Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan Pembangunan Nasional adalah Peningkatan kualitas Sumber Daya Manuasia (SDM)
yang dilakukan secara berkelanjutan. Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan bagian integral dari
program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, untuk itu diperlukan pelaksanaan yang berkesinambungan dan sistematis. Upaya
peningkatan kualitas SDM dimulai sejak dalam kandungan sampai dengan usia dua tahun yang
merupakan golden periode untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dilanjutkan hingga anak balita ,
usia sekolah dan remaja.

Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, usia pendidikan
dasar, usia produktifitas, usila lanjut merupakan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang juga
merupakan sasaran dari program Kesehatan Ibu dan Anak. Untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal pada sasaran tersebut diperlukan perencanaan (POA) sesuai masalah dan kebutuhan masyarakat
diwilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.

Untuk membuat suatu rencana (POA ) seyogyanya di lakukan terlebih dahulu Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). PWS KIA adalah instrumen manajemen
program Kesehatan Ibu dan Anak untuk mendapatkan informasi dini masalah Kesehatan Ibu dan Anak
di suatu wilayah secara terus menerus. Prinsip-prinsip dasar PWS KIA adalah mengumpulkan data,
mengolah dan menghasilkan informasi secara cepat, tepat, akurat dan terus menerus untuk mengetahui
gambaran kondisi masalah di suatu wilayah, serta menentukan tindakan yang perlu dilakukan untuk
pencegahan dan penanggulangan masalah gizi tersebut baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Data PWS KIA merupakan data deteksi dini yang dapat digunakan sebagai bahan kebijakan dan
perencanaan program suatu wilayah.

PWS KIA mencakup beberapa indikator, yaitu : cakupan K1 ibu hamil, K4 ibu hamil, deteksi
resiko tinggi ibu hamil, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, persalinan ditolong dukun,
persalinan di fasilitas kesehatan, persalinan di rumah, kunjungan nifas KF 1 dan KF 3, jumlah bayi baru
lahir, BBLR, Kunjungan Neonatal (KN1 dan KN3), Neonatal resti, kunjungan bayi, SDIDTK Balita,
SDIDTK Apras, remaja mendapat pelayanan Kesehatan, KB aktif, lansia mendapat pelayanan
kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan


Minimal (SPM) dibidang Kesehatan merupakan salah satu acuan dalam palaksanaan pembangunan di
bidang kesehatan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan kesehatan, target SPM menjadi
acuannya.

1
Dengan mengacu pada hal-hal di atas, maka sangat tepat bila PWS-KIA dilaksanakan pada
Puskesmas Pasar Simpang pada khususnya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus pada umumnya
untuk dapat melaksanakan pembangunan kesehatan, khususnya program Kesehatan Ibu dan Anak
melalui kegiatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif guna mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Tersedianya informasi secara terus menerus, cepat, tepat dan akurat sebagai dasar penentuan
tindakan dalam upaya untuk pencegahan dan penanggulangan masalah KIA di Puskesmas Pasar
Simpang Kabupaten Tanggamus.

2. Tujuan Khusus
1. Diperoleh data persentase K1 ibu hamil
2. Diperoleh data persentase K4 ibu hamil
3. Diperoleh data persentase Ibu hamil resiko tinggi
4. Diperoleh data persentase persalinan oleh tenaga kesehatan
5. Diperoleh data persentase persalinan oleh dukun
6. Diperoleh data persentase persalinan di fasilitas kesehatan
7. Diperoleh data persentase persalinan dirumah
8. Diperoleh data persentase kunjungan nifas 1 (KF1)
9. Diperoleh data persentase kunjungan nifas 3 (KF3)
10. Diperoleh data persentase bayi baru lahir
11. Diperoleh data persentase BBLR
12. Diperoleh data persentase kunjungan neonatal 1
13. Diperoleh data persentase kunjungan neonatal 3
14. Diperoleh data persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N)
15. Diperoleh data persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T)
16. Diperoleh data persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali
berturut-turut (2T)
17. Diperoleh data persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM)
18. Diperoleh data persentase ibu hamil anemia
19. Terolahnya data indikator PWS-Gizi
20. Diperolehnya hasil analisis dan interpretasi data PWS-Gizi
21. Dirumuskannya rekomendasi dan rencana tindak lanjut PWS-Gizi.

BAB II
LINGKUP PENGELOLAAN DATA PWS-GIZI

A. DEMOGRAFI PUSKESMAS

1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang


Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah 70,62 KM 2 dan terdiri dari 12 (duabelas)
desa yang ada di kecamatan Kota Agung Timur. Adapun desa dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Desa Kagungan
2. Desa Mulangmaya
3. Desa Menggala

2
4. Desa Sukabanjar
5. Desa Tanjung Anom
6. Desa Kampung Baru
7. Desa Kerta
8. Desa Teba
9. Desa Talang Rejo
10. Desa Batu Keramat
11. Desa Umbul Buah
12. Desa Tanjung Jati

Gambar 1.1

Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang

2. Pemerintahan
Kecamatan Kota Agung Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus
Nomor 05 Tahun 2005 yang terdiri dari 12 desa dengan pusat pemerintahan di desa Kagungan.

Tabel 2.1

Wilayah Kecamatan Kota Agung Timur

No. Kecamatan Ibu Kota Pekon / Desa

1. Kota Agung Timur Kagungan 1. Kagungan


2. Mulangmaya
3. Menggala

3
4. Sukabanjar
5. Tanjung Anom
6. Kampung Baru
7. Kerta
8. Teba
9. Talang Rejo
10. Batu Keramat
11. Umbul Buah
12. Tanjung Jati

J U M LA H 12

Sumber : Kecamatan Kota Agung Timur

3. Geografis
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terletak pada posisi 104 o18’ –
105o12’ Bujur Timur dan 5o05’ – 5o56’ Lintang Selatan. Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang semakin ke Utara condong mengikuti lereng Gunung Tanggamus dan lereng Bukit Barisan.
Bagian Selatan mempunyai sebuah teluk luas yaitu Teluk Semangka, yang terletak di pedukuhan
Batu Balai pekon Suka Banjar. Pada bagian Timur banyak ditemukan perbukitan dengan hutan yang
luas dan diantaranya terdapat air terjun yaitu air terjun Way Lalaan. Kondisi jalan pada umumnya
biasa dan datar, namun khusus di Desa Batu Keramat sedikit berliku-liku dan seluruhnya dapat
dilalui kendaraan.

Batas wilayah kerja UPT Puskesmas adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gisting.


- Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Semangka
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Agung.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limau.
4. Geologi
Bentang alam wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terdiri dari (1) daratan yang
dimanfaatkan untuk perumahan, pekarangan dan perkantoran, dan (2) dataran tinggi pada umumnya
dimanfaatkan untuk perkebunan / pertanian serta (3) pantai.

5. Topografi
Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang mempunyai luas wilayah 70,62 KM2 dengan
topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah, pantai dan dataran tinggi, yang sebagian
merupakan daerah berbukit sampai bergunung

6. Hidrologi
Di samping sungai kecil, di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang juga terdapat
beberapa sungai besar yang sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat disekitarnya, yaitu :
sungai Way Kandis, sungai Way Sumpuk, sungai Suka Banjar, sungai Pihabung dan sungai Way

4
Lalaan. Keseluruhan aliran sungai tersebut bermuara ke Teluk Semangka. Pemanfaatan air sungai
oleh sebagian kecil masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai adalah untuk keperluan
sehari-hari yaitu mencuci. Pada umumnya masyarakat sudah memanfaatkan air dari sumur gali, air
pegunungan dan air PDAM, hal ini juga mengingat wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi.

7. Sumber Daya Alam


Potensi sumber daya alam yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sebagian
besar berupa tanah yang sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan perkebunan,
khususnya tanaman coklat. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang juga masih memiliki
beberapa sumber daya alam lain yang potensial untuk dikembangkan menjadi tempat pariwisata,
yaitu Air Terjun Way Lalaan dan Pantai Batu Balai, di samping hasil tangkapan di laut yang selama
ini sudah menjadi mata pencaharian masyarakat di sekitar pantai.

8. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang setiap tahunnya terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 tercatat sebanyak 19.043 jiwa dibandingkan jumlah
penduduk pada tahun 2014 yaitu 18.827 jiwa. Secara rinci jumlah penduduk per desa di Kecamatan
Kota Agung Timur adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2.

Jumlah Penduduk Per Desa

JUMLAH PENDUDUK

NO PEKON 2014 2015 2016

1 Umbul Buah 1250 1307 1307

2 Kagungan 2056 2376 2376

5
3 Menggala 1068 1057 1057

4 Mulang Maya 1186 1435 1435

5 Suka Banjar 1633 1638 1638

6 Kampung Baru 2236 2244 2244

7 Tanjung Jati 1599 1615 1615

8 Tanjung Anom 2794 2582 2582

9 Batu keramat 1567 1271 1271

10 Teba 847 928 928

11 Kerta 1490 1501 1501

12 Talang Rejo 1101 1089 1089

JUMLAH 18.827 19.043 19.043

Sumber : Data Sasaran Program 2016 DinKes Tanggamus

9. Sarana Kesehatan
Puskesmas Pasar Simpang mempunyai 1 Pustu, 12 Poskesdes dan 25 Posyandu. Selain itu dalam
wilayah kerja Puskesmas Pasar Simpang terdapat 6 BPS dan 4 PPS.

B. HASIL DAN ANALISIS DATA PWS-GIZI TAHUN 2016

1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Gizi Buruk merupakan keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu atau lebih tanda berikut:
 Sangat kurus
 Edema,minimal pada kedua punggung kaki
 BB/PB atau BB/TB < - 3 SD
 LILA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
Selama Tahun 2016 tidak ditemukan kasus gizi buruk di wilayah Puskesmas Pasar Simpang. Hal ini
dikarenakan pola asuh dan pola konsumsi makan masyarakat yang sudah membaik.
2. Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S)
Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) merupakan indikator partisipasi masyarakat. Persentase
balita ditimbang berat badannya (D/S) di Puskesmas Pasar Simpang sebesar 83,39%. hal ini masih
dibawah target SPM yaitu 90 %. Persentase terendah di pekon Kampung Baru yaitu 78,84% dan
Persentase tertinggi terdapat di pekon Tanjung Anom yaitu 88,47 %. Kondisi ini dimungkinkan
karena masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk datang ke Posyandu, alasan ekonomi
keluarga, masih kurangnya pengetahuan ibu balita tentang manfaat Posyandu, kurangnya kegiatan
inovatif di posyandu yang menyebabkan kejenuhan masyarakat untuk hadir di posyandu, persepsi
masyarakat bahwa datang ke posyandu hanya untuk imunisasi sehingga bila sudah lengkap tidak
perlu hadir lagi serta kurangnya penghargaan atau sejenisnya kepada kader posyandu sehingga
berimbas pada kunjungan masyarakat ke posyandu (D/S) dan tidak optimalnya tenaga kesehatan

6
dalam mendayagunakan posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan. Persentase Balita Ditimbang
Berat Badannya Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 dapat dilihat pada Grafik 1.1 dibawah ini:

Grafik 1.1
Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya

SPM =90%

3. Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif


ASI eksklusif perlu mendapat perhatian serius, karena ASI merupakan makanan terbaik bagi
bayi. mengingat kasus gizi buruk di Kabupaten Tanggamus cukup banyak akibat rendahnya mutu
makanan yang diperoleh pada masa bayi dan tidak diberi ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif
perlu diintensifkan dan komitmen bersama tenaga kesehatan dalam pemberian susu formula guna
mendukung ASI Eksklusif sangat diperlukan. Selain itu juga peningkatan pada kegiatan penunjang
pemberian ASI seperti manajemen laktasi, sarana pelayanan kesehatan pemerintah/swasta
pendukung pemberian ASI Eksklusif dan IMD. Hambatan pemberian ASI eksklusif diantaranya
disebabkan karena tenaga kesehatan (bidan) yang sering memberikan susu formula (prelaktal)
kepada bayi setelah dilahirkan, faktor sosial budaya dan lingkungan orang tua terhadap pemberian
makanan masa menyusui, tatalaksana ditempat persalinan yang belum mendukung pemberian ASI
Eksklusif (manajemen laktasi, rawat gabung, klinik laktasi dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)), ibu
bekerja, pengetahuan manfaat ASI Eksklusif masih kurang dan belum adanya kebijakan/peraturan
yang mengikat berkaitan dengan penggunaan susu formula terhadap program ASI Eksklusif.
Grafik 1.2 menunjukkan Persentase ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 (enam) bulan di
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016.

Grafik 1.2
Persentase ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 (enam) bulan

7
Persentase ASI Eksklusif Pada Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Puskesmas Pasar Simpang Tahun
2016 yaitu 52.4%. Pencapaian Persentase pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Pasar Simpang
masih rendah di bandingkan dengan SPM yang ditentukan yaitu 80 %. Cakupan tertinggi di pekon
Tanjung Anom, Kagungan dan Batu Keramat masing-masing yaitu 66,7 % dan terendah di Pekon
Karta dan Tanjung Jati dengan persentase yang sama yaitu 42,9 %. Tidak tercapainya cakupan ASI
Eksklusif di Puskesmas Pasar Simpang dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya manfaat ASI Eksklusif bagi kesehatan bayi.

4. Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium


Pemantauan Garam Yodium di Puskesmas Pasar Simpang dilakukan di 25 Kelas Ibu dengan
sampel masing-masing 30 Kepala Keluarga. Tujuan pemantauan garam beryodium yaitu untuk
mencegah terjadinya kasus GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Dalam pelaksanaan
pemantauan garam beryodium ini juga dilakukan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium dan cara penyimpanan dan penggunaan garam beryodium yang baik. Persentase
Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 dapat
dilihat pada grafik 1.3 dibawah ini:

Grafik 1.3
Persentase Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beryodium
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

8
Persentase Rumah Tangga Bergaram Yodium di Puskesmas Pasar Simpang yaitu 100%. Hal ini
menunjukan Semua Rumah Tangga di Puskesmas Pasar Simpang sudah bergaram yodium baik.

5. Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A


Pemberian Vitamin dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. Pemberian vitamin A pada
balita cukup penting mengingat balita sangat memerlukan zat gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyakit. Vitamin A juga didapat dari
ibu melalui konsumsi ASI. Persentase Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A Puskesmas
Pasar Simpang Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik 1.4 dibawah ini:

Grafik 1.4
Persentase Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

Persentase Balita 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A Puskesmas Pasar Simpang Tahun
2016 sebesar 92,02%. Angka ini belum sesuai target SPM yang di tentukan yaitu sebesar 95 %.
Namun untuk pencapaian cakupan di tingkat pekon sudah ada yang telah melampaui target SPM
tahun 2016 yaitu pekon Karta Sebesar 95,69% dan Batu Keramat sebesar 95,60%. Untuk
pencapaian cakupan terendah yaitu Pekon Umbul Buah sebesar 85,53 %. Ketidaktercapaian target

9
ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat vitamin A sehingga banyak balita
yang sudah lulus imunisasi tidak dating ke Posyandu.

6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet Selama Kehamilan
Kekurangan Tablet Tambah Darah pada ibu hamil memiliki resiko kekurangan darah yang
dapat berakibat pada kematian ibu sewaktu akan melahirkan. Pemberian tablet tambah darah
bertujuan untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi (ADB). Persentase Pemberian Tablet Tambah
Darah 90 Tablet Puskesmas Pasar Simpang dapat dilihat pada grafik 1.5 dibawah ini:

Grafik 1.5
Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 Tablet
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) di Puskesmas Pasar Simpang Tahun
2016 sebesar 82,62 %. Persentase ini sudah mencapai target SPM 2016 yaitu 82%. Pencapaian ini
dikarenakan sudah diadakan Sweeping Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil di wilayah Puskesmas
Pasar Simpang.

7. Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang Mendapat Makanan Tambahan
Ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) mempunyai resiko bayi yang
dilahirkan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan kesulitan kehamilan lainnya. Rendahnya
berat lahir bayi merupakan faktor pendukung terjadinya kasus gizi buruk pada kehidupan bayi
selanjutnya ataupun meningkatnya AKI/AKB. Upaya meminimalisasi ibu hamil KEK dengan
pelaksanaan 8T kehamilan yang diantaranya Tilik LILA dan asupan gizi ibu hamil yang bergizi
seimbang. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Yang Mendapat Makanan Tambahan
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 1.6
Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) Mendapat Makanan Tambahan
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

10
Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat makanan tambahan Puskesmas
Pasar Simpang tahun 2016 yaitu 5.34%. Persentase tertinggi di Pekon Mulang Maya yaitu 18,18%.
Persentase ini masih dibawah target SPM yaitu 13%.

8. Balita Kurus Yang Mendapat Makanan Tambahan


Grafik 1.7 Menunjukan Persentase Balita Kurus Yang Mendapat Makanan Tambahan Puskesmas
Pasar Simpang Tahun 2016
Grafik 1.7
Persentase Balita Kurus Yang Mendapat Makanan Tambahan
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan Tambahan Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016
yaitu 100%. Target SPM Tahun 2016 70%. Hal ini berarti Persentase Balita Kurus Mendapat
Makanan Tambahan Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 sudah mencapai target. Balita Kurus di
Pasar Simpang Tahun 2016 sebanyak 3 orang, 1 orang di Pekon Teba, 1 orang di Pekon Kagungan
dan 1 orang di Pekon Mulang Maya.

11
9. Remaja Putri Mendapat TTD
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri di Puskesmas Pasar Simpang
dilaksanakan di SMKN 1 Kotaagung Timur Pekon Tanjung Jati, SMK Erlangga Pekon Umbul
Buah, SMP Erlangga Pekon Tanjung Anom dan SMPN 1 Kotaagung Timur di Pekon Kagungan.
Persentase Remaja Putri Mendapat TTD di Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 dapat dilihat
pada grafik 1.8 dibawah ini:
Grafik 1.8
Persentase Remaja Putri Mendapat TTD
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016

Dari tabel diatas menunjukan bahwa persentase remaja putri mendapat tablet tambah darah di
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 yaitu 55.43%. Target SPM tahun 2016 yaitu 10% dari
jumlah Remaja Putri yang ada. Hal ini berarti persentase remaja putri mendapat tablet tambah
darah di Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 sudah mencapai target.

10. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A


Pemberian vitamin A pada ibu nifas yaitu satu kapsul segera setelah melahirkan dan satu kapsul 24
jam setelah pemberian kapsul pertama. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 dapat dilihat pada grafik 1.9 dibawah ini:

Grafik 1.9
Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

12
Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 sebesar
90%. Persentase ini masih dibawah target SPM yaitu 100%. Ketidaktercapaian persentase ini
dikarenakan pencatatan dan pelaporan yang masih kurang, ada bufas yang tercatat di wilayah
lain.

11. Bayi Baru Lahir Dapat IMD


Persentase Bayi Baru Lahir Dapat IMD bisa dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 1.10
Persentase Bayi Baru Lahir Dapat IMD Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

Persentase Bayi Baru Lahir Dapat IMD Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 yaitu 45,09%. Bila
mengacu pada target SPM 2016 yaitu 38%, Puskesmas Pasar Simpang sudah mencapai Target.
Hal ini dikarenakan Kelahiran bayi sudah banyak yang ditolong oleh tenaga kesehatan/di Bidan
Praktek Swasta/Rumah Sakit dan BPS/Rumah sakit sudah menerapkan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dengan baik.

12. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah ( Berat Badan < 2500 gram )
Persentase Bayi BBLR di Puskesmas Pasar Simpang dapat dilihat pada grafik 1.11 di bawah ini:
Grafik 1.11
Persentase Bayi Baru Lahir Rendah Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

13
Dari grafik diatas dapat dilihat persentase BBLR di Puskesmas sebanhyak 4.44%. Hal ini
dikarenakan asupan gizi yang rendah dari ibu hamil, namun di beberapa kasus BBLR disebabkan
kerena bayi prematur.

13. Balita Mempunyai Buku KIA/KMS


Untuk Mengetahui Perkembangan dan Pertumbuhan Kesehatan Balita salah satunya dengan cara
pengukuran antropometri melalui penimbangan bulanan pada anak balita dan pengukuran Tinggi
Badan yang di nilai berdasarkan KMS ( Kartu Menuju Sehat ). Tujuannya yaitu untuk memantau
dan mencegah memburuknya keadaan gizi dan meningkatnya keadaan gizi serta mempertahankan
keadaan gizi yang baik.
Persentase Balita Mempunyai Buku KIA/KMS (K/S) merupakan indikator kelangsungan
program. Untuk tercapainya K/S maka pastikan jumlah seluruh sasaran diketahui, Pendistribusian
buku KIA harus sesuai sasaran yang didata,jika ketersedian buku KIA/KMS kurang, maka dapat
mengajukan permintaan ke pihak terkait, jika buku KIA/KMS belum tersedia maka kader tetap
mencatat hasil penimbangan dalam buku bantu. Grafik 1.11 Di bawah ini menunjukkan Persentase
Balita Mempunyai Buku KIA/KMS (K/S) Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016.

Grafik 1.11
Persentase Balita Mempunyai Buku KIA/KMS (K/S)
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

14
Dari Tabel diatas dapat dilihat Persentase Balita Mempunyai Buku KIA/KMS (K/S) Puskesmas
Pasar Simpang Tahun 2016 yaitu 100%. Target SPM Tahun 2016 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
semua balita di wilayah Puskesmas Pasar Simpang sudah memiliki KMS seluruhnya.

14. Balita Ditimbang Naik Berat Badannya (N)


Balita Ditimbang Naik Berat Badannya (N/D’) merupakan Indikator keberhasilan program.
Persentase Balita Ditimbang Naik Berat Badannya di Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 dapat
dilihat pada grafik 1.12 dibawah ini:
Grafik 1.12
Persentase Balita Ditimbang Naik Berat Badannya (N/D’)
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016

Dari grafik 1.12 diatas menunjukkan Persentase Balita Ditimbang Naik Berat Badannya di
Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 yaitu 91,52%. Bila mengacu pada target SPM tahun 2016 yaitu
90 %, Puskesmas Pasar Simpang telah mencapai target yang telah di tentukan. Peningkatan N/D ini
dimungkinkan akibat meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dan gizi kepada masyarakat dan
15
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan orang tua balita yang hadir ke posyandu mengenai
pemantauan tumbuh kembang balita. Namun meningkatnya cakupan N/D ini juga harus mendapatkan
perhatian, dikarenakan hasil tersebut merupakan gambaran balita yang datang ke posyandu saja, masih
banyak balita yang belum hadir di posyandu, sehingga pemantauan pertumbuhan mereka tidak/belum
terpantau.

15. Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya (T)


Persentase Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016
dapat dilihat pada grafik 1.13 dibawah ini:
Garfik 1.13
Persentase Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya (T)
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016

Dari grafik diatas dapat dilihat persentase balita ditimbang tidak naik berat badannya (T) di
Puskesmas Pasar Simpang sebanyak 11.46%. Persentase tertinggi di pekon Karta sebesar 39,66%.
Balita tidak naik berat badannya dikarenakan asupan makan yang kurang, pola makan kurang dan pola
asuh kurang.

16. Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali Berturut-turut (2T)
Persentase Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya dua kali berturut-turut Puskesmas
Pasar Simpang Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik 1.14 dibawah ini:

Grafik 1.14
Persentase Balita Ditimbang Tidak Naik Berat Badannya 2 kali berturut-turut (2T)
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016

16
Dari grafik diatas dapat dilihat persentase balita ditimbang tidak naik berat badannya 2 kali berturut-
turut (2T) di Puskesmas Pasar Simpang sebanyak 25,74%. Persentase tertinggi di pekon mulangmaya
sebesar 41,90%. Balita tidak naik berat badannya dikarenakan asupan makan yang kurang, pola makan
kurang dan pola asuh kurang.

17. Balita Dibawah Garis Merah (BGM)


Persentase Balita Dibawah Garis Merah (BGM) Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 dapat
dilihat pada grafik 1.15 dibawah ini:
Garfik 1.15
Persentase Balita Ditimbang Tidak Nik Berat Badannya 2 kali berturut-turut (2T)
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016

Persentase balita dibawah garis merah (BGM) Puskesmas Pasar Simpang Tahun 2016 yaitu sebesar
0,78% dari target 10%. Hal ini berarti Persentase balita dibawah garis merah (BGM) Puskesmas Pasar
Simpang Tahun 2016 masih dibawah target. Persentase tertinggi ada di Pekon Sukabanjar yaitu 2.62%.
Hal ini dikarenakan asupan makan yang kurang, pola makan kurang dan pola asuh kurang.

17
18. Ibu Hamil Anemia
Ibu Hamil Anemia adalah ibu hamil dengan kadar hemoglobin dalam sel darah merah < 11 gr/dl.
Pada Tahun 2016 tidak ditemukan Ibu Hamil Anemia di Puskesmas Pasar Simpang.

Dari tabel diatas dapat dilihat persentase tertinggi di pekon sukabanjar sebanyak 8,51%. Ibu hamil
anemia ini dikarenakan asupan zat besi yang kurang dikarenakan kurangnya ibu hamil
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Masih ada ibu hamil yang tidak patuh untuk
meminum tablet tambah darah.

BAB III
MASALAH, PENYEBAB DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan yang muncul di Puskesmas Pasar Simpang berdasarkan PWS-Gizi dipengaruhi banyak
faktor. Masalah, penyebab dan alternatif pemecahannya seperti terlihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 1. Masalah, Penyebab dan Alternatif Pemecahan


Puskesmas Pasar Simpang Kecamatan Kotaagung Timur

Masalah Penyebab Pemecahan

1. Peran serta 1. rendahnya tingkat 1. peningkatan


masyarakat (D/S) kesadaran masyarakat penyuluhan
untuk datang ke penting dan

18
- D/S 83,39 %, Posyandu, manfaatnya
- SPM 2016 90% 2. alasan ekonomi posyandu
keluarga, 2. Membuat
3. masih kurangnya kegiatan inovatif &
pengetahuan ibu balita kreatif dalam
tentang manfaat kegiatan posyandu
Posyandu, 3. Peningkatan
4. kurangnya kegiatan kinerja tenaga
inovatif di posyandu kesehatan dalam
yang menyebabkan pendayagunaan
kejenuhan masyarakat posyandu
untuk hadir di 4. Upaya
posyandu, pemberdayaan
5. persepsi masyarakat ekonomi keluarga
bahwa datang ke 5. Penghargaan
posyandu hanya untuk atau sejenisnya
imunisasi sehingga kepada kader.
bila sudah lengkap
tidak perlu hadir lagi

6. kurangnya
penghargaan atau
sejenisnya kepada
kader posyandu
sehingga berimbas
pada kunjungan
masyarakat ke
posyandu (D/S)
7. tidak optimalnya
tenaga kesehatan
dalam
mendayagunakan
posyandu sebagai
sarana pelayanan
kesehatan.

2. Bayi dengan ASI 1. Tenaga kesehatan 1. Pemberian


Eksklusif (bidan) yang sering ASI eksklusif perlu
- ASI Eksklusif: 70,7% memberikan susu diintensifkan
- SPM 2016 : 80% formula (prelaktal) 2. Komitmen
kepada bayi setelah bersama tenaga
dilahirkan, kesehatan dalam
2. faktor sosial budaya pemberian susu
dan lingkungan orang formula guna
tua yang tidak mendukung ASI
mendukung pemberian Eksklusif
ASI, 3. Peningkatan pada
3. tatalaksana kegiatan penunjang
ditempat persalinan pemberian ASI
yang belum mendukung seperti manajemen
pemberian ASI laktasi, sarana
Eksklusif (manajemen pelayanan
laktasi, rawat gabung, kesehatan
klinik laktasi dan Inisiasi pemerintah/swasta
Menyusui Dini (IMD)), pendukung
4. ibu bekerja, pemberian ASI
pengetahuan manfaat Eksklusif dan
ASI Eksklusif masih IMD.
kurang
4.Penyuluhan ASI
19
5. belum adanya Eksklusif
peraturan yang mengikat
tentang penggunaan susu
formula terhadap
program ASI Eksklusif.
3. Balita 6-59 bulan dapat 1. Semakin 1. Sweeping vitamin
vitamin A bertambah umur A anak balita
- 2016 : 92,02% balita, orang tua tidak 2. Kerjasama lintas
- SPM 2016 95% lagi membawa sektor dan lintas
balitanya ditimbang ke program
posyandu pada bulan 3. Peningkatan
vitamin A (Pebruari kinerja tenaga
dan Agustus) kesehatan
2. Belum
meningkatnya upaya
orang tua untuk
meminta vitamin A ke
kader/ posyandu jika
tidak datang ke
posyandu.
3. Petugas
kesehatan kurang
maksimal dalam
melakukan sweeping
vitamin A hingga ke
pekon/desa sebagai
akibat menurunnya
motivasi kerja.

4. Bumil KEK 1. Kurang maksimalnya 1. Koordinasi lintas


- Bumil KEK : 6,94 % pencatatan dan program dalam
- SPM 2016 13% pelaporan di desa pelayanan
maupun di puskesmas kesehatan
2. Ada bumil yang tidak kehamilan
memeriksakan diri ke 2. Perbaikan
pelayanan kesehatan pencatatan dan
pelaporan
3. Motivasi kepada
bumil agar selalu
memeriksakan
kesehatan minimal
4 kali selama
kehamilan

5. Ibu nifas dapat vitamin A 1. koordinasi lintas 1. Sweeping vitamin


- 2016: 95,75% program dalam A ibu nifas
- SPM 2016 100% mendistribusikan 2. Kerjasama lintas
vitamin A kepada ibu lintas program
nifas yang masih 3. Peningkatan
kurang kinerja tenaga
2. kurangnya pencatatan kesehatan
dalam pemberian
Vitamin A ibu nifas.

20
21
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
a. KESIMPULAN
Hasil Program Gizi Tahun 2016 adalah :
1. Tidak Ada kasus balita gizi buruk di puskesmas Pasar Simpang
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya 83,39%
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 52,4%
4. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beriodium 100%
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 92,02%
6. Persentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan 82,62%
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
5,34%
8. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan 100%
9. Persentase remaja putri mendapat TTD 55,43%
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 93,45%
11. Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 45,09%
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram) 4,44%
13. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 100%
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N) 91,52%
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T) 11,46%
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T)
25,74%
17. Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM) 0,78%
18. Persentase ibu hamil anemia 3,47%

b. SARAN
1. Kerjasama lintas program, lintas sektoral ditingkatkan
2. Pencatatan dan pelaporan di maksimalkan
3. Buat kegiatan yang lebih inovatif agar lebih menarik
4. Frekuensi penyuluhan dan kunjungan rumah ditingkatkan
5. Kualitas SDM yang ada ditingkatkan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena kami dapat menyelesaikan penyusunan

POA (Plan Of Action) Gizi Puskesmas Pasar Simpang tahun 2017.

Dalam melaksanakan penyusunan laporan ini banyak kendala yang kami alami tetapi berkat

dukungan dan bantuan dari semua pihak akhirnya laporan ini terselesaikan. Ucapan trimakasih kami

smpaikan kepada:

1. Bapak SUKISNO,SKM,M.Kes selaku kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus.

22
2. Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus.

3. Ibu AILAWATI, S.ST,M.Kes Selaku Kepala Puskesmas Pasar Simpang Kec. Kotaagung Timur.

4. Seluruh Staf Puskesmas Pasar Simpang yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini

Kami menyadari dalam penyusunan ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami

sangat berterimakasih apabila ada saran maupun kritik yang bersifat membangun yang disampaikan

kepada kami.

Simpang , Januari 2017

Koordinator GIZI Puskesmas Pasar Simpang

BAB V

PENUTUP

Demikianlah Rencana Kerja (POA) ini kami susun dengan baik. Sebagai pedoman kerja agar
lebih terarah dan sebagai tolak ukur dalam penilaian hasil kerja pada tahun yang akan datang, kiranya
akan lebih baik lagi.

Perencanaan yang terdapat dalam POA, hanyalah terbatas pada tugas – tugas tambahan dan
program tambahan lainnya, sewaktu – waktu dapat ditugaskan oleh pimpinan.

23
Kami menyadari dalam penyusunan ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami
sngant berterimakasih sekali apabila ada sarean maupun kritik yang bersifat membangun yang
disampaikan kepada kami.

Mengetahui, Simpang, Januari 2017


Ka. UPT Puskesmas Pasar Simpang Pelaksana Gizi,

AILAWATI, S.ST,M.Kes Ulie Sirona, Amd.Gz


NIP.19770905 200701 2 010 NIP.19900219 201101 2 005

24

Anda mungkin juga menyukai