Anda di halaman 1dari 16

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.

Punduh
pedada

GAMBARAN UMUM
DAERAH STUDI

2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI


KABUPATEN PESAWARAN, yang sebelumnya bagian
dari

Lampung

Selatan,

terbentuk

berdasarkan

Undang Undang No. 33 Tahun 2007, diundangkan


pada tanggal 10 Agustus 2007 dan diresmikan
menjadi kabupaten pada tanggal 2 Nopember 2007.
Sejak saat itu, Pesawaran resmi menjadi Kabupaten
ke-11

di

Provinsi

Lampung

yang

wilayahnya

meliputi

Kecamatan

Gedongtataan, Negeri Katon, Tegineneng, Waylima, Kedondong, Padang


Cermin, dan Kecamatan Punduh Pedada, dengan Ibukota di Gedongtataan
Pesawaran diambil dari nama Gunung yang tegak megah di bagian tengah dan
barat Kabupaten Pesawaran. Kaki Gunung Pesawaran adalah Gunung Nebak
atau Pematang Nebak, Pematang Tanggang, dan Pematang Sukma Hilang.
Dikaki Gunung inilah terhampar 7 kecamatan dan 133 Desa yang tergabung
dalam wilayah Kabupaten Pesawaran.
Kabupaten Pesawaran memiliki lebih 50 pulau besar dan kecil, tiga pulau
yang terbesar diantaranya adalah Pulau Legundi, Pulau Puhawang, dan Pulau
Kelagian, juga terdapat 11 gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran
dan Gunung Ratai dengan ketinggian 1.681 m. Sungai terpanjang di
Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan panjang 54 km dan daerah
aliran seluas 135,0 km2. Kabupaten Pesawaran merupakan daratan dengan

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 1

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi. Di Gedung Tataan sebagai


pusat kota, misalnya, mempunyai tinggi 140,5 m dari permukaan laut.

I.

Geografis
Secara

Geografis

wilayah

Kabupaten

Pesawaran terletak pada 510 550


Bujur Timur dan diantara 105 - 10520
Lintang Selatan, dengan luas wilayah
1.173,77 KM2 atau 117.377 Ha dan
sebagian

wilayahnya

Sebelah

Utara

dikelilingi

laut.

berbatasan

dengan

Kabupaten Lampung Tengah,

Sebelah

Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar


Lampung, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus dan
Teluk Lampung, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tenggamus.
Batas-batas wilayahnya :
Sebelah Utara : Kecamatan Padang Cermin Kab Pesawaran
Sebelah Timur : Teluk Lampung
Sebelah Selatan : Selat Sunda
Sebelah Barat : Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus

II.

Topografi
Topografi Kabupaten Pesawaran terdiri dari pegunungan dan perbukitan
dengan ketinggian antara 0 s.d 1.861 meter diatas permukaan laut, serta
lautan yang luas menjadikan kabupaten Pesawaran ini memiliki potensi
sumberdaya alam yang luas dan melimpah. Hal ini didukung oleh kenyataan
hampir 80% penduduk Pesawaran menggantungkan hidupnya di sektor
pertanian.

III.

Kondisi Tanah
Di Kabupaten Pesawaran terdapat berbagai macam jenis tanah. Bagian
terbesar didominasi oleh jenis tanah podsodik yang tersebar di lebih 50%
wilayah kabupaten Pesawaran. Jenis tanah lainnya adalah latosol, gley

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 2

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

humus, andesol, organosol, hidromorfik dan alluvial. Wilayah laut dan pesisir
kabupaten Pesawaran meliputi sebagian dari Teluk Lampung dan pulau-pulau
kecil. Potensi pesisir dan lautan yang dapat dijumpai adalah perikanan
lengkap, tambak, kerang mutiara, rumput laut, perhubungan, pariwisata,
terumbu karang, mangrove, industri, pemukiman penduduk pesisir dan
Hankam.
IV.

Iklim
Kabupaten Pesawaran merupakan darah beriklim tropis humid dengan angin
laut lembah yang bertiup dari samudra Indonesia dengan dua musim angin
setiap tahunnya dengan curah hujan rata-rata 1.500-3,500 mm hingga dapat
menyebabkan musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan di wilayah ini
terjadi antara bulan November s/d bulan Maret, sedangkan musim kemarau
terjadi antara bulan April s/d bulan Oktober.
Kecepatan angin rata-rata mencapai 5,83 km/jam, suhu perairan di pantai
berkisar 280 29,30 C dan salinitas perairan berkisar antara 33 33,5 o/oo
atau rata-rata 33,12 o/oo.

2.2.
I.

Daerah Irigasi Punduh Pedada


Sejarah singkat Daerah Irigasi Punduh Pedada
Rencana pekerjaan pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Way Punduh
Pedada mulai dilaksanakan Pada tahun 2001 melalui anggaran dana APBN
Pembuatan bendung, bangunan irigasi, dan saluran berjarak 4 Km di Way
punduh Pedada yang dilasanakan oleh pihak dinas PU Propinsi

II.

Administrasi
Wilayah studi Daerah Irigasi Kecamatan punduh Pedada

terletak di

Kabupaten Pesawaran. Luas Kabupaten Way Kanan ini sebesar 238.68 km 2


Kecamatan Punduh Pedada terdiri dari 21 Desa yaitu
Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan luas kecamatan di Kecamatan Punduh
Pedada

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 3

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

Tabel 2.1 Luas Kecamatan dan jumlah Desa di Kecamatan Punduh Pedada
N
o.
1
2
3
4
5

Desa/Kelurah
an
Sukamaju
Bawang
Pagar Jaya
Pulau Legundi
sukarame

6 Kota Jawa
7 Rusaba
Sukajaya
8 Pedada
9 Batu Raja
10 Banding agung
11 kampung Baru
12 Kekatang
13 Pekon Ampai
14 Kunyaian
15 Umbul Limus
16 Tajur
17 Penyandingan
18 Maja
Suka Jaya
19 punduh
Pulau
20 Pahawang
21 Bangun Rejo

Luas
(Km
2)

(Ha)

11.4 1.140
7.5
750
4
400
18
1800
5.3
530
12.6
4
1264
12.1
1210
10.5
11.8
9
10.7
19.1
7
11.9
7
12.6
3
15
6.39
14.5
5
12.3
3
15.1
7
10.8
1

1050
1189
1070
1917
1197
1263
1500
639
1455
1233
1517
1081

10.2
1020
6.43
643
238.
Jumlah
68
23.868
Sumber : Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008
Tabel 2.2Jarak Desa Ke kantor Kecamatan dan Kabupaten
N
o.

Desa/Kelurah
an

Jarak Ke Kantor (Km)


Kecama
tan
Kabupaten

1 Sukamaju

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

10 90

II - 4

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

2
3
4
5
6
7

Bawang
Pagar Jaya
Pulau Legundi
sukarame
Kota Jawa
Rusaba
Sukajaya
8 Pedada
9 Batu Raja

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

1
15
45
4
3
2

80
105
70
63
60
57

1
1

55
55

II - 5

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

Lanjutan Tabel 2.2


N
o.

Desa/Kelurah
an

10
11
12
13
14
15
16
17
18

Jarak Ke Kantor (Km)


Kecama
tan
Kabupaten
1
55
5
53
6
50
7
49
8
47
9
46
10
45
11
45
10
45

Banding agung
kampung Baru
Kekatang
Pekon Ampai
Kunyaian
Umbul Limus
Tajur
Penyandingan
Maja
Suka Jaya
19 punduh
11
43
Pulau
20 Pahawang
50
70
21 Bangun Rejo
0.5
80
Jumlah
10.02
60.14
Sumber : Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008
III.

Topografi
Kabupaten Pesawaran dapat dibagi menjadi 2 ( dua ) unit topografi yaitu :
Daerah topografi berbukit sampai bergunung dan daerah River Basin. Daerah
topografi Berbukit sampai Bergunung dengan puncaknya Bukit Barisan dan
Bukit Pesagi, dengan ketinggian bervariasi antara 450 1500 m dari
permukaan air laut. Daerah ini umumnya ditutupi oleh hutan primer dan
sekunder. Sedangkan Daerah River Basin adalah daerah daerah yang
mempunyai basin sungai sungai kecil.

IV.

Demografi :
Jumlah penduduk Kecamatan Punduh Pedada pada tahun 2008 sebesar 284.02
ribu jiwa ( sensus th 2008 ), dengan kepadatan penduduk sebesar 97.89 jiwa /
km2, Data penduduk dapat dilihat seperti pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Jumlah kepadatan Penduduk di kecamatan Punduh Pedada
No.

Desa/Keluraha
n

Luas
(Km2
)

1 Sukamaju

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

11.4

Penduduk
(Jiwa)
1.715

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
150

II - 6

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

2 Bawang

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

7.5

1.168

155.73

II - 7

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

No.

Desa/Keluraha
n

Luas
(Km2
)

4 Pulau Legundi

Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)

18

1.865

103.61

5 sukarame

5.3

1.199

226.23

6 Kota Jawa

12.64

1.009

79.83

7 Rusaba
Sukajaya
8 Pedada

12.1

623

51.49

10.5

480

45.71

9 Batu Raja

11.89

1.899

159.71

10 Banding agung

10.7

895

83.64

11 kampung Baru

19.17

1.986

103.6

12 Kekatang

11.97

737

61.57

13 Pekon Ampai

12.63

892

70.63

15

433

28.87

6.39

534

83.57

16 Tajur

14.55

825

56.7

17 Penyandingan

12.33

1.552

125.87

18 Maja
Suka Jaya
19 punduh

15.17

3.653

240.8

10.81

1.968

182.05

10.2

1.430

140.2

14 Kunyaian
15 Umbul Limus

20 Pulau Pahawang
21 Bangun Rejo

6.43
1.519
284.0
Jumlah
2
27.802
Sumber: Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

236.24
97,89

II - 8

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

V.

Pendidikan
Institusi pendidikan yang ada di Kecamatan Punduh Pedada hanya sampai
tingkat pendidikan menengah. Dari tabel 2.4. menunjukkan banyaknya
pendidikan ( Negeri dan swasta ) pada tingkat dasar TK sebanyak 1 buah dan
SD sebanyak 20 buah sekolah. Sedangkan tingkat sekolah menengah SLTP
sebanyak 3 sekolah dan SLTA sebanyak 1 sekolah. Belum adanya institusi
perguruan tinggi di Kecamatan Punduh Pedada menunjukkan bahwa apabila
ada warga yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maka
harus pindah ke Kabupaten lain atau Propinsi lain yang mempunyai institusi
perguruan tinggi / Akademi.
Tabel : 2.4. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Wilayah
Studi Kecamatan Punduh Pedada .
No.
STATUS / TINGKAT SEKOLAH
JUMLAH SEKOLAH
A Negeri
1
TK
1
2
SD
17
3
SMP
1
4
SMA
1
5
SMK
B Swasta
1
TK
1
2
SD
3
3
SMP
1
4
SMA
5
SMK
Sumber :Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008

VI.

Tata Guna Lahan


Tata Guna Lahan

di lokasi studi Kecamatan punduh Pedada

Penggunaan

lahan di sekitar areal pada umumnya merupakan :


1.

Areal Kebun
Pada

areal

masyarakat

umumnya

menanam
kelapa,

ini,
Coklat,

dan

jenis

tanaman keras lainnya.


Tanaman karet banyak
disukai

oleh

masyarakat untuk ditanam dengan alasan produksi yang cukup

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 9

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

menjanjikan dan harga jual yang relatif stabil. Tanaman lada juga
merupakan tanaman yang diminati karena cukup menghasilkan namun
pemeliharaan tanaman / perawatannya cukup sulit.
2.

Ladang,
Singkong

dan

jagung

merupakan

tanaman

yang

paling dominan ditanam di


daerah

irigasi

Way

Agung.

Tanaman

Bumi

singkong

tidak membutuhkan banyak


air, perawatan

pemeliharaan

yang

tidak

sulit

dan

cukup

menghasilkan.
Tanaman lain yang juga di tanam di areal ini terutama bagian hilir
daerah irigasi Way Bumi Agung adalah tebu. Pemasaran tebu dilakukan
masyarakat ke pabrik gula di Kabupaten Lampung Utara
3.

Lahan

Rawa

atau

lebak

yang

sebagian

ditanam padi sebagai sawah lebak, dan sawah


irigasi khususnya pada pangkal saluran sungai
4.

VII.

Pemukiman dan pekarangan.

Mata Pencaharian Penduduk


Mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kecamatan Punduh Pedada
adalah di sektor pertanian , industri , Pegawai Negeri Sipil /Swasta Daerah
dan lainnya tersebar keberbagai lapangan kerja seperti terlihat pada

VIII. Lahan Areal Persawahan


Hasil panen utama tahun 2008 di Kecamatan Punduh Pedada umumnya dan
Wilayah Studi DI Punduh pedada dari Ladang berupa kakao dan padi Sawah.
Luas Areal lahan sawah dapat dilihat pada tabel 2.5

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 10

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

Tabel : 2.5. Luas Lahan Persawahan di Kecamatan Punduh pedada .

N
o.

Desa/Kelura
han

Lahan Sawah (Ha)


Sementa
Tidak
Berpenga
ra Tidak
Berpengari
rian
diusaha
an
kan

1 Sukamaju
2 Bawang
3 Pagar Jaya
Pulau
4 Legundi
5 sukarame

12

12

125

85

15

Jumla
h

24
40

15

250
0
0
30

6 Kota Jawa

47

28

7 Rusaba
Sukajaya
8 Pedada
9 Batu Raja
Banding
10 agung
kampung
11 Baru

87

50

25

162

60

10

70
49

18

12

78

12 Kekatang

39

39

78

13 Pekon Ampai

49

49

98

14 Kunyaian
15 Umbul Limus

49
48
51

51

25
22

16 Tajur
Penyandinga
17 n
18 Maja
Suka Jaya
19 punduh
Pulau
20 Pahawang

29

21 Bangun Rejo

85

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

75

2
25
76

25

50
22
34
2
25

24

100
0

25

110

II - 11

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

Jumlah
761
420
Sumber :Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008
IX.

1
.308

127

Kesesuaian Lahan :
Di kecamatan punduh pedada untuk kesesuaian lahan banyak tergantung
pada sector pertanian karena pada sector pertanian masih berperan penting
untuk

mendukung

perkembangan

pembangunan

apa

lagi

dengan

diprogramkannya ketahanan pangan nasional. Ada pun kendala yang dialami


pada sector pertanian disebabkan adanya persyaratan tumbuh yang
diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan baik antara lain dari
sifat fisik, kimia, kedalaman efektif, kemiringan lahan, curah hujan dan lain
lain. Serta alih fungsi lahan kakau menjadi lahan persawahan besarnya debit
andalan tersedia cukup untuk mengakomodir luas areal di Kabupaten
Pesawaran

X.

Sarana Ibadah
Fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Punduh Pedada didominasi oleh
fasilitas peribadatan untuk agama Islam, mengingat penduduk Kecamatan
Punduh Pedada 99,78 % beragama Islam. Jumlah fasilitas peribadatan Tahun
2008 disajikan pada tabel 2.6.
Tabel : 2.6. Jumlah Tempat Peribadatan Kecamatan Punduh Pedada.

N
o.

Desa/Kelura
han

Masji
d

Mushol
a
/langga
r

Gereja
Kristen

Katoli
k

Pura

Viha
ra

1 Sukamaju

4 5

2 Bawang

3 5

3 Pagar Jaya
Pulau
4 Legundi

3 1

6 4

5 sukarame

2 3

6 Kota Jawa
7 Rusaba

2 4
2

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 12

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

2 2

9 Batu Raja
Banding
10 agung
kampung
11 Baru

2 2

1 2

2 5

12 Kekatang

3 2

13 Pekon Ampai

1 1

Sukajaya
8 Pedada

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 13

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

N
o.

Desa/Kelura
han

Masji
d

Mushol
a
/langga
r

Gereja
Kristen

Katoli
k

Pura

Viha
ra

14 Kunyaian

15 Umbul Limus

1 1

16 Tajur
Penyandinga
17 n

2 2

4 10

18 Maja
Suka Jaya
19 punduh
Pulau
20 Pahawang

5 6

5 2

4 5

21 Bangun Rejo

3 4

1 -

Jumlah

58

1
67

1 1

2.3. PEMBEBASAN LAHAN


Berdasarkan Undang Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
yang sebagian berbunyi :
a. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat
b. Penguasaan sumber daya air sebagaimana dimaksud, diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap mengakui hak
ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak yang serupa dengan
itu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan
peraturan perundang-undangan
c. Penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi
bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada merupakan
prioritas utama penyediaan sumber daya air di atas semua kebutuhan
d. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian sebagaimana dimaksud
dilakukan dengan pengembangan sistem irigasi
e. Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan
tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah dengan ketentuan:

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 14

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder lintas provinsi

menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah;

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder

lintas

kabupaten/kota

jawab

menjadi

wewenang

dan

tanggung

pemerintah provinsi;
f.

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder yang utuh pada satu
kabupaten/kota menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota yang bersangkutan.

g. Pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab


perkumpulan petani pemakai air.
h. Pengembangan

sistem

irigasi

dilakukan

dengan

mengikutsertakan

masyarakat.
i.

Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder dapat dilakukan oleh


perkumpulan petani pemakai air atau pihak lain sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya.

j.

Serta ketentuan ketentuan lainnya.

Berdasarkan

PERMEN

P.U.

No.

30/PRT/M/2007

Tentang

Pedoman

Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif :


BAB II : Prinsip Partisipasi , Pasal 4 berbunyi :
1.

Pemerintah, Pemerintah Propinsi, atau Kabupaten / Kota sesuai dengan


kewenangannya

bertanggung

jawab

dalam

pengembangan

dan

pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder.


2.

P3A mempunyai hak dan tanggung jawab dalam pengembangan dan


pengelolaan sistem irigasi tersier .

Maka untuk melakukan pengembangan jaringan irigasi primer dan sekunder


dilakukan pembebasan lahan dengan tetap memperhatikan hak hak pemilik
lahan. Proses pembebasan lahan telah dilakukan secara bertahap sejak tahun
1992 dan adapun kondisi proses pembebasan lahan pada jalur jaringan irigasi
primer

dan

sekunder

(sesuai

jaringan

yang

direkomendasikan

untuk

dilanjutkan pengembangannya (studi Kesesuaian Lahan DI Way Bumi Agung,


Tahun 2007) hingga saat ini adalah sebagi berikut :
1. Saluran primer Way Bumi Agung dari BA.1 hingga BA.29 (Desa Kali Cinta)
seluas 109,61 Ha telah dibebaskan. Saluran primer berikutnya sampai

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 15

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh


pedada

dengan

BA.41 seluas 45 ha belum dilakukan pembebasan lahan.

Dengan perincian :
Bba29 ( km 21,993) s/d P.729 (km30,817) panjang L= 8.824 m , lebar
kebutuhan tanah b= 35 m , luas tanah A 1= 8.824 x 35 m2 = 308.840 m2.
P729 s/d Bba41 ( km 33,137 ) , panjang L= 2.320 m, lebar tanah b= 25 m
, luas tanah A2 = 2320 x 25 m2 = 570.000 m2 ditambah untuk bangunan bangunan maka total kebutuhan lahan Atotal = 45 ha
2. Saluran Sekunder Bedeng dari BA.25 hingga BB.5 seluas 4.14 Ha telah
dibebaskan .
3. Saluran Sekunder Sumur Batu dari BA.35 hingga BSB.2 seluas 8 ha belum
dilakukan pembebasan. Dengan perincian :
o

Km 0 ( Bba35 ) s/d P41 ( km 2,077 ) panjang L = 2.077 m lebar tanah


b = 20 m , luas tanah A1 = 2.077 x 20 m2 = 41.450 m2.

dari P41 ( km 2,077 ) s/d P 45 ( km 2,322 ) panjang L = 245 m lebar


tanah b = 34 m , luas tanah A2 = 245 x 34 m2 = 8.330 m2 .

dari P 45 ( km 2,322 0 s/d BSb 3 ( akhir ) km 3,840 panjang L =


1.518 m lebar tanah b = 18 m , luas tanah A 3 = 1518 x 18 m 2 = 27.324
m2 .

Dengan ditambah luas untuk kebutuhan bangunan maka Total luas di


perlukan At = 8 ha.

4. Saluran Sekunder Punggu Lama dari :


BA39 hingga BPL.4 seluas 7 Ha belum dilakukan pembebasan. Dengan
perincian dari
o

km 0 ( Bba39 ) s/d P44 ( km2,324 ) panjang L = 2.324 m , lebar


tanah b = 20 m , luas tanah A1 = 2.324 x 20 m2 = 4.648 m2.

Dari P44 s/d bangunan akhir (km 3,273 ) panjang L = 949 m , lebar
tanah b = 15 m ,luas tanah A2 = 949 x 15 m2 = 14.235 m2,

ditambah untuk kebutuhan bangunan maka

luas total yang

diperlukan AT = 7 ha.
5. Untuk fasilitas Operasi dan Pemeliharaan ( Rumah jaga , Gudang dan lain
lain ) diperkirakan 2 Ha.
6. Total tambahan kebutuhan tanah untuk Daerah Irigasi Bumi Agung 62
ha.

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 16

Anda mungkin juga menyukai