Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat bahwa Puskesmas sebagai salah
satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya sub sistem
upaya kesehatan.

Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan BAB IV pasal 9,


”Pemerintah bertanggungjawab untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat“ adalah sebuah patokan bagi pemerintah dalam
menyelenggarakan upaya-upaya kesehatan seperti yang tertuang pada UU
No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan BAB IV pasal 7 bahwa pemerintah
bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau
oleh masyarakat dalam hal ini pemerintah harus menjamin masyarakatnya
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan murah bahkan
gratis bagi yang tidak mampu.

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Tujuan pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
kecamatan sehat. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu
lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan derajat kesehatan penduduk. Misi pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi
pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
mandiri dalam hidup sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.

Puskesmas Takisung selalu berupaya memelihara dan


meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta
memulihkan kesehatan baik kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya
tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan tehnologi kesehatan
yang sesuai.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari


Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling
besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global
dan nasional .

Dalam penyelenggaraan pelayanannya, pengelolaan pelaporan


sangat penting untuk dilaksanakan apalagi bagi Puskesmas yang
melakukan pelayanan setiap hari. Untuk itu analisis pendirian Puskesmas
ini dibuat agar dapat menjadi bahan kajian untuk tata kelola Puskesmas
dalam menentukan lokasi pendirian Puskesmas

B. TUJUAN
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian
Puskesmas Takisung
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan Puskesmas
Takisung agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TAKISUNG

A. KEADAAN GEOGRAFIS
Kecamatan Takisung terletak pada posisi 98 LU dan 120 LS, dengan
luas wilayah sekitar 343 kilometer persegi, batas-batas wilayah antara lain :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kurau
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panyipatan
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pelaihari
Tabel 1. Batas Desa Sekecamatan Takisung
Batas Desa
No Desa
Timur Barat Selatan Utara
Kuala
1 Panyipatan Laut Jawa Tanjung Dewa Tlg Langsat
Tambangan
Telaga Takisung &
2 Panyipatan Laut K Tambangan
Langsat Gunung Makmur
Tlg Langsat &
3 Takisung Sumber Makmur Laut Pagatan Besar
Gunung Makmur
Gunung
4 Benua tengah Takisung Tlg langsat Sumber Makmur
Makmur
Sumber
5 Benua tengah Takisung Gunung Makmur Pagatan Besar
makmur
Bn Lawas & Sei. Gunung Makmur
6 Benua Tengah T. Langsat Ranggang
Riam &Sumber Makmur
7 Benua Lawas S. Riam Bn. tengah Benua Tengah Ranggang
Ranggang
8 Batilai Bn. Lawas Sungai Riam Ranggang Dlm
Luar
9 Batilai Guntung Besar Telaga Biru Sei. Riam Ranggang
Ranggang Guntung Besar & Panjaratan &
10 Ranggang Ranggang
Dalam Batilai Guntung Bsr
Panjaratan & Rgg
11 Pagatan Besar Laut Takisung Tabanio
Dlm
Panjaratan & Sungai Bakau
12 Tabanio Laut Pagatan Besar
Ujung Batu (Kurau)

Sumber : Data Pustu dan Polindes Tahun 2016


Keadaan tanah di Kecamatan Takisung sebagian tanah dataran,
pegunungan dan sebagian lainnya daerah pantai. Dengan jarak 17 Km dari
ibukota Kabupaten Tanah Laut dan sekitar 85 Km dari ibukota propinsi.
Wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan Takisung terbagi atas 12
desa, yang terdiri dari sebagian desa pegunungan, dataran dan sebagian
lainnya daerah pinggiran pantai. Desa-desa tersebut antara lain :
Tabel 2 Keadaan wilayah dan tipologi Desa
Keadaan
No Nama Desa Tipologi Desa
Wilayah
1 Batilai Dataran Swasembada
2 Ranggang Dalam Dataran Swasembada
3 Ranggang Pegunungan Swasembada
4 Benua Lawas Dataran Swasembada
5 Benua Tengah Pegunungan Swasembada
6 Gunung Makmur Pegunungan Swasembada
7 Takisung Daerah Pantai Swasembada
8 Pagatan Besar Daerah Pantai Swasembada
9 Tabanio Daerah Pantai Swasembada
10 Telaga Langsat Dataran Swasembada
11 Kuala Tambangan Daerah Pantai Swasembada
12 Sumber Makmur Dataran Swasembada

B. KEADAAN DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di Kecamatan Takisung berjumlah 31.115 jiwa, yang
terdiri dari penduduk laki-laki 15.696 orang dan penduduk perempuan 15.419
orang. Jumlah ibu hamil 626 orang, ibu nifas 598, jumlah bayi 569 orang dan
jumlah balita 3.425 orang.
Tabel 3. Keadaan Demografi Kecamatan Takisung Tahun 2016

NO Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Ranggang 1.603 1.606 3.209

2 Benua Lawas 977 931 1.908


3 Benua Tengah 1.854 1.859 3.713

4 Gunung Makmur 1.932 1.892 3.824

5 Takisung 1.753 1.736 3.489

6 Pagatan Besar 1.336 1.339 2.675

7 Tabanio 1.978 1.939 3.917

8 Batilai 417 409 826

9 Kuala Tambangan 1.131 1.162 2.293

10 Ranggang Dalam 730 677 1.407

11 Telaga Langsat 751 670 1.421

12 Sumber Makmur 1.234 1.199 2.433

JUMLAH 15.696 15.419 31.115

Sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk di


Kecamatan Takisung, yang terbesar adalah petani yaitu 27,84 % dan nelayan
18,51 %, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa Persentase ( % )
1 Petani 6.365 27,84
2 Nelayan 4.231 18,51
3 PNS 425 1,86
4 Pedagang 368 1,61
5 Tukang / Buruh 634 2,77
6 Pengrajin Kecil 178 0,78
7 Penyedia Jasa 587 2,57
8 Pensiunan 109 0,48
9 TNI / POLRI 63 0,28
10 Lain-lain 1.257 5,50
Sumber : Data Kantor Camat Takisung Tahun 2016
C. PENDIDIKAN DAN AGAMA
Fasilitas pendidikan dan ibadah di Kecamatan Takisung cukup merata,
hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Sarana pendidikan dan ibadah
Sarana Pendidikan Sarana Ibadah
NO DESA SMP/
TK SD SMA Musholla Mesjid
Tsanawiyah
1 Kuala Tambangan 1 1 1/1 0 3 1

2 Telaga langsat 1 1 0 0 5 2

3 Takisung 3 2 1 2 11 3

4 Gunung makmur 2 3 1 0 7 2

5 Sumber Makmur 1 2 1 0 6 1

6 Benua Tengah 2 3 0 0 2

7 Benua Lawas 2 3 0 0 5 2

8 Ranggang 1 2 0 0 6 1

9 Batilai 1 1 0 0 2 1

10 Rangang Dalam 1 1 1 0 4 1

11 Pagatan Besar 2 1 0 0 6 1

12 Tabanio 1 3 1/1 0 1 8

JUMLAH 18 23 6/2 2 56 25

Sumber : Data Pustu & Polindes 2016


Tingkat pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Takisung sebagian besar
tamat sekolah dasar (50,3 %) dan masih ada masyarakat yang tidak sekolah
yatu sebesar 4,2%, hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan,
tingkat kesadaran dan prilaku hidup serta tingkat pemanfaatan fasilitas
kjesehatan di Puskesmas Takisung, karena di perlakukan berbagai strategi
pendekatan terhadap masyarakat tersebut.
BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. SARANA DAN PRASARANA


Luas tanah Puskesmas Takisung 21 x 57 meter dengan luas
bangunan kurang lebih 90 meter persegi. Gedung pelayanan di
Puskesmas Takisung terdiri dari rawat jalan dan pelayanan gawat darurat.
Kondisi gedung nya sudah baik hanya saja pengaturan ruangan nya ada
yang belum sesuai dengan Permenkes no 75 Tahun 2014. Seperti belum
adanya kamar mandi kusus penyandang lansia, ruang promosi kesehatan
dll.

Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Takisung


meliputi 12 Pustu dan 12 Polindes.
Matriks evaluasi kondisi Puskesmas Takisung berdasarkan
Permenkes no 75 tahun 2014 :
1. Persyaratan lokasi
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1.1 Geografis
a. Tidak ditepi lereng Tidak di tepi lereng
b. Tidak didekat kaki gunung Tidak di dekat kaki
rawan longsor gunung rawan longsor
c. Tidak di tepi anak Tidak di tepi anak
sungai/sungai atau badan air sungai
yg mengikis pondasi
d. Tidak diatas /dekat jalur Tidak diatas /dekat
patahan aktif jalur patahan aktif
e. Tidak didaerah rawan Tidak didaerah rawan
tsunami tsunami
f. Tidak didaerah rawan banjir Tidak didaerah rawan
banjir
g. Tidak dalam zona topan Tidak dalam zona
topan
h. Tidak didaerah rawan badai Tidak didaerah rawan
badai
1.2 Akses jalur transportasi umum Mudah dijangkau Terletak dijalur utama
Kecamatan Takisung
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
Kabupaten Tanah Laut
1.3 Kontur tanah Rata
1.4 Fasilitas parkir Luas ± 80 m2
1.5 Fasilitas Keamanan Tidak ada
1.6 Ketersediaan fasilitas utilitas publik Tersedia Air bersih dengan mata
air sumur bor, limbah
dikelola septik tank
(belum tersedia IPAL
limbah medis maupun
limbah domestik)
1.7 Pengelolaan kesehatan lingkungan Sudah bekerjasama
dengan jasa pengelola
limbah medis
1.8 Kondisi lainnya Tidak dibawah /
didaerah SUTT/
SUTET

2. Persyaratan Bangunan Puskesmas


A. Arsitektur bangunan
1. Tata Ruang
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Rancangan tata ruang Sesuai tata ruang
memperhatikan fungsi sebagai pemda
fasilitas kesehatan
2 Bangunan diselenggarakan sesuai Bangunan
peruntukan lokasi diselenggarakan sesuai
peruntukan lokasi
3 Tata ruang puskesmas mengikuti
peraturan
tata ruang daerah
a. Nilai koefisien bangunan Sesuai
maksimal 60 %
b. Nilai koefisien lantai Tidak sesuai
bangunan maksimal 1,8
c. Nilai koefisien daerah hijau Sesuai
minimal 15 %
d. Garis sempadan bangunan Sesuai
dan garis sempadan pagar
2. Desain
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Tata letak ruang pelayanan pada Belum sesuai
bangunan puskesmas
memperhatikan zona puskesmas
sebagai bangunan fasilitas kesehatan
2 Tata letak diatur dengan Tata letak belum
memperhatikan zona infeksius dan memperhatikan
zona non infeksius infeksius dan zona
non infeksius
3 Zona berdasarkan privasi kegiatan

a.Area Publik Belum sesuai


b.Area semi publik Sesuai
c.Ruang privat Tidak ada
4 Zone berdasarkan pelayanan Sesuai
5 Pencahayaan dan penghawaan yang Sesuai
aman dan nyaman bagi semua
bagian bangunan
6 Tersedianya fasilitas pendingin untuk Tersedia fasilitas
menyimpan obat obat khusus dengan pendingin untuk
suplai listrik yang tidak boleh terputus menyimpan obat-obat
khusus, tersedia
genset
7 Lebar koridor dengan standar 2,4 Sesuai
meter dan tinggi 2,8 meter
Dan bila ada perbedaan ketinggian
permukaan pijakan dibuat ram
dengan kemiringan 7o

3. Persyaratan Ruangan
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Ruang Administrasi Kantor Ada Sempit
2 Ruang Kepala puskesmas Ada Sesuai
3 Ruang Rapat Ada Sesuai
4 Ruang Pendaftaran dan Rekam medis Ada sesuai
5 Ruang Tunggu Ada Sesuai
6 Ruang Tindakan Kegawat daruratan Ada sesuai
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
7 Ruang Pemerikasaan Umum Ada tapi kurang sempit
memadai
8 Ruang KIA /KB dan Imunisasi Ada tapi masih Sempit
menjadi satu ruangan
antara KIA dan KB
9 Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Ada Kompresor masih di
dalam ruangan
10 Ruang ASI Belum ada -
11 Ruang Promosi kesehatan Ada Tergabung dalam
beberapa ruangan
12 Ruang Farmasi Ada Ruang farmasi dan
gudang terpisah
13 Ruang persalinan Ada Sesuai
14 Ruang rawat pasca salin Ada Sesuai
15 Laboratorium Ada Sesuai
16 Ruang sterilisasi Tidak ada -
17 Ruang penyelenggaraan makanan Tidak ada -
18 Km / wc pasien Ada Tidak dipisahkan
antara wc laki laki dan
wc perempuan
19 Km / wc untuk persalinan Belum ada -
20 Km/ wc untuk petugas Ada Tidak dipisahkan
antara wc laki laki dan
wc perempuan
21 Gudang umum Tidak ada
22 Rumah tenaga kesehatan Ada Sesuai
23 Parkir roda 2 dan roda 4 serta garasi Ada Sesuai
ambulan dan kendaraan puskesmas
keliling

4. Persyaratan komponen bangunan


No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
4.1 Atap
a. Kekuatan atap tahan terhadap Tidak tahan Tidak sesuai
bencana , tidak bocor ,tahan terhadap bencana
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
lama dan tidak menjadi (gempa), tidak
perindukan vektor bocor, tidak menjadi
perindukan vektor
b. Material tidak korosif dan tidak Ya Sesuai
mudah terbakar
4.2 Langit langit
a. Langit langit harus kuat, Ya Sesuai
berwarna terang, mudah
dibersihkan,tanpa profil, tanpa
sambungan
b. Ketinggian minimal 2,8 m dari Ya Sesuai
lantai
4.3 Dinding
a. Material dinding harus keras, Ya Sesuai
rata, tidak berpori,tidak
menyebabkan silau, kedap air,
mudah dibersihkan
b. Dinding km/wc kedap air dan Ya Sesuai
dilapisi keramik setinggi 150 cm
c. Dinding laboratorium harus Ya Sesuai
tahan bahan kimia tidak berpori
dan mudah dibersihkan
4.4 Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin, Ya Sesuai
berwarna terang dan mudah dibersihkan
4.5 Pintu dan jendela
a. Lebar pintu utama dan ruang Ada, Lebar pintu Sesuai
gawat darurat minimal 120 cm lebih dari 120 cm
agar dapat dilalui brankar, pintu
yg bukan kases brankar lebar
bukaan 90 cm dan terbuka
keluar
b. Pintu km/wc penyandang Tidak ada Tidak sesuai
disabilitas lebar bukaan 90 cm
dan terbuka keluar
c. Material pintu km/ wc harus Ya Sesuai
kedap air
4.6 Kamar mandi (KM )/ wc
a. Memiliki ruang gerak yang Ya Sesuai
cukup untuk masuk dan keluar
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
pengguna
b. Lantai terbuat dari bahan yang Ya Sesuai
tidak licin dan air buangan tidak
boleh menggenang
c. Pintu harus mudah dibuka dan Ya Sesuai
ditutup
d. Kunci dipilih sedemikian rupa Ya Sesuai
agar mudah dibuka pada
kondisi darurat
e. Pemilihan kloset disesuaikan Ya Sesuai
dengan kebutuhan dan
kebiasaan pengguna
f. Minimal disediakan satu kamar Tidak ada -
madi khusus penyandang
disabilitas
4.7 Aksesabilitas penyandang disabilitas
dan lansia
a. Umum Tidak ada
Puskesmas menyediakan
fasilitas dan aksesabilitas demi
terwujudnya
kemudahan,kenyamanan dan
keamanan

b. Persyaratan teknis yang


meliputi

5. Persyaratan prasarana puskesmas


No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.1 Sistem penghawaan (ventilasi )
5.1.1 Ventilasi merupakan Ada ventilasi di
proses mensuplai udara segar kedalam setiap ruangan
gedung yang bertujuan menghilangkan
gas yang tidak
menyenangkan,menghilangkan uap air
lebih untuk kenyamanan termal
5.1.2 Ventilasi ruangan dapat berupa Ventilasi ruangan
ventilasi alami atau mekanis, ventilasi lebih dari 15 %
alami tidak boleh kurang dari 15% dari
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
luas lantai ruangan yang memutuhkan
ventilasi
5.1.3 Besaran pertukaran udara di Belum sesuai
berbagai fungsi ruangan adalah 12 kali
pertukaran per jam dan 10 kali
pertukaran udara per jam untuk KM/WC
5.1.4 Penghawaan dalam ruangan Penghawaan dalam
perlu memperhatikan 3 elemen dasar 1) ruangan sudah
Jumlah udara berkualitas baik yang memperhatikan 3
masuk raungan dalam waktu tertentu 2) elemen dasar
arah aliran udara yg seharusnya
mengalir dari area bersih ke area
terkontaminasi serta distribusi udara
keluar dalam setiap ruangan dialirkan
secara efisien 3)setiap ruangan
diupayakan udara bergerak dan terjadi
pertukaran udara
5.1.5 pemilihan sistem ventilasi alami Sudah sesuai
dan mekanik atau campuran dengan
memperhatikan kondisi lokal seperti
struktur bangunan, cuaca, biaya dan
kualitas udara luar
5.2 Sistem Pencahayaan
5.2.1 Bangunan puskesmas harus Memadai
mempunyai sistem pencahayaan alami
dan/ buatan
5.2.2 Pencahayaan harus terdistribusi Memadai
merata disetiap ruang
5.2.3 Lampu lampu yang digunakan
diupayakan jenis yang hemat energi Lampu yang
digunakan jenis
hemat energi
5.3 Sistem Sanitasi
5.3.1 Sistem air bersih Memadai
5.3.1.1Sistem air bersih harus Sudah sesuai
direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air
bersih dan sistem pengalirannya
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.3.1.2 Sumber air bersih dapat Sumber air bersih
diperoleh lansung dari sumber air berasal dari mata
berlangganan dan/atau sumber air air sumur bor
lainnya dengan baku mutu
5.3.2 Sistem penyaluran air kotor
dan/atau air limbah
5.3.2.1 Tersedia sistem pengolahan Tidak terersedia
air limbah yang memenuhi sistem pengolahan
persyaratan kesehatan air limbah
5.3.2.2 Saluran air pengolahan air Belum ada saluran
limbah yang memenuhi persyaratan air pengolahan air
kesehatan limbah
5.3.2.3 Saluran air limbah harus Ada, Pertimbangan
kedap air, bersih dari sampah dan jenis pewadahan
dilengkapi penutup dengan bak dan pengolahan
kontrol untuk menjaga kemiringan limbah infeksius
saluran minimal 1% dan non infeksius
5.3.3 Sistem pembuangan limbah
infeksius dam non infeksius
5.3.3.1 Sistem pembuangan Ada, Sistem
limbah infeksius dan non infeksius pembuangan
harus direncanakan dan dipasang limbah infeksius
dengan mempertimbangkan dan non infeksius
fasilitas pewadahan, Tempat
Penampungan Sementara (TPS),
dan pengolahannya
5.3.3.2 Pertimbangan jenis Ada, Pertimbangan
pewadahan dan pengolahan jenis pewadahan
limbah infeksius dan non infeksius dan pengolahan
diwujudkan dalam bentuk limbah infeksius
penempatan pewadahan dan/atau dan non infeksius
pengolahannya yang tidak
mengganggu kesehatan
penghuni, masyarakat dan
lingkungannya serta tidak
mengundang datangnya
vektor/binatang penyebar
penyakit.
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.3.3.3 Pertimbangan fasilitas Ada, Tempat
Tempat Penampungan Sementara Penampungan
(TPS) yang terpisah diwujudkan Sementara (TPS)
dalam bentuk penyediaan Tempat
Penampungan Sementara (TPS)
limbah infeksius
dan non infeksius, yang
diperhitungkan berdasarkan
fungsi bangunan, jumlah
penghuni, dan volume limbah.
5.3.3.4 Ketentuan lebih lanjut - Belum ada ijin dari
mengenai tatacara perencanaan, BLH
pemasangan, dan pengolahan
fasilitas pembuangan limbah
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.

Sistem Kelistrikan
5.4
5.4.1 Umum
5.4.1.1 Sistem kelistrikan dan Sistem kelistrikan
penempatannya harus mudah sudah belum sesuai
dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak
membahayakan,
tidak mengganggu lingkungan, bagian
bangunan dan
instalasi lain.
5.4.1.2 Perancangan dan Sistem
pelaksanaannya harus memenuhi SNI perancangan belum
0225-2011, tentang Persyaratan Umum sesuai
Instalasi Listrik (PUIL 2011) atau edisi
yang terbaru
5.4.2 Sumber daya listrik
5.4.2.1 Sumber daya listrik yang Sumber daya listrik
dibutuhkan, terdiri dari: 4400 VA
1) Sumber daya listrik normal dengan
daya paling rendah
2200VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari
sumber daya
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
listrik normal.
5.4.2.2 Sumber daya listrik normal, Sumber daya listrik
diperoleh dari: berlangganan PLN
Sumber daya listrik berlangganan
seperti PLN
5.4.2.3 Sumber daya listrik darurat, Sumber daya listrik
diperoleh dari : darurat diperoleh
1) Generator listrik. dari generator listrik
2) Uninterruptible Power Supply (UPS)
5.4.3 Sistem Distribusi Sistem ditribusi
Sistem distribusi terdiri dari : terdiri dari instalasi
a. Panel-panel listrik. pengkabelan,
b. Instalasi pengkabelan. namun masih belum
c. Instalasi kotak kontak dan sakelar. sempurna
5.4.4 Sistem Pembumian Sesuai
Nilai pembumian (grounding) bangunan
tidak boleh kurang
impedansinya dari 0.5 Ω. Nilai
pembumian (grounding) alat
kesehatan tidak boleh kurang
impedansinya dari 0.1 Ω.
5.5 Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk Alat Komunikasi
hubungan/komunikasi di berupa seluler
lingkup dan keluar Puskesmas, dalam
upaya mendukung
pelayanan di Puskesmas. Alat
komunikasi dapat berupa telepon
kabel, seluler, radio komunikasi,
ataupun alat komunikasi
lainnya
5.6
Sistem Gas Medik
Gas medik yang digunakan di Ada Belum
Puskesmas adalah Oksigen (O2). dipertimbangkan
Sistem gas medik harus direncanakan keselamatanya
dan diletakkan dengan
mempertimbangkan tingkat
keselamatan bagi penggunanya.
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.7 Sistem Proteksi Petir
Sistem proteksi petir harus dapat Tidak ada
melindungi semua bagian dari
bangunan Puskesmas, termasuk
manusia yang ada di dalamnya,
dan instalasi serta peralatan lainnya
terhadap kemungkinan
bahaya sambaran petir.
5.8 Sistem Proteksi Kebakaran
5.8.1 Bangunan Puskesmas harus Belum tersedia alat
menyiapkan alat pemadam pemadam
kebakaran untuk memproteksi kebakaran
kemungkinan terjadinya
kebakaran.
5.8.2 Alat pemadam kebakaran Belum ada
kapasitas minimal 2 kg, dan
dipasang 1 buah untuk setiap 15 m2.
5.8.3 Pemasangan alat pemadam Belum ada
kebakaran diletakkan pada
dinding dengan ketinggian antara 15
cm – 120 cm dari
permukaan lantai, dilindungi
sedemikian rupa untuk
mencegah kemungkinan kerusakan
atau pencurian.
5.8.4 Apabila bangunan Puskesmas Belum ada
menggunakan generator
sebagai sumber daya listrik utama,
maka pada ruangan
generator harus dipasangkan Alat
Pemadam Kebakaran jenis
CO2
5.9 Sistem Pengendalian Kebisingan
5.9.1 Intensitas kebisingan equivalent Belum pernah di
(Leq) diluar bangunan ukur
Puskesmas tidak lebih dari 55 dBA, dan
di dalam bangunan
Puskesmas tidak lebih dari 45 dBA.
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.9.2 Pengendalian sumber kebisingan Belum pernah di
disesuaikan dengan sifat sumber ukur
5.9.3 Sumber suara genset Tidak tersedia
dikendalikan dengan meredam dan tempat untuk
membuat sekat yang memadai dan genset
sumber suara dari lalu lintas dikurangi
dengan cara penanaman pohon
ataupun cara
lainnya.
Sistem Transportasi Vertikal dalam
5.10 Puskesmas.
5.10.1. 1 Umum Ada Sesuai
Tangga merupakan fasilitas bagi
pergerakan vertikal yang
dirancang dengan mempertimbangkan
ukuran dan
kemiringan pijakan dan tanjakan
dengan lebar yang memadai
5.10.1.2 Persyaratan tangga
1) Harus memiliki dimensi pijakan dan Ya, memadai
tanjakan yang
berukuran seragam, dengan tinggi
masing-masing
pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.
2) Harus memiliki kemiringan tangga Ya, memadai
kurang dari 600.
3) Lebar tangga minimal 120 cm untuk Ya, memadai
mempermudah
evakuasi dalam kondisi gawat darurat.
4) Tidak terdapat tanjakan yang Ya, memadai
berlubang yang dapat
membahayakan pengguna tangga.
5) Harus dilengkapi dengan rel Ya, memadai
pegangan tangan (handrail).
6) Rel pegangan tangan harus mudah Ya, memadai
dipegang dengan
ketinggian 65 cm - 80 cm dari lantai,
bebas dari elemen
konstruksi yang mengganggu, dan
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
bagian ujungnya
harus bulat atau dibelokkan dengan
baik ke arah lantai,
dinding atau tiang.
7) Rel pegangan tangan harus Ya, memadai
ditambah panjangnya pada
bagian ujung-ujungnya (puncak dan
bagian bawah)
sepanjang 30 cm.
8) Untuk tangga yang terletak di luar Ya, memadai
bangunan, harus
dirancang sehingga tidak ada air hujan
yang menggenang
pada lantainya.
5.10.2 Ram
1) Umum Tidak ada
Ram adalah jalur sirkulasi yang
memiliki bidang dengan
kemiringan tertentu, sebagai alternatif
bagi orang yang tidak
dapat menggunakan tangga.
2) Persyaratan Ram. -
a) Kemiringan suatu ram di dalam
bangunan tidak boleh
melebihi 70, perhitungan kemiringan
tersebut tidak
termasuk awalan dan akhiran ram (curb
ramps/landing).
b) Panjang mendatar dari satu ram -
(dengan kemiringan 70)
tidak boleh lebih dari 9 m.
c) Lebar minimum dari ram adalah 120 -
cm dengan tepi
pengaman.
d) Muka datar (bordes) pada awalan Tidak ada
atau akhiran dari suatu
ram harus bebas dan datar sehingga
memungkinkan
sekurang-kurangnya untuk memutar
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
kursi roda dan
stretcher, dengan ukuran minimum 180
cm.
5.11 Puskesmas Keliling (Pusling) dan Ada
Ambulans
Ketentuan mengenai kendaraan Mengikuti ketentuan
Puskesmas keliling dan ambulans
mengikuti ketentuan teknis yang
berlaku.

BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Jumlah penduduk di Kecamatan Takisung berjumlah 31.115 jiwa, yang


terdiri dari penduduk laki-laki 15.696 orang dan penduduk perempuan 15.419
orang. Jumlah ibu hamil 626 orang, ibu nifas 598, jumlah bayi 569 orang dan
jumlah balita 3.425 orang.
Tabel 3. Keadaan Demografi Kecamatan Takisung Tahun 2016

NO Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Ranggang 1.603 1.606 3.209

2 Benua Lawas 977 931 1.908

3 Benua Tengah 1.854 1.859 3.713

4 Gunung Makmur 1.932 1.892 3.824

5 Takisung 1.753 1.736 3.489

6 Pagatan Besar 1.336 1.339 2.675

7 Tabanio 1.978 1.939 3.917

8 Batilai 417 409 826

9 Kuala Tambangan 1.131 1.162 2.293

10 Ranggang Dalam 730 677 1.407

11 Telaga Langsat 751 670 1.421

12 Sumber Makmur 1.234 1.199 2.433

JUMLAH 15.696 15.419 31.115


Jumlah Fasilitas Pelayanan
Jumlah Sekolah
Jarak Kesehatan
No Desa
Ke PKM Dr.
TK SD SMP SMA Pustu PKD BPS
Swasta

1 Ranggang 3 km 1 2 0 0 1 1 0 1
Benua
2 Lawas 2 km 2 3 0 0 0 1 0 0
Benua
3 Tengah 500 m 2 3 0 0 1 1 0 0
Gunung
4 Makmur 500 m 2 3 1 0 1 1 0 1

5 Takisung 3 km 3 2 1 1 1 0 0 0
Pagatan
6 Besar 8 km 2 2 0 0 1 1 0 0

7 Tabanio 15 km 1 3 1 0 1 1 1 0

8 Batilai 5 km 1 1 0 0 0 1 0 0
Kuala
9 Tambangan 15 km 1 1 1 0 1 1 0 0
Ranggang
10 Dalam 4 km 1 1 1 0 1 1 0 0
11 Telaga
Langsat 7 km 1 1 0 1 1 1 0 0
12 Sumber
Makmur 3 km 1 2 1 0 1 1 0 0

DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN TAHUN 2016

Tenaga kesehatan menurut Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Kebutuhan SDM
kesehatan pada dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
1 Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat.
1. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan.
2. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
3. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu.
Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM
adalah:
1. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli,
maupun keadaan sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan. (Kepmenkes No. 81
Tahun 2004).
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan
berdasarkan rasio terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Langkah awal
menentukan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai tertentu misalnya jumlah
penduduk. Perkiraan kebutuhan jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu
diperoleh dengan membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio
yang ditentukan. Rasio dokter terhadap penduduk bervariasi dalam suatu
daerah, mulai dari 1 : 5.000 sampai 1 : 2.500, atau rata-rata 1 : 4.000. Bila
proyeksi penduduk pada tahun target adalah satu juta dengan rasio pada
tahun target yang diinginkan sebesar 1 : 4.000, kebutuhan dokter yang
diperlukan adalah = 1.000.000 : 4.000 = 250 dokter Full Time Equivalent
(FTE).
Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan
Analisis data secara deskriptif menggunakan beberapa rumus berikut.
1. Analisis standar kebutuhan tenaga medis (dokter)
P
TM = ----- .................... (1)
Km
Keterangan :
TM = Kebutuhan tenaga medis
P = Penduduk daerah
Km = Konstanta medis (5.000)

2. Analisis standar kebutuhan tenaga keperawatan


P
TK = ----- .................... (2)
Kk
Keterangan :
TK = Kebutuhan tenaga keperawatan
P = Penduduk daerah
Kk = threshold (konstanta) keperawatan (1.250)
Hasil dan Pembahasan
1. Tenaga medis
Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum,
dokter spesialis, dan dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga
kesehatan yang sangat vital perannya dalam pembangunan kesehatan.
Mengingat pentingnya peran tenaga medis dalam pelayanan kesehatan,
maka tenaga medis sering dikaitkan dengan threshold (jumlah penduduk)
tertentu. Dokter yang merupakan tenaga kesehatan vital, memiliki
threshold 5.000. Artinya, untuk setiap 5.000 penduduk perlu disediakan 1
orang dokter. Analisis ini sering digunakan sebagai dasar dalam penentuan
standar kebutuhan tenaga medis.
Per Desember 2016, Puskesmas Takisung memiliki 3 tenaga medis
yaitu 2 dokter umum dan 1 dokter gigi. Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Taksiung adalah 31.115 jiwa. Sementara standar kebutuhan
tenaga medis berbasis threshold sebesar 6 orang. Artinya, ada selisih
antara ketersediaan tenaga medis riil dengan standar kebutuhan berjumlah
6 orang. Kekurangan tenaga medis di Puskesmas Takisung adalah dokter
umum 4 orang.
2. Tenaga keperawatan
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Data
bulan Desember 2016 menunjukkan Puskesmas Takisung memiliki 13
orang tenaga perawat dan 15 orang tenaga bidan (termasuk bidan desa).
Secara keseluruhan, Puskesmas Takisung pada tahun 2016 memiliki
tenaga keperawatan 13 orang. Sementara standar kebutuhan tenaga
medis berbasis threshold sebesar 25 orang. Artinya, ada selisih antara
ketersediaan tenaga medis riil dengan standar kebutuhan berjumlah 28
orang. Kelebihan tenaga keperawatan di Puskesmas Takisung adalah
perawat 3 orang dan bidan sudah sesuai.
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga medis dengan metode
threshold di atas, sesuai dengan standar kebutuhan tenaga berdasarkan
Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas Takisung
masih kekurangan tenaga dokter umum 4 orang,sedangkan tenaga perawat
kelebihan 3 orang dan bidan telah sesuai
Terkait dengan tenaga kesehatan, langkah-langkah yang perlu
dilakukan oleh Puskesmas Takisung adalah segera berupaya menambah
tenaga medis dengan mengusulkan ke dinas kesehatan agar pelayanan
yang diberikan lebih optimal.
BAB V
KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian Puskesmas Takisung


dari tinjauan jumlah penduduk, letak geografis sudah memenuhi
persayaratan, artinya kalau pertimbangannya mendekatkan akses
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan sebagian sudah memenuhi
persyaratan, hanya saja karena permasalahan luas lahan, ada beberapa
ruangan yang belum ada dan belum sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk tinjauan kebutuhan tenaga juga masih kurang artinya belum
semuanya memenuhi persyaratan minimalnya.
4. Untuk itu perlu diusulkan untuk rehab bangunan fisik dan pemenuhan
tenaga yang kurang

Anda mungkin juga menyukai