Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENANGANAN STUNTING

TAHUN 2023

PUSKESMAS PAKUAN RATU


DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY
KANAN TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tahunan Kinerja Stunting di
Puskesmas Nusa Bakti
Laporan yang kami susun ini merupakan penyajian dari hasil pengumpulan data selama
satu tahun, yang kami lakukan pada Puskesmas Pakuan Ratu khususnya Program Stunting tahun
2023 .
Kami menyadari bahwa selesainya laporan ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Hendra Gunawan, SKM.,MM selaku kepala Puskesmas Pakuan Ratu
2. Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Pakuan Ratu
3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun, dan semoga laporan ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pakuan Ratu Penulis

Hendra Gunawan, SKM.,MM Septriza Marsa Nadio Aji, Amd. Gz


NIP. 19740507 199803 1 007 19910827 2022203 1003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada
anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya
infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak
memadai terutama dalam 1.000 HPK. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi
badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku. Standar Nasional
yang digunakan adalah Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami penyakit infeksi
akan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan atau panjang badan
bayi di bawah standar. Asupan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan
pangan di tingkat Rumah Tangga tetaoi juga dipengaruhi oleh pola asuh sperti pemberian
kolostrum (ASI pertama kali keluar) secara tepat, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian
ASI Ekslusif, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat. Selain itu,
faktor kesehatan lingkungan seperti akses air bersih dan sanitasi layak serta pengelolaan
sampah juga berhubungan erat dengan kejadian infeksi penyakit menular pada anak.
Kehidupan anak sejak dalam kandungan ibu hingga berusia dua tahun (1000 HPK)
merupakan masa-masa kritis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak
yang optimal. Faktor lingkungan yang baik, terutama di awal- awal kehidupan anak, dapat
memaksimalkan potensi genetik (keturunan) yang dimiliki anak sehingga anak dapat
mencapai tinggi badan optimalnya. Faktor lingkungan yang mendukung ditentukan oleh
berbagai aspek atau sektor.
Penyebab tidak langsung masalah stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi
pendapatan dan kesenjangan ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, sistem pangan,
jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian, dan pemberdayaan perempuan.
Untuk mengatasi penyebab stunting, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup
Komitmen politik dan Kebijakan untuk pelaksanaan, Keterlibatan Pemerintah dan Lintas
Sektor, dan Kapasitas untuk melaksanakan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Mengevaluasi program Penanganan stunting yang dijalankan di Puskesmas Pakuan Ratu
di Tahun 2023
2. Tujuan Khusus :
a. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan penurunan stunting berjalan
sesuai dengan perencanaan.
b. Sebagai alat untuk mengevaluasi seberapa besar masalah yang muncul memberi
hambatan terhadap keberhasilan penurunan program stunting.
c. Hasil pencapaian menjadi landasan bagi penyusunan perencanaan program
penurunan stunting satu tahun berikutnya
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Letak Puskesmas
1. Kondisi Geografis

UPT Puskesmas Pakuan Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu adalah salah satu bagian
Kabupaten Way Kanan. Wilayah Puskesmas Pakuan Ratu terletak di Kecamatan Pakuan Ratu
dengan luas wilayah 27.495 meliputi 10 Kampung binaan terdiri dari Kampung Pakuan Ratu,
Kampung Gunung Cahya, Kampung Gunung Waras, Kampung Negara Ratu, Kampung Rumbih,
Kampung Negara Sakti, Kampung Negara Tama, Kampung Way Tawar, Kampung Karang
Agung, Kampung Tanjung Ratu. dan terdiri dari 45 dusun dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :

 Sebelah Utara : wilayah kerja Puskesmas Purwo Agung


 Sebelah Selatan : wilayah kerja puskesmas Serupa Indah
 Sebelah Barat : wialayah kerja Puskesmas Mesir Ilir
 Sebelah Timur : wilayah kerja Puskesmas Purwo Agung dan Serupa Indah

Wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuan Ratu merupakan daerah dengan keadaan tanah sebagian
besar berpasir yang di jadikan daerah perladangan untuk menanam tebu, pohon karet, pohon
sawit dan persawahan yang tergantung curah hujan. Pada umum nya wilayah kerja UPT
Puskesmas Pakuan Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua
dan empat.

Gambar 1 Peta UPT. PUSKESMAS PAKUAN RATU


Luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah dusun
Tahun 2023

No Kampung Luas Wilayah Jumlah Jumlah Ket


(km2) Penduduk Dusun
1 Pakuan Ratu 2,346 1,675 6
2 Gunung Cahya 900 548 3
3 Gunung Waras 6,000 3,267 4
4 Rumbih 4,444 1,551 5
5 Negara Ratu 2,117 912 5
6 Negara Sakti 2,300 1,273 5
7 Negara Tama 1,072 1,372 4
8 Way Tawar 1,500 1,606 4
9 Tanjung Ratu 2,470 1,311 5
10 Karang Agung 4,600 1,558 5
Total 27.495 15.073 45
Sumber BPS Kec. Pakuan Ratu

Gambaran umum wilayah kerja UPT Puskesmas Pakuan Ratu dan perilaku penduduk yang
berkaitan dengan kesehatan meliputi keadaan penduduk, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan,
Sosial budaya dan keadaan lingkungan

Keadaan Penduduk

Masalah kependudukan pada dasar nya meliputi dua hal pokok yaitu komposisi penduduk
yang kurang menguntungkan (tinggi nya proporsi usia muda) dan persebaran penduduk yang
kurang merata.

Jumlah Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakuan Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu
berdasarkan hasil proyeksi BPS Kecamatan Pakuan Ratu tahun 2022 berjumlah 15.227
Jiwa yang tercatat pada jumlah 4.525 KK Rumah tangga yang terdiri dari 7.882 penduduk Laki-
Laki dan 7.345 penduduk Perempuan. Dari 4.525 rumah tangga dengan rata-rata per rumah
tangga 3,3 Jiwa .
2. Visi Puskesmas Non Rawat Inap Pakuan Ratu
“Terwujudnya Pakuan Ratu Sehat Menuju Way Kanan dan Berdaya Saing ‘.
3. Misi Puskesmas Non Rawat Inap Rawat Pakuan Ratu
1. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
2. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan
3. Menjelaskan pelayanan kesehatan yang kompeten adil, merata dan
terjangkau
Nilai yang Dianut
A : ADIL
P : PROFESIONAL
I : INOVATIF
K : KONPETITIF

UPT Puskesmas Pakuan Ratu dipimpin oleh Bapak Hendra Gunawa, SKM.,MM dan
Penyeleggaraan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Pakuan Ratu mengacu pada standar
pelayanan minimal (SPM) yang ada. Pelayanan yang diberikan berjalan sesuai dengan Protap
(Prosedur tetap), untuk memberikan pelayanan prima. Pelayanan prima selalu mengutamakan
profesionalitas dalam menangani kasus-kasus penyakit dan masalah kesehatan masyarakat
sekitarnya. Demikian misi dari UPTD Puskesmas Pakuan Ratu, agar dapat terwujud pelayanan
kesehatan yang bermutu prima. Sikap dan nilai-nilai yang diterapkan untuk visi dan misi
tersebut adalah adanya kebersamaan, keterbukaan, dan kemitraan bagi pihak-pihak yang terkait.
Pelayanan ini ditujukan bagi pasien BPJS dan Jamsoskes. Pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh UPT Puskesmas Pakuan Ratu adalah :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


 Pemeriksaan Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui
 Pemeriksaan Bayi dan Balita Sakit (MTBS)
 Pelayanan KB
 Pelayanan Kesehatan Usila
2. Pelayanan Pengobatan
 Pengobatan Umum
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Rawat Jalan
 Persalinan/Poned
 Pengobatan Gigi
 Pelayanan Rujukan
3. Pelayanan Gizi
 Pemberian vitamin A dan tablet Fe
 Konsultasi balita BGM
 Konsultasi diet untuk penyakit degenerasi
 Pemberian makanan tambahan untuk balita dan bumil
4. Pelayanan Imunisasi
 BCG
 Polio
 DPT
 Hepatitis
 Campak
 TT

5. Pelayanan Kesling
 Konsultasi sarana sanitasi
 Konsultasi dan Edukasi masalah Kesehatan
 Konsultasi penyakit akibat faktor lingkungan
 Konsultasi penyakit akibat prilaku
BAB III
PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM

Pencapaian program penurunan stunting pada tahun 2023 dapat di lihat


pada tabel di bawah ini
INDIKATOR KINERJA
NO. TARGET CAPAIAN (TW 3)
STUNTING
Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
1 100% 100%
pada bayi umur 6-11
bulan
Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi
2 pada balita umur 12-59 100% 100%
bulan 2 (dua) kali
setahun
Pemberian 90 tablet
3 100% 62%
Besi pada ibu hamil

Pemberian tablet Besi pada


4 100% 69%
rematri

Pemberian PMT-L pada


5 100% 57%
balita kurus
Pemberian PMT-L pada
6 100% 67%
Bumil Kek
Balita gizi buruk
mendapat perawatan 0%
7 100%
sesuai standar (Tidak ada kasus)
tatalaksana gizi buruk

8 Penimbangan balita D/S 100% 86%

Balita naik berat


9 100% 74%
badannya (N/D)
Balita Bawah Garis
10 1.8% 0%
Merah (BGM)
Rumah Tangga
11 mengkonsumsi garam 100% 0%
beryodium
Ibu Hamil Kurang Energi
12 6% 5%
Kronis (KEK)
Bayi usia 6 (enam ) bulan
13 100% 118%
mendapat ASI Eksklusif
Bayi yang baru lahir
14 mendapat IMD (Inisiasi 100% 72%
Menyusu Dini )

15 Balita pendek (Stunting) 14% 10%

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat indikator yang belum mencapai target adalah :
1. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
2. Pemberian tablet Besi remaja putri
3. Pemberian PMT-L pada balita kurus
4. Pemberian PMT-L pada Bumil Kek
5. Balita naik berat badannya (N/D)
6. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini )
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

Puskesmas Pakuan Ratu memiliki wilayah kerja 10 desa dan 26 Posyandu. Secara umum
prevalensi stunting di Puskesmas Pakuan Ratu pada tahun 2023 memiliki kecenderungan tidak
ada penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar.
A. Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian
Dari hasil survei yang kami lakukan pada 110 balita yang stunting di dapat hasil
penyebab/faktor determinan anak stunting yaitu :
1. Tidak ada JKN sebesar 40 %
2. Tidak memiliki air bersih sebesar 0%
3. Kecacingan sebesar 0,9%
4. Tidak memiliki jamban sehat sebesar 0%
5. Tidak imunisasi lengkap sebesar 0%
6. Keluarga merokok sebesar 84,54%
7. Bumil KEK sebesar 0%

Kejadian stunting pada balita dimungkinkan karena adanya faktor determinan antara
lain ada/tidaknya layanan JKN/BPJS, air bersih, kecacingan, jamban sehat, imunisasi,
ada/tidaknya anggota keluarga merokok, riwayat ibu saat hamil, dan ada/tidaknya penyakit
penyerta pada balita. Faktor determinan yang memerlukan perhatian di Puskesmas Nusa
Bakti adalah :
- Kepemilikan jaminan kesehatan sebanyak 60% yang berarti bahwa masih ada keluarga
yang tidak memiliki JKN/BPJS baik secara mandiri maupun yang dibayarkan pemerintah.
Hal ini bisa berdampak pada terhambatnya pelayanan dan penanganan balita dengan
permasalahan gizi untuk mendapatkan perawatan tingkat lanjut apabila diperlukan,
karena pembiayaan di luar jaminan kesehatan relative mahal.
- Infeksi kecacingan pada balita sebanyak 0,9 % yang berarti bahwa masih ada balita
teridentifikasi mengalami kecacingan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan
zat gizi dalam tubuh balita, karena infeksi kecacingan akan mengakibatkan gizi pada
makanan tidak bisa diserap oleh tubuh sebagai salah satu upaya pemenuhan tumbuh
kembang balita.
- Adanya anggota keluarga balita yang merokok sebanyak 84,54 % yang berarti kalau pada
balita khususnya, hal ini akan menyebabkan anak lebih mudah mengalami penyakit
saluran pernafasan yang berdampak pada penurunan BB, dan terhambatnya tumbuh
kembang balita.
B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK yang Masih Bermasalah

Perilaku kunci rumah tangga 1000 HPK yang masih bermasalah di Puskesmas Pakuan Ratu yaitu
:
- Masih ada ibu hamil yang tidak rutin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan
dikarenakan merasa tidak ada keluhan dalam kehamilannya sehingga tidak terpantau
kondisi janin.
- Terkait banyaknya ibu hamil yang mengalami KEK, masih banyaknya pola konsumsi
yang belum memenuhi prinsip gizi seimbang dan asupannya tidak memenuhi kebutuhan
gizi bumil.
- Masih ada ibu hamil yang mengalami Anemia dan masih ada ibu hamil yang enggan
mengonsumsi TTD minimal 90 tablet selama kehamilan dikarenakan ibunya merasa tidak
ada keluhan dan terlambat memeriksakan kehamilannya, sehingga yang seharusnya
minum TTD 90 tablet ini Cuma minum 30 tablet.
- Masih adanya ibu yang tidak memberikan IMD, hal ini merupakan salah satu penyebab
kasus stunting.
- Masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI
- Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga cenderung belum bisa
dilaksanakan dengan baik terkait kurangnya pengetahuan tentang cara cuci tangan yang
benar, penggunaan sarana air bersih

C. Kelompok Sasaran Berisiko

Berdasarkan faktor determian dan perilaku kunci rumah tangga 1000 HPK tersebut di atas maka
ditetapkan kelompok sasaran yang harus segera mendapat penanganan atau intervensi segera
sebagai upaya pencegahan kejadian stunting di Puskesmas Nusa Bakti adalah Ibu Hamil. Karena
banyak ibu hamil yang tidak mengkonsumsi Tablet Tambah darah yang diberikan di karenakan
mual muntah kalau meminum Tablet Tambah Darah. Selain itu kelompok sasaran beresiko
lainnya yaitu bayi baru lahir dan anak balita (0-23 bulan)karena masih ditemukan BBLR sebesar
9,06% . Kemompok sasaran ini apa bila tidak ditindak lanjuti maka akan menyebabkan angka
stunting naik lagi.
Rencana Kegiatan :
- Konseling ibu hamil dan calon penganten
- Penyuluhan tentang pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah untuk ibu hamil dan
Calon Penganten, dan Rematri
- Mengadakan kelas Ibu Hamil dengan materi IMD, ASI Eksklusif, Gizi seimbang dan
Asupan gizi pada ibu hamil.
- Penyuluhan PMBA
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN

A. Kesimpulan
1. Kegiatan/program penangan stunting, umumnya telah terlaksana sesuai
perencanaan dan sebagian besar mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Beberapa program yang belum mencapai target memerlukan evaluasi secara
menyeluruh dan mencari intervensi yang tepat.
3. Untuk terlaksananya semua kegiatan secara maksimal diperlukan optimalisasi
kerjasama lintas program dan lintas sektor
B. Saran
1. Pemaparan hasil kegiatan penanganan stunting selama tahun 2023 dalam bentuk laporan
ini, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam
menyusun perencanaan penanganan stunting tahun berikutnya.
2. Diperlukan upaya pembinaan yang berkesinambungan dari pihak Dinas Kesehatan Kota
melalui kegiatan sosialiasi, pelatihan-pelatihan untuk petugas serta monitoring dan
evaluasi yang lebih terarah.
BAB VI
PENUTUP

Laporan Penanganan Stunting tahun 2023 ini memuat analisis dan kondisi berbagai sumber
daya yang dimiliki Puskesmas yang secara langsung atau tidak langsung memberi dukungan bagi
pelaksanaan kegiatan penangan stunting, sekaligus disampaikan hasil-hasil kegiatan dan
pencapaian program penanganan stunting selama tahun 2023.
Penyusunan laporan ini merupakan bagian dari sistem manajemen yang harus dilaksanakan
Puskesmas untuk melihat sejauh mana capaian program penangan stunting dengan dukungan
sumber daya yang ada, sebagai bahan evaluasi terhadap berbagai kelemahaan dan kendala yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu diharapkan juga menjadi pedoman dalam
penyusunan rencana program penanganan stunting tahun berikutnya.
Demikian laporan penanganan stunting tahun 2023 ini disusun, semoga dapat memberi
manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
LAMPIRAN

KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK PENURUNAN STUNTING

1. Pemberian PMT untuk ibu hamil KEK

2. Penyuluhan dan Pemberian TTD pada Rematri


3. Pemantauan Tumbuh Kembang di posyandu

4. Penyuluhan Stunting
5. Penyuluhan Calon Pengantin

6. Lomba Menu PMBA


7. Publikasi Stunting Kecamatan Pakuan Ratu

Anda mungkin juga menyukai