Anda di halaman 1dari 304

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah


Gambaran umum kondisi Kabupaten Indragiri Hulu meliputi
aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum dan aspek daya saing serta indikator capaian kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu. Indikator
capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintahan meliputi aspek
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

2.1.1. Aspek geografi dan demografi


2.1.1.1 Aspek Geografi
2.1.1.1.1. Karakteristik lokasi dan wilayah

1.) Luas dan batas wilayah administrasi

Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu dari 12


Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Menurut Undang-Undang Nomor 53
Tahun 1999, wilayah Kabupaten Indragiri Hulu seluas 8.195,26 Km2 atau
819.826 hektar. Secara adminsitrasi, Kabupaten Indragiri Hulu terdiri
dari 14 Kecamatan, 178 desa dan 16 Kelurahan. Jumlah Desa/Kelurahan
menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu ditunjukkan pada Tabel
2.1.
Tabel 2.1
Jumlah Desa/kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2017
Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah
(1) (2) (3) (4)

1. Peranap 10 2 12

2. Batang Peranap 10 - 10

3. Seberida 10 1 11

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 1


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah
(1) (2) (3) (4)

4. Batang Cenaku 10 - 10

5. Batang Gansal 20 - 20

6. Kelayang 16 1 17

7. Rakit Kulim 19 - 19

8. Pasir Penyu 8 5 13

9. Lirik 17 - 17

10. Sungai Lala 12 - 12

11. Lubuk Batu Jaya 9 - 9

12. Rengat Barat 17 1 18

13. Rengat 10 6 16

14. Kuala Cenaku 10 - 10

Jumlah 178 16 194

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

2.) Letak dan kondisi geografis

Secara atronomis, Kabupaten Indragiri Hulu terletak pada posisi


0º 15‟ Lintang Utara - 1º 5‟ Lintang Selatan dan 101º 10‟ Bujur Timur -
102º 48‟ Bujur Timur.

Gambar 2. 1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu

Secara geografis, Kabupaten Indragiri Hulu yang berada pada


posisi strategis sebagai jalur Lintas Timur Sumatera dengan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 2


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
posisi Kabupaten Indragiri Hulu berbatasan dengan Kabupaten dan
Provinsi tetangga:
 Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Pelalawan.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Tebo Provinsi Jambi.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.

3.) Topografi

Topografi merupakan tanda disik dari daratan. Bentuk-bentuk


topografi meliputi bukit, lembah, dataran pantai, jurang, dan
semacamnya juga dimasukan dalam bentuk topografi seperti gunung,
aliran larva, garis patahan. Fisiografi wilayah atau bentuk lahan
(landform) Kabupaten Indragiri Hulu terdiri atas:
1. Dataran aluvial, yang terdapat di tepi sungai-sungai tersebut
dengan kemiringan 0 – 3 %, semakin ke hilir semakin dipengaruhi
oleh pasang-surut dan berbentuk rawa lebak.
2. Dataran gambut, menonjol di Kecamatan Rengat dan Kuala
Cenaku, dengan kedalam gambut yang bervariasi.
3. Dataran peralihan, yaitu peralihan antara dataran aluvial dan
dataran gambut dengan wilayah perbukitan; dataran peralihan
relatif menonjol dan dominan di Indragiri Hulu, dengan bentuk
lahan bervariasi dari datar hingga bergelombang (undulating).
4. Perbukitan, dimana ketinggian lebih tinggi dari dataran
peralihan, yang terdiri atas kompleks perbukitan, dan berada di
perbatasan dengan Kabupaten Tebo Provinsi Jambi (dengan
ketinggian sampai sekitar 800 m dpl), Kabupaten Kuantan Singingi,
dan Kabupaten Pelalawan bagian hulu.
Dataran aluvial dan dataran gambut relatif terletak pada
ketinggian lebih kecil dari 25 meter dpl. dengan kemiringan dominan
adalah 0 – 3 %, dataran peralihan relatif terletak pada ketinggian antara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 3


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
25 meter – 100 meter dpl. dengan kemiringan dominan adalah 3 – 8 %
dan 8 – 15 %, dan perbukitan relatif terletak pada ketinggian 100 meter –
500 meter dpl. dan ketinggian 500 m – 800 meter dpl. dengan kemiringan
dominan 15 – 40 % dan lebih besar 40 %.

4.) Geologi

Formasi geologi di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang terdiri


atas : Alluvium (sungai, rawa, danau, aluvial, termasuk gambut);
tersebar dominan di bagian timur dan utara yang menerus ke Kabupaten
Indragiri Hilir dan Kabupaten Pelalawan, yaitu terdapat di kecamatan
Kuala Cenaku, Rengat, Rengat Barat, Seberida, Batang Gansal, Lirik,
Pasir Penyu, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya, dan sedikit di Rakit Kulim,
Peranap, dan Batang Peranap.
Lumpur karbon, batu lanau, batu pasir, konglomerat
polimitik, batu lempung pasir; terletak hamparannya setelah formasi
alluvium di atas yang mengarah ke kaki perbukitan, yaitu terdapat di
kecamatan Rengat Barat, Pasir Penyu, Lirik, Lubuk Batu Jaya, Barang
Gansal, Seberida, Rakit Kulim, Kelayang, Peranap, dan Batang Peranap.
Batu serpih, batu gamping, lempung, napal; terletak
hamparannya setelah lumpur karbon dan lain-lain di atas yaitu di kaki
perbukitan dan perbukitan, yaitu terdapat di kecamatan Batang Gansal,
Seberida, Batang Cenaku, Rakit Kulim, dan sedikit di Peranap.
Batu tulis, batu serpih, filit, metasandstone; terletak
hamparannya setelah batu serpih dan lain-lain di atas yaitu di
perbukitan, yaitu terdapat di kecamatan Batang Gansal dan Batang
Cenaku.
Tufa asam abu-abu, batu pasir tufa, bentonit, lignit (batubara
muda), fosil kayu; terletak memanjang arah barat laut – tenggara, yang
terdapat di kecamatan Batang Peranap, Peranap, dan Batang Cenaku.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 4


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Gambar 2. 2 Peta Formasi Geologi Kabupaten Indragiri Hulu

Diketahui produktivitas akuifer (potensi dan prospek air tanah)


serta jenis litologi batuan. Produktifitas akuifer (potensi dan prospek
air tanah) di Kabupaten Indragiri Hulu teridentifikasi sebagai berikut:

Gambar 2. 3 Peta Hidrogeologi Kabupaten Indragiri hulu.

1. Tinggi, yaitu dengan debit lebih besar dari 5 liter/detik, terdapat


di Kecamatan Peranap pada sisi selatan Sungai Indragiri.
2. Setempat akuifer produktif, berkarakter setempat dijumpai mata
air dengan debit kecil, tersebar di bagian utara, yaitu di
kecamatan: Kuala Cenaku, Rengat, Rengat Barat, Lirik, Pasir

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 5


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Penyu, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya, Kelayang, dan di bagian
utara kecamatan: Peranap, Batang Peranap, Rakit Kulim, Seberida,
Batang Gansal, dan Batang Cenaku.
3. Rendah, berkarakter air tanah dapat diperoleh meskipun debit
kecil, tersebar di kecamatan: Batang Gansal (bagian tengah),
Seberida (bagian tengah dan utara), Batang Cenaku (bagian
barat), Rakit Kulim (bagian selatan), Peranap (bagian selatan),
Batang Peranap (bagian selatan), Rengat Barat (bagian selatan),
Lirik (bagian utara), dan Lubuk Batu Jaya (bagian utara).
4. Daerah air tanah langka atau tak berarti, yang terletak di
perbukitan, yaitu di kecamatan: Batang Gansal (bagian selatan),
Batang Cenaku (bagian timur), Seberida (bagian selatan), Peranap
(bagian selatan), dan Batang Peranap (bagian selatan).

Jenis litologi batuan yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu


teridentifikasi sebagai berikut (yang selaras dengan karakter formasi
geologi di atas :
Sedimen lepas atau setengah padu (kerikil, pasir, lanau,
lempung), yang terletak di bagian utara dan sepanjang tepian Sungai
Indragiri. Sedimen padu tak terbedakan, yang terletak di bagian selatan
dan barat wilayah Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 6


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Gambar 2. 4
Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Kabupaten Indragiri Hulu

Peta cekungan air tanah (CAT) dapat diidentifikasikan di


wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terkena dengan 3 Cekungan Air Tanah
(CAT), yaitu:
1. Cekungan Air Tanah (CAT) Jambi – Dumai (dengan karakter Q1
= 19.356, dan Q2 = 1.045), yang terkena dengan bagian timur
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu di kecamatan: Kuala
Cenaku, Rengat, Rengat Barat (bagian utara), Lirik (bagian utara),
Seberida bagian timur, dan Batang Gansal (bagian utara).
2. Cekungan Air Tanah (CAT) Pekanbaru (dengan karakter Q1 =
7.534, dan Q2 = 704), yang terkena dengan bagian tengah wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu di kecamatan: Lubuk Batu Jaya,
Lirik (bagian selatan), Pasir Penyu, Sungai Lala, Seberida (bagian
tengah), Rengat Barat (bagian barat dan selatan), dan sedikit di
Rakit Kulim (bagian Timur) dan Kelayang (bagian timur).
3. Cekungan Air Tanah (CAT) Taluk (dengan karakter Q1 = 1.967,
dan Q2 = 56), yang terkena sedikit dengan bagian barat wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu di kecamatan: Batang Peranap
(bagian barat), Peranap (bagian tengah), dan Kelayang (bagian
selatan).

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 7


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
5.) Hidrologi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


No.11A/PRT/M/2006, wilayah Kabupaten Indragiri Hulu sebagian besar
atau dominan terkena dengan 2 Wilayah Sungai (WS), yaitu:

1. WS Indragiri, khususnya daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri,


yang mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Indragiri Hulu.
WS Indragiri ini merupakan WS Lintas Provinsi, yang
pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.

2. WS Reteh, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gansal,


yang mencakup sebagian kecil wilayah di bagian selatan
Kabupaten Indragiri Hulu, khususnya wilayah Kecamatan Batang
Gansal. WS Reteh ini merupakan WS Strategis Nasional, yang
pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Sungai-sungai pada DAS Indragiri yang terletak di wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu, selain terdiri atas sungai utama yaitu Sungai
Indragiri, terdapat juga anak-anak Sungai Indragiri, yang penting di
antaranya yaitu: Batang Peranap, Batang Cenaku, Sungai
Petaling/Kemiri, Sungai Pinanglela, Sungai Sialanglutung (di sebelah
selatan Sungai Indragiri), dan Batang Rengat, Sungai Lala (di sebelah
utara Sungai Indragiri). Di sebelah utara ini juga terdapat hulu dari
Sungai Gaung, yang merupakan anak Sungai Indragiri dan bermuara di
Sungai Indragiri di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir. Sungai pada DAS
Batang Gansal yang terletak di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu
adalah Sungai Batang Gansal itu sendiri khususnya bagian hulunya.
Selain kedua WS tersebut yang melingkupi sebagian besar wilayah
Kabupaten Indragiri Hulu, ada 2 WS lainnya yang terkena sedikit dengan
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu:

1. WS Kampar, di bagian utara pada perbatasan dengan


Kabupaten Pelalawan. WS Kampar merupakan WS Lintas
Provinsi, yang pengelolaannya merupakan kewenangan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 8
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Pemerintah Pusat.
2. WS Batanghari, di bagian selatan pada perbatasan dengan
Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. WS Batanghari merupakan WS
Lintas Provinsi, yang pengelolaannya merupakan kewenangan
Pemerintah Pusat.

Gambar 2. 5. Wilayah Sungai di Kabupaten Indragiri Hulu

6.) Jenis Tanah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, telah


mengidentifikasi ordo jenis tanah menurut Soil Survey Staff 1998, di
Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu:
1. Histosols adalah tanah yang kaya bahan organik, terdiri atas
bahan saprik (matang), hemik (tengahan), atau fibrik (mentah),
tergantung tingkat dekomposisinya. Tanah ini umumnya terdapat
di daerah rawa dan lebih dikenal sebagai tanah gambut.
Gambut yang tipis biasanya berupa gambut topogen dan bersifat
subur (eutropik). Tanah gambut yang terlalu tebal biasanya

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 9


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
berbentuk kubah (dome), bersifat masam, dan sangat miskin hara
(terutama hara mikro).Pada tingkat sub-ordo, diperoleh grup yang
terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu sebagai berikut:
a. Sulfihemists yaitu tanah berkembang dari bahan tanah
organik yang tergolong hemik, dengan ketebalan dan berat
jenis bervariasi. Bahan tanah hemik lebih tebal
dibandingkan dengan bahan tanah organik lain, dan
memiliki bahan sulfidik yang mengandung pirit di dalam 100
cm dari permukaan tanah.
b. Haplohemists yaitu tanah berkembang dari bahan tanah
organik setebal 40 cm atau lebih yang tergolong hemik,
dengan berat jenis lembab lebih dari 0,1 g/cm3. Bahan
tanah hemik lebih tebal dari bahan tanah organik lain.
c. Haplosaprists yaitu tanah berkembang dari bahan tanah
organik setebal 40 cm atau lebih yang tergolong saprik,
dengan berat jenis lembab lebih dari 0,1 g/cm3. Bahan
tanah saprik lebih tebal dari bahan tanah organik lain.
2. Entisols adalah tanah yang tidak mempunyai horison kambik,
argilik, kandik, atau matrik di dalam kedalaman 100 cm dari
permukaan tanah mineral. Entisols tergolong tanah yang
masih sangat muda, terdapat di dataran aluvial, pantai, lereng
volkan aktif (misalnya gunung berapi), dan lereng curam yang
mengalami erosi berat. Bahan tanah yang relatif tua dan
bersifat resisten terhadap pelapukan juga tergolong dalam
Entisols, di antaranya pasir kuarsa dan mineral lain yang
resisten. Sifat tanah ini sangat bervariasi, demikian juga
dengan kesuburan, kesesuaian dan potensinya tergantung dari
bahan induk, topografi, lingkungan, dan tingkat erosinya.
Pada tingkat sub-ordo, diperoleh grup yang terdapat di Kabupaten
Indragiri Hulu, hanya satu grup, yaitu Sulfaquents adalah tanah yang
belum berkembang dan tidak memiliki sifat vertik. Tanah ini
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 10
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
mempunyai kondisi akuik, selalu jenuh air, matriksnya tereduksi pada
semua horison di bawah kedalaman 25 cm, dan memiliki bahan sulfidik
di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral.

Gambar 2. 6. Peta Jenis Tanah di Kabupaten Indragiri Hulu

3. Inceptisols adalah tanah yang mempunyai horison kambik, yang


batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada
kedalaman 25 cm atau lebih dari permukaan tanah mineral,
atau tidak terdapat bahan sulfidik di dalam 50 cm dari
permukaan tanah mineral. Tanah ini tergolong masih muda,
sifat tanahnya bervariasi tergantung bahan induknya, di
antaranya: tekstur lebih halus dari pasir halus berlempung,
sangat masam sampai netral, tergantung sifat bahan asal dan
keadaan lingkungannya. Banyak data menunjukkan
penampang tanahnya dangkal dan berbatu terutama di
pegunungan atau perbukitan berlereng curam. Terdapat juga
Inceptisol yang berbahaya untuk tanaman karena
mengandung pirit atau aluminium yang tinggi.
Pada tingkat sub-ordo, diperoleh grup yang terdapat

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 11


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
di Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu sebagai berikut:
a. Endoaquepts adalah tanah yang mempunyai horison kambik,
pada lapisan di antara 40 cm dan 50 cm memiliki kondisi
akuik pada sebagian waktu pada tahun-tahun normal (atau
telah didrainase), dan matriks di bawah epipedon atau di
dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral berkroma 2 atau
kurang serta tidak terdapat bahan sulfidik.
b. Dystrudepts adalah tanah lain yang mempunyai horison
kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas
bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih, memiliki
kejenuhan basa (dengan NH4Oac) sebesar kurang dari 60 %
pada satu horison atau lebih di antara kedalaman 25 cm
sampai 75 cm dari permukaan tanah mineral, serta memiliki
rezim kelembaban udik.
4. Ultisols adalah tanah yang mempunyai horison argilik atau
kandik, dan memiliki kejenuhan basa kurang sari 35 % pada
kedalaman 125 cm atau lebih di bawah batas atas horison
argilik atau kandik. Tanah ini telah mengalami pelapukan lanjut
dan terjadi translokasi liat pada bahan induk yang umumnya
terdiri dari bahan kaya aliminium-silika dengan iklim basah.
Sifat utamanya mencerminkan kondisi telah mengalami
pencucian intensif, di antaranya: miskin unsur hara N, P, dan
K, sangat masam sampai masam, miskin bahan organik, lapisan
bawah kaya aluminium (Al), dan peka terhadap erosi. Biasanya
digunakan untuk tanaman keras.
Pada tingkat sub-ordo, diperoleh grup yang terdapat di
Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu sebagai berikut:
a. Haplohumults adalah anah yang mempunyai horison kandik
dan memiliki kejenuhan basa kurang dari 35 % pada
kedalaman 125 cm di bawah batas atas horison kandik. Di
dalam 15 cm bagian atas horison kandik
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 12
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
mengandung karbon organik sebesar 0,9
%(berdasarkan rata-rata tertimbang) atau lebih.
b. Kandiudults adalah tanah yang mempunyai horison
kandik dan memiliki kejenuhan basa kurang dari 35 %
pada kedalaman 125 cm di bawah batas atas horison
kandik. Di dalam 150 cm dari permukaan tanah mineral
tidak mempunyai penurunan liat sebesar 20 % atau lebih
(secara relatif) dari kandungan liat maksimum. Tanah ini
memiliki rezim kelembaban tanah yang tergolong udik.
c. Hapludults adalah tanah yang mempunyai horison kandik
dan memiliki kejenuhan basa kurang dari 35 % pada
kedalaman 125 cm di bawah batas atas horison kandik.
Tanah ini memiliki rezim kelembaban tanah yang tergolong
udik.
5. Oxisols adalah tanah yang mempunyai horison oksik dengan
batas atas di dalam 150 cm dari permukaan tanah mineral,
dan tidak terdapat horison kandik yang memiliki batas atas di
dalam kedalaman tersebut, atau mengandung liat sebesar 40
% atau lebih (berdasarkan berat) dalam fraksi tanah halus dan
horison kandik yang memiliki sifat-sifat mineral dapat lapuk
seperti horison oksik, dan batas atasnya di dalam 100 cm dari
permukaan tanah mineral. Oxisols adalah tanah telah lapuk
sangat lanjut, penampang tanahnya dalam, bertekstur liat,
porositasnya tergolong tinggi, daya menahan air kecil, dan
didominasi mineral liat kaolinit, oksida besi, dan aluminium.
Tanah ini relatif resisten terhadap erosi, tergolong sangat miskin
unsur hara dan cadangan mineral, kapasitas tukar kation
rendah, dan retensi fosfat tinggi. Pada tingkat sub-ordo,
diperoleh grup yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu,
hanya satu grup, yaitu Hapludox adalah tanah yang
mempunyai horison oksik dengan batas atas di dalam
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 13
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
150 cm dari permukaan tanah mineral dan tidak terdapat
horison kandik, yang memiliki batas atas di dalam kedalaman
tersebut. Rezim kelembaban tanahnya tergolong udik.
7.) Klimatologi
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Indragiri Hulu
relatif sama dengan Provinsi Riau umumnya yaitu mempunyai tipe iklim
Af, sedangkan menurut Schmidt dan Ferguson tipe iklim berkisar antara
A-B-C. Daerah Indragiri Hulu beriklim tropis basah. Kabupaten Indragiri
Hulu mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Ringkasan perkembangan data klimatologi Kabupaten Indragiri Hulu
selama periode 2012-2017 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel dibawah
ini dan data detail pada bagian berikutnya.
Tabel 2. 2.
Perkembangan Klimatologi Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012 – 2017
Tahun
Uraian
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Temperatur Udara (oc)
a. Maksimal 33,0 34,3 35,4 36,4 35,2 35,0
b. Minimal 23,1 22,3 20,0 20,6 21,4 21,0
c. Rata-rata Kelembaban
26,5 26,4 26,7 28,5 28,3 27,0
Udara (%)
Kelembapan Udara
a. Maksimal 97,0 97,0 98,0 100,0 98,0 100,0
b. Minimal 59,0 56,0 30,0 33,0 42,0 45,0
c. Rata-rata 83,0 83,0 85,0 66,5 70,0 85,25
Jumlah Curah Hujan Per
2.440,2 2.842,6 2.050,1 1.968,4 2.162,4 3.033,8
tahun (mm)
Jumlah Hari Hujan Per
193,0 206,0 178,0 171,0 210,0 224,0
Tahun (Hari)
Rata-rata Kecepatan Angin
4,5 6,5 7,0 5,0 5,0 4,6
(Not)
Penguapan (mm)
a. Maksimal 5,0 132,4 76,7 140,0 130,3 113,5
b. Minimal 2,6 71,7 2,6 83,2 86,8 73,0
c. Rata-rata 3,5 103,6 38,0 111,6 108,6 97,55
Cuaca Ekstrim (Kali)
a. Thunder storm (TS) 90,0 93,0 69,0 88,0 88,0 77,0
b. Kabut 139,0 38,0 35,0 30,0 57,0 70,0
c. Kabut Asap 62,0 3,0 62,0 71,0 - -
Sumber : BPS Kabupaten Inhu dan Inhu Dalam Angka Tahun 2018)
8.) Penggunaan Lahan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 14


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri
Hulu, penggunaan lahan atau rencana pola ruang Kabupaten terdiri atas
kawasan lindung dan kawasan budidaya yang terdiri dari Kawasan
peruntukan hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perikanan,
pertambangan, industri, pariwisata, permukiman dan kawasan
peruntukan lainnya.
Kawasan Lindung meliputi :
a. kawasan hutan lindung;
Kawasan hutan lindung dengan luas kurang lebih 34.806 ha meliputi
Kecamatan Peranap, Batang Peranap, Batang Gansal dan Batang
Cenaku.
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya;
Kawasan ini merupakan kawasan yang terdiri dari :
1). kawasan resapan air yang meliputi kawasan Taman Nasional Bukit
Tigapuluh, kawasan suaka marga satwa dan kawasan hutan, 2).
kawasan bergambut yang berada di Kecamatan Kuala Cenaku;
c. kawasan perlindungan setempat;
Kawasan perlindungan setempat meliputi :
1). kawasan sempadan sungai;
2).kawasan sekitar danau;
3). kawasan sekitar mata air; dan
4). kawasan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan.
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;
Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya meliputi: 1).
kawasan suaka margasatwa dengan luas kurang lebih 69.856 hektar
berupasuaka margasatwa Kerumutan;
2). kawasan taman nasional (TN) dengan luas kurang lebih 84.735
hektar terdiri dariKawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)
dan Kawasan Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN),
3). kawasan cagar budaya.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 15
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. kawasan rawan bencana alam;
Kawasan rawan bencana alam meliputi:
1). kawasan rawan tanah longsor yang berada di Kecamatan Batang
Gangsal dan Kecamatan Batang Cenaku;
2). kawasan rawan banjir yang mencakup hampir 14 kecamatan yang
ada di Kabupaten Indragiri Hulu; dan
3). kawasan rawan kebakaran hutan bergambut yang berada di
Kecamatan Kuala Cenaku
f. kawasan lindung geologi.
Kawasan lindung geologi meliputi:
1).kawasan rawan bencana alam geologi; dan
2). kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.

2.1.1.1.2 Potensi pengembangan wilayah


Pariwisata, seperti Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Danau
(Menduyan, Danau Raja, Danau Komang, Danau Batang Pahit), Religius
(Makam Raja-Raja, Mesjid Ar Rahman, Mesjid Raya Peranap) dan Seni,
Perikanan, Perkebunan yang didukung industri Kelapa Sawit dan
Industri Karet, Peternakan dan Pertambangan, seperti batubara dan
minyak bumi.
2.1.1.1.3 Wilayah rawan bencana
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Desa, Kepala Keluarga dan Lahan yang
Terkena Banjir di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2017.

2014 2015 2016 2017

No Kec

Desa KK Lahan Desa KK Lahan Desa KK Lahan Desa KK Lahan

1 Peranap 0 0 0 0 0 0 9 729 0 8 756 204

Batang
2 0 0 0 0 0 0 3 170 0 7 304 1
Peranap

3 Seberida 5 920 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 16


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Batang
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Cinaku

Batang
5 2 640 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Gansal

6 Kelayang 7 111 170 0 0 0 8 0 0 9 1141 491

Rakit
7 0 0 0 0 0 0 6 0 0 6 456 0
Kulim

Pasir
8 5 184 1776 0 0 0 5 20 0 4 163 0
Penyu

9 Lirik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 288 123

Sungai
10 3 236 135 0 0 0 7 232 470 8 339 159
Lala

Lubuk
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Batu Jaya

Rengat
12 2 274 210 0 0 0 8 0 0 9 872 335,9
Barat

13 Rengat 8 712 342,5 0 0 0 8 70 0 9 956 23,5

Kuala
14 8 1433 1448 0 0 0 0 0 10 573 1740,4
Cenaku

Jumlah 40 4510 4081,5 0 0 0 55 1221 470 75 5848 3077,8

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Dari data diatas terlihat bahwa Kabupaten Indragiri Hulu


termasuk daerah yang rawan bencana. Pada 4 (empat) tahun terakhir
rata-rata wilayah Kabupaten Indragiri Hulu terkena bencana banjir,
hanya pada tahun 2015 Kabupaten Indragiri Hulu tidak mengalami
bencana banjir. Hal ini disebabkan pada tahun tersebut terjadi
kekeringan panjang yang menimbulkan dampak lain yaitu bencana asap.
Wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang dominansi oleh lahan gambut
dan rawa, menjadikan daerah ini rawan terhadap bencana banjir dan
bencana asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan.
Apabila Musim Hujan berlangsung lebih lebih lama maka lahan
ataupun sungai tidak akan sanggup menanggung luapan air sehingga
akan terjadi bencana banjir. Namun sebaliknya, apabila Musim Kemarau
berlangsung lama, maka kebiasaan masyarakat yang membuka areal
pertanaman dengan cara membakar hutan dan lahan akan menyebabkan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 17


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
wilayah Kabupaten Indragiri Hulu menjadi rawan terhadap bencana asap.

2.1.1.2. Aspek Demografi


2.1.1.2.1. Struktur penduduk menurut kelompok umur
Perkembangan penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten
Indragiri Hulu memperlihatkan komposisi jumlah penduduk yang berada
pada usia produktif (15-54 tahun) selama lima tahun terakhir jauh lebih
besar daripada jumlah penduduk usia belum dan tidak produktif. Hal ini
mengindikasikan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu mengalami era bonus
demograpi. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan
tahun 2035. Potensi dan peluang ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dalam rangka meningkatkan pembangunan Kabupaten Indragiri
Hulu di segala bidang. Bonus demograpi mengandung pengertian bahwa
tingginya tingkat produktivitas sumberdaya manusia di Kabupaten
Indragiri Hulu apabila memiliki etos kerja dan sikap (moralitas) yang baik.
Sebaliknya apabila etos kerja dan sikap kurang baik, bonus demograpi
dapat memberikan efek negative bagi pembangunan.
Tabel 2.4
Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017
Kelompok Umur 2015 2016 2017
0 – 4 46.191 45.647 45.784
5 – 9 41.366 41.904 42.616
10 – 14 39.185 39.336 39.631
15 – 19 37.212 36.918 37.385
20 – 24 39.148 38.231 38.006
25 – 29 36.939 37.602 38.244
30 – 34 34.528 34.580 34.982
35 – 39 32.585 32.911 33.275
40 – 44 28.324 29.822 30.800
45 – 49 23.516 25.203 26.303
50 – 54 17.869 19.372 20.341
55 – 59 12.756 14.136 14.956

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 18


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kelompok Umur 2015 2016 2017
60 – 64 8.139 9.314 10.049
65 -69 4.934 5.523 5.946
70 – 75 3.395 3.630 3.794
> 75 3.344 3.604 3.785
Jumlah 409.431 417.733 425.897
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
dan BPS Tahun 2018
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah
rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu juga cenderung meningkat.
Jumlah penduduk dan rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu
tersebar pada 14 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah rumahtangga
terbanyak terdapat di Kecamatan Siberida, Kecamatan Rengat Barat dan
Kecamatan Rengat. Sementara itu kecamatan dengan jumlah penduduk
yang relatif sedikit adalah Kecamatan Batang Peranap, Kecamatan Sungai
Lala, dan Kecamatan Kuala Cenaku.
Grafik 2.1
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia tahun 2015 – 2017

50.000

40.000

30.000
20.000

10.000

0
2015 2016 2017
0-4 46.191 45.647 45.784
4-9 41.366 41.904 42.616
9-14 39.185 39.336 39.631
15-19 37.212 36.918 37.385
20-24 39.148 38.231 38.006

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)


Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa Jumlah Penduduk
terbanayak di kabupaten Indragiri Hulu adalah jumlah Penduduk
kelompok umur.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 19


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2.1.1.2.2. Laju pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Indragiri Hulu meningkat
rata-rata sebesar 1,9% per tahun. Jumlah penduduk kabupaten ini
meningkat dari 417,733 jiwa pada tahun 2016 menjadi 425,897 jiwa pada
tahun 2017. Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-
laki meningkat dari 214.402 jiwa pada tahun 2016 menjadi 218.496 pada
tahun 2017. Jumlah penduduk perempuan meningkat dari 203.331 pada
tahun 2016 menjadi 207.401 pada tahun 2017. Jika dilihat
perkembangan jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin,
jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada
jumlah penduduk perempuan pada seluruh kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu.

Grafik 2.2
Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Indragiri Hulu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016-2017

220,000.00
215,000.00
210,000.00 Laki-Laki
205,000.00 Perempuan
200,000.00
195,000.00
Tahun 2016 Tahun 2017

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, jumlah


rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu juga cenderung meningkat.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 20


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Jumlah penduduk dan rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu
tersebar pada 14 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah rumahtangga
terbanyak terdapat di Kecamatan Siberida, Kecamatan Rengat Barat dan
Kecamatan Rengat. Sementara itu kecamatan dengan jumlah penduduk
yang relatif sedikit adalah Kecamatan Batang Peranap, Kecamatan Sungai
Lala, dan Kecamatan Kuala Cenaku.

Tabel 2.5
Jumlah Kepala Keluarga Per Kecamatan di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2015-2017

No Kecamatan 2015 2016 2017


1 Peranap 7.599 7.749 8.064
2 Batang Peranap 2.489 2.538 2.582
3 Seberida 14.345 14.610 14.026
4 Batang Cinaku 7.990 8.141 8.308
5 Batang Gansal 7.810 7.965 8.370
6 Kelayang 5.547 5.670 5.651
7 Rakit Kulim 5.437 5.556 5.472
8 Pasir Penyu 8.156 8.331 8.531
9 Lirik 6.366 6.490 6.725
10 Sungai Lala 3.216 3.290 3.398
11 Lubuk Batu Jaya 5.317 5.413 5.450
12 Rengat Barat 10.430 10.650 11.030
13 Rengat 11.396 11.649 12.324
14 Kuala Cenaku 3.207 3.268 3.369
Jumlah 99.305 101.320 103.300
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 21


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.3
Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Tahun 2015– 2017
60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0
Rengat Batang Batang Kuala Lubuk Batu Batang
Rengat Kelayang Pasir Penyu Peranap Siberida Lirik Sungai Lala Rakit Kulim
Barat Cenaku Gangsal Cenaku Jaya Peranap

2015 31.467 10.050 52.997 31.765 32.844 23.396 22.549 34.755 26.088 14.369 20.430 44.621 51.104 2.996

2016 32.105 10.254 54.071 32.109 33.510 23.872 23.006 35.460 26.607 14.661 20.844 45.526 52.140 13.258

2017 53.158 46.415 24.338 36.153 32.733 55.129 33.043 34.165 27.137 13.158 14.946 21.252 23.456 10.454

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018) dan Data SIPD


Kab.Indragiri Hulu

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 22


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.6
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017
2015 2016 2017
No Kecamatan
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Rengat 16.130 15.337 16.451 15.654 26.333 26.825
2 Rengat Barat 5.201 4.849 5.305 4.949 23.864 22.551
3 Kelayang 27.716 25.281 28.267 25.804 12.396 11.942
4 Pasir Penyu 16.518 15.247 16.847 15.262 18.341 17.812
5 Peranap 17.224 15.620 17.567 15.943 16.765 15.968
6 Siberida 11.926 11.470 12.164 11.708 28.808 26.321
7 Batang Cenaku 11.484 11.065 11.712 11.294 17.170 15.873
8 Batang Gangsal 17.647 17.108 17.998 17.462 17.902 16.263
9 Lirik 13.519 12.569 13.788 12.829 14.051 13.086
10 Kuala Cenaku 7.329 7.040 7.475 7.186 6.884 6.634
11 Sungai Lala 10.605 9.825 10.816 10.028 7.617 7.329
12 Lubuk Batu Jaya 22.960 21.661 23.417 22.109 11.023 10.229
13 Rakit Kulim 25.337 25.767 25.841 26.299 11.936 11.520
14 Batang Peranap 6.623 6.373 6.754 6.504 5.406 5.048
Jumlah 210.219 199.212 214.402 203.331 218.496 207.401
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 23


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.4
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017

40,000
30,000
20,000
10,000
0
Tahun 2015 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2017
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Rengat 16,130 15,337 16,451 15,654 26,333 26,825


Rengat Barat 5,201 4,849 5,305 4,949 23,864 22,551
Kelayang 27,716 25,281 28,267 25,804 12,396 11,942
Pasir Penyu 16,518 15,247 16,847 15,262 18,341 17,812
Peranap 17,224 15,620 17,567 15,943 16,765 15,968

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

2.1.2. Aspek kesejahteraan masyarakat


Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan
olah raga.

2.1.2.1. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator dari
pembangunan secara keseluruhan. Pertumbuhan ekonomi merupakan
kontribusi dari pertumbuhan berbagai macam sektor ekonomi, yang
secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi.
Bagi daerah, indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan
arah pembangunan dimasa yang akan datang.
a. Pertumbuhan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai
tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di
wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktifitas
ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 23


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non residen.
Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu
pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan
atas dasar harga berlaku (ADHB) dan harga konstan atau riil (ADHK).
Perhitungan dengan pendekatan produksi dimana PDRB adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).
Selama kurun waktu 2012-2017, nilai PDRB Kabuaten Indragiri
Hulu Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mengalami peningkatan. Pada
tahun 2012 nilai PDRB ADHB tercatat sebesar 27,47 trilyun rupiah
dan pada tahun 2017 tercatat sebesar38,73 trilyun rupiah yang berarti
PDRB Kabupaten Indragiri Hulu secara nominal mengalami kenaikan
sebesar lebih kurang 10 trilyun rupiah atau 34,79% selama kurun
lima tahun tersebut.
Untuk nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000
selama kurun waktu 2012-2017 secara rata-rata juga mengalami
peningkatan, namun pada tahun 2017, sektor pertambangan dan
penggalian mengalami pertumbuhan minus. Hal ini disebabkan oleh
tutupnya salah satu perusahaan batu baru yang ada di Kabupaten
Indragiri Hul, sehingga berpengaruh terhadap nilai PDRB dari sektor
berkenaan. Pada tahun 2012 nilai PDRB riil tercatat sebesar
23.708.459,4trilyun rupiah kemudian pada tahun 2017 meningkat
menjadi 27.816.420,55 trilyun rupiah sehingga selama periode
tersebut secara riil PDRB Kabupaten Indragiri Hulu naik sebesar
4.107.961,1 trilyun rupiah atau 17,30 %. Tabel 2.8 juga menampilkan
kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB yang
dapat menggambarkan seberapa besar peranan suatu sektor dalam
menunjang perekonomian. Selama periode 2012-2017 struktur
perekonomian Kabupaten Indragiri Hulu didominasi oleh lima sektor,
yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, pertambangan dan
penggalian, konstruksi dan perdagangan besar dan eceran, reparasi

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 24


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
mobil dan sepeda motor.
Dari kelima sektor tersebut, empat diantaranya cendrung
meningkat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 kecuali sektor
pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan pada tahun
2016 dan 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 25


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.7
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2012 s.d 2017
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Indragiri Hulu
2012 2013 2014 2015 2016 2017
No Sektor
(Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) %

A Pertanian, Kehutanan, 7.721,11 28,11 8.056,36 26,97 9.156,68 27,12 10.015,11 28,96 10.692,98 28,88 11.167,24 28,83

dan Perikanan

B Pertambangan dan 5.254,11 19,13 5.809,95 19,45 5.968,69 17,68 3.735,30 10,8 3.744,25 10,11 3.713,15 9,59

Penggalian

C Industri Pengolahan 6.754,45 24,59 7.583,81 25,39 8.795,08 26,05 9.700,47 28,05 10.567,48 28,54 11.040,99 28,5

D Pengadaan Listrik dan 6,11 0,02 6,29 0,02 10,07 0,03 15,93 0,05 21,46 0,06 24,98 0,06

Gas

E Pengadaan Air, 14,99 0,05 14,34 0,05 14,80 0,04 15,49 0,04 15,98 0,04 16,52 0,04

Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur

Ulang

F Konstruksi 3.305,43 12,03 3.654,69 12,23 4.277,28 12,67 4.897,10 14,16 5.246,61 14,17 5.581,42 14,41

G Perdagangan Besar dan 2.362,12 8,6 2.539,71 8,5 3.066,43 9,08 3.458,57 10 3.799,94 10,26 4.083,07 10,54

Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

H Transportasi dan 283,13 1,03 307,79 1,03 341,72 1,01 374,29 1,08 398,14 1,08 419,56 1,08

Pergudangan

I Penyediaan Akomodasi 198,57 0,72 215,63 0,72 252,94 0,75 277,83 0,8 302,77 0,82 326,68 0,84

dan Makan Minum

J Informasi dan 165,12 0,6 173,46 0,58 190,62 0,56 214,19 0,62 234,77 0,63 261,35 0,67

Komunikasi

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 26


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
K Jasa Keuangan dan 276,20 1,01 289,25 0,97 318,96 0,94 325,64 0,94 342,41 0,92 356,67 0,92

Asuransi

L Real Estat 295,76 1,08 325,77 1,09 382,29 1,13 439,10 1,27 469,48 1,27 1,26

M,N Jasa Perusahaan 0,78 0 0,89 0 1,00 0 1,13 0 1,22 0 1,33 0

O Administrasi 467,88 1,7 491,54 1,65 518,14 1,53 562,36 1,63 580,96 1,57 598,06 1,54

Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 182,75 0,67 195,99 0,66 217,55 0,64 253,63 0,73 277,57 0,75 294,2 0,76

Q Jasa Kesehatan dan 40,91 0,15 46,16 0,15 55,37 0,16 67,78 0,2 72,83 0,2 78,24 0,2

Kegiatan Sosial

R,S, Jasa lainnya 142,02 0,52 160,64 0,54 195,34 0,58 229,20 0,66 261,88 0,71 285,23 0,74

T,U
27.471,42 100 29.872,28 100 33.762,98 100 34.583,11 100 37.030,73 100 38.738,28 100

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 27


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.8
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2012 s.d 2017
Atas Dasar Harga KonstanKabupaten Indragiri Hulu
2012 2013 2014 2015 2016 2017
No Lapangan Usaha
(Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) %

Pertanian, 8.114.036,46 3,31


6.828.58 6.999.18 7.615.568, 7.853.857,
A Kehutanan, dan 4,98 2,5 7.460.810,0 6,6 2,07 3,13
8,80 6,4 7 4
Perikanan
Pertambangan dan 4.085.49 4.310.70 2.620.767, 2.546.812, 2.486.916,58 -
B 12,89 5,51 4.421.590,9 2,57 -40,73 -2,82 2,35
Penggalian 0,20 0,8 9 5
6.089.83 6.821.29 7.757.533, 8.219.479, 8.740.510,73 6,33
C Industri Pengolahan 12,34 12,01 7.283.114,7 6,77 6,51 5,95
4,60 7,1 7 1
Pengadaan Listrik dan 14.749,39 3,33
D 7.444,50 4,18 8.231,9 10,58 11.194,1 35,98 12.278,8 9,69 14.283,9 16,33
Gas
Pengadaan Air, 14.502,67 1,79
Pengelolaan Sampah, 13.990,2
E 2,2 14.014,1 0,17 14.057,8 0,31 14.343,7 2,03 14.248,0 -0,67
Limbah dan Daur 0
Ulang
2.512.866,46 4,16
2.735.82 2.862.41 3.238.451, 3.372.626,
F Konstruksi 4,69 4,63 3.047.581,8 6,47 6,26 4,14
0,90 6,5 4 8
Perdagangan Besar 2.676.926,78 5,63
dan Eceran; Reparasi 2.110.01 2.241.89 2.398.837, 2.534.274,
G 7,99 6,25 2.304.464,4 2,79 4,1 5,65
Mobil dan Sepeda 2,50 0,4 5 0
Motor
Transportasi dan 251.809, 264.902, 306.907,13 2,70
H 5,22 5,2 280.230,9 5,79 292.515,1 4,76 298.824,6 2,16
Pergudangan 90 1
Penyediaan 217.451,21 4,51
172.272, 181.232,
I Akomodasi dan 9,2 5,2 192.783,9 6,37 199.698,0 3,59 208.074,2 4,19
00 0
Makan Minum
Informasi dan 151.026, 153.655, 202.015,28 7,12
J 8,83 1,74 164.088,7 6,79 177.175,4 7,98 188.593,5 6,44
Komunikasi 00 5
Jasa Keuangan dan 238.149, 237.050, 246.832,49 -
K 1,22 -0,46 249.551,1 5,27 244.992,9 -1,83 247.045,9 0,84 0,09
Asuransi 50 3
343.548,83 2,64
264.948, 283.351,
L Real Estat 7,78 6,95 304.999,5 7,64 327.850,3 7,49 334.718,5 2,09
90 4

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 28


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2012 2013 2014 2015 2016 2017
No Lapangan Usaha
(Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) % (Rp.) %

961,06 6,66
M,N Jasa Perusahaan 715,40 6,2 761,9 6,51 812,8 6,67 866,1 6,56 901,1 4,04

Administrasi 488.717,49 1,46


Pemerintahan, 430.750, 448.363,
O 3,86 4,09 458.064,4 2,16 480.779,2 4,96 481.688,8 0,19
Pertahanan dan 40 6
Jaminan Sosial Wajib
195.939,99 4,58
155.552, 164.039,
P Jasa Pendidikan 5,02 5,46 171.959,0 4,83 183.477,1 6,7 187.360,7 2,12
20 7
53.259,53 5,20
Jasa Kesehatan dan 38.809,1
Q 8,83 42.300,8 9 45.492,1 7,54 49.981,6 9,87 50.628,1 1,29
Kegiatan Sosial 0
200.268,48 6,71
R,S,T 133.244, 146.735,
Jasa lainnya 6,37 10,13 162.100,3 10,47 175.923,9 8,53 187.674,1 6,68
,U 10 3
23.708.4 25.180.1 26.741.091 27.816.420,5 4,02
8,39 6,21 26.572.896,4 5,53 25…. (2,94) 3,68
59,4 30 ,1 5
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 29


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.9
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2012 s.d 2017 Atas Dasar Harga Berlaku(Hb) dan Harga
Konstan (Hk) Kabupaten Indragiri Hulu
2012 2013 2014 2015 2016 2017
No Sektor Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
% % % % % % % % % % % %
Pertanian, 28,83 3,31
Kehutanan,
A 28,11 4,98 26,97 2,5 27,12 6,6 28,96 2,07 28,88 3,13
dan
Perikanan
Pertambanga 9,59 -2,35
B n dan 19,13 12,89 19,45 5,51 17,68 2,57 10,8 -40,73 10,11 -2,82
Penggalian
Industri 28,5 6,33
C 24,59 12,34 25,39 12,01 26,05 6,77 28,05 6,51 28,54 5,95
Pengolahan
Pengadaan 0,06 3,33
D Listrik dan 0,02 4,18 0,02 10,58 0,03 35,98 0,05 9,69 0,06 16,33
Gas
Pengadaan 0,04 1,79
Air,
Pengelolaan
E 0,05 2,2 0,05 0,17 0,04 0,31 0,04 2,03 0,04 -0,67
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
F Konstruksi 12,03 4,69 12,23 4,63 12,67 6,47 14,16 6,26 14,17 4,14 14,41 4,16
Perdagangan 10,54 5,63
Besar dan
Eceran;
G 8,6 7,99 8,5 6,25 9,08 2,79 10 4,1 10,26 5,65
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi 1,08 2,70
H dan 1,03 5,22 1,03 5,2 1,01 5,79 1,08 4,76 1,08 2,16
Pergudangan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 30


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2012 2013 2014 2015 2016 2017
No Sektor Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
% % % % % % % % % % % %
Penyediaan 0,84 4,51
Akomodasi
I 0,72 9,2 0,72 5,2 0,75 6,37 0,8 3,59 0,82 4,19
dan Makan
Minum
Informasi dan 0,67 7,12
J 0,6 8,83 0,58 1,74 0,56 6,79 0,62 7,98 0,63 6,44
Komunikasi
Jasa 0,92 -0,09
K Keuangan 1,01 1,22 0,97 -0,46 0,94 5,27 0,94 -1,83 0,92 0,84
dan Asuransi
1,26 2,64
L Real Estat 1,08 7,78 1,09 6,95 1,13 7,64 1,27 7,49 1,27 2,09

Jasa 0 6,66
M,N 0 6,2 0 6,51 0 6,67 0 6,56 0 4,04
Perusahaan
Administrasi 1,54 1,46
Pemerintahan
O , Pertahanan 1,7 3,86 1,65 4,09 1,53 2,16 1,63 4,96 1,57 0,19
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa 0,76 4,58
P 0,67 5,02 0,66 5,46 0,64 4,83 0,73 6,7 0,75 2,12
Pendidikan
Jasa 0,2 5,20
Kesehatan
Q 0,15 8,83 0,15 9 0,16 7,54 0,2 9,87 0,2 1,29
dan Kegiatan
Sosial
R,S, 0,74 6,71
Jasa lainnya 0,52 6,37 0,54 10,13 0,58 10,47 0,66 8,53 0,71 6,68
T,U
100 4,02
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 31


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator yang cukup penting dalam
perekonomian suatu daerah. Pada dasarnya inflasi berkaitan dengan
interaksi antara sisi permintaan dan sisi penawaran dari barang dan jasa.
Secara ringkas, inflasi menunjukkan kenaikan harga dari barang dan jasa
secara umum yang terjadi disuatu wilayah. Pada kenyataannya, inflasi
tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya seperti sistem tata niaga,
kelancaran distribusi barang dan jasa, peran pemerintah, dan lebih luas
lagi inflasi terkait dengan perilaku sektor keuangan.
Data inflasi Kabupaten Indragiri Hulu tidak tersedia dimana
berdasarkan informasi BPS, pengukuran inflasi secara khusus untuk
Kabupaten Indragiri Hulu tidak dilakukan. Oleh karena itu, indikator
makro penting inflasi Kabupaten Indragiri Hulu didekati menggunakan data
infalsi Pekabaru Kota.
Tabel 2.10
Inflasi Riau, Tembilahan, Pekanbaru Dumai
Tahun 2015 s.d 2017
Tahun
Kota/Inflasi
2015 2016 2017
Riau 2.65 4.04 4.20
Tembilahan 2.06 2.58 4.27
Pekanbaru 2.71 4.19 4.07
Dumai 2.63 3.98 4.85
Sumber: BPS Provinsi Riau (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 32


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.5
Nilai Inflasi Rata-rata Tahun 2015 - 2017

Sumber: BPS Provinsi Riau (2017)

Inflasi di Kabupaten Indragiri Hulu yang didekati dengan inflasi di


Provinsi Riau menurut kelompok pengeluaran tahun 2017 menunjukkan
bahwa andil terbesar yang memberikan dampak terhadap inflasi adalah
kelompok bahan makanan, makanan jadi, pendidikan dan transport.

c. PDRB Per Kapita


PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro.
Apabila data PDRB per kapita disajikan secara berkala akan tampak
adanya perubahan kemakmuran yang terjadi didaerah tersebut sehingga
dapat diinterpretasikan apakah perubahannya menunjukkan kemakmuran
yang semakin membaik atau sebaliknya. PDRB per kapita diperoleh dengan
cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Besar kecilnya jumlah penduduk akan sangat berpengaruh terhadap
besar kecilnya nilai pendapatan per kapita tersebut. Angka jumlah
penduduk yang digunakan adalah hasil proyeksi berdasarkan sensus
penduduk (SP) tahun 2000 dan tahun 2010.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 33


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.11
Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita
Kab Indragiri Hulu, 2012 – 2017

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017


1 2 3 4 5 6 7
Nilai PDRB (Miliar
Rp)
- ADHB 27.471,42 29.872,28 33.762,48 34.583,11 37.030,73 38.738,3
- ADHK 2010 23.708,46 25.180,13 26.571,90 25.791,04 26.741,09 27.816,4

PDRB Perkapita
(Ribu Rp)
ADHB 71.574,83 76.136,05 84.216,51 84.466,27 88.646,88 90,96
ADHK 2010 61.770,70 64.177,07 66.280,44 62.992,40 64.014,79 65,31

Pertumbuhan
PDRB Perkapita
5,07 3,90 3,28 -4,96 1,62 4,02
ADHK 2010

Jumlah
penduduk (000 383,81 392,35 400,90 409,43 417,73 4,18
org)
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2017

Nilai PDRB per kapita Kabupaten Indragiri Hulu secara nominal


mengalami peningkatan sedangkan secara riil berfluktuasi.Pada tahun
2017, nilai PDRB per kapita secara nominal tercatat sebesar 88,65 juta
rupiah pada tahun 2016, kemudian naik mencapai 90,96 juta rupiah pada
tahun 2017 atau naik sebesar 2,31 juta rupiah. Sementara itu,secara riil
PDRB per kapita pada tahun 2012 sebesar 61,7 juta rupiah dan terus
mengalami peningkatan hingga tahun 2014 sebesar 66,28 juta rupiah
namun mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar 62,99 juta rupiah
dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 64,01 dan
mengalami peningkatan lagi pada tahun 2017 sebesar 65,31 juta rupiah.

d. Indeks gini
Indeks gini atau koefisien gini merupakan indikator yang
menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Angka
gini ratio (G) terletak antara 0 -1 dan apabila angka ini makin

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 34


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
mendekati 0 berarti semakin rendah tingkat ketimpangannya. Sebaliknya,
apabila angka ini semakin mendekati satu berarti semakin tinggi tingkat
ketimpangan (jurang pemisah antara sikaya dan simiskin lebar).
Data untuk perhitungan indeks gini maupun perhitungan indeks
gini untuk Kabupaten Indragiri Hulu tidak tersedia sehingga dilakukan
pendekatan dengan angka indeks gini Provinsi Riau yang digunakan
sebatas untuk penggambaran tren perkembangan indeks gini. Hal yang
perlu menjadi perhatian dalam indeks ini adalah pergerakan angka indeks
gini tahun 2012 yaitu sebesar 0,40 yang pada tahun 2017 sebesar 0,33
dimana kategori pemerataannya adalah ketimpangan sedang. Bila tidak ada
antisipasi yang baik memungkinkan terjadinya ketimpangan tinggi (indeks
gini > 0,50).
Grafik 2.6
Indeks Gini Kabupaten Indragiri Hulu
dari Indeks Gini Provinsi Riau Tahun 2012 - 2017

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Indeks Gini 0.4 0.37 0.38 0.36 0.35 0.33

Sumber: BPS Provinsi Riau (2018)

e. Kemiskinan
Perkembangan Persentase Penduduk di atas garis kemiskinan
Kabupaten Indragiri hulu mengalami penurunan pada diatara tahun 2014-
2015 sebesar -0,48, pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61
dan 0,21 pada tahun 2017. Data ini menunjukan Angka kemiskinan
Kabupaten Indragiri Hulu cenderung mengalami penurunan. Meskipun
demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu terus

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 35


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan. Namun upaya
menurunkan kemiskinan tidak hanya sebatas mengurangi jumlah dan
persentase penduduk miskin tetapi juga mencakup penurunan tingkat
kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Tabel 2.12
Perkembangan Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Tahun
Keterangan
2014 2015 2016 2017
Angka Kemiskinan Kab.Indragiri
7,28 7,76 7,15 6,94
Hulu
Persentase Penduduk diatas
92,72 92,24 92,85 93,06
Garis Kemiskinan
Sumber: BPS Kabupaten Indragri Hulu (2018)

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan di Kabupaten Indragiri


Hulu sepanjang tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi, 92,72 pada tahun
2014, pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 92,24. pada priode
2016-2017 mengalami peningkatan 92,85 tahun 2016 menjadi 93,06 tahun
2017. Dengan demikian pada tahun 2017 kesejahteraan penduduk
kabupaten Indragiri Hulu meningkat.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) dari 2012 hingga 2016 cenderung mengalami penurunan.
Indeks kedalaman kemiskinan tercatat turun dari 1,31 pada 2012 menjadi
0,86 pada 2016. Demikian pula Indeks keparahan kemiskinan turun dari
0,41 menjadi 0,17 pada periode yang sama (Tabel 2.13). Penurunan nilai
kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk
miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan
pengeluaran antar penduduk miskin juga semakin menyempit.
Garis kemiskinan menggambarkan batas minimum pengeluaran per
kapita per bulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan non

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 36


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
makanan yang memisahkan seseorang tergolong miskin atau tidak. Garis
kemiskinan Kabupaten Indragiri Hulu selama periode 2012-2017
mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 garis kemiskinan Kabupaten
Indragiri Hulu tercatat sebesar 345,423 rupiah per kapita per bulan.
Sementara kondisi tahun 2017 tercatat sebesar 432,598 rupiah per kapita
per bulan sehingga telah terjadi kenaikan garis kemiskinan sebesar 25,3%.

Grafik 2.7
Garis Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Tetangga dan
Provinsi Riau Tahun 2012 – 2017

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Garis Kemiskinan (Rp.) 345.423 369.210 387.172 396.088 419.737 432.598

Sumber: BPS Provinsi Riau (2018)

Tabel 2.13
Garis Kemiskinan Provinsi Riau, 2012-2017
Tahun
Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan Singingi 371.530 400.655 422.691 441.315 468.199 497.747
Indragiri Hulu 345.423 369.210 387.172 396.088 419.737 432.598
Indragiri Hilir 272.235 282.361 289.780 295.781 315.988 368.134
Pelalawan 398.742 429.452 438.949 451.528 473.240 487.648
RIAU 310.603 350.129 379.223 399.211 426.001 456.493
Sumber: BPS Provinsi Riau (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 37


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.8
Garis Kemiskinan Provinsi Riau, 2012-2017

Sumber: BPS Provinsi Riau (2018)

Grafik 2.9
Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Indragiri Hulu 2012 – 2017

34
32
30
28
26
24
22
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penduduk Miskin 27,7 29,6 29,4 31,63 29,73 26,42

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

2.1.2.2. Fokus kesejahteraan sosial


Fokus kesejahteraan sosial merupakan bagian dari aspek
kesejahteraan masyarakat. Fokus Kesejahteraan sosial dianalisis
menggunakan indikator Angka Melek Huruf, Angka Rata-Rata Lama
Sekolah, Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni, Angka
Kelangsungan Hidup Bayi, Angka Usia Harapan Hidup, Persentase

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 38


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Penduduk yang memiliki lahan, dan Rasio Penduduk Bekerja.
Perkembangan IPM Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten
Lainnya di Provinsi Riau dari tahun 2010 sampai 2017 dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini,
IPM
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan Singingi 65.07 65.72 66.31 66.65 67.47 68.32 68.66 69.53
Indragiri Hulu 65.1 65.93 66.5 66.68 67.11 68 68.67 68.97
Indragiri Hilir 61.98 62.82 63.04 63.44 63.8 64.8 65.35 66.17
Pelalawan 65.95 66.58 67.25 68.29 68.67 69.82 70.21 70.59
Siak 69.78 70.2 70.45 70.84 71.45 72.17 72.7 73.18
Kampar 68.62 69.64 70.08 70.46 70.72 71.28 71.39 72.19
Rokan Hulu 63.59 64.2 64.99 66.07 67.02 67.29 67.86 68.67
Bengkalis 69.29 69.72 70.26 70.6 70.84 71.29 71.98 72.27
Rokan Hilir 64.13 64.76 65.09 65.46 66.22 66.81 67.52 67.84
Kepulauan
59.71 60.38 61.49 62.53 62.91 63.25 63.9 64.7
Meranti
Pekanbaru 77.34 77.71 77.94 78.16 78.42 79.32 79.69 79.97
Dumai 69.55 70.43 71.07 71.59 71.86 72.2 72.96 73.46
RIAU 68.65 68.9 69.15 69.91 70.33 70.84 71.2 71.79
Sumber : BPS Provinsi Riau ( 2018),
Dari tabel di atas dapat kita lihat perkembangan IPM Kabupaten
Indragiri Hulu dari Tahun 2010 sampai tahun 2017, perkembangan IPM di
Kabupaten Indragiri Hulu menunjukkan tren yang positif dari tahun ke
tahunnya, akan tetapi secara keseluruhan masih terkategori sedang dan
masih berada di bawah rata-rata Provinsi Riau.

a. Angka melek huruf


Angka melek huruf diperoleh dari perbandingan jumlah penduduk
usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis terhadap jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas. Dalam perencanaan pembangunan
wilayah, AMH digunakan untuk melihat pencapaian indikator dasar yang
telah dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama
dalam memperluas ilmu pengetahuan. AMH merupakan indikator penting

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 39


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka terhadap
pengetahuan.
Grafik 2.10
Angka Melek Huruf (%) Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2016

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Tingkat melek huruf yang tinggi (atau tingkat buta huruf rendah)
menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan dasar yang efektif dan
atau program keaksaraan yang memungkinkan sebagian besar penduduk
untuk memperoleh kemampuan menggunakan kata-kata tertulis dalam
kehidupan sehari-hari dan melanjutkan pembelajarannya. Dari Tabel diatas
menunjukkan bahwa 98,68% dari jumlah penduduk Kabupaten Indragiri
Hulu yang berusia 15 tahun ke atas dapat membaca dan menulis, hal ini
menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Indragiri Hulu terbuka
terhadap ilmu pengetahuan .

b. Angka Harapan lama sekolah (HLS)


Harapan Lama Sekolah – HLS (Expected Years of Schooling – EYS)
adalah angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya
sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada
umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pemerintah yaitu
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 40
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
program wajib belajar. Untuk mengakomodir penduduk yang tidak
tercakup dalam Susenas, HLS dikoreksi dengan siswa yang bersekolah di
pesantren. Sumber data pesantren yaitu dari Direktorat Pendidikan Islamdi
berbagai jenjang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena
mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar.

Tabel 2.14
Perkembangan Harapan Lama Sekolah (Dimensi Dalam IPM) Kabupaten
Indragiri Hulu ,Kabupaten Tetangga dan Provinsi Riau
Tahun 2014 – 2017

Tahun
Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5)
Kuantan Singingi 11.96 12.64 12.81 13,26
Indragiri Hulu 11.51 11.92 12.24 12,29
Indragiri Hilir 10.67 11.38 11.58 11,88
Pelalawan 11.02 11.56 11.68 11,89
Riau 12.45 12.74 12.86 13,03
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau (2018)

Rata-rata penduduk Kabupaten Indragiri Hulu bersekolah tahun


2017 adalah 12,29 tahun. Artinya mayoritas penduduk Kabupaten Indragiri
Hulu telah meluluskan pendidikan pada jenjang SMA/Sederajat. Rata-rata
lama sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu sedikit lebih tinggi dibandingkan
kabupaten tetangga seperti Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hilir yang
meluluskan pendidikan sampai dengan kelas 2 SMA/sederajat.

c. Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS)


Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) merupakan Jumlah tahun
belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam
pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang). Untuk
menghitung Rata-rata Lama Sekolah dibutuhkan informasi:
a. Partsipasi sekolah
b. Jenjang dan jenis pendidikan yang pernah/sedang diduduki

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 41


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Ijasah tertinggi yang dimiliki
d. Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki.

Tabel. 2.15
Angka Rata-Rata Lama (RLS) Sekolah Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2014-2017
Keterangan 2014 2015 2016 2017

Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7.55 7.82 7.83 7.89


Sumber : http://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/1402#

Angka rata-rata lama sekolah sepanjang tahun 2014-2017 di


Kabupaten Indragiri Hulu cenderung mangalami peningkatan, angka 7.55
tahun pada tahun 2014, terus meningkat menjadi 7,89 Tahun tahun 2017.

d. Angka Harapan Hidup


Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) atau LifeExpectancy
didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat
ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH mencerminkan derajat kesehatan
suatu masyarakat. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator
keberhasilan suatu daerah dalam pembangunan kesejahteraan rakyat di
suatu daerah terutama di sektor kesehatan. Peran sektor kesehatan
mempengaruhi masyarakat dalam menurunkan angka kesakitan,
peningkatan gizi masyarakat, dan pelayanan kesehatan yang baik.
Tabel 2.16
Perkembangan Angka Harapan Hidup (Dimensi Dalam IPM)
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014 - 2017, Kabupaten Tetangga dan
Provinsi Riau Tahun 2017

Angka Harapan Hidup


Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017
Pekanbaru 71.55 71.65 71.70 71.75
Bengkalis 70.38 70.58 70.63 70.69
Siak 70.54 70.54 70.59 70.64

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 42


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Angka Harapan Hidup
Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017
Pelalawan 70.13 70.23 70.39 70.54
Dumai 70.05 70.25 70.31 70.37
Kampar 69.80 70 70.08 70.16
Indragiri Hulu 69.64 69.74 69.79 69.83
Rokan Hilir 69.27 69.47 69.57 69.66
Rokan Hulu 68.93 69.03 69.17 69.31
Kuantan Singingi 67.66 67.86 67.92 67.99
Indragiri Hilir 66.54 66.84 66.95 67.07
Kepulauan Meranti 66.42 66.72 66.85 66.99
RIAU 70.76 70.93 70.97 70.99
Sumber : BPS Provinsi Riau 2018
Selama periode 2014 – 2017, perkembangan AHH di Kabupaten
Indragiri Hulu memiliki trend meningkat yaitu dari 69,64 tahun pada tahun
2014 menjadi 69,83 tahun pada tahun 2017. Selama periode ini, rata-rata
pertumbuhan AHH Kabupaten Indragiri Hulu meningkat sebesar 0,047%
per tahun, yang merupakan angka rata-rata pertumbuhan terendah
dibandingkan dimensi lainnya. Pada tahun 2016, pencapaian dimensi AHH
Kabupaten Indragiri Hulu ini relatif lebih rendah dibanding pencapaian
AHH Kabupaten Pelalawan (70,54 tahun) dan AHH Provinsi Riau (70,99
tahun) meski sedikit lebih tinggi dari AHH Kabupaten Indragiri Hilir (66,54
tahun) dan AHH Kabupaten Kuantan Sengingi (67,07 Tahun) pada tahun
2017, se-provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu pada urutan 4.

e. Rasio penduduk bekerja


Tabel 2.17
Rasio Penduduk yang Bekerja
Tahun
Rasio Penduduk Bekerja

2014 96,03
2015 95,18
2016 95,18
2017 95,27
Sumber : BPS Provinsi Riau 2018
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 43
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Rasio Penduduk yang berkerja pada Kabupaten Indragiri Hulu,
mengalami trend turun 96,03 tahun 2014, mengalami penurunan pada
tahun 2015 dan 2016 menjadi 95,18 sebesar 0,85 . Pada tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 95,27.

2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat


dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2
(dua) sasaran pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan
keagamaan yaitu (i) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab serta (ii)
mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang
lebih makmur dan sejahtera. Pencapaian pembangunan seni, budaya dan
olahraga dapat dilihat berdasarkan indikator (i) Jumlah grup kesenian
adalah jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk, (ii) Jumlah gedung
kesenian adalah jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk, (iii) Jumlah
klub olahraga adalah jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk, (iv)
Jumlah gedung olahraga adalah jumlah gedung olahraga per 10.000
penduduk.

a. Perkembangan Seni dan Budaya

Pada tahun 2013, jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk di


Kabupaten Indragiri Hulu sebesar 24 grup adalah yang tertinggi dibanding
kabupaten lainnya. Jumlah grup kesenian yang tinggi di Kabupaten
Indragiri Hulu ternyata belum didukung dengan jumlah gedung kesenian
yang memadai. Pada tahun 2017, tercatat jumlah gedung kesenian per
10.000 penduduk di Kabupaten Indragri hulu sebesar 0, jauh tertinggal
dibanding Kabupaten Kuantan Sengingi dan Indragiri Hilir dengan jumlah
gedung kesenian per 10.000 penduduk sebesar 1. Oleh karena itu, dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 44
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kabupaten Indragiri hulu yang kaya seni budaya dipandang perlu memiliki
sebuah gedung pertunjukkan yang representatif untuk pertunjukan seni
dan budaya.

b. Perkembangan Olahraga

Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk di Kabupaten Indragiri


Hulu terkategori cukup tinggi yaitu 30 klub per 10.000, sama dengan
jumlah klub per 10.000 penduduk di Kabupaten Kuantan Sengingi dan
Pelalawan yang masing-maingnya sebesar 30 klub per 10.000 penduduk.
Tingginya jumlah klub per 10.000 penduduk di Indragiri Hulu belum
didukung dengan jumlah gedung per 10.000 penduduk yang hanya sebesar
1 gedung per 10.000 penduduk, dibawah jumlah gedung per 10.000
penduduk di Kabupaten Kuantan Sengingi. Namun hal yang paling penting
dibanding jumlah klub gedung yang cukup tinggi namun belum didukung
dengan jumlah gedung per 10.000 penduduk adalah masih terbatasnya
klub-klub olahraga untuk kegiatan olahraga berprestasi. Oleh karena itu,
pembinaan olahraga berprestasi perlu dilakukan yang didukung dengan
sarana dan prasarana olahraga yang memadai.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum


2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib Pelayanan Dasar
1. Bidang Urusan Pendidikan

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber


daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara
meningkatkan kualitas SDM tersebut. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Adapun yang dibahas yaitu : Pendidikan Dasar, Pendidikan
Kesetaraan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Fasilitas
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 45
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Pendidikan, Angka Putus Sekolah (APtS), Angka Kelulusan, Angka
Melanjutkan, dan Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D IV,S2 atau lebih.
1.1. Pendidikan Dasar
a) Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi kelompok umur
jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah terhadap penduduk
pada kelompok umur tersebut. APM menunjukkan partisipasi sekolah
penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM di suatu
jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk
usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok
usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Angka Partisipasi
Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam
pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar
(APK) merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah
pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah
penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program
pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka memperluas
kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK
merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.
Tabel 2.18
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Indragiri Hulu, 2015-2017
2015 2016 2017
Jenjang Pendidikan
APM APK APM APK APM APK

99,17 114,21
SD/MI 99.39 117.01 98,78 110,92
76,53 86,35
SMP/MTs 75.72 87.15 77,52 96,75
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Dilihat dari 2 (dua) tahun terakhir ini, pada periode tahun 2016-
2017, APK SD Kabupaten Indragiri Hulu mencapai angka diatas
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 46
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
100 persen jauh diatas APK SMP, Pada tahun 2016 APK SD tercatat
sebesar 110,92% dan tahun 2017 sebesar 114,21%. Kondisi ini
memberikan gambaran bahwa banyak anak yang sekolah di SD umurnya
diluar 7-12 tahun. Nilai APK bisa lebih dari 100%. Hal ini disebabkan
karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan
mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan
yang bersangkutan. banyak anak-anak usia diatas 12 tahun, tetapi masih
sekolah di tingkat SD atau juga banyak anak-anak yang belum berusia 7
tahun tetapi telah masuk SD.
Sedangkan untuk APM di Kabupaten Indragiri Hulu ditiap jenjang
pendidikan menunjukkan angka dibawah 100%, hal ini menggambarkan
bahwa anak-anak yang bersekolah sesuai dengan umur pada masing-
masing jenjang belum tepat waktu. Kondisi ini menjelaskan masih terdapat
siswa yang terlambat atau terlalu cepat bersekolah, atau bahkan tidak
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

b) Angka partisipasi sekolah (APS)


APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan dasar (7-12
tahun dan 13-15 tahun) dan pendidikan menengah (16 – 18 tahun) yang
masih menempuh pendidikan dasar per jumlah penduduk usia pendidikan
dasar atau menengah yang dinyatakan dalam persen. APS merupakan
ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah.
APS memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.
Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan
jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu
ditampung di setiap jenjang sekolah. Sehingga, naiknya persentase jumlah
murid tidak selalu dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya
partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin
besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan
ditambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah
sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 47


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
rendah.

Tabel 2.19 Angka partisipasi sekolah (APS)


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017
07-12 13-15 16-18
Kabupaten/ Angka Partisipasi Sekolah Angka Partisipasi Sekolah Angka Partisipasi Sekolah
Kota (APS) (APS) (APS)
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
Kuantan
99.55 100 100 96.87 94 92.79 83.48 70.56 70.61
Singingi
Indragiri Hulu 99.48 99.70 99.17 92.41 94.49 94.27 65.37 80.13 77.95
Indragiri Hilir 98.99 98.43 97.56 90.56 91.87 90.77 64.96 63.17 70.14
Pelalawan 98.46 97.84 99.79 92.95 94.82 97.05 58.89 67.41 73.49
Siak 96.88 99.15 100 97.97 92.33 92.77 86.69 84.16 77.33
Kampar 98.90 99.49 98.74 96.53 98.61 98.03 84.41 72.73 79.15
Rokan Hulu 98.63 98.93 98.70 93.88 97.64 96.27 79.74 75.02 71.73
Bengkalis 98.98 99.20 99.49 93.84 93.75 94.60 78.15 77.08 73.49
Rokan Hilir 99.46 98.45 99.32 93.28 91.44 92.30 72.72 71.61 72.26
Kepulauan
98.36 97.65 100 92.35 95.26 96.08 76.45 93.68 88.88
Meranti
Pekanbaru 98.42 98.50 98.23 97.01 95.78 96.19 79.22 82.99 83.26
Dumai 99.61 99.11 99.46 95.91 93.82 95.23 67.85 74.02 81.03
RIAU 98.79 98.87 98.98 94.48 94.62 94.73 75.57 75.68 76.52

Sumber : BPS Provinsi Riau 2018

Dalam kurun waktu tahun 2015-2017 APS usia pendidikan dasar (7-
12 tahun) mengalami peningkatan pada tahun 2015-2017, 99,48 pada
tahun 2015 meningkat 0,28 pada tahun 2015 menjadi 99,70, pada tahun
2017 mengalami penurunan menjadi 99,17. APS Kelompok usia 13-15
tahun, mengalami peningkatan 92,41 pada tahu 2015 meningkat menjadi
94,49 pada tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi
94,27 dan APS usia pendidikan menengah (16 – 18 tahun) pada tahun
2015-2017 mengalami peningkatan 65,37 pada tahun 2015 menjadi 80,13
pada tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami penuurunan menjadi 77,95.

c) Fasilitas pendidikan
1) Kondisi ruang kelas
Kondisi ruang kelas sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan apakah proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 48


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
baik. Pada Tahun 2016, jumlah ruang kelas SD di Kabupaten Indragiri
Hulu berjumlah 2.396 ruang. Dimana yang dalam kondisi baik berjumlah
683 ruang atau 28,50% dari Total jumlah ruang kelas se Kabupaten
Indragiri Hulu. Sisanya sekitar 1.713 ruang dalam kondis rusak, baik itu
rusak ringan maupun rusak berat. Dari jumlah 1.713 ruang dalam kondisi
rusak, 1.468 ruang dalam kondisi rusak ringan atau sekitar 61,27 % dari
jumlah total ruang kelas, sedangkan 245 dalam kondisi rusak berat atau
sekitar 10,22% dari jumlah total ruang kelas.Kerusakan ruang kelas
ditingkat SD ini mencakup dihampir semua SD yang ada di masing-masing
kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu. Untuk ruang kelas dengan kondisi
rusak berat terbanyak berada pada kecamatan Batang Cenaku sebanyak 38
Ruang,Kecamatan Rengat Barat sebanyak 36 Ruang dan Kecamatan Rakit
Kulim sebanyak 32 ruang.

a. Kondisi Ruang Kelas SD di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017

Tabel 2.20
Kondisi Ruang Kelas SD di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
Kondisi
Jumlah
No Kecamatan Rusak Rusak Bukan
kelas Baik
Sedang Berat Milik
1 Peranap 226 86 126 14 -
2 Batang Peranap 69 16 36 17 -
3 Seberida 283 133 143 7 -
4 Batang Cinaku 213 47 131 35 -
5 Batang Gansal 185 32 137 16 -
6 Kelayang 167 36 124 7 -
7 Rakit Kulim 193 52 123 18 -
8 Pasir Penyu 192 64 120 8 -
9 Lirik 136 53 53 30 -
10 Sungai Lala 101 25 76 - -
11 Lubuk Batu Jaya 122 33 76 13 -
12 Rengat Barat 266 58 193 15 -
13 Rengat 243 66 168 9 -
14 Kuala Cenaku 92 25 67 - -
Jumlah 2.488 726 1.573 189 -

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu


Tahun 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 49
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Untuk tingkat SMP, pada tahun 2017 jumlah ruang kelas di
Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 637 ruang. Dari total 637 ruang,
sebanyak 183 ruang dalam kondisi baik, 365 dalam kondisi rusak ringan
dan 89 ruang dalam kondisi Rusak Berat. Kondisi ruang kelas dengan
kondisi Rusak Berat terbanyak berada pada kecamatan Rengat Barat
sebanyak 23 ruang, Kecamatan Rengat dan Kuala Cenaku sebanyak 14
ruang serta Kecamatan Pasir Penyu dan Lirik sebanyak 10 Ruang.
b. Kondisi Ruang Kelas SMP di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017

Tabel 2.21.

Kondisi Ruang Kelas SMP di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017

Kondisi
Jumlah
No Kecamatan Rusak Rusak Bukan
kelas Baik
Sedang Berat Milik
1 Peranap 57 3 41 5 -
2 Batang Peranap 20 5 15 - -
3 Seberida 69 9 26 34 -
4 Batang Cinaku 63 28 28 7 -
5 Batang Gansal 48 22 25 1 -
6 Kelayang 47 11 28 8 -
7 Rakit Kulim 32 3 27 2 -
8 Pasir Penyu 70 29 41 - -
9 Lirik 40 21 13 6 -
10 Sungai Lala 34 1 30 3 -
11 Lubuk Batu Jaya 33 7 26 - -
12 Rengat Barat 57 4 33 20 -
13 Rengat 85 10 67 8 -
14 Kuala Cenaku 23 9 14 - -
Jumlah 678 162 414 102 -
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 50
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Persentase kondisi ruang kelas di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2017
Tabel 2.23
Persentase kondisi ruang kelas di kabupaten indragiri hulu tahun 2017
Kondisi
Jumlah
No Sekolah
kelas Rusak Rusak Bukan
Baik % % %
Ringan Berat Milik
1 SD 2.396 683 28,51% 1.468 61,27% 245 10,23% -

2 SMP 637 183 28,73% 365 57,30% 89 13,97% -

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten


Indragiri Hulu Tahun 2018

d. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkatpendidikan


menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikanmenengah. Rasio
ini mengindikasikan kemampuan untuk menampungsemua penduduk usia
pendidikan menengah.Dalam menunjang program wajib belajar 12 tahun
pemerintahsenantiasa meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan,
salahsatunya adalah pembangunan sekolah baru yang akan
menampunganak usia 16-18 tahun. Pembangunan sekolah baru tentunya
harusmempertimbangan keberadaan anak usia sekolah yang berada
padawilayah tersebut. Dalam melihat keterbandingan jumlah sekolah
denganpenduduk dapat dilihat angka rasio sekolah terhadap penduduk.
e. Perkembangan Jumlah Sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2012-2017

Tabel 2.24
Perkembangan Jumlah Sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2017
JUMLAH
2012 2013 2014 2015 2016 2017
SEKOLAH
TK 143 153 160 163 192 184
SD 283 284 295 296 301 306
SLTP 67 67 58 61 64 72
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 51


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
f. Perkembangan Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Dasar Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

Grafik 2.13
Perkembangan Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk
Usia Sekolah Dasar Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu


Tahun 2017

g. Perkembangan Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah


Menengah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016
Grafik 2.14
Perkembangan Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk
Usia Sekolah Menengah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten


Indragiri Hulu Tahun 2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 52


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
h. Rasio Guru/Murid
Penunjang keberhasilan program pendidikan akan sangat
tergantung ketersediaan tenaga pengajar/guru. Keterbandingan jumlah
guru dan murid dapat dilihat dari besaran rasio guru terhadap murid.
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar
per 1.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan
ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah
ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.
Jumlah Guru SD di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017 mengalami
peningkatan bila dibandingkan Tahun 2012. Pada tahun 2012 Jumlah
Guru SD sebanyak 4.327 orang dan naik menjadi 6.415 pada tahun 2017.
Perkembangan jumlah guru sempat mengalami kenaikan pada tahun 2014
bila dibandingkan tahun 2013, tapi kemudian turun kembali di tahun 2015
dan 2016, dan meningkat kembali pada tahun 2017 untuk jumlah guru SD
dan SMP di Kabupaten Indragiri Hulu.

Tabel 2.25
Perkembangan Jumlah Guru Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2017
JUMLAH GURU 2012 2013 2014 2015 2016 2017
SD 4.327 3.472 4.253 4158 4059 6415
SLTP 1.123 1.021 1.357 1260 1151 1236
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017
Perkembangan jumlah murid SD, SLTP, tahun 2017 mengalami
kenaikan bila dibandingkan tahun 2016. Jumlah perkembangan murid
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 53


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.26
Perkembangan Jumlah Murid Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

JUMLAH Tahun
MURID 2012 2013 2014 2015 2016 2017
SD 52.851 58.076 55.843 57.879 57.254 57.472
SLTP 15.872 16.091 16.596 17.680 17.963 18.750
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017

Tabel 2.27
Perkembangan Jumlah Guru
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
JUMLAH 2017
2012 2013 2014 2015 2016
GURU
SD 4.327 3.472 4.253 4158 4059 6415
SLTP 1.123 1.021 1.357 1260 1151 1236
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017
Tabel 2.28
Jumlah Guru Menurut Pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2016-2017
SMA D1 & D2 D3 S1/S2
Guru
2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017
Guru SD 694 240 1,030 449 55 22 2,711 3,348
Guru SMP 48 28 38 37 42 45 1,002 1,041
Guru SMA 4 4 12 12 550 550
Guru SMK 4 4 9 9 457 457
Jumlah Guru
Berdasarkan 2,761 2,288 3,087 2,506 2,133 2,104 6,735 7,412
pendidikan

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


mewajibkan guru berkualifikasi minimal S1 atau D4. Dalam
perkembangannya, persentase guru yang berkualifikasi S1/D4 di
Kabupaten Indragiri Hulu terus meningkat. Pada tahun 2016, telah
diwajibkan seluruh guru berkualifikasi minimal S1/D4.
Jumlah guru di kabupaten Indragiri Hulu, untuk kualifikasi yang
memenuhi pendidikan S1 mengalami peningkatan 6,735 orang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 54


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
pada tahun 2016 menjadi 7,412 orang pada tahun 2017, dengan demikian
terdapat penambahan jumlah guru yang berpendidikan S1 sebanyak 677
orang.

Tabel 2.29
Rasio Guru/Murid Sekolah Pendidikan Dasar Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2018
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rasio Guru/Murid Sekolah


Pendidikan Dasar 793,04 605,80 774,44 717,06 692,66 739,74 722,95

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu


Tahun 2018

Rasio guru/murid perkelas rata-rata sekolah dasar dan menengah di


Kabupaten Indragiri Hulu, pada tahun 2012-2016, mengalami peningkatan
dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2.15
Rasio Guru/Murid Perkelas rata – rata Sekolah Dasar
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu


Tahun 2017
Pada grafik diatas, dapat di lihat Rasio Guru/Murid Perkelas Rata-
Rata Sekolah Dasar Kabupaten Indargiri Hulu Tahun 2012-2016,
mengalami peningkatan secara umum mengalami peningkatan, menjadi
0,23 pada tahun 2016, ini menunjukan peningkatan jumlah guru untuk
menangani jumlah murid per kelas.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 55


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1.2.Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, PAUD
diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal. PAUD ini
merupakan salah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
metitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan lima
perkembangan yaitu :
(i) perkembangan moral dan agama, (ii) perkembangan fisik atau
koordinasi motorik halus dan kasar, (iii) kecerdasan/kognitif atau daya fikir
dan daya cipta, (iv) sosio emosional atau sikap dan emosi dan (v) bahasa
dan emosi; yang sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan
kelompok usia yang dilalui anak seperti yang tercantum dalam
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009.
Ada dua tujuan diselenggarakanya PAUD yaitu (i) tujuan utama
yaitu membentuk anak Indonesia yang berkualitas yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal didalam memasuki pendidikan dasar serta
mengarungi kehidupan masa dewasa. (ii) Tujuan penyerta adalah untuk
membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik)
disekolah dasar sehingga dapat mengurangi usia putus dan mampu
bersaing secara sehat dijenjang pendidikan dasar. Ruang lingkup PAUD
adalah (i) infant, 0 – 1 tahun (ii) Toddler, 2 – 3 tahun, (iii)
preschool/kindergarten children, 3 – 6 tahun) dan (iv) early primary school,
SD kelas awal, 6 – 8 tahun.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 56


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel. 2.30
JUMLAH DATA SATUAN PENDIDIKAN (SEKOLAH) ANAK
USIA DINI KABUPATENINDRAGIRI HULU Tahun 2017
TK/RA KB TPA SPS
No KEC TOTAL
N S JML N S JML N S JML N S JML
Kec.
1 0 16 16 0 11 11 0 1 1 0 0 0 28
Peranap
Kec. Pasir
2 2 8 10 0 10 10 0 3 3 0 0 0 23
Penyu
Kec.
3 0 14 14 0 11 11 0 1 1 0 1 1 27
Kelayang
Kec.
4 1 24 25 0 13 13 0 0 0 0 0 0 38
Seberida
Kec.
5 0 21 21 0 19 19 0 2 2 0 1 1 43
Rengat
Kec.
6 Rengat 2 18 20 0 22 22 0 4 4 0 1 1 47
Barat
7 Kec. Lirik 0 7 7 0 6 6 0 0 0 0 1 1 14
Kec.
8 Batang 0 18 18 0 4 4 0 0 0 0 0 0 22
Gansal
Kec.
9 Batang 4 13 17 0 8 8 0 0 0 0 0 0 25
Cenaku
Kec.
10 Batang 0 7 7 0 9 9 0 0 0 0 0 0 16
Peranap
Kec.
11 Lubuk 0 14 14 0 4 4 0 0 0 0 3 3 21
Batu Jaya
Kec. Sei
12 1 6 7 0 5 5 0 0 0 0 0 0 12
Lala
Kec. Rakit
13 1 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
Kulim
Kec.
14 Kuala 1 6 7 0 7 7 0 0 0 0 0 0 14
Cenaku
TOTAL 12 180 192 0 129 129 0 11 11 0 7 7 339

Sumber : http://referensi.data.kemdikbud.go.id/

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui jumlah TK/RA


di Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017, berjumlah 192 unit, 12 berstatus
negeri dan 180 unit berstatus swasta. Pada 14 kecamatan lingkup
Kabupaten Indragiri Hulu, secara umum telah memiliki TK/RA. Kecamatan
seberida memiliki TK/RA terbanyak 25 Unit, 1 unit berstatus negeri dan 24
unit berstatus swasta. Kelompok belajar berjumlah 129 unit, TPA
berjumlah 11 unit dan SPS berjumlah 7 unit.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 57


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Angka putus sekolah
Angka Putus Sekolah (APts) didefinisikan sebagai perbandingan
antara jumlah murid putus sekolah pada jenjang pendidikan tertentu (SD,
SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan jumlah murid pada jenjang pendidikan
tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APtS ini
digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa putus sekolah di suatu
jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi AptS
berarti semakin banyak siswa yang putus sekolah di suatu jenjang
pendidikan pada suatu wilayah.

Tabel. 2.31
Jumlah pelajar putus sekolah tingkat SD, SMP
Kabupaten Indragiri Hulu 2015-2016
SD SMP
No Kecamatan
2015 2016 2015 2016
1 Peranap 0 4 9 9
2 Batang Peranap 4 5 0 0
3 Seberida 3 15 21 4
4 Batang Cinaku 11 64 2 15
5 Batang Gansal 37 8 8 10
6 Kelayang 0 11 4 4
7 Rakit Kulim 0 3 13 16
8 Pasir Penyu 1 7 3 6
9 Lirik 0 2 2 5
10 Sungai Lala 0 4 0 5
11 Lubuk Batu Jaya 8 10 0 2
12 Rengat Barat 13 8 18 8
13 Rengat 8 2 1 6
14 Kuala Cenaku 82 1 0 0
Jumlah 167 144 81 90
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 58


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Jumlah pelajar yang putus sekolah untuk tingkatan SD, SMP dan
SMA priode tahun 2015-2016, untuk tingkat SD mengalami penurunan
tahun 2015 jumlah siswa/i putus sekolah 167 orang menurun menjadi 144
orang pada tahun 2016. Pada jenjang pendidikan SMP siswa/i yang putus
sekolah mengalami peningkatan, 81 orang pada tahun 2015 menjadi 90
orang pada tahun 2016, pada jenjang pendidikan SMA sederajat angka
putus sekolah mengalam peningkatan 25 Orang pada tahun 2015 menjadi
140 orang pada tahun 2016.
1.3. Pendidikan Kesetaraan
Dunia pendidikan di indonesia masih mengalami keadaan sakit atau
dalam tingkatan rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang
lainnya, hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan di indonesia sendiri
yang masih belum bagus dan biaya pendidikan sendiri yang mahal
walaupun ada bantuan dana dari pemerintah yang khusus dialokasikan
untuk dana pendidikan tetapi nyatanya masih banyak masyarakat yang
belum atau tidak bisa mengenyam pendidikan secara formal bahkan masih
banyak juga masyarakat indonesia yang menyandang buta huruf atau buta
aksara.
Pendidikan luar sekolah mempunyai peran untuk memecahkan
masalah-masalah atau fenomena yang terjadi di dalam dunia pendidikan,
dengan adanya pendidikan luar sekolah tersebut masalah-masalah
pendidikan yang terkait masalah banyaknya anak yang tidak bisa
mengenyam pendidikan di sektor formal bisa merasakan yang namanya
pendidikan di sektor nonformal sehingga mereka orang-orang yang tidak
bisa mengenyam pendidikan formal bisa tetap mendapat ilmu atau
pengetahuan dari sektor nonformal seperti mereka yang tidak bisa
bersekolah di sekolahan bisa mendapatkan pendidikan di PKBM, SKB dan
lain sebagianya sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagi yang buta huruf
atau buta aksara juga bisa diberdayakan melalui program-program yang
ada di pendidikan nonformal seperti program keaksaraan yang bisa
membantu bagi orang-orang yang tidak bisa membaca dan menulis untuk

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 59


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
diberikan pendidikan bagi para orang yang tidak bisa membaca dan
menulis. Salah satu lembaga yang mengentaskan masalah bagi orang-orang
yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal adalah lembaga PKBM.
PKBM (pusat kegiatan belajar masyarakat) adalah suatu lembaga yang
dibentuk atau diselenggarakan atau dikelola atau dikembangkan dengan
prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat atau komunitas.
Angka kelulusan merupakan suatu hasil yang diperoleh selama
melaksanakan suatu pendidikan dalam institusi tertentu, dan hasil ini juga
menjadi indikator penting prestasi belajar. Permendikbud Nomor 5 tahun
2015 mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik, penyelenggaraan
ujian nasional, dan penyelenggaraan ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan pada SMP/MTs atau sederajat. Perhitungan Angka kelulusan
SD/MI adalah perbandingan jumlah lulus pada jenjang SD/MI/Paket A
dibagi dengan jumlah siswa tertinggi pada jenjang SD/MI/Paket A tahun
ajaran sebelumnya. Perhitungan Angka kelulusan SMP/MTs relatif sama
dengan perhitungan angka kelulusan SD/MI.

Tabel 2.32
Angka Kelulusan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
Jumlah Angka Tingkat
No Tingkat
Peserta Kelulusan Kelulusan
1 SD/MI 9.005 8.939 99,27%
2 Paket A 77 41 53,25%
3 SMP/MTs 7.117 7.117 100,00%
4 Paket B 294 213 72,45%
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri
Hulu 2017
Dari data diatas dapat diketahui jumlah peserta/siswa tingkat
pendidikan SD/MI jumlah peserta 9.005 orang, dengan angka kelulusan
8.939 orang, dengan tingkat kelulusan 99,27%. Jumlah peserta Paket A
sebanyak 77 orang dengan angka kelulusan 41 orang, tingkat

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 60


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
kelulusan 53,25 %. Tingkat pendidikan SMP/Mts jumlah siswa yang
mengikuti ujian sebanyak 7.117 siswa jumlah angka kelulusan 7.117
siswa, dengan tingkat kelulusan 100%. Peserta paket B berjumlah 294
orang, angka kelulusannya 213 orang, tingkat kelulusan 72,45%. Tingkat
pendidikan SMA/SMK jumlah siswa yang mengikuti 4.666 orang, angka
kelulusannya 4.666 orang, tingkat kelulusannya 100%, untuk paket C
jumlah siswa yang mengikuti ujian 6.222 orang, angka kelulusan 483
Orang, dimana tingkat kelulusannya 77,65 %.

2. Bidang Urusan Kesehatan


Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk
peningkatankualitas sumber daya manusia yang bertujuan untuk mencapai
derajat kesehatanyang lebih baik.Sub urusan bidang kesehatan terdiri dari
upaya kesehatan, SDM kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan minuman. Komponen sumber daya kesehatan yang paling penting
adalah ketersedian sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas
dan kualitas bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu baik bangunan utama, pendukung dan sanitasi
kesehatan lingkungan. Unit pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa
kategori yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan teknis kesehatan
lainnya.
Tabel 2.33
Jumlah fasilitas kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
Pemerintah
No Fasilitas Kesehatan TNI/POLRI Swasta Jumlah
Kabupaten
1 Rumah Sakit 1 - 2 3
2 Rumah Sakit Jiwa - - - -
Klinik (Klinik
3 Bersalin) - - 35 35

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 61


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Pemerintah
No Fasilitas Kesehatan TNI/POLRI Swasta Jumlah
Kabupaten
Rumah Sakit Khusus
4 Lainnya - - - -
5 Puskesmas 20 - - 20
6 Puskemas Pembantu 133 - - 133
7 Puskesmas Keliling 21 - - 21
8 Posyandu 403 - - 403
9 Poskesdes 68 - - 68
Balai
10 Pengobatan/Klinik - - 33 33
11 Apotik - - 30 30
12 Toko Obat - - 35 35
13 Gudang Farmasi 1 - - 1
Industri Obat
14
Tradisional - - - -
Industri Kecil Obat
15
Tradisional - - - -
Praktek Dokter
16
Besama - - 1 1
Praktek Dokter
17
Perorangan - - 60 60
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018
a. Rumah sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis
profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.Selama periode 2014-2016, jumlah rumah sakit di Kabupaten
Indragiri Hulu tetap 1 rumah sakit yaitu RSUD Indrasari.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 62


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.18
Perkembangan rasio rumah sakit per 1.000 penduduk di kabupaten
indragiri hulu tahun 2014-2016

0,003

0,002

0,001

0
2014 2015 2016 2017
Rasio Rumah Sakit 0,00244 0,00239 0,00241 0,003
Persatuan Penduduk
*1000

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2017

Bila rasio rumah sakit per jumlah penduduk di Kabupaten Indragiri


Hulu dibandingkan dengan Kabupaten tetangga menunjukan bahwa rasio
rumah sakit di kabupaten Indragiri Hulu adalah yang terendah atau
terbawah. Bahkan rasio rumah sakit per jumlah penduduk di Kabupaten
Pelalawan selain jauh lebih besar juga mempunyai tren meningkat yaitu
dari 0,0133 pada tahun 2010 menjadi 0,0140 pada tahun 2013. Kondisi
yang sama terjadi di Provinsi Riau, dimana rasionya meningkat dari 0,090
pada tahun 2010 meningkat menjadi 0,0104 pada tahun 2014.
Ketertinggalan rasio rumah sakit di Kabupaten Indragiri Hulu perlu
menjadi perhatian dalam pembangunan kedepan dengan menambah
jumlah rumah sakit baru

b. Puskesmas
Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota yang memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif
sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 63


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan
pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.

Tabel 2.34
Perkembangan Jumlah Puskesmas Menurut Kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2012 – 2017

PUSKESMAS (UNIT)
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Peranap 1 1 1 1 1 1
2 Batang Peranap 2 2 2 2 2 2
3 Seberida 1 1 1 1 1 1
4 Batang Cinaku 2 2 2 2 2 2
5 Batang Gansal 1 1 1 1 1 1
6 Kelayang 1 1 1 1 1 2
7 Rakit Kulim 1 1 1 1 1 2
8 Pasir Penyu 1 1 1 1 1 1
9 Lirik 1 1 1 1 1 1
10 Sungai Lala 2 2 2 2 2 2
11 Lubuk Batu Jaya 1 1 1 1 1 1
12 Rengat Barat 1 1 1 1 1 1
13 Rengat 2 2 2 2 2 2
1
14 Kuala Cenaku 1 1 1 1 1
Jumlah 18 18 18 18 18 20
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2017

c. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang
sederhada dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas
jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatn yang
dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta
jenis dan kompetensi yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan
sarana yang tersedia. Fungsi Pustu adalah untuk mempelancar fungsi
pelayanan kesehatan masyarakat dan merupakan bagian utama dalam
jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan pelayanan puskesmas
disetiap wilayah desa dan kelurahan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 64


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.35
Perkembangan Puskesmas Pembantu (Pustu) Menurut Kecamatan
diKabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
PUSTU (UNIT)
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Peranap 6 6 9 9 9 9
2 Batang Peranap 5 5 7 7 7 7
3 Seberida 9 9 12 12 12 12
4 Batang Cinaku 10 10 14 15 14 14
5 Batang Gansal 8 8 11 10 10 10
6 Kelayang 10 10 14 14 14 15
7 Rakit Kulim 5 5 11 11 11 11
8 Pasir Penyu 2 2 2 2 2 2
9 Lirik 3 3 4 4 4 4
10 Sungai Lala 4 4 6 5 5 6
Lubuk Batu
11 6 6 7 7 7 7
Jaya
12 Rengat Barat 10 10 15 18 16 17
13 Rengat 10 10 11 11 11 11
14 Kuala Cenaku 3 3 8 8 8 8
Jumlah Pustu 91 91 131 133 130 133
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2017

d. Posyandu
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan tuntuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari
masyarakat dibidang kesehatan dengan penanggungjawab Kepala
Desa/Lurah. Tujuan diselenggarakannya posyandu adalah untuk (i)
mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran, (ii) mempercepat penerimaan NKKBS dan (iii) meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan
kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 65


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.36
Posyandu di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
2017
2012 2013 2014 2015 2016
No Kec
AKTI
ADA AKTIF ADA AKTIF ADA AKTIF ADA AKTIF ADA AKTIF ADA
F
1 Peranap 31 31 30 29 30 29 30 29 30 29 30 29

Batang 13 18
2 17 17 13 13 13 13 13 13 13 9
Peranap
3 Seberida 32 32 31 29 31 31 31 31 31 31 31 31

Batang 43 41
4 41 29 43 41 43 41 43 41 43 41
Cinaku
Batang 23 25
5 22 22 23 22 23 22 23 22 23 25
Gansal
31 28
6 Kelayang 31 31 31 29 31 29 31 29 31 28
Rakit 42 42
7 39 39 42 42 42 42 42 42 42 42
Kulim
Pasir 24 25
8 43 13 24 24 24 24 24 24 24 25
Penyu
9 Lirik 28 28 45 45 45 36 45 36 45 36 45 36

Sungai 19 19
10 17 16 19 19 19 19 19 19 19 19
Lala
Lubuk 21 21
11 21 13 21 21 21 21 21 21 21 21
Batu Jaya
Rengat 30 30
12 29 23 30 29 30 29 30 29 30 24
Barat
13 Rengat 40 39 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kuala 18 18
14 18 18 18 18 18 17 18 17 18 18
Cenaku
409 351 410 401 410 393 410 393 410 388 410 403

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2017

e. Rasio Puskesmas, Pustu, Poliklinik Persatuan Penduduk


Tabel 2.37
Rasio Puskesmas, Pustu, Poliklinik Persatuan Penduduk
Kabupaten Indragiri HuluTahun 2014-2016.
Keterangan 2014 2015 2016 2017
Rasio Puskesmas, Pustu,
Poliklinik Persatuan 0,364 0,361 0,356 0,359
Penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018
Rasio Puskesmas, Pustu, Poliklinik Persatuan Penduduk di Kabupaten
Indragiri Hulu, tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 terus mengalami
peningkatan dalam hal jumlah puskesmas, pustu yang melayani Persatuan
penduduk, 0,364 pada tahun 2014, naik menjadi 0,361 pada tahun 2015,
terus meningkat menjadi 0,356 pada tahun 2016, namun pada

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 66


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 0,359 dikarenakan poliklinik
persatuan masyarakat pada tahun 2017 sudah tidak ada lagi.
Tabel 2.38
Cakupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Keterangan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah
18 18 18 18 18 20
Puskesmas
Jumlah Pustu 91 91 131 133 130 133
Jumlah
14 14 14 14 14 14
Kecamatan
Jumlah Desa 194 194 194 194 194 194
Cakupan
128,57% 128,57% 128,57% 128,57% 128,57% 142,85%
Puskemas
Cakupan
Pembantu 46,91% 46,91% 67,53% 68,56% 67,01% 68,56%
Puskesmas

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Dari tabel diatas sepanjang tahun 2012-2015 untuk puskesmas


pembantu mengalami peningkatan, dari 91 pustu pada tahun 2012 menjadi
133 pustu pada tahun 2015, akan tetapi pada tahun 2016 mengalami
penurunan menjadi 130 Pustu, dan pada tahun 2017 mengalami
peningkatan menjadi 133 Pustu.

f. Perkembangan Tenaga Medis, Perawat Dan Bidan


Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utama
adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik-
baiknya dengan menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu
kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Permenkes Nomor 262/1979 yang dimaksud dengan tenaga medis
adalah lulusan fakultas kedokteran atau kedokteran gigi dan pascasarjana
yang memberikan pelayanan medik dan penunjang medik.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 67


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1. Dokter
Selama periode 2013 – 2017, jumlah dokter spesialis di Kabupaten
Indragiri Hulu memiliki tren berfluktuatif meningkat. Pada tahun 2013,
jumlah dokter spesialis sebanyak 10 orang yang semuanya ada di RSUD
Indrasari. Pada tahun 2017, jumlah dokter spesialis meningkat menjadi 16
orang yang juga semuanya ada di RSUD Indrasari.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 68


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Perkembangan jumlah dokter menurut kecamatan di kabupaten indragiri hulu tahun 2013-2017

Tabel 2.39
Perkembangan Jumlah Dokter menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-2017
2013 2014 2015 2016 2017
No Kecamatan Spe Spe
Spes Spesi Spesi
sial Umum Gigi Umum Gigi Umum Gigi sial Umum Gigi Umum Gigi
ialis alis alis
is is
1 Peranap - 5 - 1 5 - 5 5 1
Batang
2 - 3 2 2 3 2 4 2 6 2
Peranap
Sencano
- 1 - 1 - 1 1
Jaya
Seberida-
3 - 1 1 1 1 1 2 1 5 1
P.Kasai
Batang
4 Cinaku- - 3 - - 3 - 4 8 -
Kilan
Lubuk
- 2 - 2 - 2
Kandis
Batang
5 Gansal- - 4 1 1 4 1 4 1 4 1
Seberida
Kelayang-
6 - 3 1 3 3 1 3 2 4 3
P.Pisang
Rakit
7 - 1 1 1 1 2 1 3
Kulim
Pasir
8 Penyu-Air - 2 1 2 2 1 2 2 1 2
Molek

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 69


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2013 2014 2015 2016 2017
No Kecamatan Spe Spe
Spes Spesi Spesi
sial Umum Gigi Umum Gigi Umum Gigi sial Umum Gigi Umum Gigi
ialis alis alis
is is
9 Lirik - 3 2 1 3 2 3 1 5 1
Sungai
10 - 1 2 1 1 2 1 2 7 1
Lala
Sungai
- 1 1 1 1 1 2 1 3 1
Parit
Lubuk
11 Batu Jaya- - 2 1 2 1 2 1
K.Jaya
Rengat
12 Barat- - 1 - - 1 - 4 4 -
P.Heran
Rengat –
13 - 6 1 1 6 1 3 1 8 1
Sipayung
Kampung
- 4 1 4 1 4 1
Besar Kota
Kuala
14 - 3 - - 3 - 2 4 -
Cenaku
RSUD
Indrasari 10 12 3 16 16 16 4 12 3 12 13 4 16 14 4
Rengat
Jumlah 10 58 18 16 16 16 18 58 18 12 63 21 16 81 18
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 70


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Jumlah Dokter, Jumlah Penduduk dan Rasio Dokter/ 1000
Penduduk

Tabel 2.40

Jumlah Dokter, Jumlah Penduduk dan Rasio Dokter/ 1000 Penduduk

Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017


Jumlah Dokter 86 86 96 109 115
Jumlah Penduduk 400.796 404.961 409.431 417.423 425.897
Rasio Dokter/ 1000 0,215 0,212 0,234 0,261 0,27
Penduduk

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Pada tabel diatas jumlah dokter,di Kabupaten Indragiri Hulu


sepanjang tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan,
86 orang dokter pada tahun 2013, dan terus meningkat pada tahun 2016
menjadi 109 orang dokter, dengan demikian juga seiringan dengan
peningkatan rasio pelayan jumlah dokter untuk 1000 orang penduduk.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 71


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2. Perawat
a. Jumlah Perawat Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2013 – 2017

Tabel 2.41
Perkembangan Jumlah Perawat Menurut Kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2013 – 2017
No Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Peranap 29 37 37 37 42
2 Batang Peranap 17 15 15 15 19
Sencano Jaya 12 10 10 10
3 Seberida-P.Kasai 6 7 22 22 20
4 Batang Cinaku-Kilan 13 12 11 11 22
Lubuk Kandis 11 11 9 9
5 Batang Gansal-Seberida 16 21 23 23 22
6 Kelayang-P.Pisang 30 24 25 25 27
7 Rakit Kulim 24 27 22 22 30
8 Pasir Penyu-Air Molek 26 23 25 25 38
9 Lirik 17 18 16 16 17
10 Sungai Lala 15 15 15 15 30
Sungai Parit 10 10 7 7
11 Lubuk Batu Jaya-K.Jaya 16 12 10 10 7
12 Rengat Barat-P.Heran 13 20 24 24 150
13 Rengat –Sipayung 33 30 31 31 45
Kampung Besar Kota 14 14 12 12
14 Kuala Cenaku 14 10 9 9 62
RSUD Indrasari Rengat 135 134 140 140
Jumlah 451 450 463 463 531
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu 2018

3. Bidan
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi
dan kewenangannya. Bidan telah diakui sebagai sebuah profesi dan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 72


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja profesional.
Secara ringkas, terdapat standar minimal 9 (sembilan) tugas pokok dan
fungsi, seorang bidan, yaitu (i) melaksanakan asuhan kebidanan kepada
ibu hamil (Ante Natal Care), (ii) melakukan asuhan persalinan fisiologis
kepada ibu bersalin (Post Natal Care), (iii) menyelenggarakan pelayanan
terhadap bayi baru lahir (kunjungan neanatal), (iv). mengupayakan
kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di wilayah kerja
puskesmas. (v) memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan
reproduksi dan kebidanan. (vi). melaksanakan pelayanan Keluarga
Berencana (KB) kepada wanita usia subur (WUS). (vii) melakukan
pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi (bumil
risti). (viii) mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila
ada kasus kematian ibu dan bayi. Dan (ix) melaksanakan mekanisme
pencatatan dan pelaporan terpadu pelayanan puskesmas.
a. Perkembangan Jumlah Bidan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2013-2017
Tabel 2.42
Perkembangan Jumlah Bidan di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-2017
No Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Peranap 25 47 48 48 61
2 Batang Peranap 20 20 22 22 57
Sencano Jaya 33 29 32 32
3 Seberida-P.Kasai 11 14 35 35 33
4 Batang Cinaku-Kilan 29 35 33 33 66
Lubuk Kandis 27 26 26 26
5 Batang Gansal-Seberida 26 28 28 28 34
6 Kelayang-P.Pisang 25 42 39 39 39
7 Rakit Kulim 37 43 37 37 60
8 Pasir Penyu-Air Molek 28 25 29 29 33
9 Lirik 17 26 25 25 27
10 Sungai Lala 16 16 16 16 43
Sungai Parit 14 16 15 15
11 Lubuk Batu Jaya-K.Jaya 23 23 21 21 21
12 Rengat Barat-P.Heran 35 43 42 42 78
13 Rengat –Sipayung 42 45 55 55 86
Kampung Besar Kota 26 26 31 31

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 73


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
No Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017
14 Kuala Cenaku 21 26 29 29 101
RSUD Indrasari Rengat 47 46 46 46
Jumlah 502 576 609 609 739
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

b. Perkembangan Rasio Bidan Per 1.000 Penduduk di Kabupaten


Indragiri HuluTahun 2013-2017

Tabel 2.43
Perkembangan Rasio Bidan Per 1.000 Penduduk di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2013-2017
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Bidan 502 576 609 609 739
Jumlah Penduduk 400.796 404.961 409.431 417.733 425.897
Rasio Bindan / 1000
1,25 1,42 1,49 1,46 1,73
Penduduk
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)
Perkembangan jumlah bidan di Kabupaten Indragiri Hulu, pada
tahun 2013-2016 mengalami peningkatan, 502 orang pada tahun 2013
menjadi 609 orang pada tahun 2016, dengan meningkatnya jumlah
bidan, juga diiringi dengan meningkatnya rasio pelayanan bidan
terhadap 1000 jumlah penduduk yang terdapat di kabupaten Indragiri
Hulu.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 74


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Jumlah Kematian Ibu
Tabel 2.44
Jumlah Pertolongan Persalinan dan Kematian ibu

2015
2014 2016 2017
Kecamatan
Persalinan Pertolongan Kematian Persalinan Pertolongan Kematian Persalinan Pertolongan Kematian Persalinan Pertelongan Kematian

Peranap 644 644 2 759 759 2 763 750 2 720 709 -

Batang Peranap 55 55 1 90 90 110 63 75 25 1

Sencano Jaya 60 60 - 126 125 140 99 1100 68 -


Seberida-
1.011 1.008 3 807 807 2 1.398 969 1 92 1099 1
P.Kasai
Batang Cinaku-
340 336 - 356 356 449 389 389 356 -
Kilan

Lubuk Kandis 293 293 1 298 297 1 339 335 1 274 209 -

Batang Gansal-
638 638 2 707 706 788 593 1 691 427 3
Seberida
Kelayang-
483 326 3 408 404 4 588 419 463 370 2
P.Pisang

Rakit Kulim 327 326 1 393 393 1 574 291 2 288 14 -


Pasir Penyu-Air
720 718 1 514 514 1 852 537 636 629 2
Molek

Lirik 434 434 3 547 546 1 638 486 446 443 -

Sungai Lala 183 183 - 190 190 226 187 1 157 157 1

Sungai Parit 95 95 - 95 95 122 122 106 106 -

Lubuk Batu
394 394 - 422 422 2 515 412 1 368 249 2
Jaya-K.Jaya
Rengat Barat-
846 846 1 914 914 1 1.083 936 866 971 1
P.Heran
Rengat –
425 424 1 541 541 2 575 546 544 544 2
Sipayung
Kampung
244 244 - 492 490 2 635 498 523 462 1
Besar Kota

Kuala Cenaku 644 644 2 276 276 319 268 294 294 -

RSUD Indrasari 516 516 1 759 759 2 763 750 2


8032 7132 16
7.708 7.692 19 8.694 8.684 21 10.877 8.650 11
Jumlah
Sumber : BPS Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 75


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Pada tahun 2014-2017 Jumlah Pertolongan Persalinan pertolongan
terhadap peristiwa persalinan mengalami peningkatan, ini dapat dilihat
pada tahun 2014-2015, pada tahun 2016 dan 2017 mengalami
penurunan, akan tetapi jumlah kematian bayi pada tahun 2017
mengalami penurunan, yaitu 16 kematian untuk 8,023 jumlah
persalinan.

3. Bidang Urusan Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang


a. Perkembangan jalan
Menurut UU RI No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dimana jalan
didefinisikan sebagai prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di
atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta
di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.

1. Kondisi Jalan

Kinerja jaringan berdasarkan kondisi dengan terminologi baik,


sedang, sedang rusak, rusak dan rusak berat. Terminologi ini
didasarkan pada besarnya persentase tingkat kerusakan dengan
penjelasan sebagai berikut:
 Kondisi Baik (B) adalah semua ruas jalan dimana permukaan
perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi baik
menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan ≤ 6%), sehingga arus
lalu - lintas dapat berjalan lancar sesuai dengan kecepatan disain
dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh kondisi jalan.
 Kondisi Sedang (S) adalah semua ruas jalan dimana permukaan
perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi sedang
menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan 6 - 10 %). Kerusakan
yang ada belum (atau sedikit saja) menimbulkan gangguan
terhadap kelancaran arus pergerakan lalu – lintas.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 76
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
 Kondisi Sedang Rusak (SR) adalah semua ruas jalan dimana
permukaan perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam
kondisi sedang menuju rusak menurut kriteria teknis (tingkat
kerusakan 10 s/d 16 %). Kerusakan yang ada mulai menimbulkan
gangguan terhadap kelancaran arus pergerakan lalu – lintas,
sehingga kendaraan harus mengurangi kecepatannya.
 Kondisi Rusak (R) adalah semua ruas jalan dimana permukaan
perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam kondisi rusak
menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan 16 s/d 20 %).
Kerusakan yang ada sudah sangat menghambat kelancaran arus
pergerakan lalu - lintas, sehingga kendaraan harus berjalan secara
perlahan - lahan, mengurangi kecepatannya, kadangkala harus
berhenti akibat adanya kerusakan atau hambatan pada permukaan
perkerasan.
 Kondisi Rusak Berat (RB) adalah semua ruas jalan dimana
permukaan perkerasan, bahu jalan dan saluran samping dalam
kondisi rusak berat menurut kriteria teknis (tingkat kerusakan > 20
%). Kerusakan yang ada sudah sangat parah dan nyaris tidak dapat
lagi dilewati oleh kendaraan roda – 4, atau hanya dapat dilewati
dengan kecepatan sangat rendah.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 77


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.45
Panjang jalan menurut status jalan dan kondisi jalan di kabupaten indragiri hulu, tahun 2015-2017 ( Km)

2017
2015 2016
Status Jalan
Rusak Rusak Baik Sedang Rusak Rusak Panjang
Baik Sedang Rusak Panjang Baik Sedang Rusak Panjang Berat
Berat Berat
Negara 128,800 - - - 128,800
128,800 128,800 128,000 128,000
Provinsi 226,400 69,000 - - 295,400
226,400 69,000 295,400 226,400 69,000 295,400
Kabupaten 644,999 476,952 141,148 473,950 1.737,049
635,434 515,647 132,750 453,218 1.737,049 635,434 515,647 132,750 13,985 1.737,049
Jumlah 1.000,199 545,9522 141,148 473,950 2.160,449
990,634 584,647 132,750 453,218 2.161,249 989,834 584,647 132,750 13,985 2.160,449

Sumber BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 78


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Proporsi Panjang Jaringan jalan dalam Kondisi baik dan Rasio
Panjang Jalan dengan luas wilayah kabupaten Indragiri Hulu,
Tahun 2014-2017.

Tabel 2.46
Proporsi Panjang Jaringan jalan dalam Kondisi baik dan Rasio Panjang
Jalan dengan luas wilayah kabupaten Indragiri Hulu, Tahun 2014-2017.
Keterangan 2014 2015 2016 2017
Panjang Jalan Kabupaten 1.737,049 1.737,049 1.737,049 1.737,049
Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam
0,34 0,37 0,37 0,37
Kondisi baik
Persentase Jalan dalam Kondisi Baik 34,13% 36,58% 36,58% 37,63
Jumlah Luas Wilayah 8.198,26 8.198,26 8.198,26 8.198,26

Rasio Panjang jalan dengan Luas Wilayah 211,88 211,88 211,88 211,88

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018


Kabupaten Indragiri Hulu memiliki panjang jalan Kabupaten
Indragiri Hulu sepanjang 1.737,049 Km, dengan Proporsi panjang jalan
dalam kondisi baik 0,34 pada tahun 2014 dan 0,37 pada tahun 2017,
dengan presentase 34,13 % pada tahun 2014 dan 36,58 % pada tahun
2015-2016, dan 37,63 % pada tahun 2017. Untuk rasio jalan dengan
luas wilayah kabupaten Indragiri Hulu adalah 211,88.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 79


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. panjang jalan menurut status jalan dan jenis permukaan di kabupaten Indragiri Hulu tahun 2014-2017

Tabel 2.47
Panjang jalan menurut status jalan dan jenis permukaan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2017
2015 2016 2017
Status Jalan
Aspal Kerikil Tanah Semenisasi Aspal Kerikil Tanah Semenisasi Aspal Kerikil Tanah Semenisasi
Negara 128,800 - - - 128,800 - - - 128,800 - - -
Provinsi 226,400 69,000 - - 226,400 69,000 - - 226,400 69,000 - -
Kabupaten 346,311 913,628 463,125 13,985 346,311 913,628 463,125 13,985 361,177 930,113 445,757 -
Jumlah 701,511 982,628 463,125 13,985 701,511 982,628 463,125 13,985 716,377 999,113 445,757 -

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 80


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Jalan menurut status dan kelas jalan
Pengelompokkan jalanmenurut muatan sumbu yang disebut
juga kelas jalan, terdiri dari:
Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton, yang
saat ini masih belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai
dikembangkan diberbagai negara maju seperti di Prancis telah mencapai
muatan sumbu terberat sebesar 13 ton.
Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan
muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini
merupakan jalan yang sesuai untuk angkutan peti kemas.
Jalan Kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar
tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.
Jalan Kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.
Jalan Kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang
dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran
lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 81


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.48
Jalan Menurut Status dan Kelas Jalan
Jenis 2014 2015 2016 2017
Permukaa Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
n Negara Prov. Kab. Negara Prov. Kab. Negara Prov. Kab. Negara Prov. Kab.
Kelas I - - - - - - - - - - - -
Kelas II - - - - - - - - - - - -
128,00 186,39 186,39 186,39
- - - - - - - -
Kelas III 0 0 0 0
Kelas III A - - - - - - - - - - - -
301,44 301,44 301,44 339,37
- - - - - - - -
Kelas III B 0 0 0 0
1.737,04 1.737,04 1.737,04 1.737,04
- - - - - - - -
Kelas III C 9 9 9 9
Kelas
Tidak - - - - - - - - - - - -
Dirinci
128,00 301,44 1.737,04 186,39 301,44 1.737,04 186,39 301,44 1.737,04 186,39 339,37 1.737,04
Jumlah 0 0 9 0 0 9 0 0 9 0 0 9

Sumber BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 82


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Panjang jalan menurut status dan kelas jalan pada Kabupaten
Indragiri Hulu pada tahun 2014-2016 tidak mengalami perubahan
panjang jalan, dengan rincian sebagai berikut, kelas III dengan status
jalan Negara sepanjang 128,000 Km, jalan kelas III B dengan status
jalan provinsi sepanjang 301,440 Km serta jalan kelas III C dengan
status jalan Kabupaten 1.737,049 Km.

c. Jembatan
Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi
untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya
rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau,
saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak
sebidang dan lain-lain. Dengan berkembangnya teknologi ada berbagai
macam jenis jembatan yang di bangun unutk keperluan mobilisasi baik
itu berdasarkan fungsi jembatan tersebut, dimana jembatan itu di
bangun, bahan kontruksi yang digunakan serta tipe struktur yang di
aplikasikan pada jembatan. Berdasarkan fungsinya jembatan di bagi
menjadi, (a) Jembatan jalan raya (highway bridge), (b). Jembatan jalan
kereta api (railway bridge), (c) Jembatan pejalan kaki atau
penyeberangan (pedestrian bridge). Berdasarkan lokasi jembatan dibagi
menjadi (a) Jembatan di atas sungai atau danau serta laut, (b)
Jembatan di atas lembah, (c) Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
(d) Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert), dan (d) Jembatan
di dermaga (jetty). Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain (a) Jembatan kayu (log
bridge), (b) Jembatan beton (concrete bridge), (c) Jembatan beton
prategang (prestressed concrete bridge), (d) Jembatan baja (steel bridge),
(e) Jembatan komposit (compossite bridg\

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 83


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.20

Jumlah Jembatan Pada Jalan Kabupaten Menurut Jenis Jembatan dan


Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
5

3
Jumlah (Jembatan)

-
Batang Batang Batang Rakit Pasir Sungai Lubuk Rengat Kuala
Peranap Seberida Kelayang Lirik Rengat
Peranap Cinaku Gansal Kulim Penyu Lala Batu Jaya Barat Cenaku
Beton - 1 1 4 - 1 1 2 - 1 2 2 3 -
Komposit - - - - - - 1 - - - 1 2 1
Kayu - - - - 2 - - 1 - - - - 2
Rangka 1 1 - - 2 - - - - - - - -

Pada tahun 2017, jumlah jembatan di jalan Kabupaten Indragiri


Hulu sebanyak 32 unit. Jembatan dengan kontruksi beton sebanyak 18
unit (56,25%), komposit sebanyak 5 unit (15,63%), kayu sebanyak 5
unit (15,63%) dan rangka sebanyak 4 unit (12,50%). Jembatan dengan
kontruksi kayu pada jalan kabupaten dijumpai di kecamatan kelayang
sebanyak 2 unit, di kecamatan kuala cenaku sebanyak 2 unit dan di
kecamatan lirik sebanyak 1 unit.

d. Panjang jembatan
Jembatan dengan kontruksi beton pada jalan kabupaten pada
tahun 2017 sepanjang 370 meter. Jembatan dengan kontruksi beton,
terpanjang dijumpai di kecamatan Batang Cenaku dengan panjang
keseluruhan 71 meter yang terdiri dari 4 jembatan diikuti di Kecamatan
Rengat dengan panjang keseluruhan 67 meter yang terdiri dari 3 unit
jembatan, dan di Kecamatan Pasir penyu dengan panjang keseluruhan
50 meter yang terdiri dari 2 unit jembatan. Jembatan dengan kontruksi
komposit di jalan kabupaten, panjang keseluruhannya 975 meter.
Jembatan komposit terpanjang dijumpai di Kecamatan Rengat

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 84


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dengan panjang keseluruhan 455 meter yang terdiri dari 2 jembatan,
diikuti di Kecamatan Pasir Penyu dengan panjang keseluruhan 220
meter yang terdiri dari 1 unit jembatan dan di kecamatan Rengat barat
dengan panjang keseluruhan 210 meter yang terdiri dari 1 jembatan
serta di kecamatan Kuala cenaku dengan panjang keseluruhan 90
meter yang terdiri dari 1 jembatan. Jembatan dengan kontruksi rangka
di Jalan kabupaten, panjang keseluruhannya adalah 816 meter, dimana
terpanjang dijumapi di Kecamatan Kelayang dengan panjang
keseluruhan 440 meter yang terdiri dari 2 unit jembatan diikuti di
Kecamatan Batang peranap dengan panjang keseluruhan 220 meter (1
unit jembatan) dan Peranap denga panjang keseluruhan 156 meter (1
unit jembatan). Jembatan dengan kontruksi kayu di jalan kabupaten
sepanjang 104 meter yang terdapat di Kecamatan Kelayang dengan
panjang keseluruhan 52 meter (2 unit jembatan) diikuti di Kecamatan
Kuala cenaku dengan panjang keseluruhan 27 meter (2 unit jembatan)
dan di Lirik dengan panjang keseluruhan 25 meter (1 unit jembatan).

Grafik 2.21
Panjang Jembatan Pada Jalan Kabupaten Menurut Jenis Jembatan dan
Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
600

500
Panjang Jembatan (Meter)

400

300

200

100

-
Lubuk
Batang Batang Batang Rakit Pasir Sungai Rengat Kuala
Peranap Seberida Kelayang Lirik Batu Rengat
Peranap Cinaku Gansal Kulim Penyu Lala Barat Cenaku
Jaya
Rangka 156 220 - - - 440 - - - - - - - -
Kayu - - - - - 52 - - 25 - - - - 27
Komposit - - - - - - - 220 - - - 210 455 90
Beton - 25 20 71 - 20 25 50 - 22 30 40 67 -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 85


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan,
irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses
kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik
bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-
proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang
mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat
kehadiran air. Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber
air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara
teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah
tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga
tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien
selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh
kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan
tanaman.
Pada tahun 2011, luas lahan sawah di Kabupaten Indragiri Hulu
seluas 12.429 hektar dimana sebesar 88,38% ditanami padi dan sebesar
11,62% tidak ditanami. Pada tahun 2017, luas lahan sawah beririgasi
tinggal 15 hektar, dimana seluas 3 hektar ditanami dan 12 hektar tidak
ditanami padi lagi. Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu tahun
2016-2021 telah ditetapkan target indikator luas irigasi Kabupaten
Indragiri Hulu dalam kondisi baik sebesar 68,74% pada tahun 2011,
meningkat menjadi 100% pada tahun 2017. Realisasi pencapaian
indikator luas irigasi Kabupaten Indragiri Hulu dalam kondisi baik pada
tahun 2011 sebesar 80% meningkat menjadi 84% pada tahun 2013
dengan realisasi kinerja berkisar antara 99,56% - 116,38% yang
semuanya terkategori sangat tinggi. Pada tahun 2017, realisasi
pencapaian indikator luas irigasi Kabupaten Indragiri Hulu dalam

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 86


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
kondisi baik sebesar 55% dan pada tahun 2017 sama yaitu 55%.
Realisasi kinerja indikator luas irigasi Kabupaten Indragiri Hulu dalam
kondisi baik sebesar 55% - 59,67% yang terkategori rendah. Selama
periode 2016-2021, realisasi kinerja indikator luas irigasi Kabupaten
Indragiri Hulu dalam kondisi baik secara keseluruhan terkategori tinggi.

f. Bidang Urusan Penataan Ruang


Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan
perlindungan, yangditetapkan dengan kriteria (a) Lahandengan luas
paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi, (b) berbentuk
satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu
hamparan dan jalur; dan (c) didominasi komunitas tumbuhan. Agar
kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tamping
lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan
perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen). Kawasan perkotaan
adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 87


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Jumlah Ruang Terbuka Hijau

Tabel 2.49
Jumlah Ruang Terbuka Hijau
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
Jumlah Ruang
1 1,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 Unit
Terbuka Hijau
Jumlah Ruang
2 Terbuka Hijau 1,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 Unit
dikelola Pemerintah
Jumlah Ruang
Terbuka Hijau
3 - - - - - - Unit
dikelola
Swasta/Masyarakat
Sumber : Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman

Kabupaten Indragiri Hulu memiliki sampai tahun 2017 memilik 3


RTH, RTH Rengat, RTH Molek Asri dan RTH Pematang Reba, seluruh
RTH yang ada di kelola oleh pemerintah, RTH ini berfungsi sebagai
Taman yang terdiri dari banyak pohon untuk mengurangi Polusi Udara
akibat asap kendaraan maupun kebakaran lahan.
b. Luas Ruang Terbuka Hijau

Tabel 2.50
Luas Ruang Terbuka Hijau
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
Luas Ruang Ha
1 Terbuka - 9,10 2,07 11,17 12,00 12,00
Hijau

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 88


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Rasio %
Ruang
Terbuka
2 - 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50
Hijau Per
Satuan Luas
Wilayah
Sumber : Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman
Untuk luas RTH dikabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2017
adalah seluas 12 Ha.
c. Bangunan ber IMB

Tabel 2.51
Bangunan Ber IMB di Kabupaten Indragiri Hulu
tahun 2014- 2017
No Kecamatan 2014 2015 2016 2017
1 Rengat 40 74 97 578
2 Rengat Barat 51 170 385 1.652
3 Kelayang 6 3 1 31
4 Pasir Penyu 34 39 66 516
5 Peranap 7 7 19 230
6 Siberida 43 28 30 615
7 Batang Cenaku 30 2 6 59
8 Batang Gangsal 13 7 4 159
9 Lirik 2 3 5 51
10 Kuala Cenaku 0 0 0 23
11 Sungai Lala 11 19 22 89
12 Lubuk Batu Jaya 0 0 0 19
13 Rakit Kulim 0 0 0 8
14 Batang Peranap 1 0 1 174
Jumlah 238 352 636 4.204
Sumber : Dinas PU PR 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 89


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Bangunan Ber IMB di Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2012-
2017, memiliki trend meningkat sepanjang 3 tahun kebelakang yaitu
pada tahun 2014-2017, 238 bangunan yang memiliki IMB pada tahun
2013, meningkat menjadi 636 bangunan ber IMB pada tahun 2016, dan
meningkat menjadi 4.204 pada tahun 2017.
a. Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman
1. Kawasan Kumuh
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat
kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh
masyarakat miskin. Kawasan kumuh umumnya dihubung-hubungkan
dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
Tabel 2.52
Luas Areal Kawasan Kumuh di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2014 – 2017(Ha)
No Kecamatan 2014 2015 2016 2017
1 Rengat 30,77 31,77 65,27 65,27
2 Rengat Barat - - - -
3 Kelayang - - - -
4 Pasir Penyu 15,4 15,4 23,4 23,40
5 Peranap 35,54 35,54 23,97 23,97
6 Seberida 53,92 53,92 53,92 25,02
7 Batang Cenaku - - - -
8 Batang Gangsal - - - -
9 Lirik 1,66 1,66 0 -
10 Kuala Cenaku - - - -
11 Sungai Lala - - - -
12 Lubuk Batu Jaya - - - -
13 Rakit Kulim - - - -
14 Batang Peranap - - - -
Jumlah 137,29 138,29 166,56 137,66
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 90


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Luas kawasan kumuh di kabupaten Indragiri Hulu juga mengalami
penurunan sepanjang tahun 2014-2017, 137,29 Km2 pada tahun 2014,
menjadi 166,56 Km2 pada tahun 2016, dan di tahun 2017 mengalami
penurunan menjadi 137,66 Km2.

2. Persentase areal kawasan kumuh di kabupaten indragiri hulu


tahun 2014-2017
Tabel 2.53
Persentase Areal Kawasan Kumuh di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2014-2017
Kecamatan 2014 2015 2016 2017
1). Rengat 0,38% 0,39% 0,80% 0,80%
2). Rengat Barat 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
3). Kelayang 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
4). Pasir Penyu 0,19% 0,19% 0,29% 0,29%
5). Peranap 0,43% 0,43% 0,29% 0,29%
6). Siberida 0,66% 0,66% 0,66% 0,31%
7). Batang Cenaku 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
8). Batang Gangsal 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
9). Lirik 0,02% 0,02% 0,00% 0,00%
10). Kuala Cenaku 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
11). Sungai Lala 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
12). Lubuk Batu Jaya 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
13). Rakit Kulim 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
14). Batang Peranap 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Indragiri Hulu 1,67% 1,69% 2,03% 1,69
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perasentase Luas areal kawasan kumuh di kabupaten Indragiri Hulu


juga mengalami peningkatan sepanjang tahun 2014-2017, pada tahun
2014 persentase luas kawasan kumuh 1,67%, menjadi 2,03% pada
tahun 2016, dan presentase luas kawasan kumuh menurun
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 91
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
menjadi 1,69 di tahun 2017 . Kecamatan Rengat memiliki persentase
yang tertinggi yaitu 0,80 % di ikuti kecamatan seberida 0,31%.

3. Perumahan
Perumahan merupakan kebutuhan primer yang harus dimiliki
oleh manusia yang merupakan salah satu indikator tingkat
kesejahteraan. Kualitas perumahan dan fasilitas yang melengkapinya
merupakan sarana penunjang yang mempengaruhi aspek lainnya
seperti kesehatan dan pendidikan. Karena itu penyediaan perumahan
yang layak bagi masyarakat menjadi hal yang penting.

a. Rumah layak huni


Konsep rumah layak huni menurut Kementerian Perumahan
Rakyat dilihat adalah kualitas dari jenis atap, lantai, dan dinding dari
rumah. Perumahan tidak layak huni adalah kondisi dimana rumah
beserta lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk
tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial,
dengan kriteria sebagai berikut (a) Luas lantai perkapita, di kota kurang
dari 4 m2 sedangkan untuk di desa kurang dari 10 m2. (b) Jenis atap
rumah terbuat dari daun dan lainnya. (c) Jenis dinding rumah terbuat
dari anyaman bambu yang belum diproses. (d) Jenis lantai terbuat dari
tanah dan (e) Tidak mempunyai fasilitas umum misalnya untuk kamar
mandi atau MCK.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 92


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.54
Rumah Layak Huni dan Rasio Rumah Layak Huni Kabupaten Indragiri
Hulu tahun 2017
No Kecamatan Jumlah Rumah Layak Rasio Rumah
Penduduk Huni 2017 Layak Huni
1 Rengat 48.963 11.377 0,23
2 Rengat Barat 44.568 9.301 0,21
3 Kelayang 22.899 4.314 0,19
4 Pasir Penyu 34.749 8.091 0,23
5 Peranap 30.122 6.829 0,23
6 Siberida 51.243 11.099 0,22
7 Batang Cenaku 35.502 6.187 0,17
8 Batang Gangsal 32.893 2.520 0,08
9 Lirik 27.764 5.643 0,20
10 Kuala Cenaku 15.230 1.874 0,12
11 Sungai Lala 16.605 2.782 0,17
12 Lubuk Batu Jaya 24.552 4.699 0,19
13 Rakit Kulim 24.380 1.241 0,05
14 Batang Peranap 12.452 1.971 0,16
Jumlah 421.922 77.928 0,18
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perumahan Rakyat


dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Indragiri Hulu, terdapat 77.928
rumah layak huni, dengan rasio rumah layak huni 0,18, dimana
terdapat 2 kecamatan yaitu kecamatan Peranap dan Pasir Penyu yang
memiliki Rasio sebesar 0,23 sedangkan kecamatan rakit kulim memiliki
rasio yang lebih rendah yaitu 0,05.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 93


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.55
Rasio Pemukiman Layak Huni Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
Luas Wilayah Pemukiman 17.186
Luas Pemukiman Layak Huni 17.048,34
Rasio Pemukiman Layak Huni 0,99
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Dari tabel diatas pada tahun dapat diketahui bahwa luas wilayah
pemukiman di Kabupaten Indragiri Hulu 17.186 Ha sedangkan luas
pemukiman layak huni 17.048,34 Ha dengan demikian didapatkan rasio
Pemukiman layak huni 0,99.
Tabel 2.56
Cakupan Ketersediaan Rumah Layak Huni Kabupaten Indragiri Hulu
2017
Keterangan Nilai
Jumlah rumah layak Huni 77.928
Jumlah rumah 83.534
Cakupan Ketersediaan Rumah 93,29%
Layak Huni
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
KabupatenIndragiri Hulu (2018)

Pada tahun 2017 di kabupaten Indragiri Hulu jumlah rumah


layak huni 77.928 unit, Jumlah rumah 83.534 Unit, dengan demikian
Cakupan ketersediaan rumah layak huni pada kabupaten Indragiri
Hulu adalah 93,29%.
a. Air Bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi
atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi
persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 94


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari
persyaratan kandungan kimia, fisika dan biologis. Pengertian air bersih
secara umum adalah air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi
manusia. Secara fisik air tersebut tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa. Secara Kimia adalah (a) PH netral (bukan asam/basa) dan (b)
tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan,
syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari
sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini
telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat
berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air
hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini, dibunuh dengan memasak air hingga
100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini.

1,1 2,47 0,16


1,97 0,31

Air Kemasan Bermerk


Air Isi Ulang
13,67
Leding Meteran
37,72 Sumur Bor/Pompa
Sumur Terlindung
Sumur Tak Terlindung
Mata Air Terlindung
26,95 Mata Air Tak Terlindung
Air Sungai
5,35 Air Hujan
8,51

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.47. Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di
Indragiri Hulu Tahun 2014

Pada tahun 2014, sumber air minum utama penduduk

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 95


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kabupaten Indragiri Hulu adalah air isi ulang (37,72%) diikuti dengan
dari sumur terlindung (26,95%), sumur tak terlindung (13,67%). Secara
keseluruhan, sumber air minum yang layak digunakan oleh rumah
tangga di Kabupaten Indragiri Hulu sebesar 78,84%, sisanya berasal
dari sumber yang kurang layak yaitu sebesar 19,37%.
Sumber air bersih leding melalui pipa yang dilayani oleh PDAM
pada tahun 2010 hanya mencakup 5.202 rumah tangga atau 3,90%
dari rumah tangga di Kabupaten Indragiri Hulu. Kondisi yang cukup
fantastis terjadi pada tahun 2014, dimana PDAM mampu melayani
sebanyak 76.614 rumah tangga atau 78,78% bdari total rumah tangga
di Indragiri Hulu.

120.000 90,00

78,78 80,00
100.000
Rumah Tangga Pelanggan Air Bersih (%)

70,00

80.000 60,00

50,00
60.000
40,00

40.000 30,00

20,00
20.000
10,00
5,90 6,01 6,01 6,10
- -
2010 2011 2012 2013 2014
RT Pelanggan Air Bersih 5.202 5.515 5.935 5.935 76.614
Jumlah RT di Ind. Hulu 88.168 91.754 98.673 97.319 97.255
Persentase 5,90 6,01 6,01 6,10 78,78

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.48. Perkembangan Rumah Tangga Pelanggan Air Bersih
PDAM di Indragiri Hulu Tahun 2010 - 2014

Pelayanan rumah tangga pelanggan air bersih oleh PDAM


menurut kecamatan meliputi 9 kecamatan dari 14 kecamatan di
Indragiri hulu. Kecamatan Batang Peranap, Batang gangsal, Kelayang,
Rakit kulim dan Lubuk batu jaya adalah lima kecamatan yang belum
mendapat pelayan air bersih dari PDAM hingga tahun 2014. Kecamatan
Rengat merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 96


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
yang mendapat pelayanan air bersih terbesar yaitu sebanyak 63.278
rumah tangga. Data ini perlu mendapat perhatian karena jumlah rumah
tangga di Kecamatan Rengat tahun 2014 hanya sebanyak 11.140 rumah
tangga. Jika ditambah dengan rumah tangga dengan kecamatan
sekitarnya yaitu rengat barat (10.206 rumah tangga), Kuala Cenaku
(3.144 rumah tangga), belum mencapai setengah dari jumlah pelanggan
di Kecamatan Rengat. Data yang relatif mendekati adalah data Statistik
Daerah tahun 2015, dimana rumah tangga pelanggan air bersih PDAM
(leding meteran) sebesar 5,35% atau setara dengan 5.203 rumah tangga.
70.000

60.000

50.000
Jumlah Pelanggan Air Bersih (RT)

40.000

30.000

20.000

10.000

-
Batang Batang Batang Rakit Pasir Sungai Lubuk Rengat Kuala
Peranap Seberida Kelayang Lirik Rengat
Peranap Cinaku Gansal Kulim Penyu Lala Batu Jaya Barat Cenaku
2011 209 - 156 64 - - - 633 - - - 643 4.888 32
2012 233 - 142 215 - - - 635 111 - - 669 5.047 49
2013 250 - 147 275 - - - 647 112 5 - 688 5.165 56
2014 3.018 - 1.872 4.440 - - - 7.907 1.344 366 - 8.678 63.278 1.210

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.49. Perkembangan Rumah Tangga Pelanggan Air Bersih
PDAM Menurut Kecamatan di Indragiri Hulu Tahun 2011
- 2014
b. Listrik

Pada tahun 2014, rumah tangga yang dilayani oleh listrik PLN
sebesar 71,16% atau sekitar 69.207 rumah tangga dari 97.255 rumah
tangga di Indragiri hulu. Rumah tangga yang menggunakan listrik non
PLN sebesar 21,89% atau sekitar 21.289 rumah tangga. Rumah tangga
yang sumber penerangan petromak/aladin; pelita/sentir/obor
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 97
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dan lainnya masing-masingnya sebesar 0,33%, 6,52% dan 0,1%. Total
rumah tangga yang belum berlistrik sebesar 6,95% atau sekitar 6.759
rumah tangga.

0,1
0,33
6,52

21,89

71,16

Listrik PLN Listrik Non PLN Petromak/Aladin Pelita/Sentir/Obor Lainnya

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.50. Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan di
Indragiri Hulu Tahun 2014

Pelayanan listrik menurut kecamatan pada tahun 2011 diketahui


bahwa hanya 79 desa (40,72%) yang dilayani oleh listrik PLN di
Kabupaten Indragiri Hulu, sebanyak 9 desa (4,64%) dilayani oleh listrik
desa dan sebanyak 194 desa (54,64%) belum dialiri listrik. Pada tahun
2014, jumlah desa yang dialiri listrik PLN sebanyak 180 desa atau
92,78% dari total desa di Kabupaten Indragiri Hulu. Desa yang dialiri
listrik desa sebanyak 14 desa atau 7,22% dari total desa di Indragiri
Hulu dan tidak ada desa yang belum dialiri listrik. Desa-desa di
kecamatan Rakit Kulim yaitu sebanyak 8 desa yang belum dilayani oleh
listrik PLN diikuti di kecamatan Batang Peranap sebanyak 2 desa,
Sungai Lala sebanyak 2 desa, Batang cenaku dan Batang gangsal

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 98


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
masing-masinya 1 desa.
20
18
16
14
Jumlah (Desa)

12
10
8
6
4
2
0
Batang Batang Batang Rakit Pasir Sungai Lubuk Rengat Kuala
Peranap Seberida Kelayang Lirik Rengat
Peranap Cinaku Gansal Kulim Penyu Lala Batu Jaya Barat Cenaku
2011 LISTRIK PLN 5 1 7 4 4 4 0 7 12 3 2 16 14 0
2011 LISTRIK DESA 1 2 0 0 0 0 2 0 0 1 2 1 0 0
2011 TANPA LISTRIK 6 7 4 16 6 13 17 6 4 7 6 2 2 10
2012 LISTRIK PLN 8 5 10 14 5 16 2 11 17 3 9 18 14 6
2012 LISTRIK DESA 4 5 1 6 5 1 17 2 - 9 - - 2 4
2012 TANPA LISTRIK - - - - - - - - - - - - - -
2013 LISTRIK PLN 10 5 10 19 4 15 1 13 17 3 9 18 16 6
2013 LISTRIK DESA 2 5 1 1 6 2 18 - - 9 - - - 4
2013 TANPA LISTRIK - - - - - - - - - - - - - -
2014 LISTRIK PLN 12 8 11 19 9 17 11 13 17 10 9 18 16 10
2014 LISTRIK DESA - 2 - 1 1 - 8 - - 2 - - - -
2014 TANPA LISTRIK - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.51. Jumlah Desa Menurut Jenis Penerangan Listrik dan
Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 -
2014

Selama periode 2010 – 2014, rumah tangga yang dilayani oleh


listrik PLN terus meningkat. Pada tahun 2010, rumah tangga pelanggan
listrik PLN di Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 19.827 rumah tangga
atau 22,49% dari total rumah tangga di Indragiri hulu. Pada tahun
2014, rumah tangga pelanggan listrik PLN meningkat lebih dari tiga kali
lipat yaitu sebanyak 61.185 rumah tangga atau 62,91% dari total
rumah tangga di Indragiri Hulu. Jumlah rumah tangga yang belum
dilayani oleh listrik PLN di Indragiri Hulu tahun 2014 sekitar 36.070
rumah tangga atau 37,09% dari total rumah tangga di Kabupaten
Indragiri hulu tahun 2014.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 99


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
120.000 70,00

62,91
60,00
100.000 58,77

50,00
80.000 46,72

40,00
Jumlah (RT)

60.000
31,86
30,00

40.000 22,49
20,00

20.000
10,00

- -
2010 2011 2012 2013 2014
RT Pelanngan Listrik PLN 19.827 29.229 46.103 57.199 61.185
Jumlah RT di Ind. Hulu 88.168 91.754 98.673 97.319 97.255
Persentase 22,49 31,86 46,72 58,77 62,91

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.52. Rumah Tangga Pelanggan PT. PLN di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2014

2. Ketentraman, Ketertiban Umum, Dan Perlindungan Masyarakat


Dalam UU No. 32 Tahun 2004 menyebutkan Pemeintahan Daerah
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dikarenakan
didalam urusan wajib yang menjadi kewenangan Daerah untuk
mengatur daerahnya sendiri termasuk juga dalam penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat.Ketentraman dan ketertiban umum diambil dari PP No. 6
tahun 2010 penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja.
Tujuan dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum merupakan harapan yang dikehendaki dari setiap pemerintah
daerah, keadaan masyarakat yang tentram, kondusif sesuai dengan
pengertian dari trantibum itu sendiri. Penyelenggaraan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 100


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
trantibum sendiri merupakan pengharapan dimana Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Masyarakat dapat melaksanakan segala
kegiatannya dengan tetram, tertib, dan teratur.

a. Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat


Tabel 2.57
Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Aparat Linmas 10 10 10 10 10
Luas Kabupaten INHU 8198,71 8198,71 8198,71 8198,71 8198,71
Cakupan Petugas
Perlindungan Masyarakat 0,12% 0,12% 0,12% 0,12% 0,12%
(LINMAS)
Sumber :Satpol PP Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018

Dari data yang di peroleh dari Satuan Polisi Pamong Praja


Kabupaten Indragiri Hulu, sepanjang tahun 2013-2017 jumlah aparat
Linmas berjumlah 10 orang, dengan luas wilayah kabupaten Indragiri
Hulu 8.198,26 Km2, sehingga didapatkan angka Cakupan Petugas
Perlindungan Masyarakat sebesar 0,12 %.

b. Tingkat Penyelesaian K3
Tabel 2.58
Tingkat Penyelesaian K3
Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017
Keterangan 2015 2016 2017
Jumlah Pelanggaran K3 Terselesaikan 10 10 9
Jumlah Pelanggaran K3 Yang Dilaporkan
Masyarakat 10 10 9

Tingkat Penyelesaian K3 100% 100% 100%


Sumber : Satpol PP Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2018
Jumlah pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)
yang dilaporkan masyarakat dikabupaten Indragiri Hulu sepanjang
tahun 2015-2017 mengalami penurunan dari 10 pelanggaran pada
tahun 2015 dan 2016 menjadi 9 pelanggaran pada tahun 2017, dan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 101


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
seluruh laporan itu Jumlah Pelanggaran K3 dapat terselesaikan,
sehingga tingkat penyelesaian Pelanggaran K3 adalah 100%.

c. Perkembangan Jumlah Aparat Keamanan Dan Ketertiban Umum


Tabel 2.59
Perkembangan Jumlah Aparat Keamanan Dan Ketertiban Umum
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Aparat Pamong
1 177 177 177 143 139 132
Praja
2 Jumlah Aparat Linmas - 10 10 10 10 10
Jumlah Petugas Patroli
3 30 30 30 30 30 43
Satpol Pp
Jumlah Petugas
4 Perlindungan - 5.700 6.000 6.000 1.778 1.778
Masyarakat
Jumlah Aparat Keamanan dan
207 5.917 6.217 6.183 1.957 1.963
Ketertiban Umum
Sumber : Satpol PP Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018
Jumlah Aparat Keamanan dan Ketertiban Umum di Kabupaten
Indragiri Hulu pada tahun 2012-2017 menunjukan kenaikan dan
penurunan, pada tahun 2012 hanya 207 orang, pada tahun 2013-2015
mengalami peningkatan hingga 6217 pada tahun 2014. pada tahun
2016-2017 mengalami penurunan dengan jumlah 1957 pada tahun
2016 dan 1963 pada tahun 2017.

d. Kejadian Kebakaran Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-


2017
Tabel 2.60
Kejadian Kebakaran di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Kecamatan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1). Rengat 6 9 4 2 11 7
2). Rengat Barat 2 3 3 1 1 5
3). Kelayang 0 1 2 0 0 0
4). Pasir Penyu 1 0 1 0 0 2
5). Peranap 0 2 3 0 0 1
6). Siberida 3 5 0 0 1 4

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 102


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kecamatan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
7). Batang Cenaku 0 2 1 0 0 1
8). Batang Gangsal 0 1 1 0 0 0
9). Lirik 1 0 2 1 1 2
10). Kuala Cenaku 4 0 0 1 0 0
11). Sungai Lala 0 0 2 1 0 0
12). Lubuk Batu Jaya 0 1 1 0 0 0
13). Rakit Kulim 0 1 0 0 0 1
14). Batang Peranap 1 0 2 0 0 0
Jumlah Kejadian 18 25 22 6 14 23
Sumber : Kantor Penanggulangan Pencana Daerah Tahun 2018
Kejadian Kebakaran di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-
2017, dari data yang diperoleh dari Kantor Penanggulangan Pencana
Daerah tahun 2017, pada tahun 2013 terdapat 25 kejadian kebakaran,
yang merupakan jumlah kejadian terbanyak, untuk jumlah kejadian
terendah pada tahun 2015 sebanyak 6 kejadian, dan 23 kejadian pada
tahun 2017.
3. Sosial
a. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Indragiri Hulu, Dan
Kabupaten Tetangga Tahun 2012-2017
Tabel 2.61
Jumlah Penduduk miskin Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten
Tetangga Tahun 2012-2017
Jumlah Penduduk miskin dalam ribu jiwa
Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan Singingi 31.70 31.26 33.52 34.10 31.22 31.95
Indragiri Hulu 28 27.68 29.40 31.63 29.73 26.42
Indragiri Hilir 53.80 53.01 52.39 56.85 56.82 55.40
Pelalawan 38.30 38.28 42.67 47.53 45.35 44.40
RIAU 481.30 476.46 498.28 531.39 515.40 514.62
Sumber : BPS Provinsi Riau 2018

Jumlah Penduduk miskin kurun waktu 2012-2017 dikabupaten

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 103


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Indragiri Hulu mengalami fluktuasi, tahun 2012 angka penduduk
miskin 28, tahun 2015 meningkat menjadi 31,63 dan menurun pada
angka 26,42 ditahun 2017. Jika dibanding dengan kabupaten tetangga,
Kabupaten Indragiri Hulu, memiliki angka yang lebih rendah.

b. Garis Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Tetangga


Dan Provinsi Riau.
Tabel 2.62
Garis Kemiskinan Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Tetangga
dan Provinsi Riau Tahun 2012-2017
Tahun
Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan 371.530 400.655 422.691 441.315 468.199 497.747
Singingi
Indragiri Hulu 345.423 369.210 387.172 396.088 419.737 432.598
Indragiri Hilir 272.235 282.361 289.780 295.781 315.988 368.134
RIAU 310.603 350.129 379.223 399.211 426.001 456.493
Sumber : BPS Provinsi Riau 2018

c. Persentase Penduduk Miskin (Persen) Kabupaten Indragiri Hulu


Tahun 2017
Tabel 2.63
Persentase Penduduk Miskin (Persen) Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2017
Persentase Penduduk Miskin (Persen)
Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan Singingi 10.29 11.28 10.75 10.80 9.85 9.97
Indragiri Hulu 7.17 7.50 7.28 7.76 7.15 6.94
Indragiri Hilir 7.81 7.88 7.51 8.11 7.99 7.70
Pelalawan 11.11 12 11.15 12.09 11 10.25
RIAU 8.05 8.42 7.99 8.42 7.98 7.78
Sumber : BPS Provinsi Riau 2018

Demikian dengan persentase penduduk miskin pada priode 2012-


2017, kabupaten Indragiri Hulu memiliki persentase yang lebih rendah
dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang disajikan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 104


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
pada tabel diatas, tahun 2012 persentase penduduk miskin pada angka
7.17, pada 2015 menunjukan persentase terrtinggi 7.76 pada tahun
2017 turun menjadi 6.94.

d. Masyarakat Penerima Jamkesmas Dan Jamkesda Kabupaten


Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Tabel 2.64
Masyarakat Penerima Jamkesmas dan Jamkesda
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Masyarakat Penerima
Jamkesmas 89.413 89.413 89.413 89.413 95.754 95.754
Jumlah Masyarakat Penerima
Jamkesda 122.860 122.860 107.774 46.325 46.292 61.276

Sumber : Dinas Sosial Tahun 2018

e. Jumlah Keluarga Menurut Tingkat Kesejahteraan Kabupaten


Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Tabel 2.65
Jumlah Keluarga Menurut Tingkat Kesejahteraan Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2012-2017
Jumlah Keluarga Menurut Tingkat
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kesejahteraan
1. Keluarga Prasejahtera 0 0 4701 52.734 52.734 52.734
2. Keluarga Sejahtera Tahap 1 0 0 13.410 34.901 34.901 34.901
3. Keluarga Sejahtera Tahap 2 0 0 39.204 30.319 30.319 30.319
4. Keluarga Sejahtera Tahap 3 0 0 38.624 0 38.624 0
5. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus ** 0 0 5759 0 5769 0

Sumber : Dinas Sosial Tahun 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 105


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Pemerintah Wajib Non Urusan Dasar.
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor terpenting dalam proses produksi atau dalam kegiatan pembangunan.
Sebagaimana sarana produksi lainnya, maka tenaga kerja lebih penting dari sarana lainnya karena tenaga kerjalah
yang mengerakkan sumber-sumber tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa. Tenaga kerja bersumber dari
penduduk, tetapi tidak semua penduduk yang ada merupakan tenaga kerja. Hanya penduduk yang telah mencapai
usia tertentu sebagai angkatan atau tenaga kerja yang potensial
a. Perkembangan ketenagakerjaan
Tabel 2.66
Penduduk Riau Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota Dan Jumlah Angkatan Kerja, 2014 - 2017
2014 2015 2016 2017
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/Kota Bukan Bukan Bukan Bukan
Angkatan Angkatan Angkatan Angkatan
Angkatan Angkatan Angkatan Angkatan
Kerja Kerja Kerja Kerja
Kerja Kerja Kerja Kerja
1.Kuantan Singingi 137 480 81 114 149 357 73 028 - - - -
2.Indragiri Hulu 175 055 102 639 190 247 94 722 - - 202 357 96 396
3.Indragiri Hilir 292 361 197 389 318 233 180 254 - - - -
4.Pelalawan 172 931 82 835 175 037 95 251 - - - -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 106


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2014 2015 2016 2017
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Kabupaten/Kota Bukan Bukan Bukan Bukan
Angkatan Angkatan Angkatan Angkatan
Angkatan Angkatan Angkatan Angkatan
Kerja Kerja Kerja Kerja
Kerja Kerja Kerja Kerja
2 695 1 561 2 771 1 612 - - - -
RIAU
247 873 349 201
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 107


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja
selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama
dan jenis kelamin di kabupaten indragiri hulu, 2015

Tabel 2.67
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama
Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Indragiri Hulu, 2017
Jenis kelamin
Lapangan Pekerjaan Utama
Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4
1 Pertanian 77.188 28.898
2 Pertambangan dan Penggalian 3.013 -
3 Industri Pengolahan 6.770 2.656
4 Listrik, Gas dan Air 1.386 -
5 Bangunan 9.032 357
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan
6 12.767 17.488
Hotel
7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi 7.836 -
Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan,
8 2.163 920
Tanah, dan Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 9.651 12.667
Jumlah 129.806 62.986

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Dari tabel diatas diketahui, untuk lapangan kerja Utama


persentase lebih didominasi oleh pekerja laki-laki, Pertambangan dan
bangunan 100%, diikuti oleh Anggkutan pergudangan dan komunikasi
dan lainnya dilakukan oleh pekerja laki-laki. Sedangkan untuk perkerja
perempuan persentase yang lebih tinggi pada jasa kemasyarakatan,
sosial dan usaha perorangan dengan angka 58,95 % diikuti pedadangan
besar, eceran, rumah tangga dan hotel 52,76%.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 108


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Perkembangan TPAK dan TPT
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah persentase
jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Semakin tinggi
TPAK menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja
(labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa
dalam suatu perekonomian. Contohnya, Jika TPAK 66% artinya dari
100 penduduk usia 15 tahun keatas, sebanyak 66 orang tersedia untuk
memproduksi pada periode tertentu. Sebaliknya, tingkat pengangguran
terbuka (TPT) adalah persentase pengangguran terhadap jumlah
angkatan kerja. TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak
angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja

Tabel 2.68
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Indragiri Hulu, 2017
TPAK
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kuantan Singingi 59.97 61.66 64.91 67.05 62.89 67.16 67.16 63.82
Indragiri Hulu 61.58 61.99 61.16 62.57 63.04 66.76 66.76 67.73
Indragiri Hilir 68.23 68.52 63.56 69.34 59.7 63.84 63.84 62.27
Pelalawan 61.36 65.71 66.04 65.24 67.61 64.76 64.76 68.06
RIAU 63.66 63.45 62.64 63.44 63.31 63.22 66.25 64.00

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)


Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Indragiri Hulu
pada Tahun 2017 dibandingkan dengan Kabupaten tetangga tergolong
baik, dengan angka 67,73 lebih tinggi dari Kabupaten Kuantan Singingi
(63,82), dan Indragiri Hilir (62,27), dan Provinsi Riau (64,00)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 109


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
d. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

Tabel 2.69
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten Indragiri Hulu,
dibanding dengan Kabupaten tetangga dan
Provinsi Riau tahun 2012-2017.
Tahun
No. Kabupaten/Kota
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Kuantan Singingi 2,05 4,02 6,13 2,60 2,60 6,50
2 Indragiri Hulu 2,75 3,85 3,97 4,82 4,82 4,73
3 Indragiri Hilir 2,62 3,04 4,27 7,16 7,16 4.08
4 Pelalawan 2,06 2,89 3,42 7,61 7,61 3,55
RIAU 4,30 5,48 6,56 7,83 7,83 6,22

Sumbar : BPS Provinsi Riau 2018

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten Indragiri Hulu,


dibanding dengan Kabupaten tetangga dan Provinsi Riau tahun 2012-
2017. Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2017 memiliki angka 4,73
setelah Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 6,50.

2. Urusan Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak


a. Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah dan Non
Pemerintah.
Partisipasi perempuan dalam lembaga pemerintah merupakan
wujud keterlibatan perempuan dalam pembangunan dan pengambilan
keputusan serta sebagai sarana untuk memperjuangkan hak
perempuan. Keterwakilan perempuan dalam lembaga pemerintah dapat
menjadi jalan bagi kaum perempuan untuk menyuarakan aspirasinya
dalam kegiatan pemerintahan termasuk dalam perencanaan
pembangunan dan pengambilan keputusan. Salah satu contohnya
adalah keterwakilan perempuan dalam instansi-instansi pemerintah
daerah.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 110


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.70
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah Pekerja Perempuan Pada
3762 3710 3882 3738 3248 3211
Lembaga Pemerintah
2 Jumlah Pekerja Perempuan Pada
5716 5541 5857 5369 6661 6661
Lembaga Non Pemerintahan
3 Jumlah Pekerja Perempuan 9478 9251 9739 9107 9909 9909
Persentasi Partisipasi Perempuan
39,69% 40,10% 39,86% 41,05% 32,78% 32,40%
di Lembaga Pemerintah
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
2018
Data menunjukkan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
masih rendah di sebagian besar kabupaten Indragiri Hulu, pada tahun
2011-2017 memiliki persentase naik dan turun data pada tahun 2015
sebesar 41,05% merupakan angka tertinggi, tetapi pada tahun 2016
mengalami penurunan hingga 32,78%, begitu juga tahun 2017 turun
menjadi 32,40%.
b. Proporsi Penduduk Yang Diduduki Perempuan Di DPR
Tabel 2.71
Proporsi Penduduk yang diduduki Perempuan di DPR
Keterangan 2016 2017
Jumlah Kursi DPRD yang diduduki Perempuan 5 5
Jumlah Total Kursi DPRD 40 40
Proporsi Penduduk yang diduduki Perempuan di 12,50% 12,50%
DPR
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Proporsi Penduduk yang diduduki Perempuan di DPR Kabupaten


Indragiri Hulu pada tahun 2016-2017 adalah 12,50%, dengan 5 Jumlah
Kursi DPRD yang diduduki Perempuan dari 40 Jumlah Total Kursi
DPRD.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 111


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Rasio AMP Perempuan/Laki-Laki di SD

Tabel 2.72
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SD
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Anak Tamatan
SD/Sederajat 7089 7539 8157 8366 8830 8832
1. Jumlah Anak Laki-Laki 3584 3788 4104 4204 4496 4490
2. Jumlah Anak Perempuan 3505 3751 4053 4162 4334 4342
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di
0,98 0,99 0,99 0,99 0,96 0,97
SD
Sumber : Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (2018)
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SD dalam kurun waktu 2012-
2017, pada tabel diatas mengalami turun naik, 0,98 pada tahun 2012,
meningkat menjadi 0,99 pada tahun 2013-2015, meningkat 0,01
sedangkan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,02
menjadi 0,96 pada tahun 2017 menjadi 0,97.
d. Rasio AMP Perempuan/Laki-Laki di SMP
Tabel 2.73
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SMP
Kabupaten Indragiri Hulu 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Anak Tamatan
SMP/Sederajat** 5616 6153 6230 6709 7478 7666
1. Jumlah Anak Laki-Laki** 2705 3017 2976 3279 3581 3603
2. Jumlah Anak Perempuan** 2911 3136 3254 3430 3897 4063
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di
1,08 1,04 1,09 1,05 1,09 1,13
SMP
Sumber : Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (2018)

Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SMP dalam kurun waktu


2012-2017, pada tabel diatas mengalami turun naik, 1,08 pada tahun
2012, turun 0,04 menjadi 1,04pada tahun 2013, menurun 0,04
sedangkan pada tahun 2016 mengalami meningkat menjadi 1,09, pada
tahun 2017 meningkat sebesar 0,04 menjadi 1,13. Dapat diketahui dari
table diatas jumlah anak perempuan yang menamatkan SMP sederajat
dibandingkan dengan anak laki-laki pada tingkat pendidikan SMP.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 112


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. Tabel rasio AMP Perempuan/Laki-Laki di SMA
Tabel 2.74
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SMA
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Anak Tamatan
SMA/Sederajat 4271 4674 5035 4780 4885 4284
1. Jumlah Anak Laki-Laki 1974 2097 2214 2257 2309 2092
2. Jumlah Anak Perempuan 2297 2577 2821 2523 2576 2192
Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di
1,16 1,23 1,27 1,12 1,12 1,05
SMA

Sumber : Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (2018)


Rasio AMP Perempuan/Laki-laki di SMA dalam kurun waktu
2012-2017, pada tabel diatas mengalami turun naik, pada tahun 2014
diangka 1,27 merupakan angka tertinggi, sedangkan pada tahun 2017
sebesar 1,05 merupakan angka terendah, selama kurun waktu 2012-
2017, tetapi secara dapat diketahui dari table diatas jumlah anak
perempuan yang menamatkan SMP sederajat dibandingkan dengan
anak laki-laki pada tingkat pendidikan SMA.
f. Cakupan Laporan Pengaduan Perempuan Dan Anak Korban
Kekerasan Yang Mendapatkankan Penanganan Pengaduan
Tabel 2.75
Cakupan Laporan Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkankan Penanganan Pengaduan
Keterangan/Tahun 2016 2017
Jumlah Laporan Pengaduan Anak Korban
3 28
Kekerasan Ditindak Lanjuti
Jumlah Laporan Pengaduan Perempuan Korban
0 6
Kekerasan Ditindak Lanjuti
Jumlah Laporan Pengaduan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan 3 34
Cakupan Laporan Pengaduan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan yang Mendapatkankan 100% 100%
Penanganan Pengaduan
Sumber :Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (2018)

Jumlah Laporan Pengaduan Perempuan dan Anak Korban


Kekerasan, pada tahun 2016 jumlah laporan perempuan dan anak

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 113


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
korban kekerasan sebanyak 3 laporan, pada tahun 2017 terjadi
peningkatan, terdapat 34 laporan, sehingga Cakupan Laporan
Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang
Mendapatkankan Penanganan Pengaduan adalah 100%.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan merupakan
ukuran untuk menunjukkan keterlibatan perempuan dalam dunia
ketenagakerjaan. TPAK juga merupakan indikasi relatif dari pasokan
tenaga kerja tersedia yang terlibat dalam produksi barang dan jasa,
dimana semakin banyak perempuan bekerja akan semakin
meningkatkan kesejahteraan, kualitas individu dan rumah tangga serta
pertumbuhan ekonomi.
Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2015
telah ditargetkan indikator partisipasi perempuan dilembaga
pemerintah yaitu sebesar 18,58% pada tahun 2011, meningkat menjadi
30% pada tahun 2015. Realisasi indikator indikator partisipasi
perempuan dilembaga pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu pada
tahun 2011 sebesar 34% meningkat menjadi 35% pada tahun 2012 dan
menurun menjadi 33,34% selama periode 2013 – 2015. Realisasi kinerja
indikator partisipasi perempuan dilembaga pemerintah di Kabupaten
Indragiri Hulu berkisar antara 112,80% - 182,99% dan terkategori
sangat tinggi.

40,00 200,00
Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah (%)

182,99 180,00
35,00
163,25 160,00
30,00
140,00
133,81
25,00 124,64 120,00
112,80
20,00 100,00

80,00
15,00
60,00
10,00
40,00
5,00
20,00

- -
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 18,58 21,44 25,29 27,15 30,00
Realisasi (%) 34,00 35,00 33,84 33,84 33,84
Realisasi Kinerja (%) 182,99 163,25 133,81 124,64 112,80

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 114


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Sumber: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)
Gambar 2.53. Target Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Di Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi Tahun
2011 – 2015

Pada RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2015 juga


telah ditargetkan indikator partisipasi angkatan kerja perempuan
sebesar 100% selama periode 2011 – 2015. Realisasi indikator
partisipasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Indragiri hulu
selama periode 2011 – 2015 berkisar antara 33,84 – 34,00% sehingga
realisasi kinerja indikator ini juga berkisar antara 33,84% - 34,00% dan
terkaregori sangat rendah. Pencapaian kinerja indikator partisipasi
angkatan kerja perempuan di Kabupaten Indragiri Hulu ini sangat
rendah karena salah dalam menetapkan target yang terlalu tinggi yaitu
sebesar 100%. Sementara realisasi partisipasi angkatan kerja sekitar 60
– 65%.

120,00 34,05

100,00 34,00 34,00 34,00


Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (%)

80,00 33,95

60,00 33,90

40,00 33,85
33,84 33,84 33,84

20,00 33,80

- 33,75
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi (%) 34,00 34,00 33,84 33,84 33,84
Realisasi Kinerja (%) 34,00 34,00 33,84 33,84 33,84

Sumber: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.54. Target Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Di
Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi dan
Realisasi Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 115


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
A. Angka Melek Huruf Perempuan Usia 15 Tahun Keatas

Salah satu indikator pencapaian kesetaraan gender dan


pemberdayaan perempuan menurut MDG‟s adalah angka melek huruf
penduduk usia 15 – 24 tahun. Kelompok penduduk usia sekolah ini
adalah kelompok penduduk usai produktif, sebagai sumberdaya
pembangunan yang seharusnya memiliki pendidikan yang memadai dan
keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Secara
nasional, rata-rata buta huruf perempuan lebih tinggi dibanding laki-
laki.
Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2015
telah ditargetkan indikator angka melek huruf perempuan usia 15
tahun ke atas sebesar 99,97% pada tahun 2011, meningkat menjadi
100% pada tahun 2015. Realisasi indikator angka melek huruf
perempuan usia 15 tahun ke atas tahun 2011 sebesar 93%, meningkat
menjadi 97,10% pada tahun 2015. Selama periode ini, realisasi kinerja
indikator angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas di
Kabupaten Indragiri Hulu berkisar antara 93,03% - 98,08% dimana
semuanya terkategori sangat tinggi.
102,00 99,00
Angka Melek Huruf Perempuan 15 Th Keatas (%)

98,08 98,00
100,00
97,12 97,10 97,00
98,00
96,02 96,00

96,00 95,00

94,00 94,00

93,03 93,00
92,00
92,00
90,00
91,00

88,00 90,00
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 99,97 99,98 99,98 99,00 100,00
Realisasi (%) 93,00 96,00 97,10 97,10 97,10
Realisasi Kinerja (%) 93,03 96,02 97,12 98,08 97,10

Sumber: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.55. Target Angka Melek Huruf Perempuan Usia 15 Tahun
Keatas Di Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi
dan Realisasi Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 116


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
B. Kesetaraan Gender
- Indeks Pembangunan Gender
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian
kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM
dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk
mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan
indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk
mengungkapkan ketimpangan antara laki‐laki dan perempuan. IPG
dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan
manusia antara laki‐laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi
apabila nilai IPM sama dengan IPG. Indeks Pembangunan Gender
menggambarkan pencapaian pembangunan manusia dengan
menekankan ketimpangan gender.
Selama periode 2013 - 2014, IPM dan IPG di Kabupaten Indragiri
Hulu memiliki trend meningkat. Selama priode ini, IPG meningkat
sebesar 1,65 satuan dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 1,20%,
lebih tinggi dibanding peningkatan IPM yaitu sebesar 0,43 satuan
dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 0,64%. Rasio IPG Terhadap
IPM masing-masingnya sebesar 126,9% dan 128,6 yang bermakna
bahwa tidak terdapat ketimpangan dalam pembangunan perempuan di
Kabupaten Indragiri Hulu. Pada tahun 2014, pencapaian IPG
Kabupaten Indragiri Hulu berada pada posisi tengah, dibawah
Kabupaten Pelalawan dan Kuantan Sengingi serta Provinsi Riau. Meski
IPG Kabupaten Indragiri Hulu relatif cukup baik namun perlu mendapat
perhatian secara terus menerus dalam pembangunan Kabupaten
Indragiri Hulu pada periode berikutnya.
Tabel 2.76
Perkembangan IPG, IPM dan Rasio IPG/IPM Kabupaten Indragiri Hulu
dan Kabupaten Tetangga Tahun 2013 – 2014
RASIO
Kabupaten/ IPG IPM
No IPG/IPM (%)
Provinsi
2013 2014 2013 2014 2013 2014

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 117


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1 Kuantan Singingi 86,64 87,81 66,65 67,47 130,0 130,1
2 Indragiri Hulu 84,62 86,27 66,68 67,11 126,9 128,6
3 Indragiri Hilir 80,05 80,09 63,44 63,80 126,2 125,5
4 Pelalawan 85,06 87,83 68,29 68,67 124,6 127,9
Riau 86,74 87,62 69,91 70,33 124,1 124,6
Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2015)

- Indeks Pemberdayaan Gender

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks komposit


yang tersusun dari beberapa variable yang mencerminkan tingkat
keterlibatan wanita dalam proses pengambilan keputusan dibidang
politik dan ekonomi. Indeks Pemerdayaan Gender digunakan untuk
mengukur ketimpangan gender pada bidang‐bidang kunci pada
partisipasi ekonomi dan politik, serta pengambilan keputusan. Indeks
ini menggambarkan sejauh mana peranan perempuan dalam mengambil
keputusan.
Tabel 2.77
Perkembangan IDG Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Tetangga
Tahun 2011– 2014
Perempuan
Sumbangan
Sebagai Tenaga
Keterlibatan Perempuan
Manajer,
Kabupaten/ Perempuan di Dalam IDG
No Profesional,
Provinsi Parlemen (%) Pendapatan/
Administrasi dan
Kapita (%)
Teknisi (%)
2011 2014 2011 2014 2011 2014 2011 2014
1 Kuantan 2,86 11,43 49,59 64,07 34,44 36,28 55,13 64,16
Singingi
2 Indragiri 17,14 10,00 57,65 53,22 27,52 28,17 64,56 60,07
Hulu
3 Indragiri 4,44 8,89 43,67 60,87 28,11 28,84 51,54 57,39
Hilir
4 Pelalawan 0,01 8,57 53,69 53,38 27,33 27,95 45,71 56,14
Riau 18,18 27,69 53,65 52,94 26,36 27,37 65,34 74,11

Pada tahun 2011, IDG Kabupaten Indragiri Hulu sebesar 64,56,


lebih tinggi dibanding kabupaten tetangga lainnya meski sedikit lebih
rendah dibanding IDG Provinsi Riau. Pada tahun 2014, IDG Kabupaten
Indragiri Hulu turun menjadi 60,07, lebih rendah dibanding IDG
Kabupaten Kuantan Sengingi dan Provinsi Riau. Selama periode 2011 –
2014, rata-rata pertumbuhan IDG Kabupaten Indragiri Hulu menurun
sebesar -1,79%/tahun. Penurunan IDG Kabupaten Indragiri

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 118


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Hulu ini disebabkan menurun tajamnya persentase keterlibatan
perempuan di parlemen yaitu dari 17,14% pada tahun 2011 menjadi
10,00% pada tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan menurun
sebesar -12,60%/tahun. Persentase perempuan sebagai tenaga
profesional juga menurun dari 57,65% pada tahun 2011 menjadi
53,22% pada tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan menurun
sebesar -1,98%/tahun. Penurunan IDG ini memberi makna bahwa
peranan perempuan dalam mengambil keputusan dan kegiatan
ekonomi relatif semakin menurun.

3. Bidang Urusan Pangan


Kedaulatan Pangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara
mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya
lokal. Pembangunan ketahanan pangan adalah mewujudkan kondisi
terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,
untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Ketahanan pangan dilihat dari tiga aspek yaitu ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan konsumsi pangan. Dari ketiga aspek ketahanan
pangan tersebut sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketahanan Pangan ditetapkan empat jenis pelayanan dasar yaitu
ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan,
penganekaragaman dan keamanan pangan, serta penanganan
kerawanan pangan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 119


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Ketersediaan Pangan Utama Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2012-2017

Tabel 2.78
Ketersediaan Pangan Utama Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Beras (Ton) 9929 12945 8194 10359 10581 6712
2. Jagung (Ton) 2194 2258 1722 2703 4526 1490
3. Kedelai (Ton) 77 39 207 134 225 44
4. Kacang Tanah (Ton) 122 103 134 148 111 63
5. Ubi Kayu (Ton) 7382 6278 9425 7456 7042 3521
6. Ubi Jalar (Ton) 884 911 926 1245 666 234
Rata-Rata Jumlah 3431,33 3755,67 3434,67 3674,17 3858,50 2010,6
Ketersediaan Pangan
Utama
Jumlah Penduduk 388.916 400.796 404.961 409.431 417.733 452.897
Ketersediaan Pangan 0,88% 0,94% 0,85% 0,90% 0,92% 0,44%
Utama

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan 2018

Ditinjau dari perkembangan ketersediaan pangan utama,


Kabupaten Indragiri Hulu pada kurun waktu 2012- 2017 mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2017 produksi beras mengalami fluktuasi bila
dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 6,712ton, Sementara jagung
1,490 ton juga mengalami fluktuasi pada tahun 2017 dikarenakan
peningkatan produktivitasnya. Di sisi lain, produksi ubi kayu selama
lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014
ketersediannya hingga 9,425 Ton, pada tahun 2017 mengalami
penurunan menjadi 3,521 Ton.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 120


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Produksi Komoditas Pangan Dan Ketersediaan Energi Dan Protein
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

Tabel 2.79
Produksi Komoditas Pangan dan Ketersediaan Energi dan Protein
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah
Produksi
1 Komoditas 55.200 58.689 56.763 74.823 51.198 31.536
Pangan
Nabati(Ton)
Jumlah
Produksi
2 Komoditas 15.266,45 16.351,36 86.081,97 85.979,97 94.247,97 20.873,17
Pangan
Hewani(Ton)
Ketersediaan
Energi dan
3 3.318 3.344 3.268 3.217 3.487 3.542
Protein
(Kal/Kap/Hari)
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan 2018

Pada Kabupaten Indragiri hulu kurun waktu 2012-2017 Produksi


Komoditas Pangan Nabati mengalami fluktuasi, pada tahun 2015
produksinya mencapai 74.823 ton, yang merupakan trend tertinggi
dibanding dengan tahun yang lain, pada tahun 2017 menurun menjadi
31.536 Ton.Sedangkan jumlah Jumlah Produksi Komoditas Pangan
Hewani mengalami trend yang terus meningkat dalam kurun waktu
2012-2016, pada tahun 2012 hanya 12.266,45 Ton, dan terus
meningkat hingga 94.247,97 Ton pada tahun 2016, dan turun lagi
menjadi 20.873,17 pada tahun 2017.
c. Tabel perkembangan rata-rata konsumsi energi dan protein
kabupaten indragiri hulu tahun 2012-2017
Tabel 2.80
Perkembangan Rata-Rata Konsumsi Energi dan Protein Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Perkembangan
Rata-Rata
1 2108,34 2122,69 2016 2110 2147 1959,2
Konsumsi Energi
dan Protein*

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 121


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Energi
2 2057 2071 1965 2058 2093 1886
(Kal/Kap/Hari)
Protein
3 51,34 51,69 51 52 54 73,2
(Gram/Kap/Hari)
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan 2017

Perkembangan rata-rata Konsumsi energi dan protein Kabupaten


Indragiri Hulu tahun 2014-2017 mengalami fluktuasi tahun 2012 pada
angka 2108,34, tahun 2016 pada angka 2147 merupakan rata-rata
tertinggi dalam kurun waktu 2012, tahun 2017 mengalami penurunan
menjadi 1959,2.
d. Tabel konsumsi penduduk terhadap kelompok bahan pangan
kabupaten indragiri hulu tahun 2012-2017

Tabel 2.81
Konsumsi Penduduk Terhadap Kelompok Bahan Pangan Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Padi-Padian* 124 124,8 123,8 123,5 118,3 117,8


2 Umbi-Umbian* 14,1 14,1 13,5 12,9 24,3 16,3
3 Pangan Hewani* 43,5 43,8 36,5 54,89 48,3 40,79
4 Minyak dan Lemak* 37,2 37,5 46,3 46,5 15,2 27,3
5 Buah/Biji Berminyak* 7 7,1 8 30,9 17,4 17,6
6 Kacang-Kacangan* 7 7,1 9,4 21,9 12 13,3
7 Gula* 12 12,2 12,6 6,9 11,4 11,2
8 Sayuran dan Buah* 55,3 55,8 68 32,5 50,7 54,9
9 Lain-Lain*

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan 2018

Konsumsi penduduk terhadap kelompok jenis pangan yang


berupa padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak,
buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur-sayuran dan buah.
Untuk jenis padi-padian sepanjang tahun 2013-2017mengalami
penurunan. Tahun 2012 pada angka 124, meningkat menjadi 124,8
pada tahun 2014, tahun 2014-2017 cenderung mengalami penurunan
hingga 117,8 pada tahun 2017. Jenis umbi-umbian pada tahun 2016
adalah jumlah konsumsi terbesar sepanjang tahun 2012-2017 yaitu

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 122


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
24,3. Tahun 2015 merupakan angka terendah yaitu 12,9 dan tahun
2017 pada angka 16,3. Konsumsi terhadap kelompok pangan hewan
menganlami fluktuasi, pada tahun 2015 yaitu 54,89 merupakan angka
tertinggi7, tahun 2017 pada angka 40,79.

e. Pergudangan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

Tabel. 2.82
Pergudangan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
1 Pergudangan* *
Jumlah Gudang
2 5 5 5 5 5 5 Unit
Milik Pemerintah
Kondisi Baik
3 5 5 5 5 5 5 Unit
(Unit)
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indragiri Hulu (2018).

Jumlah Gudang Milik Pemerintah dalam kondisi baik sepanjang


tahun 2012-2017 sebanyak 5 unit.

Tabel 2.83
Perkembangan Produksi, Kebutuhan, Rasio untuk Beras, Kedele dan
Jagung di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2015
Tahun
No Komoditas
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Produksi
a. Beras 15.257 10.313 13.748 8.984 8.086
b. Jagung 712 2.194 2.258 1.722 1.550
c. Kedelei 330 77 40 208 187
2 Kebutuhan
a. Beras 37.394 38.036 38.597 38.431 38.241
b. Jagung 828 895 962 1.012 1.065
c. Kedelei 2.824 3.111 3.447 3.726 4.012
3 Rasio
a. Beras 0,41 0,27 0,36 0,23 0,21
Defisit Defisit Defisit Defisit Defisit
b. Jagung 0,86 2,45 2,35 1,70 1,46
Defisit Surplus Surplus Surplus Surplus
c. Kedelei 0,12 0,02 0,01 0,06 0,05
Defisit Defisit Defisit Defisit Defisit
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015), diolah.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 123


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Selama periode 2011 – 2014, produksi beras dan kedelai di
Kabupaten Indragiri Hulu cenderung menurun dan produksi jagung
cenderung meningkat. Disisi lain, kebutuhan atau konsumsi beras,
jagung dan kedelei terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. Rasio produksi terhadap kebutuhan beras dan kedelei di
Kabupaten Indragiri Hulu terus semakin mengecil dan lebih kecil dari
0,94 sehingga terkategori defisit. Rasio produksi terhadap kebutuhan
jagung di Indragiri Hulu stabil dan lebih besar dari 1,14 sehingga
terkategori surplus.
Tabel 2.84
Perkembangan Produksi, Kebutuhan dan Rasio untuk Ubi Kayu dan Ubi
Jalar di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2015
Tahun
No Komoditas
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Produksi
a. Ubi Kayu 7.322 7.383 6.278 9.427 9.427
b. Ubi Jalar 1.022 884 912 927 927
2 Kebutuhan
a. Ubi Kayu 3.615 3.734 3.848 3.888 3.931
b. Ubi Jalar 941 1.050 1.122 1.174 1.269
3 Rasio
a. Ubi Kayu 2,03 1,98 1,63 2,42 2,40
Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus
b. Ubi Jalar 1,09 0,84 0,81 0,79 0,73
Berimbang Defisit Defisit Defisit Defisit
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015), diolah

Selama periode 2011 – 2014, produksi ubi kayu lebih tinggi


dibanding kebutuhan penduduk Kabupaten Indragiri Hulu dengan rasio
diatas 1,14 sehingga terkategori surplus. Sebaliknya, produksi ubi jalar
pada tahun 2011 diatas kebutuhan dengan rasio 1,09 dan terkategori
berimbang. Mulai tahun 2012, produksi ubi jalar menurun dan disisi
lain kebutuhan atau konsumsi ubi jalar cenderung meningkat sehingga
rasionya kecil dari 0,95 dan terkategori defisit. Pada tahun 2015,
diperkirakan tingkat defisit ubi jalar akan semakin besar.
Perkembangan produksi sayur-sayuran di Kabupaten Indragiri
Hulu memiliki tren menurun. Disisi lain, kebutuhan atau

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 124


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
konsumsi sayur-sayuran terus meningkat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk. Kondisi ini menjadikan rasio produksi sayur-sayuan
terhadap kebutuhan kecil dari 0,95 dan terus menurun sehingga
terkategori defisit. Pada tahun 2015, diperkirakan rasio produksi sayur-
sayuran terhadap kebutuhan masih defisit. Khusus untuk buah-
buahan, Indragiri Hulu merupakan sentra buah-buahan di Provinsi
Riau. Rasio produksi buah-buahan terhadap kebutuhan diatas 1,14
sehingga terkategori surplus. Pada tahun 2015, diperkirakan rasio
produksi buah-buahan terhadap kebutuhan di Kabupaten Indragiri
Hulu masih surplus.
Tabel 2.85
Perkembangan Produksi, Kebutuhan dan Rasio untuk Sayur-Sayuran
dan Ubi Jalar di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2015
Tahun
No Komoditas
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Produksi
a. Sayur-Sayuran 11.354 8.012 6.643 8.120 7.308
b. Buah-Buahan 11.334 21.396 25.098 32.372 29.134
2 Kebutuhan
a. Sayur-Sayuran 19.846 21.935 24.208 26.160 28.292
b. Buah-Buahan 11.034 11.979 12.946 13.728 14.576
3 Rasio
a. Sayur-Sayuran 0,57 0,37 0,27 0,31 0,26
Defisit Defisit Defisit Defisit Defisit
b. Buah-Buahan 1,03 1,79 1,94 2,36 2,00
Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015), diolah
Selama periode 2011 – 2015, rasio produksi daging ruminansia
terhadap kebutuhan di Kabupaten lebih rendah dari 0,95 sehingga
terkatagori defisit. Disisi lain, rasio produksi daging unggas dan ikan
lebih besar dari 1,14 sehingga terkategori suplus. Perlu diperhatikan
bahwa tingkat defisit daging ruminansia terus semakin membesar dan
tingkat surplus daging ayam cendering semakin menurun.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 125


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.86
Perkembangan Produksi, Kebutuhan dan Rasio untuk Daging
Ruminasia, Daging Unggas dan Ikan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2011 - 2014
Tahun
No Komoditas
2011 2012 2013 2014 2015*
1 Produksi
a. Daging
Ruminansia 756 613 671 653 653
b. Daging Unggas 9.766 7.571 7.354 7.561 7.561
c. Ikan 7.213 7.422 8.322 9.222 9.222
2 Kebutuhan
a. Daging
Ruminansia 1.182 1.221 1.258 1.271 1.285
b. Daging Unggas 1.787 1.845 1.902 1.922 1.943
c. Ikan 2.076 2.144 2.209 2.232 2.257
3 Rasio
a. Daging
Ruminansia 0,64 0,50 0,53 0,51 0,51
Defisit Defisit Defisit Defisit Defisit
b. Daging Unggas 5,47 4,10 3,87 3,93 3,89
Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus
c. Ikan 3,48 3,46 3,77 4,13 4,09
Surplus Surplus Surplus Surplus Surplus
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2015), diolah

Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011 – 2015 telah


ditargetkan bahwa indikator tersedianya regulasi ketahanan pangan
dalam bentuk Perda/Perkada. Realiasi indikator tersedianya regulasi
ketahanan pangan dalam bentuk Perda/Perkada yang masih berlaku
hanya pada tahun 2011 – 2013, sedangkan pada tahun 2013 – 2015
regulasi ketahanan pangan tidak tersedia lagi. Selama periode ini,
realisasi kinerja indikator ketersediaan regulasi ketahanan pangan
dalam bentuk Perda/Perkada terkategori sangat rendah.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 126


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
120,00 120,00

100,00 100,00 100,00 100,00


Regulasi Ketahanan Pangan (%)
80,00 80,00

60,00 60,00

40,00 40,00

20,00 20,00

- - - - -
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi (%) 100,00 100,00 - - -
Realisasi Kinerja (%) 100,00 100,00 - - -

Sumber: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.56. Target Regulasi Ketahanan Pangan Dalam bentuk Perda/Perkada
Di Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi dan Realisasi
Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011 – 2015 juga


telah ditarget indikator ketersediaan pangan utama (beras) pada tahun
2011 yaitu sebesar 7,90 kg/1.000 penduduk), meningkat menjadi 10
kg/1.000 penduduk). Realisasi indikator ketersediaan pangan utama di
Kabupaten Indragiri Hulu selama periode 2011 – 2015 berkisar antara
19,79 kg – 40,52 kg/1.000 penduduk). Pencapaian realisasi indikator ini
menjadikan realisasi kinerjanya berkisar antara 197% - 513%, dimana
semuanya terkategori Sangat Tinggi.
45,00 600
Ketersediaan Pangan Utama (Kg/1000 Penduduk)

40,00
513 500
35,00

30,00 400
381
25,00
316
300
20,00
234
15,00 197 200

10,00
100
5,00

- -
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (kg/1000 Penduduk) 7,90 8,40 9,00 9,50 10,00
Realisasi (Kg/1000 penduduk) 40,52 26,52 34,30 22,19 19,75
Realisasi Kinerja (%) 513 316 381 234 197

Sumber: Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 127


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Gambar 2.57. Target Ketersediaan Pangan Utama (Beras) Di
Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi
Kinerjanya Tahun 2011 – 2015
4. Bidang Urusan Pertanahan
Status tanah yang diakui negara sebagai kepastian dalam
kepemilikan tanah dengan mengetahui tertib administrasi pertanahan
adalah lahan bersertifikat, yaitu: Hak Milik (HM), Hak Guna Bangunan
(HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
a. Hak Atas Tanah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

Tabel 2.87
Jenis Hak Atas Tanah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
I Jenis Hak Atas Tanah* 1.417 1.410 1.294 383 2.811 408
1 Jumlah Hak Milik
1.404 1.404 1.291 370 2.774 380
(Sertifikat)
2 Jumlah Hak Guna
11 1 3 8 4
Bangunan (Sertifikat)
3 Jumlah Hak Guna Usaha
3 17
(Sertifikat)
4 Jumlah Hak Pakai
2 5 10 12 24
(Sertifikat)
5 Jumlah Hak Sewa
(Sertifikat)
6 Jumlah Girik (Surat)
7 Jumlah Hak-Hak Lain
-
(Sertifikat)
Sumber : BPN Kabupaten Indragiri Hulu (2018)
Pelayanan Penerbitan Sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional
berdasarkan Jenis Hak Atas Tanah Kabupaten Indragiri Hulu tahun
2012-2017 mengalami fluktuasi angka penerbitan sertifikat tertinggi
yaitu 2.811 sertifikat pada tahun 2016, 408 sertifkat pada tahun 2017.
Jumlah Hak Milik pada tahun 2016 sebesar 2.774 sertifikat, 380
Sertifikat yang diterbitkan pada tahun 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 128


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Luas Tanah Berdasarkan Hak Di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2012-2017
Tabel 2.88
Luas Tanah Berdasarkan Hak di
Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2012-2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Luas Tanah
819 921 1.959,0 119,0 1.742.649 6.117.400
Berdasarkan Hak
1 Luas Hak Milik (Ha) 817 921 1.923,0 104,0 1.560.873 5.840.601
Luas Hak Guna
2 1 - 28,00 94.242 162.908
Bangunan (Ha)
Luas Hak Guna
3 131.820,02 2.593.292,30 3
Usaha (Ha)
4 Luas Hak Pakai (Ha) 1 8 15 87.531 113.891

5 Luas Hak Sewa (Ha) - - - - - -

6 Luas Girik (Ha) - - - - - -


Luas Hak-Hak Lain
7 - - - - - -
(Ha)
Sumber : BPN Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Dari data diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2012-2017,


mengalami luas hak milik pada tahun 2016-2017 mengalami
peningkatan yang siknifikan 1.742.649 Ha tahun 2016, meningkat
menjadi 5.840.601 Ha pada tahun 2017. Luas guna hak bangunan
kurun waktu 2016-2017 juga mengalami peningkatan dari 94.242 Ha
pada tahun 2016 menjadi 162.908 Ha pada tahun 2017. Luas Hak
Pakai juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2016-2017,
87.531 Ha tahun 2016 menjadi 113.891 Ha pada tahun 2017.
Sedangkan untuk hak guna usaha mengalami perkembangan yang
tinggi priode 2014-2015. Tahun 2014 pada angka 131.820,02 Ha,
meningkat menjadi 2.593.292,30 Ha tahun 2017.

Dalam RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2015


ditarget indikator luas lahan bersertifikat sebesar 56,75% pada tahun
2011, meningkat menjadi 60% pada tahun 2015. Pada tahun 2011,
realisasi indikator luas lahan bersertifikat di Indragiri Hulu sebesar 77%
sehingga realisasi kinerjanya sebesar 135,68% dan terkategori sedang.
Pada tahun 2012 – 2015, realisasi indikator luas lahan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 129


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
bersertifikat di Indragiri Hulu meningkat menjadi 100% sehingga
reralisasi kinerjanya berkisar antara 166,67% - 173,73% yang
semuanya terkategori sangat tinggi.
120,00 200,00

180,00
173,73 171,29
100,00 168,95 166,67
160,00

140,00
135,68
Lahan Bersertifikat (%)

80,00
120,00

60,00 100,00

80,00
40,00
60,00

40,00
20,00
20,00

- -
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 56,75 57,56 58,38 59,19 60,00
Realisasi (%) 77,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi Kinerja (%) 135,68 173,73 171,29 168,95 166,67

Sumber : Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.58. Target Luas Lahan Bersertifikat Di Kabupaten
Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi dan Realisasi
Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

Pada RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011 – 2015 juga


ditargetkan indikator penyelesaian kasus tanah negara di Kabupaten
Indragiri Hulu sebesar 100%. Pada tahun 2011, realisasi indikator
penyelesaian kasus tanah negara sebesar 77% sehingga realisasi
kinerjanya sebesar 77% yang terkategori tinggi. Pada periode 2012 –
2015, realisasi indikator penyelesaian kasus tanah negara sebesar 100%
sehingga realisasi kinerjanya sebesar 100% dan terkategori sangat
tinggi.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 130


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
120,00 120,00

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Penyelesaian Kasus Tanah Negara (%)

80,00 80,00
77,00

60,00 60,00

40,00 40,00

20,00 20,00

- -
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi (%) 77,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi Kinerja (%) 77,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.59. Target Penyelesaian Kasus Tanah Negara Di
Kabupaten Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi dan
Realisasi Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

Pada RPJMD Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011 – 2015 juga


ditargetkan indikator penyelesaian izin lokasi di Kabupaten Indragiri
Hulu sebesar 100% selama periode 2011 – 2015. Pada tahun 2011,
realisasi kinerja indikator penyelesaian izin lokasi sebesar 85% sehingga
realisasi kinerjanya sebesar 85% dan terkategori tinggi. Pada tahun
2012 – 2015, realisasi indikator penyelesaian izin lokasi sebesar 100%
sehingga realisasi kinerjanya juga sebesar 100% dan terkategori sangat
tinggi. Selama periode ini, realisasi kinerja indikator penyelesaian izin
lokasi terkategori sangat tinggi

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 131


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
105,00 105,00

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Penyelesaian Izin Lokasi (%)

95,00 95,00

90,00 90,00

85,00 85,00 85,00

80,00 80,00

75,00 75,00
2011 2012 2013 2014 2015*
Target (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi (%) 85,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Realisasi Kinerja (%) 85,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (2015)


Gambar 2.60. Target Penyelesaian Izin Lokasi Di Kabupaten
Indragiri Hulu 2011 – 2015, Realisasi dan Realisasi
Kinerjanya Tahun 2011 – 2015

5. Bidang Urusan Lingkungan hidup


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
(UU 32 Tahun 2009). Interaksi manusia dan lingkungan merupakan
faktor penting yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup. Implikasi
dari interaksi yang dilakukan adalah dampak positip dan negatip
terhadap kualitas lingkungan.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan menggunakan
kualitas hidup secara acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas
tinggi terdapat potensi untuk berkembangnya hidup dengan kualitas
yang tinggi. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
hidupnya. Apabila keserasian hubungan manusia dengan
lingkungannya terganggu, maka akan terganggu pula kesejahteraan
manusia. Hal ini dapat dilihat dari persentase penanganan sampah,
persentase penduduk berakses air minum, persentase luas pemukiman
yang tertata, pencemaran status mutu air, cakupan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 132


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, cakupan
pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk, dan penegakan hukum lingkungan. Untuk
data berkenaan dengan Urusan Lingkungan Hidup pada Kabupaten
Indragiri Hulu, sangat terbatas.

a. Jumlah lokasi pencemaran ringan pencemaran ringan di


kabupaten Indragiri Hulu tahun 2012-2017

Tabel 2.89
Jumlah Lokasi Pencemaran Ringan Pencemaran Ringan di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Keterangan
Jumlah Lokasi
1. 15 15 15 15 0 0 Lokasi
Pencemaran Tanah
Jumlah Lokasi
2. 0 8 12 20 20 20 Lokasi
Pencemaran Air
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
(2017)
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2017, pada
kurun waktu 2012-2017, berkenaan Jumlah Lokasi Pencemaran Tanah,
hanya pada tahun 2012-2015 sebanyak 15 lokasi, dikarenakan
pelaksanaan perdataan dilaksanakan pada kurun waktu tersebut,
demikian dengan Jumlah Lokasi Pencemaran Air, dilaksanakan
perdataan hanya pada tahun 2013-2017, pada tahun 2013 terdapat 8
lokasi, tahun 2014 meningkat menjadi 12 lokasi, dan pada 2015-2017
terdapat 20 lokasi, di lingkup kabupaten Indragiri Hulu.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
(UU 32 Tahun 2009). Interaksi manusia dan lingkungan merupakan
faktor penting yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup. Implikasi

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 133


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dari interaksi yang dilakukan adalah dampak positip dan negatip
terhadap kualitas lingkungan.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan menggunakan
kualitas hidup secara acuan, yaitu dalam lingkungan yang berkualitas
tinggi terdapat potensi untuk berkembangnya hidup dengan kualitas
yang tinggi. Manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
hidupnya. Apabila keserasian hubungan manusia dengan
lingkungannya terganggu, maka akan terganggu pula kesejahteraan
manusia. Hal ini dapat dilihat dari persentase penanganan sampah,
persentase penduduk berakses air minum, persentase luas pemukiman
yang tertata, pencemaran status mutu air, cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor dan sumber mata air, cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan amdal, tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk, dan penegakan hukum lingkungan.

a. Penanganan Sampah
Sampah merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Kurangnya TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)
atau pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
lingkungan dapat mengakibatkan (i) tempat bekembang dan bersarang
serangga dan tikus, (ii) menjadi sumber polusi dan bencana alam,
seperti tanah, air, dan udara, dan (iii) menjadi sumber dan tempat
hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. Selama periode
2011 – 2015, jumlah TPS di Kabupaten Indragiri Hulu relatif
berfluktuatif menurun yaitu sebanyak 25 tempat tahun 2011, menurun
menjadi 22 tempat tahun 2013 dan menjadi 24 tempat tahun 2015.
Disisi lain, jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hulu terus
meningkat sehingga jumlah sampah juga terus meningkat. Kondisi ini
menjadikan rasio TPS per satuan penduduk menurun yaitu dari
0,00007 pada tahun 2011 yang berarti setiap satu tempat TPS melayani
sebanyak 15.050 penduduk. Pada tahun 2011 – 2017, rasio TPS per

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 134


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
satuan penduduk terus menurun menjadi 0,00006 pada tahun 2015
dan 2016 yang berarti setiap 1 TPS melayani 22.500 penduduk. Rasio
ini meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 0,00007 yang berarti
setiap satu tempat TPS melayani sebanyak 15.050 penduduk. Rasio
jumlah TPS per satuan penduduk ini masih jauh dari ideal sehingga
penanganan sampah belum dapat dilakukan dengan baik. Oleh karena
itu, penambahan TPS perlu menjadi perhatian sehingga sampah yang
menumpuk tidak berakibat kepada masalah kesehatan.

Tabel 2.90
Perkembangan Rasio TPS Per Satuan Penduduk di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2011 – 2017
Tahun
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1
1 Jumlah TPS 22 19 24 26 28
2
2 Jumlah Penduduk 400.796 404.961 409.431 417.773 425.897
3
0,00005 0,00005 0,00006 0,00006 0,00007
3 Rasio
Sumber: DLH Kab. Indragiri Hulu (2018)
b. Penegakan Hukum Lingkungan
Penegakan Hukum Lingkungan merupakan upaya untuk mencapai
ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan dalam ketentuan hukum
lingkungan yang berlaku secara umum dan individual, melalui
pengawasan dan penerapan sanksi administrasi, gugatan perdata, dan
pidana.
Perairan Sungai Indragiri – Kuantan bagian hulu berdasarkan
kriteria PP Nomor 82 tahun 2001 dapat digolongkan kedalam baku
mutu air kelas II. Jika dibandingkan dengan baku mutu air kelas II,
maka (i) COD dan BOD nilainya lebih besar dari baku mutu air kelas II
atau tidak memenuhi. (ii) DO nilainya lebih kecil dari baku mutu air
kelas II atau tidak memenuhi. (iii) Nitrat, Fosfat dan sianida nilainya
lebih kecil dari baku mutu air kelas II atau memenuhi. Kesimpulannya
adalah daya tampung beban cemaran air sungai Indragiri – Kuantan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 135


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
bagian hulu berdasarkan parameter COD dan BOD sudah melampaui,
dan Nitrat, Fosfat serta Sianida masih rendah untuk masukan dari luar
dan dari dalam sungai, namun untuk DO masih rendah.
Tabel 2.91
Sifat Kimia Air Sungai DAS Indragiri Pada Bulan Kering dan Bulan
Basah Tahun 2009 – 2013
Tahun Hulu/ Bulan Kering
Hilir BOD COD P Total NO3 DO Ph SO4
2009 Hulu 1,755 7,25 0,03 0,93 4,38 7,48 2,43
Hilir 1,75 10,25 0,02 1,12 4,33 6,91 0,06
2010 Hulu 5,58 19,61 0,03 0,83 4,31 6,76 6,09
Hilir 12,26 29,41 0,02 0,69 4,37 6,68 6,68
2011 Hulu 4,98 17,58 0,01 1,62 3,99 7,43 0,09
Hilir 7,30 25,94 0,03 1,54 4,00 7,00 2,88
2012 Hulu 3,87 20,35 0,021 7,38 3,67 6,19 5,64
Hilir 13,93 39,25 0,01 7,61 3,25 6,29 21,79
2013 Hulu 7,55 72,19 0,12 18,27 4,32 6,27 31,81
Hilir 9,34 87,53 0,007 7,77 2,77 6,60 16,90
5
Baku Kelas 1 2 10 0,2 10 6 6–9 400
Mutu Kelas 2 3 25 0,2 10 4 6–9 -
Bulan Basah
2009 Hulu 9,46 36,22 0,17 5,21 6,72 8,26
0,69
Hilir 8,44 33,46 0,13 25,17 5,30 6,54 9,52
2010 Hulu 6,26 20,09 0,02 0,84 3,03 6,44 6,70
Hilir 7,28 27,50 0,01 0,96 3,01 6,26 9,86
2011 Hulu 4,51 20,63 0,03 5,13 3,81 6,69 4,66
Hilir 5,16 26,94 0,01 2,64 3,39 6,33 8,93
2012 Hulu 8,68 40,00 0,005 8,89 3,44 5,90 10,63
Hilir 15,17 64,00 0,07 9,71 3,08 6,23 10,37
2013 Hulu 8,92 28,41 0,006 8,42 3,93 6,67 21,52
Hilir 13,47 50,03 0,04 9,17 3,58 6,54 20,51
Baku Kelas 1 2 10 0,2 10 6 6–9 400
Mutu Kelas 2 3 25 0,2 10 4 6–9 -

Sumber : Bappeda Provinsi Riau (2013)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 136


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Perairan sungai Indragiri – Kuantan dibagian hilir berdasarkan
kriteria PP Nomor 82 tahun 2001 dapat digolongkan kedalam baku
mutu air kelas II. Jika dibandingkan dengan baku mutu air kelas II
maka: (i) COD dan BOD nilainya lebih besar dari baku mutu air kelas II
atau tidak memenuhi. (ii) Nitrat, Fosfat dan Sianida nilainya lebih kecil
dari baku mutu air kelas II atau memenuhi. (iii) DO nilainya lebih kecil
dari baku mutu air kelas II atau tidak memenuhi. Kesimpulannya
adalah daya tampung beban cemaran air sungai Indragiri – Kuantan
bagian hilir berdasarkan parameter COD dan BOD sudah melampaui
untuk masukan dari luar dan dari dalam sungai. Begitu juga dengan
DO yang rendah. Sedangkan Nitrat, Fosfat dan Sianida masih belum
melampaui. COD dan BOD tinggi dan DO rendah mengindikasikan
kawasan ini sangat tinggi menerima beban cemaran.

C. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi saat ini masih
mengakibatkan kerugian bagi perikehidupan masyarakat, tidak hanya
dari sisi ekonomi namun juga hingga merenggut jiwa manusia.
Upaya mengurangi laju kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas
lingkungan terus dilakukan tidak sajaoleh pemerintah namun
dilakukan pula oleh semua elemen masyarakat. Untuk mengetahui
tingkat pencapaian upaya-upaya tersebut, Kementerian Lingkungan
Hidup pada tahun 2009 mulai mengembangkan alat ukur sederhana
yang disebut dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Mengingat parameter lingkungan yang cukup kompleks, maka IKLH
merupakan alat yang sangat berguna dan sederhana namun tetap
mempertahankan makna atau esensi dari masing-masing
indikatornya. Pada tahap ini masih difokuskanpada media
lingkungan: air, udara dan lahan/hutan. IKLH dapat membantu
untuk mempertajam prioritas program dan kegiatan dalam
peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan mengetahui

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 137


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
media lingkungan yang masih kurang baik, sumber daya yang ada
dapat ditujukan lebih tepat sehingga akan lebih efektif dan efisien.
Untuk mengetahui IKLH di Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 2.92
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi Riau dan Provinsi Tetangga
Tahun 2016 dan 2017
Tahun 2016 Tahun 2017
No Provinsi
IKA IKU IKTL IKLH IKA IKU IKTL IKLH
1 Sumatera Barat
40,00 82,90 57,97 64,56 89,87 54,58 68,16
60.06
2 Jambi
61,00 88,10 48,21 57,50 89,39 52,29 64,98
64.01
3 Riau
50,75 89.05 49,45 65,23 90,90 54,51 68,64
61.72
Sumber : IKLH Nasional 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan nilai Indeks Kualitas
Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Tutupan Lahan
(IKTL) dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ( IKLH ) Provinsi Riau dan
Provinsi tetangga tahun 2016 dan tahun 2017, dari indikator- indikator
tersebut secara keseluruhan Provinsi Riau mengalami peningkatan
sehingga IKLH nya juga meningkat dari 61.72 pada tahun 2016,
menjadi 68,64 pada tahun 2017 atau meningkat sebesar 11,21%. Data
yang digunakan adalah data Provinsi Riau karena di Kabupaten
Indragiri Hulu belum tersedia data data yang dibutuhkan dalam rangka
menghitung IKLH, dengan anggapan bahwa kondisi yang terjadi di
provinsi Riau sama dengan kondisi yang ada di Kabupaten Indragiri
Hulu.
D. Perkembangan Titik Api
Dalam beberapa tahun terakhir, bencana buatan manusia berupa
kebakaran hutan dan lahan mulai menjadi bencana. Kebakaran hutan
dan lahan tidak saja merusak hutan dan lahan, juga membakar kebun
masyarakat serta menjadi kabut asap. Kondisi kabut asap berakibat
kepada penurunan kesehatan masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan
di Indragiri Hulu selama tahun 2010 – 2014, yang ditunjukkan dari titik

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 138


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
api memiliki trend berfluktuatif meningkat. Namun karena kebakaran
hutan dan lahan terjadi juga di Kabupaten sekitarnya dengan jumlah
titik api yang jauh lebih tinggi maka kabut asap telah mencapai level
„sangat berbahaya‟. Pada tahun 2015, kebakaran hutan dan lahan yang
disertai kabut asap dengan kondisi udara „sangat berbahaya‟ terjadi
lebih lama dan lebih meluas. Kondisi ini perlu antisipasi dan
penanganan yang serius agar tidak terulang kembali pada tahun 2016
dan seterusnya.

5000

4500

4000
Jumlah Titik Api (Titik Api)

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
2010 2011 2012 2013 2014
Kuantan Singingi 59 191 314 114 106
Indragiri Hulu 77 375 597 153 128
Indragiri Hilir 114 274 506 183 374
Pelalawan 221 559 923 419 652
RIAU 1.527 3.567 4.675 2.447 4.321

Sumber: BPS Provinsi Riau (2014)


Gambar 2.1. Perkembangan Jumlah Titik Api di Kabupaten Indragiri
Hulu, Kabupaten Tetangga dan Provinsi Riau Tahun 2010 -
2014

Kebakaran hutan dan lahan umumnya terjadi dua kali dalam


setahun yaitu dimasa musim kemarau dengan curah hujan yang sangat
rendah. Pada tahun 2014, kemarau pertama yaitu pada bulan Februari
dan Maret dan kemarau kedua pada bulan Juli hingga Oktober. Pada
bulan-bulan kemarau inilah umumnya terjadi kebakaran hutan dan
lahan sekaligus terjadinya kabut asap.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 139


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
450

400

350

300
Jumlah (Titik Api)

250

200

150

100

50

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
Pelalawan 11 218 182 7 11 52 59 30 38 42 2 -
Indragiri Hilir 1 133 116 2 5 26 11 10 28 41 1 -
Indragiri Hulu 1 15 4 5 3 24 58 9 3 6 - -
Kuantan Singingi 1 17 17 6 5 34 17 - 5 4 - -

Sumber: BPS Provinsi Riau (2017)


Gambar 2.2. Perkembangan Jumlah Titik Api di Kabupaten Indragiri
Hulu, dan Kabupaten Tetangga Per Bulan Tahun 2015

6. Bidang Urusan Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan


Sipil
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003
berimplikasi pada kewenangan penyelenggaraan administrasi
kependudukan terutama dalam hal pendanaan. Semenjak
diberlakukannya Undang-Undnag yang baru tersebut, pendanaan
untuk administrasi kependudukan baik Provinsi dan Kabupaten/Kota
dianggarkan dalam APBN dimulai dari APBN-P 2014. Namun demikian
sebelum APBN-P tersedia, pendanaannya tetap menggunakan APBD.
Urusan administrasi kependudukan merupakan urusan yang sangat
penting dalam tata pemerintahan nasional. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kotapasal 7 ayat (2) dan (3) disebutkan bahwa urusan
administrasi kependudukan merupakan salah satu urusan wajib yang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 140


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
harus diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan
pelayanan dasar.
Hasil kinerja dari urusan administrasi dan kependudukan
tersebut dalam proses selanjutnya dapat dijadikan sebagai basis data
untuk penyediaan pelayanan dasar, khususnya pelayanan bidang
kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat. Dalam implementasi yang
lebih luas, data administrasi kependudukan akan menjadi rujukan
penting bagi kebijakankebijakandi sektor lain seperti bidang politik,
sosial dan ekonomi.Administrasi kependudukan merupakan rangkaian
kegiatan penataan danpenertiban dalam penerbitan dokumen dan data
kependudukan melaluipendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan informasiadministrasi kependudukan serta pendayagunaan
yang hasilnya untukpelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
Tabel 2.93
Jumlah Penduduk Tahun 2012 – 2017
No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Wajib
1
KTP 292.488 304.505 312.79 315.362 317.492 317.678
Jumlah Penduduk
2 181.590 188.590 196.875 199.447 201.577 201.763
Memiliki E-KTP
Jumlah Penduduk
3 110.898 115.915 115.915 115.915 115.915 115.915
Belum Memiliki E-KTP
Jumlah Penduduk Telah
4 35.122 39.550 77.496 83.038 88.442 89.774
Memiliki Akta Kelahiran
Jumlah Penduduk
5 Belum Memiliki Akta 380.209 371.728 317.281 323.337 329.772 331.994
Kelahiran
Jumlah Penduduk
6 128 119.043 97.922 103.749 111.270 114.559
Memiliki Kartu Keluarga
Jumlah Penduduk
7 Belum Memiliki Kartu 19.552 19.937 20.064 20.181 20.984 21.544
Keluarga
Jumlah Penduduk
8 111 25.346 34.919 36.069 37.063 37.209
Memiliki Akta Nikah
Jumlah Penduduk
9 Belum Memiliki Akta 120 185.107 155.753 157.079 158.315 158.444
Nikah
Jumlah Penduduk
10 39 69 1.043 1.065 1.080 1.086
Memiliki Akta Perceraian
Jumlah Penduduk
11 Belum Memiliki Akta 2.728 2.683 2.132 2.157 2.180 2.183
Perceraian
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Indragiri Hulu 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 141


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Dari data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil KabupatenIndragiri Hulu tahun 2017, pelayanan
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dalam kurun waktu
2012-2017, mengalami trend yang terus meningkat, dapat dilihat dari
tabel diatas dengan meningkatnya kepemilikan dokumen
kependudukan berupa, Jumlah Penduduk Memiliki E-KTP181.590 jiwa
pada tahun 2012 meningkat menjadi 201.763 Jiwa pada tahun 2017.
Jumlah Penduduk Memiliki Kartu Keluarga 128 Kartu Keluarga pada
tahun 2012 meningkat menjadi 114.559 Kartu Keluarga pada tahun
2017.Demikian juga dengan dokumen Pencatatan Sipil berupa Jumlah
Penduduk Telah Memiliki Akta Kelahiran35.122 Jiwa pada tahun 2012
menjadi 89.774 Jiwa pada tahun 2017. Jumlah Penduduk Memiliki
Akta Nikah 111 Pasangpada tahun 2012 menjadi 37.209 Pasang pada
tahun 2017.Jumlah Penduduk Memiliki Akta Perceraian39 pasang
menjadi 1.086 pasang pada tahun 2017.

7. Bidang Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan


kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa
Pendekatan pemberdayaan memandang masyarakat sebagai
sumber daya manusia yang harus dikembangkan potensinya dan
diberikan control terhadap berbagai sumber daya untuk mendukung
program pembangunan berkelanjutan. Pendekatan ini dipandang
strategis untuk mendukung pembangunan karena karakteristiknya
yang demokratis, dimana pembangunan berlangsung dari, oleh, dan
untuk masyarakat. Dengan demikian, dalam pemberdayaan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 142


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
masyarakat, setiap warga turut berperan aktif dalam upaya peningkatan
kapasitas yang akan berujung pada peningkatan taraf hidup
masyarakat. Kewajiban pemberdayaan masyarakat tidak hanya menjadi
urusan Pemerintah Pusat. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah mengatur bahwa pemberdayaan
masyarakat merupakan urusan pemerintahan wajib yang harus
dilakukan oleh semua Pemerintah Daerah di Indonesia. Bahkan,
Undang-Undang Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa mengamanatkan
bahwa pemberdayaan masyarakat juga menjadi kewajiban pemerintah
desa
Tabel 2.94
Perkembangan Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan di Kabupaten
Indragiri Hulu dan Kabupaten Tetangga Tahun 2013 – 2017
2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten Des/ Des/ Des/ Des/ Kec Des/
Kec Kec Kec Kec
Kel Kel Kel Kel Kel
Kuantan 15 229
12 209 12 209 12 209 12 209
Singingi
Indragiri Hulu 14 194 14 194 14 194 14 194 14 194
Indragiri Hilir 20 192 20 192 20 192 20 192 20 236
Pelalawan 12 118 12 118 12 118 12 118 12 118

Selama periode 2013-2017, jumlah kecamatan dan


desa/kelurahan di Kabupaten Indragiri Hulu tetap sebanyak 14
kecamatan dan 194 desa/kelurahan. Jumlah kecamatan dan
desa/kelurahan di Kabupaten Indragiri Hulu dibanding jumlah
kecamatan dan desa/kelurahan kabupaten tetangga relatif sama
kondisinya, yaitu tidak berubah dan berada pada posisi rata-rata.

8. Bidang Urusan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana


Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan agar
pembangunan Indonesia direncanakan dan dilaksanakan dengan
prinsip “Kependudukan sebagai Titik Sentral Kegiatan Pembangunan”

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 143


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dan diupayakan mencapai kondisi Penduduk Tumbuh Seimbang. Lebih
lanjut, Undang-Undang ini pun mengamanatkan Pemerintah Daerah
untuk melakukan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana.

a. Pengendalian Penduduk Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-


2017

Tabel 2.95
Pengendalian Penduduk Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
I. Pengendalian Penduduk*
1. Rata-Rata Jumlah Anak Per
2 2,1 2,1 2,1 2 2,1 Orang
Keluarga
2. Jumlah Kelahiran (Org) 7009 7031 7989 6732 7531 7531 Orang
3. Jumlah Kematian Penduduk
0 240 234 266 266 266 Orang
(Org)
4. Jumlah Remaja Wanita Usia
0 74 74 90 90 90 Orang
15-19 Thn Yang Melahirkan
5. Jumlah Kehamilan Yang
Tidak Diinginkan Dari Wanita 0 53 53 51 51 51 Orang
Usia Subur 15-49 Thn

Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana 2018


Rata-Rata Jumlah Anak Per Keluarga adalah 2 orang anak
sepanjang tahun 2012-2017. Jumlah kelahiran 7.989 orang yang
merupakan jumlah kelahiran yang tertinggi, 7,531 orang pada tahun
2017. Jumlah kematian berkisar 240-266 orang dalam kurun waktu
2013-2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 144


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Rasio Aseptor KB Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Tabel 2.96
Rasio Aseptor KB Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
1. Jumlah Pasangan Usia 58.577 48.534 56.214 59.056 60.194 60.194 Pasang
Subur Peserta KB
2. Jumlah Pasangan Usia 21.680 18.045 21.011 22.149 20.273 20.273 Pasang
Subur Belum Mengikuti
KB
Jumlah Pasangan Usia 80.257 66.579 77.225 81.205 80.467 80.467 Pasang
Subur
Rasio Aseptor KB 72,99% 72,90% 72,79% 72,72% 74,81% 74,81% Pasang

Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana 2018


Dalam Kamus Kependudukan & Keluarga Berencana (BKKBN,
2015), dijelaskan bahwa akseptor merupakan Peserta KB, yaitu
pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan salah satu alat/obat
kontrasepsi. Sementara, rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB
dalam periode 1 (satu) tahun per pasangan usia subur pada tahun yang
sama di suatu wilayah dikali 100%. Besarnya angka rasio akseptor
memproyeksikan seberapa besar upaya pengendalian jumlah penduduk
di sebuah wilayah. Di Kabupaten Indragiri Hulu, rasio akseptor KB
Kabupaten Indragiri Hulu sejak tahun 2012 hingga 2017 tercatat
fluktuatif namun tetap berada pada kisaran 72,72%-74,81%.
c. Angka Pemakaian Kontrasepsi Perempuan Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2012-2017
Tabel 2.97
Angka Pemakaian Kontrasepsi Perempuan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2017
Peserta KB Berdasarkan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
Alat/Metode
Suntik KB/Implan 22.337 23.347 27.898 29.160 28.001 28.001 Orang
Obat/Pil KB 21.864 16.335 16.354 15.022 15.000 15.000 Orang
IUD/Spiral 6.744 2.748 2.197 3.368 4.134 4.134 Orang
Susuk 4.789 4.802 5.407 6.420 7.890 7.890 Orang
Tubektomi 617 682 1.231 1.362 1.686 1.686 Orang
Jumlah Peserta KB aktif 56.351 47.914 53.087 55.332 56.711 56.711 Orang
Perempuan
Jumlah Pasangan Usia 80.257 66.579 77.225 81.205 80.467 80.467 Orang
Subur

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 145


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Peserta KB Berdasarkan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
Alat/Metode
Angka Pemakaian 70,21% 71,97% 68,74% 68,14% 70,48% 70,48% Persen
Kontrasepsi Perempuan
Sumber: Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana 2018
Jumlah Peserta KB aktif Perempuan, juga mengalami fluktuasi,
dalam kurun waktu 2012-2017, pada tahun 2013 merupakan angka
terendah 47.914 jiwa, dan 56.711 jiwa pada tahun 2017.
Angka Pemakaian Kontrasepsi Perempuan di Kabupaten Indragiri
Hulu dalam kurun waktu 2012-2017, juga mengalami fluktuasi pada
70,21% tahun 2012, trend yang tinggi 71,97 % pada tahun 2013, pada
tahun 2015 menurun pada angka 68,14%, sedangkan 70,48% pada
tahun 2017.
d. Sarana Dan Prasarana KB Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-
2017
Tabel 2.98
Sarana dan Prasarana KB Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
Sarana Dan Prasarana KB* - - - - - -
1. Jumlah Alat Peraga KB** - - - - 24 24 Kit
2. Jumlah Balai KB** - - - - 1 1 Balai
3. Unit Pelayanan KB*
Jumlah Tenaga Klinik KB** 210 210 210 210 426 426
1. Dokter** 15 15 15 15 29 29 Orang
2. Bidan** 134 134 134 134 293 293 Orang
3. Perawat Kesehatan** 61 61 61 61 104 104 Orang
Jumlah Petugas KB** - - - - - - Orang
Petugas Lapangan KB** 43 43 43 43 244 54 Orang
1. Sudah Mengikuti Pelatihan** 23 23 23 23 127 30 Orang
2. Belum Mengikuti Pelatihan** 20 20 20 20 117 24 Orang
Jumlah Kelompok Bina
123 123 123 123 292 127 Kelompok
Keluarga**
Jumlah Kelompok Bina
79 79 79 79 154 83 Kelompok
Keluarga Remaja**
Jumlah Kelompok Bina
44 44 44 44 138 44 Kelompok
Keluarga Lansia**
Jumlah Institusi Masyarakat
439 439 439 439 441 439 Institusi
Pedesaan**
1. Jumlah Pembantu Pembina
194 194 194 194 194 194 Institusi
Keluarga Berencana Desa**
2. Jumlah Sub Pembantu
Pembina Keluarga Berencana 245 245 245 245 247 245 Institusi
Desa**
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana 2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 146


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Sarana dan prasarana KB di Kabupaten Indragiri Hulu mengalami
kemajuan, dari tabel diatas jumlah sarana dan prasana KB pada tahun
2016-2017 alat peraga KB 24 Kit dan balai pelayanan KB 1 balai,
dimana ditahun 2012-2015 belum ada. Jumlah Tenaga Klinik KB yang
terdiri dari dokter, bidan dan perawat juga mangalami peninngkatan,
dari 210 pada tahun 2012-2014 menjadi 426 pada tahun 2016-2017.
Jumlah Petugas lapangan mengalami naik turun, 43 orang pada tahun
2012-2014, pada tahun 2016 meningkat menjadi 244 orang, pada
tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 54 orang petugas. Jumlah
Kelompok bina keluarga yang terdiri dari kelompok bina keluarga
remaja dan kelompok bina keluarga lansia pada tahun 2016 sebesar
292 Kelompok, 127 Kelompok pada tahun 2017. Demikikan juga dengan
jumlah institusi masyarakat yang terdiri dari Jumlah Pembantu
Pembina Keluarga Berencana Desa dan Jumlah Sub Pembantu Pembina
Keluarga Berencana Desa, pada tahun, 2012-2014 sebanyak 439
institusi, 441 pada tahun 2016 dan kembali menjadi 439 institusi pada
tahun 2017.
9. Bidang Urusan Perhubungan
Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai
peran penting dalam pengembangan suatu wilayah serta mendukung
pertumbuhan sektor-sektor lain. Ketersediaan aksesibilitas ataupun
keterjangkauan pelayanan infrastruktur transportasi dapat lebih
mempererat dukungan antar wilayah maupun pemerataan
pembangunan wilayah. Transportasi diperlukan untuk mengatasi
kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tujuan
sehingga perlu dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi
dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (seperti jaringan jalan).
Dari sini timbul jasaangkutan untuk memenuhi kebutuhan
perangkutan. Wujud transportasi berupasarana (kendaraan) inilah yang
menjadi aspek utama dalam sektor perhubungan yang menjadi salah
satu urusan wajib bagi pemerintah daerah

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 147


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Perkembangan jumlah pelabuhan udara, pelabuhan laut dan
terminal bis di kabupaten indragiri hulu tahun 2013 – 2017

Tabel 2.99
Perkembangan Jumlah Pelabuhan Udara, Pelabuhan Laut dan Terminal
Bis di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013 – 2017

Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/ Terminal Bus


Tahun
NO Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Bandar
1 1 1 1 1 1
Udara
2 Jumlah Pelabuhan 1 1 1 1 1
3 Jumlah Terminal Bis 3 3 3 3 3
Jumlah 5 5 5 5 5
Sumber : Dinas Perhubungan 2018
Jumlah pelabuhan udara atau bandar, Pelabuhan sungai sungai
dan terminal bis di Kabupaten Indragiri Hulu relatif tetap yaitu 1 buah
pelabuhan udara „Japura‟, 1 buah pelabuhan sungai di Kecamatan
Kuala Cenaku dan 3 buah termal bis (Air Molek, Pasar Rengat dan
Gerbang Sari). Bandar Udara Japura (IATA: RGT, ICAO: WIPR) pada
dasarnya melayani perhubungan udara dari dan ke Rengat, ibu kota
Kabupaten Indragiri Hulu. Saat ini tidak ada penerbangan berjadwal ke
bandar udara Japura ini. Panjang landasan pacu (runway) Japura
Airport menjadi 13/31 ukuran 2,172 by 45 meter (7,126 × 148 ft).
Lapangan terbang darurat di Japura hanya dapat menampung pesawat
terbang ukuran kecil seperti F-27, DHN-7 dan C-160. Mulai tanggal 5
Maret 2015, Sekolah Tinggi penerbangan Indonesia – Curug membuka
Satelite Base Flight Training di bandara Japura, dengan pengoperasian 4
- 10 pesawat yang direncanakan akan beroperasi di bandara ini.
Pelabuhan di Kabupaten Indragiri Hulu yang merupakan
Pelabuhan Sungai, berada di kecamatan Kuala Cenaku sekitar 21 km
dari Kota Rengat. Pelabuhan ini dapat menampung kapal dengan 1,500
dwt. Fasilitas pelabuhan seperti (i) dermaga, tempat di mana

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 148


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang. (ii) crane, untuk
melaksanakan kegiatan bongkar muat barang dan (iii) gudang (transito),
tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah
ke kapal relatif sangat terbatas sekali.

b. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Melalui Terminal


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

Terminal bus adalah sebuah prasarana transportasi jalan untuk


keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra
dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum. Terminal penumpang dapat
dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe
sebagai berikut (i) Terminal penumpang tipe A atau terminal induk
berfungsi melayani kendaraan umum baik secara nasional maupun
internasional seperti angkutan antarkota antarprovinsi dan/atau
angkutan lintas batas negara, angkutan antarkota dalam provinsi,
angkutan kota dan angkutan pedesaan. (ii) Terminal penumpang tipe B
atau terminal regional berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan
pedesaan. (iii) Terminal penumpang tipe C atau subterminal berfungsi
melayani kendaraan umum kelas kecil seperti angkutan kota dan
angkutan pedesaan.
Selama periode 2016, di Indragiri hulu tercatat ada 3 terminal
bis yaitu terminal bis Air Molek, Pasar Rengat dan Gerbang Sari.
Terminal bis Air molek dengan luas 3.250 M2 adalah terminal bis
penumpang tipe C atau sub terminal yang berfungsi melayani
kendaraan umum kelas kecil (angkutan kota dan pedesaan). Terminal
bis pasar Rengat memiliki luas 240 M2 yang merupakan terminal bis
penumang tipe C. Dalam beberapa tahun terakhir ini, terminal
penumpang Pasar Rengat dalam arti sebenarnya sudah tidak ada
karena berubah fungsi menjadi pasar. Terminal bis penumbang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 149


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
“gerbang sari‟ yang berada di Pematang Rebah, dibangun sejak awal
kepindahan Ibukota Indragiri Hulu Ke Pematang Rebah. Namun
demikian, terminal bis „gerbang sari‟ dengan tipe B, belum sepenuhnya
berfungsi sehingga juga tidak terdaftar di Data Prasarana Terminal pada
Sistem Informasi Geografis Prasarana Transportasi Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia.
Tabel 2.100
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Melalui Dermaga
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Penumpang Melalui
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Terminal Tipe A
1. Jumlah Penumpang
192.190 190.129 163.283 160.240 157.688 17.688
Masuk
2. Jumlah Penumpang
192.210 190.125 163.283 160.240 157.688 17.688
Keluar
Penumpang Melalui
Terminal Tipe C
1. Jumlah Penumpang
100.825 100.633 93.227 93.052 79.420 79.420
Masuk
2. Jumlah Penumpang
100.825 100.633 93.277 93.052 79.420 79.420
Keluar
Jumlah Penumpang
293.035 290.758 256.560 253.292 237.108 237.108
Keluar dan Masuk
Sumber : Dinas Perhubungan 2018
Jumlah penumpang masuk dan pemumpang keluar yang melalui
terminal tipe A dan terminal tipe C dalam kurun waktu 2012-2016 terus
mengalami penurunan, angka yang paling tinggi adalah 293.035 orang
pada tahun 2012, dan terus mengalami penurunan menjadi 237.108
orang pada tahun 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 150


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Jumlah arus penumpang angkutan umum melalui dermaga
kabupaten indragiri hulu tahun 2012-2017

Tabel 2.101
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Melalui Dermaga
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016
Dermaga 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penumpang
5.400 6.288 8.600 14.460 14.878
Masuk
Jumlah Penumpang
5.400 6.288 8.600 14.460 14.878
Keluar
Sumber : Dinas Perhubungan 2018

Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Melalui Dermaga


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016, mengalami trend yang
meningkat, terlihat pada data diatas tahun 2013 hanya 5.400 orang,
namun pada tahun 2017 meningkat menjadi 14.878 orang.

d. Transportasi darat

Jumlah kendaraan bermotor di Indragiri Hulu terus mengalami


peningkatan seiring dengan perkembangan ekonomi. Pada tahun 2014,
jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten IndragiriHulu sebanyak
167.824 unit meningkat menjadi 218.704 Unit pada tahun 2016, dan
meningkat lagi menjadi 227.683 pada tahun 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 151


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di kabupaten indragiri
hulu tahun 2012 – 2016

Tabel 2.102
Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2012 – 2016
Jumlah Kendaraan (Buah)
Jenis
No Tidak Umum Umum Jumlah
Kendaraan
Pemerintah Swasta Pemerintah Swasta
Mobil
1 229 4.899 292 5.551
Penumpang
2 Mobil Beban 97 2.545 34 470 3.200
3 Mobi Bus 62 181 251
Sepeda
4 1.912 207.983 218.681
motor
Tahun 2017 2.238 215.489 34 943 227.683
Tahun 2016 2.238 215.489 34 943 218.704
Tahun 2015 2.045 206.991 32 912 209.980
Tahun 2014 1.957 190.340 5.817 866 198.980
Tahun 2013 300 182.714 - 2.331 185.345
Tahun 2012 1.904 164.139 - 1.781 167.824

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

2. Perkembangan kendaraan bermotor wajib uji di kabupaten


Indragiri Hulu tahun 2011 – 2017

Tabel 2.103
Perkembangan Kendaraan Bermotor Wajib Uji di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2011 – 2017
Jumlah Kendaraan Wajib Uji (Buah)
No Jenis Kendaraan Tidak
Umum Pemerintah Jumlah
Umum
1 Mobil Penumpang 4 21 25
2 Mobil Bis 292 109 11 412
3 Mobil Pickup 6 4.640 80 4.726
4 Mobil Truck 1.163 2.871 9 4.043
5 Mobil Tanki 339 44 2 385

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 152


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Jumlah Kendaraan Wajib Uji (Buah)
No Jenis Kendaraan Tidak
Umum Pemerintah Jumlah
Umum
6 Kereta Tempelan 8 8
7 Kereta Gandengan 1 1
8 Mobil Bak tertutup 22 22
9 Kendaraan Khusus 24 24
Tahun 2017 1.804 7.740 102 9.646
Tahun 2016 1.649 7.404 101 9.154
Tahun 2015 1.444 7.173 88 8.715
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Seiringan dengan meningkatnya jumlah kendaraan maka jumlah


kendaraan wajib uji juga meningkat. Pada tahun 2015, jumlah
kendaran wajib uji (mobil penumpang, bis, pickup, truck, mobil tangki,
kereta tempelan, gandengan, bak tertutup dan khusus) sebanyak 8.715
unit, meningkat menjadi 9.646 unit, Pada tahun 2017.

3. Rasio Uji KIR

Tabel 2.104
Rasio uji KIR Kabupaten Indragiri Hulu 2015-2017
Jumlah Kendaraan wajib Jumlah
Tahun Rasio KIR
KIR Penduduk
2017 9.961 421.922 0,024
2016 9.154 417.733 0,022
2015 8.715 409.431 0,021
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Dari tabel diatas dapat diketahui perkembang Rasio Uji KIR,


dalam kurun waktu 2015-2017 terus mengalami peningkatan, angka
0,021 pada tahun 2015 menjadi 0,024 pada tahun 2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 153


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. Perkembangan Sarana Perlengkapan Jalan Menurut Jenis Di Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 2.105
Perkembangan sarana perlengkapan jalan menurut jenis
di kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017
2015 2016 2017
Prasarana Perlengkapan Jalan Prasarana Perlengkapan Jalan Prasarana Perlengkapan Jalan
(Unit) (Unit) (Unit)
Ruas Jalan Ramb
Mark Ramb Pengam Penga Penga
Delini u Rambu Delinia
a u an Marka Deliniato man Marka man
ator Jalan Jalan tor
(Meter Jalan Jalan (Meter) r (Buah) Jalan (Meter) Jalan
(Buah) (Buah (Buah) (Buah)
) (Buah) (Meter) (Meter) (Meter)
)
Jumlah 2.672,9 - - -
2.271 - - - 229,98 - - -
terpasang 8
Rambu-Rambu - 578 - -
- 195 - - - 180 - -
Jalan
Nama Jalan - 150 - - - - - - - 330 - -
Warning Light - 10 - - - - - - - 25 - -
Trafic Light - 4 (titik) - -
- - - - - - -
(titik)
RPPJ - 10 - - - 10 - - - 40 - -
Jumlah 4.739, - - - -
4.071 - - - -
terpasang 26
Rambu-Rambu - - - -
- 946 - - - 1.552 - -
Jalan
Nama Jalan - 478 - - - 330 - - - - - -
Warning Light - 32 - - - 29 - - - - - -
Trafic Light - - - -
- 4 - - - 4 - -
(titik)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 154
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2015 2016 2017
Prasarana Perlengkapan Jalan Prasarana Perlengkapan Jalan Prasarana Perlengkapan Jalan
(Unit) (Unit) (Unit)
Ruas Jalan Ramb
Mark Ramb Pengam Penga Penga
Delini u Rambu Delinia
a u an Marka Deliniato man Marka man
ator Jalan Jalan tor
(Meter Jalan Jalan (Meter) r (Buah) Jalan (Meter) Jalan
(Buah) (Buah (Buah) (Buah)
) (Buah) (Meter) (Meter) (Meter)
)
RPPJ - 20 - - - 40 - - - - - -
Jumlah - - -
- - - -
Kebutuhan
Rambu-Rambu - 2577 - -
- 1.192 - - - 2.557 - -
Jalan
Nama Jalan - - - - - 1.300 - - - 1300 - -
Warning Light - 25 - - - 49 - - - 49 - -
Trafic Light - 4 - - - 6 - - - 6 (titik) - -
RPPJ - 36 - - - 60 - - - 60 - -
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 155


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Dari data diatas dapat diketahui selama tahun 2017 jumlah
rambu-rambu yang terpasasang yaitu 2.762,98 Marka Meter, 578
Rambu-rambu jalan dan 40 RPPJ.

f. Persentase Pemasangan Rambu-rambu


Tabel 2.106
Pemasangan Rambu - Rambu

Keterangan 2015 2016 2017


Rambu-Rambu Jalan Terpasang 1,141 1.552 578
Rambu-Rambu Jalan Yang Dibutuhkan 1.192 2.557 2.577
Pemasangan Rambu-Rambu 95,72% 60,70% 22,42%
Sumber : Dinas Perhubungan Tahun 2018

Pemasangan rambu-rambu pada tahun 2017 rambu-rambu jalan


yang dibutuhkan 2.577, yang terpasang 578 atau 22,42% dengan
demikian masih dibutuhkan 77,58% lagi pemasangan rambu-rambu.

g. Perkembangan rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di


kabupaten indragiri hulu tahun 2012-2017

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Rasio panjang jalan


terhadap jumlah kendaraan merupakan salah satu indikator penting
aksesibilitas daerah yang digunakan untuk melihat ketersediaan sarana
jalan terhadap jumlah kendaraan dalam rangka memberikan
kemudahan/akses bagi seluruh masyarakat dalam melakukan segala
aktivitas di semua lokasi dengan kondisi dan karakteristik fisik yang
berbeda. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
perekonomian suatu daerah menyebabkan jumlah
perjalanan/mobilisasi yang dilakukan setiap individu semakin
meningkat. Pada tahun 2011, ketersediaan jalan terhadap jumlah
kendaraan di Kabupaten Indragiri Hulu sebesar 0,013 yang berari setiap

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 156


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1 km jalan di Indragiri Hulu diakses oleh 75 kendaraan roda empat
maupun roda dua. Pada tahun 2015, panjang jalan meningkat menjadi
2.225 km dan jumlah kendaraan meningkat menjadi 211.016 unit maka
rasionya meningkat menjadi 0,011 yang berarti bahwa setiap 1 km jalan
di Indragiri Hulu diakses oleh 95 kendaraan roda empat maupun roda
dua.
Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan panjang jalan sebesar
0,95% per tahun, lebih rendah dibanding rata-rata pertumbuhan
jumlah kendaraan yaitu sebesar 5,87% per tahun. Rasio panjang jalan
per jumlah kendaraan bermotor relatif ideal, dimana rasio ini jauh lebih
kecil dibanding dengan rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan
di Kabupaten Indragiri Hulu yang mencapai 843 kendaraan setiap
kilometer jalan.
Tabel 2.107
Perkembangan Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Tahun
NO Uraian
2017
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Panjang Jalan 2.122,278 2.224,879 2.224,879 2.224,879 2.224,879 2.224,879 2.224,879

2 Jumlah Kendaraan 158.675 173.414 185.245 201.912 211.016 201.373 227.683

3 Rasio Panjang Jalan 0.013 0.012 0.012 0.011 0.010 0,011 0,0102
Perjumlah Kendaraan

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)


h. Jumlah Penumpang Dan Barang Melalui Terminal Dan Bandara
Tahun 2013-2017

Tabel 2.108
Jumlah Penumpang dan Barang melalui Terminal dan Bandara Tahun
2013-2017
2017
2013 2014 2015 2016
NO Uraian
Orang Barang
Orang Barang Orang Barang Orang Barang Orang Barang

1 Bandara 334 1.778 13 0 40 0 40 0 0 0

2 Terminal 290.756 2.425.325 256.510 2.165.300 211.250 2.112.200 211.250 2.112.200 237.108 6.265

Jumlah 291.090 2.427.103 256.523 2.165.300 211.290 2.112.200 211.290 2.112.200 237.108 6.265

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 157


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Selama periode 2013-2017, pelayanan penumpang dan barang
melalui terminal bis di Indragiri Hulu mengalami peningkatan. Pada
tahun 2013, jumlah penumpang melalui terminal bis di Indragiri Hulu
sebanyak 291.090 orang menurun 237.108 orang pada tahun 2017.
Jumlah barang yang diangkut dari 2.427.103 kg pada tahun 2013
menurun menjadi 6.265 kg. Peningkatan jumlah barang yang diangkut
melalui terminal bis yang menurun cukup pesat ini menggambarkan
bahwa menurunnya jumlah barang yang diangkut melalui terminal bis
khususnya barang sandang dan pangan yang masuk ke Indragiri Hulu
menggambarkan bahwa rendahnya ketergantungan Indragiri Hulu
terhadap pasokan dari luar.

i. Transportasi udara

Bandar udara Japura terkategori bandar udara Pengumpul


Tersier. Semenjak berfungsinya jalan lintas timur yang diikuti dengan
kondisi jalan yang baik, secara perlahan peran Bandar Udara Japura
semakin menurun. Pada tahun 2011, jumlah pesawat yang datang dan
berangkat sebanyak 73 pesawat atau 20% dari jumlah hari dalam
setahun (365 hari). Pada tahun 2012, jumlah pesawat yang datang dan
berangkat sedikit meningkat yaitu sebanyak 75 kali, dimana kenaikan
ini berkaitan dengan pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau. Pada
tahun 2013 – 2014, jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat
terus menurun yang masing-masingnya menjadi 71 kali dan 69 kali.
Mulai tahun 2015, Bandara Udara Japura difungsikan menjadi menjadi
Satelite Base Flight Training oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
– Curug yang akan mengoperasikan 4 – 10 pesawat latih. Pada Tahun
2017 dan 2018 sekolah tinggi ini masih beroperasi dengan jumlah siswa
sebanyak 15 sampai 20 Orang per tahunnya.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 158


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
10. Bidang Urusan Komunikasi dan informatika
a. Layanan Telepon Seluler, Kabel Dan Layanan Internet Kabupaten
Indragiri Hulu

Tabel 2.109
Layanan telepon Seluler, Kabel dan layanan Internet Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Nama 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
I. Telekomunikasi* *
1. Layanan Telepon Seluler* *
1. Jumlah Desa Terlayani** 172 188 188 188 188 188 Desa
2. Jumlah Desa Belum
Terlanyani** 12 6 6 6 6 6 Desa
3. Jumlah BTS** 102 102 102 102 102 102 Unit
4. Jumlah Provider** 44 44 56 56 56 56 Provider
2. Layanan Telepon Kabel* *
1. Jumlah Jaringan Telepon
Tersedia** 0 0 0 0 26 26 SS
2. Jumlah Jaringan Terpasang** - - - - - - SS
3. Layanan Internet* - - - - - - *
1. Jumlah Desa Terlayani 0 0 0 0 25 25 Desa
2. Jumlah Desa Belum
Terlanyani 0 0 0 0 169 169 Desa

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun (2018)

Layanan telekomunikasi yang berupa telepon Seluler, Kabel dan


layanan Internet Kabupaten Indragiri Hulu sepanjang tahun 2012-2017
terdapat 188 jumlah desa yang terlayani telepon seluler, terdapat 6 desa
yang belum terlayani, 102 jumlah BTS dan 56 jumlah provider. Untuk
layanan telepon kabel tahun 2016-2017 jumlah jaringan telepon
tersedia 26 SS. Layanan internet untuk jumlah desa yang sudah
terlayani sebanyak 25 desa, jumlah desa yang belum terlayani layanan
internet sebanyak 169 desa.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 159


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Jumlah Kantor Pos, Pos Pembantu Dan Pos Keliling Tahun 2012-
2017

Tabel 2.110
Jumlah Kantor Pos, Pos Pembantu Dan Pos Keliling Tahun 2012-2017
II. Pos* 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan
1. Jumlah Kantor
14 14 14 14 14 14 Unit
Pos**

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun (2017)

Pada kabupaten Indragiri Hulu, tahun 2012-2017, untuk 14


kacamatan, masing-masing kecamatan sudah memiliki kantor POS.

c. Layanan Media Elektronik Berupa Radio Dan Televisi Di


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

Tabel 2.111
Layanan media elektronik berupa Radio dan Televisi di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

III. Layanan Media Elektronik* 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Radio*
1. Jumlah Stasiun Radio** 4 4 4 4 4 4
2. Cakupan Layanan*
1. Jumlah Kecamatan Terlayani 13 13 13 13 13 13
2. Jumlah Kecamatan Belum Terlayani 1 1 1 1 1 1
2. Televisi*
1. Jumlah Stasiun Televisi**
2. Cakupan Layanan* - - - - - -
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun (2017)
Pada kabupaten Indragiri Hulu layanan media elektronik berupa
radio sepanjang tahun 2012-2017 memiliki 4 stastion radio, dengan
cakupan 13 Kecamatan yang terlayani dan 1 kecamatan yang tidak
terlayani.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 160


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.112
Media Cetak, berupa Surat Kabar Nasional dan Lokal di
Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2012-2017

IV. Media Cetak 2012 2013 2014 2015 2016 2017


1. Surat Kabar Nasional 14 14 14 14 14 14
1. Jumlah Kecamatan
1 1 1 1 1 1
Terlayani
2. Jumlah Kecamatan
13 13 13 13 13 13
Belum Terlanyani
2. Surat Kabar Lokal*
1. Jumlah Kecamatan
14 14 14 14 14 14
Terlayani
2. Jumlah Kecamatan
Belum Terlanyani
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun (2017)

Media cetak terdiri dari Surat Kabar Nasional dengan 1 kecamatan


yang sudah terlayani dan 13 kecamatan yang belum dilayani dan
sedangkan Surat Kabar lokal 14 kecamatan sudah terlayani, di
kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2012-2017.

11. Bidang Urusan Koperasi usaha kecil dan menengah

Usaha Kecil dan Menengah(UKM) adalah sebuah istilah yang


mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha. Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah
sebagai berikut (i) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, (ii) Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah), (iii) Milik Warga
Negara Indonesia, (iv) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 161


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Menengah atau Usaha Besar dan (v) Berbentuk usaha orang
perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 162


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Perkembangan koperasi

Tabel 2.113
Perkembangan Jumlah Koperasi, Jumlah Anggota, Modal Usaha dan
Volume Usaha di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016-2017
2016 2017
No Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Modal Vol Volume Usaha Jumlah Modal Vol Volume Usaha
Koperasi Anggota Koperasi Anggota
Usaha (000 Rp) (000 Rp) Usaha (000 Rp) (000 Rp)
(Unit) (Orang) (Unit) (Orang)
1 Peranap 19 1.169 3.053.202.988 9.996.399.825 15 1290 3.791.561.964 3.325.980.825
Batang 15 2429 1.349.554.510 4.775.552.599
2 19 12.720 911.347.432 11.3118.142.898
Peranap
3 Seberida 30 5.024 27.386.914.325 13.585.493.328 26 5120 28.594.587.267 12.329.809.133
Batang 18 6448 37.224.487.459 19.905.033.590
4 22 7.404 35.098.617.303 18.299.096.636
Cinaku
Batang 11 4291 15.003.559.960 43.742.721.000
5 18 4.167 16.952.372.420 25.144.353.475
Gansal
6 Kelayang 18 354 118.075.000 15 630 287.710.068 111.000.000
Rakit 16 2344 16.019.194.180 7.769.585.933
7 16 2.126 5.721.660.893 18.205.958.688
Kulim
Pasir 19 4291 10.678.350.777 11.254.235.130
8 38 4.198 10.640.315.222 2.082.794.400
Penyu
9 Lirik 24 2.238 7.153.313.025 280.112.587 15 2244 8.537.003.808 7.680.866.638
Sungai 9 2725 373.775.000 420.010.362
10 10 2.785 307.775.000 350.010.362
Lala
Lubuk 13 3941 22.293.880.272 17.843.700.657
11 Batu 13 3.841 43.508.544.518 28.134.884.133
Jaya

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 163


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2016 2017
No Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Modal Vol Volume Usaha Jumlah Modal Vol Volume Usaha
Koperasi Anggota Koperasi Anggota
Usaha (000 Rp) (000 Rp) Usaha (000 Rp) (000 Rp)
(Unit) (Orang) (Unit) (Orang)
Rengat 37 7021 14.859.069.628 4.270.763.480
12 63 6.597 75.909.184.796 4.739.609.742
Barat
13 Rengat 65 5.584 11.682.858.266 8.009.284.540 36 5489 22.072.867.203 3.376.207.095
Kuala 7 137 2.260.000 60.000.000
14 14 137 2.260.000 60.000.000
Cenaku
369 47.344 238.446.441.188 140.206.140.614 357 48.400 181.087.852.096 136.865.466.442
Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 164


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Perkembangan Jumlah Koperasi, Jumlah Anggota, Modal
Usaha dan Volume Usaha di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2016-2017, mengalami fluktasi jumlah koperasi 369 unit pada
tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami pengurangan 12 unit
menjadi 357 unit, namun jumlah anggota mengalami pertambah,
47.344 orang pada tahun 2016, menjadi 48.400 anggota pada
tahun 2017. Sedangkan Jumlah Modal Vol Usaha mengalami
pengurangan dari 238.446.441.188 rupiah, menjadi
181.087.852.096 rupiah pada tahun 2017, seiring dengan volume
usaha tahun 2016 sebesar 140.206.140.614 menurun menjadi
136.865.466.442 rupiah pada tahun 2017.

b. Koperasi aktif

Selama periode 2016-2021, jumlah koperasi di Kabupaten


Indragiri Hulu meningkat dari 98 koperasi pada tahun 2011
menjadi 336 koperasi pada tahun 2017 dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 0,09% per tahun. Jumlah koperasi aktif
meningkat dari 98 koperasi dari jumlah keseluruhan koperasi di
kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011, meningkat menjadi 237
koperasi atau 63,69% dari jumlah koperasi di kabupaten Indragiri
Hulu tahun 2017 dengan rata-rata pertumbuhan meningkat
sebesar 0,99% per tahun.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 165


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.114
Koperasi aktif di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2011-2017

N Tahun
Uraian
O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Koperasi Aktif 98 98 119 115 381 112 237


Jumlah Koperasi tidak
99
2 Aktif 0 0 11 12 98 99

3 Jumlah Koperasi 98 98 130 127 479 211 336


Persentase Koperasi
100% 100% 91,54% 90,55% 79,54% 53,08% 63,69%
Aktif
c. Unit Usaha Menengah (UKM)

1. Tabel Perkembangan Jumlah UKM Menurut Kecamatan di


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013 – 2017

Tabel 2.115
Perkembangan Jumlah UKM Menurut Kecamatan di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013 – 2017
2013 2014 2015 2016 2017
No Kecamatan
Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil

1 Peranap 860 1870 860 1.870 860 1.870 860 1.870 860 1.870

2 Batang Peranap 1.177 3470 1.177 3.470 1.177 3.470 1.185 3.471 1.185 3.471

3 Seberida 5.790 4580 5.790 4.580 5.790 4.580 5.790 4.580 5.790 4.580

4 Batang Cinaku 3.307 757 3.307 757 3.307 757 3.307 757 3.307 757

5 Batang Gansal 1.412 7.297 1.412 7.297 1.412 7.297 1.412 7.297 1.412 7.297

6 Kelayang 1.032 1.780 1.032 1.780 1.032 1.780 1.032 1.780 1.032 1.780

7 Rakit Kulim 1.645 2.435 2.645 2.435 - - 3.190 1.316 3.190 1.316

8 Pasir Penyu 1.630 5.021 1.630 5.021 1.630 5.021 1.630 5.021 1.630 5.021

9 Lirik 1.037 1.426 1.037 1.426 1.037 1.426 1.037 1.426 1.037 1.426

10 Sungai Lala 3.190 1.316 3.190 1.316 3.190 1.316 3.191 1.319 3.191 1.319

11 Lubuk Batu Jaya 1.296 1.594 1.296 1.594 1.296 1.594 1.296 1.594 1.296 1.594

12 Rengat Barat 1.757 5.888 1.757 5.888 1.757 5.888 1.757 5.906 1.757 5.906

13 Rengat 2.252 2.023 2.252 2.023 2.252 2.023 2.252 2.044 2.252 2.044

14 Kuala Cenaku 1.258 4.257 1.258 4.257 1.258 4.257 1.258 4.257 1.258 4.257

Jumlah 27.643 43.714 28.643 43.714 25.998 41.279 29.197 42.638 29.197 42.638

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)


Perkembangan Jumlah UKM Menurut Kecamatan di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013 – 2017, untuk usaha mikro

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 166


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dan kecil dalam kurun waktu 2013-2017 mengalami peningkatan
27.643 unitorang pada tahun 2013, pada tahun 2014 meningkat
menjadi 28.628 unit, menurun menjadi 25.998 unit pada tahun
2015 dan meningkat lagi pada tahun 2016 dan 2017 menjadi
29.197unit. Demikian juga dengan usaha kecil juga mengalami
fluktuasi 43.714 unit pada tahun 2013-2014, turun menjadi
41.279 unit pada tahun 2015, dan 42.638 unit pada tahun 2016
dan 2017.

2. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam UMKM


menurut kecamatan di kabupaten Indragiri Hulu tahun 2014-
2017

Tabel 2.116
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Yang Terlibat Dalam UKM
Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2014 – 2017
2014 2015 2016 2017
No Kecamatan
Mikro Kecil Mikro Mikro Kecil Kecil Mikro Kecil

1 Peranap 860 1.870 860 860 1.870 1.870 860 1.870

2 Batang Peranap 1.185 3.471 1.185 1.185 3.471 3.471 1.185 3.471

3 Seberida 5.790 4.580 5.790 5.790 4.580 4.580 5.790 4.580

4 Batang Cinaku 3.307 757 3.307 3.307 757 757 3.307 757

5 Batang Gansal 1.412 7.297 1.412 1.412 7.297 7.297 1.412 7.297

6 Kelayang 1.032 1.780 1.032 1.032 1.780 1.780 1.032 1.780

7 Rakit Kulim 3.190 1.316 3.190 3.190 1.316 1.316 3.190 1.316

8 Pasir Penyu 1.630 5.021 1.630 1.630 5.021 5.021 1.630 5.021

9 Lirik 1.037 1.426 1.037 1.037 1.426 1.426 1.037 1.426

10 Sungai Lala 3.191 1.319 3.191 3.191 1.319 1.319 3.191 1.319

11 Lubuk Batu Jaya 1.296 1.594 1.296 1.296 1.594 1.594 1.296 1.594

12 Rengat Barat 1.757 5.906 1.757 1.757 5.906 5.906 1.757 5.906

13 Rengat 2.252 2.044 2.252 2.252 2.044 2.044 2.252 2.044

14 Kuala Cenaku 1.258 4.257 1.258 1.258 4.257 4.257 1.258 4.257

Jumlah 29.197 42.638 29.197 29.197 42.638 42.638 29.197 42.638

Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil di Kabupaten Indragiri Hulu


tahun 2014-2016,

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 167


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Yang Terlibat Dalam
UKM Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2014 – 2016, memiliki data yang sama, yaitu usaha mikro 29.197
Orang, dan usaha mikro 42.628 orang.

12. Bidang Urusan Penanaman modal


a. Tabel Penanaman Modal Asing di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2013-2017

Tabel 2.117
Penanaman Modal Asing di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-
2017
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

355.137.429.4 109.744.597.7 75.875.719.88


Jumlah Penanaman Modal Asing 2.333.110.692 178.008.100
50 36 6

Jumlah Nilai Investasi

355.137.429.4 109.744.597.7 71.007.653.88


Jumlah Nilai Investasi Sektor Primer 2.333.110.692 178.008.100
50 36 6
Tanaman Pangan & Perkebunan / 326.351.751.4 109.744.597.7 60.319.648.38
1 2.333.110.692 178.008.100
Food Crops & Plantation 50 36 6

2 Peternakan / Livestock

3 Kehutanan / Forestry

4 Perikanan / Fishery

28.785.678.00 10.688.005.50
5 Pertambangan / Mining
0 0
2. Jumlah Nilai Investasi Sektor
Sekunder**

3. Jumlah Nilai Investasi Sektor Tersier** - - - - 4.868.066.000

1. Listrik, Gas Dan Air /


Electricity, Gas & Water Supply

2. Konstruksi / Construction

3. Perdagangan & Reparasi /


Trade & Repair
4. Hotel & Restoran / Hotel &
Restaurant
5. Transportasi, Gudang &
Komunikasi/Transport, Storage & 4.518.010.000
Communication
6. Perumahan, Kawasan Ind &
Perkantoran/Real Estate, Ind.
Estate &
7. Jasa Lainnya / Other Services 350.056.000

Jumlah Unit Usaha

1. Jumlah Nilai Investasi Sektor Primer**


1. Tanaman Pangan &
1
Perkebunan / Food Crops & 1 Perusahaan 1 Perusahaan 1 Perusahaan 1 Perusahaan
Perusahaan
Plantation
2. Peternakan / Livestock

3. Kehutanan / Forestry

4. Perikanan / Fishery

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 168


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

5. Pertambangan / Mining 1 Perusahaan 1 Perusahaan

2. Jumlah Nilai Investasi Sektor


Sekunder**

3. Jumlah Nilai Investasi Sektor Tersier**

1. Listrik, Gas Dan Air /


Electricity, Gas & Water Supply

2. Konstruksi / Construction

3. Perdagangan & Reparasi /


Trade & Repair
4. Hotel & Restoran / Hotel &
Restaurant
5. Transportasi, Gudang &
Komunikasi/Transport, Storage & 2 Perusahaan
Communication
6. Perumahan, Kawasan Ind &
Perkantoran/Real Estate, Ind.
Estate &
7. Jasa Lainnya / Other Services 1 Perusahaan

Sumber : Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu (2018)

Grafik 2.24
Jumlah Penanaman Modal asing di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2013-2017

Dari tabel dan grafik diatas Jumlah Penanaman Modal


Asing pada kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-2017, Jumlah
Penanaman Modal Asing yang terdiri dari Jumlah Nilai Investasi
Sektor Primer, Jumlah Nilai Investasi Sektor Sekunder,

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 169


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Jumlah Nilai Investasi Sektor Tersier mengalami fluktuasi,
2.333.110.692 pada tahun 2013, 355.137.429.450 pada tahun
2014 merupakan angka tertinggi dibanding tahun-tahun sebelum
dan berikutnya sebesar hingga 75.875.719.886 pada tahun 2017.

b. Tabel Penanaman Modal Dalam Negeri di Kabupaten Indragiri


Hulu Tahun 2014-2017

Tabel 2.118
Penanaman Modal Dalam Negeri di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2014-2017
Keterangan 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penanaman Modal 254.246.674. 407.062.004. 696.768.620. 101.134.410.
Dalam Negeri** 249 507 065 896
Jumlah Nilai Investasi**
1. Jumlah Nilai Investasi Sektor 209.805.705. 301.893.035. 300.659.798. 16.903.992.2
Primer** 322 580 579 20
1. Tanaman Pangan &
209.805.705. 301.893.035. 300.659.798. 16.903.992.2
Perkebunan / Food Crops &
322 580 579 20
Plantation
2. Peternakan / Livestock
3. Kehutanan / Forestry
4. Perikanan / Fishery
5. Pertambangan / Mining
2. Jumlah Nilai Investasi Sektor 77.000.000.0 332.757.163. 41.200.000.0
-
Sekunder** 00 064 00
1. Industri Makanan / Food 77.000.000.0 218.278.201. 41.200.000.0
Industry 00 981 00
2. Industri Tekstil / Textile
Industry
3. Ind. Barang Dari Kulit &
Alas Kaki / Leather Goods &
Footwear Industry
4. Industri Kayu / Wood
Industry
5. Ind. Kertas Dan
Percetakan/Paper And
Printing Industry
6. Ind. Kimia Dan Farmasi /
Chemical And Pharmaceutical
Industry
7. Ind. Karet Dan Plastik / 7.000.000.00
Rubber And Plastic Industry 0
8. Ind. Mineral Non Logam /
Non Metallic Mineral Industry
9. Ind. Logam, Mesin &
Elektronik / Metal, Machinery
& Electronic Industry

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 170


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Keterangan 2014 2015 2016 2017
10. Ind. Instru. Kedokteran,
Presisi & Optik &
Jam/Medical Preci. & Optical
Instru, Watches & Clock
Industry
11. Ind. Kendaraan Bermotor
& Alat Transportasi 17.500.000.0
Lain/Motor Vehicles & Other 00
Transport Equip. Industry
12. Industri Lainnya / Other 114.478.961.
Industry 083
3. Jumlah Nilai Investasi Sektor 44.440.968.9 28.168.968.9 63.351.658.4 43.030.418.6
Tersier** 27 27 22 76
1. Listrik, Gas Dan Air /
19.640.000.0 5.000.000.00
Electricity, Gas & Water
00 0
Supply
41.690.968.9 22.669.968.9 24.170.468.9
2. Konstruksi / Construction
27 27 27
3. Perdagangan & Reparasi / 3.999.000.00 1.650.000.00
120.480.000
Trade & Repair 0 0
4. Hotel & Restoran / Hotel & 11.629.000.0
117.000.000
Restaurant 00
5. Transportasi, Gudang &
2.750.000.00 1.250.000.00
Komunikasi/Transport,
0 0
Storage & Communication
6. Perumahan, Kawasan Ind
22.334.476.4
& Perkantoran/Real Estate,
00
Ind. Estate &
7. Jasa Lainnya / Other 1.500.000.00 5.012.189.49 15.458.462.2
Services 0 5 76
Jumlah Unit Usaha
1. Jumlah Nilai Investasi Sektor
Primer**
1. Tanaman Pangan &
4 9 9 7
Perkebunan / Food Crops &
Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Plantation
2. Peternakan / Livestock
2 4
3. Kehutanan / Forestry
Perusahaan Perusahaan
4. Perikanan / Fishery
5. Pertambangan / Mining
2. Jumlah Nilai Investasi Sektor
Sekunder**
1. Industri Makanan / Food 2 3
Industry Perusahaan Perusahaan
2. Industri Tekstil / Textile
Industry
3. Ind. Barang Dari Kulit &
Alas Kaki / Leather Goods &
Footwear Industry
4. Industri Kayu / Wood
Industry
5. Ind. Kertas Dan
Percetakan/Paper And
Printing Industry
6. Ind. Kimia Dan Farmasi /
Chemical And Pharmaceutical
Industry
7. Ind. Karet Dan Plastik / 1 1
Rubber And Plastic Industry Perusahaan Perusahaan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 171


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Keterangan 2014 2015 2016 2017
8. Ind. Mineral Non Logam / 2
Non Metallic Mineral Industry Perusahaan
9. Ind. Logam, Mesin &
Elektronik / Metal, Machinery
& Electronic Industry
10. Ind. Instru. Kedokteran,
Presisi & Optik &
Jam/Medical Preci. & Optical
Instru, Watches & Clock
Industry
11. Ind. Kendaraan Bermotor
& Alat Transportasi 1
Lain/Motor Vehicles & Other Perusahaan
Transport Equip. Industry
12. Industri Lainnya / Other 1 1 1
Industry Perusahaan Perusahaan Perusahaan
3. Jumlah Nilai Investasi Sektor
Tersier**
1. Listrik, Gas Dan Air /
1 2 4 3
Electricity, Gas & Water
Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Supply
4 1 2
2. Konstruksi / Construction
Perusahaan Perusahaan Perusahaan
3. Perdagangan & Reparasi / 3 2 2
Trade & Repair Perusahaan Perusahaan Perusahaan
4. Hotel & Restoran / Hotel &
Restaurant
5. Transportasi, Gudang &
3 1
Komunikasi/Transport,
Perusahaan Perusahaan
Storage & Communication
6. Perumahan, Kawasan Ind
6
& Perkantoran/Real Estate,
Perusahaan
Ind. Estate &
7. Jasa Lainnya / Other 5 3 2 4
Services Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Sumber : Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (2017)
Grafik 2.25
Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2013-2017

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 172


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Dari Tabel dan Grafik Penanaman Modal Dalam Negeri di
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2017, terdiri dariJumlah
Nilai Investasi Sektor Primer, Jumlah Nilai Investasi Sektor
Sekunder, Jumlah Nilai Investasi Sektor Tersier secara umum
mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2014-2016,
254.246.674.249 rupiah pada tahun 2014 meningkat hingga
696.768.620.065 rupiah pada tahun 2016, namun pada tahun
2017 mengalami penurunan investasi hingga 101.134.410.896
rupiah.
13. Bidang Urusan Kepemudaan dan olah raga
a. Sarana dan prasarana olah raga menurut cabang olah raga
dan kecamatan di kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-
2017
Tabel 2.119
Sarana dan Prasarana Olah Raga Menurut Cabang Olah Raga
dan Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2015-2017
Cabang Olah Raga
No Kecamatan Sepak Tenis Bulu
Futsal Voli Basket
Bola Meja Tangkis
1 Peranap 3 2 10
2 Batang Peranap 1 2 2 1
3 Seberida 9 4 14 1
4 Batang Cinaku 15 6 20 1
5 Batang Gansal 3 1 7
6 Kelayang 5 12
7 Rakit Kulim 16
8 Pasir Penyu 2 5 1 1 1
9 Lirik 4 2 16 1
10 Sungai Lala 3 8
11 Lubuk Batu Jaya 5 1 9
12 Rengat Barat 8 10 33 5 2 1
13 Rengat 5 5 34 3 2
14 Kuala Cenaku 3 2 13 1

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 173


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Cabang Olah Raga
No Kecamatan Sepak Tenis Bulu
Futsal Voli Basket
Bola Meja Tangkis
Tahun 2017 66 35 199 8 6 7

2016 66 35 199 8 6 7

2015 65 32 126 3 6 2

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018


Sarana dan Prasarana Olah Raga Menurut Cabang Olah
Raga dan Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-
2017, pada tahun 2015 sepak bola ada 65 unit lapangan, futsal 32
lapangan pada tahun 2015, menjadi 35 lapangan pada tahun
2016, bertambah 5 unit. Lapangan bola voli mengalami
penambahan yang siknifikan, 126 unit pada tahun 2015 menjadi
199 unit pada tahun 2016, lapangan basket bertambah 5 unit, 3
unit pada tahun 2015 menjadi 8 unit pada tahun 2016, demikian
juga dengan lapangan bulu tangkis meningkat 5 unit, 2 unit pada
tahun 2015 menjadi 7 unit pada tahun 2016, sedang untuk tahun
2016-2017 tidak ada penambahan ataupun pengurangan dari
sarana dan prasarana olahragga di Kabupaten Indragiri Hulu.

b. Sarana dan prasarana olah raga menurut cabang olah raga


dan kecamatan di kabupaten indragiri hulu tahun 2015-2017

Tabel 2.120
Sarana dan Prasarana Olah Raga Menurut Cabang Olah Raga dan
Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017
Cabang Olah Raga
No Kecamatan Sepak Pacu Panjat
Renang Atelitik Voli Pasir
Takraw Sampan Tebing

1 Peranap 3

2 Batang Peranap

3 Seberida

4 Batang Cinaku 1

5 Batang Gansal

6 Kelayang 1

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 174


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Cabang Olah Raga
No Kecamatan Sepak Pacu Panjat
Renang Atelitik Voli Pasir
Takraw Sampan Tebing

7 Rakit Kulim

8 Pasir Penyu

9 Lirik

10 Sungai Lala 2

11 Lubuk Batu Jaya

12 Rengat Barat 2 1 2 1

13 Rengat 1 1 1

14 Kuala Cenaku

2017 4 0 1 9 1 1

2016 4 0 1 9 1 1

2015 1 1 1 7 1 1
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Sarana dan Prasarana Olah Raga Menurut Cabang Olah Raga


dan Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017,
mengalami peningkatan untuk sepak takraw, bertambah 3 unit
menjadi 4 Unit pada tahun 2016, pada tahun 2015 hanya 1 unit
lapangan. Olah raga renang mengalami pengurangan 1unit pada
tahun 2015, menjadi tidak ada lapangan pada tahun 2016,
bertambah 5 unit. Lapangan atletik tidakmengalami perubahan,
masih tetap 1 pada tahun 2016, cabang olah raga pacu sampan
bertambah 2 unit, 7 unit pada tahun 2015 menjadi 9 unit pada
tahun 2016, sedang untuk tahun 2015-2017 tidak mengalami
perkembangan.
14. Bidang Urusan Statistik
Dokumen-dokumen seperti tersediannya sistem data dan
statistik yang terintegrasi, Buku “Kabupaten dalam angka”, Buku
“PDRB”, sepanjang tahun 2015-2017 tersedia.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 175


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.121
Ketersediaan Dokumen
No Indikator 2015 2016 2017
1. Tersedianya sistem data dan Ada Ada Ada
statistik yang terintegrasi
2. Buku “Kabupaten dalam angka” Ada Ada Ada
3. Buku “PDRB” Ada Ada Ada
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

15. Bidang Urusan Kebudayaan


Istilah budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, sebagai bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) yang diartikan hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang secara bersama pada suatu kelompok orang secara
turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang sulit meliputi sistem agama, dan politik, adat
istiadat, bahasa, pakaian, karya seni, perkakas, dan bangunan.
Sedangan pengertian seni secara umum adalah segala sesuatu
yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal
dari kata sanskerta dari kata sani yang berarti pemujaan,
persembahan, dan pelayanan yang erat dengan upacara
keagaaman yang disebut dengan kesenian. Sehingga pengertian
seni budaya adalah suatu keahlian mengekspresikan ide-ide dan
pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta
imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang
mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptakan
peradaban yang lebih maju.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 176


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
a. Sarana dan prasarana seni dan budaya di kabupaten
indragiri hulu tahun 2013-2017

Tabel 2.122
Sarana Dan Prasarana Seni Dan Budaya
di Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2013-2017
Tahun
Uraian
2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Sanggar Kesenian 152 80 95 95
2. Jumlah Gedung Kesenian 1 1 1 1
3. Jumlah Museum 1 1 1 1
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2018

Sarana Dan Prasarana Seni Dan Budaya di Kabupaten


Indragiri Hulu tahun 2013-2017, jumlah sanggar kesenian
mengalami fluktuasi, 152 sanggar pada tahun 2014, turun
menjadi 80 sanggar pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 95
sanggar pada tahun 2016. Sedangkan untuk tahun 2016-2017
tidak mengalami perubahan.

b. Sanggar seni budaya yang di bina menurut kecamatan

Tabel 2.123
Sanggar Seni Budaya yang di Bina Menurut Kecamatan
Sanggar Seni Budaya Daerah yang
No Kecamatan
dibina
1 Peranap 31
2 Batang Peranap 8
3 Seberida 18
4 Batang Cinaku 36

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 177


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
5 Batang Gansal 4
6 Kelayang 28
7 Rakit Kulim 30
8 Pasir Penyu 35
9 Lirik 9
10 Sungai Lala 9
11 Lubuk Batu Jaya 8
12 Rengat Barat 19
13 Rengat 64
14 Kuala Cenaku 17
2017 316
2016 316
2015 80
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018
Sanggar Seni Budaya Daerah yang dibina menurut
kecamatan sepanjang tahun 2015-2017 mengalami peningkatan
yang sangat tinggi, pada tahun 2015 hanya 80 sanggar, menjadi
316 sanggar pada tahun 2016, dan tidak mengalami perubahan
pada tahun 2017.
c. Tabel cagar budaya di kabupaten indragiri hulu tahun 2012-
2017
Tabel 2.124
Cagar Budaya di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012-2017
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017 *
1. Jenis Cagar Budaya 6 6 6 6 6 6 *
1. Jumlah Benda Cagar Budaya 12 12 12 12 12 12 Unit
1. Milik Pemerintah Daerah Unit
2. Milik Swasta 6 6 6 6 6 6 Unit
3. Jumlah Pengunjung Orang
2. Jumlah Bangunan Cagar Budaya 17 17 17 17 17 17 Unit

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 178


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017 *
1. Milik Pemerintah Daerah 10 10 10 10 10 10 Unit
2. Milik Swasta 7 7 7 7 7 7 Unit
3. Jumlah Pengunjung Orang
3. Jumlah Struktur Cagar Budaya 5 5 5 5 5 5 Unit
1. Milik Pemerintah Daerah 2 2 2 2 2 2 Unit
2. Milik Swasta 3 3 3 3 3 3 Unit
3. Jumlah Pengunjung Orang
4. Jumlah Situs Cagar Budaya 63 63 63 63 63 63 Unit
1. Milik Pemerintah Daerah Unit
2. Milik Swasta 63 63 63 63 63 63 Unit
3. Jumlah Pengunjung Orang
2. Penetapan Cagar Budaya *
1. Jumlah Cagar Budaya Milik
Unit
Pemerintah Daerah
1. Sudah Ditetapkan Unit
2. Belum Ditetapkan Unit
2. Jumlah Cagar Budaya Milik
90 90 90 90 90 90 Unit
Swasta
1. Sudah Ditetapkan Unit
2. Belum Ditetapkan 102 102 102 102 102 102 Unit
3. Pelestarian Cagar Budaya 20 20 20 20 20 20 *
1. Pemerintah Daerah 21 21 21 21 21 21 Unit
1. Jumlah Dipugar 13 13 13 13 13 13 Unit
2. Jumlah Belum Dipugar 9 9 9 9 9 9 Unit

Sumber Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

16. Bidang Urusan Perpustakaan

Perpustakaan memiliki peran yang sangat strategis dalam


mentransformasikan ilmu pengetahuan menuju masyarakat
cerdas,kritis dan inovatif, disamping sebagai pelestari nilai budaya
di masyarakat. Pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan
diarahkan pada meningkatnya kegemaran membaca masyarakat
(reading habit society) menuju masyarakat belajar (learningsociety)
yang berujung pada peningkatan kecerdasan kehidupan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 179


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
bangsa. Oleh sebab itu, perpustakaan harus menyediakan koleksi
yang lengkap dan mudah serta murah. Untuk memanfaatkannya,
peran masyarakat dalam pengembangan dan pendayagunaan
perpustakaan sangat penting sehingga perlu adanya dorongan
dengan berbagai bentuk seperti pemberian penghargaan dan
sejenisnya.

a. Perkembangan koleksi buku dan pengunjung

Tabel 2.125
Perkembangan Koleksi Buku Menurut Kategori di Perpustakaan
Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-2017
2013 2014 2015 2016 2017
No Kategori Buku
Judul Jumlah Judul Jumlah Judul Judul Judul Jumlah Judul Jumlah
Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku
1 Karya Umum 215 1.149 215 1.149 305 1.402 314 1.440 317 1.757
2 Filsafat 283 1.222 283 1.222 290 1.702 342 1.811 342 2.153
3 Agama 813 3.517 813 3.517 843 3.517 894 3.580 911 4.491
4 Ilmu-Ilmu Sosial 1.620 7.449 1.620 7.449 1.651 7.469 1.885 7.771 1.932 9.694
5 Bahasa 204 984 204 984 220 1.136 241 1.169 241 1.410
6 Ilmu-Ilmu Murni 558 3.309 558 3.309 597 3.329 664 3.422 669 4.091
7 Ilmu-Ilmu 1.413 7.031 1.413 7.031 1.413 7.031 1.456 7.146 1.460 8.606
Terapan
8 Kesenian dan 222 1.100 222 1.100 324 1.150 386 1.268 389 1.657
Olahraga
9 Kesusastraan 966 3.857 966 3.857 1.003 4.127 1.500 5.023 1.503 6.526
10 Sejarah dan 326 1.743 326 1.743 411 2.143 445 2.221 445 2.666
geografi
11 Buku-Buku 1.008 1.008 1.008 1.008 1.014 1.014 1.014 1.014 1.014 2.028
Cerita
Jumlah 7.628 32.369 7.628 32.369 8.071 34.020 9.141 35.865 9.214 45.079

Sumber : Dinas Perpustakaan Kabupaten Indragiri Hulu


Perkembangan Koleksi Buku Menurut Kategori di
Perpustakaan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-
2017, pada tahun 2013-2014 terdapat 7.628 judul buku, 8.071
judul buku pada tahun 2015 dan menjadi 9.141 pada tahun 2016
dan meningkat 9.214 pada tahu 2017. Demikian juga dengan data
jumlah buku sepanjang tahun 2013-2014, 32.369 jumlah koleksi
buku, 34.020 jumlah buku pada tahun 2015, 35.865 jumlah buku
pada tahun 2016, dan menjadi 54.079 pada tahun 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 180


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Perkembangan Jumlah Pengunjung Menurut Jenis
Pengunjung Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2013-2016

Tabel 2.126
Perkembangan Jumlah Pengunjung Menurut Jenis Pengunjung
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2014-2017
2014 2015 2016 2017
N Jenis
Persen Persen Persen Persen
O Pengunjung Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
tase tase tase tase

1 Umum 998 24,00% 1.282 10,29% 5.599 7,98% 6.301 18,92%

2 Mahasiswa 2.080 50,01% 1.939 15,56% 2.729 3,89% 4.109 12,32%

3 Pelajar 1.081 25,99% 3.984 31,97% 51.237 73,04% 11.703 35,11%

4 Anak-Anak - 0,00% 5.258 42,19% 10.582 15,09% 11.217 33,65%

Jumlah 4.159 100% 12.463 100% 70.147 100% 33.330 100%

Sumber : Dinas Perpustakaan Kabupaten Indragiri Hulu


Perkembangan Jumlah Pengunjung Menurut Jenis
Pengunjung Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumen Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2014-2017 jumlah pengunjung mengalami
perkembangan yang baik, 4.159 pengunjung pada tahun 2014,
meningkat menjadi 12.463 pada tahun 2015 dan meningkat lagI
menjadi 70.147 pengunjung pada tahun 2016,dan menurun
menjadi 33.330 pengunjung pada tahun 2017.

c. Rata-rata jumlah pengunjung per tahun


Tabel 2.127
Rata-Rata Jumlah Pengunjung Per Tahun
No Jenis Pengunjung 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Umum 1.184 1.010 581 998 1.282 5.599 6.301


2 Mahasiswa 1.972 2.010 2.733 2.080 1.939 2.729 4.109
3 Pelajar 789 1.005 1.200 1.081 3.984 51.237 11.703
4 Anak-Anak 214 205 546 - 5.258 10.582 11.217
Rata-Rata Jumlah
4.159 4.230 5.060 4.159 12.463 70.147 33.330
Pengunjung Per Tahun
Sumber : Dinas Perpustakaan Kabupaten Indragiri Hulu

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 181


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Untuk rata-rata jumlah pengunjung per tahun, pada
perpustakaan daerah, 4.159 Pengunjung pada tahun 2011 terus
meningkat menjadi 33.330 pada tahun 2017.

d. Rasio perpustakaan per satuan penduduk


Tabel 2.128
Rasio Perpustakaan Per Satuan Penduduk
Rasio
Jumlah
Jumlah Perpustakaan
No Tahun Perpustakaan
Penduduk Per Satuan
Daerah
Penduduk
1 2017 1 425.897 0,0023
2 2016 1 417.733 0,0024
3 2015 1 409.431 0,0024
4 2014 1 404.961 0,0025
5 2013 1 400.796 0,0025
6 2012 1 388.916 0,0026
Sumber : Dinas Perpustakaan Kabupaten Indragiri Hulu
Untuk rasio perpustakaan per satuan penduduk terus
mengalami penurunan dikarenakan pertambahan jumlah
penduduk di sepanjang tahun 2012-2017, 0,0026 pada tahun
2012, menjadi 0,0023 pada tahun 2017.

17. Bidang Urusan Kearsipan


a. Data kearsipan kabupaten indragiri hulu tahun 2012-2017

Salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam


menunjang pembangunan jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang di Kabupaten Indragiri Hulu adalah terkelolanya
dengan baik kearsipan daerah dan kompetensi tenaga
pengelolanya.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 182


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.129
Data Kearsipan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
Nama 2012 2013 2014 2015 2016 2017
I. Kearsipan
1. Sumber Daya Manusia
Pengelola Kearsipan 0 0 0 5 8 2
2. Bimbingan Teknis Kepada
Pengelola Arsip Dinamis 0 0 75 100 0 0
3. Supervisi Kepada Pengelola
Arsip Dinamis 0 0 0 5 8 2
4. Lembaga Kearsipan
Terakreditasi 1 1 1 1 1 1
5. Supervisi Pengelolaan Arsip
Statis 0 0 0 5 8 2
6. Arsip Vital Dan Arsip Statis 608 608 608 608 608 667
1. Jumlah Arsip Vital 0 0 0 0 0 0
2. Jumlah Arsip Statis 608 608 608 608 608 667
7. Pemanfaatan Arsip
8. Simpul Jaringan Kearsipan
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Bimbingan Teknis Kepada Pengelola Arsip Dinamis, pada


tahun 2014 sebanyak 75 , pada tahun 2014 menjadi 100.
Supervisi pengola arsip dinamis kurun waktu 2015-2017,
mengalami fluktuasi, pada tahun 2015 terdapat 5, tahun 2016
meningkat menjadi 8, pada tahun 2017 menjadi 2. Untuk lembaga
kearsipan di lingkup kabupaten Indragiri Hulu hanya 1 lembaga
kearsipan. Jumlah arsip statis 2012-2016 berjumlah 608
dokumen, ditahun 2017 meningkat menjadi 667 dokumen
mengalami peningkatan 59 dokumen.

2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan


1. Bidang Urusan Kelautan dan perikanan

Provinsi Riau terdiri dari wilayah daratan dan wilayah


pesisir. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Riau yang memiliki pantai dan laut.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 183


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu kabupaten yang
terletak di wilayah daratan sehingga tidak memiliki potensi
kelautan dan perikanan laut. Namun demikian kabupaten ini
diairi oleh beberapa sungai, yang terbesar dan terpanjang adalah
Sungai Indragiri. Disamping itu Kabupaten Indragiri Hulu
memiliki wilayah rawa/lebak. Kondisi ini mengindikasikan bahwa
Kabupaten Indragiri Hulu memiliki potensi sumberdaya perikanan
darat pada perairan umum dan perikanan kolam/tambak.
Terdapat beberapa jenis ikan pada perairan umum, seperti
toma, lele, belut, tawes, patin sungai, gabus, selais, sepat siam,
tambakan, belida/pipih, baung dan ikan lainnya, serta beberapa
jenis udang seperti udang galah, udang tawar, dan udang lainnya.
Produksi ikan pada perairan umum yang terbanyak adalah ikan
belida/pipih, sedangkan produksi udang yang terbanyak adalah
udang galah.
a. Produksi Perikanan Perairan Umum Menurut Jenis Ikan
Tahun 2017 Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 2.130
Produksi Perikanan Perairan Umum Menurut Jenis Ikan Tahun
2015-2017 Kabupaten Indragiri Hulu
2015 2016 2017
No. Jenis Ikan
Produksi (Ton) Produksi (Ton) Produksi (Ton)
1. Toman - 181,50 31,27
2. Lele 243,80 424,30 534,84
3. Belut - 21,20 31,57
4. Tawes 301,50 201,50 141,03
5. Patin Sungai 574,20 561,60 551,49
6. Gabus 372,30 473,20 608,82
7. Selais 531,30 557,10 304,39
8. Sepat Siam 211 177,60 228,58
9. Tambakan 120,3 216,30 222,81
10. Belida/Pipih 35,20 42,60 42,74
11. Baung 2035,60 1527,7 1.781,86
12. Ikan Lainnya 874,70 977,80 995,95
13. Udang Galah - 187,50 203,78

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 184


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2015 2016 2017
No. Jenis Ikan
Produksi (Ton) Produksi (Ton) Produksi (Ton)
14. Udang Tawar 526,20 456,50 490,30
Udang - -
15. -
Lainnya
Jumlah 5.826,20 5.970,40 6.169,41
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri
Hulu
Produksi Perikanan Perairan Umum Menurut Jenis Ikan
Tahun 2015-2017 Kabupaten Indragiri Hulu, pada tahun 2015
produksi sebesar 5.826,20 mengalami peningkatan sebesar 343,21
ton, menjadi 6.169,41 pada tahun 2017.

b. Produksi perikanan kolam/tambak menurut jenis ikan tahun


2017 kabupaten indragiri hulu

Beberapa jenis ikan yang dibudidayakan dalam


kolam/tambak antara lain ikan patin kolam, ikan mas, ikan
mujair, ikan nila, ikan gurami, ikan lele, dan ikan bawal. Jumlah
produksi ikan patin kolam, ikan mas, ikan nila, ikan gurami, ikan
lele, dan ikan bawal
Tabel 2.131
Produksi Perikanan Kolam/Tambak Menurut Jenis Ikan Tahun
2015-2017 Kabupaten Indragiri Hulu
2015 2016 2017
No. Jenis Ikan
Produksi (Ton) Produksi (Ton) Produksi (Ton)
1. Patin Kolam 1.321,90 1.479,46 1.529,51
2. Mas 12,40 9.28 10,02
3. Mujair 0.00 0.00 0.00
4. Nila 1.188,84 908,44 898,41
5. Gurami 202,50 172,57 180,76
6. Lele 820,20 1.234,05 1.234,52
7. Bawal 271,50 206,19 219,97
Jumlah 3.817,34 4.009,99 4.073,17
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri
Hulu
Produksi Perikanan Kolam/Tambak Menurut Jenis Ikan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 185


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tahun 2015-2017 Kabupaten Indragiri Hulu secara akumulasi
mengalami peningkatan pada tahun 2015 jumlah produksi
sebesar 3.817,34 ton meningkat 255,83 Ton, menjadi 4.073,17 ton
pada tahun 2017. Peningkat produksi terjadi pada ikan patin
kolam mengalami peningkatan 50,05 Ton, sedangkan untuk jenis
ikan mas dan ikan nila mengalami penurunan jumlah produksi

c. Penangkapan Ikan Perairan Umum Kabupaten Indragiri Hulu

Tabel 2.132
Penangkapan Ikan Perairan Umum Kabupaten Indragiri Hulu
SUNGAI DAN LAIN-LAIN
NO TAHUN PRODUKSI NILAI
(ton) (Rp/juta)
(1) (2) (7) (8)
1 Tahun 2013 4.902,48 122.562.000,00
2 Tahun 2014 5.193,30 129.832.500,00
3 Tahun 2015 5.969,40 149.235.000,00
4 Tahun 2016 5.970,42 149.260.500,00
5 Tahun 2017 6.169,41 154.235.250,00
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri
Hulu
Penangkapan Ikan Perairan Umum Kabupaten Indragiri Hulu
sepanjang tahun 2013-2017 mengalami fuluktuasi, 4.902,48 ton
dengan nilai produksi 122.562.000,00 rupiah pada tahun 2013,
mengalami peninkatan pada tahun 2017 menjadi 6.169,41 Ton
dengan nilai produksi 154.235.250,00 rupiah.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 186


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
d. Budidaya air tawar
Tabel 2.133
Budidaya Air Tawar
BUDIDAYA AIR TAWAR
NO TAHUN PRODUKSI
NILAI (Rp/juta)
(TON)
(1) (2) (8) (9)
1 Tahun 2013 3.789,95 106.118.600,00
2 Tahun 2014 4.028,28 112.791.840,00
3 Tahun 2015 4.001,69 112.047.320,00
4 Tahun 2016 4.009,99 112.279.720,00
5 Tahun 2017 4.073,17 114.048.760,00
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Indragiri Hulu

Budidaya Air Tawar di kabupaten Indragiri Hulu tahun 2013-


2017, mengalami naik turun Produksi dan angka produksi
3.789,95 Ton dengan nilai produksi 106.118.600 pada tahun
2013, angka produksi 4.028,28 ton dengan nilai produksi
112.791.840 pada tahun 2014, jika dibandingkan dengan tahun-
tahun lainnya merupakan jumlah produksi dan nilai produksi
tertinggi. Pada tahun 2017 jumlah produksi 4.073,17 Ton, dengan
nilai produksi 114.048.760 rupiah.

2. Bidang Urusan Pariwisata

Provinsi Riau setidaknya memiliki 265 objek wisata, 29


objek wisata ada di Kabupaten Indragiri Hulu. Objek-objek wisata
yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu meliputi wisata alam, wisata
sejarah, wisata budaya dan wisata tirta, secara berturut-turut

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 187


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dengan jumlah 15 objek wisata alam, 9 objek wisata sejarah, 2
objek wisata budaya, dan 3 objek wisata tirta. Jumlah objek wisata
alam di Kabupaten Indragiri Hulu merupakan objek wisata yang
terbanyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di
Provinsi Riau.
Beberapa objek wisata yang terkenal di Kabupaten Indragiri
Hulu, antara lain: (1) Citra Waterpark Sei Lala, berupa kolam
renang bermutu tinggi yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung
hingga disebut Ancol Mini, (2) Danau Menduyan, merupakan Kota
Lama, di sebelah Kompleks Makam Raja-Raka Indragiri, 17 Km
dari Kota Rengat,(3) Danau Raja terletak diKecamatan Rengat, di
jalan utama Rengat, (4) Kompleks Makam Raja-Raja Indragiri,
terletak di Desa Kota Lama, berupa situs cagar budaya berupa
makam raja Indragiri dan para pengikutnya berada di tepi jalan,
(5) Rumah Tinggi, terletak di Kampung Besar, Kecamatan Rengat,
Indragiri Hulu yang sering disingkat Inlu, (6) Taman Nasional
Bukit Tiga Puluh, tertelah di jalan provinsi antara Riau dan Jambi,
berjarak 50 Km dari Kota Rengat, dan (7) Air terjun yang terdapat
di beberapa Daerah sebagian terletak di Desa Sungai Arang,
Pontianai, Pejangki, Sanglep, Rantau Langsat, dan Tualang Lakat.
a. Objek wisata menurut kecamatan di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2015-2017

Tabel 2.134
Objek Wisata Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2015-2017
Objek Wisata
No Kecamatan Wisata Wisata Wisata
Alam Religi Budaya
1 Peranap 1 1 1
2 Batang Peranap 1
3 Seberida 2
4 Batang Cinaku 4 1

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 188


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Objek Wisata
No Kecamatan Wisata Wisata Wisata
Alam Religi Budaya
5
Batang Gansal 12 1
6
Kelayang 2
7
Rakit Kulim
8
Pasir Penyu
9
Lirik 1
10
Sungai Lala 1
Lubuk Batu
11 Jaya
12 Rengat Barat 5 1
13 Rengat 2 1 2
14 Kuala Cenaku
2017 31 2 6
2016 31 2 6
2015 21 2 6
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu 2018

Objek Wisata Menurut Kecamatan di Kabupaten Indragiri


Hulu Tahun 2015-2016, terdapat 21 jumlah wisata alam pada
tahun 2015, pada tahun 2016 meningkat menjadi 31 lokasi objek
wisata alam, untuk wisata religi dan wisata budaya tidak
mengalami pekembangan, 2 lokasi wisata religi dan 6 lokasi wisata
religi.

b. Tabel jumlah objek wisata menurut kabupaten/kota tahun


2017 provinsi riau
Tabel 1.135
Jumlah Objek Wisata Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017
Provinsi Riau
OBJEK WISATA
NO KAB/KOTA ALAM SEJARAH BUDAYA RELIGIUS BAHARI TIRTA REKRE AGRO MINAT KHU TOTAL
1 Kuantan Singingi 14 6 4 2 12 3 41
2 Indragiri Hulu 15 9 2 3 29
3 Indragiri Hilir 10 10 5 4 5 2 1 6 43
4 Pelalawan 2 3 1 1 1 2 10
5 Siak 4 19 2 2 1 1 29
6 Kampar 5 5 3 4 5 3 1 3 29
7 Rokan Hulu 10 4 1 2 17
8 Bengkalis 1 3 3 3 5 2 17
9 Rokan Hilir 5 9 1 1 1 2 19
10 Meranti 2 4 6
11 Pekanbaru 1 2 2 2 2 1 4 7 21
12 Dumai 6 3 1 1 3 14
RIAU 75 73 20 17 11 34 10 10 25 275

Sumber : BPS Provinsi Riau (Riau Dalam Angka Tahun2017)


Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 189
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 1.136
Jumlah Kunjungan Wistawan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2013- 2018
No Jumlah Kunjungan Wisatawan
Tahun Keterangan
( Orang)
1 2014 3,841
2 2015 5,994
3 2016 16,803
4 2017 20,947
5 2018 49,218
Jumlah 96,803
Sumber : Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kab. Inhu
Tahun 2018

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan


wisatawan di Kabupaten Indragiri Hulu selalu meningkat setiap
Tahunnya dari tahun 2014 sebesar 3,841 orang menjadi 49,218
orang pada tahun 2018.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
1. Tingginya minat masyarakat akan wisata
2. Bertambahnya destinasi wisata baru, baik wisata alam
maupun wisata buatan
Permasalahan/Hambatan
1. Kurangnya aksebilitas dan amenitas didestinasi wisata
2. Masih rendahnya pengelolaan destinasi wisata oleh
masyarakat dan steakholder pariwisata
3. Masih rendahnya kontribusi pariwisata terhadap PDRB
Kab. Indragiri Hulu
Solusi/Strategi Pemecahan masalah
1. Mempermudah akses aksibilitas dan meningkatkan
amenitas destinasi pariwisata
2. Melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat dan
steakholder (pelaku) pariwisata

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 190


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
3. Penambahan indikator terhadap sasaran serta program
dan kegiatan
3. Bidang Urusan Pertanian

Pertanian berperan penting bagi kelangsungan hidup


manusia sebagai bahan makan sumber energi, protein dan lemak.
Selain untuk konsumsi, kelebihan produksi produk-produk
pertanian dapat dijual kepada pihak lain sebagai sumber
pendapatan petani. Pertanian dalam arti luas mengandung makna
berbagai macam produk pertanian dapat dikelompokkan menjadi
pertanian tanaman pangan, hortikulura, perkebunan, peternakan,
serta perikanan dan kelautan. Pembahasan pada bagian ini
difokuskan pada tanaman padi, palawija, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan. Sementara itu kehutanan serta
perikanan dan kelautan dibahas pada bagian terpisah.
a. Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut Kecamatan
Tahun 2013-2017

Tabel 2.137
Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering Menurut Kecamatan
Tahun 2013-2017 Kabupaten Indragiri Hulu
LAHAN SAWAH LAHAN KERING
NO KECAMATAN TADAH LADANG/H
BERIRIGASI TEGAL/KEBUN
HUJAN UMA
(ha) (ha)
(ha) (ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1). Rengat 118 1902 935
2). Rengat Barat 249 7.317 5.927
3). Kelayang 225 920 1.700
4). Pasir Penyu 33 239 175
5). Peranap 154 245 1.175
6). Siberida 8 - 395 1.108
7). Batang Cenaku 16 3.349 2.945
8). Batang Gangsal 14 3.603 3.705
9). Lirik - 4 -
10). Kuala Cenaku 741 3.862 1.833
11). Sungai Lala 99 150 257
12). Lubuk Batu Jaya - 47 -
13). Rakit Kulim 120 459 1.120 1.262
14). Batang Peranap 34 1.363 1.955

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 191


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2017 128 2.142 24.516 22.977
2016 193 1902 24.512 22.977
2015 449 5.819 64.325 62.069
2014 898 11.413 127.730 122.438
2013 1.796 22.826 255.460 244.876
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri
hulu (2018).
Luas Lahan Sawah sepanjang tahun 2013-2017, terus
mengalami penurunan, pada tahun 2013 luas areal sawah
seluruhnya 1.796 Ha, tetapi hingga tahun 2017 yang beririgasi
hanya seluas 128 Ha. Demikian juga halnya dengan luas sawah
tadah hujan, 22.826 Ha pada tahun 2013, menjadi 1.902 Ha pada
tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi
2.142 Ha. Kecamatan Kuala Cenaku memiliki Luas sawah tadah
hujan tertinggi yaitu 741 Ha, diikuti oleh kecamatan rakit kulim
dan Rengat Barat.

Luas area tegal/kebun dan ladang/huma dalam kurun


waktu 2013-2017, tahun 2013 luas tegal/kebun 255.460 Ha dan
244.876 Ha luas ladang/huma. Terus mengalami pengurangan
luas hingga Tahun 2017, luas tegal/kebun menjadi 24.516 Ha
dan 22.977 Ha Luas ladang/huma. Kecamatan lirik hanya
memiliki luas 4 Ha, dan merupakan angka terkecil.

Kecamatan Rengat barat memiliki luas tegal/kebun 7.317


Ha, yang merupakan area yang terluas dibanding dengan
kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Indragiri hulu di tahun
2017. Luas Ladang/huma di Kecamatan Rengat Barat seluas
5.927 Ha, merupakan angka tertinggi dibanding dengan
kecamatan-kecamatan lainnya.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 192


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
b. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Indragiri Hulu 2013-2017
Tabel 2.138
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Indragiri Hulu.
PADI JAGUNG KEDELAI UBI LAINNYA

NO KECAMATAN PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI
(ton) (Rp) (ton) (Rp) (ton) (Rp) (ton) (Rp) (ton) (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Rengat 19,81 99.050.000 - - - - 218,12 610.736.000 - -

2 Rengat Barat 288,66 1.443.300.000 38,00 152.000.000 - - 186,96 523.488.000 33,55 125.805.00
0
3 Kelayang 840,51 4.202.550.000 307,76 1.231.040.000 16,70 166.950.000 249,28 697.984.000 - -

4 Pasir Penyu - - 48,13 192.520.000 13,36 133.560.000 903,64 2.530.192.000 75,48 283.061.25
0
5 Peranap 546,17 2.730.850.000 559,79 2.239.160.000 14,47 144.690.000 592,04 1.657.712.000 33,55 125.805.00
0
6 Seberida 42,45 212.250.000 60,79 243.160.000 - - 218,12 610.736.000 25,16 94.353.750
7 Batang Cenaku 2.510,21 12.551.050.000 402,75 1.611.000.000 12,24 122.430.000 529,72 1.483.216.000 - -

8 Batang Gangsal 138,67 693.350.000 547,13 2.188.520.000 - - 155,80 436.240.000 8,39 31.451.250

9 Lirik - - 2,53 10.120.000 - - 654,36 1.832.208.000 16,77 62.902.500

10 Kuala Cenaku 4.276,13 21.380.650.000 2,53 10.132.000 - - 965,96 2.704.688.000 142,58 534.671.25
0
11 Sungai Lala 5,66 28.300.000 5,07 20.280.000 - - 311,60 872.480.000 - -

12 Lubuk Batu - - - - - - 373,92 1.046.976.000 - -


Jaya
13 Rakit Kulim 894,28 4.471.400.000 352,09 1.408.360.000 7,79 77.910.000 155,80 436.240.000 8,39 31.451.250

14 Batang Peranap 285,83 1.429.150.000 45,59 182.360.000 21,15 211.470.000 841,32 2.355.696.000 75,48 283.061.25
0
2017 9.848 49.241.900.000 2.372 9.488.652.000 86 857.010.000 6.357 17.798.592.000 419 1.572.562.5
00
2016 13.329 66.645.000.000 4.526 18.105.840.000 226 2.259.500.00 7.042 19.718.048.000 667 2.500.350.0
0 00
2015 13.036 65.179.400.000 2.703 10.812.520.000 134 1.343.000.00 7.456 20.877.192.000 1.245 4.669.050.0
0 00
2014 11.275 56.374.350.000 1.722 6.888.400.000 208 2.077.300.00 9.427 26.394.536.000 927 3.476.062.5
0 00
2013 16.288 73.293.885.000 2.258 9.033.480.000 40 396.600.000 6.278 17.579.268.000 912 3.419.587.5
00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018


Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 193
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tanaman Pangan Kabupaten Indragiri Hulu, terdiri padi, jagung,
kedelai, ubi dan lainnnya. Jumlah produksi dan nilai produksi padi dalam
kurun waktu 2013-2017, terus mengalami penurunan jumlah produksi dan
nilai produksi padi. Tahun 2013 produksi padi 16.288 ton dan nilai
produksinya Rp. 73.293.885.000. Pada tahun 2017 jumlah produksi padi
menjadi 9.848 Ton dan nilai produksinya Rp. 49.241.900.000.
Jumlah Produksi Jagung mengalami fluktuasi pada tahun 2013
jumlah produksi jagung 2.258 Ton dengan nilai produksi Rp.9.033.480.000,
terus mengalami penurunan hingga tahun 2014 menjadi 2.703 ton dengan
nilai produksi Rp. 10.812.520.000, tahun 2016 meningkat kembali menjadi
4.526 ton dengan nilai produksi Rp. 18.105.840.000, pada tahun 2017
jumlah produksi menjadi 2.372 ton dan nilai produksinya
Rp.9.488.652.000, mengalami penurun dari tahun sebelumnya.
Jumlah produksi kedelai dan nilai produksi kedelai mengalami
fluktuasi, pada tahun 2013 jumlah produksi kedelai 40 ton dan nilai
produksinya Rp. 396.600.000, tahun 2014 meningkat jumlah produksi
menjadi 208 dan nilai produksi Rp.2.077.300.000, tahun 2015 mengalami
penurunan jumlah produksi kedelai menjadi 134 ton dan nilai produksi
Rp.1.343.000.000, tahun 2016 meningkat kembali dengan angka 226 Ton
dengan nilai produksi Rp. 2.259.500.000, tahun 2017 kembali turun
dengan angka 86 Ton jumlah produksinya dan Rp.857.010.000 nilai
produksi kedelai.
Produksi ubi dan nilai produksinya pada tahun 2013-2017,
mengalami menurunan, khususnya pada 2014-2017, tahun 2014 jumlah
produksi ubi 9.427 Ton dengan nilai produksi Rp. 26.394.536.000, tahun
2017 jumlah produksi ubi menurun menjadi 6.357 Ton dan nilai
produksinya Rp.17.798.592.000.
Tanaman pangan jenis lainnya kurun waktu 2013-2017 juga
mengalami fluktuasi, tahun 2013 jumlah produksinya 912 ton dan nilai
produksinya Rp.3.419.587.500, tahun 2015 mengalami peningkatan
produksi 1.245 Ton dan nilai produksinya Rp. 4.669.050.000, pada tahun

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 194


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2017 mengalami penurunan menjadi 419 Ton dan nilai produksinya
Rp.1.572.562.500.
Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya
terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia. Tanaman
pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi
manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh.
Umumnya tanaman pangan adalah tanaman yang tumbuh dalam waktu
semusim.
Tanaman pangan memiliki beragam jenis antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Serealia
Serealia adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk
dipanen dan dimanfaatkan bijinya atau sebagai sumber
karbohidrat
2. Biji-bijian
Biji-bijian adalah segala tanaman penghasil biji-bijian yang
didalamnya terkandung karbohidrat dan protein.
3. Umbi-umbian
Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang ditanam untuk
dipanen umbinya karena di dalam umbi terdapat kandungan
karbohidrat untuk sumber nutrisi bagi tubuh.
4. Jenis tanaman lainnya
Selain ketiga jenis tanaman pangan yang telah disebutkan
diatas. Tanaman pangan juga ternyata ada yang terdapat diluar
ketiga jenis tersebut seperti sagu yang diambil batangnya dan
sukun yang merupakan buah.
Hortikultura pada dasarnya berasal dari bahasa Latin yaitu
hortus yang berarti tanaman kebun dan cultura yang artinya budidaya. Jika
digabungkan dari kedua suku kata tersebut, tanaman hortikultura adalah
budidaya tanaman perkebunan. Namun pengertian tersebut belum
menggambarkan hortikultura yang sebenarnya. Oleh karena itu kemudian

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 195


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
hortikultura dalam perkembangannya digunakan secara lebih luas bukan
hanya untuk budidaya di kebun. Jadi dapat diartikan, hortikultura
merupakan salah satu cabang dari agronomi namun sedikit berbeda
dengan agronomi, karena hortikultura memfokuskan pada budidaya
tanaman buah, tanaman bunga atau tanaman hias, tanaman sayuran, dan
tanaman obat-obatan. Ciri yang lekat pada tanaman hortikultura adalah
produknya yang bersifat perisabel atau mudah rusak karena segar.
Adapun jenis-jenis dari tanaman hortikultura antara lain sebagai
berikut:
1. Tanaman Buah
Tanaman buah adalah segala bentuk tanaman yang ditanam
dan dipanen untuk diambil buahnya. Tanaman ini merupakan
tanaman yang musiman karena tidak setiap kali berbuah
namun pohonnya dapat hidup belasan hingga puluhan tahun
sampai mengalami fase penurunan kualitas dan kuantitas
produksi buahnya. Jenis-jenis tanaman buah antara lain
seperti jeruk, apel, mangga, durian, kelengkeng, anggur, lemon,
semangka, duku dan lain sebagainya.
2. Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan komoditi tanaman yang bukan
untuk dikonsumsi hasilnya melainkan untuk diambil keunikan
dan keindahannya.
3. Tanaman Sayuran
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari
tumbuhan yang sebagian besar mengandung kadar air yang
tinggi dan dikonsumsi baik dalam keadaan segar maupun
setelah diolah secara minimal. Jenis-jenis sayuran antara lain
seperti kangkung, sawi, bayam, tomat, seledri, dan sebagainya.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 196


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
c. Produksi tanaman hortikultura Kabupaten Indragiri Hulu 2013-2017
Tabel 2.139
Produksi tanaman hortikultura Kabupaten Indragiri Hulu 2013-2017
BUAH-BUAHAN SAYURAN BAHAN OBAT NABATI
NO KECAMATAN PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI
(ton) (Rp) (ton) (Rp) (ton) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Rengat 1.194,36 3.002.610.000 278 830.000.000 2,6194 16.053.600
2 Rengat Barat 7.434,48 2.918.690.000 220 1.361.500.000 57,0442 384.294.800
3 Kelayang 248,29 448.548.000 342 683.000.000 0,37 2.252.000
4 Pasir Penyu 795,07 82.834.950 683 4.233.750.000 4,24 27.920.000
5 Peranap 1.269,46 916.011.700 1028 5.404.250.000 0 -
6 Siberida 2.886,61 1.163.390.200 304 1.178.574.143 0 247.200
7 Batang Cenaku 1.193,71 62.440.750 225,5 986.750.000 0 -
8 Batang Gangsal 917,57 684.663.100 469,5 2.754.500.000 0,4248 2.797.200
9 Lirik 432,49 47.468.300 197 1.250.000.000 - -
10 Kuala Cenaku 1.096,47 11.077.241.300 1693,5 7.814.000.000 0 -
11 Sungai Lala 572,59 536.373.100 603 3.949.250.000 1,84 11.173.600
12 Lubuk Batu Jaya 175,90 694.480.000 514 3.097.250.000 - -
13 Rakit Kulim 1.432,94 2.517.140.800 293 1.013.250.000 0 -
14 Batang Peranap 1.096,47 2.033.228.000 1026,5 3.752.375.000 4,99 410.250.000
2017 20.746,39 26.185.120.200 7.876,31 38.308.449.143 71,96 854.988.400
2016 20.596,14 90.714.815.000 7.795,56 31.512.166.484 787,88 30.997.166.484
2015 32.857,95 149.715.529.000 555,03 39.393.150.214 555,03 3.727.261.600
2014 28.756,26 110.694.855.500 10.855,00 48.415.778.571 281,27 1.894.522.100
2013 27.247,39 109.881.228.500 9.613,91 42.196.901.929 130,93 657.121.100
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 197
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Produksi Tanaman Holkultura berupa buah-buahan,sayur-sayuran
dan tanaman bahan obat nabati, tahun 2013-2017 jumlah produksi
tanaman buah-buahan kabupaten Indragiri Hulu mengalami fluktuasi pada
tahun 2013 jumlah produksi sayur-sayuran 27.274,39 Ton dan nilai
produksinya Rp.109.881.228.500, terus meningkat hingga tahun 2015
dengan nilai produksi tertinggi 32.857,95 ton dan nilai produksinya
Rp.149.715.528.000. Tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 20.746
Ton dan nilai produksinya Rp.26.185.120.200.
Produksi sayuran dan nilai produksi nya juga mengalami fluktuasi
pada 2014 jumlah produksi sayuran merupakan jumlah produksi tertinggi
dibanding dengan tahun lainnya yaitu 10.855,00 ton dan nilai produksinya
48.415.778.571. priode tahun 2016-2017 produksinya juga mengalami
kenaikan 7.795,56 ton dan Rp. 31.512.166.484 tahun 2016, jumlah
produksi sayur-sayuran tahun 2017 naik menjadi 7.876,31 ton dan Rp.
38.308.449.143 nilai produksinya.
Produksi bahan obat nabati di Kabupaten Indragiri Hulu Periode
2013-2017 juga mengalami fluktuasi, sepanjang tahun 2013-2016 terus
mengalami peningkatan. Tahun 2013 jumlah produksi tanaman obat nabati
130,93 Ton dan Rp.657.121.100 nilai produksinya, pada tahun 2016
menupakan nilai produksi tertinggi yaitu 787,88 ton dan nilai produksinya
Rp.30.997.166.484, pada tahun 2017 mengalami penurunan produksi
menjadi 71,96 ton dan nilai produksinya Rp.854.988.400

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 198


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
d. Luas areal tanaman holtikultura Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2013-2017

Tabel 2.140
Luas areal tanaman holtikultura Kabupaten Indragiri Hulu
tahun 2013-2017
AREAL BUAH- AREAL AREAL BAHAN
NO KECAMATAN BUAHAN SAYURAN OBAT NABATI
(ha) (ha) (ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rengat 337,21 59 0,95
2 Rengat Barat 1508,90 40 23
3 Kelayang 210,54 42 5,45
4 Pasir Penyu 118,80 89 39,1
5 Peranap 361,40 94 6,06
6 Siberida 169,97 60 0,38
Batang
7 277,97 37 9
Cenaku
Batang
8 53,55 65 0,18
Gangsal
9 Lirik 169,26 12 0
10 Kuala Cenaku 133,43 129 1,52
11 Sungai Lala 140,67 69 3,67
Lubuk Batu
12 33,57 51 0
Jaya
13 Rakit Kulim 164,06 25 1,35
Batang
14 261,26 231 2,32
Peranap
2017 3.940,58 1003,00 92,98
2016 3.792,19 1200 199,35
2015 4.340,63 1362 25,4
2014 4.263,42 1900 19,22
2013 4.321,151 1.301,000 77,580
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 199


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui Luas lahan
holtikultura priode tahun 2013-2017, luas lahan buah-buahan tahun 2013
adalah 4.321,151 Ha, tahun 2015 merupakan angka tertinggi yaitu
3.340,63 Ha, pada tahun 2016 turun menjadi 3.792,19 Ha, tahun 2017
meningkat kembali menjadi 3.940,58 Ha.
Luas areal sayur-sayuran tahun 2014 adalah angka tertinggi
dibanding dengan tahun-tahun lainnya dalam kurun waktu 2013-2015,
namun priode 2015-2017 cenderung terus mengalami penurunan menjadi
1,003 Ha.
Luas areal bahan obat nabati priode 2013-2017 cenderung
mengalami fluktuasi. Angka luas areal tertinggi tahun 2016 yaitu 199,35
Ha, luas areal 19,22 Ha pada tahun 2014 merupakan luas areal terendah,
92,98 Ha pada tahun 2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 200


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. Jumlah Produksi dan Nilai Produksi tanaman perkebunan Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2013-2017
Tabel 2.141
Jumlah Produksi dan Nilai Produksi tanaman perkebunan Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2013-2017

TANAMAN
KELAPA SAWIT KARET KELAPA KOPI KAKAO
NO KECAMATAN
NILAI NILAI
PRODUKSI NILAI PRODUKSI NILAI PRODUKSI PRODUKSI NILAI PRODUKSI
(Rp. (Rp.
(ton) (Rp. Juta) (ton) (Rp. Juta) (ton) (ton) (Rp. Juta) (ton)
Juta) Juta)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (15) (16)
1.670,6
1 Rengat 3.009,00 3.610,8 3.981,17 21.896,43 6,39 12,75 212 8.480,00 66,825
2
2 Rengat Barat 30.166,00 36.199,2 14.838,32 81610,75 22,22 44,43 156,05 6.242,00 25,125 628,12
150.638,7
3 Seberida 180.766,5 3.303,41 18.168,75 97,20 194,39 2,49 99,60 29,55 738,75
5
123.945,5
4 Batang Gangsal 148.734,6 3.214,95 17.682,22 76,06 152,12 8,25 330,00 6 150,00
0
200.444,0 2.259,3
5 Batang Cenaku 240.532,8 36.800,64 202.403,50 60,04 120,08 221,55 8.862,00 90,375
0 7
6 Lirik 49.957,50 59.949,00 2.176,90 11.972,95 22,23 44,46 17,85 714,00 3,1065 77,66
7 Pasir penyu 24.236,50 29.083,8 3.176,74 17.472,05 27,64 55,28 0 0 5,85 146,25
8 Kelayang 18.617,50 22.341,00 33.861,35 186.237,42 26,06 52,11 0 0 6,795 169,87
9 Peranap 19.464,00 23.356,80 19.289,00 106.089,50 3,82 7,63 0 0 0 0
10 Batang Peranap 49.981,25 59.977,50 32.128,98 176.709,36 1,81 3,62 0 0 0 0
11 Rakit Kulim 57.823,25 69.387,90 11.025,27 60.638,98 11,90 23,80 0 0 0 0
12 Sei Lalak 19.591,50 23.509,80 3.057,78 16.817,76 8,87 17,74 0 0 13,92 348,00
150.360,5
13 Lubuk Batu Jaya 180.432,60 5.075,03 27.912,66 0,57 1,14 0 0 3,015 75,37
0
2.680,1
14 Kuala Cinaku 16.160,50 19.392,60 444,46 2.444,54 0,00 - 0 0 107,205
2
914.395,7 1.097.274, 8.944,1
2017 172.373,99 948.056,92 364,82 729,63 618,19 24.727,60 357,77
5 90 6

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 201


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1.008.670, 1.210.404, 12.381,
2016 202.339,14 1.112.865,24 419,23 838,45 674,44 26.977,60 495,26
00 00 61
1.030.865, 1.237.038, 14.643,
2015 202.503,34 1.113.768,37 802,45 1.604,90 551,88 22.075,20 585,74
36 43 37
1.019.030, 1.222.836, 15.150,
2014 206.840,00 1.137.620,00 2.230,00 4.460,00 2.418,25 96.730,00 606,00
00 00 00
1.081.088, 1.297.306, 16.554,
2013 219.436,56 1.206.901,05 2.311,22 4.622,43 422,50 16.900,13 662,19
93 71 81
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 202


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu produk yang
berkembang dengan pesat di Indonesia. Tanaman kelapa sawit mulai
ditanam di Indonesia pada tahun 1848 di Kebun Raya Bogor. Perkebunan
kelapa sawit mulai diusahakan kembali sebagai agroindustri sejak akhir
tahun 60an oleh perkebunan besar dan pada akhir tahun 70an telah
diperkenalkan kembali kepada masyarakat melalui perkebunan kelapa
sawit Pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR) atau Nucleus Estate Smallhoders
(NES). Luas areal perkebunan kelapa sawit pada tahun 1967 tercatat
105.808 hektar dan dikelola seluruhnya oleh perkebunan besar negara
maupun perkebunan besar swasta. Perkebunan Inti Rakyat dimulai tahun
1979 dengan luas areal 3.125 hektar.
Propinsi Riau merupakan salah satu propinsi yang memiliki
perkebunan kelapa sawit yang paling luas di Indonesia, pertumbuhan luas
areal kebun kelapa sawitnya sangat pesat. Pada tahun 2001, luas areal
perkebunan kelapa sawit adalah 1,05 juta ha dengan jumlah produksi CPO
2,03 juta ton. Pada tahun 2017, luas areal perkebunan sawit telah
meningkat menjadi lebih dari 1,9 juta ha dengan produksi sekitar 5,9 juta
ton CPO.
Pesatnya perkembangan perkebunan kelapa sawit tersebut tidak
terlepas dari tingkat profitabilitas yang sangat menggiurkan dari bisnis ini.
Tingginya tingkat keuntungan ini diduga sangat dipengaruhi oleh faktor
harga TBS yang selalu meningkat dengan sangat signifikan. Selama periode
tahun 1992-2002 harga TBS berfluktuasi dan merangkak naik secara
perlahan. Pada periode 2002-2011 harga TBS telah melonjak tajam hingga
lebih dari tiga kali lipat, tetapi pada periode 2012- 2017 harga TBS
cenderung berfluktuatif menurun.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 203


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Komoditas tanaman perkebunan berupa Kelapa sawit, Karet, kelapa
dan kakao. Produksi kelapa sawit kurun waktu 2013-2017 cenderung
mengalami turun naik, tahun 2013 jumlah 1.081.088,93 ton dan Rp.
1.297.306,71, merupakan nilai tertinggi. Tahun 2017 jumlah produksi
914.395,75 Ton dan Rp. 1.097.274,90 nilai produksinya.
Nilai produksi sawit kurun waktu 2013-2017 cenderung memiliki
trend yang terus menurun, tahun 2013 jumlah produksi karet sebesar
219.436,56 Ton dan nilai produksi Rp.1.206.901,05. Tahun 2017 jumlah
produksi karet 172.373,99 ton dan nilai produksinya Rp.948.056,92.
Produksi kelapa di Kabupaten Indragiri Hulu mengalami trend menurun,
tahun 2013 jumlah produksi kelapa 2.311,22 ton dan nilai produksi
Rp.4.622,43, tahun 2017 jumlah produksi kelapa 364,82 Ton dan
Rp.729,63.
Jumlah produksi kopi dalam kurun waktu 2013-2017 mengalami
fluktuasi, dari data yang tersedia produksi sebesar 2.418,25 ton dan
Rp.96.730 nilai produksi yang tertinggi pada tahun 2014, Tahun 2016-
2017, mengalami penurunan jumlah produksi sebesar 674,44 ton dan nilai
produksi Rp. 26.977,60 pada tahun 2016. Menjadi 618,19 ton dan nilai
produksi Rp.24.727,60 pada tahun 2017.
Jumlah produksi kakao dan nilai produksi kakao kurun waktu
2013-2017 cenderung mengalami trend yang menurun, tahun 2013 jumlah
produksi kakao 662,19 ton dan nilai produksi Rp.16.554,81, tahun 2017
jumlah produksi kakao menjadi 357,77 ton dan nilai produksi
Rp.8.944,16.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 204


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
f. Jumlah dan nilai produksi hewan ternak besar Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017

Tabel 2.142
Jumlah dan nilai produksi hewan ternak besar Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017
HEWAN TERNAK BESAR
DAGING SAPI DAGING KERBAU
NO KECAMATAN
PRODUKSI NILAI PRODUKSI PRODUKSI NILAI PRODUKSI
(ton) (Rp) (ton) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Batang Cinaku 53.002,0 6.360.243.076,8 346,4 34.640.424,00
2 Batang Gansal 22.182,4 2.661.883.102,1 - -
3 Batang Peranap 13.477,0 1.617.238.863,4 346,4 34.640.424,00
4 Kelayang 17.244,1 2.069.289.892,8 1.039,2 103.921.272,00
5 Kuala Cinaku 7.368,4 884.203.853,8 - -
6 Lirik 44.713,1 5.365.570.204,8 2.251,6 225.162.756,00
7 Lubuk Batu Jaya 42.873,2 5.144.782.737,6 - -
8 Pasir Penyu 331.456,2 39.774.749.967,4 54.731,9 5.473.186.992,00
9 Peranap 43.117,5 5.174.103.052,8 1.732,0 173.202.120,00
10 Rakit Kulim 22.105,1 2.652.611.561,3 866,0 86.601.060,00
11 Rengat 169.988,1 20.398.575.323,5 6.581,7 658.168.056,00

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 205


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
12 Rengat Barat 77.447,4 9.293.688.049,0 - -
13 Siberida 137.136,3 16.456.354.156,8 - -
14 Sei. Lala 21.771,8 2.612.614.392,0 - -
2017 1.003.883 120.465.908.234 67.895 6.789.523.104
2016 707.224 84.866.927.308 32.216 3.221.559.432
2015 606.850 72.822.022.453 32.216 3.221.559.432
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 206


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Produksi dan nilai produksi daging hewan besar di Kabupaten Indragiri
Hulu yang berupa daging sapi dan daging kerbau priode tahun 2015-2017
cenderung mengalami peningkatan, dapat kita lihat pada tabel diatas, pada
tahun 2015 produksi daging sapi 606.850 ton dengan nilai produksi
Rp.72.8222.022.453. Tahun 2015 meningkat jumlah produksi 707.224 ton
dengan nilai produksi Rp. 84.866.927.308. Tahun 2017 meningkat lagi
jumlah produksi daging sapi menjadi 1.003.883 ton dengan nilai produksi
Rp. 120.465.908.234.
Kecamatan Pasir Penyu, memiliki jumlah produksi daging sapi sebesar
331.456,2 Ton merupakan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kecamatan lainnya, selanjutnya di ikuti oleh kecamatan Rengat 169.988,1
ton dan Seberida 137.136,3. Sedangkan kecamatan yang memiliki nilai
produksi terendah adalah kecamatan Kuala Cenaku dengan jumlah
produksi daging sapi sebesar 7.368,4 Ton.
Jumlah Produksi daging kerbau pada kurun waktu 2015-2017 juga
mengalami peningkatan, pada tahun 2015-2016 jumlah produksi daging
kerbau 32.216 ton dengan nilai produksi Rp. 3.221.559.432 , tahun 2017
meningkat jumlah produksinya menjadi 67.895 ton dengan nilai
produksinya Rp. 6.789.523.104. Kecamatan Pasir Penyu memiliki jumlah
produksi daging kerbau tertinggi sebesar 54.731,9 Ton, diikut oleh
kecamatan Rengat dan Lirik.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 207


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
g. Jumlah dan nilai produksi hewan ternak kecil Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017

Tabel 2.143
Jumlah dan nilai produksi hewan ternak kecil Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017

HEWAN TERNAK KECIL


DAGING KAMBING DAGING DOMBA
NO KECAMATAN NILAI NILAI
PRODUKSI PRODUKSI
PRODUKSI PRODUKSI
(ton) (ton)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (9) (10) (11) (12)
1 Batang Cinaku 4397,74 219.886.875,00 1.491 74.566.250
2 Batang Gansal 556,54 27.826.875,00 - -
3 Batang Peranap 425,59 21.279.375,00 - -
4 Kelayang 905,74 45.286.875,00 - -
5 Kuala Cinaku 3863,03 193.151.250,00 1.602 80.112.500
6 Lirik 469,24 23.461.875,00 - -
7 Lubuk Batu Jaya 1287,68 64.383.750,00 234 11.708.750
8 Pasir Penyu 1462,28 73.113.750,00 - -
9 Peranap 938,48 46.923.750,00 - -
10 Rakit Kulim 3273,75 163.687.500,00 - -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 208


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
11 Rengat 600,19 30.009.375,00 - -
12 Rengat Barat 4124,93 206.246.250,00 - -
13 Siberida 567,45 28.372.500,00 111 5.546.250
14 Sei. Lala 2531,70 126.585.000,00 - -
2017 25.404 1.270.215.000 3.439 171.933.750
2016 38.085 1.904.231.250 1.331 66.555.000
2015 26.976 1.348.785.000 - -
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 209


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Jumlah dan nilai produksi hewan ternak kecil Kabupaten Indragiri
Hulu tahun 2015-2017, berupa hewan ternak kambing dan domba, jumlah
produksi daging dan nilai kambing sepanjang tahun 2015-2017 mengalami
flukstuasi, pada tahun 2015 jumlah produksi daging kambing 2.976 Ton
dengan nilai produksi Rp.1.348.785.000 rupiah, tahun 2015 mengalami
peningkatan jumlah produksi 38.085 Ton dengan nilai nilai produksi
Rp.1.904.231.250 rupiah, pada tahun 2017 mengalami penurunan jumlah
produksi menjadi 25.404 ton dengan nilai produksinya Rp.1.270.215.000.
Kecamatan Batang Cenaku merupakan Kecamatan yang memiliki
nilai produksi tertinggi di kabupaten Indragiri Hulu yaitu 4.397,74 Ton,
diikuti oleh Kecamatan Rengat Barat 4124,93 Ton jumlah produksi daging
kambing. Sedangkan kecamatan dengan nilai produksi terendah ada lah
Kecamatan Peranap dengn jumlah produksi daging kambing sebesar 425,59
ton pada priode tahun 2017.
Produksi daging domba di kurun waktu 2015-2017, mengalami
peningkatan khususnya pada tahun 2016-2017, pada tahun 2016
jumlahproduksi daging domba 1.331 Ton dengan nilai produksinya Rp.
66.555.000. Tahun 2017 mengalami peningkatan jumlah produksi daging
domba menjadi 3.439 Ton dengan nilai produksi Rp.171.933.750.
Kecamatan Kuala Cenaku yang memiliki jumlah produksi daging
kambing yaitu 1.602 Ton, lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan
lainnya, diikuti oleh kecamatan Batang Cenaku 1.491 Ton, selanjutnya
kecamatan Lubuk Batu Jaya dan kecamatan Seberida, sedang 10
kecamatan lainnya tidak memiliki produksi daging domba.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 210


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
h. Jumlah Dan Nilai Produksi Hewan Unggas Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015-2017

Tabel. 2.144
Jumlah dan Nilai Produksi Hewan Unggas Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017
HEWAN UNGGAS
DAGING HEWAN
DAGING AYAM DAGING ITIK
UNGGAS LAINNYA
NO KECAMATAN
NILAI NILAI
PRODUKSI NILAI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI
PRODUKSI PRODUKSI
(ton) (Rp) (ton) (ton)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Batang Cinaku - - 1.619 56.671.384 33 660.000
2 Batang Gansal - - 1.640 57.408.428 - -
3 Batang Peranap 5.495 137.376.250 345 12.080.068 - -
4 Kelayang 1.000.099 25.002.477.500 774 27.103.076 - -
5 Kuala Cinaku 1.649 41.212.875 5.566 194.802.916 - -
6 Lirik 1.001.198 25.029.952.750 5.835 204.227.716 - -
Lubuk Batu
7 1.106.154 27.653.839.125 2.157 75.512.360 634 12.672.000
Jaya
8 Pasir Penyu 1.421.899 35.547.478.450 1.070 37.445.408 211 4.224.000
9 Peranap 76.931 1.923.267.500 1.156 40.444.404 310 6.204.000
10 Rakit Kulim - - - - - -
11 Rengat 494.555 12.363.862.500 1.514 52.988.012 - -
12 Rengat Barat 2.373.862 59.346.540.000 203 7.116.956 - -
13 Siberida 1.307.822 32.695.547.500 3.832 134.117.060 - -
14 Sei. Lala 407.733 10.193.317.750 1.003 35.091.056 - -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 211


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
HEWAN UNGGAS
DAGING HEWAN
DAGING AYAM DAGING ITIK
UNGGAS LAINNYA
NO KECAMATAN
NILAI NILAI
PRODUKSI NILAI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI
PRODUKSI PRODUKSI
(ton) (Rp) (ton) (ton)
(Rp) (Rp)
2017 9.197.395 229.934.872.200 26.715 935.008.844 1.188 23.760.000
2016 9.197.395 229.934.872.200 29.917 1.047.100.516 1.463 29.267.040
2015 7.728.275 193.206.864.683 28.180 986.284.684 1.049 20.984.040
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan 2018

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 212


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Hewan Unggas Kabupaten Indragiri Hulu, terdiri dari produksi daging
ayam, daging itik dan daging hewan unggas lainnya, produksi dan nilai
produksi hewan unggas untuk daging ayam dikabupaten Indragiri Hulu
kurun waktu 2015-2017, mengalami peningkatan, jumlah produksi
7.728.275 Ton dengan nilai produksi 193.206.864.683 pada tahun 2015,
menjadi 9.197,395 Ton dengan nilai produksi 229.934.872.200 rupiah pada
tahun 2017. Produksi dan nilai produksi daging itik di Kabupaten Indragiri
Hulu mengalami fluktuasi pada tahun 2015 jumlah produksi daging itik
28.180 Ton dengan nilai produksi 986.284.684 rupiah, ditahun 2016
mengalami peningkatan jumlah produksi 29.917 Ton dengan nilai produksi
1.047.100.516 rupiah, tahun 2017 mengalami penurunan jumlah produksi
26.715 Ton dengan nilai produksi 935.008.844 rupiah.
Produksi daging hewan unggas lain juga mengalami fluktuasi jumlah
dan nilai produksi, pada tahun 2015 jumlah produksi 1.049 Ton dengan
nilai produksi 20.984.040 rupiah, tahun 2015 meningkat jumlah produksi
1.463 ton dengan nilai produksi 29.267.040 rupiah, mengalami penurunan
pada tahun 2017 jumlah produksi 1.188 ton dengan nilai produksi
23.760.000 rupiah.

4. Bidang Urusan Kehutanan

Berdasarkan data Kabupaten Indragiri Hulu dalam angka yang telah


diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hulu pada tabel
berikut ini, dapat dinyatakan bahwa hutan rakyat mengalami peningkatan
sedangkan hutan produksi (Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terbatas)
mengalami penurunan pada periode 2010-2015. Hutan rakyat mengalami
peningkatan yang tajam dari 160 ha pada tahun 2010 menjadi 1,635 ha
pada tahun 2015. Di sisi lain, luas hutan produksi dan hutan produksi
terbatas menurun dari 226,565 ha pada tahun 2010 menjadi 204,619.39
ha pada tahun 2015, atau turun seluas 21,954.61 ha lima tahun terakhir
atau 4,389.12 ha per tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila tidak
dilakukan pengawasan dan pengendalian yang sungguh-sungguh maka

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 213


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
hutan produksi di Kabupaten Indragiri Hulu akan habis dalam kurun
waktu 46.62 tahun mendatang (± lebih tahun 2063).

Tabel 2.145
Luas Hutan Rakyat, Hutan Produksi, dan Lahan Kritis
Tahun 2010-2015 Kabupaten Indragiri Hulu
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1. Hutan Rakyat 160,00 200,00 350,00 550,00 1.385,00 1.635,00 n.a n.a

2. Hutan Produksi 226.565,00 217.555,00 217.555,00 217.555,00 204.619,39 204.619,39 204.619,39 204.619,39
(HP+HPT)

3. Lahan Kritis 179.505,49 64.488,00 566.952,00 566.952,00 103.991,69 103.991,69 n.a n.a

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (Indragiri Hulu Dalam Angka,


2011-2017)
Luas lahan kritis sempat mengalami peningkatan sangat tajam pada
periode 2010-2013, namun kembali menurun pada tahun 2014 dan 2015.
Luas lahan kritis di Kabupaten Indragiri Hulu meningkat dari 179,505.49
ha pada tahun 2010 menjadi 566,952 ha pada tahun 2013, namun
kemudian kembali menurun menjadi 103,991.69 ha pada tahun 2015.
Walaupun kembali menurun, luas lahan kritis di Kabupaten Indragiri Hulu
masih tinggi, dan berdasarkan data historis yang telah ditampilkan
memiliki peluang yang besar untuk kembali meningkat jika perambahan
dan penjarahan hutan tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Demikian juga halnya dengan kegiatan rehabilitasi harus dilakukan secara
sungguh-sungguh, paling tidak rehabilitasi dilakukan secara proporsional
dengan peningkatan lahan kritis. Upaya rehabilitasi sudah tentu
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karenanya upaya pencegahan
meningkatnya lahan kritis melalui penegakan hukum terhadap
perambahan/ penjarahan hutan perlu dilakukan dengan sungguh-
sungguh.
Dari tabel berikut ini dapat dilihat sebaran lahan hutan pada setiap
kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu menurut fungsinya. Sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya bahwa hutang berfungsi sebagai hutan lindung
(HL), hutan produksi (HP), hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi
yang dapat dikonversi (HPK), dan konservasi sumberdaya alam-wisata

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 214


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
(KSA-W). Hutan lindung terdapat di Kecamatan Peranap, Kecamatan Batang
Peranap, Kecamatan Batang Gangsal, Kecamatan Rakit Kulim, Kecamatan
Rengat, dan Kecamatan Kuala Cenaku. Hutan lindung di Kecamatan
Peranap, Kecamatan Batang Peranap, dan Kecamatan Batang Cenaku
cukup luas, berturut-turut seluas 9,516 ha, 9.087 ha, dan 4,017 ha.

5. Bidang Urusan Energi sumber daya mineral

Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah salah kabupaten


penghasil energi dan sumber daya mineral di Provinsi Riau. Sumberdaya
energi merupakan sumberdaya alam yang dapat diolah oleh manusia
sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi, seperti
minyak dan gas bumi. Sedangkan sumberdaya mineral merupakan
sumberdaya alam berupa endapan mineral yang dapat dimanfaatkan secara
nyata, misalnya berupa hasil pertambangan. Energi dan sumberdaya
mineral dapat diukur dari persentase pertambangan tanpa izin dan
kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB.
Produksi minyak bumi di Kabupaten Indragiri Hulu cenderung
meningkat pada periode 2010-2013, kemudian menurun pada tahun 2015.
Produksi minyak bumi di Kabupaten Indragiri Hulu meningkat dari
60,145.63 Barel pada tahun 2010 menjadi 1,298,076 Barel pada tahun
2013, kemudian menurun menjadi 742.281,32 Barel pada tahun 2015.
Penurunan produksi ini diduga karena semakin terbatasnya cadangan
minyak bumi dan/atau penurunan harga minyak dunia sehingga
menodorong Pertamina untuk menurunkan kegiatan eksplorasinya.
Produksi batubara di Kabupaten Indragiri Hulu pada periode 2010-
2015 cenderung menurun. Produksi batubara di Kabupaten Indragiri Hulu
menurun dari 2,281,510.61 MT pada tahun 2010 menjadi 1,176,937.53 MT
pada tahun 2014. Penurunan produksi ini terjadi diduga karena semakin
terbatasnya cadangan batubara di Kabupaten Indragiri Hulu.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 215


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.146
Produksi Pertambangan dan Penggalian Menurut Komoditas Tahun 2013-
2015 Kabupaten Indragiri Hulu
No. Komoditas Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

A. Pertambangan

1 Minyak Bumi Barel 657,598.54 745,950.00 1,298,076.00 808,030.00 742.281,32

2 Batubara MT 344,716.22 564,408.09 1,176,937.53 n.a n.a

B Penggalian

1 Kerikil m3 NA 4,664.00 28,405.92 34,665.68 18.022,00

2 Pasir Sungai m3 NA 4,418.00 43,198.43 66,626.56 32.336,00

3 Tanah Urug m3 NA 15,416.00 55,521,11 92,376.97 65.699,00

4 Batu Pecah m3 NA 60,458.00 43,057.70 27,224.25 16.772,00

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (Indragiri Hulu Dalam Angka,


2016)

Seiring dengan semakin menurunnya produksi minyak bumi dan


batubara karena semakin terbatasnya cadangan yang dimiliki, maka
berbagai upaya perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu
untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. Energi baru yang
potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Indragiri Hulu dan
kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi Riau antara lain energi panas
matahari dan energi angin. Sedangkan energi yang terbarukan dapat
dikembangkan di Kabupaten Indragiri Hulu adalah biodiesel, gas metan,
dan biogas.
Disamping pertambangan, Kabupaten Indragiri Hulu juga kaya akan
sumberdaya penggalian seperti krekil, pasir sungai, tanah urug dan batu
pecah. Produksi krikil, pasir sungai, dan tanah urug cenderung meningkat,
sedangkan produksi batu pecah cenderung menurun pada periode 2012-
2014. Produksi krikil meningkat dari 4,664 m3 pada tahun 2010 menjadi
34,665.68 m3 pada tahun 2014, pada tahun 2015 menurun menjadi
18.022,00 m3. Produksi pasir sungai meningkat dari dari 4,418 m3 pada
tahun 2010 menjadi 66,626.56 m3 pada tahun 2014. pada tahun 2015

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 216


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
menurun menjadi 32.336,00 m3. Produksi tanah urug meningkat dari dari
15,416. m3 pada tahun 2010 menjadi 92,376.97 m3 pada tahun 2014. Pada
tahun 2015 menurun menjadi 65.699 m. Produksi batu pecah menurun
dari dari 60,458. m3 pada tahun 2010 menjadi 16.772,00 m3 pada tahun
2015.

6. Bidang Urusan Perdagangan

Ketersediaan data/informasi tentang perdagangan di Kabupaten


Indragiri Hulu relatif terbatas. Data perdagangan yang tersedia adalah data
ekspor SIR tahun 2013-2017.
Tabel 2.147
Ekspor SIR Tahun 2013-2017 Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun Produksi (Kg) Penjualan (Kg) Nilai (US $)
2013 43,251,685.00 43,590,475.00 109,559,142.49
2014 47,176,885.00 46,622,405.00 81,594,387.62
2015 48.133.680,00 48.745.900,00 67.141.197,63
2016 46.642.156,00 45.345.440,00 60.309.166,96
2017 50.736.017,00 51.790.340,00 87.728.942,47
Sumber : Indragiri Hulu Dalam Angka

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa produksi, penjualan, dan
nilai ekspor SIR tahun 2013-2017 Kabupaten Indragiri Hulu cenderung
meningkat. Produksi SIR meningkat dari 43,251,685 kg pada tahun 2013
menjadi 50.736.017 kg pada tahun 2017. Jumlah penjualan SIR meningkat
dari 43,590,475 kg pada tahun 2013 menjadi 51.790.340 kg pada tahun
2017. Nilai penjualan SIR menurun dari US$ 109,559,142.49 pada tahun
2013 menjadi US$ 87.728.942,47 pada tahun 2017. Penurunan ini lebih
disebabkan oleh penurunan harga karet alam.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 217


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
7. Bidang Urusan Perindustrian

Tabel 2.148
Jumlah Industri Menurut Skala Usaha Tahun 2012-2017
Kabupaten Indragiri Hulu
No. Skala Usaha 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Industri Kecil 1,652.00 1,652.00 1,413.00 3,653.00 3,653.00 3,653.00
2. Industri 22.00 22.00 22.00 22.00 22.00 22.00
Menengah
3. Industri 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00 7.00
Besar

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hulu


Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah industri menurut skala
usaha, industri kecil pada tahun 2015 s/d 2017 yang terdaftar cenderung
tetap sebesar 3.653 unit usaha yang merupakan jumlah usaha terbesar
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk industry
menengah dan besar tidak mengalami perubahan yaitu 22 unit untuk
usaha menengah dan 7 unit untuk usaha besar.

a. Jumlah usaha, investasi, tenaga kerja, dan nilai produksi industri


logam, mesin dan elektronika (ilmea) tahun 2016 kabupaten indragiri
hulu

Beragam jumlah industri kecil yang berkembang di Kabupaten


Indragiri Hulu, yang dapat dikelompokkan menjadi industri logam,
mesin dan elektronila (ILMEA), Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan
(IKAHH), dan Industri Kecil Aneka Industri Kerajinan (IKAIK).
Berturut-turut berikut ini dijelaskan jumlah usaha, investasi, tenga
kerja, dan nilai produksi ketiga kompok industri di Kabupaten
Indragiri Hulu.

Dari tabel dapat dijelaskan jumlah usaha, investasi, tenaga kerja, dan
nilai produksi industri logam, mesin, dan elektronika (ILMEA). Jenis
industri ILMEA yang berkembang di Kabupaten Indragiri Hulu, meliputi
industri pandai besi, kapal kayu, reparasi mobil, reparasi sepeda motor,

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 218


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
reparasi sepeda, reparasi kulkas, bengkel las, cat mobil, bubut besi, tukang
mas, kapal besi, tukang kaleng/patri, daur ulang dari logam, dan reparasi
radio.

Tabel 2.149

Jumlah Usaha, Investasi, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Industri Logam,
Mesin dan Elektronika (ILMEA) Tahun 2017 Kabupaten Indragiri Hulu
Tenaga
Investasi (Rp Nilai Produksi
Jenis Industri Unit Usaha Kerja
000) (Rp 000)
(Orang)
Pandai Besi 59 792.420 105 998.750
Kapal Kayu 54 1.003.075 107 346.050
Reparasi Mobil 7 19.225 10 16.052
Reparasi Sepeda Motor 127 4.482.400 196 784.715
Reparasi Sepeda 24 106.000 38 531000
Reparasi Kulkas - - - -
Bengkel Las 138 5.651.800 295 2.719.415
Cat Mobil 8 57.000 12 42.850
Bubut Besi 3 30.000 9 108000
Tukang Mas 39 586.500 85 16.605.357
Kapal Besi 0 - 0 0
Tukang Kaleng/Patri 2 10.000 2 180000
Daur Ulang dari Logam 1 30.000 10 38000
Reparasi Radio 20 89.000 24 576000
Jumlah 2017 482 12.857.420 893 22.946.189
Jumlah 2016 483 12.860.420 894 22.973.189
Jumlah 2015 483 12.860.420 894 22.973.189
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hulu

Dari Tabel 2.149 dapat dijelaskan jumlah usaha, investasi, tenaga


kerja, dan nilai produksi industri logam, mesin, dan elektronika (ILMEA).
Jenis industri ILMEA yang berkembang di Kabupaten Indragiri Hulu,
meliputi industri pandai besi, kapal kayu, reparasi mobil, reparasi sepeda
motor, reparasi sepeda, reparasi kulkas, bengkel las, cat mobil, bubut besi,
tukang mas, kapal besi, tukang kaleng/patri, daur ulang dari logam, dan
reparasi radio. Dari 14 jenis industri ILMEA tersebut reparasi sepeda motor
dan bengkel las adalah yang terbanyak, masing-masing sebanyak 127 unit
usaha dan 138 unit usaha. Demikian juga dengan nilai investasi dan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 219


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
penyerapan tenaga kerja kedua jenis industri ini adalah yang terbesar
dibandingkan jenis industri ILMEA lainnya di Kabupaten Indragiri Hulu.
Nilai investasi reparasi sepeda motor sebesar Rp 4.48 milyar, dan bengkel
las sebesar Rp 5.65 milyar. Penyerapan tenaga kerja reparasi sepeda motor
sebanyak 196 orang dan bengkel las sebanyak 295 orang. Nilai produksi
yang terbesar berasal dari jenis industri tukang mas, yakni sebesar Rp
16.61 milyar.

b. Jumlah usaha, investasi, tenaga kerja, dan nilai produksi industri


kimia agro dan hasil hutan (ikahh) tahun 2016 kabupaten indragiri
hulu

Tabel 2.150
Jumlah Usaha, Investasi, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Industri Kimia
Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) Tahun 2016 Kabupaten Indragiri Hulu
Investasi Tenaga Kerja Nilai Produksi
No Jenis Industri Unit Usaha
(Rp 000) (Orang) (Rp 000)
1 Furniture dari
305 9.854.825 573 5.139.870
Kayu
2 Keripik Bawang 20 23.776 4 70.570
3 Dodol Kedondong 14 25.500 9.310
4 Roti/Kue 24 395.700 45 326.673
5 Gula Merah 8 23.500 1 58.275
6 Tahu 53 1.912.670 84 1.230.687
7 Tempe 99 1.009.808 790 504.705
8 Kerupuk Sagu 15 103.850 21 64.179
9 Renggina Ubi 11 29.460 12 28.860
10 Emping Melinjo 13 58000 18 279.900
11 Lanting Ubi 14 40.500 24 67.610
12 Keripik Tempe 11 152.800 29 253.950
13 Fotocopy 111 4.650.500 194 431.185
14 Cas Accu 3 76.200 5 9.200
15 Tambal Ban 861 23.379.420 1.537 2.531.134
16 Peti Kemas - - - -
17 Salon 127 3.954.875 238 684.730

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 220


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Investasi Tenaga Kerja Nilai Produksi
No Jenis Industri Unit Usaha
(Rp 000) (Orang) (Rp 000)
18 Keripik Pisang 42 271.979 54 233.743
19 Industri Profil 2 35000 4 65.000
20 Air Bersih 189 12.074.100 366 1.451.800
21 Keripik Ayam
1 10.000 2 5.600
Bawang
22 Kerupuk 17 384.100 30 683.525
23 Kerupuk
6 85.000 8 21.295
Jangek/Kulit
24 Roma Jahe 4 4.350 4 10.410
2017 1950 58.555.913 4.099 14.162.211
2016 1169 35.085.993 2.617 12.829.242

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hulu

Dari 36 jenis industri yang termasuk dalam kelompok industri kimia


agro dan hasil hutan (IKAHH) terdapat empat jenis industri yang
mendominasi dari sisi jumlah, yaitu furniture dari kayu, fotocopy, salon air
bersih dan tambal ban, masing-masing sebanyak 305 unit, 111 unit, 127
unit, dan 189, dan 861 unit. Sementara itu yang mendominasi dari sisi
investasi adalah furniture dari kayu, tahu, fotocopy, salon dan air bersih.
Selanjutnya yang mendominasi dari aspek penyerapan tenaga kerja adalah
furniture dari kayu, tempe, salon, dan air bersih. Selanjutnya yang
mendominasi dari sisi nilai produksi yang terbesar adalah furniture dari
kayu, tahu, dan tambal ban.

c. Tabel jumlah usaha, investasi, tenaga kerja dan nilai produksi industri
kecil aneka industri kerajinan (ikaik) tahun 2016 kabupaten indragiri
hulu
Terdapat kurang lebih 43 jenis usaha industri kecil aneka industri
kerajinan (IKAIK) di Kabupaten Indragiri Hulu. Dari berbagai jenis usaha
IKAIK tersebut yang banyak jumlahnya adalah industri ayaman pandan,
pangkas rambut, barang dari semen, penjahit pakaian, batu bata, dan
aneka kue. Sementara itu yang dominan dari sisi nilai investasi adalah

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 221


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
industri ayaman dari pandan, pangkas rambut, barang dari semen, penjahit
pakaian, batu bata, dan batako. Jenis usaha IKAIK yang menyerap tenaga
kerja cukup besar adalah industri anyaman dari pandan dan penjahit
pakaian. Selanjutnya jenis usaha IKAIK dengan nilai produksi yang besar
adalah industri anyaman dari pandan, penjahit pakaian, batu bata, industri
moulding dan komponen bahan bangunan, dan industri bahan bangunan
dan porselin.

Tabel 2.151
Jumlah Usaha, Investasi, Tenaga Kerja dan NIlai Produksi Industri Kecil
Aneka Industri Kerajinan (IKAIK) Tahun 2017 Kabupaten Indragiri Hulu
Investasi Tenaga Nilai
Unit
No Jenis Industri Rp0 Kerja Produksi
Usaha
(Orang) (Rp 000)
1. Anyaman
371 3.797.535 694 1.178.958
Pandan
2. Sapu Ijuk 1 50 1 840
3. Pangkas Rambut 179 1.615.762 304 216.264
5. Barang dari
181 1.671.762 310 247.164
Semen
6. Penjahit Pakaian 676 11.456.951 1.166 2.391.053
7. Pertenunan 2 16.000 5 24.000
8. Batu Bata 204 3.087.530 476 1.492.333
9. Alat-alat Dapur
2 105.000 11 120.000
dari Kayu
10. Tas Manik-
1 3.000 3 36.000
manik
11. Perabot Rumah
Tangga dari
1 1.500 1 1.740
Kaca dan
Alumunium
12. Barang Hiasan
7 72.000 19 100.750
dan Semen
13. Industri
Moulding dan
Komponen 7 436.000 36 3.538.800
Bahan
Bangunan
14. Sulam 1 2.000 1 9.000
15. Bordi 3 36.000 6 12.180
16. Gerabah - - - -
17. Kue Cincin 27 48.730 27 28.360

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 222


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Investasi Tenaga Nilai
Unit
No Jenis Industri Rp0 Kerja Produksi
Usaha
(Orang) (Rp 000)
18. Keripik/Kerupuk 17 384.100 30 683.525
19. Dodol 14 25.500 - 9.310
20. Tepung Pisang - - - -
21. Kerupuk Udang
5 54.000 6 39.600
Retan
22. Pisang Karamel 1 2.000 1 9.000
23. Keripik Jagung 1 2.000 1 18.000
24. Nutrisari
1 2.000 1 18.000
Kedondong
25. Mie Sagu 10 67.060 14 47.200
26. Keripik Belut 2 6.000 4 72.000
27. Kerupuk
1 2.500 4 9.000
Rambak
28. Jamur Tiram - - - -
29. Ikan Salai 4 48.500 12 46.000
30. Peyek Bunga
1 2.000 1 9.000
Raya
31. Industri Minyak
1 75.000 5 90.000
Makan
32. Nata de Coco 1 10.000 4 120.000
33. Soft Drink 4 199.500 11 391.000
34. Foto Gambar 5 370.000 13 9.800
35. Industri Barang
1 150.000 20 720.000
dari Kayu
36. Industri Vanel
dari Kayu dan 1 45.000 8 34.500
Lainnya
37. Pembuatan
Kusen.
- - - -
Pintu.dan
Jendela
38. Industri Bahan
Bangunan dan 4 365.000 63 1.542.000
Porselin
39. Tukang Gigi 6 169.500 12 32.900
40. Batako 101 2.864.745 186 923.937
41. Pupuk Organik 4 106.000 11 10.300
42. Keripik Chips 20 79.100 10 38.548
43. Kue Cake 123 524.707 74 500.941
Jumlah 2017 1.995 28.031.232 3.615 14.843.368
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hulu

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 223


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Pada tabel diatas dapat diketahui pada tahun 2017, jenis industri
penjahit pakaian merupakan jumlah unit usaha terbesar, dengan 676
jumlah unit usaha dan 1.166 orang tenaga kerja. Berikutnya Usaha
anyaman pandan 317 unit usaha dan 694 tenaga kerja, usaha batu bata
204 Unit Usaha dan 476 tenaga kerja.

8. Bidang Urusan Transmigrasi.

Urusan bidang pendidikan menurut UU no. 23 tahun 2014 untuk sub


urusan perencanaan kawasan transmigrasi adalah pencadangan tanah
untuk kawasan transmigrasi di daerah kabupaten/kota. Sub urusan
pembangunan kawasan transmigrasi adalah penataan pesebaran penduduk
yang berasal dari satu (1) daerah kabupaten/kota. Sub urusan
pengembangan kawasan transmigrasi adalah pengembangan satuan
permukiman pada tahap kemandirian.
Kabupaten Indragiri Hulu dahulunya merupakan salah satu wilayah
yang menjadi tujuan transmigrasi. Namun dalam 10 tahun terakhir,
transmigrasi tidak dilakukan lagi. Seluruh satuan pemukiman transmigrasi
telah menjadi desa/kelurahan.
Table 2.152
Data Transmigrasi Kabupaten Indragiri Hulu
No Nama 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 I. Pemukiman
Transmigrasi*
2 1. Jumlah
Pemukiman
Transmigrasi**
3 1). Rengat 250 0 0 0 0
4 2). Rengat 1975 0 0 0 0
Barat
5 3). Kelayang 1225 0 0 0 0
6 4). Pasir Penyu 0 41 0 0 0 0
7 5). Peranap 900 0 0 0 0
8 6). Siberida 2775 0 0 0 0
9 7). Batang 3514 0 0 0 0
Cenaku
1 8). Batang 0 0 0 0 0
0 Gangsal

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 224


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
1 9). Lirik 0 0 0 0 0
1
1 10). Kuala 1505 0 0 0 0
2 Cenaku
1 11). Sungai 0 0 0 0 0
3 Lala
1 12). Lubuk 2495 0 0 0 0
4 Batu Jaya
1 13). Rakit 300 0 0 0 0
5 Kulim
1 14). Batang 1020 0 0 0 0
6 Peranap
1 2. Luas
7 Pemukiman
Transmigrasi**
1 1). Rengat 0 0 0 0 0
8
1 2). Rengat 0 0 0 0 0
9 Barat
2 3). Kelayang 1152 0 0 0 0
0
2 4). Pasir Penyu 0 0 0 0 0
1
2 5). Peranap 0 0 0 0 0
2
2 6). Siberida 0 0 0 0 0
3
2 7). Batang 0 0 0 0 0
4 Cenaku
2 8). Batang 0 0 0 0 0
5 Gangsal
2 9). Lirik 0 0 0 0 0
6
2 10). Kuala 0 0 0 0 0
7 Cenaku
2 11). Sungai 0 0 0 0 0
8 Lala
2 12). Lubuk 0 0 0 0 0
9 Batu Jaya
3 13). Rakit 0 0 0 0 0
0 Kulim
3 14). Batang 0 0 0 0 0
1 Peranap
3 3. Jumlah Kepala
2 Keluarga Trans**
3 1). Rengat 250 0 0 0 0
3

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 225


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
3 2). Rengat 1975 0 0 0 0
4 Barat
3 3). Kelayang 1225 0 0 0 0
5
3 4). Pasir Penyu 0 0 0 0 0
6
3 5). Peranap 900 0 0 0 0
7
3 6). Siberida 2775 0 0 0 0
8
3 7). Batang 3514 0 0 0 0
9 Cenaku
4 8). Batang 0 0 0 0 0
0 Gangsal
4 9). Lirik 0 0 0 0 0
1
4 10). Kuala 1505 0 0 0 0
2 Cenaku
4 11). Sungai 0 0 0 0 0
3 Lala
4 12). Lubuk 2495 0 0 0 0
4 Batu Jaya
4 13). Rakit 300 0 0 0 0
5 Kulim
4 14). Batang 1020 0 0 0 0
6 Peranap
Sumber : Data SIPD Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018

2.1.3.3. Penunjang Urusan


2.1.3.3.1. Perencanaan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan


tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen
perencanaan pembangunan yang harus dimiliki Pemerintah Pemerintah
Kabupaten Indragiri Hulu antara lain Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 226


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
didukung oleh buku statistik Kabupaten dan Kecamatan, serta dokumen
hasil evaluasi.
Table 2.153
Dokumen Pendukung Dalam Perencanaan Pembangunan di Kabupaten
Indragiri Hulu Tahun 2011 - 2017
Tahun
No Dokumen/Judul 2013 2014 2015 2016 2017
1 Indragiri Hulu Dalam Angka 1 1 1 1 1
Statistik Daerah Kabupaten
2 Indragiri Hulu 1 1 1 1
3 Kecamatan Dalam Angka 14 14 14 14 14
4 Statistik Kecamatan 14 14 14 14
PDRB Menurut Lapangan
5 Usaha Indragiri Hulu 1 1 1 1 1
Indeks Pembangunan
6 Manusia Indragiri Hulu 1 1 1 1 1
Indikator Kesejahteraan
7 Rakyat Indragiri Hulu 1 1 1 1 1
Data dan Informasi
Pembangunan Kabupaten Ind.
8 Hulu 1 1 1 1
Analisis Ekonomi Sektoral
9 Kab. Indragiri Hulu 1 1 1 1
Analisis Tingkat Harga
Kontruksi Kabupaten Ind.
10 Hulu 1 1 1 1
Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD)
11 Ind. Hulu 1 1 1

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu merupakan salah satu


kabupaten di Provinsi Riau yang cukup konsen dalam penyediaan dokumen

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 227


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
publikasi/stattistik pembangunannya utamanya dalam lima tahun terakhir
sehingga ketersediaannya cukup lengkap dan dapat diakses diweb BPS
maupun di Bappeda Kabupaten Indragiri Hulu. Namun demikian dalam
buku statistik tersebut belum menyediakan beberapa informasi penting
untuk perencanaan pembangunan seperti PDRB sisi pengeluaran, inflasi,
nilai tukar petani (NTP), ekspor dan impor, indeks gini, pemerataan
pendapatan (versi bank dunia) dan indeks ketimbangan wiiliamson.
Dokumen penting lainnya yang penting dan belum tersedia dalam
perencanaan pembangunan di Indragiri Hulu adalah dokumen EKPD,
evaluasi RPJMD dan evaluasi RKPD. Tanpa kesetersediaan dokumen
evaluasi memperlihatkan ada yang kurang tepat dalam perencanaan
pembangunan yang telah dilakukan.

2.1.3.3.2. Keuangan

Penilaian kinerja administrasi keuangan daerah Kabupaten Indragiri


Hulu antara lain dinilai dari Opini BPK dan nilai akuntabilitas. Selama
periode 2013 – 2017, opini BPK dan nilai akutabilitas Kabupaten Indragiri
Hulu ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. 154
Penilaian Kinerja Administrasi Keuangan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2013 – 2017
Tahun
Deskripsi
2013 2014 2015 2016 2017*
Opini BPK WDP WDP WDP WTP WTP
Sumber : BPK Perwakilan Provinsi Riau (2015) dan Inspektorat Kabupaten
Indragiri hulu (2018)
Opini BPK merupakan pernyataan prefesional pemeriksa mengenai
kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
yang didasarkan pada kriteria (1) kesesuaian dengan standar akutansi
pemerintahan, (2) kecukupan pengungkapan, (3) kepatuhan terhadap

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 228


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
peraturan perundang-undangan, dan (4) efektivitas sistem pengendalian
intern. Terdapat 4 jenis opini yang dapat diberikan pemeriksa yaitu opini
wajar tanpa mengecualian (WTP), opini wajar dengan pengecualaian (WDP),
opini tidak wajar dan pernyataan menolak memberikan opini.
Selama periode 2013 – 2017, opini BPK mengenai kewajaran
informasi keuangan pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu adalah Wajar
Dengan Pengecualian. Pencapaian Opini BPK Kabupaten Indragiri Hulu
sama dengan pencapaian beberapa Kabupaten lain di Riau tahun 2016 dan
2017 yaitu WTP.
Tabel 2. 155
Proporsi Sumber Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013-2017
Kabupaten Indragiri Hulu
Proporsi (%)
No. Uraian
2013 2014 2015 2016 2017
1 PENDAPATAN ASLI 5.17 6.83 9.35 7.10 10.87
DAERAH
1.1. Pajak Daerah 1.19 1.28 2.61 1.77 2.12
1.2. Retribusi Daerah 0.92 0.70 0.79 0.70 0.31
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan 0.11 0.11 0.16 0.09 0.11
Daerah yang Dipisahkan
1.4. Lain-lain Pendapatan Asli 2.96 4.74 5.79 4.55 8.33
Daerah yang Sah
2 DANA PERIMBANGAN 83.29 77.98 71.80 75.22 71.63
2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi 40.24 38.70 24.48 18.59 15.19
Hasil Bukan Pajak
2.2. Dana Alokasi Umum 42.01 38.55 45.52 45.22 42.91
2.3. Dana Alokasi Khusus 1.04 0.73 1.80 11.42 13.53
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN 11.54 14.71 18.85 17.68 17.50
DAERAH YANG SAH
3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari 4.25 14.71 6.56
Provinsi dan Pemerintah
Daerah lainnya 6.21 5.77
3.2. Dana Penyesuaian dan 5.23 7.42 11.34
Otonomi Khusus 7.81 9.43
3.3. Bantuan Keuangan dari 2.06 0.58 0.96
Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya 3.66 2.24
JUMLAH PENDAPATAN 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu 2013,
2014 dan 2015,2016,2017 diolah

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sumber Pendapatan Daerah
masih didominasi oleh dana perimbangan sedangkan kontribusi dari PAD
dan lain-lain Pendapatan daerah yang masih sah masih kecil.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 229


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2.1.3.3.3. Bidang Urusan Kepegawaian serta Diklat

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan,


Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor PER/01 IM.PAN/01/2009, salah satu tugas
dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara adalah
melakukan penguatan akuntabilitas kinerja instansi-instansi
pemerintahan. Usaha-usaha penguatan akuntabilitas kinerja dan sekaligus
peningkatannya, dilakukan antara lain melalui Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Evaluasi AKIP ini pada dasarnya
dilakukan dengan tujuan (i) mengidentifikasi berbagai kelemahan dalam
penerapan sistem akuntabilitas kinerja, di lingkungan instansi pemerintah
(SAKIP), (ii) memberikan saran perbaikan atau rekomendasi untuk
peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah,
(iii) menyusun pemeringkatan hasil evaluasi guna kepentingan penetapan
kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Tabel 2.156
Penilaian Kinerja AkuntabilitasKabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2014 – 2018
Tahun
Deskripsi
2014 2015 2016 2017 2018
Nilai Akuntabilitas CC CC/54 CC/54,02 B/60,53 B/61,66
Sumber: Bappeda Kabupaten Indragiri hulu (2018)
Keadaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan di Kabupaten
Indragiri Hulu adalah sebagai berikut:
Tabel 2.157
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Indragiri Hulu Berdasarkan
Golongan dan Pejabat Struktural/Fungsional Tahun 2012 s/d 2017

Aparatur Negara 2012 2013 2014 2015 2016 2017


1. Jumlah PNS 9.291 6.784 6.987 6.708 5.828 5.724

1). Golongan I 102 97 102 78 73 69


2). Golongan II 6.931 2040 2179 1806 1592 1450

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 230


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
3). Golongan III 102 3022 3109 3261 2812 2887
4). Golongan IV 2.156 1625 1597 1563 1351 1318
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu (2017).

a. DPRD
Jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu ada tahun 2017 sebanyak 40 orang, dengan jumlah laki-laki
sebanyak 35 orang dan perempuan sebanyak 5 orang. ntuk melihat
jumlah anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu dari tahun 2012 s/d
2017 dapat dilihat pada tabel-17.
Tabel 2. 158
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012 s/d 2017
Uraian Tahun Ket
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah - 35 40 40 40 40 Orang
Anggota DPRD**
1. Laki-Laki 29 29 35 35 35 35 Orang

2. Perempuan 6 6 5 5 5 5 Orang

2. Jumlah Fraksi 4 4 6 6 6 6 Fraksi

Sumber : Sekretariat DPRD KABUPATEN INDRAGIRI HULU

2.1.3.3.4. Fungsi Lainnya

Sudah menjadi kewajiban bagi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu


membangun sistem informasi seperti sistem informasi pemeringkat
kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal
(PTSP-PM). Layanan publik pada sistem PTSP-PM Kabupaten Indragiri Hulu
antara lain berisi layanan pengaduan, panduan investasi dan lainnya
termasuk hal-hal terkait penyelesaian perizinan. Selama periode 2013 –
2017, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu melalui Badan Penanaman
Modal Daerah dan Pelayanan Perijinan Terpadu telah menginformasikan
mekanisme pengurusan 35 jenis izin berikut lama waktu, dokumen

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 231


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
persayaratan dan biaya resmi pengurusan dalam pelayanan perizinan
terpadu.
Masyarakat pengguna layanan dapat memberikan masukan dan
penilaian terhadap pelayanan PTSP-PM Kabupaten indragiri Hulu. Survey
indeks Kepuasan layanan masyarakat terhadap pelayanan Badan
Penanaman Modal Daerah dasn Pelayanan Perizinan Terpadu kabupaten
Indragiri Hulu telah dimulai sejak tahun 2012 hingga saat ini (tahun 2017).
Tabel 2.159
Informasi Lama Proses Penyelesaian Perizinan di Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2013 - 2017
Lama Jumlah
Biaya
No Jenis Izin yang dikeluarkan Mengurus Persyaratan
Resmi
(Hari) (Dokumen)
Izin tempat Usaha/Izin Gangguan 3 12 Rp. 0
1
(HO)
2 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 7 13 Rp. 0
Surat Izin Usaha Perdagangan 3 9 Rp. 0
3
(SIUP)
4 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3 8 Rp. 0
5 Izin Pemasangan Reklame 3 14 Rp. 0
6 Tanda Daftar Gudang (TDG) 5 9 Rp. 0
Izin Pangkalan Minyak Tanah 3 7 Rp. 0
7
(BBM)
Izin Pengendalian Pembangunan 7 9 Rp. 0
8
Limbah Cair
9 Izin Trayek 3 6 Rp. 0
10 Izin Usaha Angkutan 3 6 Rp. 0
11 Izin Pemotongan Hewan 6 7 Rp. 0
Izin Pengelolaan dan 7 11 Rp. 0
12
Pengusahaan Burung Walet
13 Izin Pemanfaatan Kayu Rakyat 5 0 Rp. 0
14 Izin Usaha Industri (IUI) 5 14 Rp. 0
15 Tanda Daftar Industri (TDI) 5 14 Rp. 0
Izin Pendirian SPBU/Pompa 5 11 Rp. 0
16
Bensin
17 Izin Usaha Jasa Kontruksi 14 18 Rp. 0
18 Izin Penyimpanan Limbah/ B3 14 7 Rp. 0
19 Izin Usaha Jasa Kontruksi 3 11 Rp. 0
Izin Usaha Pertambangan (IUP) 5 8 Rp. 0
20
Operator Produksi
21 Perizinan Mendirikan Hotel 3 9 Rp. 0
22 Izin Pendirian Rumah Sakit 7 15 Rp. 0
23 Izin Balai Pengobatan 6 14 Rp. 0

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 232


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Lama Jumlah
Biaya
No Jenis Izin yang dikeluarkan Mengurus Persyaratan
Resmi
(Hari) (Dokumen)
Izin Praktek Balai Pengobatan 7 11 Rp. 0
24
Tradisional
25 Izin Praktek Bidan 5 7 Rp. 0
26 Surat Izin Kerja Perawat 5 7 Rp. 0
27 Surat Izin Praktek Dokter Umum 6 11 Rp. 0
Surat Izin Praktek Dokter 5 11 Rp. 0
28
Spesialis
29 Izin Optik 5 11 Rp. 0
30 Izin Usaha Pariwisata 3 9 Rp. 0
Surat Izin Pemanfaatan dan 6 0 Rp. 0
31
Penggunaan Air (SIPPA)
32 Pendaftaran Penanaman Modal 3 7 Rp. 0
33 Izin Prinsip Penanaman Modal 3 9 Rp. 0
34 Izin Usaha Tetap 3 12 Rp. 0
35 Izin Lokasi 7 8 Rp. 0
Sumber : Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perijinan
Terpadu Kab. Indragiri Hulu (2017)
Sistem informasi pelayanan perizinan terpadu Kabupaten Indragiri
Hulu ini dibarengi juga dengan sistem Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE) yang dilakukan Oleh unit layanan pengadaan (ULP). Pada
tahun 2015, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Indragiri Hulu
berada diperingkat pertama, dimana proses lelang tembus 90% lelang.
Dibandingkan Kabupaten tetangga lainnya, pencapaian proses lelang
indragiri Hulu adalah yang terbaik dibanding pencapaian Kabupaten
Kuantan Sengingi, Indragiri Hilir dan Pelalawan.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah


Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan
kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, provinsi, nasional maupun
internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi
daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan
sumberdaya manusia. Berikut ini secara berturut-turut akan dijelaskan
aspek-aspek daya saing tersebut.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 233


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah menggambarkan tentang kemampuan


suatu daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Aspek
kemampuan ekonomi daerah dianalisis menggunakan indikator
pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita, pengeluaran konsumsi non
pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani.

a. Konsumsi Rumahtangga Per Kapita

Salah satu indikator utama kemampuan ekonomi daerah adalah


pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita. Semakin tinggi
pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita menunjukkan kemampuan
ekonomi daerah semakin tinggi. Dari tabel berikut ini dapat dilihat bahwa
total pengeluaran rumahtangga di Kabupaten Indragiri Hulu cenderung
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah rumahtangga. Total
pengeluaran rumah tangga meningkat daeri Rp 3,295.20 milyar pada tahun
2013 menjadi Rp 3,899.16 pada tahun 2017. Jumlah rumahtangga
meningkat dari 88,168 rumahtangga pada tahun 2013 menjadi 97,255
rumahtangga pada tahun 2017. Peningkatan total pengeluaran
rumahtangga lebih besar dari peningkatan jumlah rumahtangga sehingga
rasio total pengeluran rumahtangga terhadap jumlah rumahtangga (total
pengerluaran per rumahtangga) mengalami peningkatan. Dengan demikian
total pengeluaran per rumahtangga meningkat dari Rp 37.37 juta pada
tahun 2013 menjadi Rp 40.09 juta pada tahun 2017.Peningkatan total
pengeluran per rumahtangga ini mengindikasikan terjadinya peningkatan
kemampuan ekonomi daerah di Kabupaten Indragiri Hulu.Dalam teori
ekonomi makro/ekonomi regional dinyatakan bahwa pengeluaran konsumsi
merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi
agregat demand. Semakin tinggi konsumsi maka akan semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 234


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.160
Total Pengeluaran RT per Kapita Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2013-2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Total 3,295.20 3,388.90 3,698.43 3,788.47 3,899.16
Pengeluaran RT
(Rp Milyar)
2. Jumlah RT 88,168 .00 89,056.00 95,485.00 97,319.00 97,255.00
3. Rasio (1./2.) (Rp 37.37 38.05 38.73 38.93 40.09
Juta)

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)

b. Nilai Tukar Petani


Kinerja sektor pertanian tercermin pada capaian indikator pertanian
diantaranya adalah nilai Tukar Petani (NTP) dan produktivitas tanaman
pertanian. NTP merupakan perbandingan antara nilai yang diterima dengan
nilai yang dibayarkan oleh petani dalam melaksanakan usaha taninya.
Mencermati komponen perhitungan NTP yaitu Indeks yang diterima (IT) dan
indeks yang harus dibayar (IB), tampak bahwa terdapat faktor-faktor harga
maupun biaya yang berada di luar jangkauan petani untuk
mengendalikannya. NTP mencerminkan efisiensi usaha tani dan daya beli
petani.
Keberhasilan dari kebijakan pembangunan pertanian dilihat dari
pertumbuhan ekonomi, juga diukur dari tingkat kesejahteraan penduduk,
khususnya petani. Salah satu indikator tingkat kesejahteraan petani dan
keadaan perekonomian pedesaan adalah Nilai Tukar Petani (NTP) yang
merupakan pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian
yang dihasilkan petani terhadap barang dan jasa yang diperlukan untuk
konsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam memproduksi hasil
pertanian.NTP diperoleh dari persentase rasio indeks harga yang diterima
petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB).NTP > 100
menunjukkan kemampuan/daya beli (kesejahteraan) petani lebih baik
dibandingkan keadaan pada tahun dasar, yaitu tahun 1993. NTP = 100
berarti kemampuan/daya beli petani sama dengan keadaan pada tahun

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 235


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
dasar. Sedangkan NTP<100 menunjukkan kemampuan/daya beli
(kesejahteraan) petani menurun dibandingkan keadaan pada tahun dasar.
Setelah menelusuri berbagai sumber dan berdiskusi dengan
dinas/instansi terkait, tidak tersedia data/informasi tentang nilai tukar
petani (NTP) di Kabupaten Indragiri Hulu. Oleh karennya pembahasan
tentang NTP Kabupaten Indragiri Hulu menggunakan proxy data Provinsi
Riau, dengan asumsi bahwa NTP di Kabupaten Indragiri Hulu sama dengan
NTP Provinsi Riau.
Nilai tukar petani selama periode 2012 - 2017 menunjukkan bahwa
indeks harga yang diterima petani (IT) sebagaimana ditunjukkan pada tabel
berikut ini terus menurun.Pada tahun 2016 indek harga yang diterima
petani (IT) 107.85 meningkat menjadi 135.42 pada tahun 2017. Sementara
itu indeks yang dibayar petani (IB) mengalami kenaikan dari tahun 2016
yaitu 110.52 meningkat menjadi 129.10 pada tahun 2017. Oleh karena IT
yang diterima terus meningkat, dan indeks harga yang dibayar petani (IB)
juga meningkat, maka hal ini menyebabkan NTP juga ikut meningkat dari
97.58 pada tahun 2016 menjadi 104.90 pada tahun 2017.
Tabel 2.161
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2012 – 2017
No. Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017
1. Indeks yang 122.07 132.49 136.19 134.78 107.85 135.42
diterima petani (lt)
2. Indeks yang 118.02 126.01 129.43 133.30 110.52 129.10
dibayar petani (lb)
3. NTP 103.43 105.13 105.22 101.52 97.58 104,90

Sumber : BPS Provinsi Riau (Riau Dalam Angka, 2017)

c. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita

Indikator kemampuan ekonomi daerah lainnya dapat dilihat dari


pengeluaran konsumsi non pangan per kapita.Hukum Engel dalam teori
ekonomi mikro menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan
seseorang/rumahtangga maka proporsi pengeluaran untuk barang-barang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 236


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
kebutuhan pokok (pangan) akan semakin berkurang sedangkan proporsi
untuk barang-barang kebutuhan tidak pokok (non pangan) akan semakin
menurun. Dengan kata lain, peningkatan persentase pengeluaran konsumsi
non pangan menggambarkan tingkat kemampuan ekonomi daerah yang
semakin membaik.
Dari tabel berikut ini dapat dilihat bahwa total pengeluaran non
pangan rumahtangga dan total pengeluaran rumahtangga di Kabupaten
Indragiri Hulu cenderung meningkat. Total pengeluaran non pangan
rumahtangga meningkat dari Rp 15.93 juta pada tahun 2013 menjadi Rp
18.35 juta pada tahun 2017. Total pengeluaran rumahtangga meningkat
dari Rp 37.37 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 40.09 juta pada tahun
2017. Proporsi kenaikan total pengeluaran non pangan rumahtangga lebih
besar dari kenaikan total pengeluaran rumahtangga, sehingga rasio total
pengeluaran non pangan terhadap total pengeluaran rumahtanga
mengalami peningkatan. Rasio total pengeluaran non pangan terhadap total
pengeluaran rumahtangga meningkat dari 42.61% menjadi 45.77%. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat kemampuan ekonomi daerah semakin
membaik.
Tabel 2.162
Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2013-2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1. Total
pengeluar
15,925,092. 16,515,260. 17,313,703. 17,011,713. 18,350,182.
an non
71 40 43 96 13
pangan
RT
2. Total
37,374,073. 38,053,595. 38,733,117. 38,928,407. 40,092,161.
pengeluar
49 39 29 24 08
-an RT
3. Rasio
42.61 43.40 44.70 43.70 45.77
(1/2*100)
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)

d. Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total atau sektoral daerah menggambarkan tentang


tingkat kemampuan daerah dengan menggunakan rumus nilai tambah total
(PDRB Total) atau nilai tambah sektoral (PDRB sektoral) dibagi dengan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 237


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
jumlah angkatan kerja pada suatu daerah. Tabel berikut ini menyajikan
tentang produktivitas total dan produktivitas sektoral di Kabupaten
Indragiri Hulu.
Tabel tersebut meperlihatkan bahwa produktivitas total Kabupaten
Indragiri Hulu berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat. Pada tahun
2012 produktivitas total Kabupaten Indragiri Hulu sebesar Rp 94.44 juta
per jiwa (angkatan kerja), meningkat menjadi Rp 108.59 juta per jiwa pada
tahun 2016. Produktivitas tertinggi masih didominasi oleh sektor
pertanian.Produktivitas sektor ini meningkat dari Rp 28.08juta per jiwa
pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 30.87juta per jiwa pada tahun
2016

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 238


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.163
Produktivitas Total Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016


Produ Produ Produ Produ Produ
ktivit ktivit ktivit ktivit ktivit
No Lapangan (Rp (Rp (Rp (Rp
(Rp as as as as as
. Usaha Juta Juta Juta Juta
Juta) (Rp (Rp (Rp (Rp (Rp
) ) ) )
000/ 000/ 000/ 000/ 000/
Jiwa) Jiwa) Jiwa) Jiwa) Jiwa)
1. Produk 20,7 94,43 21,8 95,50 23,7 100,6 25,1 99,95 26,5 108,5
Domestik 82.8 5.51 74.1 7.99 08.5 73.89 81.7 4.35 95.9 94.59
Regional 0 0 0 0 0
Bruto
1. Pertanian, 6,17 28,08 6,50 28,40 6,82 28,99 7,14 28,37 7,56 30,87
1. Kehutanan, 9.70 0.10 4.80 1.64 8.60 6.42 9.20 7.50 1.30 3.79
dan
Perikanan
1. Pertambang 3,31 15,04 3,61 15,80 4,08 17,34 4,36 17,32 4,49 18,35
2. an dan 1.70 8.12 8.90 1.06 5.50 8.34 5.70 8.88 5.60 6.13
Penggalian
1. Industri 5,29 24,05 5,42 23,66 6,08 25,85 6,65 26,42 7,12 29,07
3. Pengolahan 4.00 5.54 0.90 9.06 9.80 9.24 8.50 9.75 1.00 5.99
1. Pengadaan 6.80 30.90 7.10 31.00 7.40 31.42 7.60 30.17 8.10 33.07
4. Listrik dan
Gas
1. Pengadaan 13.4 60.89 13.7 59.82 14.0 59.45 14.1 55.97 14.2 57.98
5. Air, 0 0 0 0 0
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
1. 2,49 11,32 2,61 11,41 2,73 11,61 28,6 113,6 3,04 12,44
6. 2.00 3.46 3.30 0.35 5.80 7.08 24.0 17.96 7.60 3.75
Konstruksi 0
1. Perdagangan 1,84 8,370 1,95 8,531 2,11 8,959 2,20 8,740 2,30 9,409
7. Besar dan 2.10 .37 3.90 .23 0.00 .74 1.90 .06 4.50 .58
Eceran;

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 239


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Reparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor
1. Transportasi 227. 1,033 239. 1,044 251. 1,069 264. 1,051 280. 1,144
8. dan 40 .29 30 .85 80 .22 90 .47 20 .09
Pergudangan
1. Penyediaan 148. 673.4 157. 689.0 172. 731.6 181. 719.2 192. 787.2
9. Akomodasi 20 1 80 0 30 4 20 4 80 3
dan Makan
Minum
2. Informasi 129. 586.1 138. 606.0 151. 641.1 153. 610.0 164. 670.0
0. dan 00 7 80 4 00 9 70 9 10 4
Komunikasi
2. 214. 973.3 235. 1,027 238. 1,011 238. 945.1 250. 1,021
1. Jasa 20 1 30 .38 10 .05 10 0 10 .19
Keuangan
dan
Asuransi
2. 228. 1,038 245. 1,073 264. 1,124 283. 1,124 305. 1,245
2. 50 .29 80 .23 90 .85 40 .91 00 .36
Real Estat
2. 0.60 2.73 0.70 3.06 0.70 2.97 0.80 3.18 0.80 3.27
3. Jasa
Perusahaan
2. 398. 1,811 414. 1,811 430. 1,829 448. 1,779 473. 1,931
4. 60 .21 80 .12 80 .31 40 .85 10 .73
Administrasi
Pemerintaha
n,
Pertahanan
dan
Jaminan
Sosial Wajib
2. 145. 662.0 148. 646.6 155. 660.7 164. 650.9 172. 702.3
5. 70 5 10 4 60 3 00 7 00 0
Jasa
Pendidikan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 240


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2. 33.8 153.5 35.7 155.8 38.8 164.7 42.2 167.5 45.4 185.3
6. 0 8 0 8 0 6 0 1 0 7
Jasa
Kesehatan
dan
Kegiatan
Sosial
2. 117. 532.5 125. 547.0 133. 565.6 145. 577.9 1,60 6,537
7. Jasa lainnya 20 5 30 9 20 1 60 3 1.00 .10
Jumlah 220, 229, 235, 251, 244,
Angkatan 074. 029. 498. 932. 910.
2. Kerja (Jiwa) 00 00 00 00 00

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 241


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Walaupun produktivitas tertinggi masih didominasi oleh sektor pertanian,
menggandalkan perekonomian ini dalam jangka panjang bukanlah
kebijakan yang tepat. Upaya percepatan transformasi struktural ke industri
pengolahan berbasis agro yang memiliki nilai tambah tinggi perlu
dilakukan. Melalui pengembangan hilirisasi produk-produk pertanian
dengan mengembangkan industri pengolahan diyakini akan mempetrcepat
pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas daerah Kabupaen
Idragiri Hulu.
Lebih lanjut dari tabel dapat dilihat bahwa sektor perekonomian yang
juga memperlihatkan peningkatan yang tinggi adalah sektor industri
pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.
Dengan kata lain upaya untuk mengembangkan ketiga sektor ini, khusunys
sektor industri pengolahan, sebagai sektor andalan pada masa depan akan
lebih menjanjikan untuk mendorong perekonomian Kabupaten Indragiri
Hulu menjadi lebih baik lagi.

a. Pengeluaran Rill Perkapita

Pengeluaran per kapita disesuaikan (PPKD) ditentukan dari nilai


pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per
kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level provinsi
hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita dibuat konstan/riil
dengan tahun dasar 2012=100. Perhitungan paritas daya beli pada metode
baru menggunakan 96 komoditas dimana 66 komoditas merupakan
makanandan sisanya merupakan komoditas non-makanan.
Metodepenghitungannya menggunakan Metode Rao.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 242


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Grafik 2.11

Perkembangan Pengeluaran Perkapita (Dimensi Dalam IPM) Kabupaten


Indragiri Hulu, Kabupaten Tetangga dan Provinsi Riau Tahun 2010 –
2017

Sumber : BPS Provinsi Riau 2017

Grafik 2.12
Pengeluaran Perkapita (Juta) Rupiah
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017

Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 243


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Selama periode 2012 – 2017, perkembangan pengeluaran per kapita
penduduk di Kabupaten Indragiri Hulu memiliki trend meningkat yaitu dari
9,64 juta/tahun pada tahun 2012 menjadi 10.223 juta/tahun pada tahun
2017. Selama periode ini, rata-rata pertumbuhan pengeluaran perkapita
penduduk Kabupaten Indragiri Hulu meningkat sebesar 1,47 per tahun,
yang merupakan angka rata-rata pertumbuhan tertinggi dibandingkan
dimensi lainnya. Pada tahun 2014, pencapaian dimensi pengeluaran
perkapita penduduk Kabupaten Indragiri Hulu ini relatif lebih rendah
dibanding pencapaian pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten
Indragiri Hilir (Rp 9,74 juta/tahun), pendapatan perkapita penduduk
Kabupaten Pelalawan (Rp11,39 juta/tahun) dan pengeluaran perkapitas
penduduk Provinsi Riau (10,26 juta/tahun), meski sedikit lebih tinggi dari
pengeluaran perkapita penduduk Kabupaten Kuantan Sengingi (Rp 9,72
juta/ tahun). Relatif rendahnya pengeluaran perkapita penduduk
kabupaten Indragiri Hulu lebih disebabkan terbatasnya lapangan kerja dan
belum berkembangan industri yang memberikan nilai tambah pada produk
yang dihasilkan penduduk/ industri. Pada tahun 2015, pengeluaran
perkapita penduduk Kabupaten Indragiri Hulu diperkirakan meningkat
menjadi Rp 9,87 juta/tahun.
b. Jumlah Peristiwa kejahatan yang dilaporkan dan diselesaikan
menurut polsek
Tabel 2.164
Jumlah Peristiwa kejahatan yang dilaporkan dan diselesaikan menurut
polsek di Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2014-2017
2014 2015 2016 2017
Per
No Polsek Dilap Disel Disel Pers Dila Disel Pers Dila Disel
Perse Dilap sen
orka esaik esaik enta pork esai enta pork esai
ntase orkan tas
n an an se an kan se an kan
e
89
POLRES INHU 163 137 84% 135 105 78% 166 154 93% 186 166
%
Peranap/Bata 46
1 95 62 65% 105 58 55% 94 54 57% 85 39
ng Peranap %
70
2 Seberida 157 62 39% 71 49 69% 105 55 52% 81 57
%
70
3 Batang Cinaku 31 23 74% 49 36 73% 42 34 81% 46 32
%
56
4 Batang Gansal 36 21 58% 49 34 69% 52 33 63% 57 32
%
Kelayang & 84
5 60 23 38% 65 51 78% 48 37 77% 31 26
Rakit Kulim %
Pasir Penyu & 64
6 140 77 55% 115 70 61% 88 57 65% 100 64
S. Lala %

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 244


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
2014 2015 2016 2017
Per
No Polsek Dilap Disel Disel Pers Dila Disel Pers Dila Disel
Perse Dilap sen
orka esaik esaik enta pork esai enta pork esai
ntase orkan tas
n an an se an kan se an kan
e
56
7 Lirik 38 23 61% 52 28 54% 34 24 71% 48 27
%
Lubuk Batu 38
8 24 18 75% 21 17 81% 22 19 86% 21 8
Jaya %
80
9 Rengat Barat 127 82 65% 94 68 72% 60 42 70% 61 49
%
83
10 Kuala Cenaku 13 9 69% 28 24 86% 42 34 81% 18 15
%
70
Jumlah 884 537 61% 784 540 68% 753 543 72% 734 515
%
Sumber : Polres Indragiri Hulu 2017
Dari tabel diatas jumlah kejahatan yang dilaporkan dalam kurun
waktu 2014-2017 mengalami penurunan, pada tahun 2014-2016
berkurang 100 laporan, 884 kasus pada tahun 2015, menjadi 784 Laporan
pada tahun 2015, pada tahun 2016 berkurang sebanyak 31 laporan
menjadi 753 laporan. Peresentase Laporan kejahatan yang diselesaikan juga
mengalami peningkatan dari 60,75% laporan pada tahun 2014, menjadi
68,45 % pada tahun 2015 dan 72,11% laporan yang diselesaikan, pada
tahun 2017 terjadi 734 Laporan dengan tingkat Penyelesaian 70%.

c. Angka Kriminalitas yang ditangani


Tabel. 2.165
Angkatan Kriminalitas yang ditangani kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2014-2017
Keterangan 2014 2015 2016 2017
Jumlah Laporan Kriminalitas 537 540 543 515
yang ditangani
Jumlah Penduduk 404.96 409.43 417.42 425.89
1 1 3 7
Angka Kriminalitas yang 13,26 13,19 13,01 12,09
ditangani
Sumber BPS Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2017
Angka kejahatan yang ditangani pada tahun 2014-2017, mengalami
pengurangan 13,26 tahun 2014, menjadi 13,01 pada tahun 2015, dan
menjadi 12,09 pada tahun 2017 dengan demikian krinerja Kepolisian terus
mengalami peningkatan sepanjang tahun 2014-2017.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 245


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
d. Angka ketergantungan
Tabel.2.166
Tabel angka ketergantungan Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2015-2017
Keterangan 2015 2016 2017
Penduduk Usia <15 Tahun 126.742 126.887 113.068
Penduduk Usia 15-64 271.016 278.089 296.861
Tahun
Penduduk Usia >64 Tahun 11.673 12.757 11.993
Angka Ketergantungan 51,07% 50,22% 42,13%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Indragiri Hulu 2017
Dari tabel diatas angka ketergantungan Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2015-2017, relatif menurun 51,07 pada tahun 2015, sebesar 0,86%
pada tahun 2016, dan turun kembali pada tahun 2017 sebesar 8,09%
menjadi 42,13%. Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar
beban tanggungan bagi kelompok usia produktif. Tinggi rendahnya angka
ketergantungan dapat dibedakan tiga golongan, yaitu angka
ketergantungan rendah bila kurang dari 30, angka ketergantungan sedang
bila 30 - 40, dan angka ketergantungan tinggi bila lebih dari 41. Dengan
demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa angka ketergantungan
yang ada pada Kabupaten Indragiri Hulu tinggi, karena diatas 41, tepatnya
42,13%.
2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur merupakan necessary


condition (syarat perlu) dalam rangka mewujudkan daya saing. Ketersediaan
fasilitas wilayah/infrastruktur dinyakini akan mampu mewujudkan daya
saing daerah yang tinggi. Oleh karena berbagai upaya telah dan sedang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu untuk meningkatkan
dan memelihara fasilitas wilayah/infrastruktur yang ada. Beberapa aspek
fasilitas wilayah/infrastruktur yang perlu disediakan dan ditingkatkan
adalah rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, jumlah orang/barang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 246


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
yang terangkut angkutan umum, jumlah orang/barang melalui
dermaga/bandara/terminal, ketaatan terhadap RTRW, luas wilayah
produktif, luas wilayah kebanjiran dan kekeringan/kebakaran, luas wilayah
perkotaan, penginapan/hotel, air bersih, dan ketersediaan listrik. Secara
berturut-turut beberapa aspek ketersediaan fasilitas wilayag/infrastruktur
tersebut dijelaskan berikut ini.
a. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan

Tabel berikut ini menyajikan data rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan tahun 2011-2014 Kabupaten Indragiri Hulu.Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa panjang jalan meningkat dari 2,158.68 km pada tahun
2013 menjadi 2,224.879 km pada tahun 2017. Seiring dengan peningkatan
panjang jalan, jumlah kendaraan di Kabupaten Indragiri Hulu juga
meningkat dari 163,541 unit pada tahun 2013 menjadi 227,683 unit pada
tahun 2017. Peningkatan pajang jalan proporsional dengan peningkatan
jumlah kendaraan dengan rasio berkisar 0.009 pada periode 2013-2017.

Tabel 2.167
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2013 – 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Panjang
1. Jalan (km) 2,158.68 2,188.48 2,188.48 2,224.86 2,224.87
Jumlah
Kendaraan
2. (unit) 163,541.00 67,424.00 185,245.00 198,980.00 227,683.00
3. Rasio (1/2) 0.01 0.03 0.01 0.01 0.009
Sumber : BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2018)

b. Luas Wilayah Perkotaan

Dalam dokumen RTRW Provinsi Riau tahun yang telah diperdakan


nomor 2 tahun 2018 telah dilakukan penetapan rencana sistem
perkotaan/pusat pelayanan wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yang
meliputi PKW (Pusat Kegiatan Wilayah), PKL (Pusat Kegiatan Lokal), PKLp
(PKL Promosi), PPK (Pusat Pelayanan Kawasan), dan PPL (Pusat Pelayanan
Lingkungan). Secara detail dijelaskan berikuti ini:

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 247


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
A. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah)

Kriteria PKW, sesuai dengan Pasal 14 Ayat (2) PP No.26/2008 adalah:


1. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa
kabupaten; dan/atau
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa
kabupaten.

PKW berada di Rengat sampai ke Pematang Reba, mengemban fungsi


dengan tingkat pelayanan skala regional dan kabupaten sebagai berikut:
a. pusat pemerintahan kabupaten;
b. pusat perdagangan dan jasa regional;
c. pusat agribisnis
d. pusat kawasan industri
e. pusat pendidikan; dan
f. pusat kesehatan
B. Pusat Kegiatan Lokal
a. PKL (Pusat Kegiatan Lokal)

Kriteria PKL, sesuai dengan Pasal 14 Ayat (3) PP No.26/2008 adalah:


Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa
kecamatan; dan/ataukawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi
sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa
kecamatan. PKL berada di Air Molek, mengemban fungsi dengan tingkat
pelayanan kecamatan sebagai berikut :
a. Pemerintahan kecamatan;
b. Perdagangan dan jasa;
c. Pusat pengembangan sarana dan prasarana produksi;

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 248


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
d. Pendidikan dan perguruan tinggi;
e. Jasa pariwisata;
f. Pusat agropolitan;
g. Pelayanan sosial dan ekonomi skala kabupaten;
h. Pengembangan permukiman; dan
i. Peruntukan industri.

b. PKLp (PKL Promosi)

PKLp adalah PKL yang dipromosikan, sehingga kriteria PKLp pada


prinsipnya adalah sama dengan PKL di atas. PKLp berada di Pangkalan
Kasai, Peranap, dan Simpang Kelayang, mengemban fungsi dengan tingkat
pelayanan kecamatan sebagai berikut :
a. Pemerintahan kecamatan;
b. Perdagangan dan jasa;
c. Pendidikan menengah;
d. Pertambangan;
e. Perkebunan;
f. Pusat pengembangan sarana dan prasarana produksi; dan
g. Pengembangan permukiman.

c. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)

Kriteria PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) adalah kawasan perkotaan


yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa
desa.PPK berada di Kuala Cenaku, Lirik, Kelawat - Sungai Lala, Lubuk Batu
Tinggal, Petonggan, Pematang - Selunak, Seberida, Aur Cina - Kuala Kilan,
mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan kecamatan atau beberapa
desa sebagai berikut:
a. pemerintahan kecamatan;
b. pertanian;
c. pendidikan menengah;
d. peternakan;

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 249


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
e. pariwisata;
f. pertambangan;
g. perkebunan;
h. pengembangan permukiman; dan
i. jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala kecamatan atau beberapa
desa.

d. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan)

Kriteria PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah pusat permukiman


yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. PPL berada di
Pekan Heran, Pematang Jaya, Japura, Perkebunan Sungai Parit, Kota Baru,
Simpang Kota Medan, Pandan Wangi, Punti Kayu, Kelesa, Sungai Akar,
Batupapan, mengemban fungsi dengan tingkat pelayanan skala antar desa
sebagai berikut :
a. Pemerintahan kecamatan;
b. Pusat pemerintahan desa;
c. Pusat pertumbuhan desa;
d. Pusat pengembangan pertanian;
e. Pusat pengembangan perkebunan dan peternakan;
f. Jasa dan pelayanan sosial ekonomi skala antar desa; dan
g. Pendukung aktivitas wisata.
Selanjutnya fungsi pelayanan berupa sarana dan prasarana yang
ditetapkan untuk masing-masing pusat menurut fungsi dan hierarkinya
tersebut di atas mulai dari PKW sampai dengan PPL ditunjukkan pada
Tabel 2.121. Sarana dan prasarana pelayanan pada tabel tersebut adalah
minimum untuk efektifnya fungsi sebagai pusat pelayanan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 250


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.168
Rencana Penetapan Sistem Perkotaan di Kabupaten Indragiri Hulu
Klasifikasi Luas
No Fungsi Pusat Keterangan Karakter Wilayah
Pusat (Ha)
Ibukota Kab.
a. Rengat 1) Indragiri Hulu Perkotaan
PKW (Pusat Kegiatan (de jure) 45,064
I
Wilayah) Pusat
b. Pematang
Pemerintahan Perkotaan
Reba 2)
Kab. Inhul. 4,537
a. PKL (Pusat a. Air Molek Ibukota Kec.
Perkotaan
Kegiatan Lokal) 3) Pasir Penyu 1,280
a. Pangkalan Ibukota Kec.
b. PKLp (Pusat Perkotaan
Kasai Seberida 1,457
II Kegiatan Lokal
Ibukota Kec.
Promosi b. Peranap Perkotaan
Peranap 4,580
c. Simpang Ibukota Kec.
Perkotaan
Kelayang Kelayang 3,910
PPK (Pusat Pelayanan a. Kuala Ibukota Kec. Semi
Kawasan) Cenaku Kuala Cenaku Perkotaan 24,700
Ibukota Kec.
b. Lirik Perkotaan
Lirik 90
c. Kelawat - Ibukota Kec. Semi
Sungai Lala Sungai Lala Perkotaan 1,600
Ibukota Kec.
d. Lubuk Semi
Lubuk Batu
Batu Tinggal Perkotaan
III Jaya 4,200
Ibukota Kec. Semi
e. Petonggan
Rakit Kulim Perkotaan 3,800
f. Pematang – Ibukota Kec. Semi
Selunak Batang Peranap Perkotaan 6,000
Ibukota Kec. Semi
g. Seberida
Batang Gansal Perkotaan 10,155
h. Aur Cina - Ibukota Kec. Semi
Kuala Kilan Batang Cenaku Perkotaan 9,250
a. Pekan Pusat di Kec. Pusat
Heran Rengat Barat Perdesaan 9,250
b. Pematang Pusat di Kec. Pusat
Jaya Rengat Barat Perdesaan 2,190
Pusat di Kec.
c. Japura Perkotaan
Lirik 1,850
d.
Pusat di Kec. Pusat
Perkebunan
PPL (Pusat Pelayanan Sungai Lala Perdesaan
IV Sungai Parit 1,700
Lingkungan)
Pusat di Kec. Pusat
e. Kota Baru
Rakit Kulim Perdesaan 8,000
f. Sim pang Pusat di Kec. Pusat
Kota Medan Kelayang Perdesaan 5,000
g. Pandan Pusat di Kec. Pusat
Wangi Peranap Perdesaan 1,463
h. Punti Pusat di Kec. Pusat
Kayu Batang Peranap Perdesaan 24,300

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 251


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Klasifikasi Luas
No Fungsi Pusat Keterangan Karakter Wilayah
Pusat (Ha)
Pusat di Kec. Pusat
i. Kelesa
Seberida Perdesaan 11,700
j. Sungai Pusat di Kec. Pusat
Akar Batang Gangsal Perdesaan 15,712
k. Pusat di Kec. Pusat
Batupapan Batang Cenaku Perdesaan 3,000
Total Perkotaan 62,768
Total Semi Perkotaan 59,705
Total Pusat Perdesaan 82,315
Grand Total 204,788
Sumber: Buku RTRW Provinsi Riau
Selanjutnya arahan pemanfaatan ruang dalam rangka perwujudan
pola ruang dilakukan melalui perwujudan kawasan lindung, perwujudan
kawasan budidaya dan perwujudan kawasan strategis Provinsi
Riau,sedangkan arahan perizinan merupakan acuan dalam pemberian izin
pemanfaatan ruang sesuai rencana struktur ruang dan pola ruang yang
ditetapkan dalam peraturan daerah.

Tabel 2.169
Ketentuam umum zonasi
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
A Pola Ruang
1 Kawasan Lindung
a. Kawasan Hutan Lindung 1) Dalam kawasan hutan lindung masih
dimungkinkan melakukan kegiatan lain
sepanjang tidak merusak fungsi hutan
lindung dan bersifat komplementer
terhadap fungsi hutan lindung.
2) Kegiatan pertambangan di kawasan
hutan lindung masih diperkenankan
sepanjang tidak dilakukan secara
terbuka (open pit), tidak berdampak
luas terhadap lingkungan dan kawasan
bawahannya, harus dilakukan
reklamasi pada areal bekas
penambangan sehingga kembali
berfungsi sebagai kawasan lindung
serta telah memenuhi ketentuan
perundangundangan lain yang berlaku.
3) Kawasan hutan lindung dapat

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 252


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
dialihfungsikan sepanjang mengikuti
prosedur dan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Pembangunan prasarana wilayah
diupayakan untuk tidak melewati
kawasan hutan lindung dan apabila
harus melintasi hutan lindung dapat
diperkenankan dengan ketentuan:
a) Harus adanya jaminan bahwa
kegiatan dimaksud tidak
menyebabkan terjadinya
pengembangan pemanfaatan ruang
budidaya di sepanjang jaringan
prasarana tersebut.
b) Mengikuti ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri Kehutanan.

b. Kawasan yang
Memberikan
Perlindungan Terhadap
Kawasan Bawahannya
1) Kawasan Resapan Air 1) Meminimalisir adanya kegiatan
budidaya di atas kawasan resapan air,
Apabila telah terdapat kegiatan
budidaya di areal tersebut, maka harus
menerapkan budidaya yang mendukung
dan selaras dengan fungsi kawasan
serta sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Permukiman yang sudah terbangun di
dalam kawasan resapan air sebelum
ditetapkan sebagai kawasan lindung
masih diperkenankan namun harus
memenuhi syarat:
a) Tingkat kerapatan bangunan rendah
(KDB maksimum 20%, dan KLB
maksimum 40%),
b) Perkerasan permukaan
menggunakan bahan yang memiliki
daya serap air tinggi.
c) Dalam kawasan resapan air wajib
dibangun sumur-sumur resapan
sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Kawasan Gambut 1) Meminimalisir adanya kegiatan budidaya


di atas lindung gambut dan penelitian
gambut yang memiliki ketebalan ≥ 3
meter, Apabila telah terdapat kegiatan
budidaya di areal tersebut, maka harus

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 253


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
menerapkan budidaya yang mendukung
dan selaras dengan fungsi kawasan dan
sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Pembangunan prasarana wilayah yang
harus melintasi lindung gambut dan
penelitian gambut dengan ketebalan ≥ 3
meter dapat diperkenankan dengan
ketentuan:
a) Harus adanya jaminan bahwa kegiatan
dimaksud tidak menyebabkan
terjadinya pengembangan pemanfaatan
ruang budidaya di sepanjang jaringan
prasarana tersebut.
b) Mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

c. Kawasan Perlindungan
Setempat
1) Jalur Hijau Penahan 1) Dalam kawasan sempadan pantai yang
Intrusi Air Laut dan termasuk dalam wilayah yang tingkat
Sempadan Pantai abrasi dan intrusi air laut yang tinggi,
tidak diperkenankan dilakukan kegiatan
budidaya kecuali kegiatan penelitian,
bangunan pengendali air, dan sistem
peringatan dini (early warning system).
2) Dalam kawasan sempadan pantai yang
termasuk zona budidaya dan zona
lainnya di wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil diperkenankan dilakukan
kegiatan budidaya pesisir, ekowisata,
dan perikanan tradisional, jasa dan
kegiatan lainnya sesuai peruntukan
kawasan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

2) Sempadan Sungai 1) Dalam kawasan sempadan sungai dapat


dilakukan kegiatan budidaya sepanjang
tidak mengakibatkan terganggunya
fungsi sungai,
2) Dalam kawasan sempadan sungai masih
diperkenankan dibangun prasarana
wilayah dan utilitas lainnya dengan
ketentuan:
a) Tidak menyebabkan terjadinya
perkembangan pemanfaatan ruang
budidaya di sepanjang jaringan
prasarana tersebut,
b) Dilakukan sesuai ketentuan peraturan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 254


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
yang berlaku.

3) Sempadan 1) Kegiatan budidaya masih diperkenankan


Waduk/Danau sepanjang tidak berdapak terhadap
kerusakan fungsi danau/waduk.
2) Dalam kawasan sempadan waduk/danau
diperkenankan dilakukan kegiatan
penunjang pariwisata alam seseuai
ketentuan yang berlaku.
3) Dalam kawasan sempadan sungai masih
diperkenankan dibangun prasarana
wilayah dan utilitas lainnya sepanjang:
a) Tidak menyebabkan terjadinya
perkembangan pemanfaatan ruang
budidaya di sekitar jaringan prasarana
tersebut yang dapat merusak fungsi
danau/waduk.
b) Pembangunannya dilakukan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku.
4) Sempadan Mata Air 1) Pada kawasan sempadan mata air tidak
diperkenankan dilakukan kegiatan
budidaya yang dapat merusak mata air.
2) Dalam kawasan sempadan mata air
masih diperkenankan dilakukan kegiatan
penunjang pariwisata alam seseuai
ketentuan yang berlaku.

5) RTH 1) Kawasan ruang terbuka hijau tidak


diperkenankan dialihfungsikan untuk
kegiatan budidaya.
2) Dalam kawasan ruang terbuka hijau
dilarang dibangun fasilitas ekonomi,
SPBU dan kegiatan lain yang berorientasi
ekonomi.
3) Dalam kawasan ruang terbuka hijau
masih diperkenankan dibangun fasilitas
pelayanan sosial secara terbatas dan
memenuhi ketentuan yang berlaku.

d. Kawasan Hutan Suaka


Alam
1) Cagar Alam 1) Dalam kawasan cagar alam tidak
diperkenankan dilakukan kegiatan
budidaya yang menyebabkan
terancamnya keutuhan kawasan, pada
kondisi tertentu dapat dilakukan
kegiatan penunjang budidaya yang
meliputi kegiatan pengambilan,
pengangkutan, dan penggunaan plasma

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 255


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
nutfah setelah memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku,
2) Dalam kawasan cagar alam masih
diperkenankan dilakukan kegiatan
penelitian, ilmu pengetahuan dan wisata
alam.

2) Suaka Margasatwa 1) Dalam kawasan suaka margasatwa


masih diperbolehkan dilakukan kegiatan
penelitian, pendidikan dan wisata alam
secara terbatas.
2) Dalam kawasan suaka margasatwa tidak
diperbolehkan melakukan kegiatan yang
dapat mengakibatkan perubahan
keutuhan kawasan.
3) Dalam kawasan suaka margasatwa
masih diperbolehkan mendirikan
bangunan secara terbatas yang khusus
ditujukan untuk menunjang kegiatan
penelitian, pendidikan dan wisata alam,
Pendirian bangunan tersebut harus
mengikuti peraturan perundangan yang
berlaku.
4) Melarang adanya perubahan bentang
alam yang mengusik atau mengganggu
kehidupan satwa.
5) Memanfaatkan kawasan suaka
margasatwa untuk kegiatan pengawetan
satwa langka
e. Kawasan Pelestarian Alam
1) Kawasan Taman 1) Dalam kawasan taman nasional
Nasional diperbolehkan untuk melakukan
kegiatan penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan, wisata terbatas,
budidaya penunjang, dan jasa
lingkungan terbatas.
2) Pemanfaatan kawasan dalam taman
nasional disesuaikan dengan masing –
masing sistem zonasi yang terdapat pada
taman nasional.
3) Masyarakat tradisional yang telah lebih
dahulu bermukim sebelum taman
nasional ditetapkan dapat memanfaatkan
sumber daya alam secara terbatas untuk
mendukung kehidupan mereka pada
zona yang ditetapkan.

2) Kawasan Taman 1) Dalam kawasan taman hutan raya tidak

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 256


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
Hutan Raya diperkenankan dilakukan budidaya yang
merusak dan/atau menurunkan fungsi
dan kekhasan kawasan taman hutan
raya sebagai pembentuk ekosistem.
2) Kawasan taman hutan raya tidak dapat
dialih fungsikan.
3) Dalam kawasan taman hutan raya
diperbolehkan kegiatan pariwisata alam
dan pariwisata konvensi sesuai
ketentuan yang berlaku.
4) Dalam kawasan taman hutan raya
diperkenankan dilakukan budidaya lain
yang menunjang kegiatan pariwisata.
5) Dalam kawasan taman hutan raya masih
diperkenankan dibangun prasarana
wilayah secara terbatas sesuai ketentuan
yang berlaku.
6) Melarang adanya pengurangan luas
kawasan hutan yang telah ditetapkan.

3) Kawasan Taman 1) Tidak diperkenankan dilakukan budidaya


Hutan Wisata yang merusak dan/atau menurunkan
fungsi kawasan hutan wisata.
2) Dalam kawasan hutan wisata dilarang
dilakukan pembangunan perumahan
skala besar yang mempengaruhi fungsi
kawasan dan merubah bentang alam.
3) Dalam kawasan hutan wisata
diperbolehkan dilakukan kegiatan
penelitian, pendidikan dan wisata alam
sepanjang tidak merusak kawasan taman
nasional.
4) Dalam kawasan hutan wisata masih
diperbolehkan dilakukan pendirian
bangunan secara terbatas dan hanya
ditujukan semata-mata untuk
menunjang kegiatan penelitian,
pendidikan dan wisata alam dan
sepanjang tidak merusak atau
mengurangi fungsi kawasan.
5) Melindungi hutan atau vegetasi tetap
yang memiliki tumbuhan dan satwa yang
beragam serta arsitektur bentang alam
untuk keperluan pendidikan, rekreasi,
dan pariwisata
6) Meningkatkan kualitas lingkungan
dikawasan hutan wisata dan sekitarnya

4) Kawasan Buffer Areal 1) Dilarang dilakukan pembangunan yang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 257


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
Konservasi dapat menurunkan fungsi kawasan
penyangga dan merubah bentang alam
serta mempengaruhi fungsi kawasan
Cagar Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam.
2) Kegiatan budidaya pada kawasan
penyangga masih dimungkinkan
sepanjang kegiatan tersebut dikelola
mampu mendukung fungsi dan
keberadaan kawasan Cagar Alam dan
Kawasan Pelestarian Alam.
3) Pada kawasan buffer yang dibebani hak
milik, maka hak tersebut tetap berada
pada pemegang hak dan dalam
pengelolaan harus memperhatikan fungsi
kawasan suaka alam atau cagar alam
yang dilindungi tersebut serta mengikuti
ketentuan yang berlaku.

5) Kawasan Cagar 1) Kawasan cagar budaya dilindungi dengan


Budaya dan Ilmu sempadan sekurangkurangnya memiliki
Pengetahuan radius 100 m, dan pada radius sekurang-
kurangnya 500 m tidak diperkenankan
adanya bangunan lebih dari 1 (satu)
lantai.
2) Tidak diperkenankan adanya bangunan
lain kecuali bangunan pendukung cagar
budaya dan ilmu pengetahuan.

f. Kawasan Rawan Bencana 1) Perkembangan kawasan permukiman


yang sudah terbangun di dalam kawasan
rawan bencana alam harus dibatasi dan
diterapkan peraturan bangunan (building
code) sesuai dengan potensi
bahaya/bencana alam, serta dilengkapi
jalur evakuasi.
2) Kegiatan-kegiatan vital/strategis
diarahkan untuk tidak dibangun pada
kawasan rawan bencana.
3) Dalam kawasan rawan bencana masih
dapat dilakukan pembangunan
prasarana penunjang untuk mengurangi
resiko bencana alam dan pemasangan
sitem peringatan dini (early warning
system).

2 Kawasan Budidaya
a. Kawasan Hutan Produksi 1) Dalam kawasan hutan produksi tidak
diperkenankan adanya kegiatan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 258


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
budidaya diluar kegiatan kehutanan
dan pembangunan sistem jaringan
prasarana wilayah dan bangunan
terkait dengan pengelolaan budidaya
hutan produksi, Pemanfaatan hutan
produksi untuk kepentingan diluar
sektor kehutanan masih dimungkinkan
sepanjang telah memenuhi persyaratan
dalam peraturan di sektor kehutanan.
2) Kegiatan kehutanan dalam kawasan
hutan produksi tidak diperkenankan
menimbulkan gangguan lingkungan
seperti bencana alam (banjir dan
longsor), kebakaran dan pencemaran
lingkungan, Pemilik perijinan
pengelolaan hutan produksi
bertanggungjawab terhadap upaya –
upaya untuk mencegah dan
mengendalikan kebakaran hutan dan
pencemaran lingkungan di areal
konsesinya.
3) Mengendalikan neraca sumber daya
hutan untuk memenuhi kebutuhan
jangka panjang
4) Kawasan hutan produksi tidak dapat
dialihfungsikan kecuali telah memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan
dalam peraturan perundangundangan.
5) Sebelum kegiatan pengelolaan hutan
produksi dilakukan wajib dilakukan
studi kelayakan dan studi AMDAL yang
hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari
lembaga yang berwenang.

b. Kawasan Hutan Rakyat 1) Pengusahaan hutan rakyat harus


mampu mendorong peningkatan
perkembangan pembangunan dan
kegiatan ekonomi masyarakat
sekitarnya.
2) Pengusahaan hutan rakyat dilakukan
tanpa mengurangi fungsi lindung,
menjaga keseimbangan tata air, dan
lingkungan.
3) Kegiatan dalam kawasan hutan rakyat
dapat dilaksanakan sejauh tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan.
4) Pengelolaan hutan rakyat mengikuti
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 259


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
5) Pengusahaan hutan rakyat oleh badan
hukum dilakukan dengan melibatkan
masyarakat setempat.

c. Kawasan Perkebunan 1) Kawasan perkebunan swasta (PbS/N)


Besar Negara/Swasta dalam pengelolaannya hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan besar
negara dan swasta yang memiliki badan
hukum.
2) Kegiatan budidaya perkebunan swasta
tidak diperkenankan dilakukan di
dalam kawasan lindung.
3) Jenis tanaman yang dibudidayakan pada
kawasan perkebunan swasta
merupakan jenis tanaman sesuai
dengan kondisi lingkungan agroklimat
dan seusia dengan perijinan yang
diberikan, Perubahan jenis tanaman
dapat dilakukan dengan mengikuti
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4) Pemilik perijinan dalam kawasan
perkebunan swasta tidak
diperkenankan untuk menambah
luasan areal perkebunan tanpa ijin dari
pihak yang berwenang.
5) Diperkenankan adanya bangunan
pendukung yang bersifat menunjang
kegiatan perkebunan dan jaringan
prasarana wilayah.
6) Alih fungsi kawasan perkebunan besar
menjadi fungsi lainnya dapat dilakukan
sepanjang sesuai dan mengikuti
ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
7) Sebelum kegiatan perkebunan besar
dilakukan diwajibkan untuk dilakukan
studi kelayakan dan studi AMDAL yang
hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari
lembaga yang berwenang.
8) Kegiatan perkebunan swasta harus
diupayakan dapat mencegah dan
mengendalikan gangguan lingkungan
seperti bencana alam (banjir dan
longsor), kebakaran dan pencemaran
lingkungan, Pemilik perijinan
pengelolaan perkebunan swasta
bertanggungjawab terhadap upaya –
upaya untuk mencegah dan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 260


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
mengendalikan kebakaran lahan dan
pencemaran lingkungan di areal
konsesinya.
9) Perkebunan Swasta besar berkewajiban
melakukan perlindungan terhadap
sempadan sungai dan sekitar mata air
serta kubah-kubah gambut (peat dome)
yang berada dalam areal perizinannya
dengan menerapkan manajemen tata
air yang baik dan mengalokasikannya
sebagai kawasan bernilai konservasi
tinggi.
10) Pemilik perijinan perkebunan
swasta/nasional berkewajiban
membangunkan kebun untuk
masyarakat sekitar dan atau
melakukan kemitraan pembangunan
kebun dan pengolahan dengan
masyarakat. Pelibatan masyarakat
sekitar dalam pengelolaan perkebunan
mengikuti ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

d. Kawasan Perkebunan 1) Kawasan perkebunan rakyat (PbR) dalam


Rakyat pengelolaannya hanya bisa dilakukan
oleh masyarakat tempatan/tradisional
serta koperasi yang dibentuk oleh
masyarakat tempatan/tradisional.
2) Dalam pengelolaan perkebunan rakyat,
harus memperhatikan kesesuaian jenis
tanaman, prinsip – prinsip budidaya yang
layak ekonomi, layak sosial, dan ramah
lingkungan secara berkelanjutan,
terutama kawasan perkebunan rakyat
yang berlokasi di daerah hulu/kawasan
resapan air perlu mengintegrasikan
dengan prinsip – prinsip perlindungan.
3) Pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya berkewajiban untuk
membina masyarakat yang terdapat
dalam kawasan perkebunan rakyat guna
menciptakan tertib pemanfaatan ruang.

e. Kawasan Pertanian 1) Kegiatan budidaya pertanian tanaman


Tanaman Pangan pangan tidak diperkenankan
menggunakan lahan yang dikelola
dengan mengaibaikan kelestarian
lingkungan, misalnya penggunaan pupuk
yang menimbulkan dampak negatif

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 261


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
terhadap lingkungan, dan pengolahan
tanah yang tidak memperhatikan aspek
konservasi.
2) Dalam pengelolaan pertanian tanaman
pangan tidak diperkenankan pemborosan
penggunaan sumber air.
3) Peruntukan budidaya pertanian pangan
diperkenankan untuk dialihfungsikan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
kecuali lahan pertanian tanaman pangan
yang telah ditetapkan dengan undang-
undang.
4) Pada kawasan budidaya pertanian
tanaman pangan diperkenankan adanya
bangunan prasarana wilayah dan
bangunan yang bersifat mendukung
kegiatan pertanian.
5) Dalam kawasan pertanian tanaman
pangan masih diperkenankan dilakukan
kegiatan wisata alam secara terbatas,
penelitian, dan pendidikan.
6) Kegiatan pertanian tanaman pangan
tidak diperkenankan dilakukan di dalam
kawasan lindung.

f. Kawasan Perikanan 1) Kawasan budidaya perikanan tidak


diperkenankan berdekatan dengan
kawasan yang bersifat polutif.
2) Dalam kawasan perikanan masih
diperkenankan adanya kegiatan lain yang
bersifat mendukung kegiatan perikanan
dan pembangunan sistem jaringan
prasarana sesuai ketentuan yang
berlaku.
3) Kawasan perikanan diperkenankan
untuk dialihfungsikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4) Dalam kawasan perikanan masih
diperkenankan dilakukan kegiatan
wisata alam secara terbatas, penelitian,
dan pendidikan.
5) Kegiatan perikanan tidak diperkenankan
dilakukan di dalam kawasan lindung.

g. Kawasan Pertambangan 1) Kegiatan usaha pertambangan


sepenuhnya harus mengikuti ketentuan
yang berlaku di bidang pertambangan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 262


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
2) Kegiatan usaha pertambangan dilarang
dilakukan tanpa izin dari
instansi/pejabat yang berwenang.
3) Kawasan pascatambang wajib dilakukan
rehabilitasi (reklamasi dan/atau
revitalisasi) sehingga dapat digunakan
kembali untuk kegiatan lain, seperti
pertanian, kehutanan, dan pariwisata.
4) Pada kawasan pertambangan
diperkenankan adanya kegiatan lain yang
bersifat mendukung kegiatan
pertambangan.
5) Kegiatan permukiman diperkenankan
secara terbatas untuk menunjang
kegiatan pertambangan dengan tetap
memperhatikan aspek-aspek
keselamatan.
6) Sebelum kegiatan pertambangan
dilakukan wajib dilakukan studi
kelayakan dan studi AMDAL yang
hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari
lembaga yang berwenang.

h. Kawasan Industri 1) Untuk meningkatkan produktivitas dan


kelestarian lingkungan pengembangan
kawasan industri harus memperhatikan
aspek ekologis.
2) Lokasi kawasan industri tidak
diperkenankan berbatasan langsung
dengan kawasan permukiman
3) Pada kawasan industri diperkenankan
adanya permukiman penunjang kegiatan
industri yang dibangun sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Pada kawasan industri masih
diperkenankan adanya sarana dan
prasarana wilayah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5) Pengembangan kawasan industri harus
dilengkapi dengan jalur hijau (greenbelt)
sebagai penyangga antar fungsi kawasan,
dan sarana pengolahan limbah.
6) Pengembangan zona industri yang
terletak pada sepanjang jalan arteri atau
kolektor harus dilengkapi dengan
frontage road untuk kelancaran
aksesibilitas.
7) Setiap kegiatan industri harus dilengkapi
dengan upaya pengelolaan lingkungan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 263


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
dan upaya pemantauan lingkungan serta
dilakukan studi AMDAL.

i. Kawasan Pariwisata 1) Pada kawasan pariwisata alam tidak


diperkenankan dilakukan kegiatan yang
dapat menyebabkan rusaknya kondisi
alam terutama yang menjadi obyek
wisata alam.
2) Dalam kawasan pariwisata dilarang
dibangun permukiman dan industri yang
tidak terkait dengan kegiatan pariwisata.
3) Dalam kawasan pariwisata
diperkenankan adanya sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan
pariwisata dan sistem prasarana wilayah
sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
4) Pada kawasan pariwisata diperkenankan
dilakukan penelitian dan pendidikan.
5) Pada kawasan pariwisata alam tidak
diperkenankan adanya bangunan lain
kecuali bangunan pendukung kegiatan
wisata alam.
6) Pengembangan pariwisata harus
dilengkapi dengan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan serta studi AMDAL.

j. Kawasan Permukiman 1) Peruntukan kawasan permukiman


diperkenankan untuk dialihfungsikan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Pada kawasan permukiman
diperkenankan adanya sarana dan
prasarana pendukung fasilitas
permukiman sesuai dengan petunjuk
teknis dan peraturan yang berlaku.
3) Dalam kawasan permukiman masih
diperkenankan dibangun prasarana
wilayah sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
4) Kawasan permukiman harus dilengkapi
dengan fasilitas sosial termasuk Ruang
Terbuka Hijau (RTH) perkotaan.
5) Dalam kawasan permukiman masih
diperkenankan adanya kegiatan industri
skala rumah tangga dan fasilitas sosial
ekonomi lainnya dengan skala pelayanan
lingkungan.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 264


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
6) Kawasan permukiman tidak
diperkenankan dibangun di dalam
kawasan lindung/konservasi dan lahan
pertanian dengan irigasi teknis.
7) Dalam kawasan permukiman tidak
diperkenankan dikembangkan kegiatan
yang mengganggu fungsi permukiman
dan kelangsungan kehidupan sosial
masyarakat.
8) Pengembangan kawasan permukiman
harus dilakukan sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku di bidang
perumahan dan permukiman.
9) Pembangunan hunian dan kegiatan
lainnya di kawasan permukiman harus
sesuai dengan peraturan teknis dan
peraturan lainnya yang berlaku (KDB,
KLB, sempadan bangunan, dan lain
sebagainya).

k. Kawasan Peruntukan 1) Peruntukan kawasan diperkenankan


Lainnya untuk dialihfungsikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,
2) Pada kawasan pelabuhan, bandara,
peruntukan infrastruktur umum lainnya
diperkenankan adanya sarana dan
prasarana pendukung fasilitas
peruntukan tersebut sesuai dengan
petunjuk teknis dan peraturan yang
berlaku.
3) Dalam peruntukan kawasan masih
diperkenankan dibangun prasarana
wilayah sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
4) Alokasi untuk infrastruktur umum
adalah lahan terbuka yang belum secara
khusus ditetapkan fungsi
pemanfaatannya dan belum banyak
dimanfaatkan oleh manusia.
5) Kriteria peruntukan lokasi disesuaikan
dengan kriteria pelabuhan, bandara, dan
infrastruktur umum yang akan
dikembangkan.
6) Lokasi kawasan pelabuhan dan bandara
tidak diperkenankan berbatasan
langsung dengan kawasan permukiman.
7) Dilarang melakukan kegiatan yang
merusak fungsi ekosistem daerah

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 265


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
pelabuhan, bandara, dan infrastruktur
umum lainnya yang akan dikembangkan.
8) Dilarang melakukan kegiatan yang
menimbulkan gangguan terhadap fungsi
pelabuhan dan bandara, serta fasilitas
pendukungnya.

B Struktur Ruang
1 Sistem Perkotaan

Sistem Jaringan
2 Transportasi

a. Transportasi Darat 1) Di sepanjang sistem jaringan jalan


nasional dan provinsi tidak
diperkenankan adanya kegiatan yang
dapat menimbulkan penurunan fungsi
dan hambatan lalu lintas regional.
2) Di sepanjang sistem jaringan jalan
nasional dan provinsi tidak
diperkenankan adanya akses langsung
dari bangunan ke jalan.
3) Bangunan di sepanjang sistem jaringan
jalan nasional dan provinsi harus
memilki sempadan bangunan yang
sesuai dengan ketentuan setengah rumija
+1.
4) Lokasi terminal tipe A dan B diarahkan
untuk berada di luar batas kota dan
memiliki akses ke jalan arteri primer
sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

b. Transportasi Laut 1) Pelabuhan laut diarahkan memiliki


kelengkapan fasilitas pendukung sesuai
dengan fungsi dari pelabuhan tersebut.
2) Pelabuhan laut diarahkan untuk
memiliki akses ke jalan arteri primer.

c. Transportasi Udara 1) Ketentuan Keselamatan Operasional


Penerbangan (KKOP).
2) Pelabuhan udara diarahkan untuk
memilki akses ke jalan arteri primer.

3) Tidak diperkenankan adanya bangunan


Sistem Jaringan Prasarana permukiman dan bangunan lain yang
3 Energi akan mengganggu dan merusak system
jaringan. kecuali berada di kiri-kanan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 266


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
ZONA/KAWASAN
NO BERDASARKAN KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI
POLA RUANG WILAYAH
SUTUT dan SUTET sesuai ketentuan
yang berlaku
4) Ruang Bebas di sekitar menara berjari-
jari minimum sama dengan tinggi
Sistem Jaringan menara;
4 Telekomunikasi 5) Diarahkan untuk menggunakan menara
telekomunikasi secara bersama-sama
diantara para penyedia layanan
telekomunikasi (provider)
Sumber : Perubahan RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014-2019
2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Tantangan utama dalam mengembangkan perekonomian Indonesia,


termasuk pertanian, adalah upaya untuk menciptakan iklim usaha yang
kondusif, yakni upaya menciptakan kemudahan dan kepastian usaha baik
bagi pengusaha domestik maupun internasional.Sehubungan dengan hal
tersebut, Worl Bank Group telah menetapkan peringkat doing
business.Doing business melihat bagaimana regulasi bisnis memberikan
ide-ide yang baik dalam memulai dan mengembangkan bisnis atau
sebaliknya. Pemeringkatan doing business fokus untuk mengukur efisiensi,
dengan cara merekam prosedur, waktu dan biaya untuk memulai dan
mengembangkan suatu bisnis. Peringkat kemudahan doing business adalah
1-189.Peringkat kemudahan melakukan bisnis yang tinggi berarti
lingkungan peraturan lebih kondusif untuk memulai dan mengoperasikan
perusahaan.Pemeringkatan ditentukan dengan metode skoring berdasarkan
pada 10 topik, masing-masing topik terdiri dari beberapa indikator. Adapun
10 topik tersebut adalah (World Bank Group, 2015): (1) Starting a Business,
(2) Dealing with Construction Permits, (3) Getting Electricity, (4) Registering
Property, (5) Getting Credit, (6) Protecting Minority Investors, (7) Paying Taxes,
(8) Trading Across Borders, (9) Enforcing Contracts, dan (10) Resolving
Insolvency.
Berdasarkan hasil pemeringkatan oleh World Bank Group (2017),
Indonesia menempati peringkat 72 dari 189 negara, dan peringkat ke 6 dari
10 negara anggota ASEAN berdasarkan ranking kemudahan melakukan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 267


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa iklim usaha di Indonesia masih
relatif buruk dan perlu ditingkatkan dalam rangka mewujudkan
pembangunan ekonomi yang lebih baik.
Rendahnya peringkat kemudahan melakukan usaha di Indonesia
mencerminkan bahwa masih banyak tantangan dan kelamahan yang harus
dihadapi dan diperbaiki sehingga menjadi negara yang memiliki daya saing
yang tinggi.Kepemilikan kekayaan sumberdaya alam, memiliki keunggulan
komparatif, saja belum cukup menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara yang disegangi dalam percaturan liberalisasi dan globalisasi
ekonomi.
Rendahnya peringkat kemudahan melakukan usaha terjadi hampir
pada seluruh topik dari 10 topik doing business.Hal ini dapat dijelaskan
berikut ini.
(a) Memulai usaha (starting a business)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam memulai
usaha adalah prosedur, waktu, biaya, dan modal minimum yang perlu
disetor untuk memulai usaha. Berdasarkan indikator-indikator tersebut,
Indonesia berada pada peringkat 155 dari 189 negara di dunia, dan
peringkat ke 6 dari 10 negara anggota ASEAN.
(b) Berurusan dengan izin konstruksi (dealing with construction permits)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam pengurusan
izin konstruksi adalah prosedur, waktu, dan biaya untuk melengkapi
seluruh persyaratan untuk membangun gudang.Indonesia berada pada
peringkat 153 di dunia dan peringkat 9 di ASEAN.
(c) Mendapatkan listrik (getting electricity)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam
mendapatkan listrik adalah prosedur, waktu, dan biaya untuk dapat
terhubung ke jaringan listrik.Indonesia berada pada peringkat 78 di
dunia dan peringkat 6 di ASEAN.
(d) Mendaftarkan properti (registering property)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam
mendaftarkan properti adalah prosedur, waktu, dan biaya untuk

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 268


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
mentransfer properti.Indonesia berada pada peringkat 117 di dunia dan
peringkat 8 di ASEAN.
(e) Mendapatkan kredit (getting credit)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam
mendaftarkan kredit adalah peraturan tentang jaminan bergerak dan
sistem informasi kredit.Indonesia berada pada peringkat 71 di dunia dan
peringkat 5 di ASEAN.
(f) Melindungi investor minoritas (protecting minority investors)
Indikator yang digunakan untuk menilai kesungguhan dalam
melindungi investor minoritas adalah perlindungan atas hak-hak
pemegang saham minoritas dalam melakukan transaksi dengan pihak
lain. Indonesia berada pada peringkat 43 di dunia dan peringkat 4 di
ASEAN.
(g) Membayar pajak (paying tax)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam membayar
pajak adalah pembayaran, waktu, dan tariff pajak total untuk
perusahaan agar mematuhi seluruh peraturan pajak. Indonesia berada
pada peringkat 160 di dunia dan peringkat 9 di ASEAN.
(h) Perdagangan lintas batas (trading across borders)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam
perdagangan lintas batas adalah dokumen, waktu, dan biaya untuk
ekspor dan impor melalui pelabuhan.Indonesia berada pada peringkat
62 di dunia dan peringkat 5 di ASEAN.
(i) Menegakkan kontrak (enforcing contracts)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam menegakkan
kontrak adalah prosedur, waktu, dan biaya untuk menyelesaikan
sengketa komersial.Indonesia berada pada peringkat 172 di dunia dan
peringkat 8 di ASEAN.
(j) Menyelesaikan kepailitan (resolving insolvency)
Indikator yang digunakan untuk menilai kemudahan dalam
menyelesaikan kepailitan adalah waktu, biaya, keluaran, dan tingkat

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 269


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
pemulihan kepailitan komersial.Indonesia berada pada peringkat 75 di
dunia dan peringkat 5 di ASEAN.

2.1.4.4. Sumber Daya Manusia

Kinerja daya saing dari aspek sumberdaya manusia dapat dilihat dari
angka ketergantungan atau tingkat ketergantungan. Angka ketergantungan
atau tingkat ketergantungan adalah rasio antara jumlah penduduk usia
tidak produktif (< 15 tahun dan > 64 tahun) terhadap jumlah penduduk
usia produktif (15–64 tahun), dimana rasio ini menggambarkan beban
tanggungan setiap 100 orang penduduk produktif terhadap penduduk
tidak produktif.
Tabel 2.170
Rasio Ketergantungan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2012-2017
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah penduduk 113,068
1 127,131 119,537 124,102 126,712 129,312
usia < 15 tahun
Jumlah penduduk 11,993
2 10,311 10,837 11,430 11,673 11,910
usia > 64 tahun
Jumlah penduduk 125,061
3 usia tidak produktif 137,442 130,374 135,532 138,385 141,222
(1) &(2)
Jumlah penduduk 296,861
4 251,474 270,827 265,369 271,016 276,511
Usia 15-64 tahun
Rasio 0.42
5 ketergantungan (3) / 0.55 0.48 0.51 0.51 0.51
(4)

Sumber: BPS Kabupaten Indragiri Hulu (2017)

Secara keseluruhan rasio ketergantungan di Kabupaten Indragiri


Hulu berfluktuasi yaitu dari 100 penduduk produktif menanggung beban 55
jiwa tidak produktif pada tahun 2010 menjadi 51 jiwa pada tahun 2016
dengan laju penurunan sebesar 0,9 per tahun. Tingkat ketergantungan
yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu masih di bawah ideal, sehingga
pendapatan keluarga masih tersedot untuk kebutuhan keluarga.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 270


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.171
HASIL ANALISIS GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH TERHADAP
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSANPEMERINTAHAN
KABUPATEN INDRAGIRI HULU SAMPAI TAHUN 2017

Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
KESEJAHT
ERAAN
MASYARA
1. KAT
Kesejahter
aan dan
1. Pemerataa
1. n Ekonomi
Pertumbuh
an PDRB
4.5
ADHK-TM 5,25 8,39 6,21 5,62 5,06 4.55 7,98 <
0
1.1 Tahun
.1. 2010 - (%)
1.1 Laju Inflasi 7.1
7,00 5,09 3,35 8,83 8,56 6.94 10,68 >
.2. - (%) 5
PDRB Per
Kapita
ADHK
68,6 56. 58.3
Tahun 58,96 61,77 64,18 66,34 16,22 >
2 58 3
2010 - (Rp
1.1 Juta/kapita
.3. )
Tingkat
3.6
1.1 Kemiskinan 7,25 7,17 7,50 7,14 7,10 6,94 7,55 >
8
.4. - (%)
1. Kesejahter
2. aan Sosial
1.2
.1. Pendidikan
1.2 Angka 99,00 99,00 99,00 98,70 98,9 98. 98.9 100,0 =

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 271


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
.1. Melek 6 68 0 0
1. Huruf - (%)
Harapan
1.2 Lama 11,6 12. 12.5
11,20 11,25 11,29 11,51 11,66 =
.1. Sekolah - 6 24 6
2. (Tahun)
Rata-Rata
1.2 Lama 7.8
7,31 7,38 7,46 7,55 7,62 7.89 7,62 =
.1. Sekolah - 3
3. (Tahun)
Angka
Partisipasi
96,0 98. 99.1 100,0
1.2 Murni 96,00 98,00 98,00 96,00 =
0 78 7 0
.1. SD/MI/Pak
4. et A - (%)
Angka
Partisipasi
Murni 57,7 77. 76.5
91,00 78,00 78,00 57,70 94,05 <
1.2 SMP/MTs/ 0 52 3
.1. Paket B -
5 (%)
Angka
Partisipasi
Murni 61,0 58. 57.7
83,00 57,00 57,00 61,00 96,00 <
1.2 SMA/SMK/ 0 56 3
.1. MA/Paket
6. C - (%)
1.2
.2. Kesehatan
Angka
1.2 Harapan 69,6 69. 69.9
69,53 69,60 69,63 69,64 69.93 =
.2. Hidup - 7 79 3
1. (Tahun)
Angka
Kematian
Bayi - (Bayi 6.8
4,51 4,43 4,52 6,15 8,50 6.72 0.00 <
1.2 Mati Per 0
.2. 1000
2. Kelahiran)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 272


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Angka
Kematian
Ibu -
155,6 142,9 225,8 142, 107 100.
(Kematian 299,40 0.00 <
7 8 2 00 .20 80
1.2 Ibu Per
.2. 100.000
3 Persalinan)
1.2
0.5
.2. Balita Gizi 0.05 0,05 0,12 0,75 0,75 0.40 0,40 =
0
4. Buruk - (%)
Angka
Kejadian
0.3
1.2 Malaria - 0,59 1,01 0,65 0,39 0,39 0.37 0,34 <
8
.2. (Per 1.000
5. Penduduk)
Angka
Kesakitan
73,2 53. 48.8
1.2 DBD - (Per 53,91 0,51 1,00 76,55 < 50 <
7 62 4
.2. 100.000
6. Penduduk)
Kesejahter
1.2 aan Sosial
.3. Lainnya
1.2
67,5 68. 68.9
.3. 65,93 66,50 66,68 67,11 > 70 =
2 67 7
1 IPM
Pengeluara
n Perkapita
Disesuaika 9.043, 9.635, 9.655, 9.86 10. 10.2 10.00
9.726,00 >
1.2 n - (Rp 24 58 75 9,01 068 23 0
.3. ribu/Tahun
2. )
Rasio
Penduduk
96,3 77. 77.2
1.2 Yang 96,15 96,25 87,72 >
5 12 0
.3. Bekerja -
3. (%)
1.2 Tingkat 63,0 67. 67.7
62,89 63,04 53,20 >
.3. Partisipasi 4 73 3

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 273


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
4. Angkatan
Kerja - (%)
1.2 Penganggur
4.8
.3. an Terbuka 4,14 2,75 3,85 3,75 3,65 4.73 3,5 >
2
5. - (%)
Seni,
Budaya
1. dan
3. Olahraga
1.
3. Kebudayaa
1. n
Jumlah
Grup
Kesenian -
(Jumlah 4,4
2,33 2,66 2,75 3,99 4,42 4,41 4,41 =
Grup 0
1.3 Kesenian/1
.1. 00.000
1. Penduduk)
Jumlah
Gedung -
(Jumlah 0.1
0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0.19 0,02 <
1.3 Gedung/10 9
.1. 0.000
2. Penduduk)
Pemuda
1.3 dan
.2. Olahraga
Jumlah
Klub
Olahraga
(Jumlah 1.1
0,74 0,80 1,08 1,05 1,06 1.16 1,16 =
Klub 0
1.3 Olahraga/1
.2. 0.000
1. Penduduk)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 274


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Jumlah
Gedung -
(Jumlah
0.0
Gedung 0,03 0,03 0,03 0,02 0,07 0.07 0,3 <
6
1.3 Olahraga/1
.2. 0.000
2. Penduduk)

URUSAN
PEMERINT
AHAN
KONKURE
2. N
Urusan
Pemerinta
han Wajib
2. Pelayanan
1. Dasar
2.
1.
1. Pendidikan
Angka
Partisipasi
99. 99.1 100,0
2.1 Sekolah 7 - 98,40 98,5 99.70 98,40 98,5 =
70 7 0
.1. 12 Tahun -
1. (%)
Angka
Partisipasi
92. 94.4 100,0
2.1 Sekolah 13 91,60 91,7 92.41 91,60 91,7 <
41 9 0
.1. - 15 Tahun
2. - (%)
Angka
Partisipasi
80. 77.9 100,0
2.1 Sekolah 16 74,10 74,1 80.13 74,10 74,1 <
13 5 0
.1. - 18 Tahun
3. - (%)
2.1 Rasio
58,6 59, 59,8
.1. Ketersediaa 45,32 58,50 56,62 54,87 50,00 >
8 82 2
4. n Sekolah -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 275


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
(Per 1.000
Penduduk
Usia 7 - 12
Tahun)
Rasio
Ketersediaa
n Sekolah -
45,8 56, 41,4
(Per 1.000 41,97 51,16 53,56 50,06 50,00 <
5 63 4
2.1 Penduduk
.1. Usia 13 -
5. 15 Tahun)
Rasio Guru
Terhadap
Murid
458,6 745,0 621,7 761, 590 572. 637,1
SD/MI - 761,04 <
5 6 4 04 .57 85 5
2.1 (Guru/10.0
.1. 00 Murid
6. SD&MI)
Rasio Guru
Terhadap
Murid
599,9 707,5 634,5 817, 627 602. 644,4
SMP/MTs - 817,67 <
5 4 2 67 .97 85 0
2.1 (Guru/10.0
.1. 00 Murid
7. SMP/MTs)
Rasio Guru
Terhadap
Murid
SMA/SMK/
718,6 881,4 931,5 981, 749 715. 749,9
MA - 981,06 >
0 0 1 06 .54 81 8
(Guru/10.0
2.1 00 Murid
.1. SMA/SMK/
8. MA)
Rasio Murid
Terhadap
24,6 25, 25,0
2.1 Kelas 32,05 32,18 24,58 24,60 25,07 <
0 00 0
.1. SD/MI -
9. (Murid/Kel

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 276


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
as SD/MI)
Rasio Murid
Terhadap
Kelas
33,2 33, 33,1
SMP/MTs - 32,18 31,18 32,25 33,26 30 <
6 24 6
2.1 (Murid/Kel
.1. as
10. SMP/MTs)
Rasio Murid
Terhadap
Kelas
SMA/SMK/
51,2 51, 50,4
MA - 48,85 45,44 51,98 51,26 30 <
6 20 6
(Murid/Kel
2.1 as
.1. SMA/SMK/
11. MA)
Kondisi
Bangunan
26,7 38. 39.1
2.1 Baik di 26,72 26,72 38.21 26,72 100 <
2 21 2
.1. Sekolah
12. SD/MI - (%)
Kondisi
Bangunan
Baik di 63,9 68. 73.3
63,93 63,93 68.42 63,93 100 <
2.1 Sekolah 3 42 5
.1. SMP/MTs -
13. (%)
Kondisi
Bangunan
Baik di 82,3 81. 84.2
82,38 82,38 81.12 82,38 100 <
2.1 Sekolah 8 12 2
.1. SMA/SMK/
14. MA - (%)
Rasio Anak
2.1 Yang 22,8 25. 26.7
42,00 28,00 28,00 24,00 35 <
.1. mengikuti 0 19 4
15. PAUD - (%)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 277


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Angka
2.1 Putus 0.2
0,30 0,20 0,20 0,30 0,29 0.21 0 <
.1. Sekolah 3
16. SD/MI - (%)
Angka
Putus
0.1
2.1 Sekolah 0,80 1,00 1,00 0,30 0,24 0.14 0 <
6
.1. SMP/MTs -
17. (%)
Angka
Putus
0.4
2.1 Sekolah 2,00 0,20 0,20 0,70 0,62 0.32 0 <
0
.1. SMA/SMK/
18. MA - (%)
2.1 Angka
99,0 99. 99.4
.1. Kelulusan 99,31 99,90 99,90 99,00 100 =
0 21 5
19. SD/MI
2.1 Angka
93,0 97. 98.3
.1. Kelulusan 96,63 95,00 95,00 93,00 100 =
0 09 4
20. SMP/MTs
Angka
2.1 Kelulusan 97,0 98.. 99.0
99,00 92,00 92,00 97,00 100 =
.1. SMA/SMK/ 0 78 3
21. MA
Angka
Melanjutan
dari SD/MI 94,0 96. 97.1
97,00 96,00 96,00 94,00 100 =
2.1 ke 0 42 2
.1. SMP/MTs -
22. (%)
Angka
Melanjutan
dari
92,0 93. 95.0
SMP/MTs 98,20 91,00 91,00 92,00 100 =
0 54 5
2.1 ke
.1. SMA/SMK/
23. MA - (%)
2.1 Guru yang 64,0 85. 89.4
40,00 50,00 50,00 64,00 100 <
.1. Memenuhi 0 12 5

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 278


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
24. Kualifikasi
2.
1.
2. Kesehatan
Rasio
Posyandu
Per Satuan 9.5
7,54 7,15 7,68 7,37 8,75 9.87 10,00 <
2.1 Balita - (Per 1
.2. 1.000
1. Balita)
Rasio
Puskesmas,
Poliklinik,
Pustu Per 0.4
0,29 0,28 0,27 0,37 0,44 0.45 0,50 <
Satuan 4
2.1 Penduduk -
.2. (Per 1.000
2. Penduduk)
Rasio
Rumah
Sakit Per
0,002 0,002 0,002 0,00 0.0
Satuan 0,0025 0.01 0.01 =
7 6 5 73 1
2.1 Penduduk -
.2. (Per 1.000
3. Penduduk)
Rasio
Dokter Per
Satuan 0.2
0,20 0,21 0,20 0,20 0,27 0.29 0,35 <
2.1 Penduduk - 8
.2. (Per 1.000
4. Penduduk)
Rasio
Dokter
Umum
0.2
Persatuan 0,14 0,14 0,13 0,13 0,19 0.24 0,45 <
0
2.1 Penduduk -
.2. (Per 1.000
5. Penduduk)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 279


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Rasio
Dokter Gigi
Persatuan 0.0
0,04 0,05 0,04 0,04 0,04 0.05 0,11 <
2.1 Penduduk - 4
.2. (Per 1.000
6. Penduduk)
Rasio
Dokter
Spesialis
0.0
Persatuan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0.03 0,09 <
2
2.1 Penduduk -
.2. (Per 1.000
7. Penduduk)
Rasio
Perawat Per
satuan
1.2
Penduduk - 0,89 1,10 1,13 1,11 1,21 1.21 1,10 >
0
2.1 (Per
.2. 100.000
8. Penduduk)
Rasio Bidan
Per satuan
Penduduk - 1.4
0,92 1,20 1,19 1,36 1,49 1.45 1,00 >
2.1 (Per 6
.2. 100.000
9. Penduduk)
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan 100,0 42,0 55. 58.1 100,0
29,00 41,00 52,00 <
2.1 Yang 0 0 00 2 0
.2. Ditangani -
10. (%)
Cakupan
Pertolongan
Persalinan
78,0 79. 83.0 100,0
Oleh 92,00 85,00 86,00 85,00 =
0 00 0 0
2.1 Tenaga
.2. Kesehatan
11. Yg Memiliki

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 280


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Kompetensi
Kebidanan
- (%)
Cakupan
2.1 Desa/Kelur 100,0 41,0 54. 62.0 100,0
55,00 79,00 74,00 <
.2. ahan UCI - 0 0 00 0 0
12. (%)
Cakupan
Balita Gizi
Buruk Yang 100,0 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
100,00 =
2.1 Mendapat 0 0 0 00 .00 00 0
.2. Perawatan -
13. (%)
Cakupan
Penemuan
dan
100,0 34,0 48. 56.0 100,0
Penangana 33,00 30,00 58,00 <
0 0 00 0 0
2.1 n Penderita
.2. TBC-BTA -
14. (%)
2.1 Cakupanan
100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
.2. Penangaan 98,00 100,00 =
0 0 00 .00 00 0
15. DBD - (%)
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
25,8 100 100. 100,0
Rujukan 8,19 56,00 0,70 25,80 <
0 .00 00 0
2.1 Pasien
.2. Masyarakat
16. Miskin - (%)
2.1 Cakupan
94,8 96. 98.0 100,0
.2. Kunjunan 91,00 84,00 75,00 94,80 =
0 00 0 0
17. Bayi - (%)
Pekerjaan
2. Umum dan
1. Penataan
3. Ruang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 281


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Panjang
Jalan
Kabupaten
Dalam
57,6
Kondisi 50,46 67,43 40,64 49,16 62 62 15,00 >
6
Mantap
2.1 (Baik -
.3. Sedang) -
1. (%)
Luas Irigasi
Kabupaten
55,0 100,0
2.1 Dalam 80,00 83,00 84,00 55,00 62 62 <
0 0
.3. Kondisi
2. Baik - (%)
Rumah
2.1 Tangga 55,0 100,0
80,00 83,00 84,00 55,00 62 62 <
.3. Bersanitasi 0 0
3. Baik - (%)
2.1 Kawasan
76. 57.6
.3. Kumuh - 5,00 0,35 0,35 0,10 0,10 0,00 =
82 2
4. (Hektar)
2.1 Luas Ruang 22.4 22.4 22.4
8.520, 10.08 22.40 22.403,0 30,00
.3. Terbuka 03,0 03,0 03,0 <
00 1,00 3,00 0 0
5. Hijau - M2 0 0 0
Ratio RTH
2.1 Persatuan 15,4 13. 13.9
15,48 15,48 15,48 15,48 30,00 <
.3. wilayah ber 8 18 8
6. HPL/HGB
Perumahan
Rakyat dan
2. Kawasan
1. Pemukima
4. n
2.1 Rumah
76,0 62. 63.2 100,0
.4. Layak Huni 97,88 76,00 76,00 76,00 <
0 40 0 0
1. - %)
2.1 Rumah
63,0 72, 77,0 100,0
.4. Tangga 70,8 73,00 70,00 70,00 <
0 00 0 0
2. Pengguna

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 282


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Air Bersih -
(%)
Desa/Kelur
2.1 ahan 100, 100 100, 100,0
40,72 71,13 75,26 92,78 =
.4. Berlistrik 00 ,00 00 0
2. PLN - (%)
Rumah
Tangga
66,9 84. 86.5 100,0
2.1 Pelanggan 31,86 46,72 58,77 62,91 <
1 32 6 0
.4. Listrik PLN
3. - (%)
Lingkungan
2.1 Pemukiman 0.1
7,00 0,26 0,26 0,26 0,26 0.16 0,00 =
.4. Kumuh - 6
4. (%)
Ketentera
man,
Ketertiban
Umum dan
Perlindung
2. an
1. Masyaraka
5. t
Rasio Polisi
Pamong
4,2
2.1 Praja - (Per 4,70 4,58 4,39 4,25 4,25 4,25 4,5 <
5
.5. 10.000
1. Penduduk)
Rasio
Petugas
37,8 36, 36,5
2.1 Linmas - 42,22 41,14 39,22 37,76 38,14 <
6 61 3
.5. (Per 10.000
2. Penduduk)
Jumlah
unjuk rasa
tidak 11,0 8,0
1,00 8,00 - 11,00 4,00 0 <
2.1 berizin - 0 0
.5. (Jumlah
3. Unjuk

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 283


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Rasa)
Jumlah
unjuk rasa
berizin - 4,0
19,00 13,00 3,00 6,00 6,00 3,00 0 <
2.1 (Jumlah 0
.5. Unjuk
4. Rasa)
2.1 Perkemban
375,0 597,0 153,0 128,
.5. gan titik api 128,00 3 0 0 =
0 0 0 00
5. - (Titik Api)
2.
1.
6. Sosial
Sarana
Sosial
seperti
Panti 6,0
5,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 11,00 <
Asuhan, 0
2.1 Jompo &
.6. Rehabibilta
1. si - (Unit)
Persentase
Penyandan
g Cacat 60,0 64. 68.0 100,0
81,00 80,00 80,00 75,00 <
2.1 Penerima 0 00 0 0
.6. Jaminan
2. Sosial - (%)
PMKS Yang
2.1 Memperole 12,0 24, 30.0 100,0
23,00 3,00 12,00 12,00 <
.6. h Bantuan 0 00 0 0
3. Sosial - (%)
Urusan
Pemerinta
h Wajib
Non
2. Pelayanan
2. Dasar
2. Tenaga
2. Kerja

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 284


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
1.
Pencari
Tenaga
28,0 28. 28.0 100,0
2.2 Kerja Yang 94,00 28,00 28,00 28,00 <
0 00 0 0
.1. Ditempatka
1. n - (%)
Tingkat
Partisipasi
66,7 66. 67.7
2.2 Angkatan 60,11 61,15 62,89 63,04 53,20 >
6 76 3
.1. Kerja/TPAK
2. - (%)
Tingkat
2.2 Penganggur 4.8
4,14 2,75 3,85 3,75 3,75 4.73 3,5 <
.1. an Terbuka 2
3. - (%)
Pelayanan
Jaminan
79,0 64. 68.0 100,0
2.2 Sosial Bagi 72,00 79,00 79,00 79,00 <
0 00 0 0
.1. Pekerja/Bu
4. ruh - (%)
Pemberday
aan
Perempuan
2. dan
2. Perlindung
2. an Anak
Rata-Rata
Jumlah
1.6
2.2 Anak Per 1,89 2,09 1,92 1,92 1,92 1.60 2,00 >
0
.2. Keluarga -
1. (Orang)
2.2
0,000 0,000 0,00 0.0
.2. Rasio KDRT - 0,00001 0.00 0 =
10 21 001 0
2. - (Rasio)
Partisipasi
Perempuan
41,0 32, 32,7
2.2 di Lembaga 34,00 35,00 33,84 33,84 35,00 <
5 78 8
.2. Pemerintah
3. - (%)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 285


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Partisipasi
Angkatan
33,8 32, 32,7
2.2 Kerja 34,00 34,00 33,84 33,84 50,00 <
4 78 8
.2. Perempuan
4. - (%)
Angka
Melek
Huruf
97,1 96. 97.2 100,0
Perempuan 93,00 96,00 97,10 97,10 >
0 87 0 0
2.2 Usia 15
.2. Tahun
5. Keatas -(%)
2.2 Indeks 88,1
87,7 88,
.2. Pembangun 85,74 86,29 86,74 87,62 7 88,50 <
5 04
6. an Gender
2.2 Indeks
74,5 75, 75,3
.2. Pemberday 65,34 69,05 69,78 74,11 62,32 >
9 19 6
7. aan Gender
2.
2.
3. Pangan
Rasio
Produksi
Terhadap 0.2
0,41 0,27 0,26 0,23 0,21 0.22 1,00 <
2.2 Kebutuhan 1
.3. Beras -
1. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap 1.3
0,86 2,45 2,35 1,70 1,46 1.38 1,60 <
2.2 Kebutuhan 8
.3. Jagung -
2. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap 0.0
0,12 0,02 0,01 0,06 0,05 0.05 1,00 <
2.2 Kebutuhan 5
.3. Kedelei -
3. (Rasio)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 286


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Rasio
Produksi
Terhadap 1.9
2,03 1,98 1,63 2,42 2,40 1.95 2,32 <
2.2 Kebutuhan 4
.3. Ubi Kayu -
4. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap 0.5
1,09 0,84 0,81 0,79 0,73 0.59 0,63 <
2.2 Kebutuhan 8
.3. Ubi Jalar -
5. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap
0.2
Kebutuhan 0,57 0,37 0,27 0,31 0,26 0.23 1,00 <
3
2.2 Sayur
.3. Sayuran -
6. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap
1.8
Kebutuhan 1,03 1,79 1,94 2,36 2,00 1.82 2,03 <
9
2.2 Buah
.3. Buahan -
7. (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap
0.5
Kebutuhan 0,64 0,50 0,53 0,51 0,51 0.58 0,64 <
5
2.2 Daging
.3. Ruminansia
8. - (Rasio)
Rasio
Produksi
Terhadap 2.3
5,47 4,10 3,87 2,93 3,89 2.40 3,10 <
2.2 Kebutuhan 4
.3. Unggas -
9. (Rasio)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 287


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Rasio
Produksi
Terhadap 3.3
3,48 3,46 3,77 4,13 4,09 3.44 4,20 <
2.2 Kebutuhan 6
.3. Ikan-
10. (Rasio)
Regulasi
Ketahanan
Pangan
100,0 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
Dalam 100,00 =
0 0 0 00 ,00 00 0
2.2 Bentuk
.3. Perda/Perk
11. ada - (%)
Ketersediaa
n Pangan
Utama
19,7 20. 24.0
(Beras) - 40,52 26,52 34,30 22,19 40,00 <
5 00 0
2.2 (Kg Per
.3. 1.000
12. Penduduk)
2.
2.
4. Pertanahan
2.2 Luas Lahan
100,0 100,0 100, 100 100.
.4. Bersertifika 77,00 100,00 60,00 >
0 0 00 .00 00
1. t - (%)
Penyelesaia
2.2 n Kasus 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
77,00 100,00 =
.4. Tanah 0 0 00 .00 00 0
2. Negara - (%)
2.2 Penyelesaia
100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
.4. n Izin 85,00 100,00 =
0 0 00 .00 00 0
3. Lokasi - (%)
2.
2. Lingkunga
5. n Hidup
2.2 Rasio TPS
0.1
.5. Per Satuan 1,00 3,00 0,15 0,14 0,14 0.26 1,06 <
7
1. Penduduk -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 288


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
(M/1.000
Penduduk)
Persentase
2.2 Penangana 83,0 85. 86.7 100,0
72,00 77,00 89,00 83,00 <
.5. n Sampah - 0 00 8 0
2. (%)
Status
2.2 Pencemara
5,56 7,5 8,0 7,2 7,2 5.6 6.21 0,00 <
.5. n Mutu Air
3. - (%)
Penegakan
2.2 Hukum 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
83,39 100,00 =
.5. Lingkungan 0 0 00 .00 00 0
4. - (%)
Administra
si
Kependudu
2. kan dan
2. Pencatatan
6. Sipil
2.2
62,0 76. 81.4 100,0
.6. Kepemilika 93,00 63,00 62,00 62,00 <
0 77 3 0
1. n KTP - (%))
Kepemilika
2.2 n Akte 100, 100,0
68,40 77,00 81,00 100,00 100 100 =
.6. Kelahiran - 00 0
2. (%)
Kepemilika
n KTP
42,7 86. 87.5 100,0
2.2 Nasional 39,25 39,78 40,22 42,75 <
5 70 4 0
.6. Berbasis
3. NIK - (%)
Pemberday
2. aan
2. Masyaraka
7. t dan Desa
2.2
100,0 100,0 100, 100 100, 100,0
.7. PKK Aktif 80,00 100,00 =
0 0 00 ,00 00 0
1. (%)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 289


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
2.2
95,8 94, 94,6 100,0
.7. Posyandu 62,00 99,00 99,24 98,00 <
5 63 3 0
2. aktif (%)
Pengendali
an
Penduduk
2. dan
2. Keluarga
8. Berencana
2.2 Prevalensi
68,1 70, 70,4 100,0
.8. Peserta KB 69,00 70,00 69,97 73,00 <
4 48 8 0
1. Aktif - (%)
Keluarga
Prasejahter
a dan 21,4 20, 20,1
3,00 3,00 35,85 85,00 19,40 <
2.2 Keluarga 0 98 2
.8. Sejahtera I
2. - (%)
Rasio
Akseptor
KB (Jumlah 72,7 74, 74,8 100,0
67,05 69,86 70,92 71,57 <
2.2 Apsektor 2 81 1 0
.8. KB/Jumlah
3. PUS)
Pertumbuh
2.2 an
3,05 3,28 3,05 1,04 2,02 2,7 2,5 1,1 <
.8. Penduduk
4. (%/Tahun)
2.
2. Perhubung
9. an
Jumlah
243
2.2 Kendaraan 163.5 167.8 185.3 198. 245. 200.0
198.980 .42 >
.9. Bermotor 41 24 45 980 131 00
2
1. (Unit)
Jumlah
2.2 Angkutan 0.1
0,07 0,10 0,12 0,12 0,12 0.10 3,00 <
.9. Darat 0
2. Dibandingk

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 290


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
an dengan
Jumlah
Penumpang
- (%)
Rasio
Panjang
Jalan Per
jumlah 0,01 0.0
0,013 0,013 0,012 0,011 0.01 0,011 >
Kendaraan 1 1
2.2 - (Panjang
.9. Jalan/Kend
3. araan)
Komunikas
2. i dan
2. Informatik
10 a
Website
2.2 Milik 100,0 100,0 100,0 100, 100 100, 100,0
100,00 =
.10 Pemerintah 0 0 0 00 ,00 00 0
.1. - (%)
2.2
6,0
.10 Pameran/E 3,00 8,00 5,00 6,00 6,00 6,00 6,00 =
0
.2. xpo - (Kali)
2. Koperasi,
2. Usaha
11 Kecil dan
. Menengah
2.2 Jumlah
.11 Koperasi - 336 348 353 353.00 357 369 369 369 =
.1 (Unit)
2.2 Persentase
79,5 53, 55,0 100,0
.11 Koperasi 63,69 65,03 60,34 60,91 <
4 08 0 0
.2. Aktif - (%)
2.2 Usaha Kecil
100, 80. 80.0 100,0
.11 dan Mikro - 94,00 99,00 99,00 100,00 <
00 00 0 0
.3. (%)
2.
2. Penanama
12 n Modal

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 291


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
.
5.1
5.31 6.12
2.2 Realisasi 1.013. 1.020. 15.32 1.725.57 02. 5.315
5.24 3.15 =
.12 PMDN - (Rp 510 140 8.269 0 632 .242
2 8.70
.1. Juta) .25
2.2 226.9 311.1 283.
5.763. 311.100. 290. 321. 300.0
.12 Realisasi 65.15 00.39 995. >
300 396 226 982 00
.2. PMA- (US$) 1 6 296
Kenaikan/P 238
250.
enurunan .55
208, 483
2.2 Nilai 7,94 0,65 50,26 12,57 6.0 20,00 >
02 851.
.12 Investasi 48.
07
.3. PMDN - (%) 64
2.
2. Kepemuda
13 an dan
. Olahraga
Jumlah
2.2 Organisasi 27,0 27, 27,0
27,00 27,00 27,00 27,00 27,00 =
.13 Pemuda - 0 00 0
.1. (Organisasi)
Jumlah
2.2 Organisasi 27,0 27, 27,0
17,00 19,00 21,00 24,00 27,00 =
.13 Olahraga - 0 00 0
.2. (Organisasi)
Jumlah
Kegiatan
3,0
2.2 Kepemudaa 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 =
0
.13 n-
.3. (Kegiatan)
Jumlah
2.2 Kegiatan 99,0 80, 85,0
5,00 6,00 19,00 81,00 99,00 =
.13 Olahraga - 0 00 0
.4. (Kegiatan)
2.2 Lapangan
103,0
.13 Olahraga - 15,00 40,00 174,00 246 251 256 500 <
0
.5. (Lapangan)
2.2 Rasio 0,04 0,10 0,26 0,43 0,55 0.5 0.59 1,00 <

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 292


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
.13 Lapangan 2
.6. Olahraga -
(Per 1.000
Penduduk)
2.
2.
14
. Statistik
Buku
Kabupaten
Indragiri
1.0
Hulu 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1.00 1,00 =
0
2.2 Dalam
.14 angka -
.1. (Judul)
Buku
Kecamatan
1.0
2.2 Dalam 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1.00 1,00 =
0
.14 Angka -
.2. (Judul)
Buku PDRB
Kabupaten
1.0
2.2 Indragiri 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1.00 1,00 =
0
.14 Hulu -
.3. (Judul)
2.
2.
15
. Persandian
2.
2.
16 Kebudayaa
. n
Jumlah
2.2 Grup 165 192.
85 100 107 160 179 220 <
.16 Kesenian - .00 00
.1. (Grup)
2.2 Penyelengg 4.0
2,00 5,00 1,00 3,00 3,00 6,00 13,00 <
.16 araan 0

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 293


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
.2. Festival
Seni dan
Budaya -
(Kali)
Benda,
Situs dan
Kawasan
Cagar 100,0 100, 100 100, 100,0
37,50 19,00 100,00 =
Budaya 0 00 ,00 00 0
2.2 Yang
.16 dilestarikan
.3. - (%)
2.
2.
17 Perpustaka
. an
Jumlah
Koleksi
Buku Yang
64,7 13, 30,0
Tersedia di 55,00 23,00 23,60 24,00 78,42 <
5 03 0
2.2 Perpustaka
.17 an Daerah -
.1. (%)
Jumlah
Orang
Dalam
0,0
Populasi 8,00 0,05 0,08 0,02 0,02 0,02 0.12 <
2
2.2 Yang Harus
.17 Dilayani -
.2. (%)
2.
2.
18
. Kearsipan
Penerapan
Pengelolaan
93,0 93, 93,0 100,0
2.2 Arsip 72,00 93,00 93,00 93,00 <
0 00 0 0
.18 Secara
.1. Baku - (%)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 294


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Peningkata
n SDM
2,0
2.2 Pengelola 2,00 1,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 =
0
.18 Kearsipan -
.2 (Kegiatan)
Urusan
2. Pemerinta
3. h Pilihan
2. Kelautan
3. dan
1. Perikanan
Produksi
5.0
2.3 Perikanan 2.870, 2.879, 626,8 5.96 5.26
5.193,30 14. 6.000 <
.1. Tangkap - 00 50 2 9,40 5.01
30
1. (Ton)
Produksi
3.3
2.3 Perikanan 4.343, 4.541, 1.374, 4.00 3.52
4.030,00 60. 4.500 <
.1. Budidaya - 41 88 28 1,09 8.96
60
2. (Ton)
2.
3.
2. Pariwisata
2.3 Kunjungan
425,0 624,0 2.855, 3.10 3,8 20,9 11,15
.2. Wisatawan 1.081,00 >
0 0 00 6,00 67 47 3
1. - (Orang)
Kontribusi
Sektor
0.6
2.3 Pariwisata 0,72 0,72 0,72 0,75 0,75 0.62 0,75 <
2
.2. Terhadap
2. PDRB - (%)
2.
3.
3. Pertanian
2.3 Luas Lahan
17.20 14.67 13.78 6.69 6.6 6.69
.3. Sawah - 6.695 6.850 <
9 4 8 5 95 5
1. (Hektar)
2.3 Luas
2.16 2.1 2.16
.3. Tanam Padi 5.440 2.000 3.322 2.169 4.500 <
9 69 9
2. Sawah -

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 295


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
(Hektar)
2.3 Luas Panen
1.78 1.7 1.78
.3. Padi Sawah 3.656 1.925 3.112 1.782 2.000 <
2 82 2
3. - (Hektar)
Produksi
7.8
2.3 Padi 14.10 9.222, 13.55 9.61 9.61 10.00
7.885,35 85, <
.3. Sawah - 1,18 68 5,87 1,20 1,20 0
35
4. (Ton)
Produktivit
as Padi
4,4
2.3 Sawah - 3,86 4,79 4,36 4,43 4,13 4,13 5,49 <
3
.3. (Ton/Hekta
5. r)
Produksi
3.3
2.3 Padi 3.973, 3.264, 2.731, 3.38 3.38
3.389,50 89, 4.000 <
.3. Ladang - 72 92 67 9,50 9,50
50
6. (Ton)
Produktivit
2.3 as Padi 2,0
2,27 2,22 2,39 2,01 2,01 2,01 3,34 <
.3. Ladang - 1
7. (Ton/Ha)
2.3 Produktivit
3,2
.3. as Padi - 3,34 3,67 3,82 3,22 3,22 3,35 4,00 <
5
8. (Ton/Ha)
2.3 Produksi 1.4
712,3 2.194, 2.258, 2.70 2.29
.3. Jagung - 1.722,10 27. 3.000 <
2 38 37 3,11 4.18
9. (Ton) 36
2.3 Produktivit
2.2
.3. as Jagung - 2,22 2,33 2,27 2,26 2,26 2.27 5,18 <
1
10. (Ton/Ha)
2.3 Produksi
330,2 207, 110 113.
.3. Kedelai - 77,00 39,83 207,30 200 <
0 30 .65 97
11. (Ton)
2.3 Produktivit
1.3
.3. as Kedelei - 1,10 1,12 1,14 1,13 1,62 1.37 1,57 >
3
12. (Ton/Ha)
2.3 Produksi 11.35 8.011, 6.643, 8.09 6.6 6.86
8.120,00 7.000 <
.3. Sayuran - 3,50 50 00 4,00 69. 9.54

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 296


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
13. (Ton) 46
Produksi
44.6 36. 37.9
2.3 Buah- 11.33 21.39 25.09 32.371,5 35.00
85,7 821 25.6 >
.3. Buahan - 3,80 6,90 8,20 0 0
0 .02 4
14. (Ton)
2.3 Produksi 40.5
43.81 48.30 40.501,0 41. 45.6 50.00
.3. Karet - (Ton 01,0 <
2,00 3,00 0 785 54 0
15. KKK) 0
2.3 Produktivit
1.400, 1.481, 1.04 880 924.
.3. as Karet - 1.298,00 1.500 <
00 00 9,00 .80 80
16. (Kg/Ha)
Produksi
2.3 Kelapa 179.8 202.6 228.7 285. 914 1.00
257.132 500 >
.3. Sawit - (Ton 97 22 10 453 ,38 8,67
17. CPO)
Produktivit
2.8
2.3 as Kelapa 3.39 2.99
3.595 4.005 4.467 4.767 52. 3.937 <
.3. Sawit - (Kg 7 5.20
80
18. CPO/Ha)
2.3 Populasi 32. 33.2
28.41 31.20 27.85 39.1 30,00
.3. Sapi - 35.622 299 68.0 >
8 9 9 98 0
19. (Ekor) .20 0
2.3 Populasi 2.1
2.67 2.22
.3. Kerbau - 2.574 2.332 1.687 2.707 84. 2.200 =
7 8.00
20. (Ekor) 80
2.3 Populasi 23. 24.5
35.88 42.68 18.86 27.7 25,00
.3. Kambing - 21.563 335 01.6 <
0 7 9 80 0
21. (Ekor) .20 0
2.3 Ayam 9.1 9.19
257.6 232.0 102.7 117. 500.0
.3. Buras - 117.468 97. 7.39 >
87 96 16 468 00
22. (Ekor) 395 5
2.3 Ayam Ras 7.12 9.1 9.19
6.013. 4.608. 2.774. 7.053.10 500.0
.3. Pedaging - 6.86 97. 7.39 >
620 000 080 8 00
23. (Ekor) 0 395 5
2.3
49.66 56.66 15.32 23.4 26. 29.9 30,00
.3. 23.418 <
8 7 1 18 715 17 0
24. Itik - (Ekor)
2.3 Kontribusi 29,23 28,11 27,52 27,50 27,5 27, 27,5 45,41 >

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 297


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
.3. Sektor 0 50 0
25. Pertanian
Terhadap
PDRB - (%)
2.
3.
4. Kehutanan
2.3 Luas Hutan
200,0 350,0 550,0 1.38 1.385,
.4. Rakyat - 1.385,00 - - =
0 0 0 5,00 00
1. (Hektar)
2.3 Luas Hutan 204. 1.385,
217.5 217.5 217.5 204.619,
.4. Produksi - 619, - - 00 =
55,00 55,00 55,00 39
2. (Hektar) 39
2.3 Luas Lahan 103. 1.385,
64.48 566.9 566.9 103.991,
.4. Kritis - 991, - - 00 =
8,00 52,00 52,00 69
3. (Hektar) 69
2. Energi dan
3. Sumberday
5. a Mineral
Produksi
1.298. 808.
2.3 Minyak 657.5 745.9 808.030, 808.0
076,0 030, - - =
.5. Bumi - 98,54 50,00 00 30,00
0 00
1. (Barel)
2.3 Produksi 1.176. 1.17 1.176.
344.7 564.4 1.176.93
.5. Batubara - 937,5 6.93 - - 937,5 =
16,22 08,09 7,53
2. (MT) 3 7,53 3
Kontribusi
Sektor
Pertambang 18,3 9.5
17,71 19,13 19,84 18,34 9.06 8,20 >
2.3 an 4 4
.5. Terhadap
3. PDRB - (%)
2.
3. Perdaganga
6. n
Jumlah
2.3 Wajib 448 448.
583 515 500 560 560 448.0 =
.6. Daftar .00 0
1. Perusahaan

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 298


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
(WDP) -
(Perusahaa
n)
Jumlah
Tanda
Daftar
448 448.
Perusahaan 576 514 500 560 560 448.0 =
.0 0
2.3 (TDP) -
.6. (Perusahaa
2. n)
Kontribusi
Sektor
6.7
2.3 Perdaganga 8,64 8,60 8,32 8,45 8,45 6.82 7,29 >
8
.6. n Terhadap
3. PDRB - (%)
2.
3.
7. Industri
Jumlah
1.1
2.3 Industri 1.41 1.19
1.652 1.652 1.652 1.413 64. 1.200 <
.7. Kecil - 3 9.24
31
1. (Unit)
Jumlah
2.3 Industri 17. 17.6
22 22 22 22 22 22,00 =
.7. Menengah - 60 0
2. (Unit)
Jumlah
2.3 Industri 5.6
7 7 7 7 7 5.60 7,00 =
.7. Besar - 0
3. (Unit)
Kontribusi
Sektor
25,6 20. 20.9
2.3 Industri 24,43 24,59 24,82 25,63 25,54 =
3 70 0
.7. Pengolahan
4. - (%)
2.
3. Transmigra
8. si
2. Penunjang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 299


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
4. Urusan
2.
4. Perencanaa
1. n
Tersedianya
Dokumen
100,0 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
2.4 Perencanaa 100,00 =
0 0 0 00 .00 00 0
.1. n RPJPD -
1. (%)
Tersedianya
Dokumen
100,0 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
2.4 Perencanaa 100,00 =
0 0 0 00 .00 00 0
.1. n RPJMD -
2. (%)
Tersedianya
Dokumen
100,0 100,0 100,0 100, 100 100. 100,0
2.4 Perencanaa 100,00 =
0 0 0 00 .00 00 0
.1. n RKPD -
3. (%)
Penjabaran
Program
100,0 100,0 85,0 100 100. 100,0
2.4 RPJMD Ke 92,00 85,00 <
0 0 0 .00 00 0
.1. Dalam
4. RKPD - (%)
2.
4.
2. Keuangan
2.4
WT
.2. WDP WDP WDP WDP WDP WTP WTP <
P
1. Opini BPK
2.
4. Kepegawai
3. an
2.4 Nilai
.3. Akuntabilit C C CC CC CC CC B BB <
1. as
2. Fungsi
4. Lainnya

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 300


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
4.
2.4 Nilai
88,7 100.0
.4. Keterbukaa 88,74 100 100 =
4 0
1. n Informasi
DAYASAIN
3. G DAERAH
3. Kemampua
1. n Ekonomi
Pengeluara
n RT Per
40,0 32. 32.7
Kapita Per 38,05 38,73 38,93 40,09 40.00 <
9 41 5
3.1 tahun - (Rp
.1. Juta)
Pengeluara
n Konsumsi
Pangan 54,2 43. 42.6
56,60 55,30 56,30 54,23 47,00 <
Rumah 3 02 5
3.1 Tangga -
.2. (%)
Pengeluara
n konsumsi
non Pangan 45,7 36. 37.3
43,40 44,70 43,70 45,77 53,00 <
Rumah 7 98 5
3.1 Tangga -
.3. (%)
Produktivit
as Total
Daerah - 0.0
0,10 0,10 0,10 0,11 0,11 0.09 0,29 <
(Rp 9
3.1 Milyar/Jiwa
.4. )
NTP
(Pendekata 105,1 105,2 101,5 97,5 97, 101. 100.0
97,58 >
3.1 n Provinsi 3 2 2 8 58 52 0
.5. Riau) - (%)

3. Fasilitas
2. Wilayah/In

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 301


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
frastruktur
Rasio
Panjang
Jalan Thd 0.0
0,01 0,03 0,01 0,01 0,01 0.01 0.1 >
Jumlah 1
3.2 Kendaraan
.1. - (Rasio)
Rasio
Jumlah
Angkutan
0.1
Darat Thd 0,07 0,10 0,12 0,12 0,12 0.12 0.1 <
0
Jumlah
3.2 Penumpang
.2. - (Rasio)
Persentase
Luas
137,3 135,9 123,8 122, 123 122, 122,9
Wilayah 122,99 =
6 4 9 99 ,89 99 9
3.2 Produktif -
.4. (%)
Luas
1.7
Wlayah 2.28 1.65
1.959 4.699 2.287 2.287 38. 1.500 <
3.2 Kebanjiran 7 1.22
12
.5. - (Hektar)
Jumlah
Hotel dan
29 29 29 29 29 29 29 35 <
3.2 Penginapan
.6. - (Unit)
Jumlah
Kamar
Hotel dan 412 521 527 527 527 527 527 527 =
3.2 Penginapan
.7. - (Kamar)
Jumlah
Tempat
Tidur Hotel
dan 701 952 952 952 952 952 952 952 =
Penginapan
3.2 - (Tempat
.8. Tidur)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 302


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021
Int
Capaian Kinerja erp
ret
asi
Bel
um
Aspek/Fok
Ter
us/Bidang
ca
Urusan/Ind
Stand pai
No ikator
201 201 ar (<)
Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015
6 7 Ses
Pembangu
uai
nan Daerah
(=)
Me
la
mp
aui
(>)
Jumlah
Tamu Hotel
52.58 72.51 77.03 77.0 78. 79.8 79.00
dan 77.039 =
3 2 9 39 345 25 0
3.2 Penginapan
.9. - (Orang)
Jumlah Air
Bersih yang 2.11 2.2 2.36
1.635. 1.773. 1.963. 2.113.80 2.500
3.2 Disalurkan 3.80 24. 5.72 <
547 001 661 5 .000
.10 PDAM - 5 562 8
. (M3)
Jumlah
282
tenaga 314.
185.4 243.3 299.2 318. .88
Listrik Yang 318.569. 007. 318.0
47.42 07.47 37.35 569. 9.8 <
3.2 Dibangkita 611 694. 00
0 1 0 611 14.
.11 n PT. PLN - 17
57
. (Kwh)
Rumah
3.2 Tangga 62,9 55. 60.9
31,86 48,28 58,77 62,91 62.91 <
.12 Pengguna 1 36 0
. Listrik - (%)
3. Iklim
3. Investasi
Jumlah
Persetujuan
Izin 3 3 3 1 1 1 1 3 <
3.3 Investasi -
.1. (Izin)
3. Sumberday
4. a Manusia
Rasio
Ketergantu
0,61 0,55 0,48 0,51 0.51 0.51 0.51 0,51 =
3.4 ngan -
.1. (Rasio)

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) II - 303


Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 - 2021

Anda mungkin juga menyukai