Anda di halaman 1dari 31

BUKU PUTIH SANITASI

KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 GEOGRAFIS DAN ADMINISTRATIF


Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu dari delapan (8) kabupaten
pemekaran di Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten ini mempunyai wilayah
dengan luas 8.997 km2 atau sekitar 5.85% dari luas Kalimantan Tengah
(153.564 km2). Wilayah Kabupaten Pulang Pisau terletak di daerah
khatulistiwa, yaitu antara 10 sampai 0 Lintang Selatan dan 110 sampai 120
Bujur Timur.
Secara administratif wilayah Kabupaten Pulang Pisau berbatasan dengan :
1) Sebelah Utara berbatasan Kabupaten Gunung Mas.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau;
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan dan Kota Palangka
Raya;
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Pulang Pisau dikepalai oleh
Bupati dan Wakil Bupati yang juga membawahi koordinasi atas wilayah
administrasi kecamatan yang dikepalai oleh Camat. Jumlah kecamatan yang ada
di Kabupaten Pulang Pisau sebanyak delapan (8) kecamatan yang terdiri dari
95 desa dan 4 kelurahan. Ibukota Kabupaten Pulang Pisau terletak di Pulang
Pisau.Luas wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan Kabupaten Pulang
Pisau dapat dilihat pada Tabel 2.1dan Peta Administrasi Kabupaten Pulang
Pisau dapat dilihat pada Peta 2.1.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 17


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.1 Nama,luas wilayah dan Jumlah Kelurahan per-Kecamatan


Luas Wilayah
Jumlah
No. Kecamatan Kelurahan/ Administrasi Terbangun
Desa (%) thd (%) thd
(ha) (ha)
total total
1. Kahayan Kuala 13 115.500 12,84 834 14,64
2. Sebangau Kuala 8 380.100 42,25 439 7,70
3. Pandih Batu 16 53.586 5,96 980 17,20
4. Maliku 15 41.314 4,59 1.017 17,85
5. Kahayan Hilir 10 36.000 4,00 957 16,80
6. Jabiren Raya 8 132.300 14,70 537 9,42
7. Kahayan Tengah 14 78.300 8,70 411 7,21
8. Banama Tingang 15 62.600 6,96 523 9,18

Total 99 899.700 100 5.698 100

Sumber: Katalog BPS Pulang Pisau dalam Angka 2014

Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan yang meliputi danau, rawa-rawa,


dan dilintasi jalur sungai. Sungai yang termasuk wilayah Kabupaten Pulang
Pisau, yaitu :
Sungai Kahayan dengan panjang 600 km;
Sungai Sebangau dengan panjang 180 km;
Sungai Anjir Kalampan dengan panjang 14,6 km, yang menghubungkan
Mandomai Kecamatan Pulang Pisau Barat (Kabupaten Pulang Pisau) dan
Pulang Pisau mengarah ke Palangka Raya. Sungai Anjir Kalampan yang
masuk wilayah Kabupaten Pulang Pisau sepanjang 6,5 km;
Sungai Anjir Basarang dengan panjang 24 km, menghubungkan Kuala
Pulang Pisau (Kabupaten Pulang Pisau) dengan wilayah Kabupaten Pulang
Pisau. Sungai Anjir Basarang yang masuk Wilayah Kabupaten Pulang Pisau
sepanjang 7 km;
Sungai Terusan Raya dengan panjang 18 km yang menjadi jalur
transportasi sungai dari Kuala Pulang Pisau ke Bahaur Kecamatan Kahayan
Kuala melalui Terusan Batu. Sungai Terusan Raya yang masuk wilayah
Kabupaten Pulang Pisau sepanjang 6 km;
Daerah pantai / pesisir Laut dengan bentangan pantai sepanjang 153,4
km dari timur ke barat.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 18


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya termasuk daerah yang beriklim tropis
dengan kelembaban yang cukup tinggi, suhu udara berkisar antara 26,50C
27,50Cdengan suhu rata-rata maksimum 32,50C dan minimum 22,90C.Sebagai
daerah yang beriklim tropis, wilayah Kabupaten Pulang Pisau rata-rata
mendapat penyinaran matahari diatas 50%.Berdasarkan klasifikasi Oldeman
(1975), tipe iklim wilayah Kabupaten Pulang Pisau termasuk tipe iklim B1, yaitu
wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7 9 bulan (curah hujan > 200
mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan < 100 mm/bulan kurang dari 2
bulan.Hujan terjadi hampir sepanjang tahun dan curah hujan terbanyak jatuh
pada bulan Oktober - Desember serta Januari - Maret yang berkisar antara
2.000 3.500 mm setiap tahun, sedangkan bulan kering jatuh pada bulan Juni
September.
Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari:
1) Bagian Utara, yang merupakan daerah perbukitan, dengan ketinggian
antara 50-100 m dari permukaan air laut, yang mempunyai sudut elevasi
8-15, serta mempunyai daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan
15 -25
2) Bagian Selatan, terdiri atas pantai/pesisir, rawa dengan ketinggian 0-5 m
dari permukaan laut dengan elevasi 0-8 serta dipengaruhi oleh pasang
surut dan merupakan daerah yang mempunyai intensitas banjir yang cukup
besar. Kabupaten Pulang Pisau memiliki perairan yang meliputi danau,
rawa-rawa, dan dilintasi jalur sungai besar, yaitu Sungai Kahayan dan
Sungai Sebangau.
Ketinggian wilayah Kabupaten Pulang Pisau bervariasi antara 0 100 meter
dari permukaan laut. Ada 6 (enam) kecamatan yang terletak di daerah dataran
rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter di atas permukaan air laut (dpl), yaitu
Kecamatan Kahayan Kuala, Kecamatan Sebangau Kuala, Kecamatan Pandih
Batu, Kecamatan Maliku, Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Jabiren
Raya. Dua kecamatan lainnya berada pada ketinggian 25 100 meter di atas
permukaan laut (dpl), yaitu Kecamatan Kahayan Tengah dan Kecamatan
Banama Tingang.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 19


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Peta 2.1. Administrasi Kabupaten Pulang Pisau

Sumber : Bappeda Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 20


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.2 Demografi
Pada tahun 2014 penduduk Kabupaten Pulang Pisau berjumlah 124.000 jiwa.
Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Maliku adalah dua kecamatan dengan
urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing
berjumlah 28.183 jiwa dan 23.151 jiwa.

Dengan luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau sekitar 8.997 kilometer persegi
yang didiami oleh 124.000 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Pulang Pisau adalah sebanyak 14 orang per kilometer persegi. Dilihat
dari distribusi penduduk menurut kecamatan, kepadatan penduduk tertinggi ada
di Kecamatan Kahayan Hilir yaitu 78 penduduk per Ha, diikuti Kecamatan Maliku
sebanyak 56 penduduk per Ha. Sementara kecamatan dengan kepadatan terendah
Kecamatan adalah Sebangau Kuala, hanya 2 penduduk per Ha.
Jumlah penduduk Kabupaten Pulang Pisau dan Kepadatannya dapat dilihat dalam
Tabel 2.2 di bawah ini:
Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat
kecamatan. Rumus untuk menghitung proyeksi penduduk 5 tahun yaitu :
Pt = Po (1 + r )t
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka pertumbuhan penduduk
t = waktu (5 tahun)

Dalam memproyeksi kondisi penduduk Kabupaten Pulang Pisau 5 tahun kedepan,


menggunakan rata-rata angka pertumbuhan penduduk masing-masing kecamatan
di Kabupaten Pulang Pisau dari tahun 2010 sampai dengan 2014 dan diasumsikan
sama setiap tahunnya. Perhitungan proyeksi penduduk Kabupaten Pulang Pisau
dapat dilihat pada Tabel 2.3a, Tabel 2.3b dan Tabel 2.3c di bawah ini:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 21


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 5 Tahun terakhir


Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Kepala Keluarga Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
No. Kecamatan 2010- 2011- 2012- 2013-
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
2011 2012 2013 2014
1. Kahayan Kuala 19.811 19.860 19.939 19.983 19.994 5.445 5.002 5.021 5.055 5.058 0,25 0,40 0,22 0,06 17,15 17,19 17,26 17,30 17,31
2. Sebangau Kuala 7.879 7.899 7.930 7.948 7.952 2.132 2.167 2.176 2.191 2.191 0,25 0,39 0,23 0,05 2,07 2,08 2,09 2,09 2,09
3. Pandih Batu 19.791 19.839 19.918 19.962 19.972 6.309 5.373 5.396 5.432 5.435 0,24 0,40 0,22 0,05 36,93 37,02 37,17 37,25 37,27
4. Maliku 22.953 23.008 23.100 23.151 23.162 6.858 6.078 6.104 6.145 6.148 0,24 0,40 0,22 0,05 55,56 55,69 55,91 56,04 56,06
5. Kahayan Hilir 26.362 26.810 27.307 27.765 28.183 7.279 6.709 6.729 6.775 6.877 1,70 1,85 1,68 1,51 73,23 74,47 75,85 77,13 78,29
6. Jabiren Raya 7.779 7.911 8.058 8.193 8.316 2.256 1.954 1.963 1.976 2.006 1,70 1,86 1,68 1,50 5,88 5,98 6,09 6,19 6,29
7. Kahayan Tengah 7.402 7.420 7.449 7.465 7.469 2.112 1.786 1.795 1.807 1.808 0,24 0,39 0,21 0,05 9,45 9,48 9,51 9,53 9,54
8. Banama Tingang 8.423 8.554 8.699 8.832 8.952 2.421 2.109 2.105 2.119 2.148 1,56 1,70 1,53 1,36 13,46 13,66 13,90 14,11 14,30
Jumlah 120.400 121.301 122.400 123.299 124.000 34.812 31.178 31.289 31.500 31.671 0,75 0,91 0,73 0,57 213,73 215,58 217,79 219,64 221,15

Sumber : Pulang Pisau dalam angka Tahun 2014

Tabel 2.3a. Jumlah Penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk (Orang)
No. Kecamatan Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kahayan Kuala 0 0 0 0 0 20.040 20.086 20.132 20.179 20.225 20.040 20.086 20.132 20.179 20.225
2. Sebangau Kuala 0 0 0 0 0 7.970 7.989 8.007 8.026 8.044 7.970 7.989 8.007 8.026 8.044
3. Pandih Batu 0 0 0 0 0 20.018 20.063 20.109 20.155 20.201 20.018 20.063 20.109 20.155 20.201
4. Maliku 0 0 0 0 0 23.215 23.267 23.320 23.373 23.426 23.215 23.267 23.320 23.373 23.426
5. Kahayan Hilir 6.247 6.353 6.460 6.568 6.679 22.410 22.788 23.171 23.562 23.958 28.658 29.140 29.631 30.130 30.637
6. Jabiren Raya 0 0 0 0 0 8.456 8.598 8.743 8.890 9.040 8.456 8.598 8.743 8.890 9.040
7. Kahayan Tengah 0 0 0 0 0 7.486 7.503 7.520 7.537 7.554 7.486 7.503 7.520 7.537 7.554
8. Banama Tingang 0 0 0 0 9.089 9.229 9.370 9.514 9.660 9.089 9.229 9.370 9.514 9.660
Jumlah 6.247 6.353 6.460 6.568 6.679 118.684 119.523 120.373 121.235 122.108 124.931 125.875 126.833 127.803 128.787

Sumber : Pulang Pisau dalam angka Tahun 2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 22


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Dilihat dari Tabel di atas, jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya di Kabupaten Pulang pisau dari tahun 2015 hingga tahun
2019 berjumlah 128.787 jiwa yang terdiri dari 124.931 jiwa di wilayah perdesaan dan 6.679 di wilayah perkotaan. Untuk
wilayah perkotaan jumlah hanya terdapat di wilayah kecamatan Kahayan hilir di kelurahan Pulang Pisau sebagai pusat kota
dari Kabupaten Pulang Pisau

Tabel 2.3b. Jumlah Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah KK
No. Kecamatan Wilayah Perkotaan Wilayah Perdesaan Total
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1. Kahayan Kuala 0 0 0 0 0 5.069 5.081 5.093 5.105 5.116 5.069 5.081 5.093 5.105 5.116
2. Sebangau Kuala 0 0 0 0 0 2.197 2.202 2.207 2.212 2.218 2.197 2.202 2.207 2.212 2.218
3. Pandih Batu 0 0 0 0 0 5.447 5.460 5.472 5.484 5.497 5.447 5.460 5.472 5.484 5.497
4. Maliku 0 0 0 0 0 6.162 6.176 6.190 6.204 6.218 6.162 6.176 6.190 6.204 6.218
5. Kahayan Hilir 1.503 1.529 1.555 1.581 1.607 5.489 5.582 5.676 5.771 5.869 6.993 7.111 7.230 7.352 7.476
6. Jabiren Raya 0 0 0 0 0 2.039 2.074 2.109 2.144 2.180 2.039 2.074 2.109 2.144 2.180
7. Kahayan Tengah 0 0 0 0 0 1.812 1.816 1.820 1.824 1.828 1.812 1.816 1.820 1.824 1.828
8. Banama Tingang 0 0 0 0 2.181 2.214 2.248 2.283 2.318 2.181 2.214 2.248 2.283 2.318
Jumlah 1.503 1.529 1.555 1.581 1.607 30.397 30.605 30.815 31.028 31.244 31.901 32.133 32.369 32.609 32.851

Sumber : Pulang Pisau dalam angka Tahun 2014

Jumlah Kepala Keluarga saat ini dan proyeksinya di Kabupaten Pulang pisau dari tahun 2015 hingga tahun 2019 berjumlah
32.851 KK yang terdiri dari 31.244 jiwa di wilayah desaan dan 1.607 di wilayah perkotaan. Untuk wilayah perkotaan jumlah
hanya terdapat di wilayah kecamatan Kahayan hilir di kelurahan Pulang Pisau sebagai pusat kota dari Kabupaten Pulang
Pisau, sementara proyeksi tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatannya dapat di lihat dalam tabel 2.3c di bawah ini:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 23


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.3c. Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan kepadaatan saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Tingkat Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Orang/Ha)
Tahun Tahun
No. Kecamatan
2014- 2015- 2016- 2017- 2018-
2015 2016 2017 2018 2019
2015 2016 2017 2018 2019
1. Kahayan Kuala 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 17,35 17,39 17,43 17,47 17,51
2. Sebangau Kuala 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 2,10 2,10 2,11 2,11 2,12
3. Pandih Batu 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 37,36 37,44 37,53 37,61 37,70
4. Maliku 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 56,19 56,32 56,45 56,57 56,70
5. Kahayan Hilir 1,68 1,68 1,68 1,68 1,68 79,60 80,94 82,31 83,69 85,10
6. Jabiren Raya 1,68 1,68 1,68 1,68 1,68 6,39 6,50 6,61 6,72 6,83
7. Kahayan Tengah 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 9,56 9,58 9,60 9,63 9,65
8. Banama Tingang 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53 14,52 14,74 14,97 15,20 15,43
Sumber : Pulang Pisau dalam angka Tahun 2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 24


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.3 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

Pendapatan Kabupaten Pulang Pisau sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 25
Pendapatan Daerah dikelompokkan atas 3 (tiga) komponen yaitu:
a. Pendapatan Asli Daerah;
b. Dana Perimbangan; dan
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Gambaran tentang Pendapatan Daerah yang disajikan secara series menginformasikan


mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau
Tahun Anggaran 2010-2014 sebagaimana tertuang pada Tabel 2.4. Memperhatikan
Tabel 2.5, diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah fluktuatif dari Rp.
437.619,87 (2010) hingga mencapai Rp.708.319.908.977,31 (2014) dengan rata- rata
tingkat pertumbuhan pendapatan 0,13%.

Secara persentase pertumbuhan masing-masing komponen pembentuk PAD berbeda-


beda. Rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi berasal dari Pajak Daerah0,63%,
pendapatan restribusi daerah 0,47%, Lain-lain pendapatan daerah yang sah 0,41% dan
terendah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 0,25.

Adapun penerimaan Dana Perimbangan relatif tanpa masalah berarti kecuali DAK yang
memerlukan dana pendamping daerah minimal 10% dari jumlah DAK sehingga
mengurangi porsi pemanfaatan DAU sesuai dengan kebutuhan daerah. Adapun lain-lain
pendapatan daerah yang sah tidak diketahui secara pasti potensi penerimaannya karena
bersifat penerimaan insidentil.

Memperhatikan Tabel 2.5, diperoleh gambaran bahwa, realisasi Belanja Langsung yang
merupakan komponen terbesar dari belanja daerah, Rp.203.421.246.713,14 (2010)
hingga Rp.350.681.950.998,00 (2014), dengan rata-rata kenaikan realisasi Belanja Tidak
langsung mencapai 0,15%.

Dari tiga komponen Belanja langsung, Belanja barang dan jasa mengalami kenaikan
terbesar dengan rata-rata kenaikan mencapai 0,18%, diikuti dengan Belanja modal
sebesar 21,86%.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 25


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tingkat Realisasi Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan terbesar pada komponen
Belanja tidak terduga sebesar 6,11%.

Tabel 2.4.Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Pulang Pisau Tahun Anggaran 2010-2014
Tahun Rata-rata
No Realisasi Anggaran
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan

A Pendapatan (a.1+a.2+a.3) 437.560.184.619,87 521.177.964.572,92 538.017.392.468,17 636.602.361.994,97 708.319.908.977,31 0,13

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 8.234.487.031,87 13.253.619.960,92 17.475.399.236,81 17.442.346.979,78 31.155.819.392,39 0,43

a.1.1 Pajak daerah 798.781.380,00 1.109.988.594,50 2.089.525.062,00 1.979.121.020,00 4.576.278.391,55 0,63

a.1.2 Retribusi daerah 3.367.032.121,00 4.857.735.924,37 6.285.303.611,00 5.685.564.217,00 12.785.438.547,00 0,47


Hasil pengolahan kekayaan daerah
a.1.3 667.298.909,66 794.276.173,53 1.253.138.837,08 1.524.927.666,37 1.545.148.285,62 0,25
yang dipisahkan
a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 3.401.374.621,21 6.491.619.266,52 7.847.431.726,73 8.252.734.076,41 12.248.954.168,22 0,41

a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 382.506.653.885,00 429.389.430.780,00 488.251.762.486,00 548.812.811.688,00 584.370.177.930,00 0,11

a.2.1 Dana bagi hasil 36.870.997.885,00 38.159.313.780,00 47.142.233.486,00 52.427.997.688,00 43.742.474.930,00 0,05

a.2.2 Dana Alokasi Umum 307.832.456.000,00 339.139.317.000,00 397.465.989.000,00 453.776.884.000,00 504.013.063.000,00 0,13

a.2.3 Dana Alokasi Khusus 37.803.200.000,00 52.090.800.000,00 43.643.540.000,00 42.607.930.000,00 36.614.640.000,00 0,01
Lain-lain pendapatan daerah yang
a.3 46.819.043.703,00 78.534.913.832,00 32.290.230.745,36 70.347.203.327,19 92.793.911.654,92 0,40
sah
a.3.1 Hibah - - - - 1.601.947.953,00 -

a.3.2 Dana darurat - - - - - -

a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi 7.278.075.047,00 10.143.027.592,00 13.275.277.745,36 17.061.804.327,19 21.165.630.501,92 0,31

a.3.4 Dana Penyesuian dan Otonomi Khusus 39.540.968.656,00 68.391.886.240,00 19.014.953.000,00 43.485.799.000,00 61.626.334.000,00 0,43

a.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi - - - 9.799.600.000,00 8.400.000.000,00 (0,14)

B Belanja (b.1+b.2) 406.849.740.339,40 487.916.522.607,15 530.714.853.561,18 586.961.441.336,88 702.019.927.068,85 0,15

b.1 Belanja Tidak langsung 203.428.493.626,26 222.844.726.140,15 242.516.130.662,15 289.721.797.323,55 351.337.976.070,85 0,15

b.1.1 Belanja pegawai 174.624.670.956,26 202.726.188.005,21 214.440.818.990,24 250.569.406.929,12 292.363.948.209,85 0,14

b.1.2 Bunga - - - - - -

b.1.3 Subsidi - - - - - -

b.1.4 Hibah 4.638.792.220,00 2.550.407.250,00 8.321.999.164,00 14.632.793.190,00 32.376.038.704,00 1,41

b.1.5 Bantuan Sosial 6.966.132.400,00 3.860.741.884,94 3.606.541.040,00 3.768.575.000,00 3.742.020.000,00 -0,12

b.1.6 Belanja bagi hasil 250.000.000,00 - - - 401.669.692,00 -0,25

b.1.7 Bantuan Keuangan 16.548.578.800,00 13.643.050.000,00 14.511.270.000,00 20.152.916.204,43 22.140.952.676,00 0,08

b.1.8 Belanja Tidak terduga 400.319.250,00 64.339.000,00 1.735.242.700,00 598.106.000,00 583.346.789,00 6,11

b.2 Belanja Langsung 203.421.246.713,14 265.071.796.467,00 288.198.722.899,03 297.239.644.013,33 350.681.950.998,00 0,15

b.2.1 Belanja pegawai 8.464.990.565,00 - 14.238.909.715,00 17.850.596.061,00 14.619.724.050,00 0,04

b.2.2 Belanja barang dan jasa 60.639.584.240,00 69.657.058.381,00 87.235.503.979,70 92.924.284.431,99 117.133.447.229,00 0,18

b.2.3 Belanja Modal 134.316.671.908,14 195.414.738.086,00 186.724.309.204,33 186.464.763.520,34 218.928.779.719,00 0,15

C Pembiayaan 189.785.640,22 25.301.250.926,73 50.670.465.572,50 55.973.004.479,49 80.955.592.486,58 33,47

SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN 30.710.444.280,47 33.261.441.965,77 7.302.538.906,99 49.640.920.658,09 6.299.981.908,46 1,06


Sumber : Laporan Realisasi Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010-2014,

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 26


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Untuk mendapatkan gambaran pendanaan sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau yaitu


dengan melakukan pengamatan terhadap besaran pendanaan SKPD untuk pembangunan
sanitasi (air limbah, persampahan, drainase, serta promosi higiene dan sanitasi) yang
dikelola.

Pendanaan sanitasi Kabupaten Pulang Pisau sampai saat ini lebih banyak pendanaan
investasinya ke Dinas Pekerjaan Umum karena arah kegiatannya lebih banyak ke
pembangunan infrastruktur. Untuk Dinas Kesehatan investasinya berupa kegiatan
kampanye, pendataan, pemeriksaan, dan sosialisasi.Karena pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Pulang Pisau, pembangunan sarana dan prasarana lebih banyak bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).Pada Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupaten Pulang Pisau, investasinya berupa penyediaan sarana dan prasarana
persampahan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Dan sebagian besar pendanaan
kegiatannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).Prasarana air limbah,
persampahan, air bersih, drainase belum secara khusus untuk pendanaan OM yang
dialokasikan dalam APBD. Data tersebut disajikan padaTabel 2.5.

Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun
2010-2014

TAHUN
Rata-rata
NO SKPD
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan

1 PU-CK 19.228.797.050 7.949.685.000 9.399.464.000 9.205.997.300 9.969.527.960 (0,09)


Investasi 18.957.427.050 7.512.685.000 8.963.112.000 8.547.622.300 9.181.220.560 (0,10)
Operasional/Pemeliharaan (OM) 271.370.000 437.000.000 436.352.000 658.375.000 788.307.400 0,33
2 BLH 24.900.000 668.243.500 668.243.500 594.497.500 878.573.100 6,55
Investasi 24.900.000 668.243.500 668.243.500 594.497.500 878.573.100 6,55
Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - -
3 Dinas Kesehatan 174.210.000 201.125.050 201.125.050 148.450.000 267.053.000 0,17
Investasi 174.210.000 201.125.050 201.125.050 148.450.000 267.053.000 0,17
Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - -
4 Belanja Sanitasi (1+2+3) 19.427.907.050 8.819.053.550 10.268.832.550 9.948.944.800 11.115.154.060 (0,07)
Pendanaan Investasi Sanitasi Total
5 19.156.537.050 8.382.053.550 9.832.480.550 9.290.569.800 10.326.846.660 (0,08)
(1a+2a+3a)
6 Pendanaan OM (1b+2b+3b) 271.370.000 437.000.000 436.352.000 658.375.000 788.307.400 0,33
7 Belanja Langsung 203.421.246.713 265.071.796.467 288.198.722.899 297.239.644.013 350.681.950.998 0,15
Proporsi belanja sanitasi - Belanja
8 0,10 0,03 0,04 0,03 0,03 0,05
langsung (4/7)
Proporsi Investasi sanitasi - Total
9 0,99 0,95 0,96 0,93 0,93 0,95
Belanja Sanitasi (5/4)
Proporsi OM sanitasi - Total
10 0,01 0,05 0,04 0,07 0,07 0,05
Belanja sanitasi (6/4)

Sumber : Laporan Realisasi Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010-2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 27


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pendanaan sanitasi di Kabupaten Pulang Pisau berasal dari dana APBD dan DAK. Dari
dana APBD digunakan untuk belanja air limbah domestik, air bersih, sampah rumah
tangga, drainase lingkungan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Perhitungan besarnya pendanaan terhadap sanitasi yang bersumber dari APBD
kabupaten Pulang Pisau maupun dari sumber dana alokasi Khusus (DAK) dapat dilihat
dalam tabel 2.6 berikut:

Tabel 2.6 Perhitungan Pendanaan sanitasi oleh APBD kbupaten Pulang Pisau Tahun 2010-2014

TAHUN Rata-rata
NO Uraian
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan
1 Belanja Sanitasi 19.427.907.050 8.819.053.550 10.268.832.550 9.948.944.800 11.115.154.060 (0,07)
1.1 Air Limbah Domestik 1.113.900.000 1.213.190.000 849.079.000 629.981.000 1.178.452.000 0,10
1.2 Sampah Rumah Tangga 1.620.163.550 2.904.738.500 2.430.249.500 2.266.977.500 2.541.805.500 0,17
1.3 Drainase Lingkungan 16.519.633.500 4.500.000.000 6.788.379.000 6.903.536.300 7.127.843.560 (0,04)
1.4 PHBS 174.210.000 201.125.050 201.125.050 148.450.000 267.053.000 0,17
2 Dana Alokasi Khusus 688.100.000 762.800.000 4.317.389.000 1.603.181.000 1.065.370.000 0,95
2.1. DAK Sanitasi - - - - -
2.2. DAK Lingkungan Hidup 688.100.000 762.800.000 891.000.000 973.200.000 1.065.370.000 0,12
DAK Perumahan dan
2.3. - - 3.426.389.000 629.981.000 - -
Permukiman
Pinjaman / Hibah Untuk
3 - - - - - -
Sanitasi
Bantuan Keuangan Provinsi
4 - - - - - -
Untuk Sanitasi
Belanja APBD Murni Untuk Sanitasi
18.739.807.050 8.056.253.550 5.951.443.550 8.345.763.800 10.049.784.060 (0,06)
(1-2-3)
Total Belanja Langsung 203.421.246.713 265.071.796.467 288.198.722.899 297.239.644.013 350.681.950.998 0,15
% APBD Murni Terhadap Belanja
0,092 0,030 0,021 0,028 0,029 0,040
Langsung

Sumber: Realisasi APBD Kab. Pulang Pisau Tahun 2010-2014

Sedangkan Belanja Sanitasi per Kapita Kabupaten Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel
2.7 Berikut ini
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2010-2014

Tahun
NO Deskripsi jumlah Rata-rata
2010 2011 2012 2013 2014
Total Belanja Sanitasi Kabupaten
1 19.427.907.050 8.819.053.550 10.268.832.550 9.948.944.800 11.115.154.060 59.579.892.010 11.915.978.402
Pulang Pisau
2 Jumlah Penduduk 120.400 121.301 122.400 123.299 124.000 611.400 122.280
Belanja Sanitasi Per Kapita (1/2) 161.361,35 72.703,88 83.895,69 80.689,58 89.638,34 97.448,30 97.448,30

Sumber : APBD dan BPS Kabupaten Pulang Pisau, 2010-2014, diolah Pokja Sanitasi Kabupaten
Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 28


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Realisasi retribusi sanitasi maupun potensi restribusi untuk komponen air limbah dan
drainase masih belum ada, sementara yang ada hanyalah dari komponen persampahan
seperti terlihat dalam tabel 2.8 berikut
Tabel 2.8 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita
TAHUN Rata-rata
NO SKPD
2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan
1 Restribusi Air Limbah - - - - -
Realisasi Restribusi - - - - - -
Potensi Restribusi - - - - - -
2 Restribusi Persampahan 93.445.000 101.100.000 235.385.200 141.919.400 159.293.600 0,28
Realisasi Restribusi 93.445.000 101.100.000 235.385.200 141.919.400 159.293.600 0,28
Potensi Restribusi - - - - - -
3 Restribusi Drainase - - - - - -
Realisasi Restribusi - - - - - -
Potensi Restribusi - - - - - -
4 Total Realisasi Restribusi Sanitasi - - - - - -
5 Total Potensi Restribusi Sanitasi - - - - - -
Proporsi Total Realisasi - Potensi Total Restribusi
6 - - - - - -
Sanitasi

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pulang Pisau

Perkembangan perekonomian Kabupaten Pulang Pisau yang diikuti dengan pertambahan


jumlah penduduk akan berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
perkapita. Tingkat kesejahteraan suatu daerah salah satunya dapat tercermin dari
besarnya PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan
penduduk secara nyata, karena angka ini hanya merupakan rata-rata.

PDRB perkapita penduduk Kabupaten Pulang Pisau berdasarkan harga konstan tahun
2013 mengalami peningkatan terus menerus sejak tahun 2010 hingga tahun 2013. Pada
tahun 2010 PDRB perkapita Kabupaten Pulang Pisau hanya sebesar Rp 10.779.776,28
meningkat menjadi Rp 15.599.036,00 pada tahun 2014. Peta Perekonomian Kabupaten
Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel 2.9 dibawah ini.

Tabel 2.9Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2008-2012


Tahun
No. Deskripsi
2010 2011 2012 2013 2014*
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 739.954,51 784.314,00 838.845,31 897.379,07 *
2 Pendapatan perkapita kabupaten (Rp.) 10.779.776,28 12.011.169,87 13.710.738,87 15.599.036,00 *
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,53 5,99 6,95 6,98 *
Sumber : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pulang Pisau 2012, Pulang Pisau Dalam Angka
2013

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 29


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.4 TATA RUANG WILAYAH


A. RENCANA STRUKTUR RUANG KABUPATEN PULANG PISAU
Penataan ruang kabupaten Pulang Pisau bertujuan terwujudnya ruang kabupaten Pulang
Pisau yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing, berbasis pada
kegiatan agrobisnis dan agroindustri serta berwawasan lingkungan.
A. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi:

(1) untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten.
(2) kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud, meliputi:
a. pemerataan pembangunan dalam upaya mengurangi kesenjangan dan
keterbelakangan antar daerah di kabupaten;
b. pengembangan sektor pertanian menuju agribisnis dan agroindustri;
c. pengembangan sarana dan prasarana wilayah untuk pengembangan ekonomi;
d. peningkatan kualitas lingkungan; danpeningkatan fungsi kawasan untuk
pertahanan dan keamanan.
B. Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Pulang Pisau meliputi :
(1) Rencana pusat-pusat kegiatan;
(2) Rencana sistem jaringan prasarana utama; dan
(3) Rencana sistem jaringan prasarana lainnya.
Rencana Pusat-pusat kegiatan kabupaten sebagaimana dimaksud meliputi:
a. PKL;
Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau
beberapa kecamatan.
PKL sebagaimana dimaksud berupa Kota Pulang Pisau Ibu Kota Kecamatan
Kahayan Hilir.
b. PKLp;
Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan oleh Kabupaten yang selanjutnya
disebut PKLp adalah merupakan kawasan strategis kabupaten dan
mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan
ruangnya serta merupakan pusat pelayanan kawasan, agar pertumbuhannya
dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 30


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

PKLp sebagaimana dimaksud, berupa Kota Bahaur Ibu Kota Kecamatan


Kahayan Kuala dan Kota Bukit Rawi Ibu Kota Kecamatan Kahayan Tengah.
c. PPK
Pusat Pelayanan Kawasan, selanjutnya disingkat PPK, adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau
beberapa desa.
PPK sebagaimana dimaksud, meliputi:
1. PPK Kota Bawan Ibu Kota Kecamatan Banama Tinggang;
2. PPK Kota Jabiren Ibu Kota Kecamatan Jabiren Raya;
3. PPK Kota Maliku Ibu Kota Kecamatan Maliku;
4. PPK Kota Pangkoh Ibu Kota Kecamatan Pandih Batu; dan
5. PPK Kota Sebangau Ibu Kota Kecamatan Sebangau Kuala.
d. PPL.
Pusat Pelayanan Lingkungan, selanjutnya disingkat PPL adalah pusat
permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
PPL sebagaimana dimaksud, meliputi:
1. PPL Desa Pahawan di Kecamatan Banama Tinggang;
2. PPL Desa Henda di Kecamatan Jabiren Raya; dan
3. PPL Desa Papuyu I Pasanan di Kecamatan Kahayan Kuala.
e. Kota-kota sebagaimana dimaksud dilengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) sebesar 30 (tiga puluh) perseratus.
f. Bagian Wilayah Kota yang akan disusun rencana detail tata ruangnya
meliputi:
a. Bagian Wilayah Kabupaten yang merupakan ibukota kabupaten; dan
b. Bagian Wilayah Kabupaten yang merupakan ibukota kecamatan.
g. Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana detail tata ruang diatur dengan
Peraturan Daerah.
Rencana sistem jaringan prasarana utama kabupaten Pulang Pisau meliputi :
(1) Sistem jaringan prasarana transportasi darat
Jaringan jalan meliputi :
Rencana jaringan jalan strategis nasional berupa jalan Bukit Rawi-Bukit Gugus
jaringan jalan nasional yang berfungsi sebagai arteri primer meliputi:

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 31


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

1. Bereng Bengkel Pilang (km.35);


2. Pilang (km 35) - Pulang Pisau; dan
3. Pulang Pisau-Batas Kota Kuala Kapuas.
jaringan jalan yang berfungsi sebagai kolektor primer 2 meliputi:
1. Bukit Liti-Bawan-Kuala Kurun; dan
2. Jalan Pulang Pisau-Bahaur.
jaringan jalan kabupaten yang berfungsi sebagai jalan lokal primer meliputi:
1. jaringan jalan Maliku-Kota Sebangau Permai; dan
2. jaringan jalan Kota Bahaur-Pelabuhan Pengumpul Tanjung Sangiang.
Jaringan prasarana lalu lintas dan layanan jalan meliputi:
jaringan prasarana lalu lintas:
1. terminal tipe B di Kota Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir;
2. terminal tipe C di Kota Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala;
3. terminal tipe C di Kota Bukit Rawi Kecamatan Kahayan tengah; dan
4. jembatan timbang di Bukit Liti.
jaringan layanan lalu lintas:
1. Kota Palangka Raya-Kota Pulang Pisau;
2. Kota Kapuas-Kota Pulang Pisau; dan
3. Kota Kuala Kurun-Kota Pulang Pisau.
Jaringan angkutan sungai meliputi :
jaringan Sungai Sebangau berupa Muara SebangauBantanan-Kereng
Bangkirai/Palangka Raya;
jaringan Sungai Kahayan berupa Bahaur-Pangkoh-Pulang Pisau-Palangka Raya-Bukit
Liti-Sepang Simin-Kuala Kurun-Tewah-Tumbang Miri;
jaringan Anjir Kelampan berupa Pulang Pisau-Mandomai;
jaringan Anjir Basarang berupa Kapuas-Basarang-Mintin; dan
jaringan terusan raya berupa Kapuas-Bahaur.

Jaringan prasarana angkutan sungai meliputi :


pelabuhan sungai Pasar Patanak Kecamatan Kahayan Hilir;
pelabuhan sungai Mintin Kecamatan Kahayan Hilir;
Pelabuhan sungai Maliku Kecamatan Maliku;
pelabuhan sungai Pangkoh Kecamatan Pandih Batu;

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 32


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Pelabuhan sungai Pasar Pangkoh Kecamatan Pandih Batu;


Pelabuhan sungai Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala;
Pelabuhan sungai Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah;
Pelabuhan sungai Bawan Kecamatan Banama Tingang;
Pelabuhan sungai Paduran Kecamatan Banama Tingang;
Pelabuhan sungai Gandang Kecamatan Maliku;
Pelabuhan sungai Jabiren Kecamatan Jabiren Raya;
Pelabuhan sungai Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir; dan
Pelabuhan sungai Badirih Kecamatan Maliku.
(2) Sistem jaringan prasarana transportasi laut
Prasarana transportasi laut meliputi :

pelabuhan pengumpul di Teluk Sangiang Kecamatan Kahayan Kuala; dan


pelabuhan pengumpan di Pelabuhan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir.

Alur pelayaran laut yang berfungsi sebagai pelayaran nasional meliputi :

Pulang Pisau Semarang;


Pulang Pisau Surabaya; dan
Pulang Pisau Jakarta.
Jaringan angkutan penyeberangan meliputi :
Sukamara Kuala Jelai Pangkalan Bun Kumai Kuala Pembuang Sampit
Pagatan Bahaur Kuala Kapuas;
Bahaur Paciran di Lamongan, Jawa Timur; dan
Bahaur Kendal di Jawa Tengah.
(3) Sistem jaringan prasarana transportasi kereta api
Sistem jaringan jalur kereta api utama berupa Puruk Cahu Kuala Kurun
Rabambang Palangka Raya Pulang Pisau
Sebagai simpul jaringan jalur kereta api barang meliputi Pulang Pisau
Kecamatan Kahayan Hilir dan Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala
(4) Sistem jaringan prasarana lainnya
Sistem jaringan prasarana energi
Sistem jaringan prasarana telekomunikasi

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 33


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Sistem jalur evakuasi bencana


Sistem prasarana sumber daya air
Sistem prasarana parsarana lingkungan meliputi
1. Sistem jaringan persampahan yaitu sistem pengolahan persampahan yang
dilakukan dengan cara sistem sanitary landfilldan prasarana pengolahan
persampahan yang meliputi tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa
Gohong Kecamatan Kahayan Hilir dan pengembangan tempat
pembuangan sementara di tiap kecamatan.
2. Sistem jaringan sanitasi dan limbah meliputi sistem pengolahan sanitasi
dan limbah dengan sistem pengelolaan setempat dan terpusat.
Prasarana pengolahan sanitasi dan limbah meliputi prasarana limbah
domestik yang dapat dilakukan dengan pengembangan septik tank
individual dan sistem terpadu untuk kawasan perkotaan. Sedangkan
pengembangan prasarana pengolahan limbah industri dilakukan dengan
pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan pengembangan
IPAL secara mandiri di kawasan industri.
3. Sisten drainase meliputi :
Saluran primer berupa sungai Kahayan dn sungai Sebangau, saluran
sekunder berupa anak-anak sungai dan saluran permanen yang dibuat dan
saluran tersier yang terdapat pada permukiman penduduk.
4. Sistem jaringan air minum meliputi :
Sumber-sumber air baku seperti sungai Kahayan, Sungai Sebangau, air
tanah dan air hujan. Jaringan prasarana air baku untuk air bersih
dilakukan dengan sistem jaringan air bersih di kota kecamatan dan
dikawasan perdesaan.

B. RENCANA POLA RUANG KABUPATEN PULANG PISAU

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Pulang Pisau meliputi:


a. rencana kawasan lindung;
b. rencana kawasan budidaya; dan
c. rencana kawasan yang belum ditetapkan perubahan peruntukan ruangnya
(Holding Zone)

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 34


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Kawasan lindung meliputi:


1) kawasan hutan lindung;

Kawasan lindung yang merupakan kawasan hutan lindung Kabupaten Pulang Pisau
dengan luas kurang lebih lebih 190.487,74 hektar terdapat di Kecamatan Kahayan
Tengah, Kecamatan Jabiren Raya, Kecamatan Kahayan Hilir, Kecamatan Sebangau
Kuala, Kecamatan Maliku, Kecamatan Pandih Batu dan Kecamatan Kahayan Kuala,
meliputi:
a. kawasan hutan kota Kalawa;
b. kawasan hutan desa Buntoi;
c. kawasan hutan desa Gohong;
d. kawasan hutan desa Mentaren; dan
e. kawasan hutan dengan tujuan khusus pendidikan dan penelitian hutan
rawa gambut.
2. Kawasan peruntukan hutan kota kalawaseluas kurang lebih 4.232 hektar di
kecamatan Kahayan Hilir.
3. Kawasan peruntukan hutan desa buntoiseluas kurang lebih 7.025 hektar di
kecamatan Kahayan Hilir.
4. Kawasan peruntukan hutan desa gohongseluas kurang lebih 3.155 hektar di
kecamatan Kahayah Hilir.
5. Kawasan peruntukan hutan desa mentarenseluas kurang lebih 1.835 hektar di
kecamatan Kahayah Hilir.
6. Kawasan peruntukan hutan dengan tujuan khusus pendidikan dan penelitian
hutan rawa gambutdengan luas kurang lebih 5.000 hektar di Kecamatan
Jabiren Raya
2) Kawasan perlindungan setempat
Kawasan lindung yang merupakan kawasan perlindungan setempat kabupaten
meliputi:
a. sempadan pantai;
b. sempadan sungai;
c. konservasi air hitam;
d. kawasan ruang terbuka hijau perkotaan;

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 35


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

3) kawasan hutan suaka alam dan pelestarian alam


Kawasan lindung yang merupakan kawasan hutan suaka alam dan pelestarian
alam kabupatenPulang Pisau, meliputi:
a. Taman Nasional Sebangau seluas kurang lebih 164.587,3954 hektar berada di
kecamatan Sebangau Kuala.
b. Kawasan Suaka Alam seluas kurang lebih 61.599,3333 hektar meliputi:
- kecamataan Sebangau Kuala; dan
- kecamatan Kahayan Kuala.
4) kawasan rawan bencana alam;
Kawasan rawan bencana alam meliputi:
a. Kawasan rawan abrasi seluas kurang lebih 35 kilo meter persegi, terdapat di
kecamatan Kahayan Kuala;
b. Kawasan rawan gelombang pasang, seluas kurang lebih 153 kilo meter
persegi, terdapat di kecamatan Kahayan Kuala dan kecamatan Sebangau
Kuala;
c. Kawasan rawan banjir seluas kurang lebih 400 hektar tersebar di kecamatan
Banama Tingang, kecamatan Jabiren Raya, kecamatan Kahayan Tengah dan
kecamatan Kahayan Kuala;
d. Kawasan rawan kebakaran seluas kurang lebih 600 hektar tersebar di
kecamatan Jabiren Raya, kecamatan Maliku, kecamatan Pandih Batu,
kecamatan Kahayan Kuala dan kecamatan Sebangau;
e. Kawasan rawan angin putting beliung seluas kurang lebih 60 hektar tersebar
di kecamatan Maliku, kecamatan Sebangau Kuala dan kecamatan Kahayan
Kuala.
5) kawasan lindung geologi
(1) Kawasan lindung geologi terdiri atas :
a. Kawasan Cagar Alam Geologi;
b. Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi; dan
c. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
(2) Kawasan cagar alam geologi, terdiri atas :
a. Kawasan keunikan batuan dan fosil, tersebar di desa Sei Cemantan
kecamatan Kahayan Kuala, desa Sei Bakau kecamatan Sebangau Kuala;

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 36


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

b. Kawasan keunikan bentang alam, tersebar di desa Sei Cemantan kecamatan


Kahayan Kuala, desa Goha kecamatan Banama Tingang dan desa Tuwung
kecamatan Kahayan Tengah.
c. Kawasan keunikan proses geologi, tersebar di desa Sei Cemantan
kecamatan Kahayan Kuala, desa Goha kecamatan Banama Tingang dan desa
Tuwung kecamatan Kahayan Tengah.
6) kawasan lindung lainnya
Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 huruf g terdiri
atas:
a. kawasan perlindungan plasma nutfah terdapat di Taman Nasional Sebangau
b. kawasan koridor bagi jenis satwa dan biota laut yang di lindungi terumbu
karang di Kecamatan Sebangau Kuala
c. kawasan cagar biosferdi kawasan Taman Nasional Sebangau
d. kawasan pantai berhutan bakaudi sepanjang garis pantai di Kecamatan
Sebangau Kuala

Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya meliputi:
1) Kawasan peruntukan hutan produksi
a. Kawasan hutan produksi tetap seluas kurang lebih 132.704,0890 hektar tersebar
disemua kecamatan;
b. Kawasan hutan produksi terbatas seluas kurang lebih 3.478,5592 hektar terdapat
di kecamatan Sebangau Kuala.
c. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi seluas kurang lebih 88.971,5511
hektar tersebar di kecamatan Sebangau Kuala, kecamatan Banama Tinggang dan
kecamtan Kahayan Tengah
2) Kawasan peruntukan pertanian
a. kawasan pertanian tanaman pangan berkelanjutan seluas kurang lebih 23.071
hektar, tersebar disemua kecamatan;
b. kawasan pertanian lahan basah seluas kurang lebih kurang lebih 30.360 hektar,
tersebar disemua kecamatan;
c. kawasan pertanian lahan kering seluas kurang lebih kurang lebih 488,000 hektar,
tersebar diseluruh kecamatan;

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 37


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

d. kawasan pertanian holtikultura seluas kurang lebih kurang lebih 1.450 hektar,
tersebar disemua kecamatan.
3) Kawasan peruntukan perkebunan
Kawasan perkebunan seluas kurang lebih 202.822,3843 hektar, tersebar disemua
kecamatan.
4) Kawasan peruntukan industri
a. Kawasan peruntukan industri rumah tangga tersebar di semua kecamatan.
b. Kawasan peruntukan industri sedang dan besar berupa industri agropolitan seluas
kurang lebih 1.585,9607 hektar terkonsentrasi di kecamatan Jabiren Raya.
c. Kawasan peruntukan industri minapolitan seluas kurang lebih 800 hektar
terkonsentrasi di kecamatan Kahayan Kuala.
5) Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan MIGAS berupa kawasan peruntukan
pertambangan Migas seluas kurang lebih 647,3066 hektar tersebar di kecamatan
Banama Tingang, kecamatan Kahayan Tengah dan kecamatan Kahayan Kuala.
6) Kawasan peruntukan pariwisata
a. Kawasan peruntukan wisata dan pelestarian alam meliputi:
- taman nasional sebangau kecamatan Sebangau Kuala;
- hutan kota kalawa kecamatan Kahayan Hilir;
- hutan desa buntoi kecamatan Kahayan Hilir;
- hutan desa gohong kecamatan Kahayan Hilir;
- hutan desa mentaren kecamatan Kahayan Hilir;
- hutan dengan tujuan khusus pendidikan dan penelitian hutan rawa gambut
kecamatan Jabiren Raya;
- danau lais kecamatan Kahayan Tengah;
- danau sebuah kecamatan Kahayan Tengah;
- pantai cemantan kecamatan Kahayan Kuala; dan
- DAS Kahayan.
b. Kawasan peruntukan wisata budaya meliputi:
- Rumah Damang Rambang Kecamatan Pandih Batu;
- Sandung Sanggalang Kecamatan Pandih Batu;
- Sandung Tumon Kecamatan Pandih Batu;

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 38


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

- Sandung Ngabe Bira Kecamatan Pandih Batu;


- Sandung Silay Kecamatan Pandih Batu;
- Sandung Tamanggung Lawak Kecamatan Kahayan Tengah;
- Rumah Tua Jage Bahen Kecamatan Kahayan Tengah; dan
- Rumah Besar Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir.
7) Kawasan peruntukan perikanan
a. Kawasan perikanan darat dengan seluas kurang lebih 3.588,3020 hektar
terkonsentrasi di Kecamatan Kahayah Kuala;
b. Kawasan balai benih ikan terkonsentrasi di Desa Gohong Kecamatan Kahayan Hilir;
c. Kawasan balai benih ikan terkonsentrasi di Desa Garung Kecamatan Jabiren raya;
d. Kawasan perikanan budidaya di laut;
e. Kawasan perikanan tangkap dilaut sejauh 12 mill dari tepi pantai terluar; dan
f. Kawasan perikanan tangkap dilengkapi dengan prasarana pelabuhan pendaratan ikan
terkonsentrasi di Kota Bahaur Kecamatan Kahayan Kuala.
8) Kawasan peruntukan permukiman
a. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan seluas kurang lebih 56.675,5153 hektar
meliputi kawasan perkotaan ibukota kecamatan; dan
b. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan seluas kurang lebih 37.433,2286 hektar
tersebar disemua kecamatan.
9) Kawasan peruntukan budidaya lain.
a. Danramil terdapat disetiap kecamatan di Kabupaten
b. Polsek terdapat disetiap kecamatan
c. Brimob seluas 40,5003 hektarterdapat di Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah

d. Koramil ada disetiap kecamatan kecuali Kecamatan Jabiren Raya.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 39


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Peta 2.3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pulang Pisau

Sumber : Bappeda Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 40


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Peta 2.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Pulang Pisau

Sumber : Bappeda Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 41


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.5 SOSIAL DAN BUDAYA

Kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang memiliki batas


beragam, belum ada satu batasan tunggal dalam menjelaskan fenomena
kemiskinan secara jelas. Dalam pendataan masyarakat kurang mampu di
Kabupaten Pulang Pisau menggunakan 14 kriteria yaitu :
1. Luas lantai per anggota rumah tangga kurang dari 8 m2
2. Jenis lantai rumah tinggal yang dikuasai terbuat dari tanah/papan/kualitas
rendah.
3. Jenis dinding rumah tinggal yang dikuasai terbuat dari bambu/papan
kualitas rendah.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar, atau memiliki tapi bersama-sama
dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan.
7. Bahan bakar utama untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang.
8. Tidak membeli daging sapi/ayam/susudalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun per orang
10. Hanya makan sebanyak dua kali dalam sehari dengan porsi standar
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik jika
tanpa fasilitas jamkesmas/jamkesda.
12. Rata-rata sumber pendapatan/penghasilan per anggota rumah tangga
kurang dari Rp. 217.000 per bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp
500.000

Jika rumah tangga minimal memenuhi 8 (delapan) kriteria miskin, nama Kepala
Rumah Tangga (KRT) akan direkap di Rukun Tetangga (RT). Untuk melihat
jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Pulang Pisau dapat dilihat pada Tabel
2.10.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 1


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (orang)

1 Kahayan Kuala 1.053


2 Sebangau Kuala 419
3 Pandih Batu 1.051
4 Maliku 1.219
5 Kahayan Hilir 1.427
6 Jabiren Raya 421
7 Kahayan Tengah 393
8 Banama Tingang 454
JUMLAH 6.437

Sumber :Pulang Pisau Dalam Angka Tahun 2014.

Jumlah rumah di Kabupaten Pulang Pisau di tahun 2014 sebanyak 32.352 unit
dengan jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Kahayan Hilir yaitu 6.838
rumah dan terendah ada di Kecamatan Kahayan Tengah yaitu berjumlah 2.021
rumah. Data jumlah rumah di Kabupaten Pulang Pisau disajikan pada Tabel 2.11

Tabel 2.11Jumlah Rumah per Kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah Rumah

1 Kahayan Kuala 4.962


2 Sebangau Kuala 2.197
3 Pandih Batu 5.721
4 Maliku 6.267
5 Kahayan Hilir 6.838
6 Jabiren Raya 2.145
7 Kahayan Tengah 2.021
8 Banama Tingang 2.201
JUMLAH TOTAL 32.352
Sumber :BPS Pulang Pisau Tahun 2014

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 2


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

2.6 KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH


Kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau terdiri dari Bupati
beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 09 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulang Pisau;
Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 1 Tahun 2015 tentang
organisasi dan tata kerja Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2015 Nomor 01,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2015 Nomor 001);
Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pelanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pulang Pisau. Adapun Struktur
Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau disajikan pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau

Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 3


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Sistem kelembagaan yang terkait dengan pembangunan sanitasi terdiri dari :


1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
2. Dinas Pekerjaan Umum
3. Badan Lingkungan Hidup (BLH)
4. Dinas Kesehatan
5. Dinas Pendidikan

Gambar 2.2. Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten
Pulang Pisau

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang Pisau

2.7 KOMUNIKASI DAN MEDIA


Sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Pulang Pisau tentang sanitasi
dan kesehatan lingkungan khususnya tentang persampahan dan Perilaku
Hidup Sehat (PHBS) telah sering dilakukan baik melalui himbauan,
ajakanataupun melalui iklan layanan masyarakat serta yang disampaikan
oleh SKPD terkait terutama dalam hal menjaga kebersihan seperti Dinas
Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan.

Melalui media cetak yaitu Kalteng Post diberitakan juga kegiatan yang
dilakukan elemen masyarakat dan instansi Pemerintah Kabupaten Pulang
Pisau dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah.

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 4


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.12. Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi

No. Kegiatan Tahun Dinas Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran
Pelaksana

1 Pemicuan 2014 Dinas Meningkatkan Masyarakat Sanitasi buruk Kemampuan


STBM Kesehatan kualitas lingkungan Kabupaten Pulang dan perilaku masyarakat
yang bersih, sehat Pisau secara hidup tidak terbatas selalu
dengan umum dan bersih itu mengharapkan
mengedepankan khususnya menjijikan, bantuan dari
peran serta dan masyarakat memalukan dan pemerintah
kesadaran dari Kecamatan membuat sakit,
masyarakat Kahayan Tengah karenanya perlu
kita perbaiki
sanitasi dan
biasakan PHBS

2 Pemicuan 2015 Dinas Meningkatkan Masyarakat Sanitasi buruk Kemampuan


STBM Kesehatan kualitas lingkungan Kecamatan dan perilaku masyarakat
yang bersih, sehat Kahayan Tengah : hidup tidak terbatas selalu
dengan Desa Penda bersih itu mengharapkan
mengedepankan Barania, Tanjung menjijikan, bantuan dari
peran serta dan Sanggalang, Bukit memalukan dan pemerintah
kesadaran dari Rawi, Tuwung, membuat sakit,
masyarakat Bukit Liti, Petuk karenanya perlu
Liti, dan Sigi kita perbaiki
sanitasi dan
biasakan PHBS

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 5


BUKU PUTIH SANITASI
KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2015

Tabel 2.13. Media komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi

No. Jenis Media Khalayak Pendanaan Isu yang diangkat Pesan Kunci Efektifitas

1 Koran Masyrakat Tidak ada Kecamatan ODF Mengoptimalkan Karena antusias


Kalteng Pos : umum (Oven Derication program kesehatan masyarakat
pemuatan terutama Free) lingkungan agar untuk memiliki
artikel dan masyarakat terdanai dari APBD jamban keluarga
pemberitaan Kecamatan Kabupaten Pulang yang sehat dan
Kahayan Pisau secara memenuhi
Tengah maksimal syarat sangat
tinggi tapi
karena kurang
dana,
masyarakat
hanya dan selalu
mengharapkan
bantuan dari
pemerintah.

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau

Pokja Sanitasi Kabupaten Pulang PisauI - 6

Anda mungkin juga menyukai