Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

2.1 KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMISNITRASI

2.1.1 Desa Kepoh

Desa Kepoh secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Toboali,


Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 115 Km 2 atau 11.500
Ha. Desa Kepoh dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Kec. Airgegas dan Kab. Bangka Tengah
• Sebelah Timur : Selat Lepar
• Sebelah Selatan : Desa Kaposang dan Kec. Tukak Sadai
• Sebelah Barat : Desa Rindik

Desa Kepoh terbagi atas 5 dusun yaitu Dusun Kepoh, Jalan Baru, Tambang 2, Air
Bulang dan Dusun Harapan Mulia ( Gambar 1.1 ).

Penduduk Desa Kepoh sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2321 jiwa (1300 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
20 orang per km2.

2.1.2 Desa Bikang

Desa Bikang secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Toboali,


Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 16 Km 2 atau 1.600
Ha. Desa Bikang dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Jeriji
• Sebelah Timur : Desa Jeriji
• Sebelah Selatan : Desa Rindik
• Sebelah Barat : Desa Rias

Desa Kepoh terbagi atas 5 dusun kecamatan yaitu Dusun Bikang 1 dan Dusun
Bikang 2 ( Gambar 1.1 ).

Penduduk Desa Bikang sampai akhir tahun 2013 berjumlah 1487 jiwa (495 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
92 orang per km2.

2-1
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

2.1.3 Desa Tepus

Desa Tepus secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Airgegas,


Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 60 Km 2 atau 6.000
Ha. Desa Tepus dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Nangka dan dan Kab. Bangka Tengah
• Sebelah Timur : Kab. Bangka Tengah
• Sebelah Selatan : Kecamatan Toboali
• Sebelah Barat : Desa Airgegas

Desa Tepus terbagi atas 5 dusun dusun yaitu Dusun Payak Seruk, Dusun
Kelidang, Dusun Bukit Pading, Dusun Bukit Bebuluh, Dusun Gumbak ( Gambar
1.1 ).

Penduduk Desa Tepus sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2862 jiwa (844 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
48 orang per km2.

2.1.4 Desa Bencah

Desa Bencah secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Toboali,


Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 80 Km 2 atau 800 Ha.
Desa Bencah dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Airgegas
• Sebelah Timur : Desa Tepus
• Sebelah Selatan : Desa Pergam
• Sebelah Barat : Desa Sidoarjo

Desa Bencah terbagi atas 5 dusun yaitu Dusundan Dusun V I, Dusun II, Dusun
III, Dusun IV ( Gambar 1.1 ).

Penduduk Desa Bencah sampai akhir tahun 2013 berjumlah 6000 jiwa (2535 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
75 orang per km2.

2.1.5 Desa Nyelanding

Desa Nyelanding secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan


Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 111 Km 2
atau 11.000 Ha. Desa Nyelanding dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Paku dan Desa Sengir
• Sebelah Timur : Desa Delas
2-2
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

• Sebelah Selatan : Kecamatan Pulau Besar


• Sebelah Barat : Kecamatan Payung

Desa Nyelanding terbagi atas 5 dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, Dusum
IV, Dusun V, Dusun VI dan Dusun VII ( Gambar 1.1 ).

Penduduk Nyelanding sampai akhir tahun 2013 berjumlah 4759 jiwa (2400 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
43 orang per km2.

2.1.6 Dusun Tanjung Limau

Dusun Tanjung Limau secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Desa


Pergam, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah
lebih kurang 12 Km2 atau 1200 Ha. Dusun Tanjung Limau dibatasi oleh batas-
batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Panca Tunggal
• Sebelah Timur : Sungai Kemis
• Sebelah Selatan : Selat Bangka
• Sebelah Barat : Kecamatan Pulau Besar

Penduduk Dusun Tanjung Limau sampai akhir tahun 2013 berjumlah 96 jiwa (24
KK) dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan
penduduk 8 orang per km2.

2.1.7 Desa Fajar Indah

Desa Fajar Indah secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Pulau
Besar, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 39 Km 2 atau
3.900 Ha. Desa Fajar Indah dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Kecamatan Payung
• Sebelah Timur : Kecamatan Airgegas
• Sebelah Selatan : Kecamatan Pulau Besar
• Sebelah Barat : Kecamatan Pulau Besar

Desa Fajar Indah terbagi atas 5 dusun, yaitu Dusun Karya Mukti, Dusun Karya
Bakti, Dusun Mukti Tama dan Dusun Mukti Jaya.

Penduduk Desa Fajar Indah sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2216 jiwa (645
KK) dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan
penduduk 57 orang per km2.

2-3
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

2.1.8 Desa Sukajaya

Desa Sukajaya secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Pulau


Besar, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 11 Km 2 atau
1.100 Ha. Desa Sukajaya dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Bedengung, Kecamatan Payung
• Sebelah Timur : Desa Nyelanding, Kecamatan Airgegas
• Sebelah Selatan : Desa Batubetumpang
• Sebelah Barat : Desa Jelutung, Kecamatan Simpang Rimba

Desa Sukajaya terbagi atas 2 dusun kecamatan yaitu Dusun Sukajaya I dan Dusun
Sukajaya II.

Penduduk Desa Sukajaya sampai akhir tahun 2013 berjumlah 1068 jiwa (315 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
97 orang per km2.

2.1.9 Desa Ranggung

Desa Ranggung secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan


Payung, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 47 Km 2 atau
4.700 Ha. Desa Ranggung dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Desa Pangkalan Buluh
• Sebelah Timur : Desa Nadung
• Sebelah Selatan : Desa Irat
• Sebelah Barat : Desa Jelutung, Kecamatan Simpang Rimba

Desa Ranggung terbagi atas 4 dusun yaitu Dusun 1, Dusun II, Dusun III dan
Dusun IV.

Penduduk Desa Ranggung sampai akhir tahun 2013 berjumlah 3169 jiwa (925 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
68 orang per km2.

2.2 KEADAAN IKLIM DAN HIDROLOGI

Kabupaten Bangka Selatan mempunyai iklim Tropis Tipe A dengan variasi hujan
antara 23,10 hingga 357,30 mm tiap tahun. Curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus dan September. Curah hujan rata-rata tahunan sekitar 2.000 mm
sampai 2.500 mm.

Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Selatan bervariasi antara 26 0 C hingga


280 C, sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 75% sampai 88 %. Intensitas
2-4
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

penyinaran sinar matahari rata-rata bervariasi antara 27,6 % sampai 82,3 %,


dengan tekanan udara 1009,3 hingga 1010,4 MBS.

Sungai-sungai di Bangka Selatan mempunyai hulu di perbukitan dan


pegunungan, yang kemudian bermuara di Selat Bangka dan Laut Jawa. Sungai
yang terdapat hanya berfungsi sebagai sistim drainage dan tidak dimanfaatkan
untuk pertanian dan perikanan. Daerah Bangka Selatan tidak terdapat danau
alami, tetapi banyak dijumpai bekas penambangan bijih timah yang luas dan
menjadi lubang bekas galian menjadi danau buatan yang disebut sebagai kolong .
Daerah rawa-rawa tedapat pada bagian timur dan selatan Kabupaten Bangka
Selatan.

2.3 TATA GUNA LAHAN

Penggunaan tanah di lokasi daerah penyelidikan dari data Kecamatan Dalam


Angka 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Tata Guna Lahan di Lokasi Penyelidikan


Bangunan/ Lahan
Lahan
No Nama Desa Pekaranga Sawah
Kering (ha)
n (ha) (ha)
1 Kepoh 129,27 11.129,73 216,00
2 Bikang 95,87 1.459,13 70,00
3 Suka Jaya 18,80 3.659,80 226,40
4 Fajar Indah 150,20 433,80 516,00
5 Ranggung 42,70 4.617,50 -
6 Tepus 79,86 5.920,14 -
7 Bencah 243,50 7.756,50 -
8 Nyelanding 148,50 10.991,50 -
9 Tanjunglimau 1,80 - -

2.4 KONDISI GEOLOGI DAN HIDROGEOLOGI

Keadaan geologi dan hidrogeologi sangat mempunyai peranan penting dalam


terbentuknya potensi air bawah tanah. Proses geologi yang terjadi diantaranya
adalah berupa intrusi magma, gerakan tektonik, perlipatan, perlapukan , erosi
dan pengendapan. Untuk mengetahui keadaan lapisan pembawa air maka
peranan geologi terdapat pada jenis satuan batuan atau formasi geologi. Selain itu
kondisi keadaan daur hidrologi perlu dipahami dan ditinjau sehingga
keterdapatan air bawah tanah dapat diketahui.

Pulau Bangka dan wilayah sekitarnya berada pada Paparan Sunda atau bagian
tepi kerak benua (craton) Asia. Batuan penyusun daerah Pulau Bangka terdiri
atas batuan malih, batuan inti benua berupa batuan beku asam yang bersifat
granitik. Atas dasar posisi dan waktu terbentuk batuan beku granit merupakan

2-5
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

bagian busur magmatik yang terbentuk pada umur Trias hingga Jura (230 sampai
135 juta tahun lalu).

Berdasarkan peta geologi Lembar Bangka Selatan yang diterbitkan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi ( P3G ) - Bandung skala 1 : 250.000 (U.
Margono, RJB. Supandjono dan E. Partoyo, 1995), susunan stratigrafi dari muda
ke tua adalah sebagai berikut :

 Aluvium : Lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal, yang terdapat sebagian
endapan sungai, rawa dan pantai

 Endapan Rawa : Lumpur, lanau dan pasir

 Pasir Kwarsa : Pasir kuarsa, berwarna putih, berbutir sedang, lepas, membundar
tanggung-membundar. Tersingkap disepanjang pantai timur P. Sumatera di sekitar
Tanjung Jati.

 Formasi Ranggam : Perselingan batupasir, batulempung dan konglomerat. Batupasir,


putih kotor, berbutir halus-kasar, menyudut-mem dari membundar tanggung, mudah
diremas, berlapis baik, struktur sedimen pada batupasir siangsiur, perarian sejajar dan
perlapisan bersusun, setempat ditemukan lensa-lensa batubara setebal 0,5 m dan
mengandung pasir timah sekunder yang tercampur dengan batupasir kuarsa.
Batulempung mengandung sisa-sisa tumbuhan dan lensa gambut.

 Formasi Klabat : Granit biotit, granodiorit dan granit genesan. Granit biotit, kelabu,
tekstur porfiritik dengan butiran kristal berukuran sedang - kasar, fenokris felsapar
panjangnya mencapai 4 cm dan memperlihatkan struktur foliasi. Granodiorit, putih
kotor, berbintik hitam. Granit genesan, kelabu dan berstruktur perdaunan. Umur
satuan ini granit ini adalah Trias Akhir - Jura Awa dan menerobos Formasi Tanjung
Genting dan Kompleks Malihan Pemali

 Formasi Tanjung Genting : Perselingan batupasir dan batulempung. Batupasir,


kelabu kecoklatan, berbutir halus-sedang, terpilah baik, keras, teba lapisan 2 - 60 m
dengan struktur sedimen silang-siur dan laminasi bergelombang, setempat ditemukan
lensa batugamping setebal 1,5 m. Batulempung kelabu kecoklatan, berlapis baik
dengan tebal 15 m, setempat dijumpai lensa batupasir halus. Formasi Tanjung Genting
diduga berumur Trias yang terendapkan dalam lingkungan laut dangkal. Formasi
Tanjung Genting tidak selaras di atas batuan malihan.

 Formasi Malihan Pemali : Filit sekis dan kuarsit. Filit, kelabu kecoklatan, struktur
mendaun dan berurat kuarsa. Sekis, kelabu kehijauan, struktur mendaun,
terkekakarkan, setempat rekahannya terisi kuarsa atau oksida besi, berselingan
dengan kuarsit. Kuarsit, putih kotor, kecoklatan, keras tersusun oleh kuarsa dan
felspar, halus - sedang, perlapisannya mencapai 1 cm. Umur satuan ini tidak diketahui
dengan pasti kedudukannya ditindih tidak selaras oleh Formasi Tanjung Genting,
maka umurnya diduga Perm atau Karbon. Konglomerat komponen terdiri dari
pecahan granit, kuarsa dan batuan malihan. Formasi Ranggam diduga berumur

2-6
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

Miosen Akhir-Pleistosen Awal dan terendapkan di lingkungan fluvial. Tebal formasi


ini kira-kira 150 m (Cobbing, 1984) dan menindih tak selarsadi atsa formasi-formasi
yang lebih tua.

Dari batuan-batuan pada formasi diatas maka lapisan pembawa air dapat
diperkirakan keberadaannya. Kompleks Malihan Pemali merupakan akuifer
produktif kecil setempat berarti, dijumpai mata air dengan debit kecil, air tanah
dangkal dengan jumlah terbatas. Formasi Ranggam dan Formasi Tanjung Genting
merupakan akuifer produktif kecil setempat berarti. Granit Klabat merupakan
daerah air tanah langka kecuali pada granit yang mengalami rekahan atau
retakan. Sedangkan endapan aluvial merupakan akuifer yang baik karena air
terdapat pada rongga antar butir pasir, kerakal dan kerikil.

STRUKTUR DAN TEKTONIK

Struktur yang teramati di Lembar Bangka Selatan adalah kelurusan dan sesar. Kelurusan
terutama pada granit dengan arah beragam. Lipatan terdapat pada satuan batupasir dan
batulempung Formasi Tanjung Genting dan Formasi Ranggam dengan kemiringan 180 -
750. Sumbu lipatan berarahTL - BD. Dua jenis sesar yang berkembang adalah sesar
mendatar dan sesar normal. Sesar mendatar berarah TL-BD, sedangkan sesar normal
berarah BL-TG.

Peta Geologi Regional daerah penyelidikan dapat dilihat pada Gambar 2.1,
sedangkan Peta Hidrogeologi Regional dapat dilihat pada Gambar 2.2.

2-7
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

2-8
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

Gambar 2.2 Peta Hidrogeologi Regional

2-9
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

KETERANGAN HIDROGEOLOGI

2 - 10
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

2.5 KEPENDUDUKAN

Pada akhir tahun 2013 jumlah penduduk dan tingkat kepadatan per-km 2 di lokasi
daerah penyelidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.

Tabel 2.2. Jumlah penduduk di lokasi penyelidikan tahun 2014


Luas Kepadatan
Jumlah Jumlah
No Nama Desa Desa Penduduk
Penduduk KK
(Km2) Per km²
1 Bikang 16 1.487 495 91,51
2 Kepoh 115 2.321 1.300 20,23
3 Bencah 80 6.000 2.535 75,00
4 Tepus 60 2.862 844 47,70
5 Nyelanding 111 4.759 2.400 42,72
5 Tanjunglimau 12 96 24 15,00
5 Ranggung 47 3.169 925 68,00
5 Sukajaya 11 1.068 315 97,09
5 Fajar Indah 39 2.216 645 56,75
Sumber : Kepala Desa yang bersangkutan

Dengan tingkat pertumbuhan penduduk diperkirakan 1,25 %, maka jumlah


penduduk periode 5 tahun mendatang dapat diperkirakan. Hasil perhitungan
proyeksi jumlah penduduk sampai 25 tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel
2.3.

Tabel 2.3. Proyeksi Jumlah Penduduk sampai Tahun 2035


Tahun
No Nama Desa
2014 2015 2020 2025 2030 2035
1 Bikang 1.487 1.505 1.602 1.704 1.813 1.930
2 Kepoh 2.321 2.350 2.500 2.660 2.831 3.012
3 Bencah 6.000 6.075 6.464 6.878 7.319 7.788
4 Tepus 2.862 2.897 3.083 3.281 3.491 3.715
5 Nyelanding 4.759 4.818 5.127 5.455 5.805 6.177
6 Tanjunglimau 96 97 103 110 117 124
7 Ranggung 3.169 3.208 3.414 3.633 3.865 4.113
8 Sukajaya 1.068 1.081 1.150 1.224 1.302 1.386
9 Fajar Indah 2.216 2.243 2.387 2.540 2.703 2.876

2.6 KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air untuk pertanian tidak dibahas dalam hal ini, penyelidikan hanya
di pusatkan pada kebutuhan air minum pedesaan. Secara umum daerah
penyelidikan tidak terdapat kekurangan air untuk minum. Penyadapan air
dengan membuat sumur gali telah banyak dilakukan dengan mutu air yang dapat
diminum. Selain dari pada itu telah pula direncanakan penyadapan air dari mata
2 - 11
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK

air, sehingga pemboran air tanah yang akan dilakukan hanya sebagai penambah
kebutuhan air, jika kekurangan air.

Dengan mengacu kepada standard kebutuhan air minum untuk pedesaan yang
dikeluarkan oleh Departemen Kimpraswil, 2001, maka kebutuhan air untuk
daerah penyelidikan dapat diperkirakan. Standard kebutuhan air minum
kecamatan/ pedesaan adalah 100 liter/orang/hari, sehingga kebutuhan air untuk
desa-desa tersebut dapat dihitung. Hasil perhitungan kebutuah air untuk
masyarak pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Selain itu jika
diperkirakan memperhatikan pertambahan penduduk sekitar 1,25 % per-tahun,
maka kebutuhan air untuk periode lima tahun mendatang dapat diperkirakan.
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk periode 5 tahun mendatang dapat dilihat
pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Kebutuhan air untuk masyarakat di daerah penyelidikan


Tahun 2014
Kebutuhan Air Jumlah Kebutuhan Air
No Nama Desa
(lt/or/hr) Penduduk (lt/hari) (lt/dtk)
1 Bikang 100 1.487 148.700 1,72
2 Kepoh 100 2.321 232.100 2,69
3 Bencah 100 6.000 600.000 6,94
4 Tepus 100 2.862 286.200 3,31
5 Nyelanding 100 4.759 475.900 5,51
6 Tanjunglimau 100 96 9.600 0,11
7 Ranggung 100 3.169 316.900 3,67
8 Sukajaya 100 1.068 106.800 1,24
9 Fajar Indah 100 2.216 221.600 2,56
Sumber : hasil analisa 2014

Tabel 2.5. Kebutuhan air setiap 5 tahun mendatang dengan jika


tingkat pertumbuhan penduduk 1,25 %
Kebutuhan Air (lt/det)
No Nama Desa
2014 2015 2020 2025 2030 2035
1 Bikang 1,72 1,74 1,85 1,97 2,10 2,23
2 Kepoh 2,69 2,72 2,89 3,08 3,28 3,49
3 Bencah 6,94 7,03 7,48 7,96 8,47 9,01
4 Tepus 3,31 3,35 3,57 3,80 4,04 4,30
5 Nyelanding 5,51 5,58 5,93 6,31 6,72 7,15
6 Tanjunglimau 0,11 0,11 0,12 0,13 0,14 0,14
7 Ranggung 3,67 3,71 3,95 4,20 4,47 4,76
8 Sukajaya 1,24 1,25 1,33 1,42 1,51 1,60
9 Fajar Indah 2,56 2,60 2,76 2,94 3,13 3,33

2 - 12
PT. GEODINAMIK KONSUTAN

Anda mungkin juga menyukai