Desa Kepoh terbagi atas 5 dusun yaitu Dusun Kepoh, Jalan Baru, Tambang 2, Air
Bulang dan Dusun Harapan Mulia ( Gambar 1.1 ).
Penduduk Desa Kepoh sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2321 jiwa (1300 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
20 orang per km2.
Desa Kepoh terbagi atas 5 dusun kecamatan yaitu Dusun Bikang 1 dan Dusun
Bikang 2 ( Gambar 1.1 ).
Penduduk Desa Bikang sampai akhir tahun 2013 berjumlah 1487 jiwa (495 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
92 orang per km2.
2-1
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
Desa Tepus terbagi atas 5 dusun dusun yaitu Dusun Payak Seruk, Dusun
Kelidang, Dusun Bukit Pading, Dusun Bukit Bebuluh, Dusun Gumbak ( Gambar
1.1 ).
Penduduk Desa Tepus sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2862 jiwa (844 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
48 orang per km2.
Desa Bencah terbagi atas 5 dusun yaitu Dusundan Dusun V I, Dusun II, Dusun
III, Dusun IV ( Gambar 1.1 ).
Penduduk Desa Bencah sampai akhir tahun 2013 berjumlah 6000 jiwa (2535 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
75 orang per km2.
Desa Nyelanding terbagi atas 5 dusun yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, Dusum
IV, Dusun V, Dusun VI dan Dusun VII ( Gambar 1.1 ).
Penduduk Nyelanding sampai akhir tahun 2013 berjumlah 4759 jiwa (2400 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
43 orang per km2.
Penduduk Dusun Tanjung Limau sampai akhir tahun 2013 berjumlah 96 jiwa (24
KK) dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan
penduduk 8 orang per km2.
Desa Fajar Indah secara adminitrasi termasuk kedalam wilayah Kecamatan Pulau
Besar, Kabupaten Bangka Selatan dengan luas daerah lebih kurang 39 Km 2 atau
3.900 Ha. Desa Fajar Indah dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara : Kecamatan Payung
• Sebelah Timur : Kecamatan Airgegas
• Sebelah Selatan : Kecamatan Pulau Besar
• Sebelah Barat : Kecamatan Pulau Besar
Desa Fajar Indah terbagi atas 5 dusun, yaitu Dusun Karya Mukti, Dusun Karya
Bakti, Dusun Mukti Tama dan Dusun Mukti Jaya.
Penduduk Desa Fajar Indah sampai akhir tahun 2013 berjumlah 2216 jiwa (645
KK) dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan
penduduk 57 orang per km2.
2-3
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
Desa Sukajaya terbagi atas 2 dusun kecamatan yaitu Dusun Sukajaya I dan Dusun
Sukajaya II.
Penduduk Desa Sukajaya sampai akhir tahun 2013 berjumlah 1068 jiwa (315 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
97 orang per km2.
Desa Ranggung terbagi atas 4 dusun yaitu Dusun 1, Dusun II, Dusun III dan
Dusun IV.
Penduduk Desa Ranggung sampai akhir tahun 2013 berjumlah 3169 jiwa (925 KK)
dengan tingkat pertumbuhan 1,25% per-tahun dan tingkat kepadatan penduduk
68 orang per km2.
Kabupaten Bangka Selatan mempunyai iklim Tropis Tipe A dengan variasi hujan
antara 23,10 hingga 357,30 mm tiap tahun. Curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus dan September. Curah hujan rata-rata tahunan sekitar 2.000 mm
sampai 2.500 mm.
Pulau Bangka dan wilayah sekitarnya berada pada Paparan Sunda atau bagian
tepi kerak benua (craton) Asia. Batuan penyusun daerah Pulau Bangka terdiri
atas batuan malih, batuan inti benua berupa batuan beku asam yang bersifat
granitik. Atas dasar posisi dan waktu terbentuk batuan beku granit merupakan
2-5
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
bagian busur magmatik yang terbentuk pada umur Trias hingga Jura (230 sampai
135 juta tahun lalu).
Berdasarkan peta geologi Lembar Bangka Selatan yang diterbitkan oleh Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi ( P3G ) - Bandung skala 1 : 250.000 (U.
Margono, RJB. Supandjono dan E. Partoyo, 1995), susunan stratigrafi dari muda
ke tua adalah sebagai berikut :
Aluvium : Lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal, yang terdapat sebagian
endapan sungai, rawa dan pantai
Pasir Kwarsa : Pasir kuarsa, berwarna putih, berbutir sedang, lepas, membundar
tanggung-membundar. Tersingkap disepanjang pantai timur P. Sumatera di sekitar
Tanjung Jati.
Formasi Klabat : Granit biotit, granodiorit dan granit genesan. Granit biotit, kelabu,
tekstur porfiritik dengan butiran kristal berukuran sedang - kasar, fenokris felsapar
panjangnya mencapai 4 cm dan memperlihatkan struktur foliasi. Granodiorit, putih
kotor, berbintik hitam. Granit genesan, kelabu dan berstruktur perdaunan. Umur
satuan ini granit ini adalah Trias Akhir - Jura Awa dan menerobos Formasi Tanjung
Genting dan Kompleks Malihan Pemali
Formasi Malihan Pemali : Filit sekis dan kuarsit. Filit, kelabu kecoklatan, struktur
mendaun dan berurat kuarsa. Sekis, kelabu kehijauan, struktur mendaun,
terkekakarkan, setempat rekahannya terisi kuarsa atau oksida besi, berselingan
dengan kuarsit. Kuarsit, putih kotor, kecoklatan, keras tersusun oleh kuarsa dan
felspar, halus - sedang, perlapisannya mencapai 1 cm. Umur satuan ini tidak diketahui
dengan pasti kedudukannya ditindih tidak selaras oleh Formasi Tanjung Genting,
maka umurnya diduga Perm atau Karbon. Konglomerat komponen terdiri dari
pecahan granit, kuarsa dan batuan malihan. Formasi Ranggam diduga berumur
2-6
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
Dari batuan-batuan pada formasi diatas maka lapisan pembawa air dapat
diperkirakan keberadaannya. Kompleks Malihan Pemali merupakan akuifer
produktif kecil setempat berarti, dijumpai mata air dengan debit kecil, air tanah
dangkal dengan jumlah terbatas. Formasi Ranggam dan Formasi Tanjung Genting
merupakan akuifer produktif kecil setempat berarti. Granit Klabat merupakan
daerah air tanah langka kecuali pada granit yang mengalami rekahan atau
retakan. Sedangkan endapan aluvial merupakan akuifer yang baik karena air
terdapat pada rongga antar butir pasir, kerakal dan kerikil.
Struktur yang teramati di Lembar Bangka Selatan adalah kelurusan dan sesar. Kelurusan
terutama pada granit dengan arah beragam. Lipatan terdapat pada satuan batupasir dan
batulempung Formasi Tanjung Genting dan Formasi Ranggam dengan kemiringan 180 -
750. Sumbu lipatan berarahTL - BD. Dua jenis sesar yang berkembang adalah sesar
mendatar dan sesar normal. Sesar mendatar berarah TL-BD, sedangkan sesar normal
berarah BL-TG.
Peta Geologi Regional daerah penyelidikan dapat dilihat pada Gambar 2.1,
sedangkan Peta Hidrogeologi Regional dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2-7
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
2-8
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
2-9
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
KETERANGAN HIDROGEOLOGI
2 - 10
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
2.5 KEPENDUDUKAN
Pada akhir tahun 2013 jumlah penduduk dan tingkat kepadatan per-km 2 di lokasi
daerah penyelidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.
Kebutuhan air untuk pertanian tidak dibahas dalam hal ini, penyelidikan hanya
di pusatkan pada kebutuhan air minum pedesaan. Secara umum daerah
penyelidikan tidak terdapat kekurangan air untuk minum. Penyadapan air
dengan membuat sumur gali telah banyak dilakukan dengan mutu air yang dapat
diminum. Selain dari pada itu telah pula direncanakan penyadapan air dari mata
2 - 11
PT. GEODINAMIK KONSUTAN
LAPORAN SURVEY GEOLISTRIK
air, sehingga pemboran air tanah yang akan dilakukan hanya sebagai penambah
kebutuhan air, jika kekurangan air.
Dengan mengacu kepada standard kebutuhan air minum untuk pedesaan yang
dikeluarkan oleh Departemen Kimpraswil, 2001, maka kebutuhan air untuk
daerah penyelidikan dapat diperkirakan. Standard kebutuhan air minum
kecamatan/ pedesaan adalah 100 liter/orang/hari, sehingga kebutuhan air untuk
desa-desa tersebut dapat dihitung. Hasil perhitungan kebutuah air untuk
masyarak pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Selain itu jika
diperkirakan memperhatikan pertambahan penduduk sekitar 1,25 % per-tahun,
maka kebutuhan air untuk periode lima tahun mendatang dapat diperkirakan.
Hasil perhitungan kebutuhan air untuk periode 5 tahun mendatang dapat dilihat
pada Tabel 2.4.
2 - 12
PT. GEODINAMIK KONSUTAN