
kualitas udara,
termasuk penanganan
sampah kota.
Pada tahun 2030, Jumlah kota Jumlah ruang
11,7 menyediakan ruang 11.7.1.(a hijau yang terbuka hijau lokasi na na na - LH
publik dan ruang menyediakan (RTH)

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -83


Kondisi Target Capaian Capaian
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal 2019 2020 2019 2020

terbuka hijau yang ruang terbuka


aman, inklusif dan hijau di kawasan
mudah dijangkau perkotaan
terutama untuk metropolitan dan

TUJUAN 12. KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNGJAWAB

Target Capaian Capaian


Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2020
mencapai pengelolaan
bahan kimia dan
semua jenis limbah
yang ramah lingkungan,
di sepanjang siklus
hidupnya, sesuai
kerangka kerja
Jumlah peserta
internasional yang
12.4.1. Proper yang
12,4 disepakati dan secara usaha / kegiatan - 1 1 0 LH
(a) mencapai minimal
signifikan mengurangi
ranking BIRU
pencemaran bahan
kimia dan limbah
tersebut ke udara, air,
dan tanah untuk
meminimalkan dampak
buruk terhadap
kesehatan manusia dan
lingkungan.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -84


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
Pada tahun 2030,
secara substansial
mengurangi produksi
Jumlah timbulan
limbah melalui 12.5.1. ton
12,5 sampah yang didaur na na na 124.734 LH
pencegahan, (a) (m3)
ulang
pengurangan, daur
ulang, dan penggunaan
kembali.
Pada tahun 2030,
menjamin bahwa
masyarakat di mana Jumlah fasilitas
pun memiliki informasi publik yang
yang relevan dan 12.8.1. menerapkan
12,8 jumlah sekolah - - 1 1 SETDA
kesadaran terhadap (a) Standar Pelayanan
pembangunan Masyarakat (SPM)
berkelanjutan dan gaya dan teregister
hidup yang selaras
dengan alam

TUJUAN 13. PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

Target Capaian Capaian


Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
13,1 Memperkuat kapasitas 13.1.1 Dokumen Strategi
ketahanan dan adaptasi pengurangan resiko
terhadap bahaya Dokumen na 1 0 0 BPBD
bencana (PRB) tingkat
nasional dan daerah.
Jumlah korban orang 5 0 0 0 BPBD
meninggal, hilang dan
terkena dampak
bencana per 100.000

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -85


Target Capaian Capaian
Kondisi
Target TPB Indikator TPB Indikator Proxy Satuan Tahun Tahun OPD
Awal
2019 2020 2019 2020
orang.
Mengintegrasikan tindakan
antisipasi perubahan iklim Dokumen Pelaporan
13,2 ke dalam kebijakan, 13.2.1.a Penurunan Dokumen - - 1 0 LH
strategi dan perencanaan Emisi GRK
nasional.

PERUBAHAN RPJMD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019-2023 II -86

Anda mungkin juga menyukai